in wound care
Bernadetta Indah MW,SKM
OUTLINE
› Pendahuluan
› Konsep Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
› Penerapan Standard Precautions pada perawatan luka
› Kesimpulan
Pendahuluan
Diagnosa 2009 2010 2011 2012
Luka Diabet 6 21 7 7
DM Gangren 19 2 1 0
Cellulitis 3 1 1 0
Staphylococcus epidermidis 10
Staphylococcus haemolyticus 14
Escherichia coli 21
0 5 10 15 20 25
Pendahuluan
Jenis bakteri pada spesimen pus periode 2010
Proteus mirabilis 5
Staphylococcus sp. 6
Acinetobacter baumannii 7
Pseudomonas aeruginosa 10
Escherichia coli 34
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Pendahuluan
Jenis bakteri pada spesimen pus periode 2011
Staphylococcus haemolyticus 7
Pseudomonas aeruginosa 8
Staphylococcus sp. 9
Escherichia coli 26
0 5 10 15 20 25 30
Pendahuluan
Jenis Bakteri pada spesimen pus periode Jan-Juli 2012
Staphylococcus haemolyticus 5
Staphylococcus epidermidis 6
Pseudomonas aeruginosa 13
Escherichia coli 14
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Konsep Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
Resiko Infeksi selalu ada
Infeksi termasuk
Tidak ada atau tidak dalam masa inkubasi setelah masuk RS
Infeksi timbul > 48 jam setelah rawat inap kontak dengan
pasien,lingkungan dan petugas kesehatan
Didapat di Rumah sakit tetapi muncul setelah pulang dari RS
Infeksi yang yang berhubungan dengan pekerjaan antar petugas
Infeksi yang didapat selama
Health care mendapatkan intervensi pelayanan
associated infection kesehatan seperti rumah sakit,
(HAIS) poliklinik,perawatan di rumah , klinik
dokter, puskesmas.
Masalah Global
› Rata-rata 0.8-8% pasien yang dirawat di RS mendapat infeksi
› Angka infeksi tertinggi adalah di area critical
› Insiden tertinggi terhadap pasien yang menggunakan prosedur
invansive dan dengan immuno-compromised
› Petugas kesehatan belum menyadari pentingnya pelaksanaan
pencegahan dan pengendalian infeksi
DAMPAK HAIs
› Meningkatkan morbidity dan mortality
› Meningkatkan ALS
› Biaya perawatan tinggi
› Produktivitas dan pelayanan RS yang menurun
› Reputasi RS buruk di publik
Dampak bagi pasien
Cacat fungsi dan stress emosi pada pasien.
Kondisi cacat dan mempengaruhi kualitas hidup
Salah satu penyebab kematian.
Biaya ekonomi meningkat : Meningkatnya length of
hospital stay (SSI - 8.2 days), extra investigations, extra
penggunaan obat dan extra perawatan oleh dokter dan
perawat.
Organisms penyebab Infeksi nosokomial dapat menyebar
pada komuniti melalui pasien keluar dari RS, pengunjung
dan petugas. Organism multi-resisten dapat
menyebabakan penyakit pada komuniti.
INFEKSI
› Kontaminasi berbahaya pada tubuh atau bagian tubuh
karena bakteri, virus, jamur, protozoa dan rickettsia atau
dengan toxin yang dihasilkan
Rantai infeksi
Portals of entry Portals of exit
Broken skin
Excretions
Mucous membrane
Means of Secretions
Gastrointestinal /
Droplets
respiratory / urinary tract transmission Skin
Direct Contact/fomite
Injection/ingestion
Airborne/aerosols
Dasar dari Pengendalian infeksi
Pseudomonas 15%
Acinetobacter 53,84%
Staphylococcus
candida
Enterobacter 15%
Staphyloccus sp 7%
Acinetobacter sp 47%
Enterobacter sp 35%
CUCI TANGAN
Klebsiella 9%
Enterobacter 47%
Acinetobacter sp 9% Staphylococcus 9%
3/19/2013 46
Protective Barrier
Kaji kondisi pasien sebelum
merawat luka, untuk menentukan
APD yang sesuai untuk digunakan
sebagai pelindung.
Sarung tangan
Masker
Caps
Gown/apron
Goggle
Sepatu
Kaji resiko terpapar
Kaji resiko yang akan terjadi
Non kritikal
Spaulding’s guidelines
Klasifikasi Contoh peralatan Jenis penanganan Contoh jenis penanganan
Kritikal Dressing yang digunakan Sterilisasi (waktu sesuai Untuk alat tahan panas:
Peralatan yang menembus untuk ulcers dan fistula petunjuk pabrik) Autoclave (steam under
jaringan tubuh atau system Alat-alat bedah, Cairan High level pressure)
vaskuler (termasuk laparascope, arthroscope, desinfectant Untuk alat Tidak tahan
instrumen gigi) catheter jantung, implants, panas:
jarum, alat-alat gigi, dan Ethylene oxide (ETO) gas,
aksessori endoskopi Hydrogen peroxide plasma
sterrad, Glutaraldehyde 2
%, peracetic acid.
STERILISASI TEMPERATUR TEKANAN WAKTU
Semi kritikal Fleksibel endoscope, Cairan kimia desinfektan Ethylene oxide (ETO) gas,
Kontak langsung dengan laryngoscope, alat untuk high level (dipaparkan ke Hydrogen peroxide plasma
membran mukosa, cairan pengobatan gangguan alat selama 20 menit) sterrad, Glutaraldehyde 2 %,
tubuh atau kulit yang rusak pernafasan dan alat anestesi. Cairan desinfektan peracetic acid, sodium
Thermometer oral atau rectal intermediet level (dipaparkan hypochlorite.
ke alat selama 10 menit) Ethyl or isopropyl alcohol
(70%-90%)
Klasifikasi Contoh peralatan Jenis penanganan Contoh jenis penanganan
Non kritikal Stethoscope, sendok makan, Cairan desinfektan low level Ethyl or isopropyl alcohol
Kontak langsung dengan lantai, pispot, furniture, (dipaparkan ke alat selama (70%-90%)
kulit yang utuh Trolley, meja operasi, 10 menit) Detergen phenolic
wastafel dan lain-lain germicidal detergen
(diencerkan sesuai label)
Sodium hypoclorite 5,52 %
100ppm atau chlorine sesuai
petunjuk pabrik)
4.Instrumen-peralatan pasien
• Jika terkena:
– Pertolongan pertama
– Melaporkan insiden secepat mungkin ke supervisor