Anda di halaman 1dari 11

UNTUK CINTA

Bulan bersinar terang menggantikan cahaya mentari, sementara itu seseorang di sebuah kamar..
BABAK I
Shelvy : Saat cahaya hidupku mulai meredup, mimpi yang hanya sekelebat kabut itu menghilang sesaat..
(melamun, sambil memeluk boneka hadiah dari Rezza)
Tok.. tok.. tok..
Mama Rita : Shelvy, apa kamu sudah tidur nak? (membuka pintu kamar yang tidak terkunci) Lho, kok
belum tidur? Cepet tidur, nak.. (pelan dan penuh kasih sayang, sambil menyelimuti Shelvy)
Shelvy : Ma, Shelvy mau tanya.. (Mama menoleh sambil melempar senyum) Papa ke mana, Ma?
Mama Rita : (terkejut) mmm… papa kerja di Singapore.
Shelvy : Kalau papa di Singapore, kenapa papa nggak menelpon Shelvy? Shelvy selalu mencoba telepon
papa, tapi nggak pernah diangkat. Kenapa, sih Ma? (raut muka sedih)
Mama Rita : Sudahlah Shelvy, percuma mama beritahu kamu (terisak). Yang penting mama ada di
samping kamu saat ini dan selamanya. Ya, kan? (berusaha tegar)
Shelvy : (memeluk mama). Iya ma, Shelvy sayang sama mama.
Mama Rita : Ya sudah. Sekarang tidur, gih! Selamat malam. (berdiri dan meninggalkan kamar)
Shelvy : (melamun) Mama, Shelvy sudah tahu semuanya. Tetapi satu hal yang tidak diketahui Mama
tentang masalahku, itu karena Shelvy sayang mama. Shelvy gak mau nyusahin mama..
BABAK II
Kicau burung mulai menyambut sang mentari. Itulah yang membuat hidup Shelvy menjadi berarti.
Kehidupan di dunia ini harus ditaklukkan.
Di kantin kampus, Shelvy, sahabatnya, Nesya dan kekasihnya, Rezza sedang menyantap bekal.
Nesya : Vy, Za, setelah makan kita kerjain tugas Bahasa Indonesia yuk!
Shelvy : Oh, tugas yang tadi itu? Oke de—uhuk.. uhuk..! (batuk darah)
Nesya : Kamu nggak apa-apa, kan, Vy? (memegang bahu Shelvy)
Shelvy : Oh, nggak! (melamun) aku harus periksa ke dokter tanpa ada yang tahu, termasuk Rezza dan
Nesya.
Rezza : Shelvy, kamu sakit? (menatap Shelvy penuh perhatian)
Shelvy : Gak, Za, nggak apa-apa. Tadi keselek aja. Oiya, Za, Nes, Shelvy harus pulang. Mama harus
check up ke dokter Maria dan Shelvy harus nemenin mama. Duluan ya.. (langsung berdiri dan pergi)
Rezza & Nesya : Lho, tapi.. (bingung)
BABAK III
Shelvy terpaksa membohongi sahabat dan kekasihnya. Dia tidak ingin merepotkan orang-orang yang
disayanginya. Lalu di Rumah Sakit Sejahtera, Shelvy bergegas menuju ruangan dokter Maria.
Tok.. tok.. tok..
Dokter Maria : Silakan masuk. Eh Shelvy.. ada apa dengan mamamu, jangtungnya kambuh lagi?
Shelvy : Enggak, Dok. Tapi Shelvy udah lama, kira-kira 6 bulan ini Shelvy sering sekali batuk darah,
terus sering pusing. Kira-kira saya kenapa ya, dok?
Dokter Maria : Hmm.. mungkin saya perlu cek kamu di lab, Shelvy. Ayo. (berdiri mengantar Shelvy ke
lab)
Dokter Maria langsung memeriksa Shelvy di laboratorium. Setelah sekitar 20 menit..
Dokter Maria : Sebelumnya dokter minta maaf. Shelvy sepertinya menderita leukemia stadium 3.
Shelvy : (shock) ya ampun.. lalu, saya punya waktu berapa lama lagi, dok?
Dokter Maria : Kira-kira dua bulan. Ini hasil labnya.
Shelvy : Ehm.. Shelvy minta tolong dokter jangan beritahu siapa-siapa tentang hal ini, termasuk keluarga
Shelvy.
Dokter Maria : Tapi kenapa?
Shelvy : Shelvy minta tolong banget, dok!
Dokter Maria : Ya sudah, saya tidak akan beritahu. Kamu yang kuat ya.
Shelvy : Ya. Terima kasih banyak ya, dok. (menyalami dokter Maria dan pergi)
BABAK IV
Di rumah Shelvy, telah terjadi pertengkaran heboh antara Mama Rita, yaitu mamanya Shelvy dengan
Tante Dian dan Om Suryo, yaitu om dan tantenya Shelvy. Tanpa mereka sadari, Shelvy berdiri di balik
pintu, mendengar percakapan.
Tante Dian : Nggak, mbakyu! Pokoknya mbakyu harus minta cerai sama Mas Andre. Saya nggak terima
mbakyu ditelantarkan. Kasihan si Shelvy!
Om Suryo : Iya, mbakyu Rita. Demi nama baik keluarga kita, demi mbakyu, juga Shelvy.
Tante Dian : Apa yang dikatakan Mas Suryo itu bener, mbakyu. Mas Andre sudah memilih wanita lain,
siapa itu? Si Melly, yang juga punya anak gendut jelek. Toh, masih mending mbakyu! Kalau sampai
Shelvy tahu dia punya saudara tiri di kampus yang sama, aku nggak tau apa yang akan dilakukan Shelvy.
Om Suryo : Sudahlah Dian, percuma. Mbakyu nggak mungkin dengerin kita. Mbakyu lebih memilih
cintanya yang besar pada Andre. Lebih baik kita pergi.
Mama Rita : Tunggu, kalian jangan pergi! Semenjak papa dan mama meninggal, mereka sudah
menitipkan warisan hartanya kepada kita, termasuk Andre, karena memang kita berempatlah yang mereka
miliki. Itulah alasan kenapa mbakyumu bersikukuh mempertahankan rumah tangga ini. Dan juga Shelvy
tentunya. Maafkan Mbak Rita. Tapi kalau memang cerai adalah keputusan terbaik menurut kalian, aku
akan menuruti.
(Tiba-tiba Shelvy masuk)
Shelvy : Jadi, selama ini mama membohongi Shelvy ya? (dingin dan agak nyaring) cukup ma, Shelvy
udah cukup menderita (berjalan masuk kamar)
Mama Rita : Tapi Shelvy.. dengerin mama dulu, nak.. Shelvy!
Tante Dian : Sudah, mbakyu. Biarin aja, nanti dia pasti mengerti. Yang pasti, semua keputusan di tangan
mbakyu. Kami pamit pulang dulu ya. (berdiri dan pergi)
(Mama Rita hanya terpaku)

BABAK V
Keesokan harinya di kampus, Shelvy memikirkan apa yang terjadi kemarin.
Shelvy : (bergumam) Dua bulan.. waktu yang begitu singkat untuk hal serumit ini. Apa yang harus aku
lakukan? Masalah mama dan papa, Rezza dan Nesya? Rezza, yang sudah 2 tahun bersamaku, juga Nesya,
sahabatku sejak kecil..
Nesya : Ehemm.. duh, enak nih ngelamun di siang-siang bolong gini!
Shelvy : Huft.. apaan sih, ngaco! Eh Nes, kamu mau nggak bantuin aku, masalah mama-papaku? Ayo ikut
aku! (menarik tangan Nesya)
Nesya : Lho, ikut kemana, Vy? (bingung)
Shelvy : Udah ikut aja, deh pokoknya!
Shelvy dan Nesya mancari-cari Nancy, anak dari Tante Melly, selingkuhan papanya Shelvy. Sejam
kemudian mereka menemukannya.
Shelvy : Nancy, ya? Kenalin, aku Shelvy, dan ini Nesya (berjabat tangan) Kami mau tanya.
Nancy : Iya.. oh, tanya aja gak apa-apa.
Setelah lama mereka bercerita dan mencari solusi, Nancy akhirnya mengajak Shelvy dan Nesya ke
rumahnya. Ternyata papanya Shelvy benar ada di sana. Di rumah, mereka bertemu dengan Mama Melly.
Mama Melly : Nancy! (terkejut) Siapa mereka?
Nancy : Mereka ini temennya Nancy, ma! Om Andre di mana? Ternyata dia bukan cuma sahabat mama,
ya? (dengan nada menyelidik)
Mama Melly : Nancy, kenapa kamu ngomong gitu? Denger ya, mama mau jelasin semuanya.
Nesya : Lebih baik Tante Melly nggak usah jelasin, semua udah jelas.
Mama Melly : Tapi kalian salah paham. Tolong beri saya waktu untuk menjelaskannya.
Shelvy : Baik, silakan.
Mama Melly menjelaskan semuanya panjang lebar. Ternyata Bu Melly adalah sahabat Papa Andre.
Pertengkaran Mama Rita dan Papa Andre itulah penyebabnya, Mama Rita mengusir suaminya. Bu Melly
adalah orang yang menolong Papa Andre dengan memperbolehkan tinggal di rumahnya. Kesalahpahaman
itupun akhirnya dapat dimengerti oleh Shelvy dan Nesya. Tiba-tiba saja..
Papa Andre : Asslamualaikum.. lho, Shelvy, kok kamu di sini? (kaget)
Mama Melly : Walaikumsalam. Iya, Ndre. Sudah saatnya kamu pulang, kasihan Shelvy.
Shelvy : Iya, Pa. Ayo pulang, mama udah nungguin! (tersenyum pada papanya)
Papa Andre : Ya, nak, tapi… baiklah. Papa akan pulang. Melly, terimakasih kamu sudah membantuku.
Mama Melly : Ah.. nggak masalah, kita kan sahabat. (tersenyum simpul)
BABAK VI
Akhirnya Papa Andre pulang kembali ke rumah Shelvy. Shelvy dan Nesya senang bercampur lega. Tak
lupa mereka mengucapkan terimakasih kepada Nancy sebelum meninggalkan rumah Mama Melly.
Malam harinya di rumah Shelvy…
Papa Andre : Assalamualaikum, Rita.
Mama Rita : Kok kedengaran seperti Andre… oh, walaikumsalam. Mas Andre, Shelvy, Nesya.. (setengah
tak percaya)
Papa Andre : Rita, maafkan Mas Andre..
Mama Rita : Iya, Mas. Maafkan Rita juga. (mereka berdua tersenyum)
Shelvy : Oh iya, Ma. Besok Shelvy ujian, bentar lagi wisuda. Nesya mau pamit.
Nesya : Iya, om, tante. Nesya pamit pulang dulu ya. Vy, aku pulang ya. (melambaikan tangan)
Shelvy : Iya, makasih ya, Nes. Hati-hati.
BABAK VII
Keesokan harinya, setelah selesai ujian, Rezza mengajak Shelvy bertemu dengan mamanya. Sesampai di
rumah, Rezza langsung memanggil mamanya.
Rezza : Mama.. kenalin, ini Shelvy.
Shelvy : Senang ketemu tante (menjabat tangan Mama Tutik)
Mama Tutik : Tante juga seneng punya calon menantu seperti kamu.
Rezza : Oh iya, Ma. Jangan lupa dateng, besok Rezza sama Shelvy wisuda.
Mama Tutik : Iya, iya.. mama datang. Sebentar ya, mama ke belakang dulu bersih-bersih kamarmu itu
lho. Biasa, Shelvy, Rezza itu selalu berantakan!
Shelvy : (tersenyum manis) Mamamu lucu, ya. Mm, Rezza, aku mau ngomong sesuatu.
Rezza : Ngomong apa sih, Shel?
Shelvy : Rez, aku mikirin Nesya. Menurutmu Nesya itu gimana, sih?
Rezza : Nesya itu baik, cakep, pengertian, semua cowok pasti mau sama dia! Tadi kamu mau ngomong
apa?
Shelvy : Rez, sebenernya aku pengin kamu sama Nesya.
Rezza : Apa??! (terperanjat) Kenapa kamu ngomong kaya gitu?
Shelvy : Waktuku tinggal beberapa hari lagi karena leukemia yang aku derita. Mungkin kamu nyesel
pacaran sama aku. Aku minta maaf ya, Rez.
Rezza : Kamu ngomong apa, sih? Enggak, aku sama sekali nggak nyesel, justru aku makin sayang sama
kamu, seharusnya aku yang minta maaf karena nggak pernah merhatiin kamu.
Shelvy : Kamu nggak ngerti keadaannya, Rez. Kamu harus sama Nesya..
Rezza : Keadaan apa? Shel, Nesya bisa dapetin yang lebih baik daripada aku. Aku akan tetap sama kamu,
Shelvy.
Shelvy : Rezza, aku cuma pingin kamu bahagia (mulai terisak dan pergi)
Shelvy akhirnya pulang. Semenjak itu, Shelvy dan Rezza tak pernah bertemu lagi. Shelvy mengurung diri
di kamarnya, tidak mau makan ataupun minum. Hawa menjadi semakin dingin. Apa yang terjadi?
BABAK VIII
Beberapa hari kemudian, Nesya tampak berlari ke arah Rezza yang sedang berdiri di depan majalah
dinding.
Nesya : Rezza !!
Rezza : Nesya? Ada apa? Kenapa keburu-buru?
Nesya : (masih ngos-ngosan) Shelvy, Rez..
Rezza : (kaget) ada apa dengan Shelvy?!
Nesya : Shelvy masuk Rumah Sakit. Dia kambuh dan sekarang lagi diperiksa. Aku ke sini memberitahu
kamu.
Rezza : Kalo begitu, ayo sekarang beragkat!
Sesampai di Rumah Sakit Sejahtera, sudah ada Papa Andre dan Mama Rita. Mereka menemui Dokter
Maria.
Papa Andre : Bagaimana Shelvy, dok?
Dokter Maria : Maaf, Pak Andre, hanya ini yang bisa kami lakukan. Waktunya tak bisa lebih lama lagi..
Rezza : Nggak mungkin!
Rezza menerobos masuk ke ruang UGD, diikuti orang tua Shelvy, Nesya dan Budhe Retno, yaitu
budhenya Nesya yang merawat Nesya sejak kecil.
Rezza : Shelvy!
Shelvy : Rezza.. maafkan aku ya, Ma, Pa, Nesya, Budhe. Ma, Pa, waktuku nggak banyak lagi. Aku cuma
pengen Mama dan Papa mengangkat Nesya menjadi penggantiku. Nggak apa-apa kan, Budhe?
Budhe Retno : Aduh nak Shelvy.. nggak usah kayak gitu tho.. Nesya kan cuma temennya Shelvy..
Shelvy : Nesya udah aku anggep saudara sendiri, Budhe.. gimana, Ma, Pa?
Mama Rita : Iya, Shel, kami pasti akan mengabulkan permintaanmu. Nesya kan sudah sangat kenal
dengan kita.
Budhe Retno : Aduh.. merepotkan Dik Rita dan Dik Andre ini jadinya.. Ya sudah, Nesya pasti juga
senang tinggal sama Shelvy. Terima kasih ya Dik.. (tersenyum haru)
Papa Andre : Iya, Mbak Retno. Sama-sama.. kami nggak kerepotan kok..
Nesya : Tante, Om.. terimakasih banyak karena sudah menerima Nesya. (tersenyum bahagia). Vy, kamu
emang yang terbaik. Tapi jangan tinggalin kami secepat itu, Vy..
Shelvy : (menoleh ke Rezza) Rezza, Nesya.. aku pingin kalian jadi sepasang kekasih. Aku tak mau Rezza
kesepian dan sedih. Sekarang, Shelvy mau pamit.. maaf dan makasih untuk semuanya..
Rezza : SHELVY …. !! (berteriak kencang)
“Cahaya itu telah mati. Pandanganku gelap, mimpi yang hanya sekelebat itu sekarang menelanku. Hawa
dingin akan terus berhembus.. terus.. terus..”
Shelvy pergi dalam damai. Dalam lubuk hatinya, ia yakin ia telah melakukan yang terbaik untuk orang-
orang yang disayanginya. Dan pada kenyataannya, semua terjadi seperti permintaan Shelvy. Dari atas
sana Shelvy tersenyum bahagia.

SELESAI.....

D.   ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN UNSUR EKSTRINSIK DRAMA “UNTUK CINTA”

a.    Unsur Intrinsik

1.    Tema

a.  Tema Bawahan

  Kasih sayang seorang ibu


”...Mama Rita : Shelvy, apa kamu sudah tidur nak? (membuka pintu kamar yang tidak terkunci) Lho, kok
belum tidur? Cepet tidur, nak.. (pelan dan penuh kasih sayang, sambil menyelimuti Shelvy)
Shelvy : Ma, Shelvy mau tanya.. (Mama menoleh sambil melempar senyum) Papa ke mana, Ma?
Mama Rita : (terkejut) mmm… papa kerja di Singapore.
Shelvy : Kalau papa di Singapore, kenapa papa nggak menelpon Shelvy? Shelvy selalu mencoba telepon
papa, tapi nggak pernah diangkat. Kenapa, sih Ma? (raut muka sedih)
Mama Rita : Sudahlah Shelvy, percuma mama beritahu kamu (terisak). Yang penting mama ada di
samping kamu saat ini dan selamanya. Ya, kan? (berusaha tegar)
Shelvy : (memeluk mama). Iya ma, Shelvy sayang sama mama.
Mama Rita : Ya sudah. Sekarang tidur, gih! Selamat malam. (berdiri dan meninggalkan kamar)...”

 Kebehongan
“…Shelvy terpaksa membohongi sahabat dan kekasihnya. Dia tidak ingin merepotkan orang-orang yang
disayanginya. Lalu di Rumah Sakit Sejahtera, Shelvy bergegas menuju ruangan dokter Maria...”

 Kesalahpahaman
”...Mama Melly menjelaskan semuanya panjang lebar. Ternyata Bu Melly adalah sahabat Papa Andre.
Pertengkaran Mama Rita dan Papa Andre itulah penyebabnya, Mama Rita mengusir suaminya. Bu Melly
adalah orang yang menolong Papa Andre dengan memperbolehkan tinggal di rumahnya. Kesalahpahaman
itupun akhirnya dapat dimengerti oleh Shelvy dan Nesya...”

b.  Tema Mayor (Pokok)


     Tema pokok dalam drama “Untuk Cinta” yaitu Permintaan Terakhir Shelvy. Hal itu dapat terlihat
dalam kutipan drama berikut:
“…Shelvy : Rezza.. maafkan aku ya, Ma, Pa, Nesya, Budhe. Ma, Pa, waktuku nggak banyak lagi. Aku
cuma pengen Mama dan Papa mengangkat Nesya menjadi penggantiku. Nggak apa-apa kan, Budhe?
Budhe Retno : Aduh nak Shelvy.. nggak usah kayak gitu tho.. Nesya kan cuma temennya Shelvy..
Shelvy : Nesya udah aku anggep saudara sendiri, Budhe.. gimana, Ma, Pa?
Mama Rita : Iya, Shel, kami pasti akan mengabulkan permintaanmu. Nesya kan sudah sangat kenal
dengan kita.
Budhe Retno : Aduh.. merepotkan Dik Rita dan Dik Andre ini jadinya.. Ya sudah, Nesya pasti juga
senang tinggal sama Shelvy. Terima kasih ya Dik.. (tersenyum haru)
Papa Andre : Iya, Mbak Retno. Sama-sama.. kami nggak kerepotan kok..
Nesya : Tante, Om.. terimakasih banyak karena sudah menerima Nesya. (tersenyum bahagia). Vy, kamu
emang yang terbaik. Tapi jangan tinggalin kami secepat itu, Vy..
Shelvy : (menoleh ke Rezza) Rezza, Nesya.. aku pingin kalian jadi sepasang kekasih. Aku tak mau Rezza
kesepian dan sedih. Sekarang, Shelvy mau pamit.. maaf dan makasih untuk semuanya..
Rezza : SHELVY …. !! (berteriak kencang)
“Cahaya itu telah mati. Pandanganku gelap, mimpi yang hanya sekelebat itu sekarang menelanku. Hawa
dingin akan terus berhembus.. terus.. terus..”
Shelvy pergi dalam damai. Dalam lubuk hatinya, ia yakin ia telah melakukan yang terbaik untuk orang-
orang yang disayanginya. Dan pada kenyataannya, semua terjadi seperti permintaan Shelvy. Dari atas
sana Shelvy tersenyum bahagia.”

2.    Alur dan Plot


a.   Alur yang terdapat dalam drama “Untuk Cinta” adalah:

1. Jika di tinjau dari pengarang mengakhiri cerita, alur cerita diakhiri dengan plot tertutup. Karena
pada akhir cerita pengarang sudah memberikan kesimpulan kepada pembaca/ penonton. Dimana, pada
akhir cerita tokoh Shelvy tersenyum bahagia di atas sana karena semua permintaannya sudah dikabulkan
oleh orang-orang yang dia sayangi.
2. Jika diamati dari suasana hati atau nasib tokoh, pada akhitr cerita  menggambarkan alur berakhir
bahagia (happy ending), karena pada akhir cerita tokoh Shelvy tersenyum bahagia di atas sana, sebab
dalam lubuk hatinya, ia yakin ia telah melakukan yang terbaik untuk orang-orang yang disayanginya.
3. Berdasarkan criteria urutan waktu, drama “Untuk Cinta” menggunakan alur maju. Karena
bergerak urut dari awal hingga akhir dialog. Alur drama tersebut di mulai dari depan atau  awal, yaitu
sejak Shelvy masih hidup sampai Shelvy menghembuskan nafas terakhirnya.
4. Dari segi criteria jumlah atau kuantitasnya, dalam drama “Untuk Cinta” yaitu berplot tunggal,
karena dalam cerita hanya menceritakan kisah atau konflik seorang tokoh yang bernama Shelvy.
b.   Plot

 Tahapan Pengenalan
Bulan bersinar terang menggantikan cahaya mentari, sementara itu seseorang di sebuah kamar..
BABAK I
Shelvy : Saat cahaya hidupku mulai meredup, mimpi yang hanya sekelebat kabut itu menghilang sesaat..
(melamun, sambil memeluk boneka hadiah dari Rezza)
Tok.. tok.. tok..
Mama Rita : Shelvy, apa kamu sudah tidur nak? (membuka pintu kamar yang tidak terkunci) Lho, kok
belum tidur? Cepet tidur, nak.. (pelan dan penuh kasih sayang, sambil menyelimuti Shelvy)...

 Tahap Pertikaian
          Tahap Pertikaian dalam drama tersebut:
Di rumah Shelvy, telah terjadi pertengkaran heboh antara Mama Rita, yaitu mamanya Shelvy dengan
Tante Dian dan Om Suryo, yaitu om dan tantenya Shelvy. Tanpa mereka sadari, Shelvy berdiri di balik
pintu, mendengar percakapan.
Tante Dian : Nggak, mbakyu! Pokoknya mbakyu harus minta cerai sama Mas Andre. Saya nggak terima
mbakyu ditelantarkan. Kasihan si Shelvy!
Om Suryo : Iya, mbakyu Rita. Demi nama baik keluarga kita, demi mbakyu, juga Shelvy.
Tante Dian : Apa yang dikatakan Mas Suryo itu bener, mbakyu. Mas Andre sudah memilih wanita lain,
siapa itu? Si Melly, yang juga punya anak gendut jelek. Toh, masih mending mbakyu! Kalau sampai
Shelvy tahu dia punya saudara tiri di kampus yang sama, aku nggak tau apa yang akan dilakukan
Shelvy...

 Tahap Puncak
          Tahap Puncak dalam drama tersebut:
(Tiba-tiba Shelvy masuk)
Shelvy : Jadi, selama ini mama membohongi Shelvy ya? (dingin dan agak nyaring) cukup ma, Shelvy
udah cukup menderita (berjalan masuk kamar)
Mama Rita : Tapi Shelvy.. dengerin mama dulu, nak.. Shelvy!
Tante Dian : Sudah, mbakyu. Biarin aja, nanti dia pasti mengerti. Yang pasti, semua keputusan di tangan
mbakyu. Kami pamit pulang dulu ya. (berdiri dan pergi)
(Mama Rita hanya terpaku)

 Tahap Penyelesaian
         Tahap penyelesaian drama tersebut yaitu:
Akhirnya Papa Andre pulang kembali ke rumah Shelvy. Shelvy dan Nesya senang bercampur lega. Tak
lupa mereka mengucapkan terimakasih kepada Nancy sebelum meninggalkan rumah. Mama Melly.
Malam harinya di rumah Shelvy…
Papa Andre : Assalamualaikum, Rita.
Mama Rita : Kok kedengaran seperti Andre… oh, walaikumsalam.
Mas Andre, Shelvy, Nesya.. (setengah tak percaya)
Papa Andre : Rita, maafkan Mas Andre..
Mama Rita : Iya, Mas. Maafkan Rita juga. (mereka berdua tersenyum)
Shelvy : Oh iya, Ma. Besok Shelvy ujian, bentar lagi wisuda.

3.    Tokoh dan Penokohan


a.    Tokoh
       Tokoh yang terdapat dalam drama “Untuk Cinta” yaitu :

1. Shelvy
2. Mama Rita
3. Nesya
4. Reza
5. Papa Andre
6. Dokter Maria
7. Tante Dian
8. Om Suryo
9. Nancy
10. Mama Meli
11. Mama Tutik
12. Budhe Retno
 Tokoh utamanya, yaitu Shelvy. Karena Shelvy merupakan tokoh yang paling banyak
diceritakan,   baik sebagai pelaku kejadian, maupun di kenai kejadian
 Tokoh tambahannya, yaitu Dokter Maria, Tante Dian, Om Suryo, Nancy, Mama Meli, Mama
Tutik, dan Budhe Retno. Karena mreka merupakan Tokoh yang hanya muncul sedikit dalam cerita, atau
tidak dipentingkan dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitan dengan tokoh utama, secara langsung
ataupun tak langsung, dan hanya tampil menjadi latar belakang cerita.
 Tokoh protagonis, yaitu Shelvy. Karena ia merupakan tokoh yang baik dan pembangun sebuah
cerita.
 Tokoh antagonis, yaitu Reza. Karena ia merupakan tokoh yang berlawanan karakter dan
kehendak dengan tokoh protagonis
 Tokoh sederhana, yaitu Mama Rita. Karena ia merupakan tokoh yang memiliki sifat yang baik
dari awal hingga akhir cerita.
 Tokoh datarnya, yaitu Nesya. Karena ia merupakan tokoh yang dari awal sampai akhir cerita
tetap menunjukkan sikap kebaikannya
 Tokoh berkembangnya, yaitu Shelfy. Ia merupakan tokoh yang cenderung menjadi tokioh yang
kompleks. Hal itu disebabkan adanya berbagai perubahan dan perkembangan sifat, watak dan tingkah
lakunya itu juga di mungkinkan sekali dapat terungkapkannya berbagai sisi kejiwaannya.
 Tokoh Sentralnya, yaitu Shelfy. Karena ia merupakan tokoh yang sangat potensial dalam
menggerakkan alur cerita.
 Tokoh bawahannya, yaitu Papa Andre. Karena ia merupakan tokoh yang begitu besar
pengaruhnya terhadap perkembangan alur, walaupun ia terlibat juga dalam pengembangan alur.
 Tokoh latarnya, yaitu Dokter Maria, Tante Dian, Om Suryo, Nancy, Mama Meli, Mama Tutik,
dan Budhe Retno. Karena mereka merupakan tokoh yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap
pngembangan alur. Kehadirannya hanyalah sebagai pelengkap latar.
b.    Analisis Penokohan
       Penokohan yang terdapat dalam drama “Untuk Cinta” menggunakan pelukisan secara langsung, yang
masing-masing dapat di bagi sebagai berikut:
 Shelvy, merupakan tokoh yang  tegar. Ia berusaha menyembunyikan penyakit yang di deritanya
dari orang-orang yang dia sayangi, karena Shelvy tidak Ingin mereka sedih setelah mengetahui penyakit
yang di deritanya.
 Mama Rita, merupakan seorang ibu yang sangat baik. Ia selalu memberikan perhatian dan kasih
sayang kepada putrinya (Shelvy). Ia akan melakukan apapun demi kebahagian keluarganya.
 Nesya, merupakan sahabat Shelvy dari kecil. Ia sangat baik dan selalu membantu Shelvy ketika
Shelvy membutuhkan bantuannya. Ia selalu ada di samping Shelvy, baik Shelvy dalam keadaan senang
maupun sedih.
 Rezza, merupakan pacar Shelvy. Ia sangat menyayangi Shelvy dan juga selalu ada di samping
Shelvy, baik SHelvy dalam keadaan senang maupun sedih.
 Papa Andre, merupakan seorang ayah yang baik. Ia sangat menyayangi putrinya. Ia akan
melakukan apa saja demi kebahagiaan putrinya termasuk menuruti permintaan putrinya supaya ia pulang
ke rumah dan juga mengangkat Nesya sebagai anaknya.
 Tante Dian dan Om Suryo, merupakan tokoh yang egois dan suka memaksakan kehendaknya
kepada orang lain.
 Mama Melly, merupakan sahabat dari papa Andre. Ia sangat baik karena mau menolong dan
memperbolehkan papa Andre tinggal di rumahnya
 Nancy, merupakan anak dari mama Melly. Ia juga orangnya baik karena mau membantu Shelvy
bertemu dengan papanya.
 Dokter Maria, merupakan dokter yang baik. Dia yang merawat dan memeriksa Shelvy sejak
Shelvy sakit
 Budhe Retno dan Mama Tutik juga merupakan tokoh yang baik, karena mereka juga sayang dan
perhatian kepada Shelvy.
4.     Latar atau Setting
        Latar yang terdapat dalam kutipan drama “Untuk Cinta” yaitu:
 a.     Latar Tempat
Latar tempat yang terdapat dalam drama “Untuk Cinta” diantaranya adalah sbb:

 Kamar Shelvy
Mama Rita : Shelvy, apa kamu sudah tidur nak? (membuka pintu kamar yang tidak terkunci) Lho, kok
belum tidur? Cepet tidur, nak.. (pelan dan penuh kasih sayang, sambil menyelimuti Shelvy)

 Kantin kampus
Di kantin kampus, Shelvy, sahabatnya, Nesya dan kekasihnya, Rezza sedang menyantap bekal.

 Rumah Sakit
Shelvy terpaksa membohongi sahabat dan kekasihnya. Dia tidak ingin merepotkan orang-orang yang
disayanginya. Lalu di Rumah Sakit Sejahtera, Shelvy bergegas menuju ruangan dokter Maria.

 Rumah Shelvy
Di rumah Shelvy, telah terjadi pertengkaran heboh antara Mama Rita, yaitu mamanya Shelvy dengan
Tante Dian dan Om Suryo, yaitu om dan tantenya Shelvy. Tanpa mereka sadari, Shelvy berdiri di balik
pintu, mendengar percakapan.

 Rumah Nancy
Setelah lama mereka bercerita dan mencari solusi, Nancy akhirnya mengajak Shelvy dan Nesya ke
rumahnya. Ternyata papanya Shelvy benar ada di sana. Di rumah, mereka bertemu dengan Mama Melly.
b.   Latar waktu
      Latar waktu yang terdapat dalam drama “Untuk Cinta” diantaranya adalah sbb:

 Shelvy : Oh iya, Ma. Besok Shelvy ujian, bentar lagi wisuda.


 Keesokan harinya di kampus, Shelvy memikirkan apa yang terjadi kemarin. (latar waktu dan
tempat)
 Shelvy : (bergumam) Dua bulan.. waktu yang begitu singkat untuk hal serumit ini. Apa yang
harus aku lakukan? Masalah mama dan papa, Rezza dan Nesya? Rezza, yang sudah 2 tahun bersamaku,
juga Nesya, sahabatku sejak kecil..
 Keesokan harinya, setelah selesai ujian, Rezza mengajak Shelvy bertemu dengan mamanya.
Sesampai di rumah, Rezza langsung memanggil mamanya. (latar waktu dan tempat)
 Rezza : Oh iya, Ma. Jangan lupa dateng, besok Rezza sama Shelvy wisuda.
 Beberapa hari kemudian, Nesya tampak berlari ke arah Rezza yang sedang berdiri di depan
majalah dinding.
c.   Latar suasana
      Latar suasana yang terdapat dalam drama “Untuk Cinta” diantaranya adalah sbb:
    Sedih

 Shelvy : Kalau papa di Singapore, kenapa papa nggak menelpon Shelvy? Shelvy selalu mencoba
telepon papa, tapi nggak pernah diangkat. Kenapa, sih Ma? (raut muka sedih)
 Mama Rita : Sudahlah Shelvy, percuma mama beritahu kamu (terisak). Yang penting mama ada
di samping kamu saat ini dan selamanya. Ya, kan? (berusaha tegar)
 Shelvy : Rezza, aku cuma pingin kamu bahagia (mulai terisak dan pergi)
 Shelvy : (menoleh ke Rezza) Rezza, Nesya.. aku pingin kalian jadi sepasang kekasih. Aku tak
mau Rezza kesepian dan sedih. Sekarang, Shelvy mau pamit.. maaf dan makasih untuk semuanya..
    Bahagia

 Akhirnya Papa Andre pulang kembali ke rumah Shelvy. Shelvy dan Nesya senang bercampur
lega. Tak lupa mereka mengucapkan terimakasih kepada Nancy sebelum meninggalkan rumah Mama
Melly.
 Shelvy pergi dalam damai. Dalam lubuk hatinya, ia yakin ia telah melakukan yang terbaik untuk
orang-orang yang disayanginya. Dan pada kenyataannya, semua terjadi seperti permintaan Shelvy. Dari
atas sana Shelvy tersenyum bahagia.
    Menegangkan

 Di rumah Shelvy, telah terjadi pertengkaran heboh antara Mama Rita, yaitu mamanya Shelvy
dengan Tante Dian dan Om Suryo, yaitu om dan tantenya Shelvy. Tanpa mereka sadari, Shelvy berdiri di
balik pintu, mendengar percakapan.
3.     Petunjuk Laku
       Petunjuk laku biasanya di tulis dengan menggunakan huruf yang dicetak miring atau huruf besar
semua. Di dalam dialog, petunjuk laku di tulis dengan cara di beri tanda kurung di depan dan di belakang
kata atau kalimat yang menjadi petunjuk laku. Petunjuk laku yang terdapat dalam kutipan drama “Untuk
Cinta” diantaranyaadalah sbb:
 Mama Rita : Shelvy, apa kamu sudah tidur nak? (membuka pintu kamar yang tidak terkunci) Lho,
kok belum tidur? Cepet tidur, nak.. (pelan dan penuh kasih sayang, sambil menyelimuti Shelvy).
 Mama Rita : Ya sudah. Sekarang tidur, gih! Selamat malam. (berdiri dan meninggalkan kamar)
 Shelvy : Senang ketemu tante (menjabat tangan Mama Tutik)
 Shelvy : Ya. Terima kasih banyak ya, dok. (menyalami dokter Maria dan pergi)
 Shelvy : Rezza, aku cuma pingin kamu bahagia (mulai terisak dan pergi)
 Nesya : Kamu nggak apa-apa, kan, Vy? (memegang bahu Shelvy) dll.
4.     Teknik Dialog
        Teknik dialog yang digunakan dalam drama “Untuk Cinta” adalah menggunakan teknik konversi
(percakapan) dimana dalam drama terbagi atas beberapa babak, dan juga percakapan dari masing-masing
tokoh. Hal ini dapat kita lihat dalam kutipan cerpen berikut:
BABAK I
Shelvy : Saat cahaya hidupku mulai meredup, mimpi yang hanya sekelebat kabut itu menghilang sesaat..
(melamun, sambil memeluk boneka hadiah dari Rezza)
Tok.. tok.. tok..
Mama Rita : Shelvy, apa kamu sudah tidur nak? (membuka pintu kamar yang tidak terkunci) Lho, kok
belum tidur? Cepet tidur, nak.. (pelan dan penuh kasih sayang, sambil menyelimuti Shelvy)
Shelvy : Ma, Shelvy mau tanya.. (Mama menoleh sambil melempar senyum) Papa ke mana, Ma?
Mama Rita : (terkejut) mmm… papa kerja di Singapore.
Shelvy : Kalau papa di Singapore, kenapa papa nggak menelpon Shelvy? Shelvy selalu mencoba telepon
papa, tapi nggak pernah diangkat. Kenapa, sih Ma? (raut muka sedih)
Drama tersebut juga menggunakan Teknik Epilog yaitu menggunakan bagian penutup pada karya drama
untuk menyampaikan atau menafsisrkan maksud karya drama tersebut. Hal ini dapat kita lihat dalam
kutipan cerpen berikut:
Shelvy pergi dalam damai. Dalam lubuk hatinya, ia yakin ia telah melakukan yang terbaik untuk orang-
orang yang disayanginya. Dan pada kenyataannya, semua terjadi seperti permintaan Shelvy. Dari atas
sana Shelvy tersenyum bahagia.
5.    Amanat
    Penyampaian amanat dalam drama tersebut yaitu secara tidaka langsung. Amanat dalam drama “Untuk
Cinta” adalah:

 Pesan Kritik Sosial


1.    Jangan suka memaksakan kehendak kepada orang lain, karena apa yang kita paksakan itu belum
tentu baik untuk orang lain.
Hal tersebut terdapat dalam kutipan drama berikut:
...Tante Dian : Nggak, mbakyu! Pokoknya mbakyu harus minta cerai sama Mas Andre. Saya nggak
terima mbakyu ditelantarkan. Kasihan si Shelvy!
Om Suryo : Iya, mbakyu Rita. Demi nama baik keluarga kita, demi mbakyu, juga Shelvy...
2.    Jangan suka berburuk sangka kepada orang lain tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Hal tersebut terdapat dalam kutipan drama berikut:
Mama Melly menjelaskan semuanya panjang lebar. Ternyata Bu Melly adalah sahabat Papa Andre.
Pertengkaran Mama Rita dan Papa Andre itulah penyebabnya, Mama Rita mengusir suaminya. Bu Melly
adalah orang yang menolong Papa Andre dengan memperbolehkan tinggal di rumahnya. Kesalahpahaman
itupun akhirnya dapat dimengerti oleh Shelvy dan Nesya. Tiba-tiba saja..

 Pesan Religius / keagamaan


Papa Andre : Rita, maafkan Mas Andre..
Mama Rita : Iya, Mas. Maafkan Rita juga. (mereka berdua tersenyum)
Pada kutipan drama di atas, amanat yang dapat kita ambil yaitu di dunia ini tidak ada satupun manusia
yang sempurna. Oleh karena itu, minta maaf lah jika merasa bersalah dan maafkan lah bila ada yang
bersalah.

b.    Unsur Ekstrinsik


       Dalam drama “Untuk Cinta” ini pengarang tidak mencantumkan aspek politik, aspek ekonomi, dan
aspek budaya, tetapi hanya mencantumkan aspek sosial dan aspek pendidkan.

 Aspek Sosial
    Aspek sosial dalam drama tersebut terlihat dalam kutipan drama berikut:
Dokter Maria langsung memeriksa Shelvy di laboratorium. Setelah sekitar 20 menit..
Dokter Maria : Sebelumnya dokter minta maaf. Shelvy sepertinya menderita leukemia stadium 3.
Shelvy : (shock) ya ampun.. lalu, saya punya waktu berapa lama lagi, dok?
Dokter Maria : Kira-kira dua bulan. Ini hasil labnya.
Dari kutipan drama di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa pekerjaan seorang dokter merupakan
pekerjaan yang sangat mulia yaitu mengobati dan menyembuhkan orang yang sakit.

 Aspek Pendidikan
Aspek pendidikan dalam drama tersebut terlihat dalam kutipan drama berikut:
Di kantin kampus, Shelvy, sahabatnya, Nesya dan kekasihnya, Rezza sedang menyantap bekal.
Nesya : Vy, Za, setelah makan kita kerjain tugas Bahasa Indonesia yuk!
Shelvy : Oh, tugas yang tadi itu? Oke de—uhuk.. uhuk..! (batuk darah)
Dari kutipan drama di atas, kita dapat mengetahui kalau Shelvy, Nesya, dan Rezza sedang berada di
kampus untuk menuntut ilmu.

Anda mungkin juga menyukai