Oleh
D. Usaha Perseorangan
Usaha perseorangan adalah salah satu badan usaha yang hanya
dimiliki oleh seorang individu. Jenis usaha perseorangan memiliki sistem
informasi manajemen yang bebas dan tidak intervensi atau campur tangan
dari pihak lain secara langsung, seperti pemerintah. Jenis usaha
perseorangan biasanya dapat berskala besar seperti Badan Milik Swasta
(BUMS) dan berskala kecil seperti Usaha Mikro dan Kecil (UMK).
Mayoritas penduduk Indonesia menjalankan bisnisnya secara
perseorangan tidak terikat dengan badan usaha yang lebih formal, tanpa
akte notaris dan bersifat fleksibel terhadap kewajiban yang harus dipenuhi,
tetapi tetap memiliki NPWP untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.
Contoh bentuk badan perseorangan dapat berupa wartel, salon, rumah
makan, usaha dagang (UD), dan waralaba.
Terdapat beberapa perbedaan dalam menghitung pajak usaha
antara pajak perseorangan dengan pajak perseroan, antara lain :
a. Dalam perhitungan pajak perseorangan, ada beberapa faktor
pengurang seperti Penghasilan tidak kena pajak (PTKP) dan
biaya jabatan, yang dalam perhitungan pajak perseroan faktor
tersebut tidak ada dalam ketentuannya.
b. Terdapat perbedaan tax rate dan lapisan penghasilan kena
pajak (taxable income bracket) antara PPh perseorangan
dengan dengan pajak penghasilan badan, di mana PPh
perseorangan menggunakan tarif progresif dari lapisan tarif
5% hingga tariff maksimal 30%, sedangkan pajak penghasilan
badan menggunakan tarif tunggal 25% (tarif 25 % berlaku
sejak awal tahun 2010, sedangkan tahun 2009 tarifnya 28%).