Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ORIENTASI PASIEN BARU


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan
Dosen pembimbing : Taukhit, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh:
Dinda Metiara Pertiwi (3020193537)
Jessyca Zhafira (3020193545)
Laily Salsa Ristiana (3020193549)
Tri Suryani W.N.R (3020193570)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


STIKES NOTOKUSUMO YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2020
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat.

Tidak lupa, Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga
penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata
kuliah Metodologi Keperawatan dengan judul “ Orientasi Pasien Baru”.

kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
sebagai penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Yogyakarta, 28 Oktober 2020

Penyusun
Daftar Isi
BAB I.......................................................................................................................5

PENDAHULUAN...................................................................................................5

A. Latar Belakang............................................................................................5

B. Rumusan Masalah.......................................................................................6

C. Tujuan..........................................................................................................6

BAB II......................................................................................................................7

PEMBAHASAN......................................................................................................7

A. Definisi..........................................................................................................7

B. Tujuan..........................................................................................................7

C. Manfaat Orientasi Pasien Baru.................................................................8

D. Prosedur umum penerimaan pasien baru................................................8

E. Persiapan Penerimaan Pasien Baru..........................................................9

F. Tahapan dalam penerimaan pasien baru.................................................9

G. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam orientasi pasien baru.........10

H. Peran perawat dalam penerimaan pasien baru.....................................11

I. Aspek-aspek dalam orientasi pasien baru..............................................11

J. Alur Penerimaan Paien Baru...................................................................13

BAB III..................................................................................................................15

PENUTUP..............................................................................................................15

A. Kesimpulan................................................................................................15

B. Saran..........................................................................................................15

Daftar Pustaka........................................................................................................16

Lampiran Skenario dialog orientasi pasien baru....................................................17

Tahap persiapan..................................................................................................17
Tahap Pelaksanaan.............................................................................................19

Tahap penutup....................................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasien yang masuk ke Rumah Sakit yang membutuhkan keperawatan
karena membutuhkan pematauan dan pengawasan yang lebih lanjut dan
karena memilki defisit personal higiene dan gangguan lainnya.Dan pasien
juga membutuhkan dukungan mental berupa konseling , healthty education.
Di sini perawat di beri kepercayaan untuk merawat pasien dalam waktu 24
jam sebagai perawt yang profesional mampu memahami atau mempunyai
kompetensi untuk melihat kebutuhan yang di gunakan pasien selama dalam
proses keperawatan. Menerima pasien yang baru masuk Ke Ruamh Sakit  
untuk dirawat sesuai protap yang berlaku dan pasien segera memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan yang di lakukan. Dan
pasien sekarang dengan kemajuan IPTEK mampu melihat memperhatikan
kualitas keperawatan yang telah di beri.
Penerimaan pasien baru merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan
yang komprehensif melibatkan pasien dan keluarga, dimana sangat
mempengaruhi mutu kualitas pelayanan. Pemenuhan tingkat kepuasan
pasien dapat dimulai dengan adanya suatu upaya perencanaan tentang
kebutuhan asuhan keperawatan sejak masuk sampai pasien pulang.
Penerimaan pasien baru yang belum dilakukan sesuai standart maka besar
kemungkinan akan menurunkan mutu suatu kualitas pelayanan yang pada
akhirnya dapat menurunkan tingkat kepercayaan pasien terhadap pelayanan
suatu Rumah Sakit. Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan
fungsi perawat dalam tekanan pelayanan keperawatan adalah dengan
melakukan proses penerimaan pasien baru sesuai standart. Dengan harapan
adanya faktor kelola yang optimal sehingga mampu menjadi wahana bagi
peningkatan keefektifan pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin
kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari penerimaan pasien baru dan orientasi pasien baru ?
2. Apa tujuan utama dari penerimaan pasien baru ?
3. Apa manfaat dari orientasi pasien baru ?
4. Apa saja persiapan dalam menerima pasien baru ?
5. Bagaimana tahapan penerimaan pasien baru ?
6. Apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam menerima pasien baru ?
7. Bagaimana peran perawat dalam menerima pasien baru ?
8. Apa saja aspek-aspek yang ada dalam orientasi pasien baru ?
9. Bagimana alur penerimaan pasien baru ?
10. Bagaimana contoh kasus berserta dialog dalam menerima pasien baru ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari penerimaan pasien baru dan orientasi
pasien baru
2. Untuk mengetahui tujuan utama dari penerimaan pasien baru
3. Untuk mengetahui manfaat dari orientasi pasien baru
4. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam menerima pasien
baru
5. Untuk mengetahui tahapan penerimaan pasien baru
6. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerima pasien
baru
7. Untuk mengetahui peran perawat dalam menerima pasien baru
8. Untuk mengetahui aspek-aspek yang ada dalam orientasi pasien baru
9. Untuk mengetahui alur dari penerimaan pasien baru
10. Untuk mengetahui contoh kasus berserta dialog dalam menerima pasien
baru
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Penerimaan pasien baru merupakan suatu cara dalam menerima


kedatangan pasien baru pada suatu ruangan. Pada saat penerimaan pasien
baru disampaikan hal mengenai orientasi ruangan, perawatan, medis, dan
tata tertib ruangan. Prosedur penerimaan pasien adalah pelayanan pertama
yang diberikan oleh rumah sakit dan merupakan pengalaman yang selalu
diingat oleh pasien (past experience) yang akan menjadi salah satu penentu
persepsi pasien terhadap pelayanan di rumah sakit tersebut. Oleh karena
itu, kontak pertama antara perawat dan pasien menjadi catatan yang sangat
penting bagi pasien dalam memberikan penilaian kepuasan pasien
terhadap pelayanan keperawatan.

Orientasi terhadap pasien baru adalah pemberian informasi kepada


pasien baru berkaitan dengan proses keperawatan yang akan dilakukan
oleh rumah sakit. Informasi adalah pesan atau isi berita yang ingin
disampaikan oleh seseorang kepada orang lain dengan harapan orang
tersebut mengetahui dan mengerti akan maksud dan tujuan dari isi pesan
atau berita yang disampaikan. Orientasi terhadap pasien baru merupakan
usaha memberikan informasi/sosialisasi kepada pasien dan keluarga
tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan pelayanan selama di rumah
sakit (Ragusti, 2008).

B. Tujuan

Untuk memberikan informasi/sosialisasi kepada pasien dan keluarga


tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan pelayanan selama dirumah
sakit
1. Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan hangat dan
terapeutik
2. Mengetahui identitas klien baru
3. Menyediakan pelayanan awal berupa persiapan kamar yang telah
dipesan
4. Meningkatkan komunikasi antara perawat dengan klien
5. Mengetahui kondisi dan keadaan klien secara umum
6. Menyediakan peralatan dan barang-barang untuk perawatan pribadi
7. Menurunkan tingkat kecemasan pasien saat MRS.

C. Manfaat Orientasi Pasien Baru


1. Membina hubungan saling percaya antara perawat dan pasien.
2. Meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga tentang peraturan
rumah sakit serta semua fasilitas yang tersedia beserta cara
penggunaannya.
3. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keluarga terkait kondisi
klien.
4. Menurunkan tingkat dan sifat kecemasan.
5. Menurunkan stress.
6. Menurunkan gelaja depresi.
7. Meningkatkan koping.
8. Meningkatkan kepuasan pasien.

D. Prosedur umum penerimaan pasien baru


1. Menempatkan pasien pada tempat penerimaan yang tepat
2. Mengkaji masalah kesehatan dan kebutuhan pasien
3. Menentukan sumber keuangan pasien untuk membiayai pelayanan yang
diberikan
4. Menjelaskan hak hak pasien
5. Mengorientasikan kebijakan dan prosedur tempat pelayanan
6. Melakukan pemeriksaan dan skrining awal (spesifik untuk setiap
tempat pelayanan)
7. Mengembangkan rencana perawatan sesuai kebutuhan individu
8. Membuat rencana pulang

E. Persiapan Penerimaan Pasien Baru


1. Tempat tidur dalam keadaan bersih dan siap pakai
2. Fasilitas yang bersedia dalam kondisi baik
3. Meja dan kursi pasien dalam keadaan bersih
4. Lembar orientasi pasien baru dan keluarga
5. Berkas rekam medis
6. Peralatan untuk pemeriksaan.

F. Tahapan dalam penerimaan pasien baru

1. Tahap penerimaan pasien baru

a. Menyiapkan kelengkapan administrasi


b. Menyiapkan kelengkapan kamar sesuai pesanan
c. Menyiapkan formatpenerimaan pasien baru
d. Menyiapkan format pengkajian
e. Menyiapkan informed consent sentralisasi/pengelolaan obat
f. Menyiapkan nursing kit
g. Menyiapkan lembar tata tertib pasien dan pengunjung ruangan
h. Menyiapkan lembar hak dan kewajiban pasien
i. Menyiapkan kartu penunggu
j. Menyiapkan kuisioner kepuasan pasien

2. Tahap pelaksanaan penerimaan pasien baru

a. Pasien datang di ruangan diterima oleh kepala ruangan/perawat


primer/ perawat yang diberi delegasi
b. Perawat memperkenalkan diri kepada klien dan keluarganya
c. Perawat menunjukkan kamar/tempat tidur klien dan mengantar
ke tempat yang telah ditetapkan
d. Perawat bersama karyawan memindahkan pasien ke tempat tidur
(apabila pasien datang dengan branchard/kursi roda) dan berikan
posisi yang nyaman
e. Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien dengan sesuai format
f. Perkenalkan pasien baru dengan pasien baru yang sekamar
g. Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan
perawat memberikan informasi kepada klien dan keluarga
tentang orientasi ruangan, perawatan (termasuk perawat yang
bertanggung jawabdan sentralisasi obat), medis (dokter yang
bertanggung jawab) dan tata tertib ruangan.
h. Perawat menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang
telah disampaikan
i. Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta untuk
menandatangani informed concent sentralisasi obat
j. Perawat menyerahkan kepada pasien lembar kuisioner tingkat
kepuasa pasien.

G. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam orientasi pasien baru


1. Orientasi dilakukan saat pertama kali pasien datang (24jam pertama)
dan kondisi pasien sudah tenang
2. Orientasi dilakukan oleh perawat PP (perawat primer). bila PP tidak ada
PA (perawat asosiet) dapat memberikan orientasi untuk pasien dan
keluarga, selanjutnya orientasi harus dilengkapi kembali oleh PP
sesegera mungkin. hal ini penting karena PP yang bertanggung jawab
terhadap semua kontrak atau orientasi yang dilakukan
3. Orientasi diberikan pada pasien dan didampingi anggota keluarga yang
dilakukan dikamar pasien dengan menggunakan format orientasi. pasien
diinformasikan untuk membaca lebih lengkap format orientasi yg di
tempatkab di kamar pasien
4. Setelah orientasi, berikan daftar nama tim atau badge kepada pasien
dan keluarga kemudian gentungkan daftar nama tersebut pada laci
pasien
5. Orientasi ini diulang kembali minimal setiap dua hari oleh PP atau yg
mewakili, terutama tentang daftar nama tim yang sudah diberikan,
sekaligus menginformasikan perkembangan kondisi keperawatan pasien
dengan mengidentifikasi kebutuhan pasien
6. Pada saat prnggantian dinas (di kamar pasien), ingatkan pasien nama
perawat yg bertugas saat itu, bila perlu anjurkan pasien atau keluarga
melihat daftar nama tim

H. Peran perawat dalam penerimaan pasien baru


1. Kepala ruangan (KARU)
a. Menerima pasien baru
b. Memeriksa kelengkapan yang diperlukan untuk persiapan pasien
baru
2. Ketua tim (KATIM) / Perawat primer
a. Menyiapkan lembar penerimaan pasien baru
b. Menandatangani lembar penerimaan pasien baru
c. Mengorientasikan pasien ke ruangan
d. Memberi penjelasan tentang perawat dan dokter yang bertanggung
jawab
e. Mendelegasikan pengkajian dan pemeriksaan fisik pada pasien baru
kepada perawat associate
f. Mendokumentasikan penerimaan pasien baru
3. Perawat associate (PA)
Membantu perawat primer dalam pelaksanaan penerimaan pasien baru,
pengkajian dan pemeriksaan fisik pada pasien baru.

I. Aspek-aspek dalam orientasi pasien baru


1. Denah gedung dan ruangan
Perawat menjelaskan beberapa hal terkait denah gedung dan ruangan
meliputi pintu keluar dan pintu darurat, pintu depan, ruang jaga
perawat, ruang tindakan, kamar tidur, kamar mandi, tempat tidur,
tempat pakaian di ruangan, tempat pengunjung, dapur, depo farmasi,
tempat ibadah, kantin, taman, tempat berjemur, tempat parkir dan
tempat merokok.
2. Ruangan dan fasilitas
Pemberian informasi tentang ruangan dan fasilitas yaitu perawat
menjelaskan tentang ruangan tempat pasien menjalani perawatan serta
semua fasilitas yang ada di ruangan tersebut. Hal-hal yang harus
dijelaskan tentang ruangan antara lain nama ruangan, nomor kamar, dan
nomor tempat tidur. Sedangkan pemberian informasi tentang fasilitas
ruangan yaitu menunjukkan kepada pasien dan keluarga tentang
fasilitas yang ada di ruangan serta mempraktikkan cara penggunaan
fasilitas tersebut. Beberapa fasilitas yang biasanya ada dirumah sakit
antara lain tempat tidur, bel, tempat menyimpanan barang pribadi,
kamar mandi, telefon atau internet, dan lain-lain sesuai dengan fasilitas
yang ada di ruangan.
3. RutinitasRutinitas bangsal
Rutinitas bangsal yang dijelaskan kepada pasien atau keluarga antara
lain waktu makan, waktu personal hygiene, waktu penggantian linen,
waktu pembersihan ruangan, waktu laundry, dan lain-lain
menyesuaikan program yang ada ruang perawatan.
4. Kebijakan rumah sakit
Pemberian informasi mengenai kebijakan rumah sakit yang diberikan
kepada pasien atau keluarga yaitu penggunaan gelang identitas,
larangan merokok, waktu kunjungan pasien, larangan pengunjung anak-
anak, waktu pergantian shift, tata cara pembayaran jasa rumah sakit,
sistem sentralisasi obat, barang-barang yang wajib dibawa dan barang-
barang yang dilarang untuk dibawa selama menjalani perawatan di
rumah sakit
5. Pengenalan tenaga kesehatan dan staf
Pengenalan tenaga kesehatan yang akan memberikan perawatan dan
staf yang akan membantu memenuhi kebutuhan pasien selama dirumah
sakit sangat perlu dilakukan. Tenaga kesehatan dan staf yang
dikenalkan antara lain dokter yang merawat dan waktu visite, tim
perawat yang beranggung jawab atas pasien, ahli gizi, psychologist,
therapists, manager ruang perawatan, petugas administrasi, petugas
kebersihan, dan lain-lain.
6. Hak dan kewajiban pasien
Seperti hak pasien menurut UU RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit serta Asosiasi rumah sakit Amerika Serikat
mempersembahkan A Patient’s Bill of Rights yaitu pernyataan tentang
hak-hak asasi pasien. Untuk Kewajiban pasien telah diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Normor 69 Tahun
2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien.

J. Alur Penerimaan Paien Baru


BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Penerimaan klien baru dilakukan oleh perawat ketika ada klien atau
pasien yang baru datang dari rumah sakit, baik rujukan dari rumah maupun
rujukan dari rumah sakit atau puskesmas sebelumnya yang menjadi tempat
berobat. Selain itu bahwa penerimaan pasien baru termasuk bagian utama
dari proses keperawatan sebab sebelum melakukan pemeriksaan
awal.Perawat terlebih dahulu mengetahui identitas pasien yang diperoleh
ketika perawat menerima pasien baru, baik rujukan dari rumah maupun
rujukan dari lembaga kesehatan sebelumnya seperti rumah sakit atau
puskesmas.

B. Saran
Sebagai seorang perawat diharapkan dapat melakukan tindakan
penerimaan klien baru dengan sesuai prosedur yang benar. Selanjutnya,
dalam proses keperawatan khususnya penerimaan pasien baru sebaiknya
perawat harus melakukan pendekatan tentang pasien tersebut sehingga
dalam proses keperawatan kita dapat memberi pelayanan yang optimal
kepada pasien
Daftar Pustaka

Bouwhuizen, 1986, Ilmu Keperawatan (Verpleegkunde ZV) Bagian 1, Alih


Bahasa Moelia Radja Siregar, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Gillies. 1989. Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kementerian


Kesehatan Nomor 69 Tahun 2014 Tentang Kewajiban Rumah Sakit dan
Kewajiban Pasien [Internet]. 2014. Available from:
http://peraturan.go.id/permen/kemenkes-nomor-69-tahun-2014.html

Muna, Lailatul. (2017). Manajemen Keperawatan: Orientasi Pasien Baru.


Diakses pada 20 Oktober 2020 pukul 15:18 WIB Dari :
https://www.academia.edu/35381410/MANAJEMEN_KEPERAWATA
N_ORIENTASI_PASIEN_BARU.doc

Nursalam, 2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek


Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika

Perry,Potter.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta.EGC

Ragusti 2008, Orientasi Pasien Baru: Pemberi Informasi, Diakses pada tanggal
21 Oktober 2020 pukul 19:43 WIB, <http://www.scribd.com/Standar-
2/d/9884307>.
Stevens, PJM. et al 1999, Ilmu Keperawatan 2, EGC, Jakarta.
LAMPIRAN

SKENARIO KASUS

Skenario dialog orientasi pasien baru


Shif menunjukkan pukul pukul 10:00 WIB . Kepala ruangan Melati yang
mendapat telfon dari ruangan IGD bahkan Akan ada pasien baru atas nama Nn.
Arum berusia 21 tahun dengan diagnosa diare atau gastroenteritis dari ruangan
IGD dirujuk ke ruangan melati VIP 1 RSI Purworejo .

Perawat IGD : Jessyca

KARU : Tri Suryani

Perawat primer: Dinda

Perawat asosiet: Laily

Pasien : Nn. Arum

Tahap persiapan
KARU : Assalamualaikum dengan nurse Nay, di ruang melati

Perawat UGD : Waalaikumsalam mohon izin ners nanti pukul 10.30 akan ada

pasien dengan diagnosa GE yang akan masuk di ruangan melati


VIP 1 , jenis kelamin pasien perempuan umur 21 tahun dengan
keluhan diare ,demam dan lemas. suhu 38,5°C takhikardia dan ada
resiko kekurangan volume cairan pasien menggunakan BPJS
Apakah ada ruangan yang kosong ?

Karu : Baik nurse. Ada, silahkan

Perawat IGD : Baik kalau begitu silahkan untuk mempersiapkan segala

keperluan dan segala sesuatunya terima kasih . Assalamualaikum.

Karu : Baik nurse. Waalaikumsalam


KARU (Nay) memberi tahukan kepada KATIM (Dinda) jika akan ada pasien baru

Karu : Nurse Dinda , nanti pukul jam 10.30 WIB akan ada pasien baru
dari IGD tolong dipersiapkan perlengkapan untuk penerimaan
pasien baru tersebut ya

KATIM : Baik nurse, akan saya persiapkan dokumen keperluannya.

KATIM (Dinda) menyiapkan segala hal-hal yang diperlukan untuk penerimaan


pasien baru. Kelengkapan administrasi, lembar Pasien baru masuk, lembar
pengkajian, inform cocen , sentral lisensi obat, nusingkit, lembar tata tertib
pasien, lembar serah terima. KATIM meminta perawat asosiet untuk menyiapkan
tempat tidur

KATIM : Nurse Laily, minta tolong disiapkan tempat tidur di kamar melati
VIP 1 untuk pasien baru atas nama Nn. A ayang nanti akan masuk
pukul 10.30 WIB dari IGD

PA : Baik nurse.

KARU (Nay) menanyakan kembali kepada KATIM (Dinda) tentang kelengkapan


penerimaan pasien baru

KARU : Nurse Dinda, bagaimana untuk berkas pasiennya apakah sudah


siap semua kelengkapannya?

KATIM : Sudah nurse

KARU : Lalu bagaimana dengan tempat tidurnya nurs ?

KATIM : Oh ya nurse, tempat tidurnya juga sudah siap

KARU : Baiklah kalau begitu terima kasih nurs

KATIM : Baik nurse, sama-sama


KARU menuju kamar melati VIP 1 untuk mengecek kelengkapan tentang
dokumen penerimaan pasien baru

KARU : Nurse Laily, berkas pasien atas nama nona Arum apakah sudah
lengkap?

PA : Sudah saya cek satu persatu semua sudah lengkap nurs

KARU : Coba saya liat nurse

PA : Ini nurse, silahkan

KARU : Baik kalau begitu saya tinggal mungkin sebentar lagi pasien akan
diantar oleh perawat IGD

PA : Baiklah kalau begitu terima kasih nurse

Tahap Pelaksanaan
pasien diantar oleh keluarga dan perawat IGD menuju ruang dengan kursi roda.
keadaan umum pasien lemah dan kesadaran composmentis. setelah sampai di
ruang Melati perawat ruangan dan perawat UGD melaksanakan serah terima
pasien baru.

Pasien datang dengan diantar oleh perawat IGD

Perawat IGD : Selamat pagi nurse, saya Jessyca dari IGD mau mengantarkan
pasien saya dari IGD

KARU : Oh ya silakan nurse. Selamat pagi mba perkenalkan saya perawat


Nay selaku kepala ruangan di bangsal Melati

KATIM : Perkenalkan saya perawat Dinda selaku kepala tim di bangsal


Melati
PA : Perkenalkan saya perawat Laily yang akan merawat mbak selama
di bangsal Melati

Perawat asosiasi Laily mengantar pasien ke tempat tidur sementara itu kepala
tim Dinda dan perawat IG Jessica melaksanakan serah terima pasien dan
mengisi lembar serah terima. Perawat IGD menyerahkan rekam medis dan juga
obat-obatan pasien

Perawat IGD : Baik nurse kalau begitu, terimakasih dan saya permisi kembali ke
IGD dulu

KARU : Baik nurse Jessyca, terimakasih

Ketua tim Dinda menuju ke tempat tidur pasien baru

KATIM : Assalamualaikum mbak, sekarang mbak Arum dirawat di ruang


Melati VIP 1 , kamar mandinya ada di ujung lorong dan bila
Mbak memerlukan sesuatu bisa menghubungi kami dinner station
atau memencet bel yang yang berada di sebelah kanan mbak ini.
Maaf sebelumnya jika boleh tahu ini siapa nya pasien ya?

Keluarga : Saya kakaknya sust

KATIM : Baik kalau begitu Apakah ada yang ingin ditanyakan

Keluarga : Untuk jam berkunjung dan penunggu pasien bagaimana


ketentuannya bagaimana yaa?

KATIM : Baik, untuk jam berkunjung pagi yaitu mulai dari jam 9 sampai
dengan jam 12 siang dan untuk jam berkunjung sore pukul 19
sampai 21 malam dan yang untuk menunggu pasien hanya boleh
satu orang saja nanti mbaknya bisa menyerahkan KTP asli di
bagian dari station sebagai jaminan untuk mendapatkan kartu
pengunjung nanti kalau pulang silakan dikembalikan
Keluarga : Baik kalau begitu sus terima kasih atas informasinya

PA : Permisi mbak Arum , bagaimana kondisinya sekarang apa yang


dirasakan

Pasien : Saya merasa lemas sekali sust, diarenya terus-menerus badan saya
juga panas

PA : Mba arum hari ini kira-kira sudah BAB berapa kali ya ? lalu ada
darahnya atau tidak mbak BAB nya?

Pasien : kira-kira 10 kalii ada sust. Tapi tidak ada darahnya sust

PA : Apakah Mbak Arum ingat terakhir kali sebelum Mbak diare itu
Mbak makan apa

Pasien : Seingat saya sebelum diare saya makan bakso dengan sambal
yang banyak sus dulu juga pernah seperti ini tapi diary-nya tidak
separah sekarang

KATIM : Mbak Arum punya alergi terhadap obat-obatan tertentu atau tidak

Pasien : Tidak ada sus saya tidak memiliki alergi obat apa-apa

KATIM : Baik kalau begitu saya ya cek turgor kulit nya dulu ya.

Ya baik, ini mbak Arum ada resiko dehidrasi mbak, jadi ini kami
bantu dengan infus dan juga Mbak Arum silakan banyak untuk
minum air putih ya

Pasien : Baik sust . Saya akan mengkonsumsi banyak air

KATIM : Baik mbak kalau begitu nanti jika baru membutuhkan sesuatu atau
terjadi apa-apa Mbak bisa minta tolong keluarga Mbak untuk kenal
station di depan atau menekan tombol di samping sebelah kanan
Mbak ini ya

Pasien : Baik sust


PA : Baik kalau begitu, sekarang saya akan tensi dulu untuk tekanan
darahnya ya Mbak untuk lebih mengetahui kondisi Mbak arum saat
ini

Pasien : Baik sus silakan saja

KATIM : Baik, silakan untuk pihak keluarga bisa mendatangani lembar


penerimaan pasien baru ini ya mbak

Keluarga : Baik sust

PA : Baik kalau begitu sebelum kami meninggalkan ruangan Apakah


ada yang ingin ditanyakan oleh mba arum ataupun dari pihak
keluarga ?

Pasien : Tidak ada sus

Keluarga : Tidak ada sust

KATIM : baik kalau begitu saya dan mas Laily akan kembali ke nerstation
terima kasih, selamat pagi silahkan beristirahat

Ketua tim Dinda dan perawat sosiet Laily kembali ke nurse station

Tahap penutup
Ketua tim Dinda dan perawat asosiet Laily melaporkan hal yang telah dilakukan
terhadap pasien kepada Kepala ruang Nay

KATIM : Permisi nurse, saya akan melaporkan ini hasil pemeriksaan yang
telah kami lakukan dan ini surat penerimaan pasien baru yang
sudah ditandatangani oleh pihak keluarga pasien

KARU : Baik nurse, terima kasih. Laporannya saya terima

PA & KATIM : Baik nurse

Ketua tim merencanakan intervensi selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai