Anda di halaman 1dari 3

Perseroan Terbatas (PT)

1. Pengertian
Berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
(PT), perseroan terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU ini serta peraturan
pelaksananya. Masing – masing pemegang saham tidak bertanggung jawab atas kerugian PT
melebihi nilai saham yang dimiliki. Atas keuntungan PT dikenakan pajak penghasilan badan
dengan tarif pasal 17 undang-undang Pajak Penghasilan.

2. Ciri – ciri Perseroan Terbatas


 Didirikan untuk mencari keuntungan
 Memiliki fungsi komersial dan ekonomi
 Manajemen perusahaan dipimpin oleh direksi yang dipilih melalui Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS)
 Pemegang saham mendapat dividen dari keuntungan yang didapat perusahaan
 Pemilik saham mempunyai tanggung jawab terhadap perusahaan sebesar modal yang
ditanamkan
 Menggelar RUPS untuk mementukan kebijakan atau keputusan besar
 Modal diperoleh dari saham atau obligasi

3. Kelebihan dan dan Kelemahan PT sebagaimana diuraikan oleh Santoso dan Rahayu
(2013:100-101) adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan
 Kewajiban dan tanggung jawab terbatas
 Efisiensi manajemen karena adanya pemisahan antara pemilik dan
pengurus
 Modal dapat diperoleh dengan menjual saham

b. Kekurangan
 Kerumitan perizinan dan organisasi
 Besarnya biaya pengorganisasian perusahaan
 Bidang usaha PT relative susah diubah karena harus mengubah akta
pendirian dan sulit mengubah investasi yang telah ditanamkan
4. Ketentuan Perpajakan PT
a. PT juga merupakan subjek pajak dalam negeri berbentuk badan hukum
b. PT wajib menyelenggarakan pembukuan
c. PT harus mendaftarkan NPWP dan/atau pengukuhan PKP atas nama PT
d. Gaji yang dibayarkan kepada para pemegang saham dan komisaris dapat dibiayakan
oleh PT
e. Penghitungan PPh terutang mengikuti tarif Pasal 17 UU PPh atau Pasal 31E UU PPh.
5. Kewajiban Perpajakan Perseroan Terbatas
a. PPh Pasal 21/26
PPh 21 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah,
honorarium, tunjangan, dan pembayaran lainnya atas pekerjaan, jasa, atau kegiatan
lain dengan nama dan bentuk apapun yang diterima oleh Wajib Pajak orang pribadi
dalam negeri.
b. PPh Pasal 22
Pajak Penghasilan Pasal 22 dikenakan kepada badan-badan usaha tertentu, baik
milik pemerintah maupun swasta yang melakukan kegiatan perdagangan ekspor,
impor dan re-impor.
c. PPh Pasal 23/26
Pajak Penghasilan Pasal 23 (PPh Pasal 23) adalah pajak yang dikenakan pada
penghasilan atas modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang
telah dipotong PPh Pasal 21.
d. PPh Pasal 25
PPh 25 berisikan aturan mengenai bagaimana wajib pajak mengangsur kewajiban
pajak di muka, sehingga wajib pajak tidak memiliki beban utang pajak yang besar
dan harus dibayar saat batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan
Pajak Penghasilan.
e. PPh Pasal 29
PPh Pasal 29 atau PPh 29 merupakan pajak penghasilan kurang bayar yang harus
dibayarkan oleh WP pajak yang sudah tertulis dalam Surat Pemberitahuan (SPT)
Tahunan.
f. PPh Pasal 4 Ayat (2)
PPh Pasal 4 ayat 2 (Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2) atau disebut juga PPh final
adalah pajak yang dikenakan pada wajib pajak badan maupun wajib pajak pribadi
atas beberapa jenis penghasilan yang mereka dapatkan dan pemotongan pajaknya
bersifat final. Tarif PPh Pasal 4 Ayat 2 ini berbeda-beda untuk setiap jenis
penghasilannya. Misalnya untuk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah),
wiraswasta atau bisnis online dengan omzet usaha kurang dari Rp 4,8 miliar dalam
1 tahun pajak, maka tarif pajaknya adalah 0,5% dari total omzet (peredaran bruto)
penjualan dalam 1 bulan.

Anda mungkin juga menyukai