Daur hidup nyamuk berlangsung 6 - 21 hari. Daurnya dimulai ketika nyamuk betina
meletakkan telurnya di permukaan air. Telur itu akan menetas satu sampai beberapa hari.
Setelah telur nyamuk menetas akan menjadi jentik-jentik atau disebut juga tempayak.
Selanjutnya jentik-jentik akan berubah menjadi kepompong kemudian menjadi nyamuk.
Perubahan kepompong nyamuk menjadi nyamuk memerlukan waktu 2 - 7 hari, tergantung
pada suhu. Nyamuk dewasa bertelur lagi, dan seterusnya. Nyamuk mengalami metamorfosis
sempurna.
Kepompong berumur antara dua minggu sampai beberapa bulan tergantung pada jenisnya.
Nah, selama menjadi kepompong itulah, ulat akan mengalami perubahan bentuk. Tubuhnya
akan berubah menjadi kupu-kupu. Setelah beberapa lama, kepompong terbelah dan keluarlah
kupu-kupu. Kupu-kupu itu akan tumbuh menjadi dewasa. Kupu-kupu dewasa selanjutnya
akan bertelur. Proses yang sama pun akan terulang lagi.
Kecoak berkembang biak dengan cara bertelur. Telur kecoak terbungkus dalam selubung dan
disebut ootheca. Telur kecoak biasanya ditempelkan pada permukaan benda. Telur kecoak
akan menetas menjadi kecoak muda. Bentuk kecoak muda mirip dengan kecoak dewasa.
Namun, kecoak muda belum memiliki sayap. Kecoak muda tidak dapat terbang. Setelah
melalui beberapa kali pergantian bulu, kecoak tumbuh dewasa. Sayap kecoak tumbuh
bersamaan dengan tumbuhnya kecoak. Setelah dewasa, kecoak akan dibuahi dan bertelur.
Daur hidup kecoak tadi kembali akan berulang. Daur hidup kecoak termasuk metamorfosis
tidak sempurna.
5. Metamorfosis Lalat
Metamorfosis pada lalat merupakan metamorfosis sempurna. Lalat adalah hewan yang
berkembang biak dengan cara bertelur. Telur lalat akan menetas menjadi belatung (larva).
Bentuk belatung mirip dengan cacing yang kecil. Belatung berwarna putih. Belatung akan
merayap untuk mencari makanannya. Makanan belatung biasanya sisa makanan atau bangkai
yang membusuk. Belatung selanjutnya akan berubah menjadi pupa (kepompong). Setelah 4–6
minggu, lalat akan bertelur lagi. Selanjutnya, memulai daur hidup baru.
(Gambar 5. Metamorfosis Lalat)
6. Metamorfosis Katak
Katak termasuk hewan yang hidup di darat dan air. Hewan seperti ini disebut amfibi. Katak
berkembang biak dengan bertelur. Katak juga mengalami metamorfosis. Akan tetapi,
metamorfosis sempurna katak berbeda dengan kupu-kupu atau nyamuk.
Katak bertelur di dalam air. Telurnya berlendir sehingga terlihat seolah-olah melekat satu
sama lain. Telur akan berubah menjadi berudu atau kecebong. Kecebong hidup di dalam air
dan bentuknya menyerupai ikan. Selanjutnya, tumbuh sepasang kaki belakang dan sepasang
kaki depan. Ekor kecebong semakin pendek seiring pertumbuhan kaki. Lama-kelamaan ekor
kecebong akan menyusut dan akhirnya menghilang. Kecebong akan berubah menjadi katak
muda. Selanjutnya, terus tumbuh menjadi katak dewasa. Katak dewasa sudah tidak berekor
lagi.
(Gambar 6. Metamorfosis katak)
7. Metamorfosis Belalang
8. Metamorfosis Capung
Metamorfosis pada capung juga tidak mengalami tahap kepompong (pupa). Capung adalah
contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Capung berkembang biak
dengan bertelur. Capung bertelur di dalam air. Telur capung akan menetas menjadi nimfa.
Nimfa adalah capung muda. Capung muda keluar dari air. Selanjutnya, ia berubah menjadi
dewasa dengan melepas kulitnya. Capung dewasa dapat terbang. Capung dewasa kemudian
berkembang biak melalui daur hidup yang baru.
(Gambar 8. Tahapan metamorfosis pada capung)