KHUTBAH I kita mampu melaksanakan dan meneladani sikap Nabi saw, agar meraih
kebahagiaan di dunia dan di Akhirat kelak. Aamiin.
Hadirin, Jamaah Shalat Idul Fitri yang berbahagia,
Pada hari ini, tentu kita semua merasa lega dan bahagia, karena atas izin Allah SWT, kita berhasil menjalankan puasa Ramadhan; melatih diri mengendalikan bisikan hawa nafsu dengan melakukan serangkaian ibadah, mulai: puasa wajib, shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an, i’tikaf, zakat, infak, sedekah, dan sebagainya, yang semuanya dilaksanakan dalam suasana yang berbeda dengan tahun-tahun lalu akibat bencana pandemic Covid-19. Di hari yang berbahagia dan fitri ini, kita dianjurkan menyebut nama Allah dengan mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil serta mengerjakan shalat sunnah Idul Fitri. Inilah yang dinyatakan Allah SWT dalam firman-Nya Surah al-A’la:
Jama'ah Sholat 'Idul Fitri Yang Dimuliakan Allah,
Pada pagi ini, 1 Syawal 1441 H. kita kembali melaksanakan ibadah sholat “Sesungguhnya Beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan Idul Fitri dalam keadaan sehat wal ‘afiat, setelah sebulan penuh beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu ia bersembahyang.” menjalankan ibadah puasa Ramadhan di tengah Pandemi Covid-19. Kita perlu mengevaluasi diri secara jernih dan objektif, serta berupaya Hadirin/hadirat Jamaah Shalat Idul Fitri yang berbahagia, sungguh-sungguh, agar amal ibadah yang telah dilaksanakan Saling mendoakan, agar kembali mendapatkan fitrah, kesucian, sangat mendapatkan ridla Allah SWT dan memiliki nilai limpah pasca bulan penting. Karena fitrah diri semacam inilah yang dapat memancarkan Ramadhan tahun ini. Aamiin. Shalawat dan salam tidak lupa kita aura positif, yang akan melahirkan pikiran dan sikap ramah yang tenang sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah dan menyejukkan, serta dapat meningkatkan iman dan imunitas diri menyampaikan risalah, ajaran, dan pesan-pesan tentang pentingnya dalam menghadapi wabah Covid-19, yang tidak saja menjadi ancaman ikhtiar menjaga kesehatan agar menjadi mukmin yang kuat. Semoga, bagi umat Islam di Indonesia, tetapi telah mengancam lebih dari dua minta maaf dan dihalalkan. Insya Allah, silaturahim itu akan menambah pertiga negara di dunia, serta sudah menewaskan puluhan ribu umat keberkahan rizki dan umur kita. manusia yang menjadi korbannya. Ketiga, jangan sekali-kali Idul Fitri ini dirayakan dengan cara yang haram dan dimurkai Allah, sebagaimana dilakukan orang Arab Jahiliyah dulu, misalnya dengan pesta miras dan narkoba, atau pesta pora yang Jama'ah Sholat 'Idul Fitri Yang Dimulyakan Allah, melanggar syari’at Allah. Perayaan Idul Fitri agar mengantarkan diri kita kembali mendapatkan fitrah kesucian, mestinya diisi dengan: Hadirin Jamaah Shalat Idul Fitri yang berbahagia, Pertama, saling memaafkan. Jangan sampai kita marahan atau mendiamkan orang lain lebih dari tiga hari. Rasulullah saw bersabda, Dalam suasana pandemi Covid-19 yang masih menjadi ancaman serius bagi umat Islam di sebagian besar wilayah Indonesia dan banyak menelan korban, kita harus meningkatkan kewaspadaan, selain wajib melakukan ikhtiar menjaga kesehatan dan menjauhi tindakan yang diyakini dapat menyebabkan terinfeksi penyakit, sebagai pengamalan dan menjaga lima tujuan pokok beragama (al-Dharuriyat al-Khams), yaitu Menjaga Jiwa, Agama, Akal, Harta, dan Keturunan. Bagi umat Islam yang sehat apabila berada di suatu kawasan yang “Dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya ditetapkan pemerintah masih Hijau, boleh belanja ke pasar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak halal bagi menyelenggarakan shalat jumat, jamaah shalat lima waktu, atau saling seorang Muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam, silaturahim berkunjung menemui guru-guru, orang tua, dan handai mereka bertemu yang satu berpaling ke sana dan yang satu berpaling taulan untuk lebaran dan halal-bi halal, dengan tetap waspada dan ke sini. Dan yang terbaik diantara mereka adalah yang lebih dahulu mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, misalnya mengucapkan salam”. (Muttafaq ‘alaih). tidak kontak fisik langsung (bersalaman, berpelukan, cium tangan), ke masjid/mushalla membawa sajadah sendiri, dan sering membasuh tangan dengan sabun atau handsanitaizer. Kedua, melakukan silaturahim dengan famili (terutama dengan orang tua), saudara, kawan-kawan, guru-guru kita, dan kerabat dekat, untuk Jama'ah Sholat 'Idul Fitri Yang Dimuliakan Allah, Bagi saudara-saudaraku umat Islam yang kurang sehat atau berada di َتَقَبَّ َل هَّللا ُ ِمنَّا َو ِم ْن ُك ْم تَقَبَّ ْل يا َ َك ِر ْي ُم َو َج َعلَنَا هللاُ َواِيَّا ُك ْم ِمنَ ا ْل َعا ِء ِديْن kawasan yang ditetapkan pemerintah sebagai Zona Merah, wajib menjaga dan mengisolasi diri agar tidak menularkan kepada orang lain َوا ْلفَائِ ِزيْنَ َوا ْل َم ْقبُ ْولِيْنَ ُك ُّل عاَ ٍم َوأَ ْنتُ ْم بِ َخ ْي ٍر dan haram melakukan aktivitas ibadah yang membuka peluang terjadinya penularan, misalnya: mengunjungi kerumunan di pasar, mall, “Semoga Allah menerima (amal ibadah) kita, Wahai Allah Yang Maha café, termasuk menjauhi kerumunan di rumah ibadah. Selain itu, Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kita termasuk orang- sementara tidak melakukan silaturahim secara fisik dan keliling kampung saling berkunjung untuk halal-bi halal. Kunjungan silaturahim orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal untuk halal-bi halal seyogyanya hanya terbuka untuk keluarga inti ibadah). Setiap tahun semoga kita semua senantiasa dalam kebaikan.” (Bapak, isteri, dan anak) dan tidak terbuka untuk semua kaum muslimin dan muslimah yang tidak diketahui kondisi kesehatan para tamu. Gantinya, ucapan selamat Idul Fitri dan halal bi-halal sementara cukup آن ا ْل َع ِظ ْي ِم ِ اركَ هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ا ْلقُ ْر َ َب, disampaikan melalui media daring ataupun secara virtual. ِّ ت َو الذ ْك ِر ا ْل َح ِك ْي ِم ِ ونَفَ َعنِ ْي َوإِيَّا ُك ْم بِ َما ِف ْي ِه ِمنَ اآليَا, َ أَقُ ْو ُل قَ ْولِ ْي َه َذا.س ِم ْي ُع ا ْل َعلِ ْي ُمَّ ي َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ إِنَّهُ ه َُو الAْ َِّوتَقَبَّ َل ِمن Hadirin Jamaah Shalat Idul Fitri yang berbahagia, Marilah kita tingkatkan taqarrub (mendekatkan) diri kepada Allah إِنَّهُ ُه َو ا ْل َغفُ ْو ُر ال َّر ِح ْي ُم،ُستَ ْغفِ ُر ْوه ْ ستَ ْغفِ ُر هللاَ ا ْل َع ِظ ْي َم ِل ْي َولَ ُك ْم فَا ْ َوا dengan memperbanyak ibadah, istighfar, dzikir, membaca Qunut Nazilah di setiap shalat fardhu, memperbanyak shalawat, memperbanyak sedekah, dan senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar diberikan perlindungan dan keselamatan dari musibah dan marabahaya, khususnya dari wabah COVID-19, dan agar pandemi Covid-19 segera dilenyapkan dari bumi Indonesia. Aamiin. Demikianlah khutbah pada pagi hari ini, akhirnya, Saya ucapkan; Selamat Idul Fitri 1441 H.,