PENGANTAR
1. Pengertian Demografi
Demografi berasa! dari kata Demos dan graphein.Demos beiarti rakyat,
masyaraksi alau penduduk dan graphein berarii lukisun alau cilnuiii.Jmii
demografi dural dmitikku sebagai lukisan atau citraan tentang rakyat atari
penduduk / masynrakat Banyak defenisi teJah dikemukakan para ahli,
diuntaranya yang dikemukakan oleh Donaf j.Boguc dalam bukunya yang
beijudul Principle of Demography, yang mengemukakan Demograli adalah
ilmu yang mempelajari secara statisfik dan matematik tentang besar.
komposisi. dan distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya sepanjang
masa nielalui bekeganya 5 komponen dciuogratl yaiut kelahiran, (fertilitas),
kematian (mortalitas), perka\vinan,migrasi dan mobilitas sosial.
Defenisi lain, dikemukakan oleh Philip M.Hauser & Dudley Duncan
sebagai berikut: Demografi mempelajari tentang jumlah, persebarnn teritorial,
dan kompdsisi penduduk seila perubahan-perubahannya dan sebab-sebab
perubahan itu.
Dari defenisi yitng lelah dikemukakan dapat dikatakan bahwa Demografi
adaiah ilmu yang mempelajari tentang penduduk manusia, terutama
menyakungkut besar, struktur (komposisi) dan perkembangannya serta
hubungannya satu saina lain.
2. Komponen-komponen Demografi
Sesuai dengan defenisi di atas, maka ada tiga komponen utama demografi yaihi
:
a. Besar Penduduk
b. Struktur atau komposisi Penduduk
c. Perkembangan penduduk
Yang termasuk dal am pengertian besar penduduk adalah jumlah, kepadatan dan
persebaran penduduk.- Yang termasuk struktur atau kemposisi penduduk adalali
komposisi (struktur) penduduk menurut umur dan jems kelamin, komposisi
menurut status perkawinan, komposisi menurut tingkat penddikan, komposisi
menurut mata pencaharian, komposisi menurut permukiman, komposisi menurut
agama, komposisi menurut kewarganegaraan dan sebagainya. Perkembangan
penduduk kompouen-komponennya terdiri dan kelahiran (fertilitas), kematian
(mortalhas), dari perpindahan (migrasi). Dalam kaitannya dengan komposisi
penduduk menurut mata pencaharian, juga dibahas ketenagakerjaan, dan dalam
kaitannya dengan perkembangan penduduk dibahas tentsng proyeksi penduduk
dan teori-teori penduduk.
'7
A. PENG A NT A R
1. Pengertian Geografi Penduduk / Demografi
Geografi Penduduk adalah geografi yang mcnjadikan penduduk sebagai
sasaran studinya. Demografi berasal dari kata Demos dan graphein.Demos
berarti rakyat, masyarakat atau penduduk dan graphein berarti lukisan atau
citraan Jadi demografi dapat diartikan sebagai lukisan atau citraan tentang
rakyat atau penduduk / masyarakat. Banyak defenisi telali dikemukakan para
ahli, diantaranya yang dikemukakan oieh Donal J.Bogue daiam bukunya yang
berjudul Principle ox Demography, yang mengemukakan Demografi adalah
ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar.
komposisi, dan distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya sepanjang
masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi yaitu kelahiran, (fertilitas),
kematian (mortalitas), perkawimin,migrasi dan mobilities sosial.
Defenisi lain, dikemukakan oleh Philip M. Hauser & Dudley/ Duncan
sebagai berikut: Demografi mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial,
dim komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab
perubahan itu.
Dari defenisi yang tetah dikemukakan dapat dikatakan bahwa Demograti
adalaii ilmu yang mempelajari tentang penduduk manusia, terutama
menyakungkut besar, struktur (komposisi) dan perkembnngannya serta
hubungannya satu saina lain.
2. Komponen-komponen Demografi
Sesuai dengan defenisi di atas, makaada tiga komponen utatna
demografi, yaitu :
a. Besar Penduduk
b. Struktur atau komposisi Penduduk
c. Perkembangan penduduk
Yang termasuk dalam pengertian besar penduduk adalah jumlah, kepadatnn
dan persebaran penduduk. Yang tennasuk struktur atau kompcsisi penduduk
adalah komposisi (struktur) penduduk menurut umur dan jenis kelamin,
komposisi menurut status perkawinan, komposisi menurut tingkat penddikan,
komposisi menumt mata pencaharian, komposisi menurut permukiman,
komposisi menurut agama, komposisi menurut kewarganegaraan dan
sebagainya, Perkembangan penduduk komponen-komponeimya terdiri dtiri
kelahiran (fertilitas), kematian (moitalitas), dan perpmdahan (migrasi).
Daiam kaitannya dengan komposisi penduduk menurut mata pcncnliarian.
juga dibahas ketcnagakerja.m, dan daiam kaitannya dengan perkembangan
penduduk dibahas tentsng proyeksi penduduk dan teori-teori penduduk.
3. Pengertiani Penduduk
Penduduk dimaksudkan adah semua orang (yang masih hidup) yang
menetap di suatu daerah / negara, tidak memndang jenis kelamamya, umumya,
status fcwarganegaraannya, resml atau liamya. Jadi, pada suatu daerah alau
negara siapa saja yang menetap di daerah atau negara itu disebut penduduk
daerah itu, kecuali korp diplomatik beserta keluarganya. Penduduk
Indonesia adalah semua orang yang menetap dalam wilayah geografis
Indonesia , kecuali korp dipiomatik beserta keluarganya.Warga negara using
yang menetap di Indonesia tennasuk perKluduk Indonesia, kecuali yang
leimasuk korp diplimatik (staf kedutaan). Dcrnikian pula warganegara
Indonesia yang menetap di negara using, mereka tennasuk penduduk negara
tersebut.Jadi, yang tennasuk penduduk Indonesia adalah mereka yang
ineoctap di Indonesia, sedang warga negara Indonesia adalah mereka yang
mempunyai hak dan kewajiban sebagai warga Indonesia menurut undnng-
undang, tanpa melihat di negara mana mereka menetap.
4. Sumber Data Penduduk
Untuk dapat menjelaskan semua komponen penduduk, dibutuhkan data
penduduk.Sumber data penduduk ada tiga yaitu : sensus penduduk, survei,
dan registrar - statistik vital penduduk.
a. Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah cacah jiwa yang dilakukan terhadap seluruh
penduduk di suatu negara (bersifat umum), dilakukan secara serentak
(bersamaan) dari rumah ke rumah (bersifat individual) , serta berulang dalam
'9
c. Registrasi-Statisrik Vital
Registrasi dimaksudkan adalah pencatatan penduduk yang
dilaksanakan oleh aparat pemeritah yang dituga.si untuk itu.Biasanya
pencatatan dilakukan pada saat pengambilan kartu keluarga atau kartu
penduduk.Statistik Vital dunaksudkan adalah pencatatan yang dilakukan
terhadap kejadian-kejadian seperti kelahiran, kematian, pernikalian,
perceraian, (akik,rujuk, perpindahan, yang bevlangsung terus-menerus dan
hasilnya disaj'kan dalam bentuk statistik yang dilakukan oleh aparat yang
diberi tugas untuk itu.
Kelemahan registrasi-statistik vital sebagai sumber data penduduk
adalah keakuratan datanya yang damggap rendah. Hal ini disebabkan
karena hanya sebagaian kecil penduduk yang melaporkan tentang
kejadian-kejadian vital yang dialaminya (melahirkan anak, berpindah, dan
sebagainya).Selain itu data penduduk dari registrasi-statistik vital,
jemsnya sangat terbatas.
BESAR PENDUDUK
1. Pengertian
Besar penduduk diartikan dengan banyaknya penduduk jumlah penduduk
menyalakan banyaknya penduduk secara keseluruhan. Kepadatan penduduk
inenyatakan banyaknya penduduk menurut satuan luas.Penyebaran penduduk
menyalakan banyaknya penduduk inenurut unit, baik unit administratif (seperti
desa, kecamatan, kabupaten, propinsi) maupun unit geografis (seperti pulau,
daerah dataran rendah, daerah pcgunungan. dan sebagainya).
Baik jumlah, kepadatan maupun penyebaran penduduk tidak sHalu letap,
karena itu perlu selalu dinyatakan tahun kejadiaannya.
2. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk menyatakan banyaknya penduduk secara keseluruhan
.Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2000, junilah penduduk Indonesia
adalah 205.843..196 jiwa, sekalipun yang diolah hanya beijumlah 201.241.999
'1
1
jiws tepdiri dari 100.934.962 jiwa laki-laki dan 100.307.037 jiwa perempuan.
Jumlah ini manempatkan Indonesia pada urutan keempat, setelah Cina (RRC),
India, dan Amerika Serikat.Di Asia Tenggara (ASEAN), Indonesia terraasuk
negara yang paling besar jumlah penduduknya.
Sulawesi Selatan pada tahun 2000, penduduknya berjuinlah 6.980.589
jiwa teidiri dari 3.409.989 jiwa laki-laki dan 3.570.600 jiwa perempuan.
3. Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk adalah banyaknya penduduk rata-rata setiap sam satuan
luas.Satuan luas adalah beberapa macam,antara lain kilometer persegi (km 2),
hektoare (ha), mil 2, dan lain-lain.Satuan luas yang paling banyak digunakan
adalah km\kurena itu dalani buku Geografi oleh Sumadi dan buku Geografi
Wardiyatmoko. dikatakan kepadatan penduduk adalah banyaknya penduduk
rata-rata setiap 1 km persegi Kepadatan penduduk ada dua macam yaitu
kepadatan penduduk aritmetik/absolut dau kerapatan penduduk agraris.
Kerapatan penduduk absolut adalah banyaknya penduduk rata-rata setiap satu
kilometer persegi dari luas tanah seluruhnya, sedang kerapatan penduduk agraris
adalah banyaknya penduduk rata-rata setiap satu kilometer peisegi tanah
produktif yang dapat dibudidayakan untuk pertanian.
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk Agraris = = Jiwa/km2
Kepadatan Penduduk (absolut) Luas
= Wilayah Pertanian (km2)
Jumlah Penduduk
= Jiwa / km2
_
Luas Wilayah Seluruhnya (km2)
2) Contoh perhitungan :
Berdasrkan data BPS Kab. Bulukumba tahun 2001, luas Kab.Bulukumba adalah
1154,67 km2, terdiri dari 23 995,30 ha lahan sawah, 80 843,78 lahan bukan
sawah yang digunakan untuk pertanian. Jumlah penduduk nya pada tahun 2001
adalah 357 495 jiwa.
Hitunglah kepadatan penduduk (absolut) dan kepadatan penduduk agrarisnya?
Kepadatan Penduduk Absolut Kab. Bulukumba tahun 2001=
357 495
=309 jiwa /km2
1154,67
Kepadatan Penduduk
Jumlah Penduduk Luas
Provinsi (jiwa /km2)
(jiwa) (km2)
10
4. Persebaran penduduk
Persebaran penduduk dimnksudkan ndalah banyaknya penduduk menurut
unit. Sesung- guhnya tabel Iteiah menunjukkaan persebaran penduduk
Indonesia menurut propinsi (unit adin ini strati f) .Tabel 2 menggambarkan
persebaran penduduk Indonesia menurut unit Gografis.
Tabel 2.Persebaran Penduduk Indonesia Menurut Pulau Tahun 2000
Apa yang dapat dijelaskan dengan data pacia tabel 2 di alas ? Apakah ada
keseimbangnan antara persentase jumlah penduduknya dengan persentase luasnya
? Pulau pulau apa saja yang menunjukkan ketidak seimbangan antara persentase
jumlah penduduknya dengan persentase luasnya ?
Jelaskan mengapa jumlah penduduk Pulau Jawa paling besar dibanding
dengan putau- pulau Iain di Indonesia (hubungkanlah sejarah kerjaan-
kerajaan di Indonesia, Jahan yang ada di pulau Jawa yang niemiliki banyak
sungai yang panjang dengan voiume air yang besar sepanjang tahun serta
lahan datar yang luas dan banyak bergunung berapi, Pulau Jawa sebagai
pusat budaya dan perekonomian di bidonesia).
Jelaskan pula mengapa Pulau Kalimantan jumlah penduduknya
lermasuk kecil dibanding dengan luas wilayahnya (hubungkan dengan
koridisi lahan di Kalimantan yang sebagian besar berupa lahan yang
banyak berawa-rawa., serta tidak ditemukan 3agi gunung berapi yang
17
"
1
masih aktif)
STRUKTUR ATAU KOMPOSSSi PENDUDUK
1. Struktur Penduduk Menurut umur dan Jenis Kelamin
Struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin dimaksudkan
adalah pcnggolong:ia penduduk menurut umur dan jenis kelamirrya.Umur
diidentikkan dcngan ulang tahun sehingga umur penduduk selulu
dibuatknan ke bawah Jenis kelamin hanya digolongkan atas banyaknya
laki-laki dan banyaknya perempuan.
Penggolongan penduduk menurut umur ada beberapa macam, ada
penggolongan penduduk menurut umur &atu tahunan, lima tahunan dan
kelompok umur tertentu. Penggolongan penduduk menurut umur satu
tahunan tiilakukan dcngan mcngurut umur penduduk mulai dari 0 tahun ke
atas dalam satu kolom,yang riinyataka jurnlah penduduknya dalam kolom
lain.Penggolongan penduduk menurut umur lima tahunan dimaksudkan
adalah mengelompokkan umur lima tahunan dimulai umur 0-4 tahun ke
atas dalam satu kolom dan jumlah penduduk pada kolom lainnya. Contoh
struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin dengan kelompok
umur lima tnhunan dupat di lihat pada label 3.
Tabel 3. Penduduk Indonesia Menurut Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2000
Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
0-4 10.295.701 10.006.675 20 302.376
5-9 10.433.865 10.060.226 20.494.091
10-14 10.460.908 9.992.824 20.453.732
15-19 10.649.348 10.500.169 21.149.517
20-24 9.237.464 10.020.637 19.258.101
25-29 9.130.504 9.510.433 18.640.937
30-34 8.204.302 8.195.418 16.399.720
35-39 7.432.840 7.471.386 14.904.226
40-44 6.433.438 6.034.410 12.467.848
45-49 5.087.252 4.568.753 9.656.005
50-54 3.791.185 3.593.783 7.384.968
55-59 2.883.226 2.795.438 5.678.664
60-64 2.597.076 2.723.943 5.321.019
65-69 1.666.191 1.898.735 3.564.926
70-74 1.368.190 1.468.847 2.837.037
75 + 1.257.526 1.459.459 2.716.985
T.T. 5.946 5.901 11.847
Jumlah 100.934.962 100.307.037 201.241.999
Sumber : BPS 2001, Penduduk Indoneisa, Hasii Sensus Penduduk Tahun 2000,
Seri L2.2 Jakarta.
Penduduk yang berumur 0-4 tahun disebut juga anak balita (anak bawah lima
tahun). Berdasarkan label 1, jumlah anak balita di Indonesia adalah 20.302.376
jiwa, terdiri dari anak balita laki-laki sebanyak 10.295.701 jiwa dan perempuan
sebanyak 10.006.675 jiwa.
17
"
1
P ( 0−14 )+ P 60 ke atas
Rasio Beban Tanggungan = X 100
P(15−59)
75690166
Rasio Beban Tanggungan = X 100−60,29 dibulatkan jadi 60
125539986
Rasio Beban tanggungan Indonesia tahun 2000. Adalah 60 artinya rata-rata setiap
100 orang penduduk Indonesia yang berumur 15-59 tahun ada 60 orang
penduduk yang tergolong berusia 0-14 tahun dan 60 tahun ke atas atau rata-rata
setiap 100 penduduk yang tergolong berusia ada 60 orang penduduk yang
tergolong berusia anak-anak dan lanjur=t usia (lansia).
Dalam kaitan dengan struktur penduduk pemurut jenis kelamin dikenal
ukuran sex ratio atau rasio jenis kelamin atau perimbangan jenis kelamin. .ukuran
ini menyatakan. banyaknya penduduk laki-laki rata-rata setiap 100 orang
penduduk perempuan (bilangan konstan 100). Rumusnya adalah:
100934962
Rasio Jenis Kelamin = X 100=100,6 atau dibulatkan menjadi 101
100307037
Rasio Jenis Kelamin Indonesia tahun 2000 adalah 101 artinya rata-rata
setiap 100 orang jumlah di Indonesia pada tahun 2000 ada 101 orang laki-laki.
Dalam kaitan struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin dikenal
gratlk atau diagram yang disebut piramida penduduk aiau limas penduduk. Piramida
penduduk atau limas penduduk adalah diagram atau grafik yang menunjukkan
struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Contoh piramida penduduk
dapat dilihat pada gambar 1.
Pada dasamya ada tiga pola piramida penduduk, yaitu pola piramida
penduduk yang menunjukkan penduduk muda, pola piramida penduduk yang
menunjukan penduduk stasioner dan pola piramida penduduk yang
menunjukkan penduduk tua.Lihat gaxnbar 2. Penduduk muda ditandai dengan
dasar piramida yang condoning bertombah panjang, yang menunjukkan tingkat
peitumbuhan penduduknya yang tinggi.Penduduk stasioner ditandai dengan dasar
piramida yang cenderung konstan (tidak berubah) yang menunjukkan tingkat
pertumbuhan penduduknya sangat keci! atau relatif tidak bertambah.Penduduk tua
ditandai dengan dasar piramida yang cenderung bertambah pendek, yang
menunjukkan tingkat pertumbuhan penduduknya negatif ( lebih besar tingkat
kematian daripada tingkat kelahiran.Pada umumnya negara-negara sedang
berkembang menunjukkan pola piramida penduduk muda, sedang di negara-
negara maju menunjukkan pola piramuda penduduk stasioner atau pola piramida
penduduk tua. Amatilah gambar nomor 1, kemudian tentukan bagaimana pola
piraraida penduduk Indonesia.
Gambar 1. Piramida Penduduk Indonesia Tahun 1990
17
"
1
Jutaan
a b c
A = Pendudu kMuda
B = Pendudk Stasioner
C = Pendduduk Tua
Jumlah
100,00 100,00 100,00
17
"
1
Persentase Penduduk
Tingkat Pendidikan
1971 1980 1990
Yang ditamatkan
dan mencari pekerjaan Tenaga kerja adalah penduduk usia kerja atau penduduk usia
produktif disebut juga dengan istilah manpower. Pada dasarnya semua penduduk
digolongkan atas dan golongan besar yaitu yang tergolong beban tanggungan dan
tenaga kerja yang termasuk bebam tanggapan adalah mereka yang termasuk anak-anak
(umur 0-14 tahun) dan mereka yang termasuk lansia (umur 60 tahun ke atas). Yang
tergolong tenaga kerja adalah angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja
adalah tenaga kerja yang bekerja dan mencari pekerjaan mereka yang tergolong bekerja.
Ada yang bekerja penuh da nada yang setengah bekerja. Mereka yang mencari
pekerjaan ada yang pertama kali mencari ada yang pernah bekerja sebelumnya .
Tenaga kerja yang bukan angkatan kerja adalah mereka yang sekolah,
mengurus rumah tangga, menerima pendapatan dan lain-lain. Lihat gambar 3
Gambar 3. Skema Penggolongan Peaduduk Menurut Ketenagakerjaan
17
"
1
Peremptian .) umiah
1 Golonaan 1_ l.ski-laki
I Angkatan Kerja | Bekerja i,943,707 I
1 Ivicc. Pekerjaan | d 75,973 2,0 j 1 1,179,035 1
3,122,742
umiah 9,680 8i,u95 1 i,260,730
| Bukan Angkatan Kerja ------157,668
| Sekolah 224, 1o7 227,2 i 2 451,379
------ f j
j Linnya 259,74i j i ,258,255 1,517,996
J umiah 483,908 1 i,485,46 7 1,969,375
* Jumiah Tenaga Kerja 2,503,5*8 ? ,746 J 97 5,249,7*5
| J umiah Penuuuuk 3,804,367 1 3.997,31 i 7,801,678 j
8r:rrr7w ' &PS.2QQ1.Pen<tttfft;k Sutetmf Sctetr.',. $>"7fr" Pendttfttfk Tahrm
2000
. .„ AngkatanKerjavangmencarinekerjaan ,
Angka rciigangguiau = — ------------ ----------------------- X 100
AngkalanKerjii
17
Berdasarkan data tabs! 7, dapat dibuat perhitimp.au sebagai berikut:
• 3280410
\.Ai'AKK - -----------X100 = 42
780167S
APAKK Sul-Sel tahun 2000,. 72 art in y a rata-rat !f)r> peridWul ada 72 orang
yang
tergolong Angkatan Kerja di Sulawesi Selatan pada tahun 2000.
5 249 785
APAKU Sul-Sel tahun 2000. 62 aitinya rata-iata setiap 100 tenaga
kerja ada 42 orang vang tergolong Angkatan Kerja di Sulawesi
Selatan pada tahun 2000.
1 903 707
3.----------------------------------- AKK laki - iaki —• X100 — 9o
2 019 680
AKK laki-laki Sul-Sel tahun 2000. % ariinya nila-iaia seliap lot)
tenaga kerja laki-laki ada 96 orang yang tergolong bekerja di
Sulawesi Selatan pada tahun 2000.
.... 1 179 038 v> , N
3280410
AKK Sul-Sel tahun 2000. 95 artinya rata-rata setiap 100 tenaga kerja ada 95
orang
vang tergolong bekerja di Sulawesi Selatan pnda tahun 2000
, ,., t . 75 973 . ,
6. Angka Peiigaiigguiau Laki-iaki =---------A i Uu - H
2 019 680
Angka pengangguran laki-laki di Sulawesi Selatan lahun 2000. adalah
4. artinya rata-rata setiap 100 orang angkatan kerja laki-laki di
Sulawesi Selatan tahun 2000 ada 4 orang yang termasuk meneari
pekerjaan atau pengganggur.
81 695
/. Angki||iJcngguugguiau Pciuiiipuuu j A iuu o.
Angka pengangguran perempuan di Sulawesi Selatan taken 2n90,
ndiiluh C\ artin> a rata- rata setiap 100 orang angkatan keija
perempuan di Sulawesi Selatan lahun 2000 ada 4 orang yang termasuk
meneari pekerjaan atan pengganugur perempuan.
,r 157 668 , .
o . Angka Penganggiu an —---------nv \ j
2 ogn j o
Angka pengangguian di Sulawesi Selatan pada lahuu 2000. adalah
6. artinya rata-rc5.a setiap 100 orang angkatan kerja di Sulawesi Selatan
pada talum 2000 ada 4 orang yar£ termasuk men carl pekerjaan a tan
penp.panpgur
Angkatan Kerja vang bekerja berdasarkan konse.p KPS dignlnngkan
dalani )0 go longs?}, vaitu * rn petanian dalain aiti luas. tennasuk cocok
tnnam. periknnnn. keluitannn. dan petemakan (2) pertamabangan dan
penggalian (3) indusiri pengolahan. (4) listrik.gas dan air minum. (5)
bangunan. (6) perdagangan. tennasuk perdagamian bcsar. eceran. rumah
inakan dan hotel (7) anakutan. tennasuk penggudannan. dan komunikasi
(8) keuanuan tennasuk asuransi, usaha persewan bangunan, tanah dan
jasa perusahaan (9) jasa kemasyrkatan () 0) Jainnya dan () I) vang lidak
terjawab.
Rerdasarkan hasil sensus penduduk tahun 7000 penduduK
Sulawesi Selatan yang termasuk angkatan kerja yang bekerja adalah
seperti dnnat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Angkatan Kerja* yang Bekerja Viemirut
l.apangan Usaha Utania di Sulawesi Selatan
Tahun 1990 dan 2000.
1990 2000
Lapangan Usaha Ulama Junilah Oeisentase Junilah Persenlase
19
1. Pertanian. 1 262 872 57.6 I 173 810 37,6
2.Pertambangan 14 277 0.7 , 517 842 16.6
o.lndustri 149 835 68 131.070 4.2
4.Listrik.Gas. dan Air3 981 0.2 27 686 0.9
5. Bangunan 52 598 2.4 79.018 2.5
6. Perdagangan 260 454 1 1.9 101.356 3.2
7. Angkutan 65 751 3.0 309.446 9.9
S.Keuangan 8 540 0.4 445.96! 14,3
9.Jasa Kemasyarakaian 336 898 15.4 80.060 2.6
lO.Lainnya 591 00 254.950 ‘ 8.2
11 Tidak Terjawab 36 6)2 I7 1 543 0.0
'1^^
J uilliaii 2 192 409 i v/ \y , vy 100,0
* Konsep usia angkatan kerja pada sensus peduduk tahun 1990 adalah
10 tahun ke atas, pada sensus penduduk tahun 2000 adalah umur 15
0
tahun ke alas Apa yang dapat dijelaskn dari data tabel 8 di alas
Kemukakan lapnngan usaha vang.
19
Tabel Penduduk Indonesia Menunil 1;11 uill 2.000
9. Apauia
Agama • Jumlali Perse.'.rase
Islam 177.528.772 v8 ?
K'aiholj p m wj >i
Pro
k testa 1 1 820 071 59
n
Hindu 3 651 9.39 18
Budha 1 604.682 0.8
I ,ainnva 4 1 1 62u ' ().?
19
490 546 iiwa atau 70.4 %. Hasil sensus penduduk Indonesia tahun 1961.
1971 1980 1990 dan 2000. menunjukkan persentase penduduk yang
bermukim di daerah pekotaan d1 Sulawesi Selatan dan Indonesia dapat
dilihat pada tabel 10.
19
Tabel 10. Persentase Penduduk Sulawesi Selatan dan Indonesia vane,
bermukim
di daerali Pekotaan Tahun 1961. 1971.(980. 1990 dan 2000.
r
T"' -*,jt lT1 o 1 * r* i . t(f ,1 \ r, j
z zi __ ,)
1961 * 14.8- •
1971 18.2 17.3
1980 18,1 224
1990 24.5 30.9
2000 29.6 42,4
D.PERKEMBANGAN
PENDUDUK l.Gambaran Perkembangan Penduduk
Dunia dan I-idoncsia
Perkembangan penduduk biasa juga disebut pertumbuhan
penduduk., yaitu perubahan jumlah penduduk dars statu waktu ke waktu
yang laiu.Gambanui icntang pertumbuhan penduduk dunia dapal dilihat
pada tabel 12.
Tabel 12. Perkembangan Penduduk Dunia
Tahun Juinlah Penduduk Jangka Waktu Berlipat Dua Kali
(jutaan) (jumlah tahun)
1 250
1650 500 1649
1830 1 000 180
1930 2 000 100
1976 4 000 46
Dari tabel 12, dapat digambarkan pesatnya pertuinbuhan penduduk duiiiaJangka
waktu yang
dibutuhkan penduduk dunia berlipat dua scmaldn pendek.Perumbuhan penduduk
pesat
kali ini tidak lepas keterkaitannya dengan
yang kemajuan ilmu pengetaliuan dan
termasuk ilmu pengetahuan dan tekonologi di bidang kedokteran dan pengobatan,
teknologi,
mempengaruhi tingkat kelahiran dan tingkatyang
kematian
Gambaran peilumbuhan penduduk Indonesia, dapat dilihat pada tabel 13.
Tabei 13. Jumlah Penduduk Puiau Jawa dan Indonesia, Tahun 1905 s.d. 2000
Tahun Jurdah Penduduk (jutaari)
Pulau Jawa Indonesia
1905 20 26
1820 30 37
1930 42 61
1961 63 91
1971 76 118
1980 93 147
1990 108 179
2000 121 201
Jika basil perlumgan diperoleh angka jK>sitif. maku ter jadi pcrtiimbulum
penduduk . sebaliknyajika basil perhitmgan diperoleh angka negalif maka
tejjadi perkurangan pendud.uk.
. Kelahiran (Pertiliuis)
Yang dicatat sebagaksuatu kelahiran adalah bavi vang kelua; dari
rahim ibunva. yang pada saat keluarnva tnenunjukaii tanda-tanda liidup
(dqut nadi, dejui junking, suara mcnangis. dan lain-iain) atau biasa juga
disebut lahir hidup.Sciain itu masih ada yang keluar dari rahim ibu seperti
darah sebelum jadi janin, janin, sehdum jadi bavi. dan bayi yang mati
sebelum lahir, yang disebul aborsi, kenmlian janin, dun lahir mali.
Kelahiran diukur dengan berbagai ukuran antara lain : angka kelahiran
kasar. angka kelahiran utnum, angka kelahiran menumt umur. dan angka
kelahiran total. a Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate=CBR)
Angka kelahiran kasar (ALK) menyatakan banyaknya kelahiran rata-rata
setiap seribu penduduk.Ruruiisnya adalah:
JumlahKelahirandalaml tahun
JumIahPeiidudukPerfeugaliu.1 to him
JiKu AiigKa ivcnoiixaii ivaSm Straiii .u&cimi — ^i? hiliiiya ihlh-ihlh Setiap
SciiOU peiiuu-
duk, ada 21 orang yang dilahirkan dalam sa.tu tahun.Pada lahun 1994,
AKL Indonesia adalah 24 (data ESCAP).
I-J K .+.A... ___ r T___ RR^____i R\_. r>.\
c/-r\Ji^jrva ivwaiiiicui uuiun; (VJVIJ^JOI i VJ tiiu^ y
15 - 19 62 lU 161
20-24 117 19 162
25-29 147 25 170
30-34 90 P 122
35-39 104 4 38
40-44 97 2 21
45-49
*ALMU dihitung dengan membagi jumlah kelahiran pada kolom (3) dengan
jumlah wauita pada kolom (2) dikali 1000.
Tabei 14 menunjukkan wanita yang tinggi tingkat kelahiiannya adalah pada
kelompok umui' 15-34 tahun, lebih dari 100 perseribu wanita sedang wanita
pada kelompok umur 35 tahun ke atas tingkat kelahirannya menurun dengan
derastis.
Angka kelahiran wanita umur 15-19 tahim 161 aitinya rata-rata setiap
seribu wanita umur 15-19, ada 161 bayi yang dilaliirkannya da’am satu tahun.
Wanita yang berada daiam umur 15 - 49 tahun disebul wanita usia subur
(WTJS),.Bila wanita usia subur berstatus kawin, maka wauita teisebut, disebiu
Pasangan Usia Subur atau Eligible Couple (ELCO).Pasangan Usia Subur ada
yang tergolong akseptor (peserta Keluarga Bercncana), dan ada yang tergolong
n.makseptor (tidak termasuk peserta Keluarga Berencana).Yang tergolong
akseptor ada yang tennasuk akseptor pil, akseptor suntikah, akseptor spiral
(IUD) dar» lain-lain. Daiam bertuk skema wamta dapat digabarkan sebagai
mana dapat dilihat pada gabar 4.
b. Angka kelahiran total (ALT) atau Angka Jau.lah Kelahiran atau Total Fertility
Rate (TFR) Angka kelahiran total (ALT) dimaksudkan adalah banyaknya bayi
rata-rata >ang dilahir- kan atau akan dilahiijkan setiap satu atau soribu omng
wanita daiam usia reproduksinya (usia 15-49 tahunj.Rumusnya adalali Jumlah
ALU umur 15 sampai 49 tahun.
ALT PulauKodingaresig tahun2002- 5 x( 161 H62M70f 122*381-
21)*337G.iniberarti rate-rata setiap 1000 waniia di Pulau Kodingarcng psda
tahun 2002, ada 3370 bayi yang dilahirkannya atan akaa dilaliirkannya selauia
ussa reproduksinya.
c. Angka Reprodtiksi Bnsto (Gross Reproduction Rate), yaitu jumlafc anak
wanita rata-raia yang dilahirkan seorang atau seribu orar.g wanita daiam usia
reproduksinya tanpa memperhi- tungkan probabilitas kematian anak
tersebut.Jika ARB adaiah ?, 100, artinya rata setiap seribu wanita daiam usia
reproduksinya melahirkan atau akan melahirkan 2100 anak wanita,tanpa
memperhitungkan probabilitas kematian anak tersebut.
a. Angka Reproduksi Neto (Nett Reproduction Rate), yaitu dengan ARB, hanya
probabilitas kematian anak diperhitungkan.
Gambar 4. Skenui Aenggolongan Wauita
Berdasarkan skenut pnda gamhar 4, Wtmifo JKUI« gat is bcsarnya digolongkan
datum dua kelojnpok besar yaitu Wanitn XJsia Subur (WUC) ds: wsniJs ckkin:
vri" rjbur.Wanita Usia Subur disebut juga dengan istilnh lain Wenitvi Uria
Mehhirkan, atau Wanita Usia Reprodu- ksi yang terdiri dari Pasangan Usia
Subur (PUS) dan <li luar Pasangan Usia Subur (Non PUS).Mereka yang
tergolong PUS, ada yang (ennasuk akscptor (inenggunakan kotrasepsi) dan ada
pula yang tidak terinasuk akscptor tidak inengguruikan konlrascpsi).Yang
termasuk akscptor ada juga bermacam-m&cam sesuai dengan metode yang
digunakan.
Antara satu daerah atau negara dengan daerah atau negara lain teijadi
perbedaan tingkat fertiiitasAda daerah atau negara yang tinggi tingkat
kelahirannya ada pula yang rendah. Menurut Kingsley Davis dan Yudith Blake,
tingkat kelahiran dipengaruhi oleh variabel antara, sc-dang variabel antara
dipengaruhi oleh struktur sosial.
__u**. ................fry-
Struktur Sosial Variabel Antara Ferlilitas ;
L
?. Kematian '
„
Setiap manusia yang hidup pasti akan mub. Kematan diukur dcngan
bcrbagai ukuran tingkat kematianv antara lain adalah Angka Ke/ratian Kasar
(AMK), dan Angka Kematian Menurul bmur(AMMU), Angka Kematian Itayi
(AMI Ik llnrapan llidup Waktu lahir. (lifd espectency)
a. Angka Kematian Kasar (AMK) atau Crude Death Rate (CDR) menyatakan
jumlah kematian rala-rntn setiap scribu penduduk ('alam snlu lahun. Ukuran
lingkal kematian ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
JumlahKematianditlamSeiahim t
AMK --------------------------------------- -------x 1000
Jumlah Penduduk Perlengahar. Tahun
Jika suatu daerah AMK atau CDR nya =12, berarti rata-rata setiap sen bn
onrng penduduk di daerah itu dalam satu tahun ada 12 orang yang
meninggaUdcrdasarkan date ESCAP pada tahun 1994, Indonesia memitiki
AMK sebesar 8.
Bila Angka Kebbirnn Kasar (CBR) dih.rang Angka Kealian Kasar
(CDR) maka aknn dperoteh /mgka Pertumbuhan AJami yang diced simbol
27
rn.
b Anoka Kfrimtinn Me.nnmt TTniur (AMM1 at«u Acs Siv*'.tfTn Death R»te
fASDFD menvn-
U v / c.' » v / ^
takan banyaknya kematian dalam kelompok umur tertentu rata-rata seiiap
Jumlah Kematianumur x
A.MMU Umur x —1000 J umiahP end ud uk
umur x
28
Mi^nlnvn ‘s . . s M dne.rah mrmiliki AMMf f ^ A SI ?")?■? % nmiir 1S-1Q
tahun 38 arlinva rata-rata
setiap I <><."'> penduduk umur 15-19 tahun, ada 38 orang mati pada
kelompok umur itu daiam satu tahun.
c. Angka Kematian Bayi (AMR) atau Infant Mortality Rate (TMR.) menyatakan
jumlah bayi
(anak di 1. »h umur 1 tahun) yang mati rata-rata setiap 1000 hayi yang lahir.
4MB - undah Bayi yang mati dibawah umur 1 tahun daiam Setahun ^ ^
Jumlah Bayi yang lahir dalamsatu Tahun
Pada tahun 1994, menurut data ESCAP, AMR Indonesia adalah 56 Ini berarti
bahwa rata-rata setiap seribu bayi yang lahir ada 56 orang bayi yang mati
dibawah umur satu tahun.Angka ini terlalu besar dibanding dengan ABM
Malay sia (14), Filipina (39), Thailand (34) dan Singapura (5).
d. Harapan T-Tidup Waktu T^ahir atau Life F.xpectancv ( e°0), ), menyatkan
iLsia rata-rata vang dicapai oleh penduduk pada waktu dilahirkan . Jika pada
suatu negara harapan hidup waktu lahir bagi laki-laki adalah 65 tahun, artinya
usia rata-rata yang dapat dicapai oleh penduduk laki-laki pada saat dilahirkan
di daerah tersebut adalah 65 tahun .Harapan hidup waktu lahir di Indonesia
dan beberapa negara di ASIA pada tahun 1994 berdasarkan data ESCAP,
dapat dilihat daiam tabel 15.
29
Indonesia dan beberapa negara di Asia Tahun 1994
Negara Laki-laki Perempuan
Indonesia 62 65
Malaysia 69 73
Singapura 73 78
|
Thailand 66 71
Filipina 64 68
Jepang 76 82
Hongkong 75 81
Cina 70 73
India
61 62
Sumber : United Nations, 1994 ESCAP Population Data Sheet, ESCAP Popu
lation Devision. Bangkok-
30
Harapan hidup wsktii labir pcnduduk Iski-Iaki Indonesia tsliun
1994, adalah. 62, artinya usia rata-rata yang dapat dicapai penduduk
laki-latd di Indonesia pada saat dilahirkan berdasarkan keadaan tahun
1994, adalah 62 tahun.
Dari herhnojii iikuran tinokflt kematian menuniukkan adanva nerbedaan
tinokat kematian
O J Jl <->
antara suatu daerah / negara dengan daerah atau negara lain.
Faktor-laktor yang berpengaruh terhadap tingkat kematian adalah : jenis
kelamin, status nerkawinan. tingkat pendidikan. tingkat nendanatan. dan jenis
nekeriaan Dari segi jenis kelamin tingkat kematian laki-laki lebih tinggi dari
tingkat kematian perempuan.Dari
seoi statm nerkawinan mereka vnno herstatus kawin rata-rata lehih rendah tin
oka t kema-
*-) I ' J O'
tiaanya dibanding mereka yang tidak berslatus kawin.Penduduk yang
mempunyai tingkat pendidikan yang lebih yang tinggi, rata-rata mempunyai
tingkat kematian lebih rendah dari
pada penduduk yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih
rendah.Penduduk yang
*
mempunyai tingkat pendapatan yang lebih tinggi sehingga mampu
mengkonsumsi maka- nan yng lebih bergizi, rata-rata mempunyai tingkat
kematian yang lebih rendah daripada penduduk yang rata-rata tingkat
pendapatannya lebih rendah .Dari segi jenis pekeijaan, pen- duduk yang
bekeija di tempat-tempat tertutup atau di tempat-tempat yang kotor. rata-rata
tingkat kematiannya lebih tinggi. 1
1 A/fiorasi
O'
a.Mobilitas Penduduk dan Migrasi
Migrasi mempakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk
diartikan sebagai gerak penduduk dari suatu tempat ke tempat yang la in. Ada
tetani ht*rfiiinan nntiik mttnetan Daftrah tuiiian dimaksndkan adalah nroviasi
/lliar neoeri
a j l J i *
u
yang didatangi, sedang daerah asal adalah provinsi/luar negeri tempat lahir atau
tempat tinggal terakhir sebelumnya. (BPS-1990 : xx-xxii).Penduduk yang
berpindah melalui proses migrasi disebut migran.Yang akan dibahas seianjutnya
adalah migrasi.
b. Jenis-jenis migrasi
Dilihat dari daerah tujuan, penduduk yang pindah masuk di daeiah itn
disebut migrasi masuk (in-migi*ation), sedang jika dilihat dari segi daerah asaJ
disebut migrasi ke luar (out-migration).Dilihat dari segi tempat yang didatangi,
jika perpindahan teijadi antar propinsi di Indonesia maka disebut migrasi interen
atau migrasi nasional.Tetapi jika perpindahan itu teijadi dari suatu provinsi
tertentu ke luar negeri disebut migrasi eksternal atau migrasi eksteren atau
migrasi internaskmal. Migrasi bisa juga teijadi antara kabupaten, bahkau Idrus
Abustam mengkaji migrasi antar desa di Sulawesi Selatan dalam Tesis doktomya,
dengan judul “Gerak Penduduk, Pembangunan dan Perubahan Sosial, Kasus Tiga
Komunitas Padi Sawah di Sulawesi Selatan”.Transmigrasi termasuk bagian dari
beberapa bentuk mobilitas penduduk yaitu : gerak ulang-alik atau kommutasi, gerak
sirkulasi, gerak semi nermanen dan eerak nermanen
i i
Gerak penduduk ulang-alik atau komutasi adalah gerak penduduk harian, yaitu
gerak penduduk bemlang setiap hari antara tempat tinggal dan tempat tujuan. Sirku'asi
mempakan gerak berselang antara tempat tinggal dan tempat tujuan, baik untuk
bekeija maupun utuk lain-iain tujuan seperti b^sekolah. Kedua istilah ini tennasuk
gerak penduduk sementara (Ahustam • Gerak nendndnk dari daerah asal ke
daerah tujuan dengan hennaksud
tinggal sementara kurang dari enam bulan disebut gerak semi permanen..
Miorasi memnakan be.ntnk mohilitas nendndnk vano hersifat nermanen vaitn
» i j <_> i >j
perpindahan penduduk dengan maksud menetap di daerah tujuan .Istilah menetap
dimak- sudkan adalah tinggal ditempat tujuan minimal enam bulan atau kurang dari
enam bulan
30
V
migrasi national, yang diartikan sebagai pemindahan penduduk dari tempat yang
padat penduduknya ke tempat yang jarang penduduknya yang diorganisir oleh
pemerintah.
Indikator migrasi ada dua macam, yaitu tempat kelahiran dan tempat
tinggal terakhir sebelumnya.Migrasi yang didasarkan atas tempat kelahiran
disebut migrasi semasa hid up (life time migration), sedang migrasi vang
didasarkan atas tempat tinggal terakhir sebelumnya disebut migrasi resen (recent
migration).
c. Faktor-faktor yang mempengamhi migrasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi pada dasamya ada dua faktor, yaitu
faktor - faktor pendorong dan faktor penarik.Contoh faktor pendorong adalah : (I)
Sumber-sumber alam yang semakin berkurang (2),Lapangan pekeijaan yang
serriakm menyempit (3) Adanya tekanan-tekanan atau diskriminasi politik,
agama, suku, di daerah asal, (4) Tidak cocok lagi dengan ad at,
budaya/kepercayaan di tempat asal (5) Adanya bencana alam seperti gempa bumi,
banjir, kebakaran, dan lain-ain di daerah asal.Contoh faktor-faktor penarik
adalah : 00 Adanva rasa hanaoa atau rasa sunerior di femant vana ham /hi Adnnva
kesemnatan
'y «/ X 1 ^ V / \/ J 1
untuk mendapatkan pendapatn yang lebih baik, (c) Adanya lapangan pekeijaan
yang terbuka
Keterangan:
faktor
pendorong -r
faktor penarik 0
faktor yang
netral
Dari gambar 5, dapat dilihat bahwa setiap daerah (tempat) asal man pun
daerah (tempat) tujuan terdapat sejumlah faktor penarik dan penghabat, selain
faktor netral.Sekalipun faktor penarik lebih kuat di daerah tujuan, tetapi
keputusan untuk berpindah masih terhalang oleh penghalang antara, seperti
jarak yang akan ditempuh, undang-undang imigrasi, biaya pengangkutan dan
lain-lain.
d. Migrasi Intemasionaldaftj&wtrmgL
Data menganai migrasi intemasional ke hiar (emigrasi) dari Indonesia,
kurang banyak diketahui.Perkiraan yang banyak teijadi adalah perpindahan
yang melampaui daerah perba- tasan antara Sumatra dan Malaysia, antara
Kalimantan dan Malaysia dan antara Irian Jaya dan Papua New Gini .Menurut
Me Nicoll, dalam tahun 1950 - 1958 teijadi peipindahan secara besar-besaran
warganegara Belanda, dari Indonesia kemabali kenegaranya, rata-rata
mendekati 17 000 orang setiap tahun, dan mencapai puncaknya pad saat banyak
perusahaan Belanda dianibil alih antara tahun 1957-1958.Emigrasi netto
32
V
33
Kabulpaten / Kota Asal / Migraa Masuk Migrasi Keluar
Jumlah % Jumlah %
Kabupaten / KotaTujuan
01 .Sefayar 8.892 0,81 1001 0,13
02.Bulukumba 12.389 1,13 2008 0,26
03.Bantaeng 5.145 0,47 1432 0,19
04.Jeneponto 23.766 2,16 1328 0,18
05.Takalar 15.423 1,40 3732 0,49
OO.Gowa 20.520 1,87 21793 2,87
07.Sinjai 14.182 1,29 1684 0,22
08. M arcs 17.886 1,63 8416 1,11
09.Pangkajene Kepulauan 16.815 1,53 3630 0,48
10.Barru 7.127 0,65 1482 0,20
11.Bone 33.268 3,02 3479 0,46
12.Soppeng 15.982 1,45 799 0,11
13.Wajo 15.341 1,39 1779 0,23
14.Sidenreng Rappang 12.339 1,12 1534 0,20
15.Pinrang 10.448 0,95 1911 0,25
16.Enrekang 11.719 1,07 1210 0,16
17.Luwu 19.132 1,74 5237 0,69
18.Tana Toraja 27.857 2,53 2208 0,29
19.Potewaii Mamasa 11.465 1,04 1927 0,25
20.Majene 3.450 0,31 600 0,08
21.Mamuju 1.761 0,16 3715 0,49
22-Luwu Utara 2.286 0,21 3864 0,51
23.Ujung Pandang 679.654 61,79 679654 89,61
24. Pa re-Pa re 8.699 0,79 4059 0,54
25.Lainnya 104.473 9,50 0 0
Kota Makassar 1.100.019 100,00 758482 100,00
Sumber Data : BPS 2001, Penduduk Sulawesi Sdalan, Hasil Sensus Tahun
2000, Seri L22.25 Jakarta,
Pada tabd 16, dijunjukkan penduduk kabupaten / kota yang paling banyak
bermigrasi ke Kota Makassar adalah dari Kabaupaten Bone (33.268 jiwa atau
3,02 persen), meyusul dari Tana Toraja (27.857 atau 2,53 persen) dan Jeneponto
(23.766 jiwa atau 2,16 persen).Seka-
lipun migran yang datang dari Iain-lain jumlahnya paling besar, tetapi karena
datang dari berbagai daerah di luar Sulawesi Selatan, sehingga tidak dipehitungkan.
Penduduk Kota Makassar yang bermigrasi kduar paling banyak menetap di Gowa
(21793 jiwa) atau 2,87 persen) dan Maros ( 8416 jiwa atau 1,11 pesen).lni mungkin
disebabkan karena banyaknya perumahan-perubahan barn yang dibangun para
34
V
Deplover di ke dua kabu paten terse but yang berbatasan dengan Kota Makassar,
sehingga banyak penduduk Kota Makassar yang menempati rumah terse but.
Pada tabel 17, dapat dilihat migran masuk sdama hidup di Sulawesi
Selatan paling banyak berasal dari Jawa Timur (50.825 jiwa atau 0,65 persen)
dan Jawa Tengah (33.342 jiwa atau 0,43 persen).Ini disebabkan karena
transmigran yang masuk di Sulawesi Selatan kebanyakan berasal dari kedua
propinsi tersebut.Migran ke luar selama hidup dari Sulawesi Selatan paling bmyak
berdomisifi di Propinsi Kalimantan Timur (219 389 jiwa atau 2,61 pesen), Sulawesi
Tenggara (194 640 jiwa atau 2,32 persen) dan Sulawesi Tengah (131 206 jiwa atau
1,56 pesen).Selebthnya berdomisili selain di Sulawesi Selatan, disemua propinsi di
Indonesia dengan persentase yang sangat kecil (dibawah satu persen).
Migrasi nasional di Indonesia, ada yang petpindahaimya menumt kemauan
dan motiv&si sendiri taupa mendapat bantu an dari siapapun, ada juga migrasi
nasional yang berpindah meialui transmigrasi.Perpindahan penduduk melahii
transmigrasi diorganisir oleh pemerin- tah (De partem en Transmigrasi dan
Permukiman), dan penduduk yang be: pindah berasal dari daerah yang padat
penduduknya ke daerah yang jarang penduduknya.Daerah yang digolongkan padat
penduduknya di Indonesia adalah provinsi-provinsi yang ada di Pulau Jawa, Bali
dan Nusa Tenggara Baiat (Lombok) .Provinsi selebihnya tergolong jarang pendu-
duknya. Jadi, trasmigrasi diartikan sebagai pemindahan penduduk dari daenh yang
padat penduduknya ke daerali yang jarang penduduknya yang diorganisisr oleh
pemerintah. Transmigrasi pada zaman pemerintahan Belanda bemama kolouisasi,
yang telah dimulai sejak tahun!905.Tujuan kolonisasd atau transmigrasi semula
adalah untuk mengurangi jum- lah penduduk puiau Jawa, tetapi tujuan ini tidak
pemah tercapai, karena pertambahan jumlah penduduk pulau Jawa jauh lebih
besar dari jumlah penduduk yang dapat ditransmigrasikan. (lihat Dasar-Dasar
Demografi, LDFEUI, 1981 haJ.l 37) Tujuan trasmigrasi sesuai dengan Undang-
Undang No3 Tahun 1972 dirumuskan sebagai berikut : .(1) pemngkatan taraf
hidup, (2) pembangunan daerah, (3) kesdmbaigan penyebaran penduduk, (4) pern
bang iinan yang merata diseluruh Indonesia, (5) pemanfaatan sumber-sumber
alam dan tenaga manusia, (6) kesatuan dan bersatuan bangsa, dan (7) memperkuat
35
HAMKAMNAS
Transmigrasi ada bob era pa macam yaitu : (1) tranmigrasi urn urn, (2)
transmigras DBS (dengan biaya sendiri) atau transmigrasi sponlan alau
transmigrasi swakarsa, (3) transmigrasi bedol desa (4) transmigrasi veteran, (5)
transmigrasi nelayan (6) transmigrasi lain- Lain.
Transmigrasi umum adalah pemindahan penduduk dari daerah asal ke
daerah tujuan, dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah .Mulai dari
daerah asal disediakan penampungan, di daerah tujuan disediakan sarana berupa
rum ah, sekolah, jalanan, pasar dan sarana laiimya.Biaya/sarana transpor dari
daerah asal ke daerah tujuan sepewhnya juga ditanggung oleh pemerintah, bahkan
setelah sampai di daerah tujuan disediakan baiya hidup selama enam
bulan.Transmigrasi swakarsa adalah transmigrasi yang biayanya ditanggung
sendiri oleh para trasmigran, tetapi masih ada pasilitas yang sed-akan oleh
pemerintah, termasuk Lahan dilokasi daerah tujuaiLTransmigrasi bedol desa,
sesungguhnya sama dengan trasnmigrasi umum hand's transmigran yang
dipindahkan baenasal dari satu desa, karena desanya mungkin dijadikan lokasi
bendimgan seperti yang terjadi di Imogiri Jawa Tengah dipindahkan ke Sibling
Sumatra Barat. Jenis transmigrasi laimya, sesungguhnya juga hampir sama
dengan transmigrasi umum yang menyangkut biaya dan pasilitas yang disediakan
oleh pemerintah, tetapi transmigran yang dipindahkan hanya berasal dari
kelompok tertentu, seperti para veteran atau para nelayan .
Bentuk lain dari migrasi nasional adalah anis perpindahan penduduk dari desa
ke kota , yang sering disebut uibanisasi, yang biasa juga disebut migrasi desa-
kota.Duta mengenai migrasi desa kota tidak banyak dipublikasikan. Dari hasil
sensus penduduk tahun 2000, di Sulawsi Selatan, dapat diketahui jumlah migran
masuk di Kota Makassar, seperti terlihat pada tabel 18, tetapi apakah migran
masuk tersebut dari desa atau dari kota tidak jelas. Namun diperkirakan dari 418
633 atau 38,90 persen migran masuk selama hidup di Kota Makassar, sebagian
besar berasal dari pedesaan.
36
V
c
Sumber Data :BPS 2001, Penduduk Sulawesi Selatan, Hasil Sensus
Penduduk Tahun 2000, SeriL2.2.25.
37
DKI Jakarta, sebagai ibu kota negara Republik Indonesia berdasarkan hasil
sensus penduduk tahun 2000, dari 8 347 083 jiwa penduduknya, hanya 4 805
111 jiwa yang termasuk non migran (BPS 200J a: 97)ini berarti ada
sebanyak 3 541 972 jiwa atau 42,43 persen termasuk migran masuk selama
hidup.Jadi hampir separuh dari penduduk DKI Jakarta termasuk migran
masuk.Pesentase migran masuk di DKI Jakarta, selama 29 tahun (dari sensus tahun
1971 ke sensus tahun 2000), hanya sedikit mengalami kenaikan.Pada tahun 1971
migran masuk selama hidup di DKI Jakarta berjumlah 1 821 833 jiwa atau 40,07
persen dari 4 546 492 jiwa penduduk DKI Jakarta (BPS, 1975:101-102). Migran
masuk di Jakarta juga tidak jelas berapa besar jumiahnya yang be rasa I dari
daerah pedesaan, atau dari kota-kota lain di Indonesia.
Menu rut Gavin Jones , urabnisasi adalah kenaikan proporsi penduduk yang
bermukim di daerah pekotaan.Kenaikan proporsi penduduk yang tinggal di daerah
pekotaan selain disebabkan karena (1) perpindahan penduduk dari daerah
pedesaan ke daerah pekotaan, juga disebabkan karena (2) pertambahan penduduk
alami di daerah pekotaan, (4) pertambahan jumlah kota karena pern bah an status
desa menjadi kota, dan (5) peluasan kota ke daerah pedesaaaBerdasakan pengetian
ini maka urbnisasi di Indoi>esia dapat digam- barkandaJam label 19.
Tabel 19. Pcrsenlase Penduduk yang bermukim di daerah Pekotaan dan
Urbanisasi di Indonesia Tahun 1961,1971,1980, 1990 dan
2000.
Sumber Data : BPS, 1975 : 5-6 , BPS,1983 : 3, BPS 1992 : 12-13, BPS 2001 3
Dan tabel 19 nampak, tingkat urbanisasi di Indonesia yang semakin meningkat
38
dari tahun 1961 ke tahun 2000.Peningkatan ini tidak lepas kaitanya dengan
adanya perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke daerah pekotaan, adanya
pertambahan penduduk alami di daerah perkotaan, pertambahan jumlah kota dan
perluasn kota. Yang mana lebih menojol memeriukan kajian lebih mendalam.
Adanya perpindahan penduduk dari desa ke kota banyak dipemiasalahkan karena
banyaknya masalah yang ditimbulkan di kota, seperti rumah kumuh, gelandangan,
dll.
39
f. Ukuran-ukuran Migrasi
(1) Angka Migrasi Masuk (mi), menuujukkan banyaknya penduduk yang
pindali masuk dalam jangka satu satu setiap 1000 penduduk di daerah
tujuan.Rurousnya adalah :
(3) Angka Migrasi Neto (ran), menunjukkan selisih banyaknya migran masuk
dan ke luar f setiap I000 orang penduduk di suatu daerah.
(4) Angka Migrasi Bruto (mg), menunjukkan banyaknya migran masuk dan
migran ke luar setiap 1000 orang penduduk di daerah a sal. dan di daerah
tujuan
41
rata-rata setiap 1 000 orang penduduk Sulawesi Selatan ada 35 orang migran
masuk selama hidup.
Pada tabel 17, dari 8 402 141 jiwa penduduk Indonesia yang lahir di
Sulawesi Selatan ada 7.527.803 jiwa yang tetap menjadi penduduk Sulawesi
Selatan.ini berarli sisanya sebanyak 874 338 jiwa termasuk migran keluar
selama hidup dari Sulawesi Selatan.Jadi Angka Migran Keluar ( mo) Selama
Hidup dari Suiawsi
Selatan =
Ini berarti rata-rata setiap 1000 orang
penduduk Sulawesi Selatan ada 104
orang yang bermigran keluar selama
hidup dari Sulawesi Selatan.
Jumlah Migran Masuk Selama Hidup di Sulawesi Selatan adalah 273 075
jiwa, dan jumlah migran keluar, 874 338 jiwa, Jadi Angka Migansi Neto (mn)
Selama Hidup di Sulawesi Selatan =
Angka Migrasi Neto Selama
273 875 - 874 338
x 1000 = -77
7 801 678 Hidup di Sulawesi Selatan
adalah - 77, artinya rata-rata
setiap 1000 orang penduduk Sulawesi Selatan terdapat 77 orang kelebihan migran
keluar dari migrasi masuk selama hidup.
Migrasi Bruto dapat dihitung jika diketahui jumlah migrasi masuk dan migrasi
keluar antara dua daerah misalnya antara Kota Makassar dan Kabupaten
Bone.Berdasarkan hasil
sensus penduduk tahun 2000, penduduk Kabupaten Bone yang bermigrasi
masuk di Kota
Makassar adalah 33.268 jiwa, sedang jumlah migran keluar dari Kota
Makassar ke Kabupaten Bone adalah 3 479 jiwa (lihat tabel 16), jadi jumlah
migran bruto antara Kota Makassar dan Kabupaten Bone adalah 36 747 jiwa.
Jumlah penduduk Kabupaten Bone pada tahun 2000 adalah 648 089 jiwa (BPS
2001b : 83) Jadi Angka Migrasi Bruto (mg) Kota Makassar dan
36 747
x 1000 = 21
7 801 678 + 648 089
42
Kabupaten Bone adalah,
Artinya, rata setiap seribu penduduk Kota Makassar dan Kabupaten Bone
terdapat 21 orang migran keluar dan migran masuk antara ke dua daerah
tersebut.
43
E.PROYEKSI
l.Jenis-jenis Proyeksi Penduduk
PENDUDUK
Keterangan :
Pt = Penduduk pada tahun terakhir PO =
Penduduk pada tahun awal r = Angka pertumbuhan
penduduk n = jumlah tahun dari tahun awal ke tahun
akhir Asumsi : tingkat pertumbuhan penduduk tidak
berubah
(2) Metode
Geometrik
Rumus :
Pt = P0 (1 + r)n
Ceterangan:
Pt = Penduduk pada tahun terakhir PO -
Penduduk pada tahun awal r ~ Angka pertumbuhan
penduduk n = jumlah tahun dari tahun awal ke tahun
akhir Asumsi : tingkat pertumbuhan penduduk tidak
berubah
(3) Metode
Ekponensial
Rumus
44
Pt = PO e
Keterangan:
Pt = Penduduk pada tahun
terakhir PH) = Penduduk
pada tahun awal r = Angka
pertumbuhan penduduk
45
t = n = jumlah tahun dari tahun awal ke
tahun akhir e (eksponensil) = 2,7182818
Contoh soaJ :
Diketaliui jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2000 adalah 206 409 599
jiwa, dan angka pertumbuhan penduduknya adalah 1,42 persen.Hitunglah jumlah
penduduk Indonesia pada tahun 2005 yang akan datang , dengan proyeksi tinier,
proyeksi geometrik dan
proyeksi eksponensiai!
Pehitungan:
(1) Proyeksi Linier, Rumus : Ft = P0 (1 + r n )
Pt=P2005
n=5
L = Jumlah Keiahiran
MM = Jumlah Migrasi
Masuk M = Jumlah
Kematian MK =
Jumlah Migrasi Kehiar
Jika diketahui jumlah penduduk Desa Barn pada tahun 2002 adalah 300
000 jiwa, jumlah penduduknya yang pindah kehiar adalah 120 orang, pindah
masuk sebanyak 70 orang, jumlah yang lahir selama tahun 2003 adalah 150
dan jumlah yang mati sebanyak 30 orang maka dapat dihitung jumlah
Jumlah Pertumbuhan Penduduk = 150 + 70 - 30 + 120 = 370
penduduk pada akhir tahun 2003 , sebagai berikut:
Jadi, jumlah penduduk Desa Baru Tahun 2003 = 300 000 +370 = 300 370
jiwa.
Atau dapat juga dihitung dengan rumus :
Label 20. Proyeksi Penduduk Perempuan Sulawesi Selatan Tahun 2005 dan
2010
1 Penduduk perempuan tahun 2000, sudah termasuk 29239 orang (dari 57 196
orang) di daerah perkotaan dan 98 422 orang (dsri 191 912 orang) di daerah
pedesaan sehingga seluruhnya berjurnlah 127 661 yang non-response yang tel
ah disebar menurut proporsi Jems kelamin dan kelompok umur. (Lihat BPS
200 lb :3)
Penduduk Permpuan
Survival Survival
umur 2000 2005 2010
00-04 441.026 Ratio*
0,98514 629.233 Raiio**
0,98514 496.434
05-09 425.889 0,99389 • 434472 0,993 89 619.883
10-14 424.156 0,99323 423287 0,99323 431.818
15-19 424.903 0,99036 421284 0,99036 420.421
20-24 397.005 0,98794 420.807 0,98794 417223
25-29 388.560 0,98590 392217 0,98590 415.732
30-34 ■>'-!> 0,98328 383.081 0,98328 noc con
35-39 286.682 0,97951 318.562 0,97951 3'76.676
40-44 238.631 0,97352 280.808 0,97352 312.035
45-49 188.792 0,96347 232312 0,96347 273.372
50-54 163.126 0,94796. 181.895 0,947% 223.826
55-59 117.400 0,92276 154.637 0,92276 172.430
60-64 110.900 0,88152 108332 0,88152 142.693
65-69 73.761 0,81584 97.761 0,81584 95.497
70-74 61.611 0,71816 60.177 0,71816 79.757
75+ 58.551 046443 71 4.39 046443 7.6 395
Jumla 4.124.972 4.610.306 4.940.878
Keterangan:
h
label 21. Proyeksi Penduduk Laki-laki Sulawesi Selatan Tahun 2005 dan 2010
Laki-
laki
Umur 2000 Survival Ratio* 2005 Survival 2010
00-04 450.878 0,97737 641.817 0,98257 506.363
05-09 447.667 0,99133 440.675 0,99289 630.630
10-14 443.759 0,99031 443.786 0,93184 437:541
15-19 412.792 0,98561 439.459 0,98776 440.164
20-24 347.586 0,98262 406.852 0,98530 434.080
25-29 343.506 0,98089 341.545 0,98395 400.871
30-34 299.629 0,97739 336.942 0,98093 336.063
35-39 261.014 0,97117 292.854 0,97531 330.516
40-44 • 220.699 0,96113 253.489 0,96583 285.624
45-43 161.174 0,94541 212:120 0;35G75 244:827
50-54 151.701 0,92170 171.284 0,92774 201.673
55-59 108 267 0.88634 139.823 0,89331 158.907
60-64 96.809 0,83514 95.961 0,84332 124.905
65-69 60.960 0,76210 80.849 0,77127 80.926
70-74 53.052 0,66039 46.458 0,67045 62.356
75+ 46.321 0,41897 54.442 0,42858 54.480
Jumlah 3.925.814 4.398.355 4.729.929
(2) Penduduk I^ki-laki tahun 2000, sudah temiasuk 27 957 orang (dari 57 196
orang) di daerah perkotaan dan 93 490 orang (dari 191 912 orang) di daerah
pedesaan sehingga seluruhnya beijumlah 121 447 yang non-response yang
telah disebar menurut proporsi jenis kelamin dan kelompok umur. (Lihat
BPS 200 lb :3)
52
(3) Survival Ratio* (PX) diperoleh dari Regional Model Life Tables and Stable
Population oleh Coale &. Demeny, Model West level 18 ha!. 19 .sesuai
dengan harapan hidup waktu lahir bagi permpuan 65 tahun
(4) Penduduk tahun 2005, baik laki-laki maupun perempuan diperoleh dengan
mengali jumlah penduduk tahun 2000 dengan Survival Ratio* masing-
masing kelompok umur untuk mendapatkan jumlah penduduk pada
kelompok umur dtata.smya.Misa!nya, penduduk pada kek>mpok umur 0-4
tahun tahun 2000 dikali Survival Ratio* kelompok umur 0-4 tahun, akan
diperoleh jumlah penduduk tahun 2005 kelompok umur 5-9
9 tahun.Jumlah penduduk umur 0-4 tahun, tahun 2005 diperoleh dengan
mengali jumlah perempuan umur 1 o—49 tahun tahun 2000 dengan ASFR
(ALMU) masmg-masing kelompok umur (menggunakan data ASFR Pulau
Kodingareng (tabel 14) dikali 5. Hasilnya adalah 1 271 050 jiwa.Dengan
menggunakn sex ratio 102, diperoleh jumlah perempuan sebanyak 629.233
orang dan jumlah laki-laki sebanyak 641.817 orang
PeFh?t!m««mwj» 8*>r\at rtilihat nqHa toKf»l '?')
53
Pcfempuan_________ASFR (ALML1) Jml.K&lahtran
15-19 424.903 161 68.409
20-24 397.005 162 G4.315
25-29 388.560 170 66.055
30-34 ‘ 323.979 122 39.525
35-39 ' 286.682 38 10.894
rS 40-44 Jumian238.631
kelahiran daiam i tahun21 254:210
5.011
Jumlah kelahiran tahun 2001-1005 1 271 050
57
population” yang terdiri.dari : (a) ultimate cheks, dan (b) immediate
chocs . Ultimate cheks karena kekurangan bahan makanan dan
kelaparan, dan immidiale cheks karena (1) preventive checks,
-faktor-faktor yang dapat mengurangi jumlah kelahiran, dan (2)
positive cheks - faktor-taktor yang menambah jumlah kematian.
Yang termasuk preventive cheks yaitu apa yang disebutnya “moral
restrain” (melangsungkan pemikahan pada usia yang Jebih tua dari
pada kebiasaan) dan “homo sexsual” (kawin sejenis). Yang
termasuk tmdakan anti kensep- sjonal (kontrasepsi) yang dapat
menurunkan tingkat kelahiran seperti sekarang oleh Malthus tkiak
dikenainya.Yang termasuk positive cheks antara lain adalah
peperangan, kekerasan, wabah, gempa bumi dan lain-lain.
Banyak sekali ahli ekonomi setuju d eng an teori Malthus,
tetapi banyak juga menentangnya. Bagi yang menentang, mereka
menganggap masyarakat dapat mengubah aturan atas dasar mans
sistem ekonomi dapat beroperasi,Mereka dapat mengorganisisr
sistem pertaniannya, dengan menaikkan bahan pangan lebih cepat
dan pada apa yang peroah
AifaltU tic A an mAwl-o nmo rjonof rv»f*twtqtur nimlnli
nporln/4nl" mAlolnt nrAorrotYj
WVVMJf VUl^iDlVUl It
J.UliUV4k» v*uu lUWIVliUU
I.JUV»MU»V
keluaiga berencana.
Pada masa transisi demografi dim ana selisah tingkat kdahiran dan tingkat
kematian sangat besar maka teijadilah ledakan penduduk (population bomb)
DAFTAR PUSTAKA
;
Abdurachim Iih.1986.GeograJi Latar belakang Pemikiran don Metode. Bandung.
Bum Budhaya.
Biro Pusat Statistik, 1975. Sensus Pendudnk Tahim 1971, Pendudnk Indoneisa, Seri :
D Jakarta..
1992. Penduduk Indoneisa, Hasil Sensus Penduduk Tahim 1990, Seri : L.2.
Jakarta..
Badan Pusat Statistik, 2001 a. Penduduk Indoneisa, Hasil Sensus Penduduk Tahun
2000, Seri : L2.2 Jakarta..
Coale Ansley J & Demeny Paul, 1966, Regional Model Life Tables and Stable Popu-
latiaon, Prinoeion University Press, New Yersey, Princeton..
61
Depd ikbud, 19 80 Pendidikan Kependudukan dan Lingkimgan Hidup di I KIP dan
FKIP Jakarta. Diijen Dikti Diijen Dikdasmen.
62
i **T w\i
<
Yogya-karta dan Biro Pusat Statistik Jakarta, Yogyakarta ,Gadjah
University Press.
Sem biring. JOY 1985JDemografi, Jakarta. Fakultas Pasca Saijana KIP Jakarta
Bekeijasama aengan Badan Koorainasi Keiuarga Berencana
Nasionai..
Singarimbun Masri,1978.Liku-Liku Penurunan Fertilitas, Jakarta, Lembaga
Kependudukan Universitas Gajah Ivlada (LKUGIvl),Yogyakana dan
LP3ES Jakarta,
63
*
SOAL-SOAL
A, Pengantar
1. Demografi mempelajari ten tang.......................
2. Ada tiga komponen utama demografi yaitu ...................
3. Warga negara Indoesia yang menetap di Malaysia disebut penduduk...........
4. Seorang mahasiswa kelahiran Bulukumba, sudah dua tahun kuliah
di Makas
sar, tetapi belum mempunyai KIP Kota Makassar, mahasiswa
tersebut terma- suk pend uduk
5.................................................................................................................... P
erbedaan penduduk Indonesia dan warga negara Indonesia adalah
......................................................................................................................!...
.
6. Sumber data penduduk yang paling lengkap adalah.............
7. Jika seseorang menetap di Kabupaten Takalar kemudian pada saat
sensus, dia
berada di Kota Makassar dan dicacah di Kota Makassar, pencacahan ini
tennasuk jenis sensus...............
8. Kelemahan sensus penduduk sebagai sumber data penduduk adalah.......
9. Survei penduduk yang selalu diadakan diatara dua tahun sensus disebut.....
10. Kelemahan registrasi-statistik vital sebagai sumber data penduduk
adalah.....................................................................................................................
B. Besar Penduduk
1. Banyaknya penduduk menurut unit geografis niaupun unit administratif
di sebut...........................................................................................................
2. Banyaknya penduduk secara keselunihan disebut
3. Banyaknya penduduk menurut satuan luas disebut .....
4. .Indonesia menempati urutan ke dari segi jumlah penduduknya di
dunia.
5. Diperkirakan jumlah penduduk Indonesia sekarang adalah antara juta
sampty,
...juta jiwa.
6. Kepadatan penduduk agraris di Kab. Bulukumba pada tahun 2001,
adalah 3
jiwa / ha dimaksudkan adalah ........................................
7. Jika dilihat data kepadatan penduduk Indonesia secara keselunihan pada
tahun 2000,
adalah 103 jiwa per satu km2, maka kepadatan penduduk Indonesia
tergolong kecil.Namun. kepadatan penduduk Indonesia menurut provinsi
sangat bervariasi. Kepadatan penduduk menurut provinsi yang tergolong
tinggi adalah..............................................................................................
8. Jika dibandingkan perkembangan kepadatan penduduk absolut dan
kepadatan penduduk agraris sekarang disebagian besar daerah di
Indonesia, nampak perkem-
bangan kepadatan penduduk agraris lebih cepat meningkat daripada
kepadatan pendu- duk absolut. Hal ini disebabkan karena
9. Persebaran penduduk Indonesia dikatakan tidak berimbang karena
10. Pulau Jawa lebih diminati penduduk untuk dtenipati bemiukim dan pad a
Pulau
Kalimantan, hal ini disebabkab karena....:
E.Proyeksi Penduduk
1. Proyek.si penduduk dimaksudkan adalah ....
2. Ada tiga macam proyeksi penduduk yaitu a.......b..................c.................
3. Jika dibanding proyeksi penduduk linicr, geometrik dan eksponensial
maka urutan
hasil peoyeksinya paling tinggi adalah a............b...........c
4. Proyeksi penduduk yang paling banyak dipakai oleh pemerintah selam
ini adalah.....................................................................................................
58
-
I
59
-
I
60