Serangga memiliki tahap-tahap pertumbuhan yang berbeda dari makhluk hidup lain. Setiap
tahap pertumbuhannya memiliki bentuk yang berbeda. Tahap-tahap pertumbuhan itu disebut
metamorfosis. Pada serangga, metamorfosis terdiri atas 2 jenis, yaitu metamorfosis sempurna
dan meta morfosis tidak sempurna.
Metamorfosis sempurna adalah proses perubahan bentuk tubuh hewan dari kecil hingga dewasa.
Metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang mengalami empat fase, yaitu telur, larva,
pupa (kepompong), dan imago. Serangga yang mengalami metamorfosis sempurna ialah
serangga yang memiliki empat tahap pertumbuhan dalam daur hidupnya.
Jika nyamuk betina bertelur, telur nyamuk menetas menjadi jentik-jentik. Jentik-jentik berubah
menjadi kepompong. Kepompong berubah bentuk menjadi nyamuk muda, dan kemudian
menjadi nyamuk dewasa. Karena perubahan bentuknya mengalami tahap kepompong, maka
nyamuk dikatakan mengalami metamorfosis sempurna.
Pernahkah kamu memperhatikan saat nyamuk hinggap di dinding? Nyamuk ada yang hinggap
menungging dan ada yang sejajar dengan dinding. Nyamuk yang hinggap menungging adalah
nyamuk malaria. Jentik-jentik nyamuk malaria sejajar dengan permukaan air, sedangkan jentik-
jentik nyamuk biasa menggantung di permukaan air.
Untuk menyaksikan video mengenai daur hidup nyamuk.
Coba kamu perhatikan kupu-kupu yang hinggap di bunga! Ketika kupu-kupu dewasa bertelur,
telurnya akan menetas menjadi larva yang berbentuk ulat, ulat menjadi kepompong dan
kepompong kemudian berubah menjadi kupu-kupu dewasa. Seperti pada nyamuk, Kupu-kupu
mengalami tahap kepompong sehingga dikatakan kupu-kupu melakukan metamorfosis
sempurna.
Metamorfosis tidak sempurna (tidak lengkap), adalah proses perubahan bentuk hewan yang saat
lahir tidak berbeda bentuknya dengan hewan dewasa (tidak melalui tahap menjadi kepompong),
yaitu telur, nimfa, dan hewan dewasa.
Contohnya: kecoak, capung, dan belalang.
Kecoa atau lipas betina bertelur dalam jumlah banyak yang diletakkan di permukaan tanah atau
pada tumpukan sampah. Telur kecoa menetas menjadi anak kecoa yang disebut nimfa. Nimfa
memiliki bentuk yang mirip dengan induknya. Kemudian nimfa menjadi kecoa dewasa. Karena
perubahan bentuknya tidak mengalami tahap kepompong, maka kecoa disebut mengalami
metamorfosis tidak sempurna. Serangga lain yang mengalami metamorfosis tidak sempurna
antara lain rayap, belalang, dan walang sangit.
Mula-mula, telur kecoak akan menetas men jadi nimfa. Nimfa ialah tahapan tubuh hewan
muda. Nimfa pada kecoak memiliki bentuk tubuh yang hampir serupa dengan kecoak
dewasa, tetapi ukuran nimfa lebih kecil dan belum bersayap. Dalam perkembangannya, nimfa
akan meng -alami pergan tian kulit (ekdisis) berkali-kali hingga menjadi kecoak dewasa.
Setelah dewasa, kecoak tersebut akan bertelur. Telur tersebut akan menetas. Tahapan
perubahan bentuk akan terulang lagi. Tahap petumbuhan pada kecoak termasuk pada
metamorfosis tidak sempurna. Kecoak tidak mengalami tahap larva dan pupa (kepompong).
Capung meninggalkan telur dewasa di kedangkalan danau atau kolam. Setelah menetas, larva
capung hidup dan berkembang di dasar perairan. Larva/ tempayak capung yang juga dikenal
dengan nama kini-kini bernapas di dalam air dengan menggunakan insang. Selama fase ini, larva
capung akan sering berganti kulit hingga mengalami metamorfosis menjadi nimfa. Sebagian
besar siklus hidup capung dihabiskan dalam bentuk nimfa (bisa hingga 4 tahun lamanya). Setelah
tumbuh sempurna, pada cuaca yang tepat, nimfa akan keluar dari air untuk mencari tumbuhan
atau bebatuan untuk menyelesaikan metamorfosis menjadi capung muda. Nimfa akan
mengelupaskan kulit lamanya dan berubah menjadi capung muda. Capung muda ini nantinya
akan berkembang menjadi capung dewasa.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa urutan metamorfosis pada Capung adalah
sebagai berikut: