KEPERAWATAN BENCANA
DI SUSUN
NPM : 12114201180186
KELAS : D
FAKULTAS KESEHATAN
PRODI KEPERAWATAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis sampaikan kehaditar Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Berkat, Rahmat, dan Tuntunan-Nya, penulis telah menyelesaikan MAKALAH
KEPERAWATAN BENCANA hingga selesai.
Disadari sungguh masih banyak keterbatasan dalam penulisan MAKALAH dimaksud.
Namum penulis yakin hasil MAKALAH ini dapat bermanfaat dan memenuhi standar
penilaian dalam pembuatan MAKALAH ini.
Tak lupa disampaikan Terima Kasih yang sebesarnya kepada Dosen mata kuliah
KEPERAWATAN BENCANA yang telah memberikan pengajaran yang luar biasa
kepada penulis hingga dapat menyelesaikan MAKALAH ini. Dan mohon bimbingan
selanjutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Cover ................................................................................................................................ i
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 5
B. Saran .................................................................................................................... 5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bencana dapat terjadi dimana saja dan kapan saja di seluruh penjuru dunia.
Bencana dapat berdampak kepada individu, keluarga dan komunitas. Bencana adalah
gangguan serius yang mengganggu fungsi komunitas atau penduduk yang
menyebabkan manusia mengalami kerugian, baik kerugian materi, ekonomi atau
kehilangan penghidupan yang mana berpengaruh terhadap kemampuan koping
manusia itu sendiri (International Strategy for Disaster Reduction [ISDR], 2009).
Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan
bencana, baik disebabkan oleh kejadian alam seperti gempa bumi, tsunami, tanah
longsor, letusan gunung berapi, banjir, angin putting beliung dan kekeringan, maupun
yang disebabkan oleh ulah manusia dalam pengolahan sumber daya dan lingkungan
(contohnya kebakaran hutan, pencemaran lingkungan, kecelakaan transportasi,
kecelakaan industri, dan tindakan teror bom) serta konflik antar kelompok masyarakat
(Departemen Kesehatan [DepKes], 2006).
Bencana memiliki dampak yang sangat merugikan manusia. Rusaknya sarana dan
prasarana fisik (perumahan penduduk, bangunan perkantoran, pelayanan kesehatan,
sekolah, tempat ibadah, sarana jalan, jembatan dan lain-lain) hanyalah sebagian kecil
dari dampak terjadinya bencana disamping masalah kesehatan seperti korban luka,
penyakit menular tertentu, menurunnya status gizi masyarakat, stress, trauma dan
masalah psikososial, bahkan korban jiwa. Bencana dapat pula mengakibatkan arus
pengungsian penduduk ke lokasi-lokasi yang dianggap aman. Hal ini tentunya dapat
menimbulkan masalah kesehatan baru di wilayah yang menjadi tempat penampungan
pengungsi, mulai dari munculnya kasus penyakit dan masalah gizi serta masalah
kesehatan reproduksi hingga masalah penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan,
penyediaan air bersih, sanitasi serta penurunan kualitas kesehatan lingkungan
(DepKes, 2006).
Untuk memaksimalkan upaya penanggulangan bencana di bidang kesehatan,
pelayanan kesehatan harus mempersiapkan tenaga kesehatan yang profesional.
Tenaga kesehatan dalam sebuah rumah sakit yang paling banyak adalah perawat.
Perawat sebagai tenaga kesehatan memiliki peran sebagai responden pertama dalam
menangani korban bencana di rumah sakit. Semua perawat mempunyai tanggung
jawab dalam perencanaan dan keterlibatan dalam menangani korban. Perawat harus
mengetahui apa yang akan mereka lakukan baik ketika mereka sedang bekerja atau
tidak bekerja sewaktu bencana terjadi. Perawat harus mengetahui bagaimana
memobilisasi bantuan, mengevakuasi pasien-pasien dan mencegah penyebaran
bencana. Perawat juga harus mengenal diri mereka sendiri dan perencanaan-
perencanaan rumah sakit dalam mengatasi bencana (Rokkas, 2014).
1
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah yang dibuat adalah agar mahasiswa dapat mengetahui
permasalahan kesehatan terkait kebencanaan yang terjadi di provinsi Maluku dan
bagaimana cara penanggugalanga dari berbagai sektor seperti tenaga kesehatan dan
masyarakat sendiri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
Menurut Departemen Kesehatan RI (2001), definisi bencana adalah peristiwa atau
kejadian pada suatu daerah yang mengakibatkan kerusakan ekologi, kerugian
kehidupan manusia, serta memburuknya kesehatan dan pelayanan kesehatan yang
bermakna sehingga memerlukan bantuan luar biasa dari pihak luar.
Sedangkan definisi bencana (disaster) menurut WHO (2002) adalah setiap
kejadian yang menyebabkan kerusakan, gangguan ekologis, hilangnya nyawa
manusia, atau memburuknya derajat kesehatan atau pelayanan kesehatan pada skala
tertentu yang memerlukan respon dari luar masyarakat atau wilayah yang terkena.
3
e. Membantu terapi kejiwaan korban khususnya anak-anak, dapat
dilakukan dengan memodifikasi lingkungan dengan terapi bermain.
f. Membangun posko kesehatan di sekitar daerah tersebut agar membantu
masyarakat dalam menangani masalah kesehtan yang dialami
masyarakat tersebut.
g. Selain itu perawat juga memberikan edukasi kepada masyarakat dalam
memelihara kesehatan seperti mencuci tangan sebelum makan,
meminum air yang bersih, menjaga lingkungan agar tetap bersih,
tujuannya agar masyarakat dapat terhindar dari berbagai msalah
kesehatan.
2. Partisipasi masyarakat dalam menghadapi bencana :
Dalam hal ini, partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan diantaranya
masyarakat mematuhi perataruan ataupun protocol dari tegaga kesehatan yang
telah dijelaskan diatas seperti saat gempa datang masyarakat dapat mengungsu
ke temapat yang jauh dari bangunan atau pohon yang dapat membahayakan,
namun jika di rumah bisa masuk di bawa meja untuk menghindari reruntuhan
rumah yang jatuh mengenai kepala. Selain itu jika ada di tempat pengungsian
masyarakat dapat bekerjasama dengan tenaga kesehtan dalam memelihara
kesehtan seperti hindari mengkonsumsi makanan yang tidak bergizi, minum
air yang bersih, sebelum makan mencuci tanagn dan bergabai protocol
kesehatan yang diberikan demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
sendiri.
D. Manajemen Bencana Yang Tepat Dalam Menangani Bencana di Provinsi Maluku
1. Menyediakan air bersih bagi masyarakat untuk menghindari adanya penyakit
yang menyerang kesehatan mereka seperti gatal-gatal dan lain-lain.
2. Menyediakan akomodasi diantaranya makanan untuk mengurangi dampak
kelaparan yang terjadi bagi masyarakat.
3. Menyediakan peralatan kesehatan seperti kalambu dan obat-obataan untuk
mengatasi masalah kesehatan yang akan tejadi.
4. Membangun tempat perlindungan yang aman bagi masyarakat untuk
berlindung.
5. Menyediakan pakaian, dan peralatan bayi serta wanita.
6. Menyediakan pembuangan tempat sampah bagi masyarakat untuk mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan yang dapat menyebabkan diare dan maslah
kesehtan lain yang muncul.
7. Mengajak masyarakat gar dapat mengikuti segala protocol kesehatan demi
mencegah terjadinya penyakit yang berlanjut.
8. Mengajar masyarakat terkait cara-cara menjaga kesehatan agar masyarakat
dapat bisa menghindari apapun masalah yang akan timbul bagi mereka sendiri.
9. Memfasilitasi peralatan bagi masyarakat untuk membangun rumah yang rusak
akibat gempa bumi.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bencana dapat terjadi dimana saja dan kapan saja di seluruh penjuru dunia.
Bencana dapat berdampak kepada individu, keluarga dan komunitas. Bencana adalah
gangguan serius yang mengganggu fungsi komunitas atau penduduk yang
menyebabkan manusia mengalami kerugian, baik kerugian materi, ekonomi atau
kehilangan penghidupan yang mana berpengaruh terhadap kemampuan koping
manusia itu sendiri.
Masalah kesehatan yang terjadi di provinsi Maluku akibat gempa ini merupakan
suatu permasalahan yang harus ditangi dari tenaga kesehtan, dan berbagai sektor
pemerintah serta msyarakat untuk membangun atau meningkatkan derajat kesehatan
bagi masyarakat. Selain itu dapat membantu masyarakat untuk menghindari dampak
berbahaya lebih lanjut.
B. Saran
Dengan adanya tugas ini mahasiswa dapat mengetahui apa saja permasalahan-
permasalahan kesehtan yang terjadi pada masyarakat akibat kebencanaan, mengetahui
peran dan tugas perawat dalam mengatasi masalah kesehtan yang terjadi, serta
mengetahui manajemen apa saja yang perlu diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia baik dari segi kesehatan maupun kehidupan seharihari mereka pada
masa terjadi bencana. Dengan adanya ilmu dan pemahaman yang didapat dari
menusun tugas ini mahasiswa mampu menerapkan semua tindakan keperawatan yang
professional dalam membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat jika
mahasiswa berada di laangan yang tejadi kebencanaan.
5
DAFTAR PUSTAKA
Rijanta, dkk (2014); Modal Sosial Manajemen Bencana. Universitas Gaja Mada. Yogyakarta.
Universitas Andalas; Makalah Keperawatan Bencana. Diakses rabu, tanggal 03 Maret 2021.
http://scholar.unand.ac.id/30307/2/2.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf