Anda di halaman 1dari 31

SISTEM PEMAJAKAN ATAS

PERSEROAN DAN BADAN


Anggota Kelompok

Kelompok 6

Sandria Novika Maharani 225030400111024


SITI MAESHA RYZKIA 225030400111043
M. Alfin Nasrullah 225030401111021
AISYAFARRAS ALFIANIDA 225030401111036
NI PUTU DEBBY ADISTA 225030407111087
Primus Justian Saputera 195030400111050
SISTEM PEMAJAKAN ATAS PERSEROAN DENGAN
ORANG PRIBADI SEBAGAI PEMEGANG SAHAM

1. Perseroan dipandang sebagai entitas yang terpisah


dengan pemiliknya sehingga penghasilan perseroan
SISTEM dikenakan pajak tersendiri dan terpisah dari pemegang

PEMAJAKAN ATAS sahamnya (classical systeam)


2. perseroan dipandang sebagai sarana untuk mendapatkan
PERSEROAN
penghasilan oleh orang pribadi sebagai pemiliknya
TERDAPAT 2
sehingga penghasilan yang didapat atau diperoleh, baik
PANDANGAN
dibagikan sebagai deviden maupun tidak dibagikan
sebagai deviden, harus dikenai pajak kepada orang
pribadi sebagai pemilik perseroan (pass-through atau
conduit system).
integrasi atas keringanan dividen dapat
dilakukan pada :
Integration of
distributed profit 1. Tingkat Perseroan (Corporate Level)
dividend-deduction system
split-rate system
sistem yang menginterasikan
pajak perseroan dengan PPh
2. Tingkat Pemegang Saham (Corporate
pemegang saham
Shareholder Level)
imputation system
scheduler treatment
dividend exemption system
Clasical System

Sistem klasik berasal dari asumsi Jadi, penghasilan yang bersumber dari
dasar teori akuntansi, yaitu perseroan dikenakan pajak dua kali, yaitu pada
"entitas yang terpisah". Asumsi tingkat perseroan dan pada tingkat pemegang
dasar ini menyatakan bahwa saham selain itu dalam sistem klasikal tidak
bisnis diperlakukan sebagai ada keringanan yang diberikan terkait pajak
entitas bisnis yang independen, yang telah dibayar di tingkat
perseroan.Akibatnya, terjadi pemajakan
terpisah dari pemiliknya. Meskipun
berganda yang disebut dengan istilah economic
bisnis 100% dimiliki oleh individu,
double taxation of dividend, yaitu dua subjek
namun tetap dianggap sebagai pajak yang berbeda dikenakan pajak atas
entitas yang terpisah dari penghasilan yang sama.
pemiliknya.

Full Integration System

Tidak ada negara yang memakai sistem ini seluruh penghasilan (baik yang dibagi atau belum dibagi) yang
karena didapat atau diperoleh dari sumber perseroan tersebut akan
Tidak efektif dan sisterm nya rumit dikenakan pajak di tingkat orang pribadi sebagai pemegang
1.cara mengalokasikan beban pajak saham perseroan dengan struktur tarif pajak yang sama.
2.alokasi laba dan pajak atas perseroan yang Sementara itu, pajak yang dibayar pada tingkat perseroan
secara kredit dan pemegang saham sering seluruhnya dikreditkan dari pajak yang harus dibayar oleh
berpindah tangan orang pribadi sebagai pemegang saham perseroan tersebut.
Dengan demikian, berdasarkan sistem integrasi penuh ini, laba
usaha dari suatu perseroan (corporate source income) tidak
dibedakan dengan penghasilan modal (capital income), seperti
bunga dan sewa atau penghasilan dari pekerjaan (labour
income), seperti gaji dan upah.
Sistem Integrasi Pajak Perseroan
terhadap Laba yang Dibagikan
(Integration of Distributed Profit)
Sistem Dividen Pengurang (Dividend-
Deduction System)

Sistem dividen pengurang ini


Pajak berganda ekonomis memberikan perlakuan yang
yang ditimbulkan oleh sistem sama antara bunga dan
klasikal diberikan keringanan dividen, yaitu sama-sama
dengan cara mengurangkan bisa sebagai pengurang
jumlah dividen yang akan penghasilan kena pajak
dibagi terhadap laba kena sehingga dapat menghapus
pajak perseroan atau mengurangi economic
double taxation
Sistem Pisah Tarif (Split-Rate System

Sistem pisah tarif


memberlakukan dua macam
tarif pajak, yaitu tarif pajak
untuk laba yang tidak bagi
(retained) dan tarif pajak
untuk laba yang dibagi
(dividend).
Apabila tidak terdapat pembagian dividen, PPh pada
tingkat perseroan dikenakan pajak berdasarkan tarif
25%.
Jerman merupakan negara yang pernah menerapkan
sistem pisah tarif mulai dari tahun 1963 sampai 2000.
Namun, saat ini tidak ada lagi negara anggota OECD
yang menerapkan sistem ini,
Sistem Imputasi (Imputation System)
merupakan sistem kredit pajak karena dalam cara penghitungannya mengkreditkan pajak
perseroan terhadap PPh pemegang saham dan bersamaan dengan itu pemegang saham
harus meng “gross-up” penghasilan kena pajaknya dengan laba kena pajak perseroan
secara proporsional

Sistem imputasi sepenuhnya


Sistem imputasi sebagian

menghitung seluruh pajak


menghitung sebagian pajak
perseroan untuk ditambahkan
perseroan untuk ditambahkan
sebagai penghasilan dividen
sebagai penghasilan dividen
bruto pemegang saham dan
bruto pemegang saham dan
lantas mengurangkan lagi
lantas mengurangkan lagi
sebagai kredit pajak terhadap
sebagai kredit pajak terhadap
pajak yang terutang dari
pajak yang terutang dari
pemegang saham
pemegang saham.
Tabel dibawah mengilustrasikan kombinasi beban pajak dalam sistem imputasi dengan
menggunakan contoh pada Tabel 5.2 di atas dan dengan asumsi imputasi pajak yang
diberikan adalah sebesar 20%.

Australia merupakan satu-satunya negara G20 yang menerapkan sistem imputasi. Sama halnya dengan Australia, Finlandia, Italia,
Meksiko, dan Selandia Baru juga merupakan negara-negara yang sampai sekarang masih menerapkan sistem in
Sistem Schedular Treatment

Pada sistem ini, dividen yang diterima akan dikenakan pajak di tingkat pemegang
saham dan kemudian atas dividen tersebut diberikan kredit pajak dengan tarif
yang berbeda. dalam menghitung besarnya PPh atas dividen di tingkat pemegang
saham, akan diberlakukan kredit pajak yang besarnya dihitung dengan tarif
khusus yang berbeda dengan tarif PPh untuk orang pribadi.
Tabel di bawah ini mengilustrasikan asumsi bahwa atas deviden yang diterima diberikan
kredit pajak sebesar 15%. Kemudian, kredit pajak tersebut akan menjadi pengurang
jumlah PPh di tingkat pemegang saham
Sistem Pengecualian Dividen
(Dividend-exclusion System)

penghasilan dividen dikecualikan sepenuhnya atau sebagian dari pemajakan


pada tingkat pemegang saham. Untuk mengurangi adanya economic double
taxation of dividend, apabila pemegang saham adalah suatu perseroan, sistem
pengecualian dividen ini dapat dipertimbangkan sehingga inter-company
dividend tidak dikenakan pajak. Dengan demikian, dividen baru akan dikenakan
pajak apabila dibagi kepada pemegang saham orang pribadi.
Tabel dibawah ini merupakan illustrasi atas pemberian pengecualian deviden sebesar
50%. Kombinasinya adalah sebagai berikut:
Komparasi Sistem Pemajakan atas
Perseroan di Beberapa Negara

Sistem Pemajakan PPh Badan atas sebuah perseroan biasanya juga mengatur
bentuk-bentuk badan yang dapat dipajaki atas pajak korporasi tersebut. Bentuk-
bentuk badan ini dapat berupa bentuk non-entitas legal (Koperasi, CV, dll) dan
terutama berbentuk entitas legal (Perseroan / Korporat). Sifat dari korporat juga
mempengaruhi bagaimana pajak dapat dibebankan terhadap pendapatan yang
diperoleh oleh badan tersebut dan tidak jarang juga terjadi "double taxation" atas
pendapatan yang diperoleh oleh pemegang saham korporat dikarenakan bentuk
korporat yang merupakan entitas legal mandiri.
Overview Singkat Pemajakan
Persero di Indonesia

Tarif PPH Badan @22%, Bentuk Persero di Indonesia: Double taxation dapat
dengan pengurangan 4% Perseroan Terbatas; PT Tbk; terjadi di tahap pemajakan
untuk PT Tbk., tarif khusus PT Persero; PT Persero Tbk; & atas dividen yang tidak
untuk UMKM dan BUT. diinvestasi ulang
pemberlakuan Tarif 31E
Pemajakan Persero di
Amerika
Perusahaan di Amerika secara umum yang
relevan terhadap perpajakan ada 4, yaitu Sole
Proprietorship, Partnership, LLC, Corporation.
Selain itu Pemajakan Korporat di Amerika
dilaksanakan 2x pada tingkat Federal dan
Negara Bagian.
Dividen juga dapat dipungut pajak apabila
Perusahaan merupakan bentuk Korporasi tipe-C.
Pemajakan Persero di Australia
dan Selandia Baru
Sistem di Australia dan Selandia Baru menerapkan sistem imputasi pajak atau kredit
pajak. Sistem ini ditujukan untuk menghindari pemajakan berganda; Kredit pajak
didapat dari tarif pajak yang sudah dipungut terhadap pendapatan perusahaan,
yang lalu kredit ini dapat digunakan oleh penerima deviden sebagai pengurang tarif
pajak yang dikenakan pada deviden yang diterima.
Pemajakan Persero di Cina

Negara Cina atau PRC, memiliki sistem yang paling sederhana dari beberapa contoh
di atas. Negara Cina menetapkan pemajakan berganda atas Pendapatan
Perusahaan dan Deviden dengan tarif tetap secara urut pada angka 25% dan 20%.
Perusahaan dengan sifat tertentu atas keputusan pemerintah dapat menurunkan
tarif pajak ke angka 15% dan bisnis kecil dapat mengajukan pengurangan tarif
menjadi 20% untuk pajak di tingkat pendapatan perusahaan.
Bentuk Pemajakan atas Perseroan
di Indonesia
Bentuk Pemajakan atas Perseroan
di Indonesia
Perbandingan Pemajakan atas Perseroan
di Indonesia
Perbandingan Pemajakan atas Perseroan
di Indonesia
Perbandingan Pemajakan atas Perseroan
di Beberapa Negara ASEAN
Perbandingan Pemajakan atas Perseroan
di Beberapa Negara ASEAN
Bentuk Pemajakan atas Perseroan
di Indonesia
Bentuk Pemajakan atas Perseroan
di Indonesia
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai