Anda di halaman 1dari 13

Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

Lembar Perhitungan

TANGKI IMHOFF

ASUMSI

A. Beban Pengolahan

Parameter Nilai Unit


Beban aliran Q0 100 m3/hari
Konsentrasi TSS CTSS,0 18,000 mg/L
Konsentrasi BOD CBOD,0 5,000 mg/L
Konsentrasi Amonia CNH3,0 180 mg/L

B. Parameter Disain

Parameter Nilai Unit


Jam operasi Hours of operation 10 Jam
Waktu retensi lumpur Sludge retention time 60 Hari
Faktor jam puncak Peak factor hour 1.5
Waktu retensi pengendapan Settling tank retention time 3 Jam
Sasaran kandungan padatan Target % dry solids 10 %DS
% pemisahan TSS % TSS removed 60 %
% pemisahan BOD % BOD removed 50 %
% pemisahan NH3 % NH3 removed 0 %
Kedalaman bagian digester H digester 6 m
Kedalaman bagian sedimentasi H sedimentation 2 m
Catatan: TSS = Total Suspended Solids, BOD = Biological Oxygen Demand, NH3 = Ammonia, 0 = influent, l = liquid, s =
solids.

KALKULASI

A. Hitung Ukuran Tangki

Langkah 1: Hitung Beban Masa (Mass Loading)


𝑘𝑔 𝑚3 𝑔
𝑚𝑎𝑠𝑠 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 ( ) = 𝑄0 ( )× 𝐶𝑇𝑆𝑆 ( ) x faktor konversi
ℎ𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝐿

1
Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

Langkah 2: Hitung Tingkat Akumulasi Padatan (Solids Accumulation Rate)


𝑘𝑔 𝐷𝑆 𝑘𝑔
𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑𝑠 𝑎𝑐𝑐𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑒 ( ) = 𝑚𝑎𝑠𝑠 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 ( ) × % 𝑃𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑇𝑆𝑆
ℎ𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖

Langkah 3: Hitung Volume untuk Digestion


𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑟𝑒𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 ×𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑𝑠 𝑎𝑐𝑐𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑒
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑑𝑖𝑔𝑒𝑠𝑡𝑒𝑟 (𝑚3 ) = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑑𝑖𝑔𝑒𝑠𝑡𝑒𝑟 (%)
x faktor konversi

Langkah 4: Hitung Luas Permukaan untuk Digestion (Kedalaman digester)


𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑑𝑖𝑔𝑒𝑠𝑡𝑒𝑟
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑔𝑒𝑠𝑡𝑒𝑟 (𝑚2 ) =
𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑔𝑒𝑠𝑡𝑒𝑟

Langkah 5: Hitung Faktor Puncak pada Stasiun Penerima


𝑚3 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛
𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘 ( ) = × 𝑝𝑒𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖

Langkah 6: Hitung Volume untuk Tangki Pengendapan


𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝 (𝑚3 ) = 𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘 × 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑑𝑒𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝

Langkah 7: Hitung Luas Permukaan untuk Tangki Pengendap


𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝 (𝑚3 )
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝 (𝑚2 ) =
𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝 (𝑚)

Langkah 8: Pastikan Ukuran Tangki Pengendap dapat Berada di atas Digester


𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝 < 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑔𝑒𝑠𝑡𝑒𝑟

2
Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

B. Hitung Frekuensi dan Volume Pembuangan

Langkah 0: Tidak ada akumulasi padatan karena lumpur masuk sama dengan lumpur keluar
𝑄𝑙 = 𝑄0

Langkah 1: Hitung rentang waktu desludging


𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑑𝑒𝑠𝑙𝑢𝑑𝑔𝑖𝑛𝑔 = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑟𝑒𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛

Langkah 2: Hitung volume desludging


𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑎𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 × 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑑𝑒𝑠𝑙𝑢𝑑𝑔𝑖𝑛𝑔
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑑𝑒𝑠𝑙𝑢𝑑𝑔𝑖𝑛𝑔 =
𝑘𝑔
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 ( 3 )
𝑚

C. Hitung Parameter Efluen

Langkah 1: Hitung konsentrasi TSS pada efluen


𝐶𝑇𝑆𝑆,𝑙 = 𝐶𝑇𝑆𝑆,0 × (100 − % 𝑃𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑇𝑆𝑆 )

Langkah 2: Hitung konsentrasi BOD pada efluen


𝐶𝐵𝑂𝐷,𝑙 = 𝐶𝐵𝑂𝐷,0 × (100 − % 𝑃𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑂𝐷)

DISKUSI
 Bagaimana anda mengeluarkan lumpur dari dalam tangki, khususnya padatan yang sudah terkompaksi atau
memadat?
 Bagaimana tentang unit cadangan?
 Apa yang harus dilakukan untuk padatan yang sudah dikeluarkan dari tangki?
 Bagaimana mengatur pengoperasian saat debit jam puncak?
 Bagaimana anda mengerjakan konstruksi Tangki Imhoff?
 Mempertimbangkan kualitas efluen, hambatan apa yang akan dijumpai dalam pengolahan cairan sesudahnya?

===

3
Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

Lembar Perhitungan

SCREW PRESS

ASUMSI

A. Beban Pengolahan

Parameter Nilai Unit


Beban aliran Q0 100 m3/hari
Konsentrasi TSS CTSS,0 18,000 mg/L
Konsentrasi BOD CBOD,0 5,000 mg/L
Konsentrasi Amonia CNH3,0 180 mg/L

B. Parameter Disain

Parameter Nilai Unit


Jam operasi Hours of operation 10 Jam
Faktor jam puncak Peak factor hour 1.5
Sasaran kandungan padatan Target % dry solids 20 %DS
% pemisahan TSS % TSS removed 85 %
% pemisahan BOD % BOD removed 75 %
Catatan: TSS = Total Suspended Solids, BOD = Biological Oxygen Demand.

C. Opsi Screw Press

Parameter Opsi 1 Opsi 2 Unit


Kapasitas Capacity 4 5 m3/jam
Biaya investasi Capital cost 1.472 2.76 Rp. Milyar
Kebutuhan energi Energy requirement 2 2.5 kW/unit
Kebutuhan polimer Polymer requirement 10 12 g/kg dry solids
Harga polimer Polymer cost 75,000 75.000 Rp./kg
Kebutuhan air pencucian Washwater requirement 10 L/m3
Luas lahan Site area 10 m2 15 m2
(2 m x 5 m) (3 m x 5 m)

KALKULASI

A. Hitung Beban Padatan (Mass Loading):


𝑘𝑔 𝑚3 𝑔
𝑚𝑎𝑠𝑠 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 ( ) = 𝑄𝑝 ( )× 𝐶𝑇𝑆𝑆 ( ) x faktor konversi
ℎ𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝐿

4
Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

B. Hitung Parameter Efluen

Langkah 1: Hitung konsentrasi TSS


𝐶𝑇𝑆𝑆,𝑙 = 𝐶𝑇𝑆𝑆,0 × (100 − % 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑇𝑆𝑆 )

Langkah 2: Hitung konsentrasi BOD


𝐶𝐵𝑂𝐷,𝑙 = 𝐶𝐵𝑂𝐷,0 × (100 − % 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑂𝐷)

C. Hitung Beban Padatan

Langkah 1: Perolehan Rumus Beban Padatan

Rumus Keseimbangan Massa


𝑚3 𝑚𝑔 𝑚3 𝑚𝑔 𝑚3 𝑚𝑔
𝑄0 ( ) × 𝐶0 ( ) = 𝑄𝑙 ( ) × 𝐶𝑙 ( ) + 𝑄𝑠 ( ) × 𝐶𝑠 ( )
ℎ𝑎𝑟𝑖 𝐿 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝐿 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝐿

Rumus Keseimbangan Volume


𝑚3 𝑚3 𝑚3
𝑄0 ( ) = 𝑄𝑙 ( ) + 𝑄𝑠 ( )
ℎ𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖

Penyesuaian Rumus Keseimbangan Volume


𝑄𝑙 = 𝑄0 − 𝑄𝑠

Penggabungan Rumus Keseimbangan Volume ke Rumus Keseimbangan Massa


𝑄0 × 𝐶0 = (𝑄0 − 𝑄𝑠 ) × 𝐶𝑙 + 𝑄𝑠 × 𝐶𝑠

Formulasi Rumus Beban Padatan


𝑄0 × 𝐶0 = 𝑄0 × 𝐶𝑙 − 𝑄𝑠 × 𝐶𝑙 + 𝑄𝑠 × 𝐶𝑠

𝑄0 ( 𝐶0 − 𝐶𝑙 ) = 𝑄𝑠 (𝐶𝑠 − 𝐶𝑙 )

( 𝐶0 − 𝐶𝑙 )
𝑄𝑠 = 𝑄0
( 𝐶𝑠 − 𝐶𝑙 )

Langkah 2: HItung

5
Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

D. Hitung Unit Pengolahan dan Estimasi Biaya

Langkah 1: Hitung Kebutuhan Unit Screw Press


𝑚𝑎𝑠𝑠 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑛𝑖𝑡 =
𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑜𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 × 𝑗𝑎𝑚 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖

Catatan:
 Informasi mengenai kapasitas unit pengolahan diperoleh dari produsen screw press.
 Pertimbangkan kebutuhan cadangan (redudancy) karena IPLT harus tetap berfungsi di saat satu unit screw
press rusak. Hal ini dapat dilakukan dengan menambah jumlah operasi screw press atau menambah unit
cadangan.

Langkah 2: Hitung Kebutuhan Polimer


𝑘𝑔 𝑘𝑔
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑝𝑜𝑙𝑖𝑚𝑒𝑟 (𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛) = 𝑚𝑎𝑠𝑠 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 (ℎ𝑎𝑟𝑖) × 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑙𝑖𝑚𝑒𝑟 x faktor konversi

Langkah 3: Hitung Kebutuhan dan Biaya Energi

Langkah 4: Hitung Biaya Investasi dan Biaya Operasi

Catatan:
 Informasi mengenai harga screw press dan polimer (gunakan penawaran dari produsen).

DISKUSI
1. Apakah sistem screw press dapat menangani fluktuasi debit sesaat (instantaneous flow)? Jika tidak, perubahan apa
yang dapat direkomendasikan?
2. Bagaimana padatan hasil screw press ditangani?
3. Apakah ada kekhawatiran terhadap kualitas efluen?
4. Prasarana apa yang dibutuhkan untuk screw press?

===

6
Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

Lembar Perhitungan

SLUDGE DRYING BED (SDB)

ASUMSI

A. Beban Pengolahan

Parameter Nilai Unit


Beban aliran Q0 100 m3/hari
Konsentrasi TSS CTSS,0 18,000 mg/L
Konsentrasi BOD CBOD,0 5,000 mg/L
Konsentrasi Amonia CNH3,0 180 mg/L

B. Parameter Disain

Parameter Nilai Unit


Beban massa Mass loading rate 200 Kg TS/m2/tahun
Beban hidrolis Hydraulic loading 20 Cm
Waktu tinggal lumpur Sludge residence time 15 Hari
% pemisahan TSS % TSS removed 90 %
% pemisahan BOD % BOD removed 70 %
% aliran leachate % leachate of total flow 75 %
Catatan: TSS = Total Suspended Solids, BOD = Biological Oxygen Demand, NH3 = Ammonia, 0 = influent, l = liquid,
s = solids.

KALKULASI

A. Hitung Luas Permukaan SDB

Langkah 1: Hitung Beban Padatan (Mass Loading)


𝑘𝑔 𝑚3 𝑔
𝑚𝑎𝑠𝑠 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 ( ) = 𝑄𝑝 ( )× 𝐶𝑇𝑆𝑆 ( ) x faktor konversi
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝐿

Langkah 2: Hitung Luas Permukaan Berdasarkan Mass Loading


𝑘𝑔 𝑘𝑔
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 (𝑚2 ) = 𝑚𝑎𝑠𝑠 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 ( ) / 𝑚𝑎𝑠𝑠 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑟𝑎𝑡𝑒 ( 2 )
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑚 ∙ 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

7
Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

Langkah 3: Hitung Luas Permukaan Berdasarkan Beban Hidrolis (Hydraulic Loading)


𝑚3
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛(𝑚2 ) = 𝑄𝑝 ( ) × 𝑆𝑅𝑇(𝑑) ÷ ℎ𝑦𝑑𝑟𝑎𝑢𝑙𝑖𝑐 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑟𝑎𝑡𝑒 (𝑐𝑚) × 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖
ℎ𝑎𝑟𝑖

Langkah 4: Tentukan Luas Permukaan (Pilih yang luas permukaan yang lebih besar:
Luas permukaan berdasarkan beban hidrolis > Luas permukaan berdasarkan beban padatan

Catatan: Dari kedua hasil perhitungan luas permukaan di atas, hydraulic loading merupakan
faktor penentu dalam penentuan luas permukaan air.

B. Hitung Parameter Efluen

Langkah 1: Hitung konsentrasi TSS


𝐶𝑇𝑆𝑆,𝑙 = 𝐶𝑇𝑆𝑆,0 × (100 − % 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑇𝑆𝑆 )

Langkah 2: Hitung konsentrasi BOD


𝐶𝐵𝑂𝐷,𝑙 = 𝐶𝐵𝑂𝐷,0 × (100 − % 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑂𝐷)

Langkah 3: Hitung konsentrasi NH3


𝐶𝑁𝐻3 ,𝑙 = 𝐶𝑁𝐻3 ,0 × (100 − % 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑁𝐻3 )

C. Hitung Keluaran Cairan dan Padatan

Langkah 1: Perolehan Rumus Beban Padatan

Rumus Keseimbangan Massa untuk SDB


𝑚3 𝑚𝑔 𝑚3 𝑚𝑔 𝑚3 𝑚𝑔 𝑚3 𝑚𝑔
𝑄0 ( ) × 𝐶0 ( ) = 𝑄𝑙 ( ) × 𝐶𝑙 ( ) + 𝑄𝑠 ( ) × 𝐶𝑠 ( ) + 𝑄𝑒 ( ) × 𝐶𝑒 ( )
ℎ𝑎𝑟𝑖 𝐿 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝐿 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝐿 𝑑 𝐿
Dengan mengasumsikan bagian cairan yang menguap tidak mengandung polution (Ce = 0 mg/L),
maka bagian rumus yang terkait dengan penguapan dapat diabaikan.

8
Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

𝑚3 𝑚𝑔 𝑚3 𝑚𝑔 𝑚3 𝑚𝑔 𝑚3 𝑚𝑔
𝑄0 ( ) × 𝐶0 ( ) = 𝑄𝑙 ( ) × 𝐶𝑙 ( ) + 𝑄𝑠 ( ) × 𝐶𝑠 ( ) + 𝑄𝑒 ( ) × 𝐶𝑒 ( )
ℎ𝑎𝑟𝑖 𝐿 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝐿 𝑑ℎ𝑎𝑟𝑖 𝐿 𝑑 𝐿

𝑚3 𝑚𝑔 𝑚3 𝑚𝑔 𝑚3 𝑚𝑔
𝑄0 ( ) × 𝐶0 ( ) = 𝑄𝑙 ( ) × 𝐶𝑙 ( ) + 𝑄𝑠 ( ) × 𝐶𝑠 ( )
ℎ𝑎𝑟𝑖 𝐿 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝐿 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝐿

Rumus Keseimbangan Volume


𝑚3 𝑚3 𝑚3 𝑚3
𝑄0 ( ) = 𝑄𝑙 ( ) + 𝑄𝑠 ( ) + 𝑄𝑒 ( )
ℎ𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖

Cairan yang hilang karena penguapan (Qe) dapat diabaikan karena nilainya jauh lebih kecil
dibandingkan beban-beban aliran lainnya.

𝑚3 𝑚3 𝑚3
𝑄0 ( ) = 𝑄𝑙 ( ) + 𝑄𝑠 ( )
ℎ𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖

Langkah 1: Hitung debit keluaran SDB melalui aliran bawah (leachate):


𝑄𝑙 = 𝑄0 × % 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑎𝑐ℎ𝑎𝑡𝑒

Langkah 2: Hitung hasil padatan yang dihasilkan SDB


(𝑄0 × 𝐶0 − 𝑄𝑙 × 𝐶𝑙 )
𝑄𝑠 =
𝐶𝑠

DISKUSI
1. Berapa jumlah unit SDB yang anda rekomendasikan? Hint: pertimbangkan waktu tinggal lumpur
(sludge residence time).
2. Gambarkan sketsa SDBs.
3. Bagaimana anda mengeluarkan padatan kering dari SDB?
4. Perwatan rutin apa yang dibutuhkan untuk SDB?
5. Jika satu truk dapat membawa 2,500 kg padatan kering, berapa banyak truk per tahun yang
dibutuhkan untuk mengeluarkan padatan kering dari SDB yang ada?

===

9
Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

Lembar Perhitungan

THICKENER

ASUMSI

A. Beban Pengolahan

Parameter Nilai Unit


Beban aliran Q0 100 m3/hari
Konsentrasi TSS CTSS,0 18,000 mg/L
Konsentrasi BOD CBOD,0 5,000 mg/L
Konsentrasi Amonia CNH3,0 180 mg/L

B. Parameter Disain

Parameter Nilai Unit


Jam operasi Hours of operation 10 Jam
Beban massa Mass loading 4 Kg/m2-jam
Faktor jam puncak Peak factor hour 1.5
Jumlah unit minimum Minimum number of units 2 Unit
Sasaran kandungan padatan Target % dry solids 6 %DS
% pemisahan TSS % TSS removed 65 %
% pemisahan BOD % BOD removed 50 %
% pemisahan NH3 % NH3 removed 0 %
Kedalaman Tangki H 3 m
Catatan: TSS = Total Suspended Solids, BOD = Biological Oxygen Demand, NH3 = Ammonia, 0 = influent, l = liquid,
s = solids.

KALKULASI

A. Hitung Luas Thickener dan Lahan yang Dibutuhkan

10
Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

Langkah 1: Hitung Beban Massa (mass loading) pada Jam Puncak (peak hour)
𝑘𝑔 𝑄0 × 𝐶𝑇𝑆𝑆
𝑚𝑎𝑠𝑠 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑟𝑎𝑡𝑒 ( ) = × 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘
𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖

Langkah 2: Hitung Luas Permukaan Berdasarkan Mass Loading


𝑘𝑔 𝑘𝑔
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 (𝑚2 ) = 𝑚𝑎𝑠𝑠 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑟𝑎𝑡𝑒 ( ) ÷ 𝑚𝑎𝑠𝑠 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 ( 2 )
𝑗𝑎𝑚 𝑚 ∙ 𝑗𝑎𝑚

Langkah 3: Tentukan Jumlah Unit Pengolahan (pertimbangkan redundancy dan kemudahan


konstruksi)

Catatan:
 Setidaknya dibutuhkan dua unit thickener untuk kebutuhan cadangan (redudancy)
 Jika diameter terlalu besar, biaya investasi thickener menjadi terlalu mahal

𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 (𝑚2 ) =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑚𝑖𝑛𝑢𝑚𝑢𝑚

4 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛
𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 (𝑚) = √
𝜋

Langkah 3: Tentukan luas lahan yang dibutuhkan (tambahkan 1 meter di sekeliling dan 2 meter untuk
ruang tambahan)
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 (𝑚) = (𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 + 2 𝑚) × ((2 𝑥 (𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 + 2 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟)) + 2)

11
Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

B. Hitung Kebutuhan Pembuangan Lumpur Endapan

Langkah 0: Tidak ada akumulasi padatan karena lumpur masuk sama dengan lumpur keluar
𝑄𝑙 = 𝑄0
Langkah 1: Hitung tingkat akumulasi padatan

𝑘𝑔 𝐷𝑆
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑎𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 ( )
ℎ𝑎𝑟𝑖
3
𝑚 𝑔
= 𝑄0 ( ) × 𝐶𝑇𝑆𝑆 ( ) × % 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑇𝑆𝑆 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖
ℎ𝑎𝑟𝑖 𝐿

Langkah 2: Hitung volume lumpur endapan yang harus dikeluarkan


𝑘𝑔
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑎𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 ( )
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 = ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑘𝑔
𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 ( 3 )
𝑚

Langkah 3: Tentukan seberapa sering lumpur endapan akan dikeluarkan


𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 = ⋯ … . 𝑘𝑎𝑙𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖

Langkah 4: Tentukan volume lumpur endapan per pengeluaran


𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 =
𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 (𝑘𝑎𝑙𝑖/ℎ𝑎𝑟𝑖)

C. Hitung Parameter Efluen

Langkah 1: Hitung konsentrasi TSS


𝐶𝑇𝑆𝑆,𝑙 = 𝐶𝑇𝑆𝑆,0 × (100 − % 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑇𝑆𝑆 )

Langkah 2: Hitung konsentrasi BOD


𝐶𝐵𝑂𝐷,𝑙 = 𝐶𝐵𝑂𝐷,0 × (100 − % 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑂𝐷)

12
Lembar Latihan Pelatihan Memilih Teknologi IPLT

DISKUSI
1. Bagaimana thickener dioperasikan pada jam puncak?
2. Sebaiknya apa yang harus dilakukan saat malam hari atau waktu-waktu dimana tidak ada lumpur
tinja yang diterima?
3. Sebaiknya apa yang harus dilakukan saat ingin menghentikan operasi thickener?
4. Seberapa sering sebaiknya lumpur endapan dikeluarkan per hari? Seberapa besar pipa yang
dibutuhkan? Berapa lama katup dibuka saat lumpur endapan dikeluarkan?
5. Apa yang harus dilakukan untuk lumpur yang sudah dikeluarkan? Apakah dibutuhkan suatu holding
tank?

===

13

Anda mungkin juga menyukai