Anda di halaman 1dari 6

(Presiden Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia secara virtual dari

Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Sabtu (14/11/2020). (Foto Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menandatangani Peraturan Presiden Nomor
118 Tahun 2020 yang mengatur pengadaan atau pembelian teknologi industri secara lengkap dan
siap digunakan. Hal ini juga disebut dengan proyek putar kunci.

Dalam aturan tersebut, pemerintah dapat membeli proyek teknologi industri melalui proyek putar
kunci karena kebutuhan pembangunan industri sangat mendesak sementara teknologi belum
dikuasai di dalam negeri.

Kebutuhan pembangunan industri yang sangat mendesak itu, seperti tertulis di Pasal 3 Bab II Perpres
tersebut, meliputi teknologi industri yang dibutuhkan tidak dapat segera diadakan di dalam negeri
melalui penelitian dan pengembangan, kontrak penelitian dan pengembangan, usaha bersama,
pengalihan hak melalui lisensi dan atau akuisisi teknologi.

Kemudian kebutuhan pembangunan industri yang sangat mendesak itu meliputi ; “Terdapat
ancaman terhadap keberlangsungan industri dalam negeri dan/atau perekonomian nasional, dan
terdapat potensi kehilangan kesempatan memperoleh manfaat teknologi industri secara signifikan,”
tulis Pepres tersebut di Pasal 3 Bab II.a, seperti dikutip dari Antara, Rabu (30/12/2020).
Liputan6.com, Jakarta Di tengah tekanan pandemi COVID-19 yang masih berlanjut, PT Perusahaan
Gas Negara Tbk (PGN) tetap berkomitmen untuk menambah penyaluran gas bumi pada pelanggan
industri baru di berbagai wilayah. Hal ini menjadi komitmen bahwa sebagai Subholding Gas dan
bagian dari holding Migas Pertamina, PGN akan terus memperluas manfaat gas bumi yang efisien
untuk mendukung kemajuan industri dalam negeri.

Menjelang akhir tahun 2020, PGN masih aktif untuk melaksanakan penyaluran gas pertama kali (Gas
In) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19. PGN melaksanakan Gas In di PT Oji
Sinarmas Packaging selaku joint venture dari Oji Holdings Corporation (Jepang) dan PT Purinusa
Ekapersada (Sinarmas Group) di Kawasan Industri Bekasi, Jawa Barat, (18/12/2020). PT Oji Sinarmas
aktif memproduksi karton box (flexible packaging from paper) akan menyerap gas dengan estimasi
350 - 1.750 MMBTU per bulan.

“Di Area Bekasi, PGN telah memiliki lebih dari 240 pelanggan industri dan komersial dan PT Oji
Sinarmas menjadi industri ke 11 yang Gas In di tahun 2020 dengan total volume sekitar 25.230
MMBTU per bulan. Kami berharap, penambahan pelanggan industri di wilayah ini dapat semakin
meningkat lagi. Di samping kami terus berupaya untuk menjaga kehandalan pasokan dan
infrastruktur, dan layanan gas bumi,” ujar Direktur Komersial PGN, Faris Aziz, (21/12/2020).

Selain di Kawasan Industri Bekasi, sebelumnya PGN juga telah melaksanakan Gas In di Kawasan
Industri Dumai, Provinsi Riau. Tepatnya di PT Wilmar Energi Indonesia yang akan memakai gas
dengan volume sekitar 62.100 MMBTU per bulan. PT Wilmar Nabati Indonesia merupakan salah satu
bagian dari Wilmar Group bergerak di sektor pengolahan kelapa sawit yang memproduksi produk
turunan Crude Palm Oil (CPO) seperti oleokimia, biodiesel, metanol, dan berbagai produk turunan
lainnya.
Liputan6.com, Jakarta Di tengah tekanan pandemi COVID-19 yang masih berlanjut, PT Perusahaan
Gas Negara Tbk (PGN) tetap berkomitmen untuk menambah penyaluran gas bumi pada pelanggan
industri baru di berbagai wilayah. Hal ini menjadi komitmen bahwa sebagai Subholding Gas dan
bagian dari holding Migas Pertamina, PGN akan terus memperluas manfaat gas bumi yang efisien
untuk mendukung kemajuan industri dalam negeri.

Menjelang akhir tahun 2020, PGN masih aktif untuk melaksanakan penyaluran gas pertama kali (Gas
In) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19. PGN melaksanakan Gas In di PT Oji
Sinarmas Packaging selaku joint venture dari Oji Holdings Corporation (Jepang) dan PT Purinusa
Ekapersada (Sinarmas Group) di Kawasan Industri Bekasi, Jawa Barat, (18/12/2020). PT Oji Sinarmas
aktif memproduksi karton box (flexible packaging from paper) akan menyerap gas dengan estimasi
35“Di Area Bekasi, PGN telah memiliki lebih dari 240 pelanggan industri dan komersial dan PT Oji
Sinarmas menjadi industri ke 11 yang Gas In di tahun 2020 dengan total volume sekitar 25.230
MMBTU per bulan. Kami berharap, penambahan pelanggan industri di wilayah ini dapat semakin
meningkat lagi. Di samping kami terus berupaya untuk menjaga kehandalan pasokan dan
infrastruktur, dan layanan gas bumi,” ujar Direktur Komersial PGN, Faris Aziz, (21/12/2020).

Selain di Kawasan Industri Bekasi, sebelumnya PGN juga telah melaksanakan Gas In di Kawasan
Industri Dumai, Provinsi Riau. Tepatnya di PT Wilmar Energi Indonesia yang akan memakai gas
dengan volume sekitar 62.100 MMBTU per bulan. PT Wilmar Nabati Indonesia merupakan salah satu
bagian dari Wilmar Group bergerak di sektor pengolahan kelapa sawit yang memproduksi produk
turunan Crude Palm Oil (CPO) seperti oleokimia, biodiesel, metanol, dan berbagai produk turunan
lainnya.0 - 1.750 MMBTU per bulan.
Liputan6.com, Jakarta - Industri nasional perlu melakukan pengelolaan limbah dengan baik agar bisa
menerapkan konsep ramah lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan bioteknologi untuk
mewujudkan hal tersebut.

Dosen Fakultas BioTechnology, Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L) Putu Virgina
Partha Devanthi menjelaskan rekayasa mikroorganisme maupun tumbuhan untuk mengeliminasi
bahkan mengubah limbah menjadi produk yang bernilai tambah, seperti bahan bakar sudah dapat
“Tidak hanya dapat digunakan untuk menanggulangi limbah, tapi bioteknologi dapat digunakan
sebagai solusi penanggulangan limbah yang sustainable,” kata Putu dalam keterangan resminya,
Selasa (22/12/2020).

Pada dasarnya semua limbah yang berasal dari alam dan biodegradable dapat ditanggulangi dengan
memanfaatkan mikroorganisme, misalnya sampah makanan, limbah pertanian, termasuk minyak
bumi. Adapula mikroorganisme yang mampu mengeliminasi logam berat dan bahan radioaktif.

Bahkan, saat ini semakin banyak penelitian yang menunjukkan adanya mikroorganisme yang mampu
mendegradasi plastik, meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut agar dapat diaplikasikan di skala
industri.

Putu menambahkan bioteknologi dapat membantu untuk mencegah atau mengurangi


bertambahnya jenis maupun jumlah limbah baru. Dengan bioteknologi, maka produk-produk
berbasis biologi yang lebih ramah lingkungan dan keberlanjutan ekologis dapat dikembangkan.
“Misalnya bioplastik, biofuel, dan masih banyak lagi,” jelas dosen i3l tersebut.

Ia menambahkan perlu dilakukan riset terus menerus untuk mengeksplorasi mikroorganisme di


Indonesia yang begitu beragam. Sehingga di kemudian hari masyarakat juga dapat
memanfaatkannya untuk mengolah jenis limbah yang lebih beragam.Bioteknologi juga berkontribusi
untuk memulihkan sumber energi.

Terlebih saat ini Indonesia sangat bergantung pada sumber energi yang tidak terbarukan yang
bersumber dari energi fosil.Energi terbarukan kini amat dibutuhkan sebagai upaya untuk mengatasi
semakin menipisnya ketersediaan sumber energi fosil. Saat ini, energi terbarukan menjadi isu besar
yang berpotensi mengubah peta geopolitik energi dunia. Kemajuan teknologi dan penurunan biaya
teknologi membuat energi terbarukan tumbuh lebih cepat daripada sumber energi
lainnya.dilakukan.
Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan realisasi investasi di
sektor industri manufaktur pada 2021 bisa mencapai Rp 323,56 triliun.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, proyeksi ini didukung upaya
pemerintah dalam mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat dampak pandemi
Co"Investasi diperkirakan menjadi faktor penggerak pertumbuhan industri di tahun 2021," kata Agus
Gumiwang dalam Konferensi Pers Akhir Tahun 2020 secara virtual, Senin (28/12/2020).

Menurutnya, beberapa sektor dan subsektor industri masih akan jadi primadona bagi para investor
di tahun depan. Seperti industri makanan dan minuman yang masih jadi idola, serta sektor logam
dasar, otomotif dan elektronik.

"Ada beberapa subsektor yang kami percaya bahwa dia akan tumbuh, bahkan ada sektor tumbuh
menyamping, lebih tinggi dari sektor lain. Dan ini sektor-sektor yang pasti kami proyeksikan akan
dapat perhatian lebih besar dari calon investor," ujarnya.

Dia juga memberikan perhatian khusus bagi sektor industri otomotif yang diperkirakan akan semakin
kuat berkat program kendaraan listrik yang dicanangkan pemerintah.

"Otomotif pasti jadi kekuatan kita, apalagi kita dorong kendaraan bermotor berbasis baterai dan
listrik di mana kita ada bahan baku nikel besar," sambungnya.

Begitu juga dengan sektor industri alat kesehatan dan farmasi, yang kini kebutuhannya selama
pandemi Covid-19 sangat besar. Agus Gumiwang pun mencium potensi pendapatan lebih di sektor
tersebut.

"Barangkali, in term of size-nya, pertumbuhannya tidak sebesar dari sektor-sektor lain. Tapi kami
harapkan pertumbuhan investasinya, dilihat dari presentasi dibandingkan periode-periode
sebelumnya akan kami dorong agar bisa tumbuh jauh lebih cepat," tuturnya.vid-19.
HomeBisnisEkonomi Jurus Industri Peternakan Pertahankan Pasar di Tengah
PandemiLiputan6.comLiputan6.com 18 Des 2020, 11:30 WIB Pengendalian Produksi DOC Final Stock
Positif Bagi Peternak Perbesar

Telur ayam terlihat di sebuah peternakan di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin.
(Liputan6.com/Immanuel Antonius) Liputan6.com, Jakarta - Peternakan adalah salah satu sektor
strategis sebagai penyumbang ketersediaan pangan melalui protein hewani. Sebagai perusahaan
yang memproduksi bahan pangan, PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) terus mengupayakan
penyediaan pangan berkualitas sehingga berdampak langsung pada keberlangsungan hidup
masyarakat.

Mengacu pada data statistik Meat and Livestock Australia, pemenuhan daging sapi nasional tahun
2020, dari produksi domestik sebesar 43 persen, Australian boxed beef 9 persen, Australian Cattle
(lot-feed) 21 persen, Australian boxed beef offal 6 persen, Indian imports 13 persen, dan other
suppliers imports 8 persen

Owner sekaligus CEO PT Widodo Makmur Perkasa, Tumiyana, mengatakan WMP memiliki beberapa
strategi untuk mempertahankan pasar di industri peternakan. Industri peternakan sebaiknya
berupaya untuk membuka sumber penyediaan sapi bisa dari sumber negara lain.

Mengacu pada data FAS/USDA, populasi sapi antara Australia dan Brasil, yakni Australia 23,69 juta
ekor atau 2,40 persen populasi dunia dan Brasil 244,14 juta ekor atau 24,72 persen. Dengan begitu
peluang mendapatkan sapi ada beberapa alternative.

Kemudian, meningkatkan kualitas genetik sapi dan pengembangan peternak mandiri. Di sektor
unggas, WMP melalui Widodo Makmur Unggas (WMU) memastikan penyediaan produk daging
ayam yang mengutamakan keamanan pangan dalam kualitas terbaik dan harga yang terjangkau.

Tak lupa secara konsisten WMU beserta seluruh WMP Group berkomitmen untuk melakukan
pengembangan agropreneur muda sebagai ujung tombak pertanian yang berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai