Pembimbing Akademik :
Andre Utama Saputra, S.Kep,Ners, M.Kep
Dengan segala kerendahan hati kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah
SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
MAKALAH ASUHANKEPERAWATAN PADA PASIEN ALZHEIMER
dengan penurunan fungsi kognitif Alzheimer dan Dimensia. Penulis menyadari
bahwa masih banyak sekali kekurangan yang belum terjangkau oleh penulis,
maka penulis mengharapkan kritik dan saran serta masukan yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 4
WWW.SAKTYAIRLANGGA.WORDPRESS.CO
BAB I
PENDAHULUAN
Definisi
Etiologi
1. Dimensia
a. Penyakit Alzheimer
Proses penyakit ini tidak terlihat atau tersembunyi. Biasanya penyakit ini
menyerang memori terlebih dahulu selanjutnya menyerang pada kemampuan
berbicara dan kemampuan spasial. Setelah beberapa tahun penyakit ini akan
memberikan dampak ke segala aspek untuk fungsi intelektual akan terkena
dampak dari penyakit ini yaitu lemah dan mudah goyah dalam pengambilan
keptusan.
h. HIV & AIDS bisa menyebabkan demensia, baik itu lewat penyakit
HIV encephalitis atau komplikasi dari imunodefisiensi saraf pusat
seperti toxoplasm, meningitis dan limpoma
k. Jenis Kelamin
l. Trauma Kepala
Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara
penyakit Alzheimer dengan trauma kepala. Hal ini dihubungkan
dengan petinju yang menderita demensia pugilistik, dimana pada
Patofisiologi
Lesi khas lain adalah plak senilis, terutama terdiri dari beta
amiloid (A-beta) yang terbentuk dalam cairan jaringan disekeliling
neuron bukan dalam sel neuronal. A-beta adalah fragmen protein N
besar disebut protein prosekusor amiloid (APP), yang dalam (
Manifestasi Klinik
a. Kebingungan
b. Kehilangan memori
e. Kesulitan berbahasa
Pemeriksaan Diagnostik
1. CT Scan
4. PET Scanning
Penatalaksanaan
Komplikasi
a. Pneumonia
Pneumonia adalah salah satu infeksi paling umum pada orang dengan
Inkontinensia adalah gejala umum dari tengah dan penyakit tahap akhir
Alzheimer. Pada saat seseorang mengalami penurunan fungsi kandung kemih,
kateter urin kadang-kadang digunakan. Kateter yang terlalu lama akan
menimbulkan bakteri di dalam tubuh menyebabkan infeksi saluran kemih
(ISK). Gejala ISK termasuk urin gelap berwarna kuning, bau yang kuat dari
urin, sedimen dalam urin dan penurunan buang air kecil. Pasien Alzheimer tidak
dapat mengkomunikasikan rasa sakit atau ketidaknyamanannya terkait dengan
Infeksi Saluran Kemih. Tanda pasien Alzheimer mengalami Infeksi Saluran
Kemih menurut Dr Monika Karlekar dari Vanderbilt University diantaranya
kebingungan, lesu dan gelisah.
c. Cidera karena jatuh
Orang yang kemudian tahap penyakit Alzheimer sering jatuh saat mereka
mulai kehilangan kendali atas fungsi tubuh dan / atau menjadi mudah mengalami
disorientasi. Falls adalah penyebab umum dari cedera kepala serius, patah tulang
pinggul dan lengan atau cedera kaki. Niagara juga dapat menyebabkan
perdarahan di otak (jika cukup serius)
d. Dekubitus (Tarwoto, 2007)
Prognosis
3. Perbedaan antar individu, seperti factor usia, keturunan, dan jenis kelamin
Ketiga factor ini diuji secara statistic, dan ternyata faktor pertama paling
mempengaruhi prognosis penyakit. Psien memiliki angka harapan hidup rerata 4-
10 tahun sesudah diagnose dan biasanya meninggal dunia akibat infeksi
sekunder. (Agoes,2008)
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Nama : Tn. K
b. Tempat /tgl lahir : Jakarta 10 juli 1931
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Status Perkawinan : menikah
e. Agama : Islam
f. Suku : Indonesia
c. Eliminasi
BAK : Tn. K mengatakan BAK 10 kali sehari
BAB : Tn. K mengatakan BAB 1 kali sehari
Aktifitas Pola Latihan
Tn. K mengatakan mandi 2 kali sehari pada pagi dan sore hari
d. Pola istirahat tidur
Pasien mengatakan sedikit bermasalah pada pola tidurnya pasien biasanya tidur
diatas jam 12 malam, dan susah untuk tidur siang
e. Pola Kognitif Persepsi
Pasien mengatakan sedikit agak kabur pada penglihatannya namun masih bisa
melihat
f. Persepsi diri-Pola konsep diri
g. Pola Peran-Hubungan
6. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Pasien tampak lemas
b. TTV
TD :110/80 mmHg
Nadi : 70 x/menit
RR : 20 x/menit
BB/TB : 60 kg /170 cm
c. Kepala
Rambut : Rambut beruban, rambut rapi dan bersih
Mata : Berwarna hitam kecoklatan
Telinga : Bersih
Mulut, gigi dan bibir : Terlihat bersih
d. Dada : Simetris
e. Abdomen : Abdomen tampak datar
f. Kulit : Kulit terlihat berkeriput
g. Ekstremitas Atas : Normal
h. Ekstremitas bawah : Normal
APGAR KELUARGA
3 G : Growth
Saya puas bahwa keluarga ( teman-teman ) saya
menerima & mendukung keinginan saya
untuk melakukan aktifitas atau arah baru.
4 A : Afek
Saya puas dengan cara keluarga ( teman-
teman ) saya mengekspresikan afek dan
berespon terhadap emosi-emosi saya, seperti
marah, sedih atau mencintai.
5 R : Resolve
Saya puas dengan cara teman-teman saya dan
saya menyediakan waktu bersama- sama
mengekspresikan afek dan berespon
JUMLAH 2 3
Penilaian :
Nilai : 0-3 : Disfungsi keluarga sangat tinggi
Disfungsi keluarga sedang
Nilai 3: Disfungsi Keluarga sangat tinggi
PENGKAJIAN FUNGSI KOGNITIF
( SPMSQ )
Analisis Hasil :
Skore Salah : 0-5 : Fungsi intelektual utuh
Skore Salah : 3-4 : Kerusakan intelektual Ringan
Skore Salah : 5-7 : Kerusakan intelektual Sedang
Skore Salah :8-10 : Kerusakan intelektual
FORMAT PENGKAJIAN MMSE
Analisis Hasil :
Nilai A :Kemandirian dalam hal makan, kontinen ( BAK/BAB ), berpindah, kekamar
kecil, mandi dan berpakaian.
Nilai B :Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut
Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi
tambahan
Nilai E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
dan satu fungsi tambahan.
Nilai F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah dan satu fungsi tambahan
Nilai G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
NO DATA FOKUS MASALAH
1. DS : Keletihan
Tn. K mengeluh rasa lemas dan lesu
setiap melakukan aktivitas
Tn. K mengatakan merasa kurang
tenaga
Tn. K mengeluh merasa cepat lelah
DO :
Pemeriksaan fisik
TD :110/80 mmHg
Nadi : 70 x/menit
RR : 20 x/menit
BB/TB : 60 kg /170 cm
2. DS : Gangguan memori
Tn. K mengatakan pernah
mengalami pengalaman lupa
Tn. K mengatakan tidak mampu
mengingat informasi actual
Tn. K mengatakan tidak mampu
mengingat peristiwa
DO :
Tn. K tidak mampu melakukan
kemampuan yang di pelajari
sebelumnya
Prioritas masalah
Actual :
1. Gangguan memori
Potensial :
Diagnosa keperawatan
1. Keletihan
2.Gangguan memori
Intervensi keperawatan
Observasi :
Teratasi :
Identifikasi
SLKI adanya keletihan
dan kelelahan
Tingkat kesadaran cukup
meningkat 4 Monitor status
respirasi
Lelah dan Lesu cukup
meningkat 4
Tingkat ketidakberdayaan Terapeutik :
meningkat 5
Pertahankan
kepatenan jalan
nafas
Berikan posisi
semi fowler
Fasilitasi
mengubah posisi
senyaman
mungkin
Berikan oksigen
sesuai kebutuhan
bila di perlukan
Edukasi :
Ajarkan
melakukan
tehnik relaksasi
nafas dalam
SLKI Identifikasi
waktu dan pola
Keluhan sulit tidur cukup tidur pasien
meningkat 4
Terapeutik :
Keluhan tidak puas tidur
meningkat 5 Berikan
Keluhan pola tidur berubah kesempatan
cukup meningkat 4 untuk
menenangkandiri
Keluhan sering terjaga
cukup meningkat 4 Berikan waktu
Keluhan istirahat tidak istirahat dan
cukup meningkat 5 tidur yang cukup
untuk
mengendalikan
tingkat energy
Gunakan metode
untuk
meningkatkan
kenyamanan dan
ketenangan
spiritual
Edukasi :
Anjurkan
mengatur waktu
tidur
No Tanggal Implementasi Keperawatan Respon Diagnosa
keperawatan
2 Selasa, Mengajarkan pasien untuk Tn. K mengatakan sudah sedikit Gangguan memori
11 mengingat kejadian dimasa mengingat kejadia dimasa lalu
januari lalu
2021
3. Rabu, Mengajarkan pasien untuk Tn. K mengatakan sudah bisa Gangguan pola tidur
12 mengatur pola tidurnya mengatur pola tidurnya
januari
2021
Evaluasi Keperawatan
tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi
Kamis , 13 Keletihan S: Tn. K mampu mengikuti gerakan ROM dengan
januari 2021 benar
O: Tn. K mampu memilih dan membatasi
aktifitasnya
A: Masalah keletihan teratasi
P: Memotivasi pasien untuk rutin beristirahat
Jum’at, 14 Gangguan memori S: Tn. K mengatakan sudah bisa sedikit mengingat
januari 2021 kejadian dimasa lalu
O: Tn. K mampu untuk mempertahankan daya
ingatnya
A: Masalah gangguan memori teratasi
P: Membantu dan memotivasi pasien untuk terus
mengingat masa lalunya
Sabtu, 15 Gangguan pola tidur S: Tn. K mengatakan sudah bisa mengatur pola
januari 2021 tidurnya
O: Tn. K mampu untuk menjaga pola tidurnya
A: Masalah gangguan pola tidur teratasi
P: Selalu mengingatkan pasien untuk menjaga pola
tidurnya
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Penyakit Alzheimer ini penyebabanya belum diketahui secara pasti, tetapi ada
beberapa faktor yang diperkirakan dan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bukti yang sejalan, yaitu : Usia, genetik, jenis kelamin, trauma kepala.
.
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Arief. 2008. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem
Persarafan. Jakarta:Salemba Medika
Price, Sylvia A, dkk. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis dan Proses-Proses Penyakit
Edisi 6 Volume 2. EGC : Jakarta