MATERI : POTENSIOMETRI
Oleh:
Kelompok : 5/Kamis Pagi
Anggota :
Universitas Diponegoro
Semarang
2014
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA I
MATERI : POTENSIOMETRI
Oleh:
Kelompok : 5/Kamis Pagi
Anggota :
HALAMAN PENGESAHAN
Disahkan pada:
Hari, tanggal : Rabu, 18 Desember 2014
Alfiyanti
21030113120071
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia -
Nya, kami dapat menyelesaikan laporan resmi Praktikum Dasar Teknik Kimia 1 dengan
lancar dan sesuai dengan harapan kami.Ucapan terima kasih juga kami ucapkan kepada
koordinator asisten laboratorium PDTK 1 Rizki Angga Anggita, asisten Alfiyanti sebagai
asisten laporan praktikum potensiometri kami, dan semua asisten yang telah membimbing
sehingga tugas laporan resmi ini dapat kami selesaikan. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman- teman yang telah membantu kami, baik dalam segi waktu maupun motivasi
Laporan resmi ini telah kami buat sebenar dan sebaiknya, namun kami menyadari
masih banyak kekurangan dan kesalahan yang ditemukan dalam laporan ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang sifatnya membngun kami harapkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................ii
PRAKATA................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................vii
INTISARI................................................................................................................................viii
SUMMARY..............................................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
2.4 pH meter...................................................................................................................3
4.2 Pembahasan............................................................................................................12
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................18
5.2 Saran.......................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.4 pH Larutan pada Penentuan Kadar HCl disekitar Titik Ekivalen............................15
Gambar 4.1 Grafik Hubungan pH Larutan dan Volume Penambahan Asam Oksalat.............12
Analisa Volumetri (titrasi) merupakan salah satu cara untuk mengetahui kadar suatu
senyawa dalam sampel. Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan kadar suatu senyawa
dalam sampel dengan metode potensiometri berdasarkan reaksi netralisasi. Manfaat dari
percobaan ini yaitu dapat menentukan kadar suatu senyawa dalam sampel dengan metode
potensiometri berdasarkan reaksi netralisasi.
𝑅𝑇
Prinsip potensiometri berdasarkan persamaan Nerst yaitu 𝐸 = + 𝑙𝑛𝑎 𝑛+ .
𝑀
𝐸𝑂 𝑛𝐹
Aplikasi potensiometri dalam bidang industri seperti pada analisis kloridapada pul dan kertas.
Di bidang kontrol bahan makanan seperti analisis NO 3-, F-, Br-, Ca2+ dalam minuman,
susu, daging, atau jus buah.
Percobaan dilakukan dengan membuat larutan NaOH, larutan Asam Oksalat, dan
kalibrasi pH-meter terlebih dahulu. Larutan ditampung dalam beaker glass dengan magnetic
bar di dalamnya. Magnetic stirrer dinyalakan dan diatur kecepatannya. Latutan dititrasi
dengan volume tetap dan diukur pH nya menggunakan elektroda pH. Cara yang sama
dilakukan untuk standarisasi NaOH dan penentuan kadar HCl.
Grafik hasil percobaan menunjukkan penurunan pH setiap penambahan Asam
Okasalat dan kenaikan pH setiap penambahan NaOH. pH larutan relatif stabil sebelum TAT,
karena ion H+ atau OH- yang ada belum tenetralisir seluruhnya. Konsentrasi HCl yang
ditemukan lebih rendah daripada aslinya karena beberapa alasannya, termasuk sifat NaOH
yang mudah terkontaminasi. Alasan lain ialah sifat volatil HCl yang membuat konsentrasi
dapat berubah. Di sisi lain, metode yang digunakan hanyalah Analisa Grafik yang kurang
akurat dibandingkan Metode Tabel dan Grafik Turunan.
Konsentrasi larutan NaOH yaitu 0,0512 N. Dan konsentrasi HCl dalam sampel yang
tak diketahui adalah sebesar 0,021 N. Kadar HCl yang sesungguhnya ialah 0,0216 N;
sehingga persen error percobaan ini adalah sebesar 2,77 %. Pada percobaan berikutnya,
akan lebih baik jika mengkalibrasi instrumen setiap penggantian larutan yang ingin
diidentifikasi. Dan untuk saran lainnya yaitu untuk menggunakan kecepatan sedang pada
magnetic stirrer.
SUMMARY
BAB I
PENDAHULUAN
𝑅𝑇
𝐸 = 𝐸𝑂 + 𝑙𝑛𝑎𝑀𝑛+
𝑛𝐹
Dengan :
E° = potensial elektroda standar yang konstan dengan logam
P = tetapan gas
T = temperatur mutlak
F = tetapan Faraday
N = valensi ion
Mn+ = aktivitas ion dengan larutan
Persamaan dapat disederhanakan menjadi:
0,0001983
E = EO + 0,0001983+ log a Mn+
𝑛
Gambar 3.7 Buret, statif dan klem Gambar 3.8 Gelas ukur
III.3 Keterangan Gambar Alat
VE
V NaOH pH Larutan
0 3.8
2 3.3
4 3.1
6 2.8
8 3.2
10 3.3
12 3.4
14 3.3
16 3.2
18 3.3
20 3.6
20.1 3.7
20.2 3.8
20.3 3.9
20.4 3.5
20.5 3.75
20.6 4
20.7 4.7
20.8 5.3
20.9 5.6
21 6.05
21.1 7.1
21.2 7.7
21.3 8
21.4 8.17
21.5 8.3
21.6 8.44
21.7 8.54
21.8 8.64
21.9 8.73
22 8.79
24 9.3
26 9.5
28 9.62
30 9.7
IV. 2. Pembahasan
1.Standarisasi Larutan NaOH
VE = 12,8 mL
Gambar 4.1. Grafik Hubungan pH Larutan dan Volume Penambahan Asam Oksalat.
VE = 21,1 mL
Konsentrasi HCl pada asampel dapat diketahui dengan menitrasi sampel dengan larutan
NaOH yang terstandarisasi, dengan prinsip netralisasi asam basa. Dari Gambar 4.2, pH
larutan relatif stabil hingga penambahan 20 mL NaOH. Lalu lonjakan pH terjadi setelah
penambahan 22 mL HCl. Karena ion H+ pada larutan habis bereaksi dengan OH- dan karena
adanya kelebihan OH-. Karena menggunakan prinsip netralisasi asam basa, V E dapat dicari
dengan mencari volume penambahan NaOH yang menghasilkan pH sebesar 7. Sehingga
didapat VE adalah 21,1 mL.
Dari proses standarisasi larutan NaOH, didapat normalitas NaOH adalah sebesar 0,0512
N. kemudian dari proses titrasi sampel dengan larutan NaOH yang distandarisasi didapat
normalitas HCl dalam sampel sebesar 0,021 N. Dengan kadar asli HCl pada sampel adalah
0,0216 N. Persen error pada percobaan ini adalah 2,77 %.
Alasan kadar HCL yang ditemukan lebih kecil dari aslinya antara lain :
1. Sifat NaOH yang mudah terkontaminasi.
NaOH rentan terkontaminasi karena sifatnya yang mudah bereaksi dengan CO 2 dari
udara dan menyerap air dalam keadaan terbuka. Reaksi NaOH dengan CO2 akan
menghasilkan NaHCO3 yang memiliki pH lebih rendah dari NaOH. Adapun
reaksinya adalah sebagai berikut:
NaOH + CO2 → NaHCO3
Karena kadar NaOH yang lebih rendah, mengakibatkan kadar HCl hasil perhitungan
juga rendah, karena normalitas (N) yang berbanding lurus dengan HCl.
(Underwood,1998)
2. Sifat Volatil HCl
HCl memilik sifat volatil (mudah menguap). sifat volatil HCl ini mempengaruhi
konsentrasi. Perubahan konsentrasi inilah yang menyebabkan kadar yang ditemukan
lebih kecil dari aslinya. (Underwood,2000).
3. Metode Perhitungan
VE didapat dengan mencari nilai volume titran dimana pH bernilai 7,0 pada grafik.
Metode yang demikian disebut perhitungan grafik, yang mana kurang akurat dalam
perhitungannya. Metode yang lebih akurat untuk mencari V E adalah dengan metode
perhitungan tabel, yaitu dengan mencari turunan pada pH terhadap volume dan
turunan keduanya (Underwood, 1998) dan mencari kadar HCl pada sampel.
Tabel 4.3. pH Larutan pada Standarisasi NaOH disekitar Titik Ekivalen
VAsam Oksalat (mL) pH ∆pH/∆V ∆2pH/∆V2
12,5 8,931
12,6 8,44 -4,91
12,7 7,92 -5,2 -2,9
12,8 6,9 -10,2 -53,2
12,9 6,2 -7,0 32
13,0 5,918 -2,82 41,8
13,1 5,649 -2,69 1,3
13,2 5,44 -2,09 6
13,3 5,29
Grafik Hubungan ΔpH/ΔV vs. VAsam
2 Oksalat
0
ΔpH/ΔV 0 5 10 15 20 25
-2
-4
-6
-8
40
Δ2pH/ΔV2
20
0
4 6 8 10 12 14 16 18 20
-20
-40
-60
VAsam Oksalat
(mL)
2
0
-2
-4 0 5 10 15 20 25 30
-6
VNaOH
(mL)
80
60
40
Δ2pH/ΔV2
20
0
0 20,5 21 21,5 22
2
-20
-40
-60
VNaOH (mL)
Dari tabel 4.5 terlihat bahwa titran pada perhitungan grafik lebih rendah dibandingkan hasil
perhitungan tabel, sehingga normalitas HCl ditemukan lebih rendah dari normalitas
sesungguhnya.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
1. Pada standarisasi NaOH, perubahan pH yang sangat signifikan saat melewati TAT
terjadi pada penambahan volume asam oksalat sebesar 12 mL – 14 mL dengan V E
sebesar 12,8 mL.
2. Pada titrasi untuk menentukan kadar HCl, peruubahan pH yang sangat signigikan saat
melewati TAT terjadi pada penambahan volume NaOH sebesar 20 mL – 22 mL
dengan VE sebesar 21,1 mL.
3. Kadar NaOH yang ditemukan adalah sebesar 0,0512 N. Kadar HCl yang ditemukan
adalah sebesar 0,021 N sedangkan kadar asli HCl sebesar 0,0216 N dengan persen
error sebesar 2,77%.
V.2 Saran
1. Kalibrasi pH meter setiap penggantian cairan.
2. Selalu lakukan pembilasan dan pengeringan setiap kali elektroda pH meter dimasukan
ke dalam cairan yang lain.
3. Letakan elektroda pH meter berjauhan dengan magnetic bar agar tidak bertabrakan.
4. Putaran magnetic bar diatur agar tidak terlalu cepat untuk menghindari terjadinya
pusaran di dalam cairan yang dapat membuat konsentrasi menjadi tidak homogen.
5. Amati dan pastikan sampai pH menunjukan angka ya stabil.
DAFTAR PUSTAKA
Bard, A.J. & Faulker, L.R. 1980. Electrochemical Methods. New York: John Willey &
Sons Underwood, A.L., Day, R.A. 1990. Analisa Kimia Kuantitatif, edisi keempat. Jakarta:
Erlangga
Watoni, Abdul Haris, dkk.2000. Studi Aplikasi Metode Potensiometri pada Penentuan
Kandungan Karbon Organik Total Tanah. Bogor: Tidak diterbitkan.
http://teknikelektronika.com/pengertian-fungsi-potensiometer/
Potensiometri
𝑁𝐻2𝐶2𝑂4 = 0,2 𝑁
𝑉 = 100 𝑚𝐿
𝑚𝑜𝑙 𝑀𝑒𝑞 20
= = = 10 𝑚𝑚𝑜𝑙 = 10−2𝑚𝑜𝑙
𝐻2𝐶2𝑂4 𝑒 2
𝑔𝑟𝑎𝑚𝐻 𝐶 𝑂 = 𝑚𝑜𝑙 × 𝐵𝑀 = 10−2 × 126 = 1,26 𝑔𝑟𝑎𝑚
2 2 4
𝑁𝑁𝑎𝑂𝐻 = 0,06 𝑁
𝑉 = 250 𝑚𝐿
𝑚𝑜𝑙 𝑀𝑒𝑞 15
= = = 15 𝑚𝑚𝑜𝑙 = 1,5 × 10−2𝑚𝑜𝑙
𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑒 1
LEMBAR PERHITUNGAN
𝑁𝐻2𝐶2𝑂4 = 0,2 𝑁
𝑉𝐸,𝐻2𝐶2𝑂4 = 12,8 𝑚𝐿
𝑉𝑁𝑎𝑂𝐻 = 50 𝑚𝐿
(𝑉×𝑁)𝐻2𝐶2𝑂4 0,2×12,8
𝑁 = = = 0,0512 𝑁
𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑉𝑁𝑎𝑂𝐻 50
𝑁𝑁𝑎𝑂𝐻 = 0,0512 𝑁
𝑉𝐸,𝑁𝑎𝑂𝐻 = 21,1 𝑚𝐿
𝑉𝐻𝐶𝑙 = 50 𝑚𝐿
(𝑉×𝑁)𝑁𝑎𝑂𝐻 0,0512×21,1
𝑁𝐻𝐶𝑙 = 𝑉𝐻𝐶𝑙
= 50
= 0,021 𝑁
𝑁𝐻𝐶𝑙,𝑎𝑠𝑙𝑖 = 0,0216 𝑁
%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 0,0216−0,021
= 0,0216 × 100% = 2,77 %
Materi :
POTENSIOMETRI
II. Percobaan
2.1 Bahan yang Digunakan
1. Asam Oksalat 0,5 N 100 ml
2. NaOH 0,4 N 250 ml
3. HCl 200 ml
4. Aquadest
8. Ulangi proses di atas (nomor 2-6) dengan larutan NaOH yang baru tetapi pencatatan
pH dilakukan setiap penambahan 0.1 mL pada daerah yang mengalami lonjakan pH,
sedangkan pada daerah lain tetap 2 mL.
9. Buat kurva titrasi antara pH vs Volume Asam Oksalat, sehingga diperoleh gambar
seperti di bawah, dan tentukan titik ekivalennya.
10. Hitung kadar NaOH
VE
MATERI : POTENSIOMETRI
: 3. MEDISA MAHARANI
ASISTEN : ALFIYANTI
KUANTITAS REAGEN
TUGAS TAMBAHAN
CATATAN
Alfiyanti
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur
sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya.
Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable
Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau
tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal
Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya.
Jenis-jenis Potensiometer
Berdasarkan bentuknya, Potensiometer dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
Fungsi-fungsi Potensiometer
Dengan kemampuan yang dapat mengubah resistansi atau hambatan, Potensiometer sering
digunakan dalam rangkaian atau peralatan Elektronika dengan fungsi-fungsi sebagai berikut :
http://teknikelektronika.com/pengertian-fungsi-potensiometer/
Studi Aplikasi Metode Potensiometri Pada Penentuan Kandungan
Karbon Organik Total Tanah
Abstrak
Metode potensiometri merupakan salah satu metode yang banyak digunakan
untuk menentukan kandungan ion-ion tertentu di dalam suatu larutan,
namun belum banyak diterapkan untuk analisa sampel tanah. Dalam
penelitian ini telah diteliti penerapan metode potensiometri pada penentuan
kandungan karbon organik total tanah menggunakan elektroda selektif
CO2sebagai elektroda penunjuk. Prinsip penentuan kandungan karbon
organik total tanah adalah mengubah karbon organik total menjadi
CO2yang selanjutnya CO2 yang dihasilkan diukur konsentrasinya
berdasarkan perubahan potensial elektroda yang ditunjukkan oleh elektroda
selektif CO2. Konsentrasi CO2 yang didapatkan sebanding dengan
konsentrasi karbon organik total tanah.
Sebelum digunakan
Abstract
In recent years, ion selective electrodes have become more useful for the
http://journal.fmipa.itb.ac.id/jms/article/viewFile/52/46
Potensiometri
DIPERIKSA TANDA
KETERANGAN
No. TANGGAL TANGAN
1. 16 / 12 / 2014 Cek tiap lembar!
- Perhatikan ukuran Font, spasi, nama
gambar, header, footer
SEMANGAT ^_^