Parameter Uji Udara Ambien Dengan

Filter

Yohan Kaleb S
BBSPJPPI Semarang
BSPJI Bandar Lampung
27 – 30 September 2022
Cara Uji Partikulat
Menggunakan HVAS
Dengan Menggunakan
Metode Gravimetri
Partikulat tersuspensi total SNI 7119.3:2017
Partikulat PM 2,5 SNI 7119.14:2016
Partikulat PM 10 SNI 7119.15:2016
Ruang Lingkup dan Prinsip

 Alat HVAS dengan laju alir 1,1 – 1,7 m3/menit.

 Filter dengan ukuran 20,3 x 25,4 cm atau 8 x 10 in.
 Efisiensi penyaringan 98,5% atau porositas 0,3 µm.
 Lama pengambilan contoh 24 ± 1 jam.
 Kadar minimal :
TSP : 3 mg atau sama dengan 1,2 µg/Nm3.
PM 2,5 dan PM 10 : 5 µg/Nm3.
Persiapan Filter

Penimbangan Awal Desikator Auto Dry Keeper

 Beri identitas pada filter.
 Simpan filter selama 24 jam pada ruang
suhu 15o – 35oC dan kelembaban relatif
< 50%.
 Timbang filter dengan timbangan
analitik (W1), ketelitian 0,1 mg.
 Bila menggunkan desikator,
penimbangan filter dilakukan hingga
mencapai bobot konstan, yaitu selisih
penimbangan 4% atau 0,5 mg.
 Simpan filter dengan lembaran antara
(glassine) dan bungkus dengan plastik
selama transportasi ke lapangan.
Penimbangan Filter
Tipe High Volume Air Sampler (HVAS)

 Tipe MFC (Mass Flow Controlled)

Menggunakan probe anemometer kawat panas untuk mengontrol laju
alir. Menyesuaikan laju aliran menggunakan speed control yang dapat diatur
secara manual.
 Tipe VFC (Volumetric Flow Controlled)
Menggunakan Critical Orifice dengan diameter lubang yang telah
ditentukan untuk mengontrol laju aliran.
Bagian-Bagian HVAS
1. Head HVAS (TSP, PM 10, PM 2,5)
2. Filter Holder
3. Flow Controller ( Orifice / Motor Speed Control)
4. Pompa Vakum
5. Flow Recorder (Chart / Otomatis )
6. Timer ( Manual / Otomatis )
7. Kabel Power
Catatan – Catatan Pada Saat
Pengambilan Contoh
 Bila filter sudah penuh, laju alir <1,1 m 3/menit, Ganti Filter.
 Adanya aerosol cair, seperti minyak dan partikel sisa pembakaran,
menyebabkan filter basah, rusak, dan filtrasi tidak baik. Ganti Filter.
 Pencatatan laju alir harus dilakukan secara berkala, atau continue.
 Segera hentikan pengambilan contoh uji, jika cuaca hujan.
 Benda selain partikel, seperti serangga yang tertangkap dalam filter akan
menambah berat. Pisahkan dengan menggunakan pinset.
 Bila contoh uji akan dilakukan analisis kandungan logam, maka filter
langsung dimasukkan dalam wadah penyimpan filter, dan tidak boleh
dilipat.
Penimbangan Contoh Uji

 Simpan filter selama 24 jam pada ruang suhu 15o – 35oC dan kelembaban
relatif < 50%.
 Timbang filter dengan timbangan analitik (W2), ketelitian 0,1 mg.
 Bila menggunakan desikator, penimbangan filter dilakukan hingga
mencapai bobot konstan, yaitu selisih penimbangan 4% atau 0,5 mg.
Koreksi Laju Alir Pada Kondisi Standar
Volume Udara Yang Diambil
Konsentrasi Partikel

(W2−W1) x 106
C = Vstd
 C : konsentrasi massa partikel tersuspensi (µg/Nm3)
 W2 : berat filter akhir (gram)
 W1 : berat filter awal (gram)
 Vstd : Volume contoh uji udara dalam keadaan standar
(Nm3)
 106 : konversi gram ke mikrogram
Pengendalian Mutu

 Gunakan filter sesuai persyaratan.

 Gunakan manometer atau alat pencatat laju alir, termometer, barometer,
dan neraca analitik yang terkalibrasi.
 Bila menggunakan genset sebagai sumber daya, posisi genset
ditempatkan minimum 20 m dan pada posisi down wind.
 Pastikan HVAS yang digunakan laik pakai.
Cara Kalibrasi HVAS
(sumber : https://www.youtube.com/watch?v=QPuuOPdJ77s)
PP nomor 22 tahun 2021 Lampiran VII

 Partikulat Debu berada di dalam satu nomor. Artinya ?

 Partikulat debu <100 µm (TSP) waktu pengukuran 24 jam hanya Aktif
Manual. Sesuai SNI menggunakan HVAS. Filter TSP digunakan untuk analisa
Pb.
 Partikulat debu < 10 µm (PM 10) dan < 2,5 µm (PM2,5)
a. waktu pengukuran 24 jam → Aktif Manual / Aktif Kontinu
b. waktu pengukuran 1 tahun → Aktif Kontinu
 Terima Kasih.

Sampling: Analisa :
Perhitungan :
a. Laju Alir a. Bobot Konstan
a. Satuan
b. Suhu Awal Filter
b. Selisih bobot filter
c. Tekanan b. Bobot Konstan
yang digunakan
Akhir Filter
d. Waktu c. Volume udara
pengambilan c. Jumlah Filter
yang disampling
Contoh digunakan