PENDAHULUAN
frekuensi yang diinginkan dan menahan sinyal frekuensi yang tidak dikehendaki serta
untuk memperkecil pengaruh interferensi atau sinyal pengganggu lainnya pada suatu
sinyal frekuensi yang dikehendaki. Filter dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu filter
analog dan digital. Filter analog dirancang untuk memproses sinyal analog, sedang
filter digital memproses sinyal analog dengan menggunakan teknik digital. Untuk
resistor, kapasitor dan op-amp, sedangkan filter digital dapat dibuat dalam bentuk
operasi softwarepada data yang disimpan dalam memori komputer atau dapat
digital, filter digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang tidak diinginkan dari
Sinyal informasi yang telah mempresentasikan sinyal daya terdistorsi (arus dan
tegangan) pada tahap pemprosesan sinyal dipisahkan antara sinyal dasar dan sinyal
komponen dasar dan komponen terdistorsi dilibatkan berbagai sistem digital seperti
1
filter, yang dikombinasikan dengan sistem digital lainnya. Jenis filter digital yang
digunakan pada metode ekstraksi tersebut adalah filter low pass Butterworh, yang mana
fungsi dari low passtersebut digunakan untuk mendeteksi nilai puncak dari komponen
arus aktif dan komponen arus reaktif dari keluaran arus photovoltaic. Sehingga
komponen-komponen yang terdapat dalam arus dapatdipisahkan secara fisik. Filter low
tinggi yang tidak diinginkannya. Selain respon frekuensi, jenis filter digital juga
response. Dimana menurut impulsenya filter digital dibagi menjadi 2 yaitu filter digital
FIR (Finite Impulse Response) dan filter digital IIR (Infinite Impulse Response). Filter
FIR adalah sistem yang murni umpan maju (feedforward), stabil, strukturnya sederhana
dan fasenya linier. Filter digital FIR didesain dengan teknik yang serupa dengan teknik
yang digunakan pada perancangan filter analog. Pada setiap metode perancangan teknik
digital FIR selalu diawali dengan perancangan filter analog terlebih dahulu dalam
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini, yaitu sebagai
berikut :
2
3. Bagaimana cara menghitung koefesien FIR (cara perancangan filter digital
FIR) ?
3
BAB II
PEMBAHASAN
Filter atau tapis adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menyaring sinyal,
sebagian sinyal akan dibiarkan lewat, sebagian yang lain akan akan ditahan. Filter yang
sering digunakan adalah filter untuk menyaring sinyal berdasarkan frekuensi sinyal,
artinya sinyal dengan frekuensi tertentu akan dibiarkan lewat, sinyal frekuensi yang lain
akan ditahan. Berdasarkan sinyal yang diproses, filter dibagi menjadi dua, yaitu filter
analog dan filter digital. Secara umum, filter digital adalah sama dengan filter analog,
hanya saja sinyal input dan sinyal outputnya adalah sinyal digital. Oleh karena itu,
terdiri dari penjumlah (adder), pengali (multiplier), dan elemen tunda (delay element)
atau gabungannya. y(n) x(n) -1 z a b. Secara garis besar, ada dua macam filter digital,
yaitu filter IIR (Infinite Impulse Response) dan filter FIR (Finite Impulse Response).
Filter FIR adalah sistem yang murni umpan maju (feedforward), stabil, strukturnya
Filter digital funite impulse response (FIR) merupakan sistem open loop atau
dikenal juga dengan sistem non-recursive. Pada sistem yang bersipat open loop/tanpa
hasil respons yang lebih baik/stabil daerah kerja dari filter FIR harus dibatasi. Beberapa
4
• Panjang filter (N), pada filter digital FIR setara dengan orde.
• Daerah kerja redaman, pada daerah batas tertentu akan terjadi osilasi
Filter FIR adalah salah satu tipe dari filter digital yang dipakai pada aplikasi
Digital Signal Processing (DSP). FIR kepanjangan dari Finite Impulse Response.
Mengapa disebut respons impulsnya terbatas Karena tidak ada feedback didalam filter,
jika anda memasukkan sebuah impulse (yaitu sebuah sinyal ‘1’ diikuti dengan banyak
sinyal ‘0’), sinyal nol akan keluar setelah sinyal 1 melewati semua delay line dengan
koefisiennya. Keuntungan filter FIR antara lain adalah stabil dan memiliki phasa yang
linier. Sedangkan kerugiannya adalah filter FIR terkadang membutuhkan lebih banyak
memory dan perhitungan untuk mencapai karakteristik respon filter yang diberikan.
Dan juga, respon tertentu tidak mudah dilaksanakan untuk diimplementasikan dengan
filter FIR. Flow graph dari filter FIR ditunjukkan oleh Gambar 2.2
5
Gambar 2.2 Flow Graph Filter FIR
Dalam kasus umum, respon impuls terbatas karena tidak ada umpan balik dalam
FIR. Kurangnya jaminan umpan balik bahwa respon impuls akan terbatas. Oleh karena
itu, "respon impulse yang terbatas istilah" hampir identik dengan "tidak ada umpan
balik". Namun, jika umpan balik digunakan namun respon impuls terbatas, filter masih
merupakan FIR. Contoh adalah filter rata-rata bergerak, di mana sampel sebelum Nth
dikurangi makan kembalisetiap kali sampel baru yang masuk Filter ini memiliki respon
impulse yang terbatas h[n] 12 meskipun menggunakan umpan balik: setelah N sampel
berikut :
mengganggu fase.
6
• FIR sederhana untuk diimplementasikan. Pada kebanyakan mikroprosesor
dihitung secara individual, bahkan jika itu output yang akan dibuang
• FIR memiliki sifat angka yang diinginkan. Dalam prakteknya, semua filter
yaitu, sejumlah bit. Penggunaan aritmatika presisi berhingga dalam filter IIR
menggunakan bit yang lebih sedikit, dan desainer memiliki lebih sedikit
seperti filter IIR, itu selalu mungkin untuk menerapkan sebuah filter FIR
keseluruhan dari filter FIR dapat disesuaikan pada output, jika diinginkan.) Ini
7
2.3 Kerugian dari Filter FIR
Dibandingkan dengan filter IIR, filter FIR terkadang memiliki kelemahan bahwa
2.4 Metode Perhitungan Koefesien FIR (cara perancangan filter digital FIR)
koefisien FIR (cara perancangan filter digital FIR) tetapi hanya 3 yang paling umum
digunakan.
1. Metode Window
Kunci utamanya adalah : respons frekuensi filter, HD (ω), dan respons impuls
praktis
nol.
Berikut adalah 4 langkah untuk mendapatkan koefisien FIR oleh metode Window
8
LANGKAH 2 : Dapatkan respon impuls hD(n) dengan menggunakan Inverse
Fourier Transform
LANGKAH 4: Dapatkan nilai koefisien FIR aktual h (n) dengan mengalikan hD(n)
dan w(n).
2. Metode Optimal
Metode Optimal ini sangat kuat, fleksibel dan sangat mudah diterapkan dan
didasarkan pada konsep equiripple passband dan stopband. Berikut Parameter yang
perlu di ingat :
• Jtype: jenis filter, mis. beberapa filter passband atau stopband pada lowpass,
highpass.
masing band.
• Ngrid: kepadatan jaringan. Ini adalah jumlah titik frekuensi di mana, selama
proses pencarian frekuensi eksternal. Nilai default untuk Ngrid adalah 16.
• Edge: frekuensi bandedge, frek tepi band bawah dan atas untuk filter. Semua
a. Tentukan frekuensi tepi band, ripple passband dan atenuasi stopband dan
frekuensi sampling.
9
b. Normalisasikan setiap pita frekuensi tepi dengan membaginya dengan
frekuensi sampling
d. Dapatkan bobot untuk setiap band dari rasio passband untuk ripple passband,
f. Periksa ripple passband dan atenuasi stopband yang dihasilkan oleh program
dan 6 sampai dapat; kemudian dapatkan dan periksa respons frekuensi untuk
FIR filter untuk frekuensi standar selektif filter (lowpass, highpass, bandpass
filter) dan filter dengan respon frekuensi yang berubah-ubah. Daya tarik unik
beberapa pembatasan, rekursif FIR filter koefisien yang adalah bilangan bulat
standar mikroprosesor.
10
3.5 Contoh Penerapan Filter digital FIR
masukan sinyal sinusoida 20-22.000 Hz, maka sinyal dibawah 20.000 Hz tetap
yang frekuensi nya lebih rendah dari frekuensi cut-off yaitu sebesar 20KHz, dan
Pemrograman Matlab.
Suara merupakan salah satu media komunikasi yang paling sering dan paling
umum digunakan oleh manusia. Suara yang dikeluarkan harus sampai ke tujuan
dengan jelas dan dapat dimengerti, hanya saja lingkungan suara tidak selalu
11
mengalami kerusakan bahkan menghilangkan informasi suara yang dibawa. Hal
ini tentu saja mengakibatkan kualitas suara yang diterima menjadi kurang
sehingga suara yang diterima menjadi kurang bagus. Salah satu alternatif
adalah keluaran sinyal suara yang bersih dari noise. Besarnya noiseyang telah
Dua sifat sistem yang sangat penting adalah sifat linearitas dan sifat waktu
invarian. Sistem yang mempunyai kedua sifat penting ini disebut dengan sistem
linear waktu invarian (Linear Time Invariance atau LTI). Berbagai pemrosesan
Berikut akan dipelajari beberapa sifat-sifat penting yang melekat pada sistem LTI,
baik sistem LTI waktu kontinyu maupun sistem LTI waktu diskrit.
12
a. Sifat komutatif
untuk sistem LTI waktu kontinyu. Sedangkan untuk sistem waktu diskrit
berlaku :
b. Sifat distributive
untuk sistem LTI waktu kontinyu. Sedangkan untuk sistem LTI waktu diskrit
berlaku
Dan sebagai akibat sifat komutatif dan distributif sistem LTI, maka berlaku pula
untuk sistem LTI waktu kontinyu. Sedangkan untuk sistem LTI waktu diskrit
berlaku
13
c. Invertibilitas sistem LTI
Sistem LTI disebut invertibel jika terdapat sistem inversinya. Ilustrasinya dapat
Jika suatu sistem dengan tanggapan impuls h(t) mempunyai sifat invertibel,
maka terdapat sistem inversinya (yaitu dengan tanggapan impuls h1(t)). Jika
kedua sistem disusun seperti pada gambar 3.3, maka akan diperoleh keluaran
akhir yang sama dengan masukannya, yaitu x(t). Hal yang sama juga berlaku
masukan saat ini dan masukan yang telah lalu. Untuk sistem LTI, maka
kausalitas menghendaki y[n] yang tidak bergantung pada x[k] untuk k > n atau
Sistem LTI stabil jika untuk setiap masukan terbatas maka akan dihasilkan
keluaran yang terbatas pula. Untuk sistem LTI waktu diskrit dengan masukan
14
⎢ x[n] ⎢ < B untuk semua n
Dari persamaan di atas, supaya keluaran y[n] mempunyai nilai yang terbatas
maka
Dengan cara yang sama, maka untuk sistem LTI waktu kontinyu, stabilitas
mensyaratkan
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Filter FIR
adalah sistem yang murni umpan maju (feedforward), stabil, strukturnya sederhana
dan fasenya linier. Filter digital FIR didesain dengan teknik yang serupa dengan
teknik yang digunakan pada perancangan filter analog. Pada setiap metode
perancangan teknik digital FIR selalu diawali dengan perancangan filter analog
terlebih dahulu dalam kawasan frekwensi analog. Filter digital FIR terdiri dari 4
jenis, yaitu simetri positif, simetri negatif, h(n) = h(N-1-n), dan -h(n) = -h(N-1-n).
Peracangan filter digital FIR terdiri dari 3 metode yaitu metode window, metode
optimal, dan metodel sinyal sampling. Pada metode window terdiri dari dari 3
fungsi umum yaitu Rectangular, hamming, dan Balckman. Ada banayak sekali
digital FIR (Finite Impulse Response) pada Field Programmable Gate Arrays
(FPGA) dan aplikasi Filter Finite Impulse Response (FIR) untuk menghilangkan
pemrograman matlab.
16
DAFTAR PUSTAKA
RESPONSE). https://miratuszakiyah.blogspot.com/2020/06/makalahfilterdi.html.
17