Anda di halaman 1dari 10

Nama : Widia

Nim : (18220013)

Prodi : S1 Keperawatan

Semester : V (lima)

Soal :

1. Sebutkan dan jelaskan fase-fase pada proses penyembuhan


luka.

2. Tn. P dirawat di RS. Bedah sejak 2 hari yang lalu. Tn. P


terpasang gibs pada ekstremitasnya karena kecelakaan yang
menimpanya 2 hari yang lalu. Sehingga Tn. P harus dirawat di
Rumah Sakit karena mengalami fraktur ekstremitas distal
dekstra. Agar tidak terjadi resiko tinggi trauma tambahan pada
Tn. P maka apa intervensi keperawatan yang dapat dilakukan?

3. Sebutkan 2 diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien


pasca operasi fraktur dan jelaskan intervensi pada masing-
masing diagnose.

4. Tn. X umur 35 tahun dengan keluhan nyeri dan luka bakar


lebih kurang 12 cm, kotor, sedikit berbau akibat kecelakaan
mobil dengan kondisi mobil terbakar, dari foto rontgen
ditemukan fraktur 1/3 tengah femur kanan, Buatlah Diagnosa
keperawatan minimal 2 buah dan intervensi keperawatannya.

5. Sebutkan dan jelaskan derajat luka bakar

6. Jelaskan cara menghitung perkiraan total persentase luka


bakar pada area permukaan tubuh pada orang dewasa.

7. Buatlah sebuah narasi kasus, analisa data, serta diagnosa


keperawatan yang bisa ditegakkan pada pasien dengan gangguan
sistem persyarafan (stroke) !
8. Jelaskan analisa Anda, apa perbedaan antara stroke hemoragik
dan stroke iskemik !

9. Katarak adalah penurunan progresif kejernihan lensa, lensa


menjadi keruh berwarna putih keabu-abuan dan ketajaman
penglihatan berkurang. Katarakan diklasifikasikan menjadi 2
yakni katarak kongenital dan katarak proses degeneratif. Coba
Anda jelaskan apa perbedaan antara kedua jenis katarak tersebut
dan berikan contohnya!

10. Seorang perempuan, berusia 58 tahun datang berobat ke


klinik dengan keluhan penglihatan buram pada kedua mata sejak
8 bulan terakhir. Penglihatan seperti tertutup kabut, silau, dan
lebih nyaman bila melihat di malam hari. Pasien tersebut juga
memiliki riwayat diabetes mellitus sejak 5 tahun yang lalu. Hasil
pemeriksaan : Lensa OD (Oculus dextra) keruh sebagian di
bagian tepi, shadow test (+). Segmen anterior lain dalam batas
normal. Lensa OS (Oculus Sinistra) keruh di bagian tengah dan
dibelekang kapsul interior, shadow test (+). Menurut Analisa
Anda, diagnosa apa yang mungkin pada pasien ini?

(JAWABAN)

1. 1. Fase Inflamasi
Fase inflamasi ini akan berlangsung sejak terjadinya luka
sampai kira – kira hari kelima. Pembuluh darah yang
terputus pada luka yang diderita tersebut akan
menyebabkan perdarahan dan tubuh dalam hal ini akan
berusaha menghentikannya dengan cara vasokonstriksi,
pengerutan ujung pembuluh yang putus (retraksi), dan
reaksi hemostasis. Hemostasis terjadi karena trombosit
yang keluar dari pembuluh darah saling melengket, dan
bersama dengan jala fibrin yang terbentuk membekukan
darah yang keluar dari pembuluh darah. Sementara itu
terjadi reaksi inflamasi.
2. Fase Proliferasi.
Fase proliferasi disebut juga fase fibroplasia karena yang
menonjol adalah proses proliferasi fibroblast. Fase ini
berlangsung dari akhir fase inflamasi sampai kira – kira
akhir minggu ketiga. Fibroblast berasal dari sel mesenkim
yang belum berdiferensiasi, menghasilkan
mukopolisakarida, asama aminoglisin, dan prolin yang
merupakan bahan dasar kolagen serat yang akan
mempertautkan tepi luka.
3. Fase Penyudahan (Remodelling).
Pada fase ini terjadi proses pematangan yang terdiri dari
penyerapan kembali jaringan yang berlebih, pengerutan
sesuai dengan gaya gravitasi, dan akhirnya perupaan
kembali jaringan yang baru terbentuk. Fase ini dapat
berlangsung berbulan – bulan dan dinyatakan berkahir
kalau semua tanda radang sudah lenyap.
4. Fase inflamasi
(Pada proses penyembuhan luka selanjutnya, gumpalan
darah akan mengeluarkan suatu zat kimia yang akan
menyebabkan peradangan. Sehingga, tidak heran saat
darah mulai berhenti, di sekitar luka Anda akan terlihat
pembengkakan dan kemerahan. Inilah yang disebut sebagai
fase inflamasi. dimulai setelah perlukaan dan berakhir hari
ke 3 – 4. Dua tahap dalam fase ini adalah hemostasis dan
fagositosis.

2. mejelaskan kepada
klien tentang pendekatan manajemen rasa nyeridan
prosespenyembuhan tulang, mengajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologi distraksimaupun relaksasi nafas dalam. Teknik
relaksasidapat dilakukan dengan teknik nafas dalam
danaromaterapi lavender, atur posisi tidur yang nyaman bagi
klien, observasi reaksi non-verbal dari nyeri, kontrol lingkungan
yang dapatmempengaruhi nyeri, batasi pengunjung dan anjurkan
klien beristirahat, monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah
pemberian obatanalgesik, berikan dan awasi analgesik yang
dikontrol klien.
3.diagnosa keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan


tulang, gerakan fragmen tulang, edema dan cedera
pada jaringan, alat traksi/immobilisasi, stress, ansietas.

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan dispnea,


kelemahan/keletihan, ketidak edekuatan oksigenasi,
ansietas, dan gangguan pola tidur.

1. Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang


tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya
kerusakan jaringan aktual atau potensial, digambarkan
dalam istilah seperti kerusakan ; awitan yang tiba-tiba
atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan
akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan
durasinya kurang dari enam bulan.

Tujuan : nyeri dapat berkurang atau hilang.

Kriteria Hasil :

- Nyeri berkurang atau hilang

- Klien tampak tenang.

- Intervensi dan Implementasi :

a) Lakukan pendekatan pada klien dan keluarga

Rasional : hubungan yang baik membuat klien dan


keluarga kooperatif

b) Kaji tingkat intensitas dan frekwensi nyeri.

Rasional : tingkat intensitas nyeri dan frekwensi


menunjukkan skala nyeri.
c) Jelaskan pada klien penyebab dari nyeri.

Rasional : memberikan penjelasan akan menambah


pengetahuan klien tentang nyeri.

d) Observasi tanda-tanda vital.

Rasional : untuk mengetahui perkembangan klien

e) Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam


pemberian analgesic.

Rasional : merupakan tindakan dependent perawat,


dimana analgesik berfungsi untuk memblok stimulasi
nyeri.

2. Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang


individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis
atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan
atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan.

Tujuan : pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas.

Kriteria hasil :

- Perilaku menampakan kemampuan untuk memenuhi


kebutuhan diri.

- Pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan


beberapa aktivitas tanpa dibantu.

- Koordinasi otot, tulang dan anggota gerak lainya


baik.

Intervensi dan Implementasi :

a) Rencanakan periode istirahat yang cukup.

Rasional : mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan,


dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas
seperlunya secar optimal.
b) Berikan latihan aktivitas secara bertahap.

Rasional : tahapan-tahapan yang diberikan membantu


proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat
tenaga namun tujuan yang tepat, mobilisasi dini.

c) Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai


kebutuhan.

Rasional : mengurangi pemakaian energi sampai


kekuatan pasien pulih kembali.

d) Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien.

Rasional : menjaga kemungkinan adanya respons


abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan.

4. .

5. Derajat luka bakar adalah keparahan luka bakar berdasarkan


kedalaman kerusakan kulit yang disebabkan oleh luka bakar.
Setiap derajat luka bakar juga menunjukkan gejala yang
berbeda-beda. Berikut adalah ketiga derajat luka bakar yang
perlu diketahui: -

1. Luka bakar derajat satu Luka bakar derajat satu adalah


luka bakar paling ringan dibandingkan dengan derajat luka
bakar lainnya. Luka bakar derajar satu hanya merusak lapisan
kulit paling atas atau epidermis kulit. Tanda dan gejala luka
bakar derajat satu adalah sebagai berikut: Menimbulkan rasa
sakit Kulit memerah Biasanya tidak meninggalkan bekas ketika
sembuh.

2. Luka bakar derajat dua Luka bakar derajat dua adalah luka
bakar yang kerusakannya hingga lapisan dermis kulit. Luka
bakar derajat dua dibagi menjadi dua jenis, yaitu derajat 2A
dan derajat 2B. – Derajat 2A Derajat luka bakar 2A
kedalamannya mencapai lapisan dermis, namun masih
dangkal. Tanda luka bakat derajat 2A adalah sebagai berikut:
Muncul lepuhan Kulit memerah Luka menimbulkan rasa sakit
ketika di sentuh Biasanya tidak meninggalkan bekas ketika
sembuh, kecuali jika terjadi infeksi. – Derajat 2B Derajat luka
bakar 2B adalah ketika luka bakar mengenai lapisan dermis
yang lebih dalam. Tanda luka bakar 2B adalah sebagai berikut
ini: Muncul lepuhan Warna luka lebih pucat Tidak terlalu
menimbulkan rasa sakit ketika disentuh Bisa meninggalkan
bekas ketika sembuh.

3. Luka bakar derajat

Luka bakar derajat 3 adalah derajat luka bakar yang merusak


kulit paling dalam, bahkan merusak seluruh lapisan kulit. Ciri-
ciri luka bakar derajat 3 adalah seperti berikut: Merusak
seluruh lapisan kulit Kulit menghitam dan kering Dapat
mengenai otot hingga tulang Tidak menimbulkan rasa sakit
karena kerusakan kulit yang terlalu parah. Area Tubuh yang
Terkena Luka Bakar

6. Berikut ini perkiraan total persentase luka bakar pada area


permukaan tubuh pada orang dewasa yang terkena dampak luka
bakar: Bagian depan dan belakang kepala dan leher setara
dengan 9% dari luas permukaan tubuh. Bagian depan dan
belakang masing-masing lengan dan tangan setara dengan 9%
dari luas permukaan tubuh. Dada setara dengan 9% dan perut
setara dengan 9% dari luas permukaan tubuh. Punggung atas
setara dengan 9% luas permukaan tubuh dan punggung bawah
setara dengan 9% dari luas permukaan tubuh. Bagian depan dan
belakang masing-masing kaki dan kaki yang setara dengan 18%
dari luas permukaan tubuh. Daerah selangkangan setara dengan
1% dari luas permukaan tubuh.

7. Kasus:
Seorang laki-laki berumur 50 tahun
datang keluhan tangan dan tungkai kiri tidak
dapat digerakkan disertai penurunan
kesadaran ±2 jam SMRS. Pasien juga
mengalami penurunan kesadaran secara
mendadak. Keluhan seperti ini baru pertama
kalinya dialami setelah pasien beraktivitas
di
kantor.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan
adanya hemiparese kiri, GCS 8 (E2V2M4), wajah
simetris, Vital sign didapatkan tekanan darah
180/100 mmHg, frekuensi nadi 80 x/mnt,
pernafasan 20 x/mnt, suhu tubuh 37 oC, dan
muntah (+).
Dari pemeriksaan neurologis
didapatkan: N1, N2, N5, N8, N9, N10, N11, dan
N12 sulit dinilai, N3,4,6: pupil isokor 3
mm
bulat, posisi sentral Reflek cahaya +/+,
N7:
wajah simetris. Kaku kuduk (-), kernig(-),
Brudzinsky 1,2 (-), reflek fisiologis ka +/
ki -,
dan reflek patologis -/-. pada skoring
menggunakan algoritma gajah mada pasien
mengarah ke stroke hemoragik. Pada
pemeriksaan CT-Scan didapatkan kesan
intraventricular hemorhagic. Pasien memiliki
riwayat hipertensi tak terkontrol selama 2
tahun.
Pasien ini didiagnosis stroke
hemorhagic. Pasien diberikan terapi
medikamentosaberupa IVFD RL gtt
XX/mnt,
manitol 500cc, 200-150-150, Inj. ranitidin/12
jam, Inj. Kalnex/8 jam, Captopril 25 mg tab
2x1, Paracetamol 500 mg tab 3x1.
Prognosis pada pasien ini adalah dubia
ad malam. Pada ad vitam, ad fungsionam, dan
Pada kasus ini, pasien diberikan
pengobatan spesifik berupa asam traneksamat
1gr/8jam sebagai anti fibrinolisis dan
mencegah terjadinya edem otak dan
timbulnya kejang dengan kortikosteroid,
gliserol atau manitol untukedema, dan valium
i.v. pelan-pelan terhadap kejang-kejang dan
juga resusitasi cairan berupa infusan
ringer
laktat.
Prognosis dari kasus ini untuk quo ad
vitam, quo ad functionam dan sanationam
dubia ad malam karena Iskemia serebri
regional akibat trombosis serebri berkembang
menjadi infark iskemia dan hemoragik. Pada
tahap ini berkembanglah hemiparese yang
tidak alam akan menjadi hemiparalisis.

8. Hemoragik dan iskemik adalah dua diantaranya. Stroke


Iskemik terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke
otak terhambat.

- Sedangkan stroke hemoragik, terjadi ketika pembuluh darah


yang melemah pecah. Salah satu penyebab paling umum dari
stroke hemoragik adalah tekanan darah tinggi yang tidak
terkontrol.

9. Katarak adalah penyakit mata di mana terjadi kekeruhan pada


lensa mata. Lensa yang seharusnya jernih menjadi keruh.

1. Jika katarak didiagnosis saat bayi lahir disebut katarak


bawaan (kongenital). Contohny Jika katarak baru muncul
dalam kurun waktu 12 bulan setelah lahir, maka disebut
katarak pada bayi atau katarak infantil.

2. Katarak adalah proses degeneratif berupa kekeruhan di


lensa bola mata sehingga menyebabkan menurunnya
kemampuan penglihatan sampai kebutaan. Kekeruhan ini
disebabkan oleh terjadinya reaksi biokimia yang menyebabkan
koagulasi protein lensa.

Contohnya penghiltan menjdi kabut

10. 1. Rabun jauh

2. katarak

Anda mungkin juga menyukai