Nama Kelompok :
1. Siti Jubaedah
2. Siti Soleha
3. Tyara Hadlya Norma
4. Vita Almaedah Sari
5. Yuspida Apriliani
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN WILAYAH IV
SMA NEGERI 2 CIKAMPEK
JL.JENDRAL A.YANI DAWUAN CIKAMPEK (41373) KAB.KARAWANG JULI 2019
DAFTAR ISI
1. Latar Belakang
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik
modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya.
Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar
guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-
besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi. Jadi, inti dari Kapitalisme itu
sendiri adalah bagaimana memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
Libralisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan Filsafat, dan tradisi
politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik
yang utama. Secara umum, Liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang
bebas, dicirikan oleh kebebasan berfikir bagi para individu.
Presiden AS pada saat itu, Woodrow Wilson melalui perumusan konsep dalam
empat belas poin disebuah kongres pada bulan Januari 1918nmengungkapkan
system liberalisme yang mampu menjaga kestabilan tatanan internasional.
Hal ini kemudian menjadi dasar terbentuknya Liga Bansa-Bangsa (LBB) yang
berdiri pada tahun 1919 melalui Konferensi Perdamaian Prancis. Setelah Perang
Dunia II, pemikiran liberal berkembang sebagai bentuk dari neoliberalisme yang
menganggap bahwa manusia adalah homo oeconomicusdamnkebebasan ekonomi
pasar adalah yang terbaik.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan liberalisme dan prakteknya di eropa?
2. Bagaimana perkembangan kapitalisme dan prakteknya?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan liberalisasi dan prakteknya
2. Untuk mengetahui perkembangan kapitalisme dan prakteknya.
BAB II
PEMBAHASAN
Liberalisme adalah sebuah ideology, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.
Liberalisasi dapat diartikan sebagai paham kebebasan, yaitu paham yang mnghendaki
adanya kebebasan individu, sebagai titik tolak dan sekaligus tolak ukur dalam
interaksi sosial.
a. Liberalisme Klasik
Liberalisasi Klasik timbul pada awal abad ke-16. Paham ini mengutamakan
keberadaan dan kebebasan setiap individu. Namun, kebebasan ini tidak bersifat
mutlak karena kebebasan disini bukan berarti kebebasan yang masih dapat
dipertanggung jawabkan serta memenuhi peraturan tertentu yang diberlakukan.
b. Liberalisme Modern
Liberalisasi Modern mulai muncul sejak abad ke-20. Paham ini hamper sama
dengan paham liberalisme klasik, tetapi diberi beberapa tambahan baru sebagai
penyesuaian terhadap perkembangan zaman. Setiap istilah, ideologi atau paham
pastilah memiliki suatu proses dan sejarah panjang dalam kemunculannya, begitu
pula dengan liberalisasi beserta tokoh-tokoh penting yang terkait.
Namun, bukan berarti setelah ada liberalisme Modern, karena hingga ini, nilai-
nilai dari liberalisasi klasik itu masih ada. Liberalisasi Modern tidak mengubah hal-
hal mendasar, hanya mengubah hal-hal lainnya atau dengan kata lain, nilai intinya (
core values ) tidak berubah hanya ada tambahan-tambahan saja dalam versi yang
baru. Jasi, sesungguhnya, masa Liberalisme Klasik itu tidak pernah berakhir.
Negara-negara yang menganut paham liberal di Benua Amerika : Amerika
Serikat, Argentina, Bolvia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada,
Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang
ini, kurang lebih liberalisme juga dianut oleh Negara Aruba, Bahamas, Republik
Dominika, Greenland, Grenada, Koata Rika, Puerto Rico dan Suriname.
Di Asia : India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan
Turki. Saat ini banyak Negara-negara di Asia yang mulai berpaham liberal, antara
lain adalah Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura.
Di Afrika : Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di
Mesir, Sanegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah
dipaham oleh Negara Aljazair, Angola,Benin,Burkina,Faso,Mantol Verde, Cote
D’Ivoire, Equatorial Guniea, Gambia, Gana, Kenya, Malawi, Maroko, Mojambik,
Seychelles, Tnzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.
Pokok-Pokok Liberalisme Ada tiga hal yang mendasar dari ideology Liberalisme
yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (Life, Liberty and Property). Dibawah ini
, adalah nilai-nilai pokok yang bersumber dari tiga nilai dasar Liberalisme tadi.
o Kesempatan yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being). Bahwa
manusia mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala bidang
kehidupan baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Namun karena
kualitas manusia yang berbeda-beda, sehingga dalam menggunakan persamaan
kezempatan itu semua, hal ini (persamaan kesempatan) adalah suatu nilai
yang mutlak dari demokrasi.
o Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap orang
mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka dalam
setiap penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi baik dalam kehidupan
politik, sosial, ekonomi , kebudayaan dan kenegaraan dilakukan secara diskusi
dan dilaksanakan dengan persetujuan dimana hal ini sangat penting untuk
menghilangkan egoism individu. (Treat the Others Reason Equally).
o Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah
tidak boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak
menurut kehendak rakyat (Government by the Consent of the People or The
Governed ).
o Berjalannya hokum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk membela
dan mengabdi pada rakyat terhadap hak asasi manusia yang merupakan hokum
abadi dimana seluruh peraturan atau hokum dibuat oleh pemerintah adalah
untuk melindungi dan mempertahankannya. Maka untuk menciptakan rule of
law, harus ada patokan terhadap hokum tertinggi (Undang-Undang ),
persamaan dimuka umum, dan persamaan sosial.
o Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu ( The Emphasis of
Individu )
o Negara hanyalah alat ( The State is Instrumen ). Negara itu sebagai suatu
mekanisme yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang lebih besar
dibandingakan Negara itu sendiri. Di dalam ajaran Liberal Klasik, ditekankan
bahwa masyrakat pada dasarnya dianggap, dapat memenuhi dirinya sendiri,
dan Negara hanyalah merupakan suatu langkah saja ketika usaha yang secara
sukarela masyarakat telah mengalami kegagalan.
o Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme ( Refuse
Dogatism ). Hal ini disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke
( 1632-1704) yang menyatakan bahwa semua pengetahuan itu didasarkan pada
pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu adalah berubah.
Yang perlu kita kaji pertama kali adalah bagaimana sebenarnya teori
dari ideology ini, dimana ideology ini mencita-citakan sebuah masyarakat yang
bebas dalam artian sistem pemerintahan bisa dikatakan transparan dan
mendukung serta menolak adanya pembatasan hak individu. Dan fenomena
yang sekarang terjadi dimasyarakat modern, liberalisme sangat mudah
ditumbuh dinegara yang menganut sistem demokrasi. Sesuatu yang lazim kita
temukan di Negara demokrasi besar seperti Amerika Serikat, kebebasan
dijunjung tinggi disana, karena pada dasarnya, latar belakang Amerika merdeka
dalah menuntut kebebasan yang sebenarnya tidak mutlak, karena dalam
ideology ini kebebasan harus dipertanggung jawabkan. Maka dari itu sampai
sekarang, kebebasan hak individu, kebebasan pasar dan juga pengembangan
kemampuan individu secara bebas dan maksimal. Tentu saja Negara yang
emegang ideology liberalisme yang cukup sukses adalah Amerika Serikat,
dimana penggunaan sistem demokrasi yang memang sangat mendasari
aktivitas perpolitikannya. Apakah demokrasi berarti identic dengan kebebasan?
Namun mereka karena ada kasus saat kegagalan pasar yang membuat
Amerika sempat goyah karena krisis maka mereka menolak ekonomi yang
bersifat laissez faire atau liberalisme klasik yang kemudian mendekali pada
pemerintahan interventionism yang merupakan pernyatuan persamaan sosial
dan ekonomi.
Pada umumnya, hal itu disepakati pada dekade pertama abad ke-20
yang bertujuan adanya pencapaian menuju keberhasilan suatu hegemoni para
politisi dalam negeri. Tapi, kesuksesan tersebut mulai menurun dan menghilang
pada sekitar tahun 1970-an. Dan pada saat itu, consensus liberal sudah harus
dihadapkan pada suatu death-blow atau bisa dikatan berupa fenomena
robohnya pemerintah Bretton Woods, yaitu sampai pada sistem yang
dikarenakan kemengan Ronald Reagan dalam pemilihan presiden tahun 1980,
yang menjadikan liberalisme merupakan suatu arus kuat dalam politik AS pada
tahun tersebut.
Unsur Negara demokrasi adalah salah satu paham yang berasal dari
ideology liberalisme, dimana kebebasan pers di Amerika bisa kita lihat sendiri
yang sangat signifikan dalam kegiatan perpolitikan, begitu juga dengan
keterlibatan rakyat dalam menyuarakan pendapat. Karena pada dasarnya
kemerdekaaan pers merupakan salah satu wujud dari kedaulatan rakyat dan
menjadi unsur yang begitu vital dalam menciptakan kehidupan yang
bermaksyarakat, berbansa dan bernegara yang diaplikasikan secara
demokratis.
Oleh karena itu, sangat perlu ada usaha yang bisa dilakukan untuk
mengoptimalkan supremasi hokum terhadap kejahatan pers, terlebih jika
memang bertentangan dengan norma kesusilaan, baik yang secara kultur
maupun yang berlaku dalam kehidupan beragama.
Dan lebih jelasnya, liberalisme yang dianut Amerika Serikat seperti yang
dikatan oleh Wilson dan Roosevelt, adalah suatu penekanan terhadap
kerjasama serta kolaborasi timbal balik dan usaha individu, justru bukan
dengan membuat ancaman dan pemaksaan yang di tujukan pada pemecahan
permasalahan politis baik didalam maupun luar, sepertinya dianut oleh
Presiden AS saat itu, George W Bush.
Prinsip-prinsip Kapitalisme
1. Mencari keuntungan dengan berbagai cara dan saran kecuali yang
terang-terangan dilarang Negara karena merusak masyarakat
seperti heroin dan semacamnya.
2. Mendewakan hak milik pribadi dengan membuka jalan selebar-
lebarnya agar tiap orang mengerahkan kemampuan dan potensi
yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan memeliharanya serta
tidak ada yang menjahatinya. Karena itu dibuatlah peraturan-
peraturan yang cocok untuk meningkatkan dan melancarkan usaha
dan tidak ada campur tangan Negara dalam kehidupan ekonomi
kecuali dalam batas-batas yang sangat diperlukamn oleh peraturan
umum dalam rangka mengokohkan keamanan.
3. Perfect Competition.
4. Price System sesuai dengan tuntutan permintaan dan kebutuhan
dan bersandar pada peraturan harga yang diturunkan dalam rangka
mengendalikan komoditas dan perjualannya.
Bentuk Kapitalisme :
1. Adam Smith
2. David Ricardo
3. Robert Malthus dan;
4. John Locke.
DAFTAR PUSTAKA :
1. http://www.fimadani.com/sistem-ekonomi-kapitalis/
2. http://ridhana-s-c-
3. fisip09.web.unair.ac.id/artikel_detail-71008-Umum-
4. Praktek%20Kapitalisme%20Neoliberalisme%20dalam%20menaklukan
%20Perekonomian
5. http://hannan-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-
6. 43519-Umum-LIBERALISME.html
7. http://gudangilmu-
8. bloody.blogspot.com/2010/11/apakah-ideology-
liberalisme-cocok-untuk.html