Anda di halaman 1dari 12

KISI – KISI UAS BAHASA INDONESIA

 Siswa dapat menentukan jenis paragraf berdasarkan letak gagasan utama


 Paragraf deduktif : gagasan utama di awal paragraf (umum – khusus)
 Paragraf induktif : gagasan utama di akhir paragraf (khusus – umum )
 Paragraf campuran : gagasan utama awal dan akhir paragraf (umum – khusus
– umum)
 Siswa dapat mengidentifikasi pola pengembangan paragraf induktif deduktif
 Induktif
Paragraf yang dikembangkan mulai dengan hal – hal khusus ke umum
1. Generalisasi
Dilakukan dengan mengemukakan hal – hal khusus lalu menarik
kesimpulannya secara umum
CONTOH:
Untuk membuat software yang berguna, diperlukan penelitian mengenai software yang
akan dibuat. Selain itu agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuatannya, ketelitian dan
penggunaan logika merupakan faktor utama. Jangan terlalu berburu – buru dalam membuat suatu
aplikasi sehingga ketika program dijalankan kesalahan besar dapat dihindari dan aplikasi dapat
digunakan. Jadi, untuk membuat suatu software kita harus sabar dan teliti.
Merah: Hal – hal khusus
Hijau : simpulan secara umum

2. Analogi
Paragraf yang dikembangkan dengan membandingkan dua atau lebih
benda yang dianggap memiliki kesamaan lalu menarik kesimpulan
CONTOH:
Perumus kebijakan sama halnya dengan burung Beo. Seekor hewan yang unik dan elit,
yang apabila disuruh mengucapkan kalimat apa saja bisa, tapi tidak mampu melakukan apa yang
diucapkan. Sama halnya dengan para perumus kebijakan yang nyeleweng, hanya dapat
mengucap tanpa mampu berbuat.
Merah : perbandingan antara 2 hal yang berbeda tapi mengandung persamaan
Hijau : penarikan kesimpulan
3. Kasualitas
Pola penyusunan paragraf dengan menggunakan fakta – fakta yang
memiliki pola hubungan sebab akibat.
CONTOH : (sebab akibat)
Masyarakat lebih suka menggunakan kendaraan pribadi daripada kendaraan umum,
sehingga jalanan pun semakin macet.
CONTOH: (akibat sebab)
Siti mendapatkan nilai yang tidak memuaskan pada ulangan fisikanya. Bagaimana tidak,
saat pelaran fisika ia sering tidur dan tidak pernah belajar di rumah. Ditambah lagi dengan
masalahnya yang membuat dirinya depresi.

 Deduktif
1. Silogisme Kategorial
Rumus:
PU : A adalah B
PK : C adalah bagian dari A
K : C adalah B

CONTOH:
PU : Penderita diabetes memiliki gula darah yang tinggi
PK : Ayah menderita diabetes
K : Ayah memiliki gula darah yang tinggi
Merah : A
Hijau : B
Biru :C

2. Entimem
Rumus: C = B karena A
CONTOH :
( PU, PK, K sama seperti contoh silogisme)
Entimem : Ayah memiliki gula darah yang tinggi karena menderita diabetes

 Siswa dapat menyusun paragraf generalisasi dengan benar


 Siswa dapat menyusunn silogime kategorial beserta entimemnya mengenai
lingkungan Sinlui
PU : Lingukungan yang memiliki pohon itu asri
PK : Sinlui memiliki pohon
K : Ayah itu asri
Merah : A
Hijau : B
Biru :C
Entimem : Sinlui itu asri karena memiliki pohon

 Siswa dapat memilih kalimat yang berupa fakta dan opini dari sebuah laporan
Ciri – ciri kalimat fakta:
1. Dapat dibuktikan kebenarannya
2. Memiliki data yang akurat (missal: tanggal, tempat)
3. Obyektif

Ciri – ciri kalimat opini :


1. Tidak dapat dibuktikan kebenarannya
2. Tidak memiliki data yang akurat
3. Berisi tanggapan terhadap peristiwa yang terjadi

 Siswa dapat memberi tanggapan atas isi berita / laporan


Dalam menanggapi suatu laporan, ada beberapa yang harus diperhatikan:
1. Sampaikan tanggapan secara objektif
Dalam menyampaikan tanggan harus focus terhadap objeknya
2. Tepat sasaran
Fokus dan tertuju pada isi laporan
3. Tanggapan yang membangun
Fokus memberikan tanggapan yang membangun dan tidak menyinggung, serta
disertai dengan alas an.
 Siswadapat mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan bahan diskusi
- Pertanyaan berhubungan dengan bahan diskusi
- Tidak mengulang pertanyaan yang pernah ditanyakan peserta lain
- Kata dan kalimat yang digunakan tepat
- Sikap sopan dan terbuka
- Tidak boleh emosi
- Tidak menjelekkan orang lain
- Mudah dimengerti

 Siswa dapat mengajukan persetujuan atau penolakan


Langkah – langkah mengajukan persetujuan / penolakan:
- Berpikir kritis dan logis
- Menajuhkan emosi dan subjektivitas
- Mampu memilih fakta yang sesuai dengan tujuan sehingga dapat ditarik
kesimpulan yang susah dibantah.

CONTOH KALIMAT PERSETUJUAN:


Saya sependapat dengan pendapat saudara bahwa motivasi itu berasal dari diri sendiri dan
didukung oleh dorongan orang – orang sekitar. Hal terpenting untuk memotivasi diri adalah tetap
teguh dengan pendirian dan sabar.

CONTOH KALIMAT PENOLAKAN:


Saya kurang sependapat dengan apa yang Anda sampaikan karena wirausaha
memerlukan modal, bukan hanya kemauan. Kemauan tanpa ada kemampuan sama saja nol.

 Siswa dapat menemukan kalimat penjelas yang koheren dan yang tidak koheren
Kalimat penjelas koheren adalah kalimat yang tidak menyimpang dari gagasan
utama paragraph.
CONTOH PARAGRAF TIDAK KOHEREN:
Buku merupakan investasi masa depan. Buku adalah jendela ilmu pengetahua yang bisa
membuka cakrawala seseorang. Disbanding media pembelajaran audiovisual, buku lebih mampu
mengembangkan daya imajinasi anak karena membuat otak lebih aktif mengasosiasikan symbol
dan makna. Radio adalah media alat elektronik yang banyak didengar masyarakat. Namun
demikian, minat dan kemampuan membaca tidak akan tumbuh secara otomatis.

 Siswa dapat menyampaikan hal – hal menarik tentang tokoh dalam biografi
- Menemukan hal – hal yang menarik
- Mencatat hal – hal menarik
- Menemukan kelebihan dan kekurangan
- Menemukan hal yang perlu diteladani

 Siswa dapat menjelaskan unsure – unsure intrinsik cerpen / teks drama


1. TEMA
Masalah yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui ceritanya
2. PENOKOHAN dan PERWATAKAN
 Perwatakan oleh penulis dapat dilakukan secara:
- Langsung / analitik : langsung dijelaskan oleh narrator
- Tidak langsung / dramatik : melalui dialog, tingkah laku, lingkungan,
pemikiran

 Penokohan berdasarkan kedudukan:


- Tokoh utama
- Tokoh sampingan
- Tokoh bawahan

 Penokohan sesuai fungsi:


a. Protagonis : tokoh yang dari awal sampai akhir selalu baik, atau dari jahat ke
baik.
b. Antagonis : tugasnya mendukung cerita. Sifatnya bertentangan dengan
protagonis. Kalau tidak ada antagonis, protagonist tidak akan terlihat sebagai
“pahlawan” dalam cerita
c. Tritagonis : Mendukung protagonis dan antagonis

3. LATAR
- Latar waktu
- Latar tempat
- Latar situasi

4. ALUR
a. Permulaan
b. Pertikaian
c. Perumitan
d. Puncak / klimaks
e. Peleraian
f. Akhir

Berdasarkan waktu :
- Alur maju / progresif / kronologis
- Alur mundur / regresif / tidak kronologis / flashback
- Campuran

Berdasarkan jumlah :
- Alur tunggal
- Alur ganda

Berdasarkan kepadatan :
- Alur erat
- Alur longgar
- Alur menanjak

5. SUDUT PANDANG
- Orang pertama = “aku”
- Orang ketiga = utama (“dia”), sampingan, di luar cerita

6. AMANAT
Pesan yang ingin disampaikan pengarang

 Siswa dapat menyusun penggalan cerpen yang menunjukkan dan menjelaskan


perwatakan dramatic tentang watak tokoh “lembut hati”
Setelah pulang sekolah, saya berjalan untuk ke rumah. Pada saat perjalanan, saya
melihat teman sekelas saya, Rina. Kulihat ia berjalan bersama kakek yang sedang
membawa Koran. Kudatanginya dan bertanya, “Sedang apa kamu, Rin?” Dia
menjawab, “Saya sedang membantu kakek ini, tadi ia baru saja jatuh pada saat
menjual Koran.”

 Siswa dapat menentukan jenis, ciri, unsur pembangun puisi kontemporer


- Puisi Tanpa Kata
Tidak menggunakan kata sebagai alat ekspresinya. Sebbagai gantinya
digunakan titik, garis, huruf, atau symbol lainnya.
- Puisi Mini Kata
Menggunakan kata dalam jumlah yang sangat sedikit, dilengkapi dengan
symbol lain yang berupa huruf, garis, atau tanda baca lainnya.
- Puisi Multilingual
Puisi yang menggunakan kata atau kalimat dari berbagai bahasa, baik
daerah maupun asing

- Puisi Tipografi
Puisi yang memandang bentuk puisi sebagai salah satu unsure puisi
- Puisi Suprakata
Menggunakan kata – kata konvensional yang dijungkir-balikkan atau
pencipaan kata – kata baru. Lebih mementingkan aspek bunyi dan ritme

- Puisi Idiom Baru


Menggunakan kata sebagai alat ekspresinya, tetapi kata tersebut dibentuk dan
diungkapkan dengan cara baru
- Puisi Mbeling
Mengandung unsure humor, bercorak kelakar. Sering terdapat unsure kritik
terutama kritik sosial. Tidak mengharamkan penggunaan suatu kata.

CIRI – CIRI PUISI KONTEMPORER :


- Kemacetan bunyi (Puisi Q)
- Terdapat kosakata bahasa asing (Puisi Main Cinta Model Kwang Wung)
- Bergaya mantra ( Puisi O )
- Penulisan kata bait baris menyimpang ( Puisi Herman)
- Tipografi Unik (Tragedi Winka Sihka)
- Pengulangan kata ( Puisi Jadi )
UNSUR PEMBANGUN PUISI KONTEMPORER :

 Siswa dapat menentukan kepengarangan, kelebihan kelemahan, dan isi buku dalam
penggalan synopsis pada resensi
 Siswa dapat menentukan kalimat pembuka surat lamaran kerja yang benar
Dalam kalimat pembuka harus ada:
1. Sumber ilan
2. Tanggal iklan dimuat
3. Nama perusahaan / lembaga / instansi
4. Posisi yang diincar
CONTOH:
Berdasarkan pada iklan di radio Suara Buana tanggal 20 Maret 2016, PT Persada
membutuhkan pemandu wisata. Oleh karena itu, saya :
nama : Dani Prasetya
tempat, tanggal lahir : Surabaya, 21 Juni 1993
alamat : Jalan Majapahit 23, Surabaya
jenis kelamin : Laki – laki
pendidikan terakhir : D3 Pariwisata, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UI
mengajukan diri sebagai pegawai di PT Persada.
 Siswa dapat memperbaiki pemakaian tanda baca dan ejaan dalam paragraph
penutup surat lamaran pekerjaan
 Siswa dapat mengidentifikasi alamat tujuan dalam surat lamaran pekerjaan yang
benar
 Siswa dapat mengidentifikasi masalah dalam penggalan esai

Anda mungkin juga menyukai