Anda di halaman 1dari 8

PRINSIP KEPERAWATAN ANAK

CASE MANAGEMENT
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak
Dosen Mata Ajar : Etik Pratiwi, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

KELAS 2C
Kelompok 2:
1. Anastasia Lintang Anjani P. (3020193525)
2. Dinda Metiara Pertiwi (3020193537)
3. Meyka Wulandari (3020193553)
4. Ratih Handayani (3020193562)
5. Tri Suryani Wiwik Nur Rahayu (3020193570)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NOTOKUSUMO YOGYAKARTA
2021
A. Definisi

Manajemen kasus adalah pengelolaan kasus secara komprehensif melalui upaya


pengkajian, penentuan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. manajer kasus
bertanggung jawab serta bertanggung gugat pada sekelompok pasien tertentu dan
menggunakan sistem patologi kritis yang disusun berdasarkan standar .

Kemampuan perawat dalam melakukan pengelolaan kasus akan mampu memberikan


keterlibatan secara penuh bagi keluarga (orang tua) dan tentu akan berdampak pada
proses penyembuhan pada anak. Hal itu dilakukan dengan cara perawat perlu
memainkan peran aktif sebagai bagian dari seluruh rencana sebagai usaha untuk
menciptakan kesempatan bagi profesi keperawatan sebagai pimpinan bukan pengikut
dalam pelayanan kesehatan (Wong, D.L)

Cash manajemen didefinisikan sebagai suatu proses kolaborasi dalam hal assessment,
perencanaan, fasilitasi, koordinasi asuhan, evaluasi dan advokasi mengenai pilihan
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan yang komprehensif dari pasien dan keluarga
melalui komunikasi dan tersedianya sumber daya yang memadai untuk mencapai luaran
yang efektif (CMSA, 2010)

B. Ruang lingkup case management


a. Pelayanan fokus pada pasien (patient centered care)
inti konsep ini terdiri dari empat elemen yaitu itu mata batin dan respek, berbagi
informasi, partisipasi dan kolaborasi.
b. Tujuan
untuk melibatkan pasien dalam asuhan yang dialaminya serta menjaga kontinuitas
pelayanan
c. Hubungan Profesional :
Mempunyai hubungan kerja profesional dengan para dokter dan juga staf klinis.
d. Hubungan dengan pasien
Harus memiliki relasi yang kondusif dengan pasien dan juga keluarga.
e. Kelompok pasien
Melakukan skrining terhadap pasien tertentu
f. Fungsi manajer pelayanan pasien
Terdapat 4 fungsi yakni asesmen utilitas, perencanaan, fasilitasi dan advokasi.
g. Tanggung jawab
Manajer pelayanan pasien bertanggung jawab kepada direktur medis
C. Tujuan Case Management
Tujuan dilaksanakan case management system di Rumah Sakit adalah untuk
memfasilitasi pelayanan yang tepat ( appropriate),sesuai waktu ( timely),berfokus pada
pasien (patient centered care) efektif,efisien,dan adil. Hospital case management
bertujuan untuk mengkoordinasikan sumber daya dan biaya pada perawatan secara
intensif untuk mengurangi lama rawat yang tidak perlu dan meningkatkan iuran pada
pasien dengan perawatan yang kompleks dan mencegah atau mengurangi komplikasi
( Griffith et al.,2003).
D. Manfaat Case Management
a. Mengendalikan utilisasi sumber daya
b. Meningkatkan kepuasaan pasien dan staf
c. Dapat mengurangi penggunaan sumber daya pelayanan dirumah sakit
(Roggenkamp,2005)
d. Meningkatkan koordinasi pemberi layanan,dalam pengambilan keputusan bersama
dan mendorong terbentuknya tim yang efektif
e. Dapat mengurangi admisi atau kunjuan rumah sakit yang tidak diperluhkan
f. Mengurangi lama rawat ( leght of stay)
g. Mengoptimalkan proses pemulangan (early discharge planning) dan memperbaiki
proses transisi pasien.
h. Proses case mangement yang efektif juga dapat mengidentifikasi dan mengantisipasi
insiden terkait keselamatan pasien (Mc.Donald et.,al 2007)
i. Mengurangi penggunaan pelayanan kesehatan yang tidak perlu dan mencegah
duplikasi pelayanan
j. Pada pasien kronis,case management memberikan edukasi dan pelayanan
penghubung untuk membantu pasien dan keluarga menghadapi kondisi yang tidak
teratur.
k. Dapat mengurangi resiko admisi tidak terencana ke Rumah Sakit (Huntley et al .,
2013).
E. Fungsi Case Management

Ditekankan pada perencanaan pulang (discharge planning), pelayanan interdisiplin,


telaah utilisasi, manajemen mutu, dan penghubung dalam perawatan pascafase akut.
Standar umum discharge planning perlu mempertimbangkan terpenuhinya kriteria
meliputi faktor klinis/medis, faktor organisasi, dan faktor yang berorientasi pada pasien
(ACMA,2013). kriteria pemulangan pasien yang didasarkan pada pendapat keahlian
dari pemberi pelayanan dengan mempertimbangkan kecenderungan pasien akan
meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan pasien (Ubbink et al.,2014). case
management digunakan juga sebagai respon sosial perilaku dalam menangani
kebutuhan kelompok masyarakat lanjut usia dan kelompok dengan gangguan jiwa untuk
menjaga kelompok-kelompok tersebut melalui perawatan dirumah (Burns et al.,2007).
case management yang digunakan untuk tata laksana pasien dengan kondisi dan
kebutuhan kompleks dapat menurunkan risiko penundaan perawatan (care delay), risiko
eror, dan risiko perawatan yang tidak efektif (Schoen et al.,2011)

Dari perspekif pasien, case management yang efektif dapat memperbaiki luaran
klinis, meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga, serta pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas hidup (quality of life) serta kepuasan pasien dan keluarga
terhadap layanan kesehatan.

Dari prespektif profesional pemberian asuhan, adanya case management dapat


mendorong kinerja yang baik, komunikasi efektif antarprofesi, kerja sama tim, dan pada
akhirnya tercapainya kepuasan profesi sebagai pribadi maupun sebagai tim.

Dari prespektif rumah sakit, case management akan meningkatkan mutu pelayanan
dan kinerja rumah saki, mendorong efisien, manajemen risiko yang lebih baik,
meningkatkan kepuasaan internal dan eksternal yang berbuah pada loyalitas pelanggan,
loyalitas profesional pemberi layanan dan karyawan rumah sakit secara umum.

F. Prinsip case management


a. communication (komunikasi)
b. control how treatment is progressing (control)
c. cost effectiveness (efektifitas biaya)
G. Jenis case management
a. acuate care case management. (unit based, disase based, continuity of care, primary
nursing CM)
b. Large case management
c. disease management
d. insurance case management
e. hospice case management
f. home health care case management
g. community based case management

H. Proses pelaksanaan case management


Seleksi kasus → penilaian → pengembangan dan koordinasi rencana → implementasi
rencana → evaluasi dan follow up → monitoring, penilaian ulang, evaluasi ulang secara
terus menerus.

I. Prinsip Perawatan Anak


a. Perawat tidak boleh mengabaikan ketrampilan & pengetahuan orang tua anak
b. Perawat tidak boleh mengabaikan kepercayaan anak
c. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan kesehatan mental, spiritual dan
fisiknya sendiri
d. Perawat juga tidak boleh mengabaikan kemampuannya sendiri untuk mengubah
sesuatu menjadi lebih baik

J. Peran Perawat Pediatrik


a. Hubungan terapeutik
Diterapkan dalam berkomunikasi dengan anak dan keluarga, bersifat empati dan
professional dengan memisahkan peran perawat dari keluarga tanpa mengganggu
kenyamanan anak dan keluarga
b. Family advocacy/caring
Advokasi meliputi jaminan bahwa keluarga akan mengetahui yankes yang tersedia,
diinformasikan tentang prosedur dan pengobatannya secara benar. Caring berarti
memberikan yankes secara langsung pada anak.
c. Disease prevention/Health promotion
Melakukan dan mengajarkan keluarga tentang bagaimana cara mencegah penyakit
baik dari luar maupun dari dalam tubuh.
d. Health education
Memberikan pendidikan kesehatan yang bertujuan membantu orangtua dan anak
memahami suatu pengobatan medis, mengevaluasi pengetahuan anak tentang
kesehatan mereka, memberi pedoman antisipasi
e. Support/counseling
Memberikan perhatian pada kebutuhan emosi melalui dukungan dan konseling.
Dukungan diberikan dengan mendengar, menyentuh dan kehadiran fisik untuk
memudahkan komunikasi nonverbal. Sedangkan, konseling dalam bentuk
pertukaran pendapat, melibatkan dukungan, penyuluhan teknik untuk membantu
keluarga mengatasi stress dan mendorong ekspresi perasaan dan pikiran. Yang
membantu keluarga mengatasi stress dan memampukan untuk mendapatkan tingkat
fungsi yang lebih tinggi.
f. Pengambil keputusan etis
Prinsipnya, tindakan yang ditentukan adalah yang paling menguntungkan klien, dan
sedikit bahayanya terhadap segala aspek yang berhubungan denagn pelaksanaan
asuhan keperawatan. Seperti dalam kerangka kerja mesyarakat, standar praktik
professional, hukum, aturan lembaga, tradisi religius, sistem nilai keluarga dan nilai
pribadi perawat.
g. Coordination/Collaboration
bekerjasama dengan spesialis / profesi lain dalam mengatasi kesehatan anak.
h. Peran restoratif
Keterlibatan perawat secara langsung dalam aktivitas pemberi asuhan yang
dilakukan atas daar konsep teori yang berfokus pada pengkajian dan evaluasi status
yang berkesinambungan. Perawat punya tanggung jawab dan tanggung gugat
terhadap tindakannya.
i. Research
melakukan praktik berasarkan penelitian, menerapkan metode inovatif dalam
memberikan intervensi pada anak, melakukannya berdasarkan penelitian dan sesuai
rasional.
j. Health care planning
menggunakan perencanaan & metode yang tepat untuk perawatan anak. Perawat
melibatkan penyediaan layanan yang baru, peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan
k. Trend masa depan
DAFTAR PUSTAKA

Kasim, Felix dr. 2008. Case Manager dan Aplikasinya di Rumah Sakit. Seminar dan
Lokakarya Nasional Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Program
Pendidikan Keperawatan di Bandung
Novi Zain Alfajri,dkk. 2017. Implementasi Case Management System di Rumah Sakit.
Wong, D.L, 2009. Buku ajar Keperawatan Pediatric. Jakarta : EGC
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai