Anfis Muskuloskeletal

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 38

ANFIS MUSKULOSKELETAL

DI SUSUN OLEH :

1. Desy Sulistyorini 14.401.10.025


2. Devy Astiarini 14.401.10.026
3. Devy Yonitivita H 14.401.10.027
4. Farid Wahyu Wibowo 14.401.10.037
5. Febri Firzan 14.401.10.038
6. Fery Anggriawan 14.401.10.039
7. Sherlia Hersita 14.400.10.081
8. Sigit Priyanto 14.401.10.082
9. Yudha Dwi Kristanto 14.401.10.091

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2010-2011

Akes Rustida Page i


KATA PENGATAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan
dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang ANATOMI DAN FISIOLOGI
SISTEM MUSKULOSKELETAL, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima
kasih.

                                                                                     Krikilan, 24 oktober 2011

Penulis

Akes Rustida Page ii


1. SISTEMA KERANGKA – TULANG TENGKORAK DAN RANGKA DADA
Skelet atau kerangka adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi beberapa organ
lunak, terutama dalam tengkorak dan panggul. Kerangka juga berfungsi sebagai alat ungkit pada
gerakan dan menyediakan untuk kaitan otot – otot kerangka.
Kerangka axial (kerangka sumbu) terdiri atas kepala dan badan, termasuk tulang – tulang
berikut:
 Tengkorak
 Tulang belakang
 Tulang dada & iga – iga
 Tulang hyoid

Kerangka Appendikuler terdiri atas anggota gerak dan pergelangan panggul.

- Anggota gerak atas


- Anggota gerak bawah

Sebagai tambahan ada lagi tiga tulang kecil dalam rongga telinga tengah.

Klasifikasi tulang, Tulang – tulang kerangka di klasifikasikan sesuai dengan bentuk dan formasinya.

Tulang panjang atau tulang pipa terutama dijumpai dalam anggota gerak. Setiap tulang panjang
terdiri atas bagian batang dan dua bagian ujung. Tulang pipa bekerja sebagai alat ungkit dari tubuh
dan memungkinkannya bergerak.

Tulang pendek. Contoh yang baik dapat dilihat pada tulang – tulang karpila di tangan dan tarsila
di kaki. Mereka sebagian besar terbuat dari jaringan tulang jarang karena diperlukan sifat yang
ringan dan kuat. Tulang – tulang ini di selubungi jaringan padat tipis. Karena kuatnya maka tulang
pendek mampu mendukung seperti tampak pada pergelangan tangan.

Tulang pipih terdiri atas dua lapisan seperti spons. Ia dijumpai di mana diperlukan
perlindungan, seperti pada tulang tengkorak. , tulang inominata tulang panggul atau koxa, iga – iga
adan scapula (tulang berikat). Tulang pipih menyediakan permukaan luas untuk kaitan otot – otot,
misalnya scapula.

Akes Rustida Page 1


Tulang tak beraturan adalah yang tidak dapat di masukkan dalam salah satu dari ketiga kelas
tadi. Contoh tulang tak beraturan adalah vertebrata dan tulang wajah.

Tulang sesamoid termasuk kelompok lain. Ia berkembang dalam otot – otot dan di jumpai di
dekat sendi. Patella adalah contoh yang terbear dari jenis ini.

Bagian-bagian yang sering terdapat pada tulang

a. Foramen : Suatu Lubang tempat lalunya pembuluh darah, saraf, dan ligamentum.
Misalnya pada tulang kepala belakang yang disebut foramen oksipital
b. Fosa : Suatu Lekukan didalam atau pada permukaan tulang. Misalmya pada scapula
yang disebut fosa supraskapula
c. Prosesus : Suatu tonjola atau taju. Misalnya terdapat pada ruas tulang belakang
yang disebut prosesus pinosus
d. Kondilus : Taju yang bentuknya bundar merupakan tonjolan
e. Tuberkulum : Tonjolan kecil
f. Tuberositas : Tonjolan besar
g. Trokanter : Tonjolan besar pada umumnya tonjolan ini pada tulang paha
h. Kristapinggir atau tepi tulang, Misalnya terdapat pada tulang ilium yang disebut
kristailiaka
i. Spina : Tonjolan tulang yang bentuknya agak runcing terdapat pada tulang ilium
yang disebut spinailiaka
j. Kaput atau kepala tulang bagian ujung yang bentuknya bundar, misalnya terdapat
pada tulang paha yang disebut kaput femoris

TENGKORAK

Tengkorak adalah tulang kerangka dari kepala yang disusun menjadi dua bagian cranium
(adakalanya di sebut kalvaria) terdiri atas delapan tulang, dan kerangka wajah terdiri atas empat
belas tulang.

Rongga tengkorak mempunyai permukaan atas yang dikenal sebagai dasar tengkorak atau basiss
kranii. Ia ditembusi oleh banyak lubang supaya dapat dilalui serabut saraf dan pembuluh darah.

Tulang Kranium :

Akes Rustida Page 2


 1 Tulang oksipital – tulang kepala belakang
 2 Tulang pariental – tulang ubun – ubun
 1 Tulang frontal – tulang dahi
 2 Tulang temporal – tulang pelipis
 1 Tulang Etmoid – tulang tapis

Tengkorak otak

Tengkorak otak terdiri dari tulang – tulang yang dihubungkan satu sama lain oleh tulang
bergerigi yang di sebut sutura, banyaknya delapan buah terdiri dari 3 bagian yaitu :

1) Kubah tengkorak, yang terdiri dari tulang – tulang :


a. Os frontal : Tulang dahi terletak di bagian depan kepala.
b. Os padental : Tulang ubun – ubun terletak di bagian tengah kepala.
c. Os oksipital : Tulang kepala belakang terletak di belakang kepala pada os oksipital,
terdapat sebuah lubang cocok sekali dengan lubang yang terdapat di dalam ruas tulang
belakang yang di sebut foramen magnum.
2) Dasar tengkorak, terdiri dari tulang – tulang :
a. Os sfenoidal (tulang baji) tulang ini terdapat di tengah dasar tengkorak, bentuknya
seperti kupu – kupu yang mempunyai 3 pasanga sayap. Di bagian depan terdapat
sebuah rongga yan di sebut kavum sfenodialis yang berhubungan dengan rongga
hidung. Di bagian atasnya agak meninggi dan berbentuk seperti pelana yang di sebut
sela tursika yaitu tempat letaknya kelenjar buntu (hipofise)
b. Os etmoidal (tulang pelipis) terletak disebelah depan dari os sfenodial, di antara lekuk
mata, terdiri dari tulang tipis yang tegak mendatar. Bagian yang mendatar mempunyai
lubang – lubang kecil (lempeng tapis) yaitu tempat lalunya saraf pencium ke hidung
sedangkan bagian yang tegak di sebelah depannya membentuk sekat rongga hidung. Di
samping dua tulang di atas dasar tengkorak ini juga dibentuk oleh bagian tulang – tulang
lain di antaranya tulang – tulang kepala belakang, tulang dahi dan tulang pelipis.
Adapaun bentuk dari dasar tengkorak ini tidak rata tetapi mempunyai lekukan yang
terdiri dari lekukan depan tengah dan belakang.
3) Samping tengkorak di bentuk oleh tulang pelipis (os temporal) dan sebagian dari tunggal
dahi, tulang ubun – ubun dan tulang baji. Tulang pelipis terdapat di bagian kanan dan kiri
samping kepala dan terbagi atas 3 bagian yaitu :

Akes Rustida Page 3


a. Bagian tulang karang (skuamosa), yang membentuk rongga – rongga yaitu rongga
telinga tengah dan rongga telinga dalam.
b. Bagian tulang keras (os petrosum) yang menjorok ke bagian tulang pipi dan mempunyai
taju yang di sebut prosesus stiloid.
c. Bagian mastoid, terdiri tulang yang mempunyai luubang – lubanghalus berisi uadara dan
mempunyai taju, bentuknya seperti putting susu yang di sebut prosesu mastoid

Tengkorak wajah

Bagian ini pada manusia bentuknya lebih kecil daripada tengkorak otak. Dapat di bagi atas 2
bagian, yaitu:

1. bagian hidung

a. Os lakrimal

b. Os nasal

c. Os konka nasal

d. Saptum nasi

2. bagian rahang

a. Os maksilaris

b. Di bawah os maksilaris terdapat suatu taju tempat melekatnya urat gigi yang dst
presesus alfeolaris.

Akes Rustida Page 4


c. Os zigomatikum

d. Os palatum

e. Os mandipularis

f. Os hioid

Kerangka dada

Kerangka dada di bentuk oleh susunan tulang yang melindungi rongga dada, yaitu:

1. Tulang dada (sternum) : 1 buah

2. Tulang iga (kosta) : 12 pasang

3. Vertebra torakalis : 12 ruas

Akes Rustida Page 5


2. TULANG BELAKANG & GELANG PANGGUL
Ruas Tulang Belakang
Bentuk dari tiap – tiap ruas tulang belakang pada umumnya sama hanya ada perbedaannya sedikit
bergantung pada kerja yang ditanganinya. Ruas – ruas ini terdiri atas beberapa bagian :
a. Badan luas merupakan bagian yang terbesar, bentuknya tebal dan kuat terletak di sebelah
depan.
b. Lengkung ruas, bagian yang melingkari dan melindungi lubang ruas tulang belakang, terletak di
sebelah belakang dan pada bagian ini terdapat beberapa tonjolan yaitu :
 Prosesus spinosus / taju duri, terdapat di tengah lengkunagn ruas, menonjol ke
belakang.
 Prosesus transversum / taju sayap, terdapat di samping kiri dan kanan lengkung ruas.
 Prosesus artikulus / taju penyendi, membentuk persendian dengan ruas tulang belakang
(vertebralis)

Ruas – ruas tulang belakang ini tersusun dari atas kebawah dan di antara masing – masing ruas
dihubungkan oleh tulang rawan yang di sebut cakram anar ruas sehingga tulang belakang bias tegak
dan membungkuk. Di samping itu di sebelah depan dan di belakangnya terdapat kumpulan serabut
– serabut kenyal yang memperkuat kedudukan ruas tulang belakang. Di tengah bagian dalam ruas –
ruas tulang belakang terdapat pula suatu saluran yang di sebut saluran sunsum belakang (kanalis
medulla spinalis) yang di dalamnya terdapat sumsum tulang belakang.

Bagian – bagian dari ruas tulang belakang terdiri atas :

a. Vertebrata servikalis (tulang leher) 7 ruas, mempunyai badan ruas kecil dan lubang ruasnya
besar. Pada taju sayapnya terdapat lubang tempat lalunya saraf yang di sebut foramen
transversalis (foramen transversorium). Ruas pertama vertebra servikal disebut atlas yang
memmungkinkan kepala mengangguk. Ruas kedua disebut prosessus odontoid (aksis) yang
memungkinkan kepala berputar ke kiri dan ke kanan. Ruas ke – 7 mempunyai taju yang di sebut
prosesus prominan. Taju ruasnya agak panjang.
b. Vertebra torakalis (tulang punggung) terdiri dari 12 ruas. Badan ruasnya besar dan kaut, taju
durinya panjang dan melengkung. Pada bagian dataran sendi sebelah atas, bawah, kiri dan
kanan membentuk persendian dengan tulang iga.

Akes Rustida Page 6


c. Vertebra lumbalis (tulang pinnggang) terdiri dari 5 ruas. Badan ruasnya besar, tebal dan kuat,
taju durinya agak picak. Bagian ruas dari kelima agak menonjol disebut promontirium.
d. Vertebra sakralis (tulang kelangkangan) terdiri dari 5 ruas. Ruas – ruasnya menjadi lubang kecil 5
buah yang di sebut foramen sakralis. Os sakrus menjadi dinding bagian belakang dari rongga
panggul.
e. Vertebra koksigialis (tulang ekor) terdiri dari 4 ruas, ruas – ruasnya kecil dan menjadi sebuah
tulang yang di sebut juga os koksigialis. Dapat bergerak sedikit karena membentuk persendian
dengan sacrum.

Gelang Panggul

Gelang panggul atau tulang pelvis adalah penghubung antara badan dan anggota bawah yaitu tulang
sacrum dan koksigis yang bersendi satu dengan yang lainnya pada simfisis pubis.

Pelvis terbagi atas dua bagian : pelvis, mayor atau rongga panggul besar dan pelvis minor atau
rongga panggul kecil. Di antara rongga tersebut di batasi oleh garis tepi atau linea terminalis.

Sendi – sendi pelvis, sendi sakroilaka, adalah sendi anatara ilium yang di sebut aurikuler dan kedua
sisi sacrum. Gerakan ini sangat sedikit karena ligamentumnya sangat kuat menyatukan permukaan
sendi sehingga membatasi gerakan ke seluruh jurusan. Simfisis pubis adalah sendi sehingga
membatasi gerakan ke seluruh jurusan. Simfisis pubis adalah sendi atara tulang duduk dipisahkan
oleh tulang rawan.

3. KERANGKA ANGGOTA ATAS

Kerangka anggota atas dikaitkan pada kerangka badan dengan perantaraan gelang bahu,
yang terdiri atas klavikula dan scapula. Dibawahnya terdapat tulang-tulang yang membentuk
kerangka lengan, lengan bawah dan tapak tangan yang seluruhnya berjumlah 30 buah tulang.

Akes Rustida Page 7


Humerus ― tulang lengan atas

Ulna dan radius ― tulang hasta dan tulang pengupil

8 tulang karpal ― tulang pangkal tangan

5 tulang metacarpal ― tulang tapak tangan

14 falanx ― ruas jari tangan

 Klafikula atau tulang selangka

adalah tulang yang melengkung yang membentuk bagian anterior dari gelang bahu. Untuk
keperluan pemeriksaan dibagi atas batang dan dua ujung. Ujung medial disebut extermitas sterna
dan membuat sendi dengan sternum. Ujung lateral disebut extermitas akromial, yang bersendi pada
prosesus akromion dari scapula.

Fungsi :

Klafikula member kaitan kepada beberapa otot dari leher dan bahu dan dengan demikian
bekerja sebagai penopang lengan.

 Scapula

Scapula atau tulang belikat membentuk bagian belakang dari gelang bahu dan terletak
disebelah belakang torax lebih dekat permukaan dari pada iga. Bentuknya segitiga pipih dan
memperlihatkan dua permukaan, tiga sudut dan tiga sisi.

Permukaan scapula . permukaan anterior atau kostal disebut fossa subskapularis dan
terletak paling dekat dengan iga. Permukaan posterior atau dorsal terbagi oleh sebuah belebas
yang disebut spina dari scapula dan yang berjalan menyebrangi permukaan itu sampai ujungnya
dan berakhir menjadi prosesus akromion. Prosesus akromion ini menutupi sendi bahu.

 Humerus

Humerus atau tulang lengan atas adalah tulang terpanjang dari anggota atas.
Memperlihatkan sebuah batang dan dua ujung.

Akes Rustida Page 8


Ujung atas humerus . sepertiga dari atas ujung humerus terdiri atas sebuah kepala, yang
membuat sendi dengan rongga glenoid dari scapula dan merupakan bagian dari bangunan sendi
bahu. Segera dibawah leher ada bagian yang sedikit lebih rampingyang disebut leher anatomic.
Disebelah luar ujung atas dibawah leher anatomi terdapat sebuah benjolan ,yaitu tuberositas
mayor dan disebelah depan ada benjolan lebih kecil , yaitu tuberositas minor. Antara kedua
tuberositas terdapat sebuah celah, celah bisipital atau sulkus intertuberkularis, yang memuat
tendon dari otot bisep. Tulang menjadi lebih sempit dibawah tuberosistas dan tempat ini
disebut leher cirurgis sebab mudahnya kena fraktur ditempat itu.

Batang humerus sebelah atas bundar, tetapi semakin kebawah menjadi lebih pipih.
Sebuah tuberkel di sebelah lateral batang, tepat diatas pertengahan disebut tuberositas
deltoideus. Tuberositas ini menerima insersi atau kaitan otot deltoid. Sebuah celah berjalan
oblik melintasi sebelah belakang batang, dari sebelah medial kesebelah lateral. Karena member
jalan kepada saraf radialis atau saraf muskulo-spiralis maka celah itu disebut celah spiralis atau
celah radialis.

Ujung bawah humerus lebar dan agak pipih. Pada bagian paling bawah terdapat
permukaan sendi yang dibentuk bersama tulang lengan bawah. Troklea yang terletak di sisi
sebelah dalam berbentung gelendong-benang tempat persendian dengan ulna, dan disebelah
luar terdapat kapitulum yang bersendi dengan radius.

Pada kedua sisi persendian ujung bawah humerus terdapat dua epikondil, yaitu
epikondil lateral disebuah luar dan epikondil medial disebelah dalam.

 Ulna

Ulna atau tulang hasta adalah sebuah tulang pipa yang mempunyai sebuah batang dan
dua ujung. Tulang itu adalah tulang sebuah medial dari lengan bawah dan lebih panjang dari
radius atau tulang pengumpil. Kepala ulna ada di sebelah ujung bawah.

Ujung atas ulna kuat dan tebal, dan masuk dalam formasi sendi siku. Prosesus
olekranon menonjol keatas sebelah belakang dan tempat masuk di dalam fossa olekranon dari
humerus.

Akes Rustida Page 9


Prosesus koronoideus dari ulna menonjol didepannya, lebih kecil dari pada prosesus
olekranon dan tempat masuk di dalam fossa koronoid dari humerus bila siku dibengkokkan.

Batang ulna makin mendekati ujung bawah makinmengecil. Member kaitan kepada
otot yang mengendalikan gerakan dari pergelangan tangan dari jari. Otot-otot flexor dating dari
permukaan anterior dan otot-otot extensor dari permukaan posterior. Otot yang mengadakan
pronasi atau putaran kedepan, dan otot yang mengadakan supinasi atu putaran kebelakang dari
lengan bawah juga dikaitkan kepada batang ulna.

Ujung bawah ulna kecil disbanding ujung atasnya. Dua eminens atau peninggian timbul
diatasnya. Sebuah eminens kecil bundar, kepala ulna, mengadakan sendi dengan sisi medial dari
ujung bawah radius dalam formasi persendian radio-ulnaris inferior. Sebuah prosesus runcing,
prosesus stiloideus menonjol kebawah dari belakang ujung bawah.

 Radius

Rradius adalah tulang disisi lateral lengan bawah. Merupakan tulang pipa dengan
sebuah batang dan dua ujung dan lebih pendek dari pada ulna.

Ujung atas radius kecil dan memperlihatkan kepala berbentuk kancing dengan
permukaan dangkal yang bersendi dengan kapitulum dari humerus. Sisi-sisi kepala radius
bersendi dengan takik radial dari ulna. Dibawah kepala terletak leher dan dibawah serta
disebelah medial dari leher ada tuberositas radii, yang dikaitkan pada tendon dari insersi otot
bisep.

Batang radius disebelah batangnya lebih sempit dan lebih bundar dari pada dibawah
dan melebar makin mendekati ujung bawah. Batangnya melengkung kesebelah luar dan terbagi
dalam beberapa permukaan, yang seperti pada ulna member kaitan kepada flexor dan pronator
yang letaknya dalam disebelah anterior dan disebelah posterior member kaitan pada extensor
dan supinator disebelah dalam lengan bawah dan tangan. Ligamentum interosa berjalan dari
radius ke ulna dan memisahkan otot belakang dari yang depan lengan bawah.

Ujung bawah agak berbentuk segiempat dan masuk dalam formasi dua buah sendi.
Persendian inferior dari ujung bawah radius bersendi dengan skafoid dan tulang semilunar
dalam formasi persendian pergelangan tangan. Permukaan persendian disebelah medial dari

Akes Rustida Page 10


ujung bawah bersendi dengan kepala dari ulna dalam formasi persendian radio-ulnar inferior.
Sebelah lateral dari ujung bawah diperpanjang kebawah menjadi prosesus stiloid radius.

 Tulang pergelangan tangan dan tangan

Tulang tangan disusun dalam beberapa kelompok. Karpus (tulang pangkal tangan) atau
tulang yang masuk formasi pergelangan, adalah tulang pendek. Metacarpal membentuk
kerangka tapak tangan dan berbentuk tulang pipa. Fallanx adalah tulang jari dan berbentuk
tulang pipa.

Karpus terdiri atas 8 tulang tersusun dalam dua baris, empat tulang dalam setiap baris.
Baris atas tersusun dari luar ke dalam adalah berikut, navikular(skafoit), lunatum(semilunar),
trikwetrum dan pisiform. Baris bawah adalah trapezium (multangulum mayus),
trapezoid(multamulum minus), kapitanum,hamatum.

Navikulare atau skafoit adalah tulang berbentuk perahu; lunatum (semi lunare)adalah
berbentuk seperti bulan sabit dan dua tulang itu bersendi diatas dengan ujumg bawah radius
dalam formasi pergelangan, dan dibawah bersendi dengan beberapa dari tulang karpal dari
barisan kedua.

Supaya memudahkan menghafal :

Kapal di cahaya bulan nan terang berputar segitiga hingga pulau kacang pulau besar segi
banyak, pulau kecil segi banyak dikepala seharusnya dikaitnya letak.

Proximal :

Tulang berbentuk kapal ― os navikulare

Tulang bulan ― os lunatum

Tulang segitiga ― os triquetrum

Tulang kacang ― os pisiformis

Distal :

Tulang besar segi banyak ― os multangulum mayus

Akes Rustida Page 11


Tulang kecil segi banyak ― os trikwetrom

Tulang berkepala ― os kapitatum

Tulang berkait ― os hamatum

Metacarpus . terdapat 5 tulang metacarpal. Setiap tulang mempunyai batang dan 2


ujung. Ujung yang bersendi dengan tulang kapal disebut ujung karpal dan sendi yang
dibentuknya adalah sendi karpo-metakarpal. Ujung distal bersendi dengan falanx dan disebut
kepala. Batang dari tulang ini adalah prismoidal (seperti prisma), dan permukaannya terbesar
menghadap posterior (kearah belakang tangan). Otot interosa dikaitkan pada sisi-sisi batang .

Falanx juga tulang panjang, mempunyai 2 batang dan 2 ujung. Batangnya mengecil
diarah ujung distal. Terdapat 14 falanx, 3 pada setiap jari dan 2 pada ibu jari.

4. KERANGKA ANGGOTA BAWAH

Ekstremitas bawah terdiri dari 31 tulang.

a. 1 tulang koksa : tulang pangkal paha

b. 1 femur : tulang paha

c. 1 tibia : tulang kering

d. 1 fibula : tulang betis

e. 1 patela : tempurung lutut

f. 1 tulang tarsal : tulang pangkal kaki

g. 5 tulang metatarsal : tulang telapak kaki

h. 14 falang : ruas jari kaki

Akes Rustida Page 12


5. SENDI / PERSAMBUNGAN PADA KERANGKA

SENDI ATAU PERSAMBUNGAN PADA KERANGKA

Persambungan, sendi atau artikulasio, adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk
pertemuan antara dua atau beberapa tulang kerangka. ilmu yang mempelajari persendian disebut
arrologi. Terdapat tiga jenis sendi utama: sendi yang fibrus, sendi tulang rawan, dan sendi sinovial.

Sendi dapat juga diklasifikasikan menburut kemungkinan geraknya: tak bergerak, sedikit
bergerak, dan bergerak luas.

Sendi fibrus atau sinartroses adalah sendi yang tak dapat bergarak atau merekat ikat, maka tidak
mungkin ada gerakan diantara tulang-tulangnya:
Sutura atau sela antara tulang pipih tengkorak.pada gambar 80 pada tanda panah menunjuk sutura
korona, yang menyatukan tulang frontal dan parietal ; sutura sagitalis berjalan dari depan
kebelakang, menunjukkan kedua tulang parietalis, dan sutura lamboid menyatukan kedua parietal
dengan tulang oksipital.
Sendi kaitan dan sendi kantong(gomfoses)-gigi didalam kantongnya.

Sindesmoses, tempat permukaan persendian dihubungkan membran, seperti pada sendi


tibiofibuler inferior.

Sendi tulang rawan atau amfiartroses adalah sendi dengan gerakan sedikit, dan permukaan
persendiannya dipisahkan bahanantara dan hanya mungkin sedikit gerakan misalnya:
(Simfisis adlah istilah yang digunakan untuk melukiskan sebuah persendian yang hanya dapat
bergerak sedikit , sedangkan ujung-ujung tulang dipisahkan sebuah bantalan tulang rawan fibrotik).
Sendi temporer (sementara) atau sendi tulang rawan primer dijumpai antara diafisis dan epifisis
tulang-tulang pipa sebelum pertumbuhan penuhnya sempurna.
Sendi sinovial atau diartroses adalah persendian yang bergerak bebas danterdapat
banyak ragamnya. Semua mempunyai cirinya yang sama.
Ciri sendi yang bergarak bebas. Ujung tulang-tulang yang masuk dalam formasi
persendian ditutupi tulang rawan hialin.ligmen diperlukan untuk mengikat tulang-tulangnya
bersama. Sebuah rongga persendian: rongga terbungkus sebuah kapsul jaringan fibrus yang
biasanya diperkuat likgmen.

Akes Rustida Page 13


Berbagai jenis sendisinovial. Terdapat enam jenis sebagai berikut:
Sendi datar atau sendi geser. Dua permukaan datar tulang saling meluncur misalnya,
sendi karpus dan tarsus.
Sendi putar,tempat sebuah ujung bulat tepat masuk didalam sebuah rongga tulang
cawang lain,yang mengizinkan gerakan kesegala jurusan ,seperti bola didalam lubang berbentuk
cawan,misalnya sendi panggul dan sendi bahu.
Sendi engsel. Satu permukaan bundar diterima yang lain sedemikian rupa sehingga
hanya mungkin gerakan dalam satu bidang,seperti gerakan engsel . contoh yang baik adalah
sendi siku.
Sendi kondiloid mirip sendi engsel, tetapi dapat bergerak dalam dua bidang
lateral,kebelakang dan kedepan, sehingga fleksi dan ekstensi, abdukasi dan adukasi(kesamping
dan ketengah), danm sedikit sirkumdukasi, seperti pada pergelangan tangan tapi bukan
rotasi(perputaran).
Sendi berporos atau sendi putar ialah yang hanya mungkin perputaran, seperti pada
gerakan kepala , tempat atlas yang berbentuk cincin berputar sekitar prosesus yang berbentuk
paku dari aklsis (servikal atau epistrofeus), contoh lain ialah gerakan radius sekita ulna waktu
pronasi(putar kedepan) dan supinasi(putar kebelakang) lengan bawah.
Sendi palana atau sendi yang timbal balik menerima misalnya sendi antara trapesium
(multangulum mayus) dan tulang metakarpal pertama ibu jari memberi banyak kebebasan
bergerak, memungkinkan ibu jari berhadapan dengan jari-jari lainnya.
Gerakan
Gerak gerik yang terjadi pada sendi sendi kerangka dapat dibagi dalam tiga kelompok utama,
yaitu:
Gerakan meluncur, tempat dua permukaan ceper bergerak saling bergeseran, seperti dalam
gerakan antara tulang-tulang karpal dan tarsal.
Gerakan bersudut (anguler), yang diterangkan sesuai dengan arah gerakan, misalnya fleksi,
lenturan atau pelipatan: ektensi (pelurusan atau penguluran), yang terjadi sekitar sebuah
sumbu yang terpasang melintang. Dalam hal sendi mata kaki, istilah dorso-fleksi dan plantor-
fleksi digunakan. Aduksi adalah gerakan kearah medial badan, dan abduksi kearah menjauh
medial badan, keduanya memutari sumbu yang memanjang dalam arah anteroposterior (dari
depan kebelakang).

Akes Rustida Page 14


Gerakan rotasi adalah satu tulang bergerak mengintari tulang lain atau didalam tulang lain,
seperti tulang putar, misalnya rotasi radius mengelilingi ulna. Hal itu juga terjadi pada bahu dan
agak terbatas pada sendi panggul.

Sirkumduksi adalah istilah untuk melukiskan kombinasi rotasi dan gerakan anguler (bersudut)n,
berputar dalam lingkaran, misalnya membawa lengan ke depan, ke atas, ke belakang, dan ke
bawah: termasuk fleksi, abduksi, ekstensi, aduksi, dan beberapa rotasi.
Pembatasan gerakan sendi dalam banyak hal disebabkan banyak hal disebabkan bentuk
permukaan persendian, misalnya pelurusan siku dibatasi prosesus olekranon ulna yang
membentur pada humerus. Dalam hal ini gerakan dibatasi simpai simpai kuat ligamen, seperti
dlam ligmen ilio femoral didepan sendi pinggul yang membatasi pelurusan paha. Fleksi siku dan
tungkai di atas paha dibatasi bagian lunak yang tersentuh.

SENDI – SENDI KEPALA

Akes Rustida Page 15


Sendi temporomandibular, antara tulang temporal dan mandibula adalah satu – satunya sendi
kepala yang bisa bergerak dan uniknya gerakan bisa terjadi pada 3 bidang keatas ke bawah,
kedepan dan belakang, dan dari sisi ke sisi.Meskipun demekian pada sudut tulang parietal
terdapat daerah membranosayang tidak mengalami osifikasi, yang di sebut fontanela.

Fontanela anterior merupakan fontanela terbesar dan terletak pada pertemuan 2 tulang
parietal dengan tulang frontal. Frontanela ini berbentuk permata dan tidak menutup sempurna
sampai usia 15 – 18 bulan. Dehidrasi pada bayi akan membuat fontanela akan menjadi cekung,
dan hal ini merupakan tanda yang serius.

Fontanela posterior terdapat pada pertemuan tulang parietal dengan tulang tulang oksipital.
Fontanela ini berbentuk segitiga dan menutup bebberapa saat setelah bayi lahir. Keterlambatan
menutupnya fontanela ini dapat disebabkan hidrosefalus tetapi kadang – kadanf bisa terjadi
pada bayi normal.

SENDI ANGGOTA ATAS


Sendi akromio klavikuler adalah sendi meluncur yang dibentuk ujung besar disebelah seternum
klavikula dan yang bersendi dengan faset untuk klavikula diatas sternum.
Sendi akromio klavikuler dibentuk ujung luar klavikula yang bersendi dengan prosesus akromio
skapula.
Gerakan bahu. Gerakan sedikit meluncur dapat terjadi antara kklavikul;a an skapula. Peran
skapula terhadap dinding dada sebegitu jauh hanya berarti sebagai penambah kebebasan gerak
humerus di dalam gelang bahu.
Sendi bahu atau humero skapuler adalah sendi sinovial variasi sendi putar. Kepala humerus yang
berbentuk sepertriga bola, bersendi dida;am rongga glenoid skap[ula. Rongganya diperdalam
karena terpasang lapisan tebal tulang rawan fibrus yaitu labrum glenoidal. Tulang-tulangnya
dipersatukan ligmen yang membentuk kapsul yang sangat longgar.
Tingkat dan pembatasan gerakan disini sebagai besar tergantung otot-otot yang mengelilinginya
dan tekanan atmosfer yang menahantulang-tulang dalam kedudukannya, sedangkan kelongaran
ligmen berupa kapsul memberi kebebasan gerakan kesemua jurusan
abdukasi,adukasi,fleksi,ekstensi .rotasi medial dan lateral,dan sikumduksi.

Akes Rustida Page 16


Sendi siku adalah sendi engsel, antara permukaan trokeal diatas ujung bawah humerus dan
lekukantroklear ulna. Semua ini merupakan begian utama sendi, yaitu sendi humero-ulnaris.
Kepala radius bersendi dengan kapitulum humeri, membentuk sendi humero-radialisdan empat
permukaan persendian ini berada di dalam kapsul persendian. Dalam gerakan sendi itu radius
diangkat ke belakang dan ke depan bersama dengan ulna.
Gerakan yang terjadio pada siku adalah fleksi dan ekstensi.
Sudut siku yang dibuat bila siku lurus, lengan bawah, dan tangan dalam supinasi adalah kira-kira
170 derajat dengan lengan atas. Hal ini disebabkan letak oblik permukaan persendian antara
humerus dan ulna. Keuntungan sudut yang dibuat ini adalah barang-barang dapat diangkat dan
diulurkan dengan baik.
Sendi radio-ulnaris. Antara radius dan ulna terdapat dua buah sendi yang dapat bergerak, yaitu
sendi radio-ulnaris superior dan inferior. Membran interosa (antartulang) membentuk sendi
ketiga, yaitu sendi radio-ulnaris tengah. Membran ini juga memisahkan otot-otot yang ada
didepan dari yang ada di belakang lengan bawah.
Gerakan radius di atas ulna adalah bebas. Karena kepala radius berotasi di dalam ligamen
pembatas sendi radio-ulnaris superior, ujung bawah radius berotasi di atas kepala ulna p[ada
sendi radio-ulnaris inferior dan tangan dibawa serta dalam gerakan pronasi dan supinasi lengan
bawah.
Pronasi adalah rotasi radius di atas ulna smapai tapak tangan menghadap kebelakang. Gerakan
ini dilaksanakan otot-otot yang disebut pronator dan terletak didepan lengan bawah antara
radius dan ulna.
Supinasi adalah gerakan sebaliknya. Kalau memulai dengan lengan bawah dalam pronasim
rotasinya dari dalam ke arah luar sampai radius dan ulna terletak pararel dan tangan terletak
dengan tapaknya kedepan. Supinasi dilaksanakan dua otot supinator yang berada disebelah
belakang lengan bawah, antara radius dan ulna, dan juga otot bisep yang berkait ke dalam
tuberositas radii. Gerakan ini perlu kalau memutar masuk sekrup memakai obeng, atau
memutar kenop pintu.
Sendi pergelangan tangan atau sendi radio-karpal adalah sendi kondiloid antara ujung bawah
radius dan diskus persendian dibawah kepala ulna, yang bersama sama membentuk permukaan
konkaf (cekung) untuk ,menerima sisi atas skafoid (navikular, lunar, dan tulang-tulang
trikuetrum). Gerakan fleksi, abduksi, dan aduksi diatas sendi ini.

Akes Rustida Page 17


Sendi tangan dan jari
Sendi karpal. Permukaan persendian antara tulang-tulang karpal adalah ceper dan halus.
Permukaan ceper ini dengan mudah saling bergeser dan membentuk persendian meluncur
antara berbagai tulang itu. Tulang karpal tersusun berdempetan rapat, sehingga hanya gerakan
meluncur terbatas yang mungkin, tetapi dapat melaksanakan jumlah gerakan yang cukup
banyak jika semua tulang bergerak bersama sama.
Sendi karpo-metakarpal adalah sendi meluncur yang terbentuk antara sisi distal baris bawah
tulang-tulang karpal, setiap tulang dari lima tulang metakarpal. Senndi inturmetakarpal dibentuk
antara basis tulang-tulang metakarpal; permukaan persendian lateral membentuk sendi
meluncur antara tulang-tulang ini.
Sendi metakarpo-falangeal adalah sendi jenis kondiloid. Kepala lima tulang metakarpal ini
diterima dalam permukaan persendian pada basis falang proksimal. Gerakan fleksi, ekstensi,
abduksi, aduksi berlangsung pada sendi-sendi ini.
Sendi inter falangeal adalah sendi engsel. Sendi ini terbentuk oleh kepala falang proksimal yang
diterima dalam permukaan persendian di atas basis falang distal. Gerakanya adalah fleksi dan
ekstensi.
Sendi panggul adalah sendi sinovial varietas sendi putar. Kepala femur diterima ke dalam
asetabulum tulang koksa. Asetabulum diperdalam kaitan labrum asetabular yang
mengelilinginya. Ligmen ini sebenarnya sebuah pinggiran tulang rawan fibrus yang
memperdalam dan menambah kemampuan menerima permukaan yang dibentuk asetabulum
guna menerima kepala femur.
Ligamen kapsuler sendi panggul adalah tebal dan kuat dan membatasi gerakan sendi kesemua
jurusan. Ligamenya juga diperkuat secara khusus oleh simpai-simpai dari serabut di dalam
beberapa bagian. Salah satu yang terpenting dari simpai-simpai ini terletak di depan sendi ini
yaitu ligamen iliofemoral. Ligamen ini membatasi ekstensi pada sendi, maka dengan demikian
membantu mempertahankan sikap tegak tubuh kalau berdiri. Gerakan yang dimiliki sendi
panggul adalah fleksi, ekstensi, sbduksi, aduksi, serta rotasi medial dan lateral. Kombinasi semua
gerakan ini disebut sirkumduksi.
Sendi lutut adalah sendi engsel dengan perubahan dan yang dibentuk kedua kondil femur yang
bersendi dengan permukaan superior kondil-kondil tibia. Patela terletak di atas permukaan
paterel yang halus pada femur dan di atas itu patela meluncur sewaktu sendi begerak. Patela

Akes Rustida Page 18


berada di depan bagian-bagian persendian yang utama, tetapi tidak masuk kedalam formasi
sendi lutut.
Struktur interartikuler. Beberapa struktur penting berada didalam sendi lutut. Tulang rawan
semilunaris terletak diatas permukaan persendian yang berupa dataran tinggi tibia, guna
memperdalamnya untuk penerimaan kondiler femur. Ligamen bersilang berjalan berjalan dari
puncak kondil tibial ke arah permukaan kasar di atas takik interkondiloid femur. Ligamen-
ligamen ini bertujuan membatasi gerakan sendi lutut dan mengikat tulang-tulangnya bersama
dengan lebih kuat. Ligamen kapsuler sendi lutut sangat tebal dan diperkuat lagi oleh ekspansi
(pelebaran) otot-otot an tendon-tendon yang mengelilingi dan berjalan di atas sendi.
Membran sinovial sendi lutut adalah terbesar dalam tubuh. Selain melapisi struktur sendi,
membran itu juga membentang ke atas dan ke bawah ligamen patela, dan membentuk
beberapa bursa (kantong) sekitar sendi. Tentang gerakan, fleksi, ekstensi, dan rotasi medial yang
ringan.
Sendi-sendi tibio-fibiler. Sendi-sendi ini dibentuk antara ujung atas dan ujung bawah kedua
tulang tangkai bawah. Batang tulang-tulang itu digabung oleh sebuah ligamen interosa
(antartulang), yang membentuk sebuah sendi ketiga antara tulang-tulang ini seperti pada lengan
bawah.
Sendi pergelangan kaki adalah sendi engsel yang dibentuk antara ujung bawah tibia beserta
maleolus medialisnya dan maleolus lateralis fibula, yang bersama-sama membentuk sebuah
lubang untuk menerima badan talus. Kapsul sendi diperkuat ligamen-ligamen penting yang
bersangkutan. Lligamen deltoid disisi medial berjalan dari maleolus medial ke tulang-tulang
tarsal yang mendampinginya dan sering mengalami robek yag parah bila pergelangan kaki
terkilir. Gerakan sendi pergelangan kaki adalah fleksi dan ekstensi atau lebih biasa yang disebut
dorsi-fleksi dan plantar-fleksi.

Sendi pada tapak kaki


Sendi antara berbagai tulang tarsal adalah sendi luncur. Tulang-tulangnya disatukan ligamen
dorsal, plantar, dan interosa. Ligamen interosa yang diletakkan di antara permukaan bawah
talus dan permukaan atas kalkaneus adalah tebal dan kuat, serta membuat gili-gili dalam
permukaan persendian tulang-tulang ini.

Akes Rustida Page 19


Gerakan sendi, sedikit gerakan mengayun dapat dilakukkan pada seni talokalkaneus yang mirip
aduksi dan sbduksi. Sendi antara kepala talus dan navikular dan sendi antara kalkaneus dan
kuboid disebut sendi mediotarsal atau sendi subtaloid. Pada sendi-sendi inilah terjadi gerakan
inversi dan eversi.
Pada inversi tepi dalam, kaki diangkat ke atas dan telapaknya ditarik ke dalam. Pada eversi tepi
samping, kaki diangkat ke atas dan telapaknya agak ditarik ke samping. Gerakan ini sedikit
disertai aduksi dan sbduksi yang terjadi pada sendi talo-kalkaneus. Sendi pada tarso-metatarsus,
metatarso-falang, dan interfalang serupa dengan yang telah diuraikan pada tangan.

6. OTOT PADA KERANGKA


OTOT KERANGKA

Otot-otot kerangka merupaka salah satu dari empat kelompok jaringan pokok. Miologi adalah
istilah untuk pelajaran mengenai otot. Otot dikaitkan pada tulang, tulang rawan, ligamen dan kulit.
Yang langsung terletak dibawah kulit adalah datar, dan yang pada anggota gerak panjang.

Otot kerangka ada kalanya dinamai menurut bentuknya, seperti deltoid : menurut jurusan
serabutnya, sperti rektus abdominis, menurut kedudukan otot, seperti pektoralis mayor; menurut
fungsinya seperti flexsor, ekstensor dan sebagainya.

Otot kerangka biasanya dikaitkan pada dua tempat tertentu, tempat yang terkuat disebut
origo(asal) dan yang lebih dapat bergerak disebut insersio. Origo dianggap sebagai tempat darimana
otot timbul, dan insersio adalah tempat kearah mana otot berjalan. Tempat terakhir ini adalah
struktur yang menyediakan kaitan yang harus digerakkan oleh otot itu. Kecuali pada sebagian kecil

Akes Rustida Page 20


otot setiap otot dapat digerakkan baik origo maupun insersionya. Maka dikatakan bahwa origo dan
insersio dapat berbalik fungsi. Misalnya ; biseps timbul dari scapula dan berjalan turun kelengan dan
berinsersio diradius. Makan scaplua merupakan tempat yang lebih terpancang, sedangkan radius
adalah tempat yang digerakkan oleh biceps. Tetapi bila kedua tangan berpegangan pada sebuah
batang horizontal dan badan diangkat keatas setinggi lengan maka biceps akan membantu gerakkan
ini. Dan dengan demikian ia bekerja dengan origo dan insersio yang terbalik. Dalam hal ini radius
menjadi tempat yang terkuat mengait dan scapula temapat yang harus bergerak.

Otot kerangka tidak bekerja sendiri-sendiri tetapi dalam kelompok-kelompok untuk


melaksanakan gerakan dari berbagai bagian kerangka. Setiap kelompok berlawanan dengan yang
lain dinamankan otot antagonis. Flexor adalah antagonis dari ekstensor, dan abduktor dari aduktor.
Beberapa kelompok bekerja untuk menstabilkan bagian-bagian anggota sewaktu bagian lain
bergerak : ini disebut otot fixasi. Lain lagi menguatkan sendi sementara yang lain bergerak,
sebagaimana flexor dari otot pergelangan tangan menguatkan sawaktu jari diluruskan. Ini disebut
sinergis.

Tendon, misalnya tendon dari achilles(urat keting), mengikat otot pada tulang. Urat-urat ini
berupa serabut-serabut sampai yang putih, berkilap, tidak elastik. Aponeurosis adalah lembaran-
lembaran datar atau simpai-simpai dari jaringan fibrus dengan maksud unutk membuat kelompok-
kelompok otot dan ada kalanya menggandengkan sebuah otot dengan bagian yang
menggerakannya. Fasia adalah campuran dari jaringan fibrus dan areolar yang membungkus dan
mengikat jaringan lunak dari tubuh. Fasia tepi terletak dibawah kulit dan mengandung lemak. Fasia
dalam adalah padat dan lebih fibrus dari fasia tepi. Membentuk sarung otot-otot dan dinding
penyekat yang memisahkan berbagai kelompok otot satu dari yang lain. Dalam bagian-bagian
tertentu, seperti didalam telapak tangan, fasia ini sangat padat dan kuat. Misalnya fasis palmaris.

Fasia palmaris. Bagian khusus dari fasia dalam yang lebih padat dan terbentang diatas telapak
tangan dan menambah struktur dalam yang ada dibawahnya.

Fasia plantaris, adalah simpai fasia terletak serupa dengan palmaris dan menambat struktur-
struktur yang ada ditelapak kaki.

Retikulum, adalah bagian padat dari fasia dalam dan menambat tendon-tendon yang berjalan
melalui pergelangan-pergelangan dan mata kaki masuk kedalam tangan dan kaki.

Akes Rustida Page 21


Diafragma, adalah struktur muskulo-tendeneus berbentuk kubah yang memishkkan rongga
thorak dari rongga abdomen. Dan membentuk lantai dari rongga thorak dan atap dari rongga
abdomen. Diafragma timbul dari vertebra lumbal(melalui dua tiang atau krura), dari permukaan
dalam prosesus xifoideus, dan dari permukaan dalam 6 pasang iga terbawah. Dari ketiga tempat itu
diafragma melengkung dan bertemu dan membentuk bagian tendenium ditengah-tengah.

Fungsi. Pada inspirasi kotraksi otot mendatarkan kubah diafragma dan dengan demikian
melebarkan ukuran ventrikal rongga thorak. Turunnya diafragma menyebabkan udaraditarik masuk
kedalam paru-paru dan karena itu meluas untuk mengisi rongga thorak yang melebar itu.

Pada ekspirasi serabut otot diafragma mengendor, dan kubahnya naik dan, karena dengan
demikian rongga thorak menjadi lebih kecil, udara dipaksa keluar dari paru-paru.

Selain sebagai otot utama dalam pernafasan, maka dafragma juga menekan alat-alat dalam
abdomen sewaktu turun dan dengan demikian membantu kerja kerja miksi(kencing), defekasi(BAB),
dan pada partus(melahirkan).

Tinggi diafragma berubah sejalan dengan perubahan sikap. Tertinggi bila rebahan dan terendah
bila berdiri atau duduk tegak. Karena itulah pasien yang menderita dispneu(sesak nafas) merasa
lebih enak bila duduk tegak.

Dalam diafragma terdapat 3 tembuk atau hiatus : tembuk aorta unutk dimasuki aorta dan
duktus thorakis yang terletak dibelakang diafragma antara krus dan tulang belakang dan yang
sebenarnya tidak masuk kedalam diafragma; tembuk esofageal yang dimasuki esofagus dan urat-
urat saraf vagus, dan tembuk kava untuk dimasuki vena kava inferior. Perbandingan letak pada
diafragma. Disebelah atas berada apex jantung dan perikardium, basis paru-paru serta pleura.
Dibawahnya terdapat hati, lambung, limpa, kedua kelenjar suprarenal dan kedua ginjal. Esofagus,
vena kava inferior dan urat-urat saraf vagus menembusi diafragma, aorta dan duktus thorasikus
menembus dibelakangnya.

 Histology  otot

Ada tiga jenis jaringan otot yang dapat dibedakan atas dasar strukturnya dan ciri fiologis yaitu otot
polos, otot lurik, dan otot jantung.
a. Otot polos (smooth muscle/involuntary muscle)

Akes Rustida Page 22


Otot polos mengandung sel berbentuk spindle dengan panjang 40-200 µm dengan inti terletak di
tengah. Myofibril ini sukar diperlihatkan dan tidak mempunyai corak melintang. Serabut reticular
transversa menghubungkan sel-sel otot yang berdekatan dan membentuk suatu ikatan sehingga
membentuk unik fungsional. Otot polos tidak dibawah pengaruh kehendak.

b. Otot lurik (skeleton muscle/voluntary muscle)

Otot lurik mengandung sel-sel otot (serabut otot) dengan ukuran tebal 10-100 µm dan panjang 15 cm.
Serabut otot lurik berasal dari myotom, inti terletak dipinggir, dibawah sarcolema.memanjang sesuai
sumbu panjang serabut otot. Beberapa serabut otot bergabung membentuk berkas otot yang dibungkus
jaringan ikat yang disebut endomycium. Bebefrapa endomycium disatukan jaringan ikat disebut
perimycium. Beberapa perimycium dibungkus oleh jaringan ikat yang disebut epimycium (fascia). Otot
lurik dipersyafi oleh system cerebrosfinal dan dapata dikendalikan. Otot lurik terdapat pada otot skelet,
lidah, diaphragm, bagian atas dinding oesophagus.

c. Otot Jantung

Akes Rustida Page 23


Terdiri dari serabut otot yang bercorak yang bersifat kontraksinya bersifat otonom. Tetapi
dapat dipengaruhi system vagal. Serabutnya bercabang-cabang, saling berhubungan dengan serabut
otot di dekatnya. Intinya berbentuk panjang dan terletajk di tengah. Sarkosom jauh lebih banyak
dari pada otot rangka.

 Persarafan otot rangka

Otot dipersarafi oleh 2 serat saraf pendek :

1. Saraf sensorik yang membawa impuls dari otot, terutama dari reseptor regangan khusus,
gelondong otot
2. Saraf motorik yang membawa impuls ke otot untuk memicu kontraksi otot

Korpus sel dari sel-sel saraf motorik terdapat dalam kornu anterior substansia grisea dalam medula
spinalis. Setiap sel saraf mempunyai serat utama atau akson yang bercabang untuk mempersarafi 50
sampai 200 serat otot. Semua korpus sel mempersarafi satu sel otot yang terletak berdekatan dalam
medulla spinalis. Impuls saraf mencapai setiap serat otot kira-kira di bagian tegahnya, pada motor end
plate. Datangnya impuls saraf ini menyebabkan simpanan asetilkolin dilepaskan dari motor end plate.
Asetilkolin bekerja untuk memperkuat impuls saraf. Ini menyebabkan gelombang besar aktivitas listrik
untuk menjalar sepanjang otot, menimbulkan perubahan yang menyebabkan otot berkontraksi.
Kekuatan kontaksi tergantung pada jumlah serat-serat yang terstimulasi. Bila impuls berhenti maka otot
rileks.

4. Tendon

Akes Rustida Page 24


Tendon merupakan berkas (bundel) serat kolagen yang melekatkan otot ke tulang.
Tendon menyalurkan gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot ke tulang. serat kolagen dianggap
sebagai jaringan ikat dan dihasilkan oleh sel-sel fibroblas.

fisiologi system muskuluskeletal tulang-tulang kepala atau tengkorak

Tengkorak dibentuk oleh beberapa tulang picak yang bentuknya melengkung, satu sama lain
berhubungan sangat erat sekali, terdiri atas 2 bagian yaitu tengkorak otak dan tengkorak wajah.

Tengkorak otak. Terdiri dari tulang-tulang yang dihubungkan satu sama lain oleh tulang bergerigi yang
disebut sutura banyaknya 8 buah dan terdiri dari 3 bagian yaitu:

1. Gubah tengkorak, yang terdiri dari tulang-tulang:


a. Os frontal: tulang dahi terletak dibagian depan kepala

b. Os padetal: tulang ubun-ubun terletak ditengah-tengah kepala

a. Os oksipital: tulang kepala belakang terletak dibelakang kepala. Pada Os oksipital ini
terdapat sebuah lubang cocok sekali dengan lubang yang terdapat dalam ruas tulang
belakang yang disebut foramen magnum
2. Dasar tengkorak, terdiri dari tulang-tulang:

a. Os sfenoidal(tulang baji) tulang ini terdapat ditengah-tengah dasar tengkorak,bentuknya


seperti kupu-kupu yang mempunyai 3 pasang sayap dibagian depan terdapat sebuah
rongga yang disebut kavum sfenoidalis yang berhubungan dengan rongga hidung.

Akes Rustida Page 25


b. Os etmoidal(tulang tapis), terletak disebelah depan dari Os sfenoidal diantara lekuk
mata, terdiri dari tulang tipis yang tegak dan mendatar.

3. Samping tengkorak dibentuk oleh tulang pelipis-Os temporal dan sebagian dari tulang dahi, tulang
ubun-ubun dan tulang baji.

Tulang pelipis. Terdapat dibagian kiri dan kanan samping kepala dan terbagi atas 3 bagian:

a. Bagian tulang karang( skuamosa) yang membentuk rongga-rongga yaitu rongga telinga
tengah dan rongga telinga dalam.
b. Bagian tulang keras (Os petrosum ) yang menjorok ke bagian tulang pipi dan mempunyai
taju yang disebut prosesus stiloid.
c. Bagian mastoid, terdiri dari tulang yang mempunyai lubang-lubang halus berisi udara dan
mempunyai taju bentuknya seperti putting susu yang disebut prosesus mastoid.
Tengkorak wajah. Bagian ini pada manusia bentuknya lebih kecil dari pada tengkorak otak,
didalamnya terdapat rongga-rongga yang membentuk rongga mulut ( Kavum Oris ), rongga hidung
( Kavum Nasi ), dan rongga mata ( Kavum Orbita ).

Dapat dibagi atas dua bagian yaitu :

1. Bagian Hidung
a. Os Lakrimal : Tulang mata, terletak disebelah kiri atau kanan pangkal hidung disudut
mata.
b. Os Nasal : Tulang hidung yang membentuk batang hidung sebelah atas
c. Os Konka Nasal :Tulang karang hidung letaknya didalam rongga hibung bentuknya
berlipat-lipat
d. Septum Nasi : Sekat rongga hidung adalah sambungan tulang tapis yang tegak

2. Bagian Rahang
a. Os Maksilaris ( Tulang Rahang Atas ) terdiri dari tulang bagian kiri dan kanan menjadi
satu didalamnya terdapat lubang-lubang besar yang berisi udara yang disebut sinus
maksilaris ( Antrum higmori ) yang berhubungan dengan rongga hidung.

Akes Rustida Page 26


b. Dibawah os maksilaris terdapat suatu taju tempat melekatnya urat gigi yang disebut
prosesus alveolaris.
c. Os zigomatikum,tulang pipi.terdiri dari 2 tulang kiri/kanan.
d. Os palatum,tulang langit-langit.terdiri dari 2 buah tulang kiri/kanan,dibagian tulang
muka ini keras disebut palatum mole.
e. Os mandibularis,tulang rahang bawah.banyak 2 buah kiri/kanan dan menjadi satu
dipertengahan dagu.
Bentuknya seperti lagam kuda,bagian muka membentuk taju yang disebut prosesus
korakoid yaitu tempat melekatnya otot-otot kunyah dan kondilus yang membentuk
persendian tulang pipi.

Pada tulang rahang atas dan tulang rahang bawah banyak mempunyai lubang-lubang
yaitu tempat lalunya urat syaraf dan pembuluh darah.

f. Os Hioid, tulang lidah. Letaknya agak terpisah dari tulang-tulang wajah yang lain yaitu
terdapat dipangkal leher diantara otot-otot leher.

RUANG-RUANG ANATOMIK

Axila, adalah ruang berbentuk piramid antara lengandan dinding dada. Meidal dibatasi oleh
dinding dada dan struktur ada di dinding itu, lateral dibatasi oleh humerus beserta otot-otot yang
terkait padanya, anterior oleh otot pektoralis, dan posterior oleh otot yang terkait pada tepi axiler
dari scapula. Axila berisi arteri axilaris, vena axilaris, pleksus brachialis dari urat-urat saraf dan
sejumlah besar pembuluh limfe dan kelenjar yang mengaliri lengan, tangan dan dinding dada.
Bagian payudara wanita yang memanjang sampai kedalam axila dikenal sebagai ujung axilaris.
Sebagian besar penyaluran limfe dari payudara adalah kekelenjar yang berada didalam axila. Maka
pertumbuhan ganas (mallignan) dalam payudara dapat tersebar kekelenjar itu serta
membesarkannya. Tiada pemeriksaan klinik dari payudara lengkap tanpa palpasi axila dengan teliti.

Fosa ante-kubitil, adalah ruang lekukan siku. Diatasnya dibatasi oleh garis khayal yang diatrik
melintang melalui ujung bawah permukaan anterior lengan, medial oleh otot pronatorteres, dan
lateral oleh otot brachioradialis. Dasar dari ruang ini dibentuk oleh otot brachialis. Didalamnya
terdapat arteri brachialis, dan tempat ini adalah tempat untuk mendengarkan denyut arteri ini bila
mengukur tekanan darah. Terdapat juga saraf medianus, dan ruang tendon dari otot biceps.

Akes Rustida Page 27


Fosa iskho-rektalis, adalah ruang antara iskhium dan rektum. Ruang itu diisi dengan jaringan
ikat dan lemak. Abses iskhiorektal dapat timbul karena infeksi yang disebarkan dari rektum seperti
dalam hal hemorroid yang terkena infeksi.

Segitiga sacrpa atau segitiga femoralis terletak langsung dibawah ligamen inguinal (poupart)
yang membentuk dasar dari segitiga itu. Lateral dibatas oleh otot satorius dan medial oleh aduktor
dari paha. Lantainya dibentuk oleh otot-otot dalam paha. Didalamnya terdapat arteri femoralis,
vena femoralis, saraf femoralis, dan saluran limfe dan kelenjarnya.

Saluran Hunteri adalah suatu liang yang berjalan melalui sebelah depan dan medial dari paha
sampai dibelakang.Dimulainya dari segitiga scarpa dan berakhir diruang popliteal.Arteri femoralis
dan vena femoralis dalam berjalan melaui saluran itu.

Ruang Popliteal terletak dibelakang sendi lutut. Permukaan posteriornya membentuk lantai
ruang itu.Ruang itu berbentuk bintang yang dibatasi disebelah ats oleh otot paha medial dan lateral
dan dibawa oleh kepala medial dan lateral gastrognemius.Didalamnya terdapat arteri dan vena
poplitea, saraf poplitea medialis dan lateralis, serta beberapa kelenjar limfe kecil.

PEMERIKSAAN FISIK
Tujuan : 
1. Memperoleh data dasar tentang otot, tulang dan persendian 
2. Mengetahui adanya mobilitas, kekuatan atau adanya gangguan pada bagian-bagian tertentu 
3. Untuk mengetahui adanya gangguan muskuloskeletal pada anak dan bayi 
4. Untuk membantu menegakkan diagnosa

Persiapan alat :
1. Meteran/Mistar  
2. Hammer  
3. Pulpen 
4. Kertas

Akes Rustida Page 28


Persiapan pasien : 
1. Jelaskan tujuan dan prosedur pada klien 
2. Minta persetujuan klien

Persiapan perawat : 
3. Persiapkan alat yang akan digunakan 
4. Menguasai keterampilan yang akan dilakukan

DATA SUBYEKTIF
• Data biografi : umur dan jenis kelamin
• Pengkajian dapat difokuskan pada KELUHAN : adanya nyeri, kekakuan, kelemahan, kram, sakit
pinggang, kemerahan, pembengkakan, deformitas, terbatasnya penggerakan atau ROM (Range
Of Motion ), gangguan sensasi, munculnya sensasi abnormal, atau factor-faktor lain yang
mengganggu aktivitas
• Riwayat penyakit sekarang : (PQRST)
• Riwayat kesehatan dahulu :
Menanyakan kepada klien apakah klien pernah menderita penyakit ini sebelumnya dan apakah
klien pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya,
• Riwayat kesehatan keluarga : tanyakan apakah keluarganya ada yang pernah menderita
penyakit seperti ini.
• Aktivitas sehari-hari : permasalahan dapat saja diketahui setelah klien ganti baju, menutup
resleting, menutup atau membuka kancing, dll.
DATA OBYEKTIF
• Gambaran umum :
• Keadaan umum : TTV, kesadaran.
• Pemeriksaan secara umum dari kepala, leher, dada ( thorak ), perut, kelenjar getah bening,
kelamin, ekstermitas, tulang belakang.

Inspeksi :
• Gaya dalam jalan ( gait, waktu masuk kamar periksa )
• Postur tubuh

Akes Rustida Page 29


• Kyphosis yaitu perlengkungan abnormal kearah belakang pada tulang belakang pada bagian
torakal.
• Skoliosis : yaitu deformitas tulang belakang yang melengkung terlalu lateral.
• Lordosis : yaitu perlengkungan abnormal kearah depan pada daerah lumbal.
• Tulang kaki membentuk huruf O yang disebut genu varu, dan perlengkungan tulang kaki yang
membentuk huruf X yang disebut genu valgum.

Palpasi
• Pada waktu meraba mulai dari posisi netral atau anatomi. Pada dasarnya palpasi ini merupakan
pemeriksaan yang memberikan informasi 2 arah, baik si pemeriksa ataupun klien, karena itu
perlu selalu diperhatikan wajah klien atau menanyakan perasaan klien.
• Perubahan suhi terhadap sekitarnya serta kelembaban kulit.
• Apabila ada pembengkakan : apakah terdapat fluktuasi atau hanya edema terutama daerah
persendian.
• Nyeri tekan ( tenderness ), krepitasi, catat letak kelainannya (misalnya 1/3 proksimal / tengah /
distal ).
• Tonus otot waktu relaksasi atau kontraksi.
• Benjolan terdapat dipermukaan tulang atau melekat pada tulang. Apabila ada benjolan, maka
sifat benjolan perlu dideskripsikan permukaannya, konsistensinya, dan pergerakan terhadap
permukaan atau dasar, nyeri atau tidak dan ukurannya.
• Periksa juga status neurovaskuler.

Pergerakan
• Pada saat menggerakkkan anggota gerak catat adanya keluhan nyeri. Pergerakan yang perlu
dilihat adalah gerakan aktif (apabila klien sendiri disuruh menggerakkan) dan pasif (dilakukan
pemeriksa)
• ROM (Range Of Motion). Gerakan sendi dicatat dengan ukuran derajad gerakan dari tiap arah
pergerakan mulai dari titik 0 (posisi netral) atau dengan ukuran metric untuk melihat adanya
gangguan gerak / kekakuan sendi. Bandingkan sisi ektremitas kanan dan kiri.

Akes Rustida Page 30


• Pada anak, periksalah yang tidak sakit dulu, selain untuk mendapatkan kooperasi anak pada
waktu pemeriksaan, juga untuk mengetahui gerakan normal klien.
• Apabila ada fraktur tentunya akan terdapat gerakan yang abnormal didaerah fraktur (kecuali
pada incomplete fracture).

Prosedur pelaksanaan : 
A. Otot
1.Inspeksi ukuran otot (massa otot) bandingkan satu sisi dengan sisi yang lain dan amatiadanya atrofi
atau hipertrofi. Suruh klien untuk membuka baju sehingga kitaa bisamengamati bentuk ototnya.
2.Jika didapatkan adanya perbedaan antara kedua sisi, ukur keduanya dengan menggunakan meteran.
3.Amati adanya otot dan tendon untuk mengetahui kemungkinan kontraktur yangditunjukkan oleh
malposisi suatu bagian tubuh. 
4.Lakukan palpasi pada saat otot istirahat dan pada saat otot bergerak secara aktif dan pasif untuk
mengetahui adanya kelemahan (flasiditas), kontraksi tiba-tiba secarainvolunter (spastisitas).
5.Uji kekuatan otot dengan cara menyuruh klien menarik atau mendorong tangan pemeriksa,
bandingkan kekuatan otot ektremitas kanan dengan ekstremitas kiri.
Dengan skala 0-5 
0 : jika tidak ada tahanan sama sekali 
1 : jika ada tahanan tapi lemah 
2 : jika ada tahanan tapi tidak mampu melawan gravitasi 
3 : jika mampu melawan gaya gravitasi 
4: jika mampu melawan gravitasi dan menahan kekuatan pemeriksaan tapi bukak kekuatan penuh
 5 : jika kekuatan kontraksinya penuh
6.Amati kekuatan suatu bagian tubuh dengan cara memberi penahanan secara resisten
7.Perhatian dan palpasi adanya bengkak pada bagian tubuh untuk mengetahui apa ada proses infeksi
yang terjadi atau ada kelainan metabolik dalam tubuh.
8.Periksa refleks dari pasien :
a.Refleks biseps 
b.Refleks triseps
c.Refleks babinski
d.Refleks abdomen

Akes Rustida Page 31


e.Refleks achiles
f.Refleks patella
g.Refleks medial hamstring
h.Refleks cresmaster (pada bayi laki-laki)
i.Graps refleks bayi berkurang setelah 3 bulan
Refleks mempunyai skala nilai 0-4 
0 : tidak ada refleks 
1 : ada sedikit refleks 
2 : normal 
3 : refleks yang melebihi normal 
4: hiperaktif 

B. Tulang
1.Amati kenormalan dan kesejajaran susunan tulang
Suruh klien berjalan, duduk. Amati bentuk tulang dan kesejajaran tulang saat berjalan.Selain itu
perhatikan ada tanda fraktur yang berpengaruh pada bentuk tulang.Perhatikan pada anak kelainan
kongenital yaitu genu varum dan genu valgum.
2.Kaji ada atau tidak adanya pemendekan ekstremitas
Pemendekan atau ketidakseimbangan ekstremitas bisa dilihat ketika pasien disuruhuntuk berdiri dan
berjalan. Jadi pemeriksa bisa melihat dengan jelas kalau terjadideformitas tulang. Pemendekan tulang
dari gaya berjalan klien.
3.Kaji adanya deformitas
4.Palpasi untuk mengetahui adanya edema atau nyeri tekan
5.Amati keadaan tulang untuk mengetahui adanya pembengkakan
6.Pada bayi bisa dilakukan tonic neck asimetris refleks, neck-righting refleks, otolith-righting refleks
7.Selain itu mengukur atau mengetahui adanya kelainan punggung atau punggung atau pelvis pada bisa
digunakan tes-tes yaitu :
 Tes ortolani 
 Manuver barlow 
 Tanda allis atau galezzi

Akes Rustida Page 32


8.Mengkaji tulang belakang
Kurvatura normal tulang belakang biasanya konveks pada bagian dada, dan konkaf sepanjang leher dan pinggang.
Deformitas tulang belakang yang sering terjadi yang perlu diperhatikan meliputi :
 
 Apa ada kelainan kongenital atau spina bifida atau anomali medula spinalis 
 Skoliosis (deviasi kulvatura lateral tulang belakang) 
 Kifosis (kenaikan kulvatura tulang belakang bagian dada) 
 Lordosis (membebek, kulvatura tulang belakang bagian pinggang yang berlebihan)

Pada saat inspeksi tulang belakang, buka baju pasien untuk menampakkan seluruh punggung,
bokong dan tungkai. Pemeriksa memeriksa kulvatura tulang belakang dansimetri batang tubuh dari
pandangan anterior posterior dan lateral. Berdiri dibelakang pasien, pemeriksa dapat
memperhatikan setiap perbedaan tinggi bahu dan kristailiaka. Lipatan bokong normalnya simetris,
simetris bahu dan panggul, begitu pulakelurusan tulang belakang, diperiksa dengan pasien berdiri
tegak dan membungkuk kedepan. Skoliosis ditandai dengan kulvatura lateral abnormal tulang
belakang, bahuyang tidak sama tinggi, garis pinggang yang tidak simetris, dan skapula
yangmenonjol, akan lebih jelas dengan uji membungkuk ke depan. Selain itu, lansia akanmengalami
kehilangan tinggi badan akibat hilangnya tulang rawan tulang belakang.
 
C. Persendian
1.Inspeksi persendian untuk mengetahui adanya kelainan persendian
2.Palpasi persendian untuk mengetahui adanya nyeri tekan, gerakan, bengkak, nodul,dan lain-lain.
3.Kaji adanya benjolan disekitar sendi. Jaringan sekitar sendi diperiksa adanya benjolan. Rheumatoid
arthritis, gout, dan osteoarthritis menimbulkan benjolanyang khas. Benjolan dibawah kulit pada
rhemathoid arthritis lunak dan terdapatdidalam dan sepanjang tendon yang memberikan fungsi
ekstensi pada sendi biasanya, keterlibatan sendi mempunyai pola yang simetris. Benjolan pada
goutkeras dan terletak dalam dan tepat disebelah kapsul sendi itu sendiri. Kadangmengalami rupture,
mengeluarkan kristal asam urat putih kepermukaan kulit.Benjolan osteoartritis keras dan tidak nyeri
dan merupakan pertumbuhan tulang baru akibat destruksi permukaan kartilago dan tulang didalam
kapsul sendi(biasanya ditemukan pada lansia)
4.Kaji adanya bunyi krepitus (arthritis) atau gemelutuk (ligamen tergelincir)
5.Kaji tentang gerak persendian untuk memeriksa luas gerakan dan stabilitas sendi

Akes Rustida Page 33


Suruh klien untuk menggerakkan sendinya dengan maksimal
 Kepala : suruh klien untuk memiringkan kepala ke arah lateral, fleksi, ekstensidan rotasi. 
 Periksa sendi temporomandibular dengan menyuruh pasien membuka danmulutnya. Jadi
pemeriksa bisa berada dibelakang pasien sambil memegangsendi dan menyuruh kliennya untuk
membuka dan menutup mulutnya.
 Periksa sendi bahu (sendi acromiuclavicularis) dengan menyuruh klien rotasi,abduksi, adduksi
dan rotasi. Suruh merotasikan bahi kedepan dan kebelakang. 
 Periksa sendi humeri dan radius (siku) dengan menyuruh klien fleksi, ekstensi,dan rotasi. Selain
itu juga suruh klien agar melakukan supinasi dan pronasi darilengan bawah.
 Periksa metakarpal (pergelangan tangan). Suruh klien untuk fleksi, ekstensi danrotasi. Kemudian
periksa apa ada deformitas pada telapak dan jari tangan atauada kelainan tulang pada bagian
tangan (sindaktili = tangannya menempel atau polidaktili = jari-jarinya lebih dari sepuluh atau
ada jari tambahan)
 Suruh klien untuk mengepalkan tangannya kemudian tangan pemeriksa meremas dari klien untuk
mengetahui apakah ada tahanan atau tidak.
 Kemudian periksa sendi lutut. Suruh klien untuk melakukan gerakan fleksi,ekstensi dan rotasi
pada persendian lutut.
 Periksa sendi metafalang (pergelangan kaki). Suruh klien untuk melakukangerakan fleksi,
ekstensi, dan rotasi.
6.Kaji adanya deformitas sendi misalnya pemendekan struktur sendi, dislokasi,subluksasi dan disrupsi
struktur sekitar sendi
Suruh klien berjalan atau menggerakkan sendi, apabila ada daerah yang sakit atauantara sendi yang
satu berbeda maka curigai ada reaksi inflamasi disebabkan karena dislokasi dan sebagainya.
7. Catat hasil pemeriksaan

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Roentgenography (X-ray dan radiography

• Pemeriksaan Arthrogram

• Laminograph

Akes Rustida Page 34


• Sconograph

• Bone Scanning

• Computerized Transaxial Tomography (CT SCAN)

• Magnetic Resonance Imaging (MRI)

• Biopsy Arthroscopy

• Arthocentesis

• Electromyography (EMG)

Akes Rustida Page 35


DAFTAR PUSTAKA

Pearce, Evelyn. 2008. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia: Jakarta
Watson, Roger. 2002. Anatomi & Fisiologi untuk Perawat Edisi 10. EGC: Jakarta
Muttaqin, Arif S.Kep,Ns. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem  Muskuloskleletal.
EGC : Jakarta

Akes Rustida Page 36

Anda mungkin juga menyukai