Anda di halaman 1dari 4

Tax Amnesty

Disusun Oleh :
Dhio Pradipta
Efrian Fajar Alam
Rangga Azza Harby
Kelas Matrikulasi Angkatan XX
Dosen Pengajar :
Dr. Luk Luk Fuadah, SE., MBA., Ak., CA

Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)


Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya

1. Apa yang dimaksud dengan Amnesti Pajak (Tax Amnesty)?


Amnesti pajak adalah program pengampunan yang diberikan oleh Pemerintah kepada
Wajib Pajak meliputi penghapusan pajak terutang, penghapusan sanksi administrasi
perpajakan, serta penghapusan sanksi pidana di bidang perpajakan atas harta yang
diperoleh pada tahun 2015 dan sebelumnya yang belum dilaporkan dalam SPT,
dengan cara melunasi seluruh tunggakan pajak yang dimiliki dan membayar uang
tebusan.
2. Kapan berlakunya Tax Amnesty ?
Amnesti Pajak berlaku sejak disahkan hingga 31 Maret 2017, dan terbagi kedalam 3
(tiga) periode, yaitu:

Periode I: Dari tanggal 1 Juli 2016 s.d 30 September 2016


Periode II: Dari tanggal 1 Oktober 2016 s.d 31 Desember 2016
Periode III: Dari tanggal 1 Januari 2017 s.d 31 Maret 2017

3. Apa syarat wajib pajak yang ingin mengikuti amnesti pajak ?


a. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak;
b. membayar Uang Tebusan;
c. melunasi seluruh Tunggakan Pajak;
d. melunasi pajak yang tidak atau kurang dibayar atau melunasi pajak yang
seharusnya tidak dikembalikan bagi Wajib Pajak yang sedang dilakukan
pemeriksaan bukti permulaan dan/atau penyidikan;
e. menyampaikan SPT PPh Terakhir bagi Wajib Pajak yang telah memiliki
kewajiban menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan; dan
f. mencabut permohonan:
pengembalian kelebihan pembayaran pajak;
pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi dalam Surat
Ketetapan Pajak dan/atau Surat Tagihan Pajak yang di dalamnya
terdapat pokok pajak yang terutang;
pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar;
keberatan;
pembetulan atas surat ketetapan pajak dan surat keputusan;
banding;
gugatan; dan/atau
peninjauan kembali, dalam hal Wajib Pajak sedang mengajukan
permohonan dan belum diterbitkan surat keputusan atau putusan.

4. Sebutkan Fasilitas Amnesti Pajak !

Fasilitas Amnesti Pajak yang akan didapat oleh Wajib Pajak yang mengikuti program
Amnesti Pajak antara lain:

penghapusan pajak terutang (PPh dan PPN dan/atau PPn BM), sanksi
administrasi, dan sanksi pidana, yang belum diterbitkan ketetapan pajaknya;
penghapusan sanksi administrasi atas ketetapan pajak yang telah diterbitkan;
tidak dilakukan pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan, dan
penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan;
penghentian pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan, dan penyidikan
Tindak Pidana di Bidang Perpajakan, dalam hal Wajib Pajak sedang dilakukan
pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan, dan penyidikan Tindak
Pidana di Bidang Perpajakan; dan
Penghapusan PPh Final atas pengalihan Harta berupa tanah dan/atau bangunan
serta saham

5. Apa Sanksi Tax Amnesty jika wajib pajak melanggar?


Wajib Pajak yang tidak memenuhi kewajiban Holding Period maka atas Harta
bersih tambahan diperlakukan sebagai penghasilan pada Tahun Pajak 2016 dan
dikenai pajak dan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan di bidang perpajakan;
Wajib Pajak yang telah mengikuti program Amnesti Pajak namun ditemukan
adanya data mengenai Harta bersih yang kurang diungkapkan maka atas Harta
dimaksud diperlakukan sebagai penghasilan pada saat ditemukan dan dikenai
pajak sesuai dengan UU PPh dan ditambah dengan sanksi administrasi kenaikan
sebesar 200% (dua ratus persen) dari PPh yang tidak atau kurang dibayar.
Wajib Pajak yang tidak mengikuti program Amnesti Pajak namun ditemukan
adanya data mengenai Harta bersih yang tidak dilaporkan maka atas Harta
dimaksud diperlakukan sebagai penghasilan pada saat ditemukan dan dikenai
pajak serta sanksi administrasi sesuai dengan peraturan perpajakan yang
berlaku.
6. Bagaimana Tarif atau Uang Tebusan yang ada pada Tax Amnesty?
Setiap WP yang mengikuti program ini nantinya akan dikenakan uang tebusan.
Namun untungnya uang tebusan yang dikenakan tidak besar yakni 2% (1 Juli30 September 2016), 3% (1 Oktober-30 Desember 2016), 5% (1 Januari-31
April 2017) dari nilai harta bersih yang belum dilaporkan.
Sementara bagi WP yang memiliki harta di luar negeri maka akan dikenakan
uang tebusan sebesar 4% (1 Juli-30 September 2016), 6% (1 Oktober-30
Desember 2016), 10% (1 Januari-31 April 2017).

7. Bagaimana sejarah Tax Amnesti di Indonesia ?

Tax amnesty sendiri pernah diberlakukan di Indonesia pada tahun 1984,


dijalankan melalui Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1984. Namun saat itu
dianggap kurang berhasil karena respon wajib pajak yang rendah dan tidak diikuti
dengan reformasi administrasi perpajakan secara menyeluruh. Lalu ada juga kebijakan
sunset policy yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) di tahun 2008 dimana
wajib pajak dapat mengajukan permohonan pengampunan sanksi administrasi
meskipun pajak terutang tetap harus dibayarkan secara penuh. Pada tahun 2015 juga
ditetapkan sebagai Tahun Pembinaan Wajib Pajak (TPWP) yaitu berupa penghapusan
sanksi perpajakan dan administrasi untuk wajib pajak yang belum mematuhi peraturan
perpajakan secara memadai.
8. Negara apa saja yang menerapkan program tax amnesty selain negara Indonesia?
Belgia, Jerman, Yunani, Italia, Portugal, Rusia, Afrika Selatan, Spanyol, Amerika
Serikat dan Kanada
9. Apa dasar hukum yang memperkuat Tax Amnesty?
Tax Amnesty diperkuat dengan adanya Undang-Undang No.11 Tahun 2016 Tentang
Pengampunan Pajak
10. Apa Perbedaan Tax Amnesty dan Sunset Policy ?
Dalam sunset policy, yang dihapuskan adalah sanksi denda administrasi sedangkan
pokok pajaknya wajib dibayar penuh sesuai tarif umum yang berlaku bagi Wajib
Pajak orang pribadi dan badan. Tidak terdapat ketentuan mengenai pembebasan atas
tuntutan pidana pajak dalam hal ini.
Sedangkan dalam tax amnesty umumnya diberikan adalah pengampunan atas pokok
pajak yaitu keringanan dengan penerapan tarif yang jauh lebih rendah dari tarif pajak
yang berlaku umum atas hutang pajak atau pokok pajak yang kurang atau belum
dibayar. Selain itu, dalam tax amnesty diberikan pembebasan dari tuntutan pidana
pajak.
11. Sebutkan dampak positid dan dampak negatif dari Tax Amnesty!
Dampak Positif :
Bagi Bursa Efek Indonesia, akan terjadi penambahan emiten baru karena
perusahaan-perusahaan tidak perlu khawatir atas permasalahan pajak yang
telah lewat.
Bagi perkembangan perekonomian nasional, yaitu mampu meningkatkan
sumber penerimaan negara dalam jangka waktu pendek.
Dampak Negatif

Ketika tax amnesty menjadi sumber penerimaan negara jangka panjang yang
berkaitan dengan tax compliance, karena dapat menimbulkan ketidakadilan
antar penerima fasilitas pajak dengan pembayar pajak yang telah membayar
dengan jujur dn tepat waktu, yang juga adanya penurunan kepatuhan sukarela
(voluntary compliance) dan melahirkan moral hazard bagi kalangan pembayar
pajak yang akan cenderung menunda pembayaran pajak, dan mengharapkan
pengampunan pajak berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai