Anda di halaman 1dari 2

ISU ISU STRTEGIS ANEMIA BUMIL

PREVALENSI ANEMIA IBU HAMIL

1. 5 dari 10 ibu yang melahiran meninggal dunia.

Hal ini dilihat dari tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil yang mengalammi kenaikan dari
37,1 % pada tahun 2013 menjadi 48,9 % pada tahun 2018 yang artinya prevalensi masalh ini
meninngkat sebesar 11,8 %. Hasil riset ini menunjukkan bahwa dari tahun 2013-2018 selalu terjadi
peningkatan masalah kesehatan pada ibu hamil dan hal ini dapat memengaruhi kesehatan dan
keselamat ibu dan bayi saaat persalinnan

2. 8 dari 10 ibu muda yang hamil akan melahirkan bayi BBLR

Hasil ini di kaitkan dengan hasil riskesdas 2018 dimna ibu hamil yang berusia 15-24 tahun
memiliki prevalensi anmeia sebesar 84,6 %. Hal pengaruhi oleh asupan gizi pada ibu, kepatuhan
mengkonsumsi TTD dan pengetahuna ibu mengenai kesehatan kehamilan hingga melahirkan.

3. Dari hasil riskesda 2018 tenang prevalensi anemia ada ibu hamil dapat dikatakan bahwa 5
dari 10 bayi yang lahir mengalami BBLR bahkan kematian .

Hal ini diihat dari dampak anemia ibu hamil terhadap kesehatan dan keselamatan bayi saat
persalinan. Salah satu dampak dari anemia ibu hamil adalah lahirnya bayi dengan berat badan redah
dibawah batas normal yatu 2,5 kg . bayi yang lahir dibawah batas normal (BBLR) memiliki sistem
kekebalan tubuh yang tidak normal, hal ini dapat mememngaruhi kesehatan bayi, pertumbuhan dan
perkembangan bayi, serta dapat menimbulkn kematian pada bayi. Bayi BBLR memiliki status gizi
kurang bahkan dapat dmemasuki status gizi buruk.

4. 5 dari 10 bayi BBLR setelah menginjak usia 6-59 bulan akan mengalami gizi buruk

Hal ini terjadi disadasari dengan rendahnya prevalensi balita gizi kurang yang mendapatkan PMT di
usia 6-59 bulan. Rendahnya cakupan PMT ini dpat memperburuk status gizi bayi BBLR yang lahir dari
ibu anemia yang memiliki status ekonomi rendah.

Anda mungkin juga menyukai