Anda di halaman 1dari 8

BAB VI

KEBERHASILAN BELAJAR MENGAJAR

Kegiatan belajar dapat dikatakan berhasil apabila hasil dari kegiatan belajar tersebut
memenuhi tujuan instruksional khusus dari bahan belajar tersebut. Indikator suatu kegiatan
belajar mengajar berhasil adalah sebagai berikut:
1. Daya serap siswa terhadap bahan pelajaran mencapai prestasi yang tinggi.
2. TIK yang dirumuskan telah tercapai. Dalam penilaian suatu keberhasilan dapat dilakukan
melalui cara-cara berikut, antara lain :
a. Tes Formatif
Untuk mengukur suatu pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh
gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan
b. Tes Subsumatif
Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran yang akan diajarkan dalam waktu tertentu.
Tujuannya untuk memperoleh gambaran daya serap siswa terhadap pokok bahasan
c. Tes Sumatif
Untuk mengukur daya serap siswa terhadap pokok bahasan yang telah diajarkan selama
satu semester. Tujuannya untuk menetapkan tingkat keberhasilan belajar siswa dalam
satu semester.
Dalam setiap kegiatan belajar mengajar tingkat keberhasilan siswa yang satu dengan
siswa yang lain berbeda-beda, karena ada yang prestasinya memuaskan ada juga yang tidak.
Sehingga untuk ini perlu adanya perbaikan bagi siswa-siswa dan guru dalam menyampaikan
materi pelajaran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan antara lain :
a. Tujuan
Pedoman sekaligus sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar.
b. Guru
c. Anak didik
d. Kegiatan pengajaran
e. Bahan dan alat evaluasi, serta suasana evaluasinya.
BAB VII
PENGGUNAAN MEDIA SUMBER BELAJAR DALAM PROSES BELAJAR
MENGAJAR

A. Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai
tujuan pengajaran. Media merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar, karena
dengan adanya media maka proses belajarpun dapat lebih mudah khususnya dalam mencapai
TIK. Sehingga dalam penggunaan media inipun tidak bisa sembarangan, karena harus
memperhatikan dan mempertimbangkan tujuan yang sudah ditentukan.
B. Media sebagai alat bantu
Media juga merupakan salah satu dari sumber belajar karena ikut membantu memperkaya
wawasan anak didik.
C. Media sebagai sumber belajar
Media juga berperan sebagai alat bantu auditif, visual, dan audiovisual
D. Macam-macam Media :
1. Dilihat dari jenisnya
a. Media Auditif
Media yang hanya mengandalkan suara saja, seperti radio, cassete recorder, piringan
hitam.
b. Media Visual
Media yang hanya mengandalkan indra penglihatan, seperti gambar diam (film strip),
slides, foto, ga,bar atau lukisan.
c. Media Audiovisual :
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
 Audio visual Diam
 Audio visual Gerak
Pembagian lain dari media ini adalah
 Audiovisual Murni, unsur suara dan gambar berasal dari satu sumber, seperti video
cassete
 Audiovisual Tidak Murni, unsur suara dan unsur gambar berasal dari sumber yang
berbeda. Misalnya film strip suara dan cetak suara
2. Dilihat dari daya liputnya
a. Media dengan daya liput luas dan serentak
b. Media untuk pengajaran individual
3. Dilihat dari bahan pembuatannya
a. Media sederhana
b. Media kompleks
E. Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media
Dalam pemilihan media ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan,
antara lain:
1. Tujuan pemilihan
2. Karakteristik media pengajaran
3. Alternatif pilihan
a. Menentukan jenis media dengan tepat
b. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat
c. Menyajikan media dengan tepat
d. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu dan situasi yang tepat
F. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media :
a. Memperhatikan faktor pemilihan media :
- Objektivitas
- Program pengajaran
- Sasaran program
- Situasi dan kondisi
- Kualitas teknik
- Keefektifan dan efisiensi penggunaan
b. Memperhatikan kriteria media pengajaran
- Ketepatan dengan tujuan
- Dukungan terhadap isi bahan pelajaran
- Kemudahan memperoleh media
- Keterampilan guru
- Waktu
- Sesuai dengan taraf berfikir siswa
G. Pengembangan dan pemanfaatan media sumber
Fungsi media pengajaran
a. Alat bantu mewujudkan situasi belajar yang efekif
b. Salah satu unsur yang harus dikembangkan guru
c. Mempercepat proses belajar mengajar dan membantu dalam menangkap pengertian yang
diberikan oleh guru
d. Meningkatkan mutu pendidikan
Langkah – langkah guru dalam menggunakan media :
1. Merumuskan tujuan
2. Persiapan kelas
3. Penyajian pelajarand na pemanfaatan media
4. Kegiatan belajar siswa
5. Evaluasi
BAB VIII
BEBERAPA TEKNIK MENDAPATKAN UMPAN BALIK

A. Memancing apersepsi anak didik


Pengetahuan guru mengenai apresiasi dapat memancing aktivitas belajar anak didik secara
optimal.
B. Memanfatkan taktik alat bantu yang akseptabel
Alat bantu yang akseptabel dapat dimanfaatkan sebagai taktik yang jitu untuk
meningkatkan perhatian anak didik terhadap bahan pelajaran yang disampaiakan oleh
guru.
C. Memilih bentuk motivasi yang kuat, seperti :
- Memberi nilai
- Hadiah
- Pujian
- Hukuman
- Tugas
- Ulangan
- Hasil
D. Menggunakan metode yang bevariasi
Metode sesuai dengan tujuan pembelajaran, penggunaan metode yang variasi dapat
menjembatani gaya belajar anak didik dalam menyerap bahan pelajaran. Umpan balik
adrai anak didik akan bangkit sejalan dengan penggunaan metode mengajar yang sesuai
dengan kondidi psikologis anak didik. Sangat penting memahami kondidi spikologis anak
didik sebelum menggunakan metode mengajar guna mendapatkan umpab balik yang
maksimal drari setiap anak didik.
BAB IX
PENGEMBANGAN VARIASI MENGAJAR

Variasi dalam kegiatan sangat perlu dilakukan, karena variasi mengajar juga mempengaruhi
tercapainya TIK. Variasi dalam belajar mengajar meliputi tiga aspek, yaitu variasi dalam
gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, dan variasi dalam
interaksi antara guru dengan siswa.

A. Tujuan Variasi Mengajar


- Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar
mengajar.
- Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi.
- Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah
- Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual.
- Mendorong anak didik untuk belajar.
B. Prinsip Penggunaan Variasi Belajar
1. Menggunakan semua jenis variasi dalam keterampilan variasi mengajar dan variasi
komponennya.
2. Menggunakan variasi mengajar secara lancar dan berkesinambungan.
3. Penggunaan komponen variasi mengajar harus terstruktur dan direncanakan oleh guru.
Bentuk umpan balik ada dua :
a. Umpan balik tingkah laku yang menyangkut perhatian dan keterlibatan siswa
b. Umpan balik informasi tentang pengetahuan dan pelajaran.
C. Komponen-komponen Variasi mengajar
1. Variasi gaya mengajar, seperti variasi suara, variasi gerakan anggota badan, posisi
guru dalam kelas, penekanan, pemberian waktu, dan kontak pandang.
2. Variasi media dan bahan ajar, seperti variasi media pandang, variasi media dengar, dan
variasi media taktil.
3. Variasi interaksi

Variasi mengajar sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar.komponen-komponen


variasi mengajar sperti variasi gaya mengajar, variasi media dan bahan ajaran, dan variasi
interaksi, mutlak dikuasai oleh guru untuk mengairahkan belajar anak didik dalam waktu
yang relatif lama dalam suatu pertemuan kelas.

BAB X
PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi
belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar
mengajar. Tujuan dari pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam
kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas.
Selain itu pengelolaan kelas juga bertujuan agar setiap anak dikelas dapat bekerja dengan
tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien Pendekatan dalam
Pengelolaan Kelas :
1. Pendekatan kekuasaan
2. Pendekatan ancaman
3. Pendekatan kebebasan
4. Pendekatan resep
5. Pendekatan pengajaran
6. Pendekatan perubahan tingkah laku
7. Pendekatan suasana emosi dan hubungan sosial
8. Pendekatan proses kelompok
9. Pendekatan elektis atau pluralistik
A. Prinsip-prinsip Pengelolan Kelas :
1. Hangat dan antusias
2. Tantangan
3. Bevariasi
4. Keluwesan
5. Penekanan pada hal-hal yang positif
6. Penanaman disiplin diri
B. Komponen Keterampilan Pengelolaan kelas :
Komponen ini dibagi menjadi dua, yaitu
Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisis belajar yang
optimal (bersifat preventif)
1. Sikap tanggap
2. Membagi perhatian
3. Pemusatan perhatian kelompok

Sikap ini dapat dilakukan dengan cara memandang secara seksama, gerak mendekati,
memberi pertanyaan, memberi reaksi terhadap gangguan dan kekacauan.

Keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal


1. Modifikasi tingkah laku
2. Pendekatan pemecahan masalah kelompok.
3. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
C. Masalah-masalah dalam Pengelolaan Kelas :
1. Kurang kesatuan
2. Tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok
3. Reaksi negatif terhadap anggota kelompok
4. Kelas mentoleransi kekeliruan temannya
5. Mudah mereaksi negatif
6. Moral rendah
7. Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah
D. Penataan Ruang Kelas :
1. Pengaturan tempat duduk
2. Pengaturan alat-alat pengajaran
3. Penataan keindahan dan kebersihan kelas
4. Ventilasi dan tata cahaya

Anda mungkin juga menyukai