Oleh Kelompok 2 :
a. Koperasi Primer dibentuk dan didirikan oleh paling sedikit 20 (dua puluh) orang yang
mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama;
b. Koperasi Sekunder dibentuk dan didirikan oleh paling sedikit 3 (tiga) badan hukum
koperasi;
c. Pendiri Koperasi Primer sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah warga negara
Indonesia, mampu melakukan perbuatan hukum dan memiliki kegiatan ekonomi yang
sama;
d. Pendiri Koperasi Sekunder adalah pengurus koperasi yang diberi kuasa dari masing-
masing koperasi untuk menghadiri rapat pembentukan Koperasi Sekunder;
f. Melaksanakan kegiatan usaha yang langsung memberi manfaat secara ekonomis kepada
anggota;
g. Mengelompokkan usaha koperasi menjadi usaha utama, usaha pendukung dan usaha
tambahan yang dicantumkan dalam anggaran dasar;
h. Para pendiri menyetorkan modal sendiri yang terdiri dari simpanan pokok dan simpanan
wajib sebagai modal awaluntuk melaksanakan kegiatan usaha yang jumlahnya sesuai
kebutuhan yang diputuskan oleh rapat pendirian koperasi.
2. Tata Cara Pembetukan Koperasi
a. Penyuluhan Persiapan Pembentukan Koperasi
Dalam penyuluhan persiapan pembentukan koperasi dihadiri minimal 20 orang
yang mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama dan wajib memahami
pengertian, nilai dan prinsip-prinsip koperasi
b. Rapat Persiapan Pembentukan Koperasi
Rapat persiapan dan pembentukan koperasi didahului dengan penyuluhan pejabat
dari instansi yang membidangi koperasi kepada para pendiri, dengan ketentuan:
Rapat dipimpin oleh seorang atau kuasa pendiri dan dihadiri oleh pejabat yang
membidangi koperasi sesuai tingkatannya.
Materi pokok bahasan antara lain nama koperasi, keanggotaan, usaha yang
dijalankan, permodalan,pengurus/pengawas yang pertama dalam pengelolaan
usaha, dan penyusunan anggaran dasar/ anggaran rumah tangga.
c. Menghadap Notaris Pembuat Akta Koperasi
Dalam menghadap Notaris pembuat akta koperasi, menyertakan alat bukti tertulis
dan otentik sebagai bukti telah dilakukannya suatu pembuatan hukum tertentu dalam
proses pendirian, dan akta-akta lain yang terkait dengan koperasi untuk dimohonkan
pengesahannya kepada pejabat yang berenang.
d. Pengajuan Permohonan Pengesahan Akta Pendirian Koperasi Melalui P2T
Para pendiri /penguasa mengajukan permintaan pengesahan secara tertulis kepada
pejabat dinas/ kantor yang membidangi koperasi dengan melampirkan :
2 salinan akta pendirian koperasi bermaterai cukup
Data akta pendirian koperasi yang dibuat dan ditandantangani oleh notaries
Surat bukti tersedianya modal dengan jumlah sekurang-kurangnya sebesar
simpanan pokok dan simpanan wajib yang wajib dilunasi oleh para pendiri
Rencana kegiatan usaha koperasi minimal dua tahun ke depan dan rencana
anggaran belanja dan pendapatan koperasi
Dokumen lain yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
e. Penelitian Data Administrasi Oleh Pejabat
Setelah permohonan pengesahan akta pendirian koperasi di ajukan, maka pejabat
yang berwenang akan melakukan penelitian/verifikasi terhadap persyaratan pendirian
koperasi dan materi anggaran dasar yang disahkan.
f. Penelitian Lapangan Oleh Pejabat
Setelah melakukan penelitian/verifikasi terhadap persyaratan pendirian koperasi
dan materi anggaran dasar yang disahkan, kemudian pejabat melakukan penelitian
lapangan terkait dengan domisili, kepengurusan, usaha, keanggotaan pengesahan akta
pendirian koperasi selambat lambatnya 7 hari terhitung sejak diterima pengesahan secara
lengkap.
g. Penyerahan Akta Pendirian Koperasi
Tahap terakhir yaitu penyerahan akta pendirian koperasi (badan hukum koperasi oleh
pejabat).
https://diskukmp.bantulkab.go.id/filestorage/berkas/2019/08/TATA%20CARA%20PENDIRIAN
%20KOPERASI.pdf
http://kkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/PUSLATLUH
%20KP/Materi/Pendirian%20Koperasi.pdf
http://www.depkop.go.id/uploads/tx_rtgfiles/permen_kukm_nomor_10_tahun_2015_tentang_kele
mbagaan_koperasi.pdf
http://diskopukm.jatimprov.go.id/web-bo/file-content/53_60_tata%20cara%20pendirian
%20koperasi.pdf
https://blog.ruangguru.com/jenis-dan-tingkatan-koperasi-di-indonsia?hs_amp=true
https://ekonomisajalah.blogspot.com/2015/05/struktur-intern-organisasi-koperasi.html?m=1