Anda di halaman 1dari 3

Nama : Raina Salsabila

Nim : 200703110014

Prodi : Farmasi

Definisi Inhibitor

Inhibitor adalah suatu molekul atau zat yang menghambat kerja enzim. Enzim sangat pekat
terhadap senyawa atau suatu gugus senyawa yang diikatnya. Apabila aktifitas enzim menjadi
terhambat oleh senyawa atau gugus senyawa tersebut maka senyawa ini disebut inhibitor.
Tidak semua inhibitor bersifat merugikan karena dalam sel bisa juga terdapat inhibitor yang
berfungsi sebagai regulasi reaksi enzim. Dalam hal ini, dia mengontrol produk enzim
sehingga hanya cukup untuk kebutuhan sel saja.

Macam-macam Inhibitor

     Penghambatan aktivitas enzim oleh beberapa jenis molekul kecil dan ion-ion sangat
penting karena merupakan mekanisme pengendalian kerja enzim secara biologis. Dipandang
dari sifat kestabilan penghambatan, maka penghambatan enzim dpat dibagi menjadi dua,
yaitu :

1. Irreversible Inhibitor
 adalah inhibitor yang reaksi kimianya berjalan satu arah atau tidak dapat
balik, dimana setelah inhibitor mengikat enzim, inhibitor tidak dapat dipisahkan
dari sisi aktif enzim. Keadaan ini menyebabkan enzim tidak dapat mengikat
substrat atau inhibitor merusa k beberapa komponen (gugus fungsi) pada sisi
katalitik molekul enzim.   
2. Reversible Inhibitor 

 adalah inhibitor yang reaksi kimianya berjalan dua arah atau dapat balik,
bekerja dengan mengikat sisi aktif enzim melalui reaksi reversibel dan inhibitor
ini dapat dipisahkan atau dilepaskan kembali dari ikatannya. Penghambatan
reversible dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu 
a) Competitive Reversible

Pada penghambatan ini zat – zat penghambat mempunyai struktur yang


mirip dengan struktur substrat. Dengan demikian baik substrat maupun zat
penghambat berkompetisi atau bersaing untuk bersatu dengan sisi aktif enzim,
jika zat penghambat lebih dulu berikatan dengan sisi aktif enzim , maka
substratnya tidak dapat lagi berikatan dengan sisi aktif enzim.

Inhibitor jenis ini disebut berkompetisi karena penambahan substrat dapat


mengurangi daya hambatnya. Hal ini disebabkan inhibitor tersebut berkompetisi
dengan substrat untuk mengikat bagian yang aktif dari enzim. Sebagai contoh dari
enzim suksinat dehidrogenase yang mengkatalisis reaksi oksidasi asam suksinat
menjadi fumarat. Jika ditambahkan asam malonat yang strukturnya hampir serupa
dengan asam suksinat, maka enzim suksinat dehidrogenase menurun aktivitasnya.

Inhibitor macam ini daya kerjanya bergantung pada :

1. Konsentrasi Inhibitor

2. Konsentrasi Substrat

3. Afinitas relatif inhibitor dan substrat

Pengaruh inhibitor ini bolak – balik karena bagian yang aktif enzim
langsung terlibat dalam aktifitas inhibitor.

b) Non Competitive Reversible

Pada penghambatan ini, substrat sudah tidak dapat berikatan dengan


kompleks enzim- inhibitor, karena sisi aktif enzim berubah. Pengaruh inhibitor
nonkompetisi ini tidak dapat  dan dihilangkan dengan penambahan substrat.
Inhibitor berkaitan dengan permukaan enzim tanpa lepas lagi dan tempatnya tidak
dapat pula diganti oleh substrat. Daya kerja inhibitor ini bergantung pada :

1. Konsentrasi Inhibitor

2. Avinitas Inhibitor terhadap enzim


 

c) Uncompetitive Reversible

Inhibitor ini tidak menghalangi pembentukan compels enzim substrat, tetapi


menghalangi reaksi selanjutnya jadi menghalangi pembentukan produk. Pada
inhibitor uncompetitive, inhibitor hanya dapat bereaksi setelah terjadi kompleks
enzim substrat. Pada inhibitor tidak kompetitif penghambat tidak bisa mengikat
pada enzim yang bebas, tetapi hanya untuk ES-COMPLEX. EIS-COMPLEX
begitu dibentuk enzymatically non-aktif. Inhibitor jenis ini adalah jarang, tetapi
dapat terjadi pada enzim multimeric.

Anda mungkin juga menyukai