Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

Lembar Perhitungan

WASTE STABILIZATION PONDS

ASUMSI

A. Beban Pengolahan

Parameter Nilai Unit

Beban aliran Q0 93 m3/hari
Konsentrasi TSS CTSS,0 2,700 mg/L
Konsentrasi BOD CBOD,0 1,250 mg/L
Konsentrasi Amonia CNH3,0 180 mg/L

B. Parameter Disain

Nilai
Parameter Anaerobic Facultative Maturation Unit
Pond Pond Pond
Tingkat beban organik BOD loading rate 300 35 -
3 2
g/m /day g/m /day
Kedalaman Depth 4 2 1 meter
Waktu tinggal Residence time - - 10 hari
Kandungan padatan % dry solids 10 10 - %DS
Massa jenis lumpur Sludge density 1,000 - - Kg/m3
% digested % digested 20 - - %
% pemisahan TSS % TSS removed 70 80 70 %
% pemisahan BOD % BOD removed 70 80 70 %
% pemisahan NH3 % NH3 removed 0 75 75 %
Catatan: TSS = Total Suspended Solids, BOD = Biological Oxygen Demand, NH3 = Ammonia, 0 = influent, l = liquid, s = solids.

KALKULASI

A. Anaerobic Pond

Langkah 1: Hitung dimensi anaerobic pond

Langkah 1a. Hitung beban organik (BOD loading) untuk anaerobic pond
𝑔 𝐵𝑂𝐷
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑜𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑘 ( ) = 𝑄0 × 𝐶𝐵𝑂𝐷
ℎ𝑎𝑟𝑖

1
 Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

Langkah 1b. Hitung volume anaerobic pond untuk bagian pengolahan sesuai beban organik
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑜𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑘
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑜𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 (𝑚3 ) =
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑜𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑘

Langkah 1c. Hitung volume anaerobic pond dengan mempertimbangkan volume akumulasi lumpur
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐴𝑛𝑎𝑒𝑟𝑜𝑏𝑖𝑐 𝑃𝑜𝑛𝑑 (𝑚3 ) = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑜𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 (𝑚3 ) + Volume Bagian Akumulasi Lumpur (𝑚3 )

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝐿𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 (𝑚3 ) = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑜𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 (𝑚3 )

Langkah 1d. Hitung luas permukaan anaerobic pond

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐴𝑛𝑎𝑒𝑟𝑜𝑏𝑖𝑐 𝑃𝑜𝑛𝑑 (𝑚3 )
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 (𝑚2 ) =
𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 (𝑚)

Langkah 2: Estimasi pembuangan lumpur endapan

Langkah 2a. Hitung tingkat akumulasi lumpur di dasar Anaerobic Pond

𝑘𝑔
𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 (
ℎ𝑎𝑟𝑖
) = 𝑄0 × 𝐶𝑇𝑆𝑆 × (% 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑇𝑆𝑆) x faktor konversi

Langkah 2b. Hitung akumulasi lumpur setelah penguraian organik (digestion) di dasar kolam
𝑘𝑔
𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑟𝑎𝑖𝑎𝑛 ( ) = 𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 × (1 − % 𝑑𝑖𝑔𝑒𝑠𝑡𝑒𝑑)
ℎ𝑎𝑟𝑖

Langkah 2c. Hitung volume lumpur setelah penguraian organik (digestion) di dasar kolam
𝑚3 𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑟𝑎𝑖𝑎𝑛
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑟𝑎𝑖𝑎𝑛 ( ) =
ℎ𝑎𝑟𝑖 % 𝑑𝑟𝑦 𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑𝑠 × 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟

Langkah 2d. Hitung rentang waktu pembuangan lumpur perlu dilakukan

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐾𝑜𝑙𝑎𝑚 𝐵𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝐿𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟
𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 (ℎ𝑎𝑟𝑖) = =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑟𝑎𝑖𝑎𝑛

2
 Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

Langkah 2e. Pastikan apakah frekuensi pembuangan lumpur layak untuk diterapkan, dan sesuaikan jika belum layak

Langkah 3: Hitung Parameter Efluen

Langkah 3a. Hitung konsentrasi effluen TSS

𝐶𝑇𝑆𝑆,𝑙 = 𝐶𝑇𝑆𝑆,0 × (100 − % 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑇𝑆𝑆)

Langkah 3b. Hitung konsentrasi effluen BOD

𝐶𝐵𝑂𝐷,𝑙 = 𝐶𝐵𝑂𝐷,0 × (100 − % 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑂𝐷)

Langkah 4: Hitung aliran keluar tangki yang membawa padatan

𝑄𝑙 = 𝑄0

B. Facultative Pond

Langkah 1: Hitung dimensi anaerobic pond

Langkah 1a. Hitung beban organik (BOD loading) untuk facultative pond
𝑔 𝐵𝑂𝐷
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑜𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑘 ( ) = 𝑄0 × 𝐶𝐵𝑂𝐷
ℎ𝑎𝑟𝑖

Langkah 1b. Hitung luas permukaan facultative pond

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑜𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑘
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 (𝑚2 ) =
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑜𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑘

Langkah 2: Hitung Parameter Efluen

Langkah 2a. Hitung konsentrasi effluen TSS

𝐶𝑇𝑆𝑆,2 = 𝐶𝑇𝑆𝑆,𝑙 × (100 − % 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑇𝑆𝑆 )

3
 Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

Langkah 2a. Hitung konsentrasi effluen BOD

𝐶𝐵𝑂𝐷,2 = 𝐶𝐵𝑂𝐷,𝑙 × (100 − % 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑂𝐷)

Langkah 3: Hitung aliran keluar tangki

𝑄2 = 𝑄𝑙

C. Maturation Pond

Langkah 1: Hitung dimensi maturation pond

Langkah 1a. Hitung volume maturation pond menggunakan waktu tinggal

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 (𝑚3 ) = 𝑄2 × 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙

Langkah 1b. Hitung luas permukaan maturation pond

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 (𝑚3 )
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 (𝑚2 ) =
𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 (𝑚)

Langkah 2: Hitung Parameter Efluen

Langkah 2a. Hitung konsentrasi efluen TSS

𝐶𝑇𝑆𝑆,3 = 𝐶𝑇𝑆𝑆,2 × (100 − % 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑇𝑆𝑆 )

Langkah 2a. Hitung konsentrasi efluen BOD

𝐶𝐵𝑂𝐷,3 = 𝐶𝐵𝑂𝐷,2 × (100 − % 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑂𝐷)

DISKUSI

1. Untuk cadangan (redundancies), berapa jumlah unit untuk ke-3 jenis ponds yang anda rekomendasikan?
2. Gambar skema dari sistem WSP?
3. Bagaimana lumpur endapan dikeluarkan dari anaerobic pond dan dari faculatative pond?

4
 Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

Lembar Perhitungan

ANAEROBIC BAFFLED REACTOR (ABR)

ASUMSI

A. Beban Pengolahan

Parameter Nilai Unit

Beban aliran Q0 93 m3/hari
Konsentrasi TSS CTSS,0 2,700 mg/L
Konsentrasi BOD CBOD,0 1,250 mg/L
Konsentrasi Amonia CNH3,0 180 mg/L

B. Parameter Disain

Parameter Nilai Unit

Jam operasi Operation hour 10 jam
Faktor jam puncak Peak factor 1.5 m
Panjang kompartemen Compartment length 0.75 m
proses
Tinggi kompartemen proses Compartment height 2.5 m
Kecepatan aliran Upflow velocity 1.0 m/jam
Waktu retensi hidrolis Process minimum 5.0 - 7.5 jam
minimal proses hydraulic retention
time (HRT)
Waktu retensi hidrolis Settling minimum 15.0 - 18.0 jam
minimal pengendapan hydraulic retention
time (HRT)
% pemisahan TSS % TSS removed 85 %
% pemisahan BOD % BOD removed 75 %
% pemisahan NH3 % NH3 removed 0 %
Kedalaman height 2,5 meter
Jumlah chamber 6 min

KALKULASI

A. Hitung Dimensi Kompartemen Proses

Langkah 1: Hitung beban aliran puncak (peak flow)

𝑚3 𝑄0
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘 ( )= × 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘
𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖

5
 Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

Langkah 2: Hitung lebar kompartemen berdasarkan beban aliran puncak:

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘
𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 (𝑚) =
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 × 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛

Langkah 3: Hitung volume kompartemen:

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 (𝑚3 ) = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 × 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 × 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛

Langkah 4: Periksa HRT settling tank:

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐶ℎ𝑎𝑚𝑏𝑒𝑟
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑟𝑒𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜𝑙𝑖𝑠 (𝑗𝑎𝑚) = > 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝐻𝑅𝑇
1 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑄0 × ( )
24 𝑗𝑎𝑚

B. Hitung Dimensi Kompartemen Pengendapan (Settling)

Langkah 1: Hitung panjang kompartemen settling:

1 ℎ𝑎𝑟𝑖
(𝐻𝑅𝑇 × 𝑄0 ( ))
24 𝑗𝑎𝑚
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑠𝑒𝑡𝑡𝑙𝑖𝑛𝑔 (𝑚) =
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 × 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛

Langkah 2: Hitung volume kompartemen settling:

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑠𝑒𝑡𝑡𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑛𝑘 (𝑚3 ) = 𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 × 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 × 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑠𝑒𝑡𝑡𝑙𝑖𝑛𝑔

Langkah 3: Periksa HRT settling tank:

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑆𝑒𝑡𝑡𝑙𝑖𝑛𝑔
𝐻𝑅𝑇 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑠𝑒𝑡𝑡𝑙𝑖𝑛𝑔 (𝑗𝑎𝑚) = > 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝐻𝑅𝑇
1 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑄0 × ( )
24 𝑗𝑎𝑚

6
 Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

C. Hitung Dimensi ABR

Langkah 1: Hitung volume ABR:

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐴𝐵𝑅 ( 𝑚3 ) = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑒𝑡𝑡𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑛𝑘 + 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐ℎ𝑎𝑚𝑏𝑒𝑟 × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑐ℎ𝑎𝑚𝑏𝑒𝑟𝑠

Langkah 2: Hitung luas permukaan ABR:

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐴𝐵𝑅
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝐴𝐵𝑅 ( 𝑚2 ) =
𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛

Langkah 3: Periksa HRT ABR:

𝐴𝐵𝑅 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝐴𝐵𝑅 𝐻𝑅𝑇 (𝑗𝑎𝑚) = > 𝑀𝑖𝑛. 𝐴𝐵𝑅 𝐻𝑅𝑇
1 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑄0 × ( )
24 𝑗𝑎𝑚

D. Hitung Parameter Efluen

Langkah 1. Hitung konsentrasi efluen TSS

𝐶𝑇𝑆𝑆,𝑙 = 𝐶𝑇𝑆𝑆,0 × (100 − % 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑇𝑆𝑆 )

Langkah 2. Hitung konsentrasi efluen BOD

𝐶𝐵𝑂𝐷,𝑙 = 𝐶𝐵𝑂𝐷,0 × (100 − % 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑂𝐷)

DISKUSI
1. Bagaimana ABR dioperasikan?
a. Selama jam puncak?
b. Selama tidak menerima lumpur tinja?
2. Bagaimana anda mengeluarkan lumpur dari kompartemen pengendapan? Bagaimana dengan kompartemen
lainnya?
3. Kemana lumpur tinja akan dibuang?
4. Bagaimana dengan fungsi cadangan (redundancies)?
5. Bagaimana dengan faktor keamanan?
6. Apakah effluen dapat memenuhi baku mutu? Jika tidak, proses tambahan apa yang anda rekomendasikan?

7
 Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

Lembar Perhitungan

AERATED LAGOON

ASUMSI

A. Beban Pengolahan

Parameter Nilai Unit

Beban aliran Q0 93 m3/hari
Konsentrasi TSS CTSS,0 2,700 mg/L
Konsentrasi BOD CBOD,0 1,250 mg/L
Konsentrasi Amonia CNH3,0 180 mg/L

B. Parameter Disain

Parameter Nilai Unit

Beban tangki aerasi Aeration tank loading 0.56 kg 02/m3
Kebutuhan 02 untuk BOD BOD removal O2 requirement 1.5 kg 02/kg BOD
Waktu retensi Retention time 4 hari
Kedalaman tangki Depth 4 m
% pemisahan TSS % TSS removed 70 %
% pemisahan BOD % BOD removed 98 %
% pemisahan NH3 % NH3 removed 0 %

KALKULASI

A. Hitung Kebutuhan Oksigen

Langkah 1 – Hitung beban BOD

𝑘𝑔
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑂𝐷 ( ) = 𝑄𝑝 × (𝐶𝐵𝑂𝐷,𝑖 − 𝐶𝐵𝑂𝐷,𝑜𝑢𝑡 ) x faktor konversi
ℎ𝑎𝑟𝑖

Catatan: Nilai CBOD,out dianggap 0 karena nilai 30mg/L jauh lebih kecil dari CBOD,i

Langkah 2 – Hitung Actual Oxygen Requirement (AOR)

𝑘𝑔 02
𝐴𝑂𝑅 ( ) = 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑂𝐷 × 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 02 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 𝐵𝑂𝐷
ℎ𝑎𝑟𝑖

8
 Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

B. Hitung Dimensi Aerated Lagoon

Langkah 1: Hitung volume tangki

𝐴𝑂𝑅 × 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑟𝑒𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 (𝑚3 ) =
𝐴𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑘 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔

Langkah 2: Hitung luas permukaan tangki

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑚3 )
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 (𝑚2 ) =
𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 (𝑚)

C. Pilih Peralatan Aerator:

Catatan: Gunakan informasi dari vendor untuk memilih jenis aerator yang sesuai berikut harganya. Nilai AOR
dan volume tangki harus digunakan untuk menentukan peralatan yang tepat.

O2 max sheet:
2 unit @ 4 kW – kebutuhan oksigen dan volume dapat terpenuhi tetapi fungsi cadangan (redundancy) tidak terpenuhi.
Dibutuhkan 3 unit @ 4kW untuk memenuhi semuanya.
1 unit @ 5.5 kW – kebutuhan oksigen dapat terpenuhi tetapi kebutuhan volume dan fungsi cadangan (redundancy)
tidak terpenuhi. Dibutuhkan 2 unit @ 5.5 kW untuk memenuhi semuanya.

EcoJet
A2hp
A3hp
A5hp –
kebutuhan oksigen dapat terpenuhi jika peralatan dapat bekerja dengan efisiensi tinggi, tetapi kebutuhan fungsi
cadangan (redundancy) tidak terpenuhi. Dibutuhkan 2 unit A5hp untuk memenuhi semuanya.

E. Hitung Parameter Efluen

Langkah 1. Hitung konsentrasi efluen TSS:

𝐶𝑇𝑆𝑆,𝑙 = 𝐶𝑇𝑆𝑆,0 × (100 − % 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑇𝑆𝑆 )

Langkah 2. Hitung konsentrasi efluen BOD:

𝐶𝐵𝑂𝐷,𝑙 = 𝐶𝐵𝑂𝐷,0

9
 Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

Langkah 3. Hitung konsentrasi efluen NH3:

𝐶𝑁𝐻3,𝑙 = 𝐶𝑁𝐻3,0 × (100 − % 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑁𝐻3 )

Langkah 4: Hitungan besar aliran:

𝑄𝑙 = 𝑄0

DISKUSI
1. Berapa jam aerator harus dioperasikan dalam satu hari? Apa yang mampu membuat hal ini tidak terjadi?
2. Gambar layout pereletakkan aerators and dimna diletaakkan pipa inlet dan outlet?
3. Keterampilan apa yang dibutuhkan oleh operator aerated lagoon?
4. Apa fungsi cadangan sudah dipertimbangkan?
5. Apakah dibutuhkan clarifier setelah aerated lagoon?

===

10
 Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

Lembar Perhitungan

TRICKLING FILTER (DENGAN CLARIFIER)

ASUMSI

A. Beban Pengolahan

Parameter Nilai Unit

Beban aliran Q0 93 m3/hari
Konsentrasi TSS CTSS,0 405 mg/L
Konsentrasi BOD CBOD,0 313 mg/L
Konsentrasi Amonia CNH3,0 180 mg/L

B. Parameter Disain

Parameter Nilai Unit

Tingkat beban organik BOD loading rate 0.3 - 1 kg BOD/m3/hari
Kebutuhan 02 untuk BOD Depth 2-6 m
Rasio recycle debit Recycle flow ratio 150 – 200 %
Beban hidrolis trickling filter Total hydraulic loading 0.4 – 1.7 m3/m2/jam
Beban permukaan clarifier Clarifier overflow rate 10 – 40 m3/m2/hari
Konsentrasi efluen TSS CTSS,OUT 30 mg/L
Konsentrasi efluen BOD CBOD,OUT 30 mg/L
Surface area media 100 m3/m2

KALKULASI

A. Hitung Volume dan Luas Permukaan Trickling FIlter

Langkah 1 – Hitung Beban BOD:

𝑘𝑔
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑂𝐷 ( ) = 𝑄0 × 𝐶𝐵𝑂𝐷
ℎ𝑎𝑟𝑖

11
 Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

Langkah 2 – Hitung volume menggunakan Beban BOD dan Tingkat Beban BOD (BOD Loading Rate):
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑂𝐷
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑚3 ) =
𝐵𝑂𝐷 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑒

Langkah 3: Hitung luas permukaan Trickling Filter:

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 (𝑚2 ) =
𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛

Langkah 4: Hitung diameter:

4 × 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 (𝑚) = √
𝜋

Langkah 5: Hitung Surface Area Media:

𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑠𝑝𝑒𝑐𝑖𝑓𝑖𝑐 𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑐𝑒 𝑎𝑟𝑒𝑎 = 𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑆𝑝𝑒𝑐𝑖𝑓𝑖𝑐 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑟𝑒𝑐.× 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒

B. Hitung Beban Hidrolis ke Clarifier

Langkah 1: Hitung debit recycle:

𝑚3
𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 𝑟𝑒𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 ( ) = 𝑄0 × 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 𝑟𝑒𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒
ℎ𝑎𝑟𝑖

Langkah 2: Hitung debit ke clarifier:

𝑚3
𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 𝐶𝑙𝑎𝑟𝑖𝑓𝑖𝑒𝑟 ( ) = 𝑄0 + 𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 𝑅𝑒𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒
ℎ𝑎𝑟𝑖

12
 Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

Langkah 3: Periksa Beban Hidrolis clarifier:

𝑚3 𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 𝐶𝑙𝑎𝑟𝑖𝑓𝑖𝑒𝑟 𝑚3
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐻𝑖𝑑𝑟𝑜𝑙𝑖𝑠 ( 2
)= (𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒: 10 − 40 )
ℎ𝑎𝑟𝑖 ∙ 𝑚 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑖 ∙ 𝑚2

C. Hitung Dimensi Clarifier

Langkah 1: Hitung luas permukaan clarifier:

𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 𝑐𝑙𝑎𝑟𝑖𝑓𝑖𝑒𝑟
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑐𝑙𝑎𝑟𝑖𝑓𝑖𝑒𝑟 ( 𝑚2 ) =
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 (𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑐𝑒 𝑜𝑣𝑒𝑟𝑓𝑙𝑜𝑤 𝑟𝑎𝑡𝑒)

Langkah 2: Hitung diameter clarifier:

4 × 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 (𝑚) = √
𝜋

===

13