b) Separator Vertikal
Separator jenis vertikal memiliki bentuk yang serupa seperti tipe
horizontal namun dipasang secara vertikal. Umumnya separator jenis vertikal
digunakan di lapangan lepas pantai. Jenis separator ini digunakan untuk
memisahkan fluida produksi yang memiliki Gas Liquid Ratio (GLR) yang tinggi,
separator ini memiliki kelebihan dapat menampung jumlah pasir yang besar dan
mudah dibersihkan dibandingkan dengan separator jenis horizontal serta memiliki
jumlah kapasitas penampungan cairan yang rendah. Kelebihan lain yang dimiliki
separator jenis vertikal adalah pengontrolan cairan yang terbilang mudah, dan
sedikit sekali kecenderungan akan penguapan kembali dari cairannya. Adapun
beberapa kekurangan yang dimiliki oleh separator jenis ini adalah proses
pengiriman sulit dilakukan, membutuhkan diameter yang lebih besar untuk
kapasitas gas tertentu, serta memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan
c) Separator Spherical
Separator spherical memiliki bentuk yang berbeda dari separator
horizontal dan separator vertikal, separator ini memiliki bentuk bundar seperti
bola. Jenis separator ini digunakan untuk memisahkan zat yang memiliki GLR
kecil hingga sedang namun dapat beroperasi pada tekanan tinggi, karena jenis ini
memiliki pemisahan dan kapasitas gas yang terbatas (Abdel Aal, 2003). Pada
penerapan di industri minyak dan gas bumi separator jenis ini jarang digunakan
karena dianggap kurang efisien dalam memisahkan fluida jika dibandingkan
dengan separator jenis horizontal maupun separator jenis vertikal.
Kelebihannya dari jenis ini adalah lebih mudah untuk dibersihkan serta
dikeringkan, mempunyai bentuk yang kompak sehingga tidak memakan banyak
tempat di area fasilitas produksi, dan memiliki harga yang lebih murah jika
dibandingkan dengan separator jenis vertikal maupun separator jenis horizontal.
Kekurangan dari separator jenis ini adalah memiliki ruang pemisah dan kapasitas
c) Mist Extractor
Alat ini berbentuk filter yang berfungsi untuk memisahkan cairan dari gas
sebelum gas keluar dari separator. Selain Mist Extractor dapat digunakan juga
beberapa alat serupa yang memiliki fungsi yang sama yaitu demister pad, vane
pack, dan wire mesh. Cara kerja dari mist extractor adalah setelah gas dan liquid
terpisah secara gravitasi maka akan melewati mist extractor untuk ditangkap
d) Standpipe
Standpipe adalah pipa yang dipasang tegak lurus yang terletak pada bagian
dalam separator dan mempunyai outlet untuk fluida yang ringan. Tujuannya agar
fluida yang lebih ringan yaitu minyak dapat mengalir masuk melalui pipa yang
sudah diatur ketinggiannya agar outlet minyak tidak bercampur dengan air.
e) Vortex Breaker
Vortex breaker merupakan alat yang berada di dalam separator yang
memiliki fungsi untuk mencegah terjadinya pusaran pada saat pengeluaran cairan
atau pada saat liquid control valve terbuka. Alat ini memiliki bentuk berupa pipa
yang memiliki lubang di bagian bawahnya untuk tempat masuknya cairan.
Penggunaan dari Vortex breaker juga bertujuan untuk mencegah keluarnya
gas/vapor pada outlet cairan. Berikut Gambar II.6 adalah vortex breaker.
10
g) Weir
Weir adalah dinding yang dipasang tegak lurus di dalam separator.
Peralatan ini mempunyai fungsi untuk pemisah ruangan dan menahan cairan di
dalam separator sebelum cairan meninggalkan separator sehingga membantu
meningkatkan waktu tinggal yang lama dari cairan.
11
12
13
14
15
16
𝑔𝐷𝑝 (𝜌𝑙 − 𝜌𝑔 )
𝑉𝑡 = 1.74√
𝜌𝑔
17
18
Keterangan:
Liqht Liquid Phase = Seksi fasa minyak
Heavy Liquid Phase = Seksi fasa air
Selanjutnya, untuk perhitungan tentang pemisahan level-level liquid,
terdapat beberapa istilah yang didefinisikan dibawah ini yaitu; retention time,
settling time, surge time, total surge time, high level surge time, low level surge
time; perhitungan tersebut harus dikalkulasi agar dapat menentukan durasi waktu
pemisahan dari droplet yang berada di fasa dispersi keluar menuju fasa
kontinyunya. Berikut adalah Gambar II.14 yaitu penjelasan dari level-level liquid
minyak dari Low-Low Level Liquid (LLL) sampai High-High Level Liquid
(HHLL).
19
Dimana:
V1 = Volume liquid level pertama (m3)
V2 = Volume liquid level kedua (m3)
Q = Laju alir fasa kontinyu (m3/h)
b) Settling Time
Settling Time adalah waktu yang sebenarnya dari pemisahan droplet fasa
dispersi untuk keluar dari fasa kontinyu, atau waktu yang dibutuhkan untuk terjadi
pemisahan dari level yang paling bawah; yang berisi fasa kontinyu air; hingga
yang paling atas; yang berisi fasa kontinyu minyak. Satuannya adalah menit.
Besarannya diambil dari membandingkan nilai dari selisih ketinggian liquid level
terhadap kecepatan terminalnya. Dibawah ini adalah rumus dari settling time:
H1 − H 2
Settling time =
Vt
Dimana:
H1 = Ketinggian liquid level pertama (m)
c) Surge time
Definisi surge time sama dengan settling time, namun untuk perhitungan
surge time digunakan antara Low Liquid Level (LLL) sampai High Liquid Level
(HLL), satuannya menit. Dapat diartikan surge time digunakan untuk perhitungan
level-level minyak, dan digunakan juga untuk dua hingga tiga level dalam satu
perhitungan. Waktu yang dibutuhkan antara dua level tersebut adalah setengah
dari retention time (Gas Processors Supplier Association, 2012).
20
Dimana:
21
𝑥 = 𝐻/𝐷
Dimana:
a = -0,00475593
b = 3,924091
c = 0,174875
d = -6,358805
e = 5,668973
f = 4,018448
g = -4,916411
h = -1,801705
i = -0,145348
22
Gambar II.15 Gaya Gravitasi Terhadap Gaya Drag (L. Powers, 1990)
23
24