DI SUSUN OLEH
NIM ; P07120219049
TINGKA : 2 B
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh
komponen yang telah membantu dalam penyelesaian tugas mata kulia
keperawatan MATERNITAS berjudul “pemantaun persalinan dalam partograf dan
asuhan keperawatan pada ibu bersalin kala IV” Dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca,. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami
yakin dalam pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN
KATA PENGANATAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.3. TUJUAN.....................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................4
2.1. PARTOGRAF.............................................................................4
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Data pelengkap yang terkait dengan pemantuan kondisi ibu, kondisi bayi,
grafik kemajuan proses persalinan, bahan dan medikamentosa yang
diberikan, pemeriksaan laboratorium, membuat keputusan klinik dan asuhan
atau tindakan yang diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada
status atau rekam medik ibu bersalin dan bayi baru lahir ( JNPK-KR, 2008)
1
per100.000). Indonesia tertinggi di kawasan Asia Tenggara untuk jumlah AKI
(UNICEF, 2012).
Hasil RISKESDAS 2013, di Indonesia angka kematian ibu dari 318 per
1000 kelahiran hidup pada tahun 1997 menurun menjadi 228 per 1000
kelahiran hidup pada tahun 2007 untuk itu berdasarkan kesepakatan global
Millenium Development Goals (MDGs, 2000), pada tahun 2015 diharapkan
angka kematian ibu menurun sebesar tiga perempat kali dalam kurun waktu
1990-2015, dari 228 menjadi 102 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Namun kenyataannya angka kematian ibu sampai tahun 2012 belum menurun
justru meningkat mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Menurut data Dinkes Jateng 2012 Angka kematian ibu di Provinsi Jawa
Tengah tahun 2012 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar
116,34/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan
dengan AKI pada tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup.
Sebagian besar penyebab langsung kematian ibu, yaitu sebesar 90% terjadi
saat persalinan dan segera setelah persalinan.Penyebab langsung kematian
ibu diantaranya karena perdarahan (39%), eklampsi (20%), infeksi (7%), dan
lainlain (33%).Dari data tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan dan
asuhan ibu saat persalinan merupakan salah satu faktor penentu dalam
penurunan angka kematian ibu dan ini menunjukkan bahwa masih rendahnya
kualitas pelayanan kesehatan (Sulistyawati dan Esti, 2010).
2
sebagai bahan acuan atau referensi bila terdapat suatu masalah pada
pelayanan asuhan yang diberikan. Bentuk dokumentasi dapat berupa SOP
( Standar Operasional Prosedur ) atau menggunakan Manajemen Asuhan
Kebidanan dengan yang lain. Pada persalinan, dokumentasi yang digunakan
adalah partograf (Sondakh, 2013).
1.3 TUJUAN
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
3
BAB 11
PEMBAHASAN
2.1 PARTOGRAF
1.Pengertian
2.Tujuan
4
2. Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan kelahiran
3. Penggunaan partograf
1) Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan
merupakan elemen penting dari asuhan persalinan. Partograf harus
digunakan untuk semua persalinan, baik normal maupun patologis.
Partograf sangat membantu penolong persalinan dalam memantau,
mengevaluasi dan membuat keputusan klinik, baik persalinan dengan
penyulit maupun yang tidak disertai dengan penyulit
4. Pengisian partograf
5
juga harus dicatatkan. Kondisi ibu dan bayi juga harus dinilai dan
dicatat dengan seksama, yaitu :
6
b) Waktu pecahnya selaput ketuban
c) Kondisi janin:
d) Kemajuan persalinan
(1) Oksitisin
h) Kondisi ibu :
7
i) Asuhan, pengamatan, dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam
kolom tersedia di sisi partograf atau di catatan kemajuan
persalinan) (Sarwono,2009).
2) Kondisi Janin
Nilai dan catat DJJ setiap 30 menit ( lebih sering jika ada tanda-tanda
gawat janin). Setiap kotak di bagian atas partograf menunjukan DJJ.
Catat DJJ dengan memberi tanda titik pada garis yang sesuai dengan
angka yang menunjukan DJJ.
Kisaran normal DJJ terpapar pada patograf diantara 180 dan 100.
Akan tetapi penolong harus waspada bila DJJ di bawah 120 atau di
atas 160.
8
semua temuan-temuan dalam kotak yang sesuai di bawah lajur
DJJ. Gunakan lambang-lambang berikut ini :
9
2 Tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan 2
Tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih tetapi masih
dapat dipisahkan
a. Kemajuan persalinan
1) Pembukaan servik
Saat ibu berada dalam fase aktif persalinan, catat pada partograf
setiap temuan dari setiap pemeriksaan. Tanda „X‟ harus
dicantumkan di garis waktu yang sesuai dengan lajur besarnya
pembukaan serviks.
Perhatikan :
a) Pilih angka pada tepi kiri luar kolom pembukaan serviks yang
sesuai dengan besarnya pembukaan serviks pada fase aktif
persalinan yang diperoleh dari hasil pemeriksaan dalam
10
b) Untuk pemeriksaan pertama pada fase aktif persalinan,
temuan (pembukaan serviks dari hasil pemeriksaan dalam
harus dicantumkan pada garis waspada. Pilih angka yang
sesuai dengan bukaan serviks ( hasil periksa dalam ) dan
cantumkan tanda „X‟ pada ordinat atau titik silang garis
dilatasi serviks dan garis waspada
11
(berjarak 4 jam) garis waspada. Jika pembukaan serviks telah
melampaui dan berada di sebelah kanan garis bertindak maka hal
ini menunjukan perlu dilakukan tindakan untuk menyelesaikan
persalinan (JNPK-KR,2008).
C. Kontraksi uterus
1) Oksitosin
2) Obat-obatan lain
12
F.Halaman belakang partograf
2) Perdarahan antepartum
4) Persalinan prematur
7) Kelainan letak
13
10) Hamil dengan anemia berat Dugaan kesempitan panggul
(Ujiningtyas, 2009).
A. PENGERTIAN
14
c) Persalinan anjuran, persalinan yang tidak dimulai dengan
sendirinya tetapi berlangsug setelah pemecahan ketuban,
pemberian pitocin atau prostaglandin.
3) Istilah yang berkaitan dengan umur kehamilan dan berat janin Manuaba
(1998) mengemukakan beberapa istilah yang berkaitan dengan umur
kehamilan dan berat janin yang dilahirkan sebagai berikut:
2) Teori oksitosin
15
4) Teori janin
5) Teori prostaglandin
Dikemukakan pula bahwa dalam proses persalinan terdapat upaya kerja sama
tiga kekuatan vital, yaitu sebagai berikut:
2) Passage: Jalan lahir terdiri atas jalan lahir tulang dan jalan lahir lunak..
Selain ketiga faktor di atas Jenny (2013) menambahkan pula faktor yang dapat
memengaruhi jalannya proses persalinan adalah:
C. TAHAPAN PERSALINAN
1) Kala I
Kala I atau kala pembukaan adalah periode yang dimulai dari his
persalinan yang persalinan yang pertama sampai pembukaan cervix
menjadi lengkap. Berdasarkan kemajuan pembukaan maka kala I dibagi
menjadi fase laten dan fase aktif (Yanti, 2009:6).
16
a) Fase laten
Menurut Varney (2004) fase laten adalah periode waktu dari awal
persalinan hingga ke titik pembukaan dimulai sejak kontraksi muncul
hingga pembukaan tiga sampai ke empat sentimeter atau permulaan fase
aktif.
b) Fase aktif
Fase aktif adalah periode waktu dari awal kemajuan aktif pembukaan
hingga pembukaan menjadi komplet dan mencangkup fase transisi
(Varney, 2004. Menurut Yanti (2009) fase aktif, yaitu fase pembukaan yang
lebih cepat yang terbagi lagi menjadi:
2) Kala II
Kala dua persalinan dimulai ketika dilatasi servix sudah lengkap, dan
berakhir saat janin sudah lahir. Kala II disebut juga sebagai stadium
ekspulsi janin (Sarwono, 2009).
3) Kala III
17
4) Kala IV
Menurut Yanti (2009), kala IV merupakan masa 1-2 jam setelah plasenta
lahir. Kala IV persalinan yaitu sejak uri lahir sampai 2 jam pasca
persalinan. Kala IV disebut juga dengan kala pengawasan.
1) Lightening
2) Perubahan serviks
3) Persalinan palsu
18
Persalinan palsu terdiri dari kontraksi uterus yang sangat nyeri, yang
memberi pengaruh signifikan terhadap serviks. (Varney, 2009:673).
Pada kondisi normal, ketuban pecah pada akhir kala satu persalinan.
5) Bloody show
6) Lonjakan energi
Ketika tidak ada penjelasan yang tepat untuk diare, kesulitan mencerna,
mual, muntah, diduga hal-hal tersebut merupakan gejala menjelang
persalinan walaupun belum ada penjelasan untuk hal ini (Varney,
2009:674).
E. MEKANISME PERSALINAN
2) Penuruan lengkap
3) Fleksi
4) Rotasi internal
19
5) Pelahiran kepala dengan ekstensi
7) Rotasi eksternal
8) Pelahiran bahu dan badan dengan fleksi lateral melalui sumbu Carus
(Varney, 2010:349).
20
2.3.ASUHAN KEPETAWATAN PADA IBU BERSALIN KALA 1
1) PENGKAJIAN
A.Biodata
2.Data suami
Nama suami : Tn. J
Umur : 41 tahun
Agama : Islam
Suku : Bugis
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : ASN
Status perkawinan : Pernikahan Sah atas Hukum dan agama
Perkawinan ke :1
Lama perkawinan : 3 tahun
Alamat : Tual
21
Perut terara nyeri, mules kecang-kecang Pasien masuk dari IGD kiriman
puskesmas sedang desan G4 P3 A0 dengan kala I lama, mules sejak tasi
malam 20.00
4.Riwayat Kesehatan dahuluh
5.Riwayat ginekologi
6.Riwayat KB
KB suntik
22
O LETAK GEST N LAIN
PRESENT ASI
ASI
JANIN
9.Riwayat Psikososial
a Keadaan mental
Mental bagus, suda siap mempunyai anak ke 3
b Adaptasi psikologi
Sangat sayang denga anaknya yang akan lahir sama sayangnya
dengan ke dua anaknya
c Penerema terhadap kehamilan
Siap punya anak laki-laki maupun perempuan yang penting anaknya
sehat
d Masalah khasus
Tidak ada masala dengan kelahiran anaknya, ibu senag-senag saja
23
Dari awal kehamilan suda di rencanakan akan melahirkan di rumah
sakit atau bidan
Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu
Perlengkapan bayi suda siap
kesiapan metantal ibu dan keluarga
ibu keluarga siap menerima keluarga baru dirumahnya
pengetahuan tentang tanda tanda melahirkan cara menangani nyeri
proses persalinan persalinan
pasien sudah mempunyai pengalaman melahiirkan pada proses
persalinannya
perawatan mamae
pasien sudah mengetahui cara melskukan perawatan mamae selama
kehamilan sampai melahirkan
24
Selama hamil tidur cukup, seteoah merasa kenceng tidur agak
kurang karena sambal merasakan sakit
pola konsep diri respesi diri
Baginya Kesehatan adalah utama, maka kita harus menjaga
Kesehatan
pola peran dan hubungan
Hubungan dengan suami dan anggota keluarga lain tidak ada
masalah serta dengan lingkungan sekitar juga baik saja
pola reproduksi atau seksual
Baginya anak laki laki perempuan sama saja yang penting lahir
sehat tidak kurang suatu apa
pola pertahan diri
Apabila jenuh dengan lingkungan rumah maka dia akan cari
hiburan menanam bunga ataupun membersihkan lingkungan
rumah
pola keyakinan dan nilai
Termasuk ibu yang rajin beribadah solat dan juga mengikuti acara
pengajian. Menyebut asma allah saat nyeri.
B.PEMERIKSAAN FISIK
c. kesadaran :
1). Mata : 4
2). Verbal : 5
d. tanda-tanda vital
TD : 130/98 mmHg
25
N : 75 x/mmHg
S : 36
RR : 20x/ menit
TB : 155cm
BB : 68 kg
e. head to toe
1). Kepala
Brntuk kepala mesochpal, rambut itam, Panjang dan bersih ekpresi wajah
menahan nyeri
2) Mata
3) Hidung
4) Telinga
5) Mulut
Bentuk mulut normal, bibir dan mukosa lembab, tidak ada stomatitis
6) Leher
26
7) Dada
8) Abdomen
Uterus
Tinggi fundus uterus : 31 Cm , kontraksi ada dan bagus
Leopold I : untuk mengetahui tinggi fundus uteri yaitu 31 cm
Leopold II : kanan : bagian kaki dan tangan
kiri : punggung kiri
Leopold III : kepala
penurunan kepala : sudah turun kepala
Leopold IV : kepala sudah masuk PAP
Striae : muncul striae di perut
Kandung kemih: kosong Fungsi pencernaan : tidak ada gangguan
10) Ektremitas
Kedua kaki dan tangan tidak edema, tangan kanan terpasang infus.
Reflek patella +
27
B.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) USG abdomen
2) Hasil CTG
Variabilitas > 5
Akselerasi +
Deselerasi –
Festal mevement +
CTG kategori I
S. PROGRAM TERAPI
C.ANALISA DATA
28
nyerisaat kontraksi,
adanya ketegangan otot,
fokus pada diri
sendiri.TD : 129/69
mmHgN : 86 x/menitS :
36 0C
RR : 20 x/menit
D.DIAGNOSA KEPERAWATAN
E. INTERVENSI
melakukan pursed
presipitasi
lip
2. Ekspresikan
breathing.
29
- Tidak mengejan penerimaan tentang
meluruskan setiap
misinformasi
b. Manajemen
lingkungan
1. Implementasikan
tindakan untuk
kenyamanan fisik
seperti
menciptakan suasana
yang
nyaman,
meminimalkan
stimulasi
lingkungan
c. Edukasi
prosedur/perawatan1.
Demonstrasikan
pereda nyeri non
invasif/ non
farmakologis :
kompres hangat
menggunakan
30
handuk, pengaturan
posisi yang
nyaman
mengejan sebelum
pembukaan
lengkap
3. Anjurkan ke
keluarga untuk
mendampingi dan
melakukan
massage pada
punggung atau di
E.IMPLEMENTASI
31
berat dan faktor Ekspresi wajah
presipitasi menahan
2. Memonitor ekspresi nyeri.
penerimaan tentang Lingkungan sudah
nyeri dirasa
b.Manajemen lingkungan nyaman.
1. Menciptakan suasana Pasien napas dalam
yang nyaman, ketika
meminimalkan stimulasi timbul nyeri, posisi
lingkungan pasien
c.Edukasi miring kiri.
prosedur/perawatan Pasien kooperatif.
1. Mendemonstrasikan Pasien didampingi
pereda nyeri non oleh
invasif/ non farmakologis : suami sambil
kompres mengompres
hangat dengan handuk punggung.
dipunggung,
pengaturan posisi yang
nyaman
2. Menganjurkan ibu untuk
tidak mengejan
sebelum pembukaan
lengkap
3. Menganjurkan keluarga
untuk
mendampingi dan
melakukan kompres
hangat dengan handuk
dipunggung
pasien.
32
F.EVALUASI KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN AWAL
1. Tanggal : 27-10-2016 jam : 07.00
33
2. Tanda-tanda vital : TD 130 / 98 mmHg, Nadi 75 x / menit, Suhu 36 C, RR
20 x / menit.
3. Pemeriksaan palpasi abdomen TFU 31 cm, presentasi kepala,djj janin
141x/menit,kontraksi uterus 2-3 x/menit, kandung kencing kosong
4. Hasil pemeriksaan dalam pembujkaan lengkap siap partus, portio tebal
lunak,
5. kepala turun H 2, STLD +
6. Persiapan perineum : perineum utuh
7. Dilakukan klisma : tidak dilakukan klisma
8. Pengeluaran pervaginam: lendir darah sudah keluar
9. Perdarahan pervaginam : tidak ada perdarahan pervagian, hanya keluar
lendir darah pervagina
10. Kontraksi uterus tiap 2-3 menit sekali
11. Denyut jantung janin : 141 x/menit
12. Status janin: hidup, tunggal dengan presentasi kepala
B. KALA PERSALINAN
1. KALA I
a. Ketuban pecah sejak jam 07.25 mules sejak jam 20.00 tgl 06-02-2021
b. Mulai persalinan : tanggal 06-02-2021 jam 09.00
c. Tanda dan gejala : pembukaan lengkap, lendir darah sudah keluar,
keinginan mengejan
d. Tanda-tanda vital : TD 135/90 mmHg, Nadi 88 x / menit, Suhu 36,5 oC,
RR 24 x / menit
e. Keadaan psikososial ibu sangat senang dengan kelahiran bayi
f. Kebutuhan khusus klien : kekurangan volume cairan tubuh
g. Tindakan : bayak minum
h. Pengobatan tgl 27-10-2016 pukul 09.20 Oxytocyn injeksi, methergin
injeksi, gastrol III.
34
35
36
Observasi kemajuan persalinan :
37
energi dan
mencegah
dehidrasi
- observasi KU dan
TTV
pasien
- motivasi untuk
tindakan
- berikan minum
yang cukup
untuk memenuhi
kebutuhan
His semakin sering energi dan
- 2 menit sekali DJJ: 140 mencegah
- Pembukaan lengkap 10 dehidrasi
09.00 cm - informasikan
Portio tebal lunak keadaan
- Kepala dihodge 3 persalinan.
38
BAB III
PENUTUP
3.1.KEESIMPULAN
39
DAFTAR PUSTAKA
Diagnoses, 10th edition 2015 – 2017. Moorhead Johnson Swanson. NOC 5th
Edition. Elsivier Inc. Bulechek, Butcher, Dochterman, Wagner. NIC 6th Edition.
Elsivier Inc. Brunner & Suddarth. 2005. Keperawatan Maternitas. Edisi 2.
Jakarta : EGC. Mubarak, 2008. Asuhan Keperawatan Pada Maternitas. Edisi 1.
EGC, Jakarta
Ambarwati, dkk. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Jakarta: Mitra Cendikia Offset.
2010. Asuhan Kebidanan (Nifas). Yogjakarta: Nuha Medika.2012. Asuhan
Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika.
iii