Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ini telah disetujui pada :


hari :
tanggal :

Penulis Guru Pembimbing

DEVITASARI R.S.A.   Dra. LUKY KUSTRIANI, MPd.I


NIS 6904 NIP. 19570616 198401 2 001


KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
kelimpahan rahmat dan karuniaNya sehingga saya bisa menyelesaikan sebuah karya
tulis berjudul “Roket Air”.
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk menambah nilai mata pelajaran
fisika serta menerapkan teori fisika.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya saya dengan ketulusan hati
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Luky guru Mata Pelajaran Fisika kelas XII IPA
yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan karya tulis ini. Saya juga berterima
kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu menyelesaikan karya tulis ini.
Dalam penyusunan karya tulis ini, saya menyadari pengetahuan dan pengalaman saya
masih sangat terbatas. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran dari berbagai pihak agar karya tulis ini lebih baik dan bermanfaaat.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih dan sekian.

Ngunut, November 2012


Penulis

DEVITASARI R.S.A
NIS 6904

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENULISAN 1
B. TUJUAN PENULISAN 1
C. MANFAAT PENULISAN 1
D. RUMUSAN PERMASALAHAN 2
BAB II ISI
A. PENGERTIAN ROKET AIR 3
B. CARA MEMBUAT ROKET AIR 3
C. CARA KERJA ROKET AIR 6
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ROKET AIR 7
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN 10
B. KRITIK DAN SARAN 10
DAFTAR PUSTAKA 11

BAB
I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang telah kita pelajari sejak duduk pada
tingkat Sekolah Dasar (SD). Di dalamnya memuat banyak teori yang telah diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya, dalam berkehidupan sehari-hari kita tidak
pernah lepas dari teori fisika. Misalnya hukum gravitasi pada peristiwa jatuhnya buah
apel dari pohonnya. Selain itu, dalam ilmu pengetahuan juga memanfaatkan fisika,
seperti pembuatan pesawat ulang-alik, roket, pesawat terbang, balon udara dan masih
banyak lagi.
Nah, untuk mengetahui salah satu penerapan teori fisika, dalam karya tulis ini akan
disajikan mengenai roket air dengan judul “ROKET AIR”.

B. TUJUAN PENULISAN

- Mengetahui apa itu roket air dan cara membuatnya


- Mengetahui cara kerja roket air

C. MANFAAT PENULISAN

- Dapat mengetahui cara membuat roket air


- Dapat mengetahui cara kerja roket air

D. RUMUSAN PERMASALAHAN

1. Apakah itu roket air ?


2. Bagaimana cara membuat roket air ?
3. Bagaimana cara kerja roket air ?
4. Faktor apa saja yang ikut menentukan keberhasilan roket air ?


BAB
II
ISI

A. PENGERTIAN DAN TEORI ROKET AIR


Roket air disebut juga water rocket merupakan sebuah benda yang bisa terbang
dengan memanfaatkan air dan udara. Roket air mulai populer di Indonesia sekitar tahun
2005/2006. Roket air sering dilombakan baik pada tingkat kabupaten, provinsi, bahkan
nasional. Peserta perlombaan kebanyakan pelajar baik yang duduk di bangku sekolah
menengah bahkan mahasiswa.
Teori fisika yang menjelaskan bagaimana roket air bisa terbang adalah hukum III
Newton. Hukum III Newton mengatakan bahwa “ Jika benda A memberikan gaya pada
benda B (Gaya Aksi/Faksi), maka benda B akan memberikan gaya pada benda A
(Gaya Reaksi/Freaksi). Kedua gaya ini memiliki besar yang sama tetapi arahnya
berlawanan”.

B. CARA MEMBUAT ROKET AIR

• ALAT DAN BAHAN :


a. 2 botol bekas air mineral lebih baik yang bersoda karena lebih kuat.
b. Pipa Paralon ½ inch 2 meter.
c. Lembaran polycarbonat (dipakai untuk atap atap kanopi)
d. 7-10 cable teast.
e. 3 penutup pipa paralon ( Dop tanpa ulir) ukuran ½ inc.
f. Pentil ( air intake) sepeda motor.
g. Lembaran fiber atau kertas tebal (bc ivory)
h. Sambungan pipa berbentuk T.
i. Kerikil atau kelereng.
j. Sambungan pipa paralon 1 inc.
k. Gunting, lem paralon, lakban bening, lakban hitam, cutter, dan double tape.
• Cara Membuat Roket Air :
a. Ambil satu botol kemudian potong bagian bawahnya. Masukan alas botol yang belum
dipotong ke dalam botol yang sudah berlubang dan rekatkan dengan lakban bening.
b. Buatlah sayap menggunakan lembaran polycarbonate dengan bentuk sesuai selera
dan ukurannya sama. Bisa bentuk segitiga siku-siku , bujur sangkar, atau setengah
bulan sabit. Kemudian rekatkan pada ujung botol yang tidak dipotong menggunakan
lakban bening.
c. Buatlah bagian nosecone menggunakan fiber. Caranya buatlah lingkaran dengan
diameter yang diinginkan. Tergantung dari ujung botol lancip atau tumpul. Apabila ujung
botol semakin lancip maka diameter lingkarannya harus semakin lebih lebar. Kemudian
buatlah bentuk kerucut. Rekatkan sisinya menggunakan doubletape. Masukan
pemberat ke dalam kerucut dan rekatkan di ujung kerucut dengan double tape agar
posisinya tetap saat meluncur. Kemudian satukan nosecone dengan botol mengunakan
lakbanbening.
• Cara Membuat Peluncur (Launcher) :
a. Potong pipa paralon ½ inch menjadi 3 bagian dan rangkailah membentuk huruf T,
kemudian satukan dengan sambungan pipa, dan Bagian kepala rangkaian huruf T
diberi Dop yang nantinya berfungsi sebagai alas. Dan ujung yang berlawanan
disambung dengan pipa yang sama ukurannya tapi tanpa menggunakan sambungan
pipa. Agar bagian sambungan tersebut terlihat menggelembung. Fungsinya untuk
menahan roket saat akan diluncurkan. rekatkan sambungan-sambungan tersebut
menggunakan lem paralon.
b. Susun cable teast mengelilingi sambungan pipa yang menggelembung dan rekatkan
dengan lakban hitam supaya lebih kuat. Masukan sambungan pipa ukuran 1 inch
sehingga posisi cable teast berada di dalam sambungan tersebut. fungsi dari cable
teast dan sambungan ini adalah sebagai penahan agar roket tidak terlepas sebelum
mencapai tekanan yang maksimal.
c. Ujung pipa bagian badan huruf T diberi Dop yang telah di pasang pentil (air intake
sepeda motor). Kemudian diberi lem paralon. Fungsinya adalah untuk menghubungkan
peluncur denga pompa.
d. Usahakan di setiap sambungan jangan sampai ada lubang supaya udara tidak dapat
keluar ataupun masuk.
C. CARA KERJA ROKET AIR
1. Dimasukkan air (fluida cair) secukupnya ke dalam badan roket air melalui mulut botol
(Untuk gaya dorong maksimum, volume air sepertiga volume botol). Air digunakan
sebagai medium pendorong roket air (massa jenis air lebih besar dari pada massa jenis
udara).
Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis:
FA = ρ . g . h
Semakin besar massa jenisnya (ρ) maka semakin besar gaya dorong roket (FA). Na
2. Katup roket air dipasang dengan badan roket air. Katup Roket air memiliki luas
penampang yang jauh lebih kecil dibandingkan mulut botol,
Sesuai dengan Hukum Pascal :
Semakin kecil luas penampang (A1), semakin besar gaya dorong yang
dihasilkannya (F2).
3. Setelah itu lekatkan dua buah paku yang sudah di ikatkan benang nilon sepanjang 2-
3 meter tadi kebibir botol sehingga melekat pada katup.
4. Tusukkan pentil kedalam katup, sampai melewati katup tersebut.
5. Luruskan kedua benang yang berhadapan tadi sesuai arah paku.
6. Sudut peluncuran roket diatur sedemikian rupa (Untuk menempuh jarak terjauh
digunakan sudut 450 terhadap garis horizontal).
Sesuai dengan rumus Gerak Vertikal Ke atas lintasan parabola

7. Dilakukan pemompaan, pemompaan bertujuan untuk memampatkan volume, volume


berbanding terbalik dengan tekanan. Semakin kecil volum semakin besar tekanan.
(Semakin besar frekuensi pemompaan atau semakin banyak dipompa, semakin jauh
jarak yang ditempuh roket, namun pemompaan yang berlebihan dapat merusak pompa
itu sendiri dan juga merusak roket).
Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis:
P≈F
(P berbanding lurus dengan F)
Semakin besar tekanan, gaya dorongnya juga akan semakin besar.

8. Pada saat pemompaan dirasa cukup, dan paku pada luas penampang katup ditarik
dengan benang. sehingga katup akan terdorong keluar, dan roket air dapat
mengangkasa ke udara.

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ROKET AIR


1. Wings (sayap)
Ukuran wings yang bagus adalah yang tidak terlalu lebar atau tidak terlalu sempit,
karena dapat berpengaruh pada kestabilan roket saat meluncur. Makin lebar sayap
maka makin lebar pula luas penampang roket. Makin lebar luas penampang roket,
makin mudah bagi roket untuk mengalirkan udara tetapi juga makian besar hambatan
yang diterima roket. Bahannya bisa dari polycarbonate (dipakai untuk pintu kanopi),
fiber atau bisa juga menggunakan sterofoam. Tetapi apabila kita menggunakan
sterofoam, bisa cepat rusak karena tidak kuat.
Jumlah sayap dapat tiga atau empat buah tetapi yang bagus adalah tiga buah. Apabila
roket meluncur di udara berbelok atau berputar-putar seperti baling-baling, mungkin
terjadi kesalahan pada jumlah sayap, bentuk dan ukuran yang tidak sama, sehingga
akan menyebabkan roket jatuh sebelum mencapai jarak yang maksimal. Fungsi dari
wings adalah sebagai pengarah aliran udara dari ujung roket menuju belakang. Selain
itu juga, sebagai penyeimbang ketika roket meluncur di udara agar tetap stabil.
2. Body ( Botol)
Body roket terdiri dari satu atau dua botol air minum bekas baik yang bersoda maupun
air minum biasa. Tetapi botol yang bagus di gunakan untuk membuat roket adalah botol
bersoda ukuran besar (1 liter). Alasannya karena mampu menampung lebih banyak
udara dan air serta mempunyai tekanan yang lebih kuat, sehingga roket akan meluncur
lebih jauh. Dalam pembuatan roket seringnya ruang kompresi digunakan sebagai body
roket pula. Alur pada permukaan botol juga berpengaruh pada hambatan angin yang
diterima roket.
3. Nose cone
Nose cone adalah bagian paling ujung dari roket. Bentuknya bermacam-macam, mulai
dari bentuk kerucut, kerucut tumpul, sampai yang tidak mempunyai nose cone (hanya
ujung botol saja). Bentuk Nose cone yang bagus adalah bentuk kerucut, karena lebih
mudah membelah udara saat roket meluncur. Bahan untuk membuat nose cone
hendaknya lebih lunak dari pada bahan untuk membuat wings supaya lebih mudah
untuk dibentuk, seperti bahan fiber. Sebelum nose cone dipasang pada botol,
masukkan pemberat ke dalamnya. Pemberatnya bisa dari kerikil atau yang lainya,
kemudian rekatkan pada ujung kerucut. Tujuannya adalah supaya apabila roket
mendarat maka bagian nose cone berada di bawah.
4. Volume Air
Bahan bakar dari roket air adalah air. Volume air dalam botol yang paling ideal adalah
1/3 volume botol. Apabila volumenya terlalu banyak maka akan membutuhkan waktu
pemompaan yang lama dan roket biasanya menjadi tidak stabil. Sebaliknya jika
volumenya kurang dari 1/3 maka roket akan meluncur sebelum waktunya sehingga
jarak tempuh roket kurang maksimal.
5. Cara Memompa
Pompa yang digunakan adalah pompa sepeda yang memiliki tekanan udara yang kuat.
Teknik memompa diawali dengan pelan-pelan kemudian cepat, hingga botol terlepas
dari peluncurnya. Apabila proses memompa berhenti dan botol belum terlepas atau
tidak segera diluncurkan maka udara dalam botol akan habis, sehingga roket tidak
dapat meluncur secara maksimal.
6. Sudut Peluncuran
Sudut peluncuran yang mampu membuat roket mencapai jarak maksimal adalah 450.
Apabila sudutnya lebih dari itu maka roket akan meluncur ke atas dan jarak yang di
tempuh jadi kurang maksimal. Begitu juga sebaliknya apabila sudutnya kurang dari itu,
roket akan jatuh dalam jarak yang masih lumayan dekat.

BAB
III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Roket air adalah roket yang berbahan bakar atau lebih tepatnya berbahan pendorong
air dan udara bertekanan. Seperti kita ketahui bersama bahwa udara dalam suatu
ruangan akan menekan ke segala arah dan akan mengalir menuju tekanan yang lebih
rendah. Dengan dasar tersebut jika suatu botol diisi dengan udara dengan tekanan
tertentu maka udara dalam botol akan menekan ke segala arah dan jika botol dilubangi
pada suatu titik maka udara akan keluar dari lubang tersebut dan akan menyebabkan
gaya yang berlawanan arah dari keluarnya udara.
Roket bekerja karena ada aksi dan reaksi (hukum Newton ketiga). Perubahan
momentum pada lubang pengeluaran sama dengan perubahan momentum yang
dialami roket, jadi air dan udara yang keluar dari dalam botol menyebabkan botol
terdorong berlawanan arah dari keluarnya air dan udara.
B. KRITIK DAN SARAN
Seharusnya dalam pembelajaran fisika di sekolah harus diadakan praktikum khususnya
pembuatan roket air ini.

DAFTAR PUSTAKA
- Google.com
- Wikipedia.com

gan, nih contoh model roket air bikinan gue sendiri :) 

Anda mungkin juga menyukai