Anda di halaman 1dari 82

'5

PENGANTAR

1. Pengertian Demografi
Demografi berasa! dari kata Demos dan graphein.Demos beiarti rakyat,
masyaraksi alau penduduk dan graphein berarii lukisun alau cilnuiii.Jmii
demografi dural dmitikku sebagai lukisan atau citraan tentang rakyat atari
penduduk / masynrakat Banyak defenisi teJah dikemukakan para ahli,
diuntaranya yang dikemukakan oleh Donaf j.Boguc dalam bukunya yang
beijudul Principle of Demography, yang mengemukakan Demograli adalah
ilmu yang mempelajari secara statisfik dan matematik tentang besar.
komposisi. dan distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya sepanjang
masa nielalui bekeganya 5 komponen dciuogratl yaiut kelahiran, (fertilitas),
kematian (mortalitas), perka\vinan,migrasi dan mobilitas sosial.
Defenisi lain, dikemukakan oleh Philip M.Hauser & Dudley Duncan
sebagai berikut: Demografi mempelajari tentang jumlah, persebarnn teritorial,
dan kompdsisi penduduk seila perubahan-perubahannya dan sebab-sebab
perubahan itu.
Dari defenisi yitng lelah dikemukakan dapat dikatakan bahwa Demografi
adaiah ilmu yang mempelajari tentang penduduk manusia, terutama
menyakungkut besar, struktur (komposisi) dan perkembangannya serta
hubungannya satu saina lain.

2. Komponen-komponen Demografi
Sesuai dengan defenisi di atas, maka ada tiga komponen utama demografi yaihi
:
a. Besar Penduduk
b. Struktur atau komposisi Penduduk
c. Perkembangan penduduk
Yang termasuk dal am pengertian besar penduduk adalah jumlah, kepadatan dan
persebaran penduduk.- Yang termasuk struktur atau kemposisi penduduk adalali
komposisi (struktur) penduduk menurut umur dan jems kelamin, komposisi
menurut status perkawinan, komposisi menurut tingkat penddikan, komposisi
menurut mata pencaharian, komposisi menurut permukiman, komposisi menurut
agama, komposisi menurut kewarganegaraan dan sebagainya. Perkembangan
penduduk kompouen-komponennya terdiri dan kelahiran (fertilitas), kematian
(mortalhas), dari perpindahan (migrasi). Dalam kaitannya dengan komposisi
penduduk menurut mata pencaharian, juga dibahas ketenagakerjaan, dan dalam
kaitannya dengan perkembangan penduduk dibahas tentsng proyeksi penduduk
dan teori-teori penduduk.
'7

A. PENG A NT A R
1. Pengertian Geografi Penduduk / Demografi
Geografi Penduduk adalah geografi yang mcnjadikan penduduk sebagai
sasaran studinya. Demografi berasal dari kata Demos dan graphein.Demos
berarti rakyat, masyarakat atau penduduk dan graphein berarti lukisan atau
citraan Jadi demografi dapat diartikan sebagai lukisan atau citraan tentang
rakyat atau penduduk / masyarakat. Banyak defenisi telali dikemukakan para
ahli, diantaranya yang dikemukakan oieh Donal J.Bogue daiam bukunya yang
berjudul Principle ox Demography, yang mengemukakan Demografi adalah
ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar.
komposisi, dan distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya sepanjang
masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi yaitu kelahiran, (fertilitas),
kematian (mortalitas), perkawimin,migrasi dan mobilities sosial.
Defenisi lain, dikemukakan oleh Philip M. Hauser & Dudley/ Duncan
sebagai berikut: Demografi mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial,
dim komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab
perubahan itu.
Dari defenisi yang tetah dikemukakan dapat dikatakan bahwa Demograti
adalaii ilmu yang mempelajari tentang penduduk manusia, terutama
menyakungkut besar, struktur (komposisi) dan perkembnngannya serta
hubungannya satu saina lain.

2. Komponen-komponen Demografi
Sesuai dengan defenisi di atas, makaada tiga komponen utatna
demografi, yaitu :
a. Besar Penduduk
b. Struktur atau komposisi Penduduk
c. Perkembangan penduduk
Yang termasuk dalam pengertian besar penduduk adalah jumlah, kepadatnn
dan persebaran penduduk. Yang tennasuk struktur atau kompcsisi penduduk
adalah komposisi (struktur) penduduk menurut umur dan jenis kelamin,
komposisi menurut status perkawinan, komposisi menurut tingkat penddikan,
komposisi menumt mata pencaharian, komposisi menurut permukiman,
komposisi menurut agama, komposisi menurut kewarganegaraan dan
sebagainya, Perkembangan penduduk komponen-komponeimya terdiri dtiri
kelahiran (fertilitas), kematian (moitalitas), dan perpmdahan (migrasi).
Daiam kaitannya dengan komposisi penduduk menurut mata pcncnliarian.
juga dibahas ketcnagakerja.m, dan daiam kaitannya dengan perkembangan
penduduk dibahas tentsng proyeksi penduduk dan teori-teori penduduk.
3. Pengertiani Penduduk
Penduduk dimaksudkan adah semua orang (yang masih hidup) yang
menetap di suatu daerah / negara, tidak memndang jenis kelamamya, umumya,
status fcwarganegaraannya, resml atau liamya. Jadi, pada suatu daerah alau
negara siapa saja yang menetap di daerah atau negara itu disebut penduduk
daerah itu, kecuali korp diplomatik beserta keluarganya. Penduduk
Indonesia adalah semua orang yang menetap dalam wilayah geografis
Indonesia , kecuali korp dipiomatik beserta keluarganya.Warga negara using
yang menetap di Indonesia tennasuk perKluduk Indonesia, kecuali yang
leimasuk korp diplimatik (staf kedutaan). Dcrnikian pula warganegara
Indonesia yang menetap di negara using, mereka tennasuk penduduk negara
tersebut.Jadi, yang tennasuk penduduk Indonesia adalah mereka yang
ineoctap di Indonesia, sedang warga negara Indonesia adalah mereka yang
mempunyai hak dan kewajiban sebagai warga Indonesia menurut undnng-
undang, tanpa melihat di negara mana mereka menetap.
4. Sumber Data Penduduk
Untuk dapat menjelaskan semua komponen penduduk, dibutuhkan data
penduduk.Sumber data penduduk ada tiga yaitu : sensus penduduk, survei,
dan registrar - statistik vital penduduk.
a. Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah cacah jiwa yang dilakukan terhadap seluruh
penduduk di suatu negara (bersifat umum), dilakukan secara serentak
(bersamaan) dari rumah ke rumah (bersifat individual) , serta berulang dalam
'9

jangka waktu tertentu. Di Indonesia sensus penduduk dilakukan seliap 10 tahun


sekali setelah Indonesia merdeka telah diadakan pada tahun 1961, 1971, 1980,
1990 dan terakhir taliun 2000. Sebelum Indonesia merdeka, telah diadakan pada
tahun 1930.
Ada dua cara sensus penduduk, yaitu sensus dejure dan sensus
deiaclo.Sensus dejure li dimaksudkan adalah cacah jiwa yang dilkakukan
terdadap penduduk berdasarkan tempat tinggalnya. Jika seseorang bepergian
pada waktu sensus dilaksanakan, orang tersebut akan tetap dicacah dimana yang
bersangkutan menetap, meskipun yang bensangkutun tidak berada di tempat
tinggalnya .Yang memberikan informasi adalah keluarga yang ditinggalkan.
Sensus defacto dimaksudkan adalah cacah jiwa yang dilakukan terhadap
penduduk dimana ditemukan pada saat pencacahan Jika seseorang bepergian
pada saat pencacahan, maka orang tersebut akan dicactih ditempat dimana orang
tersebut berada / ditemukan. Kelemahan sensus penduduk sebagai sumbcr data
penduduk adalah jnngkn wakm pelaksanaonnya cukup lama (10 tahun sekali),
dan biaya pelaksanaonnya yang sangat besar, tetapi data penduduk yang disjikan
cukup memadai..
b. Survei Penduduk
Survei adalah cara memperoleh data penduduk dengan cara
melaksanakan pencacahan penduduk di daerah-daerah sampel (daerah
yang terpilih mewakili seluruh daerah atau negara), tetapi hasilnya
dianggap berlaku umum dislurah wilayah yag diwakiIi..Survei penduduk
yang pemah dilaksanakan di Indonesia antara lain adalah : SUPAS (Survei
Penduduk Antar Sensus ), Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS),
Survei Angkatan Keija, yang semuanya ini dilaksanakan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS). Selain itu ada juga yang dilaksanakan oleh lembaga-
lembaga penelitian Universitas, seperti Survei I'ertilitus- Mortalitas yang
diselengarakan oleh Lembaga Dcmografi Universitas Indonesia pada
tahun 1971, Survei Pola Perkawinan Indonesia oleh Pusat Penelitian dan
Studi Kependudukan Universitas Gadjah Mada tahun 1978.
Kelemahan cara ini adalah jumlah dan jenis data yang disajikan
sangat terbatas.

c. Registrasi-Statisrik Vital
Registrasi dimaksudkan adalah pencatatan penduduk yang
dilaksanakan oleh aparat pemeritah yang dituga.si untuk itu.Biasanya
pencatatan dilakukan pada saat pengambilan kartu keluarga atau kartu
penduduk.Statistik Vital dunaksudkan adalah pencatatan yang dilakukan
terhadap kejadian-kejadian seperti kelahiran, kematian, pernikalian,
perceraian, (akik,rujuk, perpindahan, yang bevlangsung terus-menerus dan
hasilnya disaj'kan dalam bentuk statistik yang dilakukan oleh aparat yang
diberi tugas untuk itu.
Kelemahan registrasi-statistik vital sebagai sumber data penduduk
adalah keakuratan datanya yang damggap rendah. Hal ini disebabkan
karena hanya sebagaian kecil penduduk yang melaporkan tentang
kejadian-kejadian vital yang dialaminya (melahirkan anak, berpindah, dan
sebagainya).Selain itu data penduduk dari registrasi-statistik vital,
jemsnya sangat terbatas.
BESAR PENDUDUK

1. Pengertian
Besar penduduk diartikan dengan banyaknya penduduk jumlah penduduk
menyalakan banyaknya penduduk secara keseluruhan. Kepadatan penduduk
inenyatakan banyaknya penduduk menurut satuan luas.Penyebaran penduduk
menyalakan banyaknya penduduk inenurut unit, baik unit administratif (seperti
desa, kecamatan, kabupaten, propinsi) maupun unit geografis (seperti pulau,
daerah dataran rendah, daerah pcgunungan. dan sebagainya).
Baik jumlah, kepadatan maupun penyebaran penduduk tidak sHalu letap,
karena itu perlu selalu dinyatakan tahun kejadiaannya.
2. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk menyatakan banyaknya penduduk secara keseluruhan
.Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2000, junilah penduduk Indonesia
adalah 205.843..196 jiwa, sekalipun yang diolah hanya beijumlah 201.241.999
'1
1

jiws tepdiri dari 100.934.962 jiwa laki-laki dan 100.307.037 jiwa perempuan.
Jumlah ini manempatkan Indonesia pada urutan keempat, setelah Cina (RRC),
India, dan Amerika Serikat.Di Asia Tenggara (ASEAN), Indonesia terraasuk
negara yang paling besar jumlah penduduknya.
Sulawesi Selatan pada tahun 2000, penduduknya berjuinlah 6.980.589
jiwa teidiri dari 3.409.989 jiwa laki-laki dan 3.570.600 jiwa perempuan.
3. Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk adalah banyaknya penduduk rata-rata setiap sam satuan
luas.Satuan luas adalah beberapa macam,antara lain kilometer persegi (km 2),
hektoare (ha), mil 2, dan lain-lain.Satuan luas yang paling banyak digunakan
adalah km\kurena itu dalani buku Geografi oleh Sumadi dan buku Geografi
Wardiyatmoko. dikatakan kepadatan penduduk adalah banyaknya penduduk
rata-rata setiap 1 km persegi Kepadatan penduduk ada dua macam yaitu
kepadatan penduduk aritmetik/absolut dau kerapatan penduduk agraris.
Kerapatan penduduk absolut adalah banyaknya penduduk rata-rata setiap satu
kilometer persegi dari luas tanah seluruhnya, sedang kerapatan penduduk agraris
adalah banyaknya penduduk rata-rata setiap satu kilometer peisegi tanah
produktif yang dapat dibudidayakan untuk pertanian.
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk Agraris = = Jiwa/km2
Kepadatan Penduduk (absolut) Luas
= Wilayah Pertanian (km2)

Jumlah Penduduk
= Jiwa / km2
_
Luas Wilayah Seluruhnya (km2)

2) Contoh perhitungan :
Berdasrkan data BPS Kab. Bulukumba tahun 2001, luas Kab.Bulukumba adalah
1154,67 km2, terdiri dari 23 995,30 ha lahan sawah, 80 843,78 lahan bukan
sawah yang digunakan untuk pertanian. Jumlah penduduk nya pada tahun 2001
adalah 357 495 jiwa.
Hitunglah kepadatan penduduk (absolut) dan kepadatan penduduk agrarisnya?
Kepadatan Penduduk Absolut Kab. Bulukumba tahun 2001=
357 495
=309 jiwa /km2
1154,67

Kepadatan Penduduk Agraris Kab. Bulukumba tahun 2001=


357 495
=3 jiwa/ha
23 995,30+80 843,78

Kepadatan penduduk Kab.Bulukumba tahun 2001 adalah 303 jiwa/km2,


dimaksudkan adalah rata-rata setiap satu km2 luas lahan di Kab.Bulukumba pada
tahun 2001, ditempati oleh 303 jiwa penduduk. Kepadatan penduduk agraris di
Kab. Bulukumba pada tahun 2001, adalah 3 jiwa/ha dimaksudkan adalah rata-rata
setiap 1 ha lahan pertanian di Kab.Bulukumba pada tahun 2003 ditempati oleh 3
orang penduduk.

3) Kepadatan penduduk Indonesia menurut provinsi

Pada tabel 1, dapat dilihat kepadatan penduduk menurut provinsi di


Indonesia terlihat kepadatan penduduk menurut provinsi bervariasi. Ada provinsi
yang sangat padat penduduknya, tetapi ada juga provinsi yang sangat jarang
penduduknya. Provinsi-provinsi apa saja yang padat penduduknya ? dan provinsi-
provinsi mana saja yang jarang penduduknya? Perhatikan tabel 1 tersebut baik-
baik !
Tabel. 1. Kepadatan Penduduk Indonesia Menurut Provinsi Tahun 2000

Kepadatan Penduduk
Jumlah Penduduk Luas
Provinsi (jiwa /km2)
(jiwa) (km2)

D. I. Aceh 1 734 722 55 307 31


Sumatra Utara 11 506 808 70 787 163
Sumatra Barat 4 241 605 49 778 85
Riau & Bangka -Belitung 5 654 271 94 562 60
Jainbi 2 407 166 44 924 54
Sumatra Selataji 6 857 376 103 688 66
Bengkulu 1 562 085 21 168 74
Lampung 6 649 181 33 307 200
DKI Jakarta 8 347 083 590 14 148
Jawa Barat & Banten 43 820 282 46 300 946.
Jawa Tengah 30 924 164 34 206 904
D.I.Yogyakarta 3 120 478 3 169 985
Jawa Timur 34 765 998 47 922 725
Bali 3 146 999 5 561 566
NTB 3 830 597 20 177 190
NTT 3 268 644 47 876 80
Kalbai' 3 732 950 146 760 25
Kalteng 1 801 006 152 600 12
Kalsel 2 975 714 37 660 79
Kaltim 2 443 334 202 440 12
Sulawesi Utara & Gorontalo 2 803 624 19 023 38
Sulawesi Tengah 2 012 393 69 726 29
Sulsel 7 801 678 72 781 107
Sultra 1 776 292 27 686 64
Maluku & Maluku Utara 1 819 732 74 505 24
Irian Jaya 1 697 984 421 981 4
1960
Indonesia 201 241 999 103
0051

10
4. Persebaran penduduk
Persebaran penduduk dimnksudkan ndalah banyaknya penduduk menurut
unit. Sesung- guhnya tabel Iteiah menunjukkaan persebaran penduduk
Indonesia menurut propinsi (unit adin ini strati f) .Tabel 2 menggambarkan
persebaran penduduk Indonesia menurut unit Gografis.
Tabel 2.Persebaran Penduduk Indonesia Menurut Pulau Tahun 2000

Luas Jumlah Penduduk


Pulau/Kepulauan Km 2
Jiwa
% %
Sumatra 473 606 25 40,613,214 20
Jaw'a 132 187 7 120,978,005 60
Bali dan NT 88 488 5 10,786,073 5
Kalirmintan 539 460 28 10,953,004 5
Sulawesi 189216 10 14,393,987 8
. Maluku 74 505 4 1,819,732 1
Irian Jay a 421 981 22 1.697,984 1
1 919 443
Indonesia 100 201,241,999 100

Apa yang dapat dijelaskan dengan data pacia tabel 2 di alas ? Apakah ada
keseimbangnan antara persentase jumlah penduduknya dengan persentase luasnya
? Pulau pulau apa saja yang menunjukkan ketidak seimbangan antara persentase
jumlah penduduknya dengan persentase luasnya ?
Jelaskan mengapa jumlah penduduk Pulau Jawa paling besar dibanding
dengan putau- pulau Iain di Indonesia (hubungkanlah sejarah kerjaan-
kerajaan di Indonesia, Jahan yang ada di pulau Jawa yang niemiliki banyak
sungai yang panjang dengan voiume air yang besar sepanjang tahun serta
lahan datar yang luas dan banyak bergunung berapi, Pulau Jawa sebagai
pusat budaya dan perekonomian di bidonesia).
Jelaskan pula mengapa Pulau Kalimantan jumlah penduduknya
lermasuk kecil dibanding dengan luas wilayahnya (hubungkan dengan
koridisi lahan di Kalimantan yang sebagian besar berupa lahan yang
banyak berawa-rawa., serta tidak ditemukan 3agi gunung berapi yang
17
"
1

masih aktif)
STRUKTUR ATAU KOMPOSSSi PENDUDUK
1. Struktur Penduduk Menurut umur dan Jenis Kelamin
Struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin dimaksudkan
adalah pcnggolong:ia penduduk menurut umur dan jenis kelamirrya.Umur
diidentikkan dcngan ulang tahun sehingga umur penduduk selulu
dibuatknan ke bawah Jenis kelamin hanya digolongkan atas banyaknya
laki-laki dan banyaknya perempuan.
Penggolongan penduduk menurut umur ada beberapa macam, ada
penggolongan penduduk menurut umur &atu tahunan, lima tahunan dan
kelompok umur tertentu. Penggolongan penduduk menurut umur satu
tahunan tiilakukan dcngan mcngurut umur penduduk mulai dari 0 tahun ke
atas dalam satu kolom,yang riinyataka jurnlah penduduknya dalam kolom
lain.Penggolongan penduduk menurut umur lima tahunan dimaksudkan
adalah mengelompokkan umur lima tahunan dimulai umur 0-4 tahun ke
atas dalam satu kolom dan jumlah penduduk pada kolom lainnya. Contoh
struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin dengan kelompok
umur lima tnhunan dupat di lihat pada label 3.
Tabel 3. Penduduk Indonesia Menurut Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2000
Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
0-4 10.295.701 10.006.675 20 302.376
5-9 10.433.865 10.060.226 20.494.091
10-14 10.460.908 9.992.824 20.453.732
15-19 10.649.348 10.500.169 21.149.517
20-24 9.237.464 10.020.637 19.258.101
25-29 9.130.504 9.510.433 18.640.937
30-34 8.204.302 8.195.418 16.399.720
35-39 7.432.840 7.471.386 14.904.226
40-44 6.433.438 6.034.410 12.467.848
45-49 5.087.252 4.568.753 9.656.005
50-54 3.791.185 3.593.783 7.384.968
55-59 2.883.226 2.795.438 5.678.664
60-64 2.597.076 2.723.943 5.321.019
65-69 1.666.191 1.898.735 3.564.926
70-74 1.368.190 1.468.847 2.837.037
75 + 1.257.526 1.459.459 2.716.985
T.T. 5.946 5.901 11.847
Jumlah 100.934.962 100.307.037 201.241.999

Sumber : BPS 2001, Penduduk Indoneisa, Hasii Sensus Penduduk Tahun 2000,
Seri L2.2 Jakarta.

Penduduk yang berumur 0-4 tahun disebut juga anak balita (anak bawah lima
tahun). Berdasarkan label 1, jumlah anak balita di Indonesia adalah 20.302.376
jiwa, terdiri dari anak balita laki-laki sebanyak 10.295.701 jiwa dan perempuan
sebanyak 10.006.675 jiwa.

Penggolongan penduduk menurut umur tertentu misalnya penggolongan


penduduk mewnurut umur 0-14 tahun (termasuk usia anak-anak). Umur 15-59
tahun (usia kerja menurut konsep ESCAP) dan umur 60 tahun ke atas (usia lanjut
atau lansia). Berdasarkan penggolongan ini maka penduduk Indonesia
berdasarkan tabel 3 adalah :
Umur % Penduduk
0-14 40,4
15-59 62,4
60+ 7,2
Jumlah 100.0
Dalam kaitan struktur penduduk menurut umur dikenal ukuran yang disebut Dependency

17
"
1

Ratio atau perimbangan Beban tanggungan atau penimbangan beban pemeliharaan


atau rasio (Nisbah) beban ketergantungan ukuran ini menyatakan banyaknya
penduduk yang berusia 0-14 tahun dan 60 tahun ke atas rata-rata setiap 100
(bilangan konstan) penduduk yang berumur 15-59 tahun. Rumusnya adalah

P ( 0−14 )+ P 60 ke atas
Rasio Beban Tanggungan = X 100
P(15−59)

Berdasarkan rumus ini maka Rasio Beban Tanggungan Indonesia berdasarkan


hasil sensus penduduk tahun 2000 adalah:

75690166
Rasio Beban Tanggungan = X 100−60,29 dibulatkan jadi 60
125539986

Rasio Beban tanggungan Indonesia tahun 2000. Adalah 60 artinya rata-rata setiap
100 orang penduduk Indonesia yang berumur 15-59 tahun ada 60 orang
penduduk yang tergolong berusia 0-14 tahun dan 60 tahun ke atas atau rata-rata
setiap 100 penduduk yang tergolong berusia ada 60 orang penduduk yang
tergolong berusia anak-anak dan lanjur=t usia (lansia).
Dalam kaitan dengan struktur penduduk pemurut jenis kelamin dikenal
ukuran sex ratio atau rasio jenis kelamin atau perimbangan jenis kelamin. .ukuran
ini menyatakan. banyaknya penduduk laki-laki rata-rata setiap 100 orang
penduduk perempuan (bilangan konstan 100). Rumusnya adalah:

Jumlah Pdd laki−laki


Rasio Jenis Kelamin = X 100=¿
Jumlah Pdd Perempuan
Rasio Jenis Kelamin Indonesia pada tahun 2000 adalah :

100934962
Rasio Jenis Kelamin = X 100=100,6 atau dibulatkan menjadi 101
100307037

Rasio Jenis Kelamin Indonesia tahun 2000 adalah 101 artinya rata-rata
setiap 100 orang jumlah di Indonesia pada tahun 2000 ada 101 orang laki-laki.
Dalam kaitan struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin dikenal
gratlk atau diagram yang disebut piramida penduduk aiau limas penduduk. Piramida
penduduk atau limas penduduk adalah diagram atau grafik yang menunjukkan
struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Contoh piramida penduduk
dapat dilihat pada gambar 1.
Pada dasamya ada tiga pola piramida penduduk, yaitu pola piramida
penduduk yang menunjukkan penduduk muda, pola piramida penduduk yang
menunjukan penduduk stasioner dan pola piramida penduduk yang
menunjukkan penduduk tua.Lihat gaxnbar 2. Penduduk muda ditandai dengan
dasar piramida yang condoning bertombah panjang, yang menunjukkan tingkat
peitumbuhan penduduknya yang tinggi.Penduduk stasioner ditandai dengan dasar
piramida yang cenderung konstan (tidak berubah) yang menunjukkan tingkat
pertumbuhan penduduknya sangat keci! atau relatif tidak bertambah.Penduduk tua
ditandai dengan dasar piramida yang cenderung bertambah pendek, yang
menunjukkan tingkat pertumbuhan penduduknya negatif ( lebih besar tingkat
kematian daripada tingkat kelahiran.Pada umumnya negara-negara sedang
berkembang menunjukkan pola piramida penduduk muda, sedang di negara-
negara maju menunjukkan pola piramuda penduduk stasioner atau pola piramida
penduduk tua. Amatilah gambar nomor 1, kemudian tentukan bagaimana pola
piraraida penduduk Indonesia.
Gambar 1. Piramida Penduduk Indonesia Tahun 1990

17
"
1

Laki-laki Umur Perempuan

Jutaan

Gambar 2. Pola Piramida Penduduk

a b c

A = Pendudu kMuda
B = Pendudk Stasioner
C = Pendduduk Tua

2. Stuktur Penduduk Menurut Status Perkawinan


Stuktur pcnduduk menurut status perkawinan dimaksudkan adalah
penggolongsn pendu-duk menurut status perkawinannya.diketahui ada empat
status perkawinan yaitu belum kawin, status kawin, status cerai (talak) dan
status janda atau duda (kematian suami atau isteri).Struktur penduduk menurut
status perkawinan di Indonesia, berdasarkan basil sensus penduduk tahun 2000
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.Struktur Penduduk Indonesia Menurut Status Perkawinan Tahun 2000

Status Perkawinan Laki-laki (%) Perempuan (%) Jumlah (%)

Belum kawin 40,46 32,90 36,68


Kawin 56,94 56,84 56,89
Cerai 1,02 2,11 1,57
Duda/Janda 1,58 8,15 4,86

Jumlah
100,00 100,00 100,00

Perhatikanlah tabel 4 di atas secara saksama, kemudian jelaskan mengapa


status cerai dan janda perempuan persentasenya lebih tinggi dibanding dengan
status cerai dan duda bagi laki-Iak.

3. Struktur Penduduk Menurut Tingkat Pcndidikan


Struktur pcnduduk menurut tingkat pendidikan dimaksudkan adalah
penggolongan penduduk menurut tingkat pendidikannya. Ada tiga indikator
tingkat pendidikan, yaitu kepandaian membaca dan menulis, pendidikan yang
ditamatkan, dan keikutsertaan di sekolah.Kepandaian membaca dan menulis
bagi penduduk yang berumur 10 ke atas digolongkan atas dua golongan yaitu
dapat membaca dan menulis (melek aksara) dan tidak dapat membaca dan
menulis (tuna aksara). Berdasarkon hasil sensus penduduk tahun 1971, tahun
3980 dan tzhirn 1990, penduduk Sulawesi Selatan yang tergolong melek aksara
adalah 51,17 %, 61,98 %, dan 77,80 %.I«i berarti penduduk Sulawesi Selatan
yang berumur 10 tahun ke atas yang tergolong tuna aksara pada tahun 1971,
1980 dan tahun 3 990 adalah 48,83 %, 38,02 % dan 22,20 %.Sayang , basil
sensus penduduk lahun 2000 tidak menyajikan data pcnduduk men unit

17
"
1

kepandaian membaca dan menulis.


Tingkat pendidikan yang ditamatkan yang berumur 10 tahun ke atas,
digoiongkan atas. : tidak sekolah, tidak tamat sekolah dasar, sekolah dasar,
sekolah lanjutan tingkat pertama, sekolah lanjutan tingkat atas, akademi dan
universitas.Berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan hasil sensus
penduduk tahun 1990 di Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan data seperti
terlihat pada label 5.
Tabel 5. Penduduk Sulawesi Selatan Menurut Tingkat Pendidikan yang
Ditamatkan Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk Tahun 1971, 1980 dan 1990

Persentase Penduduk
Tingkat Pendidikan
1971 1980 1990
Yang ditamatkan

Tidak Sekolah 50,20


Tidak Tamat SD 24,28 55,28 27,80
Tamat SD 17,80 27,81 25,68
Tamat SLTP Umum 3,85 7,82 10,39
Tamat SLTP Kejuruan 1,02 1,21 0,68
Tamat SLTA Umum 1,35 3,57 6,68
TamatSLTA Kejuruan 1,28 3,46 3,51
Akademi /Diploma 0,12 0,51 0,91
Umversitas 0,34 0,97
0,10

Jumlah 100,00 100,00 100,00

*Tidak sekolah dan tidak tamat SD digabangkan


Apa yang dapat anda jelaskan dari data tabel 5 di atas ?
Kelompokkanlah tingkat pendidikan atas : tidak sekolah dan tidak tamat
SD, pendidikan dasar (SD + SLTP), pendidikan menengah (SITA) dan
pendidikan tinggi , apakah ada kecenderungan meningkat ? Mengapa
persentase penduduk yang menamatkan pendidikannya pada SLTP
Kejuruan mengalami penurunan ?
Data hasil sensus tahun 2000, tidak dapat dibandingkan dengan
data sensus sebehunnya karcna data hasii sensus penduduk tahun 2000,
didnsarkan pada penduduk yang berusia 5 tahun ke atas.Data sensus
penduduk sebelumnya di dasarkan atas penduduk yang berusia 10 tahun
ke atas.

Penduduk menurut keikutsertaan di sekolah. digolongkan atas ikut tidaknya di


sekolah.Berdasarkan laporan Depdiknas Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2001.
Penduduk Sulawesi Selatan menurut keikut sertaan di sekolah tahun 2000. dapat
dilihat pada tabel 6 dibawah ini.
Tabel 6. Penduduk Sulawesi Selatan Menurut Keikui Seitaan di Sekolah, dengan
ukuran APK dan APM tahun 2000.

Jml. APK (%)


Umur Ikut Sekolah Jmh.Siswa* APM (%)***
Penduduk **

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

7 - 12 1 104 560 1 041 269 - I 198 227 108/18 94,27

13-15 497 932 295 224 354 695 71.23 59,29


16-18 486 566 154874 21 l 903 43.55 31.83

* Jumiah siswa yang terdaftar di sekolah tanpa memperhatikan umumnya


** APK adalah Aneka Partisipasi Kasar . diperoleh dengan membagi jumiah
siswa yang terdaftar (kolom 4) dengan jumlah penduduk usia sekolah
(kolomj 2 ) dikali 100
***APM adalah Angka Partisipasi Murni. diperoleh dengan membagi jumlah
penduduk usia sekolah yang ikut sekolah padu kelompok nmur iiu
(kolom 3) dengan jumiah jumiah penduduk usia sekolah (kolom 2) dikali
100.

4. Slruktur Penduduk Menurut Mala Pencahurian


Penduduk yang digolongkan ke dalam mata pencaharian adalah mereka
yang tergolong angkatan kerja angkatan kerja adalah tenaga kerja yang bekerja
17
"
1

dan mencari pekerjaan Tenaga kerja adalah penduduk usia kerja atau penduduk usia
produktif disebut juga dengan istilah manpower. Pada dasarnya semua penduduk
digolongkan atas dan golongan besar yaitu yang tergolong beban tanggungan dan
tenaga kerja yang termasuk bebam tanggapan adalah mereka yang termasuk anak-anak
(umur 0-14 tahun) dan mereka yang termasuk lansia (umur 60 tahun ke atas). Yang
tergolong tenaga kerja adalah angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja
adalah tenaga kerja yang bekerja dan mencari pekerjaan mereka yang tergolong bekerja.
Ada yang bekerja penuh da nada yang setengah bekerja. Mereka yang mencari
pekerjaan ada yang pertama kali mencari ada yang pernah bekerja sebelumnya .
Tenaga kerja yang bukan angkatan kerja adalah mereka yang sekolah,
mengurus rumah tangga, menerima pendapatan dan lain-lain. Lihat gambar 3
Gambar 3. Skema Penggolongan Peaduduk Menurut Ketenagakerjaan
17
"
1

Berdasarkaii hasil sensus penduduk ialmn 2000. pcnduduk Sulawesi Seialan


dapat digolongkan seperti terlihat pada tabe) 7.

Tabel 7. Penduduk Sulawesi Sclntan Berdir-wknu Kdciuignkomitn. Talum


7.000

Peremptian .) umiah
1 Golonaan 1_ l.ski-laki
I Angkatan Kerja | Bekerja i,943,707 I
1 Ivicc. Pekerjaan | d 75,973 2,0 j 1 1,179,035 1
3,122,742
umiah 9,680 8i,u95 1 i,260,730
| Bukan Angkatan Kerja ------157,668
| Sekolah 224, 1o7 227,2 i 2 451,379
------ f j
j Linnya 259,74i j i ,258,255 1,517,996
J umiah 483,908 1 i,485,46 7 1,969,375
* Jumiah Tenaga Kerja 2,503,5*8 ? ,746 J 97 5,249,7*5
| J umiah Penuuuuk 3,804,367 1 3.997,31 i 7,801,678 j
8r:rrr7w ' &PS.2QQ1.Pen<tttfft;k Sutetmf Sctetr.',. $>"7fr" Pendttfttfk Tahrm
2000

Sen 7.2.25. 7akart:.

Ukuran-ukuran vang berkaitan dengan kefenagakerjaan adalah :


1) . Angka partisipasi angkatan kerja kasar (APAKK). vang menvatakan
banyaknva angkatan kerja rata-rata setiap 100 penduduk Runiu.snva adalah :
Angkatan Kerja
ru /\iviv —-----------------yv iw ?
Penduduk

2) . Angka Partisipasi Angkatan Kerja Urnuin (APAKU). vatig menvatakan


banyaknva
i
?

angkatan kerja rata-rata setiap 100 tenaga kerja. Rumusnya adalah :

„ ri ..,, t Angkatan Kerja ,,,


APAKU = —--------------— X 1 00
Tenaga Kerja
i
*
3) Angka Kesempatan Kerja. meyatakan banyaknva angkatan kerja yang
bekerja. rata-rata
'i
setiap 100 oiang angkatan kerja. Rumusnya adalah :

. - Angkatan Kerja vangbekerja....... ,


/\ivK — ---:-------------------—-------\ I \JK)
Angkatan Kerja

4) Angka Pengangguran . menyatkan banyaknva angkatan kerja yang mencari


pekerjaan

rata-rata setiap 100 angkatan kerja Rumusnva adalah :

. .„ AngkatanKerjavangmencarinekerjaan ,
Angka rciigangguiau = — ------------ ----------------------- X 100
AngkalanKerjii

17
Berdasarkan data tabs! 7, dapat dibuat perhitimp.au sebagai berikut:

• 3280410
\.Ai'AKK - -----------X100 = 42
780167S
APAKK Sul-Sel tahun 2000,. 72 art in y a rata-rat !f)r> peridWul ada 72 orang
yang
tergolong Angkatan Kerja di Sulawesi Selatan pada tahun 2000.

2. APAKU = 3 280 410

5 249 785
APAKU Sul-Sel tahun 2000. 62 aitinya rata-iata setiap 100 tenaga
kerja ada 42 orang vang tergolong Angkatan Kerja di Sulawesi
Selatan pada tahun 2000.
1 903 707
3.----------------------------------- AKK laki - iaki —• X100 — 9o
2 019 680
AKK laki-laki Sul-Sel tahun 2000. % ariinya nila-iaia seliap lot)
tenaga kerja laki-laki ada 96 orang yang tergolong bekerja di
Sulawesi Selatan pada tahun 2000.
.... 1 179 038 v> , N

4. AKK perempuan - -----------a l\n) - 4*.


I 260 730
AKK pcrempuin Sul-Sel tahun 2QQn. 9-1 a rata rata .cetk’p ■r‘r> fcinga kerja
perempuan ada 94
orang yang X100 — 95
tergolong beke’ ja
di Sulawesi Selatan pada tahun 2000 3 122742
a. =

3280410
AKK Sul-Sel tahun 2000. 95 artinya rata-rata setiap 100 tenaga kerja ada 95
orang
vang tergolong bekerja di Sulawesi Selatan pnda tahun 2000
, ,., t . 75 973 . ,
6. Angka Peiigaiigguiau Laki-iaki =---------A i Uu - H
2 019 680
Angka pengangguran laki-laki di Sulawesi Selatan lahun 2000. adalah
4. artinya rata-rata setiap 100 orang angkatan kerja laki-laki di
Sulawesi Selatan tahun 2000 ada 4 orang yang termasuk meneari
pekerjaan atau pengganggur.
81 695
/. Angki||iJcngguugguiau Pciuiiipuuu j A iuu o.
Angka pengangguran perempuan di Sulawesi Selatan taken 2n90,
ndiiluh C\ artin> a rata- rata setiap 100 orang angkatan keija
perempuan di Sulawesi Selatan lahun 2000 ada 4 orang yang termasuk
meneari pekerjaan atan pengganugur perempuan.
,r 157 668 , .
o . Angka Penganggiu an —---------nv \ j
2 ogn j o
Angka pengangguian di Sulawesi Selatan pada lahuu 2000. adalah
6. artinya rata-rc5.a setiap 100 orang angkatan kerja di Sulawesi Selatan
pada talum 2000 ada 4 orang yar£ termasuk men carl pekerjaan a tan
penp.panpgur
Angkatan Kerja vang bekerja berdasarkan konse.p KPS dignlnngkan
dalani )0 go longs?}, vaitu * rn petanian dalain aiti luas. tennasuk cocok
tnnam. periknnnn. keluitannn. dan petemakan (2) pertamabangan dan
penggalian (3) indusiri pengolahan. (4) listrik.gas dan air minum. (5)
bangunan. (6) perdagangan. tennasuk perdagamian bcsar. eceran. rumah
inakan dan hotel (7) anakutan. tennasuk penggudannan. dan komunikasi
(8) keuanuan tennasuk asuransi, usaha persewan bangunan, tanah dan
jasa perusahaan (9) jasa kemasyrkatan () 0) Jainnya dan () I) vang lidak
terjawab.
Rerdasarkan hasil sensus penduduk tahun 7000 penduduK
Sulawesi Selatan yang termasuk angkatan kerja yang bekerja adalah
seperti dnnat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Angkatan Kerja* yang Bekerja Viemirut
l.apangan Usaha Utania di Sulawesi Selatan
Tahun 1990 dan 2000.

1990 2000
Lapangan Usaha Ulama Junilah Oeisentase Junilah Persenlase

19
1. Pertanian. 1 262 872 57.6 I 173 810 37,6
2.Pertambangan 14 277 0.7 , 517 842 16.6
o.lndustri 149 835 68 131.070 4.2
4.Listrik.Gas. dan Air3 981 0.2 27 686 0.9
5. Bangunan 52 598 2.4 79.018 2.5
6. Perdagangan 260 454 1 1.9 101.356 3.2
7. Angkutan 65 751 3.0 309.446 9.9
S.Keuangan 8 540 0.4 445.96! 14,3
9.Jasa Kemasyarakaian 336 898 15.4 80.060 2.6
lO.Lainnya 591 00 254.950 ‘ 8.2
11 Tidak Terjawab 36 6)2 I7 1 543 0.0
'1^^
J uilliaii 2 192 409 i v/ \y , vy 100,0

Smnber: BPS.2001 Penduduk Sulawesi Scfnlau. Ilasil Sensus


Pcnducliik Talum 2000 Seri L2.25. Jakarta.

* Konsep usia angkatan kerja pada sensus peduduk tahun 1990 adalah
10 tahun ke atas, pada sensus penduduk tahun 2000 adalah umur 15
0
tahun ke alas Apa yang dapat dijelaskn dari data tabel 8 di alas
Kemukakan lapnngan usaha vang.

paling hanyak rnenyerap angkatan kerja 7


VKoiuponini Poiluduk Momiiul AMIIHUI
Penugolongan penduduk nienurut sukii uganin di Indonesia dapat
dililuil pada label 9, Dan tabel tersebut namoak hahwa aaama van•>.
palino hanvnk dianm di Indonesia adalah agama Islam menynsnl ngnma
Protest an Knfhnlil,- Hindu dan Bmlha

19
Tabel Penduduk Indonesia Menunil 1;11 uill 2.000
9. Apauia
Agama • Jumlali Perse.'.rase

Islam 177.528.772 v8 ?
K'aiholj p m wj >i
Pro
k testa 1 1 820 071 59
n
Hindu 3 651 9.39 18
Budha 1 604.682 0.8
I ,ainnva 4 1 1 62u ' ().?

Jumlali 201.241.999 ; oo.o

6 Komposisi Penduduk Menurnt Permukiman


Komposisi penduduk menurul permukiman dimaksudkan adalah
penauolnean penduduk menurnt nemiukimannva alau temnal tinpualnva
Permukiman dibedakan alas daerali pekotaan (urban) dan derah pedesaan
('rural).Di Indonesia \anu diuolonekan sebagai daerali pekotaan adalah
kelurahan. sedang vang digolongkan sebauai daerali pedesaan adalah
desa.Di negara- negara lain daerali pekotaan dilandai oleh sejumlaii
indikator. scr.erii svaral jumlali penduduk. kepada tan penduduk
anpkatan keria vnno hekeibi di ln;ir m-iUuiiai* fdalam ;jr|.i bias) sell a
sarana pisik vang dimiliki daerali itu soperti sokolah lempni hiUmin
mmali sakit. jalanan berasnaJ. p.iiat pertokoan dan Jain-lain
Penduduk Indonesia pada tahun 2000. vanu bcrmukim di pekoiann adalah
85.380.627 jiwa atau 42.4 daq^png bermukim di pedesaan aoalah
115.061.3/2 nwa alau 57.6.Penduduk-
S'""
Sulawesi Selatan vang bermukim di pekotaan pada tahun 2000 adalah 2
311 132 jiwa atau 29.6 %. sedang vang bermukim di pedesaan adalah 5

19
490 546 iiwa atau 70.4 %. Hasil sensus penduduk Indonesia tahun 1961.
1971 1980 1990 dan 2000. menunjukkan persentase penduduk yang
bermukim di daerah pekotaan d1 Sulawesi Selatan dan Indonesia dapat
dilihat pada tabel 10.

19
Tabel 10. Persentase Penduduk Sulawesi Selatan dan Indonesia vane,
bermukim
di daerali Pekotaan Tahun 1961. 1971.(980. 1990 dan 2000.

r
T"' -*,jt lT1 o 1 * r* i . t(f ,1 \ r, j
z zi __ ,)
1961 * 14.8- •
1971 18.2 17.3
1980 18,1 224
1990 24.5 30.9
2000 29.6 42,4

* D3(3 Pdf?1' ? A."


Dari data tabel 10 menuniukkan perkemham’ v.\ oenduduk vane
bermukim di pekotaan di Indonesia sagat nesat. sedane di Sulawesi
Selatan sanaat lambat. Indonesia megalami kenaikan persentase
pendudukvang bermukim di pekotaan lebih dari dua kali lipat dari tahutt
1971 ke tahun 2000. vaitu dari 17.3 % pada tahun 1971 mnjadi 42.3 %
pada talnui 2000. sedang Sulawesi Selatan hanva mengalami kenaikan
dari 18.2 % mcnjadi 20.6 %.

7 Kompnsisi Penduduk Memirut Sijki.i Raniysa


Komposisi Penduduk Sulawesi Selatan menurut suku bangsa
berdasarkan basil sensus penduduk tahun 2000. tergambar nada tabel 11.
Suku Bangsa Jumlah Persentase
p,. ~ '■cr a 'r, f^
*■' “O w.-.U^'.’t 1 w i—
Makassar 1 982 187 95
Toraja 702 951 9
Mandar 475 505 6
Luwu 318 134 4
Jawa 212.273 3
Duri 121.688 2 •!
Selayar 93 183 1
Lainnya 629.317
8

Jumlah 7.801.678 100

D.PERKEMBANGAN
PENDUDUK l.Gambaran Perkembangan Penduduk
Dunia dan I-idoncsia
Perkembangan penduduk biasa juga disebut pertumbuhan
penduduk., yaitu perubahan jumlah penduduk dars statu waktu ke waktu
yang laiu.Gambanui icntang pertumbuhan penduduk dunia dapal dilihat
pada tabel 12.
Tabel 12. Perkembangan Penduduk Dunia
Tahun Juinlah Penduduk Jangka Waktu Berlipat Dua Kali
(jutaan) (jumlah tahun)
1 250
1650 500 1649
1830 1 000 180
1930 2 000 100

1976 4 000 46
Dari tabel 12, dapat digambarkan pesatnya pertuinbuhan penduduk duiiiaJangka
waktu yang
dibutuhkan penduduk dunia berlipat dua scmaldn pendek.Perumbuhan penduduk
pesat
kali ini tidak lepas keterkaitannya dengan
yang kemajuan ilmu pengetaliuan dan
termasuk ilmu pengetahuan dan tekonologi di bidang kedokteran dan pengobatan,
teknologi,
mempengaruhi tingkat kelahiran dan tingkatyang
kematian
Gambaran peilumbuhan penduduk Indonesia, dapat dilihat pada tabel 13.
Tabei 13. Jumlah Penduduk Puiau Jawa dan Indonesia, Tahun 1905 s.d. 2000
Tahun Jurdah Penduduk (jutaari)
Pulau Jawa Indonesia
1905 20 26
1820 30 37
1930 42 61
1961 63 91
1971 76 118
1980 93 147
1990 108 179
2000 121 201
Jika basil perlumgan diperoleh angka jK>sitif. maku ter jadi pcrtiimbulum
penduduk . sebaliknyajika basil perhitmgan diperoleh angka negalif maka
tejjadi perkurangan pendud.uk.

. Kelahiran (Pertiliuis)
Yang dicatat sebagaksuatu kelahiran adalah bavi vang kelua; dari
rahim ibunva. yang pada saat keluarnva tnenunjukaii tanda-tanda liidup
(dqut nadi, dejui junking, suara mcnangis. dan lain-iain) atau biasa juga
disebut lahir hidup.Sciain itu masih ada yang keluar dari rahim ibu seperti
darah sebelum jadi janin, janin, sehdum jadi bavi. dan bayi yang mati
sebelum lahir, yang disebul aborsi, kenmlian janin, dun lahir mali.
Kelahiran diukur dengan berbagai ukuran antara lain : angka kelahiran
kasar. angka kelahiran utnum, angka kelahiran menumt umur. dan angka
kelahiran total. a Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate=CBR)
Angka kelahiran kasar (ALK) menyatakan banyaknya kelahiran rata-rata
setiap seribu penduduk.Ruruiisnya adalah:

ALK atau CBR =r--------- XI000-

JumlahKelahirandalaml tahun

JumIahPeiidudukPerfeugaliu.1 to him

JiKu AiigKa ivcnoiixaii ivaSm Straiii .u&cimi — ^i? hiliiiya ihlh-ihlh Setiap
SciiOU peiiuu-
duk, ada 21 orang yang dilahirkan dalam sa.tu tahun.Pada lahun 1994,
AKL Indonesia adalah 24 (data ESCAP).
I-J K .+.A... ___ r T___ RR^____i R\_. r>.\
c/-r\Ji^jrva ivwaiiiicui uuiun; (VJVIJ^JOI i VJ tiiu^ y

Angka Kelahiran umum (ALU) dimaksdukan adalah banyaknya


kelahiran rata-rata

-- J.- - .. IAAA_____.......r t.t.1 R IR\ % T^.. ..


----------------J . i _ L .
acuttp iwv/ wumui UMA mcmim rvuu \KI*U\ I j~r/ uintui/. i\u;»iiiMiy«
mmiaii .
JumlahKeiahirandalaml tohua
Jumlah Waiita Usia 15-49 tahun pada Pertengahai tahun
T T . ..:t . . . . . . . . . . . . . .... t. ..:............... x ' * X T j ..................
-i________________________7~*-.s............... tr - j:.. . .____
_________________________i.i.
JLxaoiJ jJioAicjv ia].iaiiguii jnaiitiMswa vjt^jgituj uinuji ui r uiuu
xsA>uiiiguj tug , uij/ciujtu
ALU atau GFR sebesar lOS.Artinya, rata-rata tiap 1000 orang vvanita
usial5-49 tahun di Pulau Kodiugarong dalam tahun 2002, lahir sebauyak
I OH orang anak .

t-...!.. II. ......x T 7-- / * ? 7 XT 7 \__ t......................................................


» . . e* .. . . MT . 7^. .jTITx. . 77 .X. f t. C'TTTW .......................................................
u .y-uigiva ivciuiiuajj mcnuiui uuiui ^ w / )uau r\gc opccaiv ruumj ivaic t
ytuig
mcnyatakan banyaknya kelahiran oleh wanita usia tertenlu rata-rata
setiap 1000 orang wanita dalam usia tersebut. Rumusnva adalah :
Jumlah Kelahiran old" wanita umur x dalain setahun
ALMU umurx ----- - -x 1000
Jiunlah Wanita unity x nertenuahan Talmn
Contoh data ALMU adalah seperli dapat clilihat pads label 14
di bawah ini. Tabei 14. Aagka kelahiran menurut umur di Pwlau
Kodingareng pada tahim 2002

Umur jumlah Wanita Jumlah Kelahiran ALMU *


0) (2) (3) (•1)

15 - 19 62 lU 161
20-24 117 19 162
25-29 147 25 170
30-34 90 P 122
35-39 104 4 38
40-44 97 2 21
45-49

Jumlah 658 71 674

*ALMU dihitung dengan membagi jumlah kelahiran pada kolom (3) dengan
jumlah wauita pada kolom (2) dikali 1000.
Tabei 14 menunjukkan wanita yang tinggi tingkat kelahiiannya adalah pada
kelompok umui' 15-34 tahun, lebih dari 100 perseribu wanita sedang wanita
pada kelompok umur 35 tahun ke atas tingkat kelahirannya menurun dengan
derastis.
Angka kelahiran wanita umur 15-19 tahim 161 aitinya rata-rata setiap
seribu wanita umur 15-19, ada 161 bayi yang dilaliirkannya da’am satu tahun.
Wanita yang berada daiam umur 15 - 49 tahun disebul wanita usia subur
(WTJS),.Bila wanita usia subur berstatus kawin, maka wauita teisebut, disebiu
Pasangan Usia Subur atau Eligible Couple (ELCO).Pasangan Usia Subur ada
yang tergolong akseptor (peserta Keluarga Bercncana), dan ada yang tergolong
n.makseptor (tidak termasuk peserta Keluarga Berencana).Yang tergolong
akseptor ada yang tennasuk akseptor pil, akseptor suntikah, akseptor spiral
(IUD) dar» lain-lain. Daiam bertuk skema wamta dapat digabarkan sebagai
mana dapat dilihat pada gabar 4.
b. Angka kelahiran total (ALT) atau Angka Jau.lah Kelahiran atau Total Fertility
Rate (TFR) Angka kelahiran total (ALT) dimaksudkan adalah banyaknya bayi
rata-rata >ang dilahir- kan atau akan dilahiijkan setiap satu atau soribu omng
wanita daiam usia reproduksinya (usia 15-49 tahunj.Rumusnya adalali Jumlah
ALU umur 15 sampai 49 tahun.
ALT PulauKodingaresig tahun2002- 5 x( 161 H62M70f 122*381-
21)*337G.iniberarti rate-rata setiap 1000 waniia di Pulau Kodingarcng psda
tahun 2002, ada 3370 bayi yang dilahirkannya atan akaa dilaliirkannya selauia
ussa reproduksinya.
c. Angka Reprodtiksi Bnsto (Gross Reproduction Rate), yaitu jumlafc anak
wanita rata-raia yang dilahirkan seorang atau seribu orar.g wanita daiam usia
reproduksinya tanpa memperhi- tungkan probabilitas kematian anak
tersebut.Jika ARB adaiah ?, 100, artinya rata setiap seribu wanita daiam usia
reproduksinya melahirkan atau akan melahirkan 2100 anak wanita,tanpa
memperhitungkan probabilitas kematian anak tersebut.
a. Angka Reproduksi Neto (Nett Reproduction Rate), yaitu dengan ARB, hanya
probabilitas kematian anak diperhitungkan.
Gambar 4. Skenui Aenggolongan Wauita
Berdasarkan skenut pnda gamhar 4, Wtmifo JKUI« gat is bcsarnya digolongkan
datum dua kelojnpok besar yaitu Wanitn XJsia Subur (WUC) ds: wsniJs ckkin:
vri" rjbur.Wanita Usia Subur disebut juga dengan istilnh lain Wenitvi Uria
Mehhirkan, atau Wanita Usia Reprodu- ksi yang terdiri dari Pasangan Usia
Subur (PUS) dan <li luar Pasangan Usia Subur (Non PUS).Mereka yang
tergolong PUS, ada yang (ennasuk akscptor (inenggunakan kotrasepsi) dan ada
pula yang tidak terinasuk akscptor tidak inengguruikan konlrascpsi).Yang
termasuk akscptor ada juga bermacam-m&cam sesuai dengan metode yang
digunakan.
Antara satu daerah atau negara dengan daerah atau negara lain teijadi
perbedaan tingkat fertiiitasAda daerah atau negara yang tinggi tingkat
kelahirannya ada pula yang rendah. Menurut Kingsley Davis dan Yudith Blake,
tingkat kelahiran dipengaruhi oleh variabel antara, sc-dang variabel antara
dipengaruhi oleh struktur sosial.

__u**. ................fry-
Struktur Sosial Variabel Antara Ferlilitas ;
L

Variahel antara yang berpengaruh terhadap tingkat fertilitas ada tiga


kelcsnpok besar yaitu :
(1) , Variabel-VaiiabelHubunganKclamsn ^Intercourse Variables)
(2) Variabel -Variabel Konsspsi (Cortseption Variables)
*
(3) Variabe-variabel Kehatnil&n (Destination Variables)
(1) .Yang termasuk variabcl-variabel hubungan kdainan ada 6 variabel
yaitu :
(a) Umiu: mulai hubungan kelamin
(b) Sdibat pennanen (proporsi wanita yur.g ridak pernah
mengadaksn hubungan kclumin)
(c) Lamanya berstatus kawin
(d) Abstinent sukareh
(e) Abstinens: terpaksa
(f) Frekucnsi senggania
(2) . Yang termasuk variabel-variabel konsepsi ada 3 variabel yaitu :
( a) Fekunditas atau infekunditas yang disebabkaa oleh hal-hal
yang tidak di sengaja (b) Pcinakainn kontrasepsi
(e) Fekunditas atau infekunditas yang disebabkan oleh hal-hal yang
disengaja (sterilisasi)
Vnno tfiminsnl' Vflriflhf.l-Vflriahftl Irehamilnn «da ? vjmstv*! vmtn *
v. / KJ */
(a) MortaJitas janin karena scbab-scbab yang
tidok disengaja (b) Mortalitas janin karena
sebab-seksb ynv\ disengnja
Struktur sosial yang mempengaruhi variabe’-variabel antara rnisalnya
tradisi masyarakat kawin Jcbih tun seperti di Iriandia.J.aki-hki hlandm
rata-nila kirvin padu usia di a fas empat puluh tahun.Seonmg laki-iaki
tertua baru boleb kawin setctah tvpaknya meninggal.Struktur sosial
semacam ini tcntu mempengaruhi usia wanita yang dikawini yang lebih
tua, schingga rata-rata seorang wanila meJahirkan jumlah anak yang
xedikit.

?. Kematian '

Setiap manusia yang hidup pasti akan mub. Kematan diukur dcngan
bcrbagai ukuran tingkat kematianv antara lain adalah Angka Ke/ratian Kasar
(AMK), dan Angka Kematian Menurul bmur(AMMU), Angka Kematian Itayi
(AMI Ik llnrapan llidup Waktu lahir. (lifd espectency)
a. Angka Kematian Kasar (AMK) atau Crude Death Rate (CDR) menyatakan
jumlah kematian rala-rntn setiap scribu penduduk ('alam snlu lahun. Ukuran
lingkal kematian ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
JumlahKematianditlamSeiahim t
AMK --------------------------------------- -------x 1000
Jumlah Penduduk Perlengahar. Tahun
Jika suatu daerah AMK atau CDR nya =12, berarti rata-rata setiap sen bn
onrng penduduk di daerah itu dalam satu tahun ada 12 orang yang
meninggaUdcrdasarkan date ESCAP pada tahun 1994, Indonesia memitiki
AMK sebesar 8.
Bila Angka Kebbirnn Kasar (CBR) dih.rang Angka Kealian Kasar
(CDR) maka aknn dperoteh /mgka Pertumbuhan AJami yang diced simbol

27
rn.
b Anoka Kfrimtinn Me.nnmt TTniur (AMM1 at«u Acs Siv*'.tfTn Death R»te
fASDFD menvn-
U v / c.' » v / ^
takan banyaknya kematian dalam kelompok umur tertentu rata-rata seiiap

Jumlah Kematianumur x
A.MMU Umur x —1000 J umiahP end ud uk
umur x

seribu penduduk dalam kelompok umur tersebut. Rumosnya addah_

28
Mi^nlnvn ‘s . . s M dne.rah mrmiliki AMMf f ^ A SI ?")?■? % nmiir 1S-1Q
tahun 38 arlinva rata-rata
setiap I <><."'> penduduk umur 15-19 tahun, ada 38 orang mati pada
kelompok umur itu daiam satu tahun.
c. Angka Kematian Bayi (AMR) atau Infant Mortality Rate (TMR.) menyatakan
jumlah bayi
(anak di 1. »h umur 1 tahun) yang mati rata-rata setiap 1000 hayi yang lahir.

4MB - undah Bayi yang mati dibawah umur 1 tahun daiam Setahun ^ ^
Jumlah Bayi yang lahir dalamsatu Tahun

Pada tahun 1994, menurut data ESCAP, AMR Indonesia adalah 56 Ini berarti
bahwa rata-rata setiap seribu bayi yang lahir ada 56 orang bayi yang mati
dibawah umur satu tahun.Angka ini terlalu besar dibanding dengan ABM
Malay sia (14), Filipina (39), Thailand (34) dan Singapura (5).
d. Harapan T-Tidup Waktu T^ahir atau Life F.xpectancv ( e°0), ), menyatkan
iLsia rata-rata vang dicapai oleh penduduk pada waktu dilahirkan . Jika pada
suatu negara harapan hidup waktu lahir bagi laki-laki adalah 65 tahun, artinya
usia rata-rata yang dapat dicapai oleh penduduk laki-laki pada saat dilahirkan
di daerah tersebut adalah 65 tahun .Harapan hidup waktu lahir di Indonesia
dan beberapa negara di ASIA pada tahun 1994 berdasarkan data ESCAP,
dapat dilihat daiam tabel 15.

29
Indonesia dan beberapa negara di Asia Tahun 1994
Negara Laki-laki Perempuan

Indonesia 62 65

Malaysia 69 73
Singapura 73 78
|
Thailand 66 71
Filipina 64 68
Jepang 76 82
Hongkong 75 81
Cina 70 73
India
61 62
Sumber : United Nations, 1994 ESCAP Population Data Sheet, ESCAP Popu
lation Devision. Bangkok-

Tabel 15.Harapan Hidup Waktu Lahir Penduduk Laki-laki dan


Perempuan di

30
Harapan hidup wsktii labir pcnduduk Iski-Iaki Indonesia tsliun
1994, adalah. 62, artinya usia rata-rata yang dapat dicapai penduduk
laki-latd di Indonesia pada saat dilahirkan berdasarkan keadaan tahun
1994, adalah 62 tahun.
Dari herhnojii iikuran tinokflt kematian menuniukkan adanva nerbedaan
tinokat kematian
O J Jl <->
antara suatu daerah / negara dengan daerah atau negara lain.
Faktor-laktor yang berpengaruh terhadap tingkat kematian adalah : jenis
kelamin, status nerkawinan. tingkat pendidikan. tingkat nendanatan. dan jenis
nekeriaan Dari segi jenis kelamin tingkat kematian laki-laki lebih tinggi dari
tingkat kematian perempuan.Dari
seoi statm nerkawinan mereka vnno herstatus kawin rata-rata lehih rendah tin
oka t kema-
*-) I ' J O'
tiaanya dibanding mereka yang tidak berslatus kawin.Penduduk yang
mempunyai tingkat pendidikan yang lebih yang tinggi, rata-rata mempunyai
tingkat kematian lebih rendah dari
pada penduduk yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih
rendah.Penduduk yang
*
mempunyai tingkat pendapatan yang lebih tinggi sehingga mampu
mengkonsumsi maka- nan yng lebih bergizi, rata-rata mempunyai tingkat
kematian yang lebih rendah daripada penduduk yang rata-rata tingkat
pendapatannya lebih rendah .Dari segi jenis pekeijaan, pen- duduk yang
bekeija di tempat-tempat tertutup atau di tempat-tempat yang kotor. rata-rata
tingkat kematiannya lebih tinggi. 1

1 A/fiorasi
O'
a.Mobilitas Penduduk dan Migrasi
Migrasi mempakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk
diartikan sebagai gerak penduduk dari suatu tempat ke tempat yang la in. Ada
tetani ht*rfiiinan nntiik mttnetan Daftrah tuiiian dimaksndkan adalah nroviasi
/lliar neoeri
a j l J i *
u
yang didatangi, sedang daerah asal adalah provinsi/luar negeri tempat lahir atau
tempat tinggal terakhir sebelumnya. (BPS-1990 : xx-xxii).Penduduk yang
berpindah melalui proses migrasi disebut migran.Yang akan dibahas seianjutnya
adalah migrasi.
b. Jenis-jenis migrasi
Dilihat dari daerah tujuan, penduduk yang pindah masuk di daeiah itn
disebut migrasi masuk (in-migi*ation), sedang jika dilihat dari segi daerah asaJ
disebut migrasi ke luar (out-migration).Dilihat dari segi tempat yang didatangi,
jika perpindahan teijadi antar propinsi di Indonesia maka disebut migrasi interen
atau migrasi nasional.Tetapi jika perpindahan itu teijadi dari suatu provinsi
tertentu ke luar negeri disebut migrasi eksternal atau migrasi eksteren atau
migrasi internaskmal. Migrasi bisa juga teijadi antara kabupaten, bahkau Idrus
Abustam mengkaji migrasi antar desa di Sulawesi Selatan dalam Tesis doktomya,
dengan judul “Gerak Penduduk, Pembangunan dan Perubahan Sosial, Kasus Tiga
Komunitas Padi Sawah di Sulawesi Selatan”.Transmigrasi termasuk bagian dari

beberapa bentuk mobilitas penduduk yaitu : gerak ulang-alik atau kommutasi, gerak
sirkulasi, gerak semi nermanen dan eerak nermanen
i i
Gerak penduduk ulang-alik atau komutasi adalah gerak penduduk harian, yaitu
gerak penduduk bemlang setiap hari antara tempat tinggal dan tempat tujuan. Sirku'asi
mempakan gerak berselang antara tempat tinggal dan tempat tujuan, baik untuk
bekeija maupun utuk lain-iain tujuan seperti b^sekolah. Kedua istilah ini tennasuk
gerak penduduk sementara (Ahustam • Gerak nendndnk dari daerah asal ke
daerah tujuan dengan hennaksud
tinggal sementara kurang dari enam bulan disebut gerak semi permanen..
Miorasi memnakan be.ntnk mohilitas nendndnk vano hersifat nermanen vaitn
» i j <_> i >j
perpindahan penduduk dengan maksud menetap di daerah tujuan .Istilah menetap
dimak- sudkan adalah tinggal ditempat tujuan minimal enam bulan atau kurang dari
enam bulan
30
V

migrasi national, yang diartikan sebagai pemindahan penduduk dari tempat yang
padat penduduknya ke tempat yang jarang penduduknya yang diorganisir oleh
pemerintah.
Indikator migrasi ada dua macam, yaitu tempat kelahiran dan tempat
tinggal terakhir sebelumnya.Migrasi yang didasarkan atas tempat kelahiran
disebut migrasi semasa hid up (life time migration), sedang migrasi vang
didasarkan atas tempat tinggal terakhir sebelumnya disebut migrasi resen (recent
migration).
c. Faktor-faktor yang mempengamhi migrasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi pada dasamya ada dua faktor, yaitu
faktor - faktor pendorong dan faktor penarik.Contoh faktor pendorong adalah : (I)
Sumber-sumber alam yang semakin berkurang (2),Lapangan pekeijaan yang
serriakm menyempit (3) Adanya tekanan-tekanan atau diskriminasi politik,
agama, suku, di daerah asal, (4) Tidak cocok lagi dengan ad at,
budaya/kepercayaan di tempat asal (5) Adanya bencana alam seperti gempa bumi,
banjir, kebakaran, dan lain-ain di daerah asal.Contoh faktor-faktor penarik
adalah : 00 Adanva rasa hanaoa atau rasa sunerior di femant vana ham /hi Adnnva
kesemnatan
'y «/ X 1 ^ V / \/ J 1

untuk mendapatkan pendapatn yang lebih baik, (c) Adanya lapangan pekeijaan
yang terbuka

di temnaf hiinan /di Adanva kf*.s<».mna{an nntiik m^ndanatkan nendidikan vano


lebih tinooi
k ^' J l L l V U
(e) Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang lebih menyenangkan (f) Tarikan
dari orang yang diharapkan sebagai tempat berlindung
Menurut Everett S.Lee , ada 4 faktor yang menyebabkan orang mengambil
keputusan untuk melalukan migrasi yaitu : (a) Faktor-faktor yang ada di daerah
asal, (b) Faktor-faktor yang tendapat di tern pat tujuan, (c) Rintangan-rintangan
yang menghambai (d) Faktor-faktor pribadi. Dari empat faktor tersebut dapat
dilihat dalam gambar no.5
31
Gam bar 5 , Bagan yang Menunjukkan Orang MengambiJ Keputusan Bermigrasi

TempatAsal Tempat Tujuan

Keterangan:
faktor
pendorong -r
faktor penarik 0
faktor yang
netral
Dari gambar 5, dapat dilihat bahwa setiap daerah (tempat) asal man pun
daerah (tempat) tujuan terdapat sejumlah faktor penarik dan penghabat, selain
faktor netral.Sekalipun faktor penarik lebih kuat di daerah tujuan, tetapi
keputusan untuk berpindah masih terhalang oleh penghalang antara, seperti
jarak yang akan ditempuh, undang-undang imigrasi, biaya pengangkutan dan
lain-lain.

d. Migrasi Intemasionaldaftj&wtrmgL
Data menganai migrasi intemasional ke hiar (emigrasi) dari Indonesia,
kurang banyak diketahui.Perkiraan yang banyak teijadi adalah perpindahan
yang melampaui daerah perba- tasan antara Sumatra dan Malaysia, antara
Kalimantan dan Malaysia dan antara Irian Jaya dan Papua New Gini .Menurut
Me Nicoll, dalam tahun 1950 - 1958 teijadi peipindahan secara besar-besaran
warganegara Belanda, dari Indonesia kemabali kenegaranya, rata-rata
mendekati 17 000 orang setiap tahun, dan mencapai puncaknya pad saat banyak
perusahaan Belanda dianibil alih antara tahun 1957-1958.Emigrasi netto
32
V

( kelebihan emigrasi dai immigrasi) Cina teijadi secara besar-besaran yang


mencapai 100 000 iiwa dalam tahun 1960, karena PP No. 10 yang dikeluarkan
bulan November 1959 yang melarang orang asing menjadi pedagang kecil di
daerah pedesaan.
Migrasa Intemaaonal Masuk (Immigrasi) Selama (Seumur) Hidup ,. dalam
data sensus penduduk pada tahun 2000 tercalat sebanyak 99 472 jiwa (termasuk
yang tak teqawab), yang terdiri dari 44 541 jiwa perempuan dan 54 93 J jiwa
laki-laki.
e. Migrasi NasionaJ
Migrasi NasionaJ an tar Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan berdasarkan
data sensus penduduk tahun 2000, di Kota Makassar dapat dilihat pada label 16,
dan migrasi antar provinsi di Indonesia, yang teijadi di Sulawesi Selatan, dapat
dilihat pada tabel 17.
Tabel 16 Migrasi Masuk dan Migrasi Keluar Selama Hidup
Dari dan Ke Kota Makassar Tahun 2009

33
Kabulpaten / Kota Asal / Migraa Masuk Migrasi Keluar
Jumlah % Jumlah %
Kabupaten / KotaTujuan
01 .Sefayar 8.892 0,81 1001 0,13
02.Bulukumba 12.389 1,13 2008 0,26
03.Bantaeng 5.145 0,47 1432 0,19
04.Jeneponto 23.766 2,16 1328 0,18
05.Takalar 15.423 1,40 3732 0,49
OO.Gowa 20.520 1,87 21793 2,87
07.Sinjai 14.182 1,29 1684 0,22
08. M arcs 17.886 1,63 8416 1,11
09.Pangkajene Kepulauan 16.815 1,53 3630 0,48
10.Barru 7.127 0,65 1482 0,20
11.Bone 33.268 3,02 3479 0,46
12.Soppeng 15.982 1,45 799 0,11
13.Wajo 15.341 1,39 1779 0,23
14.Sidenreng Rappang 12.339 1,12 1534 0,20
15.Pinrang 10.448 0,95 1911 0,25
16.Enrekang 11.719 1,07 1210 0,16
17.Luwu 19.132 1,74 5237 0,69
18.Tana Toraja 27.857 2,53 2208 0,29
19.Potewaii Mamasa 11.465 1,04 1927 0,25
20.Majene 3.450 0,31 600 0,08
21.Mamuju 1.761 0,16 3715 0,49
22-Luwu Utara 2.286 0,21 3864 0,51
23.Ujung Pandang 679.654 61,79 679654 89,61
24. Pa re-Pa re 8.699 0,79 4059 0,54
25.Lainnya 104.473 9,50 0 0
Kota Makassar 1.100.019 100,00 758482 100,00
Sumber Data : BPS 2001, Penduduk Sulawesi Sdalan, Hasil Sensus Tahun
2000, Seri L22.25 Jakarta,

Pada tabd 16, dijunjukkan penduduk kabupaten / kota yang paling banyak
bermigrasi ke Kota Makassar adalah dari Kabaupaten Bone (33.268 jiwa atau
3,02 persen), meyusul dari Tana Toraja (27.857 atau 2,53 persen) dan Jeneponto
(23.766 jiwa atau 2,16 persen).Seka-
lipun migran yang datang dari Iain-lain jumlahnya paling besar, tetapi karena
datang dari berbagai daerah di luar Sulawesi Selatan, sehingga tidak dipehitungkan.
Penduduk Kota Makassar yang bermigrasi kduar paling banyak menetap di Gowa
(21793 jiwa) atau 2,87 persen) dan Maros ( 8416 jiwa atau 1,11 pesen).lni mungkin
disebabkan karena banyaknya perumahan-perubahan barn yang dibangun para
34
V

Deplover di ke dua kabu paten terse but yang berbatasan dengan Kota Makassar,
sehingga banyak penduduk Kota Makassar yang menempati rumah terse but.
Pada tabel 17, dapat dilihat migran masuk sdama hidup di Sulawesi
Selatan paling banyak berasal dari Jawa Timur (50.825 jiwa atau 0,65 persen)
dan Jawa Tengah (33.342 jiwa atau 0,43 persen).Ini disebabkan karena
transmigran yang masuk di Sulawesi Selatan kebanyakan berasal dari kedua
propinsi tersebut.Migran ke luar selama hidup dari Sulawesi Selatan paling bmyak
berdomisifi di Propinsi Kalimantan Timur (219 389 jiwa atau 2,61 pesen), Sulawesi
Tenggara (194 640 jiwa atau 2,32 persen) dan Sulawesi Tengah (131 206 jiwa atau
1,56 pesen).Selebthnya berdomisili selain di Sulawesi Selatan, disemua propinsi di
Indonesia dengan persentase yang sangat kecil (dibawah satu persen).
Migrasi nasional di Indonesia, ada yang petpindahaimya menumt kemauan
dan motiv&si sendiri taupa mendapat bantu an dari siapapun, ada juga migrasi
nasional yang berpindah meialui transmigrasi.Perpindahan penduduk melahii
transmigrasi diorganisir oleh pemerin- tah (De partem en Transmigrasi dan
Permukiman), dan penduduk yang be: pindah berasal dari daerah yang padat
penduduknya ke daerah yang jarang penduduknya.Daerah yang digolongkan padat
penduduknya di Indonesia adalah provinsi-provinsi yang ada di Pulau Jawa, Bali
dan Nusa Tenggara Baiat (Lombok) .Provinsi selebihnya tergolong jarang pendu-
duknya. Jadi, trasmigrasi diartikan sebagai pemindahan penduduk dari daenh yang
padat penduduknya ke daerali yang jarang penduduknya yang diorganisisr oleh
pemerintah. Transmigrasi pada zaman pemerintahan Belanda bemama kolouisasi,
yang telah dimulai sejak tahun!905.Tujuan kolonisasd atau transmigrasi semula
adalah untuk mengurangi jum- lah penduduk puiau Jawa, tetapi tujuan ini tidak
pemah tercapai, karena pertambahan jumlah penduduk pulau Jawa jauh lebih
besar dari jumlah penduduk yang dapat ditransmigrasikan. (lihat Dasar-Dasar
Demografi, LDFEUI, 1981 haJ.l 37) Tujuan trasmigrasi sesuai dengan Undang-
Undang No3 Tahun 1972 dirumuskan sebagai berikut : .(1) pemngkatan taraf
hidup, (2) pembangunan daerah, (3) kesdmbaigan penyebaran penduduk, (4) pern
bang iinan yang merata diseluruh Indonesia, (5) pemanfaatan sumber-sumber
alam dan tenaga manusia, (6) kesatuan dan bersatuan bangsa, dan (7) memperkuat
35
HAMKAMNAS
Transmigrasi ada bob era pa macam yaitu : (1) tranmigrasi urn urn, (2)
transmigras DBS (dengan biaya sendiri) atau transmigrasi sponlan alau
transmigrasi swakarsa, (3) transmigrasi bedol desa (4) transmigrasi veteran, (5)
transmigrasi nelayan (6) transmigrasi lain- Lain.
Transmigrasi umum adalah pemindahan penduduk dari daerah asal ke
daerah tujuan, dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah .Mulai dari
daerah asal disediakan penampungan, di daerah tujuan disediakan sarana berupa
rum ah, sekolah, jalanan, pasar dan sarana laiimya.Biaya/sarana transpor dari
daerah asal ke daerah tujuan sepewhnya juga ditanggung oleh pemerintah, bahkan
setelah sampai di daerah tujuan disediakan baiya hidup selama enam
bulan.Transmigrasi swakarsa adalah transmigrasi yang biayanya ditanggung
sendiri oleh para trasmigran, tetapi masih ada pasilitas yang sed-akan oleh
pemerintah, termasuk Lahan dilokasi daerah tujuaiLTransmigrasi bedol desa,
sesungguhnya sama dengan trasnmigrasi umum hand's transmigran yang
dipindahkan baenasal dari satu desa, karena desanya mungkin dijadikan lokasi
bendimgan seperti yang terjadi di Imogiri Jawa Tengah dipindahkan ke Sibling
Sumatra Barat. Jenis transmigrasi laimya, sesungguhnya juga hampir sama
dengan transmigrasi umum yang menyangkut biaya dan pasilitas yang disediakan
oleh pemerintah, tetapi transmigran yang dipindahkan hanya berasal dari
kelompok tertentu, seperti para veteran atau para nelayan .
Bentuk lain dari migrasi nasional adalah anis perpindahan penduduk dari desa
ke kota , yang sering disebut uibanisasi, yang biasa juga disebut migrasi desa-
kota.Duta mengenai migrasi desa kota tidak banyak dipublikasikan. Dari hasil
sensus penduduk tahun 2000, di Sulawsi Selatan, dapat diketahui jumlah migran
masuk di Kota Makassar, seperti terlihat pada tabel 18, tetapi apakah migran
masuk tersebut dari desa atau dari kota tidak jelas. Namun diperkirakan dari 418
633 atau 38,90 persen migran masuk selama hidup di Kota Makassar, sebagian
besar berasal dari pedesaan.

36
V

Tabel 18. Migran Masuk Selama Hidup di Kota Makassar


Daerah Non Migran Migran Masuk Jumlah %
Kota 657642 418633 1076275 38,90
Migran
Pedesaan 22012 1732 23744 7,29
Kota Makassar 679654 420365 1100019 38,21

c
Sumber Data :BPS 2001, Penduduk Sulawesi Selatan, Hasil Sensus
Penduduk Tahun 2000, SeriL2.2.25.

37
DKI Jakarta, sebagai ibu kota negara Republik Indonesia berdasarkan hasil
sensus penduduk tahun 2000, dari 8 347 083 jiwa penduduknya, hanya 4 805
111 jiwa yang termasuk non migran (BPS 200J a: 97)ini berarti ada
sebanyak 3 541 972 jiwa atau 42,43 persen termasuk migran masuk selama
hidup.Jadi hampir separuh dari penduduk DKI Jakarta termasuk migran
masuk.Pesentase migran masuk di DKI Jakarta, selama 29 tahun (dari sensus tahun
1971 ke sensus tahun 2000), hanya sedikit mengalami kenaikan.Pada tahun 1971
migran masuk selama hidup di DKI Jakarta berjumlah 1 821 833 jiwa atau 40,07
persen dari 4 546 492 jiwa penduduk DKI Jakarta (BPS, 1975:101-102). Migran
masuk di Jakarta juga tidak jelas berapa besar jumiahnya yang be rasa I dari
daerah pedesaan, atau dari kota-kota lain di Indonesia.
Menu rut Gavin Jones , urabnisasi adalah kenaikan proporsi penduduk yang
bermukim di daerah pekotaan.Kenaikan proporsi penduduk yang tinggal di daerah
pekotaan selain disebabkan karena (1) perpindahan penduduk dari daerah
pedesaan ke daerah pekotaan, juga disebabkan karena (2) pertambahan penduduk
alami di daerah pekotaan, (4) pertambahan jumlah kota karena pern bah an status
desa menjadi kota, dan (5) peluasan kota ke daerah pedesaaaBerdasakan pengetian
ini maka urbnisasi di Indoi>esia dapat digam- barkandaJam label 19.
Tabel 19. Pcrsenlase Penduduk yang bermukim di daerah Pekotaan dan
Urbanisasi di Indonesia Tahun 1961,1971,1980, 1990 dan
2000.

Tahun % Penduduk di daerah Pekotaan Urbanisasi (%)


1961 14,8
1971 17,3 2,5
1980 22,4 5,1
1990 30,9 8,5
2000 42,4 11,5

Sumber Data : BPS, 1975 : 5-6 , BPS,1983 : 3, BPS 1992 : 12-13, BPS 2001 3
Dan tabel 19 nampak, tingkat urbanisasi di Indonesia yang semakin meningkat
38
dari tahun 1961 ke tahun 2000.Peningkatan ini tidak lepas kaitanya dengan
adanya perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke daerah pekotaan, adanya
pertambahan penduduk alami di daerah perkotaan, pertambahan jumlah kota dan
perluasn kota. Yang mana lebih menojol memeriukan kajian lebih mendalam.
Adanya perpindahan penduduk dari desa ke kota banyak dipemiasalahkan karena
banyaknya masalah yang ditimbulkan di kota, seperti rumah kumuh, gelandangan,
dll.

39
f. Ukuran-ukuran Migrasi
(1) Angka Migrasi Masuk (mi), menuujukkan banyaknya penduduk yang
pindali masuk dalam jangka satu satu setiap 1000 penduduk di daerah
tujuan.Rurousnya adalah :

J mnlah inigran masuk dalamsatu tahun


JumlahPendudukdi daerah tujuan

(2) Angka Migrasi Keluar (mo), menunjukkan banyaknya penduduk yang


berpindah ke luar
dalam j angka waktu satu tahun setiap 1000 orang penduduk di daerah asal.

_ Jumlahmigran keluar dalam satu tahun ^


Jumlah Pendudukdi daerah asal

(3) Angka Migrasi Neto (ran), menunjukkan selisih banyaknya migran masuk
dan ke luar f setiap I000 orang penduduk di suatu daerah.

Selisihmigran masuk dan migran keluar


mn= --------------------------------------------------x 1000
Jumlah Penduduk di suatu daerah

(4) Angka Migrasi Bruto (mg), menunjukkan banyaknya migran masuk dan
migran ke luar setiap 1000 orang penduduk di daerah a sal. dan di daerah
tujuan

Jumlah migran masuk + Jumlah migran keluar


mg = --------------—---------------------------------------x 1000
Jumlah Pendudukdi daerah asal + di daerah tujuan
Pada tabel 18, diketahui jumlah migran masuk selama hidup di Kota
Makassar adalah 420 365 jiwa, dari 1 100 019 jiwa penduduknyaJadi Angka
Migrasi Masuk (mi) Selama Hidup di Kota Makassar tahun 2000, adalah
420365 Artinya, rata-rata setiap 1000 orang
x 1000 = 382
1 100 019 penduduk Kota Makassar ada 382
40
orang yang termasuk migran selama hidup.
Pada tabel 17, diketahui jumlah penduduk Sulawesi Selatan adalah 7.801.678
jiwa, diantaranya ada 7.527 803 jiwa yang termasuk non migran (bukan
migran).Yang temasuk migran masuk adalah : 7 801 678 -7 527 803 = 273 875
jiwa.Jadi, Angka Migrasi Masuk (mi) Selama Hidup di Sulawesi Selatan pada
tahun 2000 adalah
273 875 Angka Migrasi Masuk (mi) Selama Hidup di
x 1000 = 35
7801 678
Sulawesi Selatan pada tahun 2000 adalah
35, artinya

41
rata-rata setiap 1 000 orang penduduk Sulawesi Selatan ada 35 orang migran
masuk selama hidup.
Pada tabel 17, dari 8 402 141 jiwa penduduk Indonesia yang lahir di
Sulawesi Selatan ada 7.527.803 jiwa yang tetap menjadi penduduk Sulawesi
Selatan.ini berarli sisanya sebanyak 874 338 jiwa termasuk migran keluar
selama hidup dari Sulawesi Selatan.Jadi Angka Migran Keluar ( mo) Selama
Hidup dari Suiawsi
Selatan =
Ini berarti rata-rata setiap 1000 orang
penduduk Sulawesi Selatan ada 104
orang yang bermigran keluar selama
hidup dari Sulawesi Selatan.
Jumlah Migran Masuk Selama Hidup di Sulawesi Selatan adalah 273 075
jiwa, dan jumlah migran keluar, 874 338 jiwa, Jadi Angka Migansi Neto (mn)
Selama Hidup di Sulawesi Selatan =
Angka Migrasi Neto Selama
273 875 - 874 338
x 1000 = -77
7 801 678 Hidup di Sulawesi Selatan
adalah - 77, artinya rata-rata
setiap 1000 orang penduduk Sulawesi Selatan terdapat 77 orang kelebihan migran
keluar dari migrasi masuk selama hidup.
Migrasi Bruto dapat dihitung jika diketahui jumlah migrasi masuk dan migrasi
keluar antara dua daerah misalnya antara Kota Makassar dan Kabupaten
Bone.Berdasarkan hasil
sensus penduduk tahun 2000, penduduk Kabupaten Bone yang bermigrasi
masuk di Kota
Makassar adalah 33.268 jiwa, sedang jumlah migran keluar dari Kota
Makassar ke Kabupaten Bone adalah 3 479 jiwa (lihat tabel 16), jadi jumlah
migran bruto antara Kota Makassar dan Kabupaten Bone adalah 36 747 jiwa.
Jumlah penduduk Kabupaten Bone pada tahun 2000 adalah 648 089 jiwa (BPS
2001b : 83) Jadi Angka Migrasi Bruto (mg) Kota Makassar dan
36 747
x 1000 = 21
7 801 678 + 648 089

42
Kabupaten Bone adalah,
Artinya, rata setiap seribu penduduk Kota Makassar dan Kabupaten Bone
terdapat 21 orang migran keluar dan migran masuk antara ke dua daerah
tersebut.

43
E.PROYEKSI
l.Jenis-jenis Proyeksi Penduduk
PENDUDUK

Proyeksi penduduk adaiah perkiraan jumlah penduduk d eng an asumsi


tertentu.Menurut raetode, proyeksi penduduk dibedakan atas tiga macani, yaitu :
Mmetoae Matematis, Metode Komponen dan Metode I^ain a. Metode
Matematis
Yang termasuk Metode Matematis adalah metode liniar, metode geometrik,
dan metode
ekponensial
(1) Metode
Liniar RumusPt: = PO(l + r n )

Keterangan :
Pt = Penduduk pada tahun terakhir PO =
Penduduk pada tahun awal r = Angka pertumbuhan
penduduk n = jumlah tahun dari tahun awal ke tahun
akhir Asumsi : tingkat pertumbuhan penduduk tidak
berubah
(2) Metode
Geometrik
Rumus :
Pt = P0 (1 + r)n

Ceterangan:
Pt = Penduduk pada tahun terakhir PO -
Penduduk pada tahun awal r ~ Angka pertumbuhan
penduduk n = jumlah tahun dari tahun awal ke tahun
akhir Asumsi : tingkat pertumbuhan penduduk tidak
berubah
(3) Metode
Ekponensial
Rumus
44
Pt = PO e

Keterangan:
Pt = Penduduk pada tahun
terakhir PH) = Penduduk
pada tahun awal r = Angka
pertumbuhan penduduk

45
t = n = jumlah tahun dari tahun awal ke
tahun akhir e (eksponensil) = 2,7182818

Contoh soaJ :
Diketaliui jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2000 adalah 206 409 599
jiwa, dan angka pertumbuhan penduduknya adalah 1,42 persen.Hitunglah jumlah
penduduk Indonesia pada tahun 2005 yang akan datang , dengan proyeksi tinier,
proyeksi geometrik dan
proyeksi eksponensiai!
Pehitungan:
(1) Proyeksi Linier, Rumus : Ft = P0 (1 + r n )

Pt=P2005

P0HP2000 = 206 409 599

r = 1,42 persen atau 0,0142

n=5

P 2005 = 206 409 599 (1 + (5 x 0,0142 )


= 206 409 599 (1,071 ) =
221 064 680
(2) Proyeksi Geometrik: Pt = P0(l +r)n

P 2005 = 206 409 599 (1+0,0142)5


= 206 409 599 ( 1,0142s)
= 206 409 599 (1,0730452) = 221 486 829 (3) Proyeksi
Ekponensial:
Pt = P0e"
g0j01<2x5 J
P 2005 = 206 409 599 (
= 206 409 599 (e °07')
= 206 409 599(1,0735812) = 221 597 465
Dari tiga jenis proyeksi di atas yang paling tinggi hasilnya adalah proyeksi
eksponensiai, menyusul proyeksi geometrik dan paling renadah adalah
proyeksi linier Dal am perencanaan pembangunan selama ini , perintah selalu
menggunakan proyeksi geometrik.
b. Metode Komponen
Metode komponen dibesakan atas metode komponen sederkana
(Simple Components Method, dan metode komponen d eng an menggonakan
modd life tables.
(1} Metode Komponen Sederhana
Jenis proyeksi ini memperhitungkan komponen pertumbuhan
penduduk, vaitu keiahiran, kematian, migraa keluar dan migrasi raasik
Rumus Jumlah Pertumbuhan Penduduk = L + M.M. - M + MK
:

L = Jumlah Keiahiran
MM = Jumlah Migrasi
Masuk M = Jumlah
Kematian MK =
Jumlah Migrasi Kehiar
Jika diketahui jumlah penduduk Desa Barn pada tahun 2002 adalah 300
000 jiwa, jumlah penduduknya yang pindah kehiar adalah 120 orang, pindah
masuk sebanyak 70 orang, jumlah yang lahir selama tahun 2003 adalah 150
dan jumlah yang mati sebanyak 30 orang maka dapat dihitung jumlah
Jumlah Pertumbuhan Penduduk = 150 + 70 - 30 + 120 = 370
penduduk pada akhir tahun 2003 , sebagai berikut:
Jadi, jumlah penduduk Desa Baru Tahun 2003 = 300 000 +370 = 300 370
jiwa.
Atau dapat juga dihitung dengan rumus :

Pt= Po + (L + MM.-M+MK) Pt = Jumlah penduduk tahun


terakhir Po = Jumlah penduduk
tahun awal
Dengan rumus ibi maka dapat dihitung jumlah penduduk Desa Aru tahun
Pt= 300 000 + (150 + 70 — 30 + 120) = 300 370
2003 sbb:
(2) Metode Komponen dengan model Life Table
Metode mi digunakan memproyeksikan jumlah penduduk menu rut
kompocen- komponen umur, jenis kelamin, dan menggunakan ASFR dan
Survival Rasio yang diambii dan model life tableA.SFR digunakan untuk
memproyeksikan jumlah keiahiran selama lima tahun terakhir, dengan
altematif asumsi ; tingkat fertilitas konstan , tingkat
fertiJitas turun 25 persen atau tingkat fertilitas tunui 50 persen. Survival
ratio dikutip dari
Life t«b!c. dengan menyesuaikan d eng an harapan hidup waktu lahir.
Ada dua macam Model Life Table, yaitu :
a. U.N. Model Life Tables
b. Regional Model Life Tables and Stable Populations oleh Coale dan
Demeny. Regional Model Life Tables terdiri dari 4 model, yaitu
Model West, Model Nort, Model East dan Model South. Menurut para
ahli Demografi, yang cocok untuk
Indotieia a da lab Miodel 1West.
Bila harapan hidup waktu lahir ( e°0) diktehui , maka dengan menggunakan
model label kematian (srsebut, cSapat diperoleh Survival Ratio musing-
musing kclcmpolc umur dalom model tersebut.Dengan mengali jumlah
penduduk pada suatu kelompok umur dengan Survival Ratio pada kelompok
umur tersebut maka akan diperoleh jumlah penduduk pada kelompok timurdi
atasnva. pada lima tahun berikutnva.
Contoh :

Label 20. Proyeksi Penduduk Perempuan Sulawesi Selatan Tahun 2005 dan
2010

1 Penduduk perempuan tahun 2000, sudah termasuk 29239 orang (dari 57 196
orang) di daerah perkotaan dan 98 422 orang (dsri 191 912 orang) di daerah
pedesaan sehingga seluruhnya berjurnlah 127 661 yang non-response yang tel
ah disebar menurut proporsi Jems kelamin dan kelompok umur. (Lihat BPS
200 lb :3)
Penduduk Permpuan
Survival Survival
umur 2000 2005 2010
00-04 441.026 Ratio*
0,98514 629.233 Raiio**
0,98514 496.434
05-09 425.889 0,99389 • 434472 0,993 89 619.883
10-14 424.156 0,99323 423287 0,99323 431.818
15-19 424.903 0,99036 421284 0,99036 420.421
20-24 397.005 0,98794 420.807 0,98794 417223
25-29 388.560 0,98590 392217 0,98590 415.732
30-34 ■>'-!> 0,98328 383.081 0,98328 noc con
35-39 286.682 0,97951 318.562 0,97951 3'76.676
40-44 238.631 0,97352 280.808 0,97352 312.035
45-49 188.792 0,96347 232312 0,96347 273.372
50-54 163.126 0,94796. 181.895 0,947% 223.826
55-59 117.400 0,92276 154.637 0,92276 172.430
60-64 110.900 0,88152 108332 0,88152 142.693
65-69 73.761 0,81584 97.761 0,81584 95.497
70-74 61.611 0,71816 60.177 0,71816 79.757
75+ 58.551 046443 71 4.39 046443 7.6 395
Jumla 4.124.972 4.610.306 4.940.878
Keterangan:
h
label 21. Proyeksi Penduduk Laki-laki Sulawesi Selatan Tahun 2005 dan 2010

Laki-
laki
Umur 2000 Survival Ratio* 2005 Survival 2010
00-04 450.878 0,97737 641.817 0,98257 506.363
05-09 447.667 0,99133 440.675 0,99289 630.630
10-14 443.759 0,99031 443.786 0,93184 437:541
15-19 412.792 0,98561 439.459 0,98776 440.164
20-24 347.586 0,98262 406.852 0,98530 434.080
25-29 343.506 0,98089 341.545 0,98395 400.871
30-34 299.629 0,97739 336.942 0,98093 336.063
35-39 261.014 0,97117 292.854 0,97531 330.516
40-44 • 220.699 0,96113 253.489 0,96583 285.624
45-43 161.174 0,94541 212:120 0;35G75 244:827
50-54 151.701 0,92170 171.284 0,92774 201.673
55-59 108 267 0.88634 139.823 0,89331 158.907
60-64 96.809 0,83514 95.961 0,84332 124.905
65-69 60.960 0,76210 80.849 0,77127 80.926
70-74 53.052 0,66039 46.458 0,67045 62.356
75+ 46.321 0,41897 54.442 0,42858 54.480
Jumlah 3.925.814 4.398.355 4.729.929

(2) Penduduk I^ki-laki tahun 2000, sudah temiasuk 27 957 orang (dari 57 196
orang) di daerah perkotaan dan 93 490 orang (dari 191 912 orang) di daerah
pedesaan sehingga seluruhnya beijumlah 121 447 yang non-response yang
telah disebar menurut proporsi jenis kelamin dan kelompok umur. (Lihat
BPS 200 lb :3)
52
(3) Survival Ratio* (PX) diperoleh dari Regional Model Life Tables and Stable
Population oleh Coale &. Demeny, Model West level 18 ha!. 19 .sesuai
dengan harapan hidup waktu lahir bagi permpuan 65 tahun
(4) Penduduk tahun 2005, baik laki-laki maupun perempuan diperoleh dengan
mengali jumlah penduduk tahun 2000 dengan Survival Ratio* masing-
masing kelompok umur untuk mendapatkan jumlah penduduk pada
kelompok umur dtata.smya.Misa!nya, penduduk pada kek>mpok umur 0-4
tahun tahun 2000 dikali Survival Ratio* kelompok umur 0-4 tahun, akan
diperoleh jumlah penduduk tahun 2005 kelompok umur 5-9
9 tahun.Jumlah penduduk umur 0-4 tahun, tahun 2005 diperoleh dengan
mengali jumlah perempuan umur 1 o—49 tahun tahun 2000 dengan ASFR
(ALMU) masmg-masing kelompok umur (menggunakan data ASFR Pulau
Kodingareng (tabel 14) dikali 5. Hasilnya adalah 1 271 050 jiwa.Dengan
menggunakn sex ratio 102, diperoleh jumlah perempuan sebanyak 629.233
orang dan jumlah laki-laki sebanyak 641.817 orang
PeFh?t!m««mwj» 8*>r\at rtilihat nqHa toKf»l '?')

53
Pcfempuan_________ASFR (ALML1) Jml.K&lahtran
15-19 424.903 161 68.409
20-24 397.005 162 G4.315
25-29 388.560 170 66.055
30-34 ‘ 323.979 122 39.525
35-39 ' 286.682 38 10.894
rS 40-44 Jumian238.631
kelahiran daiam i tahun21 254:210
5.011
Jumlah kelahiran tahun 2001-1005 1 271 050

(5) Survival Ratio** (PX) diperoleh dari Regional Model Life


Tables and Stable Population
o!eh Coale & Demeny, Model West level 19 hal.20 sesuai
dengan asumsi setiap 5 tahun naik satu level.
(6) Penduduk tahun 2010, baik laki-laki maupun perempuan
diperoleh dengan mengak jumlah penduduk tahun 2005 dengan
Survival Ratio** masing-masing kekunpok umur untuk
mendapatkan jumlah penduduk pada kelompok umur
dialasnya.Misalny a, pendu- duk pada kelompok umur 0-4
tahun, tahun 2005 dikali Survival Ratio** kelompok umur 0-4
tahun nkan diperoleh jumlah penduduk tahun 2010 kelompok
umur 5-9 tahun.Jumlah penduduk umur 0-4 tahun, tahun 2010
diperoleh dengan mengali jumlah perempuan umur 15-49
tahun tahun 2005 dengan ASFP, (ALMU) masing-masing
kelompok umur yang telah dilurunkan sebesar 25 persen, dari
ASFR sebelumnya (tabel 14) dikah 5. Hasibiya adalah 1 002
197 orang Dengan menggunakn sex ratsc 102, diperoleh
jumlah perempuan sebanyak 496.434 orang dan jumlah laki-
laki sebanyak 506.363 o rang. Perhitngimya dapat dilihat dal
am label 23.
Tabel 23. Proyeksi Jumlah Kelahiran di Sulawesi Selatan
Tahun 2006-2010

Umur Perempuan ASFR Jumlah Kelahiran


15-19 421.284 120,75 50.870
20-24 420.807 121,50 51.128
25-29 392.217 127,50 50.008
O 30-34 383.081 91,50 35.052
35-39 318.562 28,50 9.079
40-44 280.808 15,75 4,423
Jumlah kelahiran dalam 1 tahun 200.559
Jumlah U-^lahirpn tflhnn 90nft-9nm 1.002.797
(7) Hasil proveksi pada tabeJ 19 dan tabel 20, diasumsikan migrasi neto = 0, jika
asurnsi diubah sc.suai dengan migrasi net© Sulawesi Selatan tahun 2000
sebesar - 77 , maka hasil proyeksi terakhir dapat dilihat pada tabel 24.

Tabel 24.Haal Proyeksi Penduduk Sulawesi Selatan


Dari Tahun 2005 s.d. 2010

Jumlah Jumlah (mn= -


Tahun Laki-laki Perempuan
(mn=0) 77)

2000 3.925.814 4.124.972. 8 050 786 8 050 786


2005 . 4.398.355 4:810.306 9008 661 8.314.994

2010 4.729.929 4.940 878 9 670 807 8.926.155

Kegunaan proyeksi penduduk adalah untuk pengembangan ilmu pengetahuan,


dan sehagai dasar untuk mebuat proyeksi-proyeksi teitentu seperti proyeksi
kebutuhan juralah guru, proyeksi kebutuhan ruang sekolah, proyeksi kebutuhan
bahan pangan, proyeksi
angkatan kerja dan sebagainya.
Da]am kaitareiya dengan pertumbuhan penduduk, ada
F.TEOR1-TEOR1
PENDUDUK .
beberapa teori telah dikemukaksn.Diautaranya yang akan dibahas
adalah Teroi Seksi Alam, Teori Thomas Robert Maltbus, dan
Teori Transisi Demograris.
I .Teori Seleksi Alam
Teori ini berpendapat bahwa kekuatan-kekuatan alami yang
mengatur penduduk bmatang dianggap juga beriaku bagi petumbuhan
peududuk.Manusia butuh mitrisi until k hidup.Jika kekurangan nutrisi
dengan mudah dihinggapi penyakit dan merupakan biang dari
kematian.Bila makanan beriimpah jumlah penduduk
bertambahjconsekuensjnya bahan pangan jadi langkah dan
pertumbuhan penduduk meijadi mengeciI,.Pada saat penduduk
bertambah, . dan makanan menjadi langka maka terjadilah seleksi
alam, siapa yang knat akan tetap bertahan hidup, sedang yang lemah
akan mati.Itulah yang mejebabkan sehingga jumlah penduduk
mengeciJ.Demikian, terns berulang.

2. Teori Thomas Robert Malthus


Malthus meoganggap jika penduduk hidup di atas tingkat
kemiskman (misery level) mereka akan menambah jumlah mereka
dan pertambahan penduduk akan menuruti deret ukur. Sebaliknya,
produksi makanan tdak dapat bertmbah melebihi deret
hitung.Akiiimya akan selalu ada kelebihan penduduk yang tidak
kebagian bahan pangan.
Dasar yang dipergunakan oleh T.R.Malthus untuk mcnyusun
teori deret ukunsya adalah kenaikan jumlah penduduk di daerah-
daerah bekas jajahan Inggris di Amerika Utara yang kina menjadi
bagian dan Amerika Serikat bagi an timur lautDasar yang digunakan
untuk menyusun teori deret hitungnya adalah “ hukum hasil lebih
yang berkurang”A.rtinya meskipun hasil per- tanian dapat ditingktkn
setiap tahun dengan perbaikan ears dan tanah -pertaniaan , tetapi
5
6
pada suatu ketika kenaikan produksi semakin tahun semaldn menu
run..
Menu rut Malthus “ raanuaa itu hidupnya terbatas dalam bidang
tanah. Bila setiap acre sudah ditambahkan hingga semua tanah yang
baik sudah digunakan (dikeijakan) pertambahan makanan. setiap
tahunnya hams tergantung pada perbaikan tanah yang kini sudah ada
Luas tanh yang ddak dapat ditambah lagi itu adalah suatu dana yang
kesuburannya menu rut alam larabst laun menjadi berkurang” Jika
terjadi pesyunpangan dalam arti perbandingan penduduk dan bahan
makanan tidak merurut teori deret seperti yang telah
dikemukakannya, menu rut Malthus , disebabkan karena adanya
rintangan-rintangan yang disehutnya “cheks to

57
population” yang terdiri.dari : (a) ultimate cheks, dan (b) immediate
chocs . Ultimate cheks karena kekurangan bahan makanan dan
kelaparan, dan immidiale cheks karena (1) preventive checks,
-faktor-faktor yang dapat mengurangi jumlah kelahiran, dan (2)
positive cheks - faktor-taktor yang menambah jumlah kematian.
Yang termasuk preventive cheks yaitu apa yang disebutnya “moral
restrain” (melangsungkan pemikahan pada usia yang Jebih tua dari
pada kebiasaan) dan “homo sexsual” (kawin sejenis). Yang
termasuk tmdakan anti kensep- sjonal (kontrasepsi) yang dapat
menurunkan tingkat kelahiran seperti sekarang oleh Malthus tkiak
dikenainya.Yang termasuk positive cheks antara lain adalah
peperangan, kekerasan, wabah, gempa bumi dan lain-lain.
Banyak sekali ahli ekonomi setuju d eng an teori Malthus,
tetapi banyak juga menentangnya. Bagi yang menentang, mereka
menganggap masyarakat dapat mengubah aturan atas dasar mans
sistem ekonomi dapat beroperasi,Mereka dapat mengorganisisr
sistem pertaniannya, dengan menaikkan bahan pangan lebih cepat
dan pada apa yang peroah
AifaltU tic A an mAwl-o nmo rjonof rv»f*twtqtur nimlnli
nporln/4nl" mAlolnt nrAorrotYj
WVVMJf VUl^iDlVUl It
J.UliUV4k» v*uu lUWIVliUU

I.JUV»MU»V

keluaiga berencana.

3. Teori Transisi Dcmografis


Menu rut teon mi, pada m ulanya tingkat kclakiran d-n
tingkat kematian pada suatu negara hampir sama tinggi, sehmgga
penduduk relatif tidak bertambah.Kemudian tejjadi tingkat kematian
menurun da!am keadaan tingkat kelahiran tetap tinggi.Penunman
tingkat kematian ini disebabkan karena makin majunya tehnologi
kedokteran, penemuan ilmu pengo- fcatan, perbaikan gizi makanan,
peiiuasan pasilitas kesehatan dan lain-lain.Penurunan tingkat
kematian ini tentu ada batasnya (sampai titik terendah), kemudian
menjadi konstan.Pada saat tingkat kelahiran tetap tinggi dalam
keadaan tingkat kematian yang merairun sampai mencapi titik konst
an. teijadi ledakan penduduk (population boom).Lama kelamaan
tingkat kelahiranpun menu run mengikuti tingkat kematian sampai
meneapai titik terendah. sehingga kembali tingkat kelahiran dan
tingkat kematian hampir sama rendah.Masa atau priode pada saat
tmgkat kelahiran dan tingkat kematian hampir sama tinggi, disebut
masa ski si oner tingkat tinggi. dan priode pada saat tingkat kelahiran
dan tingkat kematian hampir sama rendah disebut
tingles.! rend2.1i cultural mulcii 'fi?n?n?n/r*
V e n ~ * r * tomnoi
tingkat kelahiran juga menurun meneapai keadaan yang hampir
sama deigan tingkat kematian disebut mesa trncisi^i clemografis.
Jclasnya dapat dihhat melalui grafik pada ganibar 5.
Keterangan
:ABC Masa Stasioner Tingkat
Tinggi Masa Transisi
Demografis Masa Stasioner Tingkat Rendah Tingkat
Kdahiran Tingkat Kematian

Pada masa transisi demografi dim ana selisah tingkat kdahiran dan tingkat
kematian sangat besar maka teijadilah ledakan penduduk (population bomb)
DAFTAR PUSTAKA
;
Abdurachim Iih.1986.GeograJi Latar belakang Pemikiran don Metode. Bandung.
Bum Budhaya.

Abustam Muhammad Idus a) \9%%Analisis Migrasi Pendudukdi Indonesia.


Yogyakarta.
Keijasama Kanror Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan
Hidup dengan Pusat Penciltian Kepedudukan Universitas Negeri
Gadjah Mada.

(b), \9S9.Gerak Penduduk, Pembangunan dan Perubahan Sosial, Kasus


Tiga Kominitas Padi Sawah di Sulawesi Selaian (Seri Tesi.y,Jakarta
Universitas Indonesia (Ul-Press).

Barclay George W. 1983.Tehnik Analisis Kependudukan (lerjernahan). Jakarata PT.


Bina Aksara.

Biro Pusat Statistik, 1975. Sensus Pendudnk Tahim 1971, Pendudnk Indoneisa, Seri :
D Jakarta..

1983. Penduduk Indoneisa, Hasil Sensus Pendudnk Tahim 1980, Seri : S


Nomor 2. jakarta..

1992. Penduduk Indoneisa, Hasil Sensus Penduduk Tahim 1990, Seri : L.2.
Jakarta..

Badan Pusat Statistik, 2001 a. Penduduk Indoneisa, Hasil Sensus Penduduk Tahun
2000, Seri : L2.2 Jakarta..

2001 b.Penduduk Sulawesi Selatan, Hasil Sensus Penduduk


Tahun 2000 Seri L22.25.Jakarta.

Coale Ansley J & Demeny Paul, 1966, Regional Model Life Tables and Stable Popu-
latiaon, Prinoeion University Press, New Yersey, Princeton..
61
Depd ikbud, 19 80 Pendidikan Kependudukan dan Lingkimgan Hidup di I KIP dan
FKIP Jakarta. Diijen Dikti Diijen Dikdasmen.

Ehrlich Paul R, 1981 JLedakan Penduduk (teijemahan), Jakarta. Graraedia.

Iskandar N & Does Sampoemo.1973. Masalah Pertumbuha Penduduk di


---r rwt? rrr

Kasim Massuanna & Sukri Nyompa. 1991Pedoman Penyelesaian Soal-Soal dan


Peiaksanaan Praktek Lapangan Kependudukan. Ujungpandang Jurusan
Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Dmu Pengetahuan Sosial
IKIr Ujungpandang.

62
i **T w\i

r- Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1981. Dasar-


dasar Demografi, . Jakarta, FEUI.
(
Lubis Firman, 1982 Masalah Kependudukan dan Kesehatan Masyarakat.Jakarta.
Bagian limu Kesehatan Masyarakat dan Iiinu Kedokteran
Pencegahan, FKUL

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Angkatan 2001,2002Siudi Ten tang


Masalah Kepefiduduk'T” Di Kehtmhwi Kodingareng KecawaUw Ujnng
T‘.mah Kota A iakassar. Makassar, Jurusan Geo grail Fakultas
Matematika dan limu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Makassar

McNicol Geoffrey & Si Gde Made Mamas,] 976Keadaan Demografi di Indonesia,


(terjemahan), Lembaga Kependudukan Universitas Gaajah Mada

<
Yogya-karta dan Biro Pusat Statistik Jakarta, Yogyakarta ,Gadjah
University Press.

Prawoto Ruslan H. 1981. Kependudukan Teori, Fakta, dan Masalah .Bandung.


Alumni

Rusli Said,]983.Pengantar limu Kependudukan, Jakarta XP3ES.

Sem biring. JOY 1985JDemografi, Jakarta. Fakultas Pasca Saijana KIP Jakarta
Bekeijasama aengan Badan Koorainasi Keiuarga Berencana
Nasionai..
Singarimbun Masri,1978.Liku-Liku Penurunan Fertilitas, Jakarta, Lembaga
Kependudukan Universitas Gajah Ivlada (LKUGIvl),Yogyakana dan
LP3ES Jakarta,

United Nations. 1994.ESCAP Population Data Sheet.Bangkok.Ekoomie and


Social Commission for Asia and rasiiic, Population Devision.

63

*
SOAL-SOAL
A, Pengantar
1. Demografi mempelajari ten tang.......................
2. Ada tiga komponen utama demografi yaitu ...................
3. Warga negara Indoesia yang menetap di Malaysia disebut penduduk...........
4. Seorang mahasiswa kelahiran Bulukumba, sudah dua tahun kuliah
di Makas
sar, tetapi belum mempunyai KIP Kota Makassar, mahasiswa
tersebut terma- suk pend uduk
5.................................................................................................................... P
erbedaan penduduk Indonesia dan warga negara Indonesia adalah
......................................................................................................................!...
.
6. Sumber data penduduk yang paling lengkap adalah.............
7. Jika seseorang menetap di Kabupaten Takalar kemudian pada saat
sensus, dia
berada di Kota Makassar dan dicacah di Kota Makassar, pencacahan ini
tennasuk jenis sensus...............
8. Kelemahan sensus penduduk sebagai sumber data penduduk adalah.......
9. Survei penduduk yang selalu diadakan diatara dua tahun sensus disebut.....
10. Kelemahan registrasi-statistik vital sebagai sumber data penduduk
adalah.....................................................................................................................

B. Besar Penduduk
1. Banyaknya penduduk menurut unit geografis niaupun unit administratif
di sebut...........................................................................................................
2. Banyaknya penduduk secara keselunihan disebut
3. Banyaknya penduduk menurut satuan luas disebut .....
4. .Indonesia menempati urutan ke dari segi jumlah penduduknya di
dunia.
5. Diperkirakan jumlah penduduk Indonesia sekarang adalah antara juta
sampty,
...juta jiwa.
6. Kepadatan penduduk agraris di Kab. Bulukumba pada tahun 2001,
adalah 3
jiwa / ha dimaksudkan adalah ........................................
7. Jika dilihat data kepadatan penduduk Indonesia secara keselunihan pada
tahun 2000,
adalah 103 jiwa per satu km2, maka kepadatan penduduk Indonesia
tergolong kecil.Namun. kepadatan penduduk Indonesia menurut provinsi
sangat bervariasi. Kepadatan penduduk menurut provinsi yang tergolong
tinggi adalah..............................................................................................
8. Jika dibandingkan perkembangan kepadatan penduduk absolut dan
kepadatan penduduk agraris sekarang disebagian besar daerah di
Indonesia, nampak perkem-
bangan kepadatan penduduk agraris lebih cepat meningkat daripada
kepadatan pendu- duk absolut. Hal ini disebabkan karena
9. Persebaran penduduk Indonesia dikatakan tidak berimbang karena
10. Pulau Jawa lebih diminati penduduk untuk dtenipati bemiukim dan pad a
Pulau
Kalimantan, hal ini disebabkab karena....:

C. Struktur atau Komposisi Penduduk

1. Salah satu jenis struktur penduduk adalah struktur penduduk menurut


umur dan jenis
kelamin.Penduduk yang berumur 0 tahun dimaksudkan adalah.....
2. Yang dimaksud dengan anak balrta adalah...........
3. Menurut ESCAP yang tergolong lansia itu adalah.....
4. Menurut ESCAP yang tergolong usia kerja atau tenaga kerja itu adalah.
5. Dalam kartannya dengan struktur penduduk menurut umur dikenal ukuran
rasio beban
tanggunganS\ka Indonesia mempunyai rasio beban tanggungan = 60,
artinya.........................................................................................................
6. Dalam kaitan dengan struktur penduduk pemurut jenis kelamin, dikenal
ukuran sex
ratio atau rasio jenis kelamin atau perimbangan jenis kelamin.Jika
Indonesia mempunyai rasio jenis kelamin = 102, artinya adalah
7. Piramida atau limas penduduk adalah.........
8. Ada tiga pola piramida penduduk yaitu. .
9. Pola piramida penduduk. yang menunjukkan penduduk stabil adalah.....
10. Pada gatnbar I, ditunjukkan suatu piramida penduduk.Pada gambar tersebut
A menunjukkan B menunjukkan. C menunjukkan ./’^^^7z■«Jan D
me-J^
nunjukkan.....
11. Pada umumnyanegara-negara maju menunjukkan pola piramida penduduk
12. Dalam struktur penduduk menurut status perkawinan, status janda dan
cerai dibedakan.
Perbedaannya adalah......
13. Status cerai dan janda bagi perempuan di Indonesia lebih tinggi
persentasenya daripada
status cerai dan duda.Hal ini disebabkan kahrena. .
14. Ada tiga indikator tingkat pendidikan yang digunakan BPS, dalam sensus
penduduk
yaitu.......
15. Pada label 1, digambarkan truktur penduduk menurut tingkat pendidikan
yang ditamat- kan.Tabel tersebut menggambarkan peikembangan tingkat
pendidikan di Indonesia ....
-
I

53. Pasilitas yang disediakan oleh pemerintah dalam pelaksanaan


transmigrasi spcntan ada-
lah.................
54.Menu rut Gavin Jones, urabnisasi adaJah.....................

55.Tingkat urbanissi di Indonesia menunjukkan kecenderungan.....


56. Kota Makassar sebagai salah satu daerah pekotaan di Sulawesi Selatan
menunjukkan
tingkat urbanisasi yang cenderung. .
57. Pada lahun 2000Tmigran masuk selama hidup di daerah pekotaan di
Kota Makassar
adalah 38,90 person.Diperidrakan migran ini lebih banyak berasal dari
daerah.........................................................................................................
58. Tingginya persentase pen dud uk yang bermukim di Kota Makassar
menimbulkan masa-
iah, antara lain........
59. Ukuran migrasi juga ada beberapa macam , salah satunya adalah Angka
Migrasi Neto
(mn), Angka Migrasi Neto Selama Hidup di Sulawesi Selatan adalah -
77, artinya ..............
60. Selain ilu.juga dikenal ukuran Angka Migrasi Bruto (mg). An.Cjka
Migrasi Bruto (mg)
selama hidup Kota Makassar dan Kabupaten Bone adalah 21, artinya......

E.Proyeksi Penduduk
1. Proyek.si penduduk dimaksudkan adalah ....
2. Ada tiga macam proyeksi penduduk yaitu a.......b..................c.................
3. Jika dibanding proyeksi penduduk linicr, geometrik dan eksponensial
maka urutan
hasil peoyeksinya paling tinggi adalah a............b...........c
4. Proyeksi penduduk yang paling banyak dipakai oleh pemerintah selam
ini adalah.....................................................................................................
58
-
I

5. Keguanaan proyeksi penduduk.......


6. Proyek.si penduduk yang memperhitungkan kelahiran, migrasi masuk,
kematian dan
migrasi keluar disebut prnoyeksi
7. Penggunakan metode proyeksi penduduk dengan model life tables,
diperlukan jumlah
penduduk menurut umur dan jenis kelamin, ASFR (ALMCJ) dan
Survival Rasio. Survival Rasio diperoleh dari
8. ASI R atau AJLMU diperlukan untuk memproyeksi.......
9. Jika jumlah penduduk pada kelompok umur 5-9 tahun pada tahun
2000, dikali dengan Survival Rasio pada kelompok umur itu maka
akan diperoleh jumlah penduduk kelompok umur ....pada tahun
2005.
J 0. Ketepatan hasiJ proyeksi penduduk ditentukan oleh . .
2) Contoh perhitungan :

Berdasarkan data BPS Kab.Bulukumba tahun 2001, luas


Kab.Bulukumba adalah 1 154,67 km2, terdiri dari 23 995,30 ha lahan
sawah, 80 843, 78 lahan bukan sawah yang digunakan untuk
pcrtanianJumlah penduduknya pada (alum 2001 adalah 357 495 jiwa.
HitungJah kepadatan penduduk (absolut) dan kepadatan penduduk
agrarisnya ?

Kepadatan Penduduk Absolut Kab.Bulukumba tahun 2001 •


357 495
--------= 309 jiwa /km2
1154,67 * .

Kepadatn Penduduk Agraris Kab.Bulukumba


tahun 2001 - 357 495
-------------------------- = 3 jiwa / ha.
23 995,30 + 80 843,78

59
-
I

Kepadatan penduduk Kab.Bulukumba tahun 2001 adalah 303 jiwa /


km2, dimaksudkan adalah rata-rata setiap satu km 2 luas lahan di
Kab.Bulukumba pada tahun 2001, dtempati oleh 303 jiwa
penduduk.Kepadatan penduduk agraris di Kab. Bulukumba pada tahun
2001, adalah 3 jiwa / ha dimaksudkan adalah rata-rata setiap 1 ha lahan
pertanian di Kab. Bulukumba pada tahun 2003 ditempati oleh 3 orang
penduduk.

3) ,Kepadatan penduduk Indonesia menurut provinsi


Pada label I, dapat dilihaf kepadatan penduduk menurut piovinsi di
Indonesia. '1'erlihat kepadatan penduduk menurut provinsi bervariasi. Ada
provinsi yang sangat padat penduduknya, tetapi ada juga provinsi yang
sangat jarang penduduknya. Provinsi-provinsi apa saja yang padat
penduduknya ? dan propinsi-provmsi mana saja yang jarang penduduknya ?
Perhatikanlali tabel 1 tersebut baik-baik !

60

Anda mungkin juga menyukai