Abstrak
Enhanced Oil Recovery (EOR) adalah salah satu metode produksi minyak
dengan tujuan untuk meningkatkan atau mengoptimalkan jumlah minyak yang
dapat diproduksikan dari suatu reservoir dan injeksi polimer merupakan salah
satu dari banyak metode EOR yang dikenal saat ini. Keberagaman sifat fluida
minyak dan sifat fisik batuan reservoir menyebabkan dibutuhkannya kegiatan
screening EOR untuk menentukan apakah suatu metode EOR cocok
digunakan pada suatu reservoir atau lapangan tertentu. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui aspek-aspek atau batasan-batasan apa saja
yang perlu diperhatikan untuk dilakukan injeksi polimer pada suatu reservoir
berdasarkan rujukan dari Taber et al. Dalam pengerjaanya dilakukan juga
pengumpulan data fluida minyak dan sifat fisik reservoir Lapangan X dan
dilakukan screening untuk mengetahui aspek-aspek apa saja dari reservoir
tersebut yang dapat memenuhi kondisi untuk dilakukannya injeksi polimer
berdasarkan rujuan dari Taber et al. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat tujuh aspek atau batasan yang dirujuk oleh Taber et al. untuk suatu
reservoir dapat dilakukan injeksi polimer yaitu aspek gravity minyak, viskositas
minyak, porositas, permeabilitas, jenis formasi, kedalaman dan temperatur.
Selain itu reservoir Lapangan X memberikan kecocokan enam aspek dari
tujuh aspek untuk dilakukannya injeksi polimer.
1. Pendahuluan
Perkembangan dunia teknologi yang begitu cepat, terbatasnya jumlah minyak
dunia dan kebutuhan minyak dunia yang terus meningkat mempengaruhi perkembangan
dan kemampuan kita sebagai manusia dalam memproduksikan minyak dalam reservoir
seoptimal mungkin. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
jumlah minyak yang dapat diproduksikan/diambil dari suatu reservoir adalah metode
enhanced oil recovery (EOR). Metode ini memanfaatkan energi dari luar reservoir seperti
energi kimiawi, mekanik dan termal. Injeksi polimer merupakan salah satu dari metode
EOR dimana pada metode ini diinjeksikan polimer pada suatu reservoir dengan tujuan
dapat memperbaiki rasio mobilitas, sehingga pendesakan minyak dengan fluida air
menjadi lebih baik. Tentunya setiap reservoir memiliki karakteristik yang berbeda-beda
dimana tidak seluruh metode EOR dapat diterapkan. Screening EOR dilakukan untuk
menentukan metode EOR terbaik yang dapat diaplikasikan pada suatu reservoir sehingga
memberikan pengaruh dan peningkatan produksi minyak yang optimal.
2. Studi Pustaka
Enhanced Oil Recovery (EOR) adalah suatu tahap produksi minyak yang dapat
digunakan untuk meningkatkan jumlah hidrokarbon yang dapat diperoleh dari suatu
lapangan setelah produksi tahap primer dan sekunder selesai dilakukan dari suatu
reservoir. Tujuan utama dari tahapan produksi ini adalah untuk meningkatkan nilai
perolehan (recovery factor) dan menurunkan besar saturasi minyak tersisa dari suatu
1.6.1
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589
reservoir. Metode yang termasuk dalam tahap produksi tersier ini menggunakan bantuan
tenaga dari luar reservoir seperti kimia, termal dan gas terlarut dengan harapan dapat
meningkatkan jumlah produksi minyak yang dapat diperoleh (Hyne, 1991). Menurut Taber
et al. (1996) berdasarkan jenis fluidanya, metode enhanced oil recovery (EOR) dapat
digolongkan menjadi 4 kelompok besar yaitu injeksi gas terlarut, injeksi gas tidak terlarut,
injeksi fluida kimia dan injeksi termal dimana injeksi polimer termasuk dalam kelompok
injeksi fluida kimia. Selain itu, Taber et al. juga memberikan batasan-batasan screening
EOR untuk dilakukannya kegiatan injeksi polimer dilihat dari properti minyak yaitu gravity
minyak dan viskositas minyak dan properti reservoir yaitu porositas, jenis formasi,
permeabilitas, kedalaman, dan temperatur. Pada Tabel 1 dibawah ini diberikan batasan-
batas screening EOR terhadap injeksi polimer berdasarkan Taber et al. Screening EOR
ini digunakan sebagai acuan untuk menentukan apakah data properti minyak dan data
properti reservoir pada suatu lapangan cocok untuk dilakukan injeksi polimer.
Melalui tabel diatas diketahui bahwa batasan terbaik untuk gravity minyak adalah
13-42,5 oAPI, viskositas minyak 0,4-4000cp, porositas batuan 10,4-33%, jenis formasi
yang disarankan untuk dilakukan injeksi polimer adalah sandstone, permeabilitas
reservoir 1,8-5500mD, kedalaman reservoir 700-9460ft dan temperatur reservoir 74-
237,2oF.
3. Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam pembuatan evaluasi efektifitas mekanisme
EOR pada injeksi polimer ini dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini.
1.6.2
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589
yang di sarankan oleh Taber et al. yang telah dijabarkan pada tabel 1. Langkah
selanjutnya adalah melakukan kegiatan screening EOR itu sendiri. Mencocokan apakah
data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya berada pada batasan-batasan yang
disarankan ataukah berada diluar batasan-batasan tersebut. Langkah terakhir dalam
penelitian ini adalah melakukan evaluasi terhadap kegiatan screening EOR,
mengevaluasi faktor-faktor apa saja yang berada atau diluar batasan yang disarankan
oleh Taber et al. dan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan jika faktor tersebut tidak
sesuai dengan saran Taber et al.
Melalui tabel 2 diatas diketahui bahwa fluida minyak reservoir Lapangan X ini
memiliki besar gravity minyak sebesar 38oAPI dan besar viskositas minyak sebesar 0,85
cp. Diketahui pula bahwa reservoir Lapangan X tersebut memiliki sifat karakteristik batuan
yaitu porositas sebesar 20%, permeabilitas batuan sebesar 74mD, kedalaman reservoir
minyak berada diantara 2670 dan 2851 ft dan memiliki temperatur reservoir 185oF. Selain
itu besar densitas batuan reservoir ini adalah 2,72 gr/cc sehingga reservoir ini termasuk
dalam golongan batuan karbonat limestone.
Kegiatan screening EOR untuk menentukan kecocokan reservoir Lapangan X
untuk dilakukan injeksi polimer dengan acuan batasan-batasan oleh Taber et al. dilakukan
dan menghasilkan bahwa reservoir Lapangan X ini memiliki enam aspek kecocokan dari
tujuh aspek yang disarankan oleh Taber et al. pada halaman 2. Reservoir Lapangan X ini
memiliki besar gravity minyak, viskositas minyak, porositas, permeabilitas, kedalaman dan
temperatur yang besarnya berada pada batasan-batasan yang disarankan oleh Taber et
al. Satu aspek dari reservoir Lapangan X yang tidak memenuhi kriteria yang disarankan
oleh Tabet et al. adalah aspek jenis formasi, dimana Taber et al. menyarankan untuk
dilakukan pada jenis formasi sandstone sedangkan reservoir Lapangan X ini memiliki
jenis formasi karbonat limestone.
1.6.3
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589
5. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dengan dilakukannya penelitian ini antara lain
adalah:
a) Terdapat 7 aspek yang menjadi batasan-batasan oleh Taber et al. untuk menentukan
jenis metode EOR yang dapat digunakan pada suatu reservoir yaitu gravity minyak,
viskositas minyak, porositas, permeabilitas, jenis formasi, kedalaman reservoir dan
temperatur reservoir.
b) Menurut Tabet et al., suatu reservoir dapat dilakukan injeksi polimer sebagai metode
perolehan minyak jika memenuhi syarat-syarat tertentu yaitu gravity minyak diantara
13-42,5 oAPI, viskositas minyak diantara 0,4-4000cp, porositas batuan diantara 10,4-
33%, jenis formasi yang disarankan untuk dilakukan injeksi polimer adalah sandstone,
permeabilitas reservoir diantara 1,8-5.500mD, kedalaman reservoir diantara 700-
9.460ft dan temperatur reservoir diantara 74-237,2oF.
c) Reservoir Lapangan X memiliki kecocokan enam aspek dari tujuh aspek yang
disarankan oleh Taber et al. untuk suatu reservoir dapat dilakukan injeksi polimer
sebagai metode EOR. Keenam aspek tersebut adalah besar gravity minyak, viskositas
minyak, porositas, permeabilitas, kedalaman dan temperature. Satu aspek reservoir
Lapangan X yang tidak memenuhi kriteria yang disarankan oleh Taber et al. adalah
jenis reservoir, dimana jenis reservoir Lapangan X adalah karbonat limestone, dimana
jenis reservoir yang disarankan oleh Taber et al. untuk dilakukan injeksi polimer adalah
sandstone.
1.6.4
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589
Daftar Pustaka
Ahmed, T., 2001, Reservoir Engineering Handbook (Second Edition), Texas, Gulf
Professional Publishing.
Gograty W.B., 1967, Mobility Control with Polymer Solutions, SPE 1566-B, 1.
Hyne, N.J., 1991, Dictionary of Petroleum Exploration, Drilling & Production, Oklahoma,
Penwell Books.
Lake, L. W., 1986, Enhanced Oil Recovery, New Jersey, Prentice Hall.
Lewis, P.R., & C. Gagg, 2010, Forensic Polymer Engineering, Woodhead, Elsevier.
Sheng, James J., 2011, Modern Chemical Enhanced Oil Recovery, United States,
Elsevier.
1.6.5