Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL

ANTENATAL (ANC)

OLEH:
AYU BINTANG PRABAYONI
NIM. P07120018053

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNYA sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
“LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL (ANC)”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas sebagai pembelajaran mata kuliah Keperawatan
Maternitas . Dalam menyusun ini penulis banyak dibantu oleh dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan demi kelancaran penulis tulis ini dan teman-teman yang telah
memberikan semangat dan dorongan. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini. Penulis berharap
karya tulis ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi dalam pembelajaran Asuhan
Keperawatan . Akhirnya, sebagai manusia biasa yang tidak terhindar dari kekeliruan penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Dan karenanya, segala saran dan
kritikan yang membangun yang datang dari pembaca sangat penulis butuhkan sebagai bahan
masukan untuk perbaikan di masa-masa mendatang.

Karangasem, 02 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
A. LATAR BELAKANG..................................................................................3
B. TUJUAN.......................................................................................................3
C. MANFAAT...................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................3
TINJAUAN TEORITIS...........................................................................................3
A. DEFINISI ANC.............................................................................................4
B. TANDA DAN GEJALA...............................................................................5
C. PENYEBAB..................................................................................................7
D. PATHWAY TRIMESTER I.........................................................................8
E. PATHWAY TRIMESTER II........................................................................9
F. PATHWAY TRIMESTRE III....................................................................10
G. PEMERIKSAAN FISIK.............................................................................11
a. Pemeriksaan Umum................................................................................11
b. Pemeriksaan Kehamilan (Status Obstetricus).........................................11
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/PENUNJANG......................................19
PENATALAKSANAAN.......................................................................................21
I. KOMPLIKASI............................................................................................23
BAB III..................................................................................................................25
ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL..........................................................25
DENGAN NYERI AKUT.....................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................32

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya
koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI, 1996). Antenatal care
adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen kehamilan
dimana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Hanifa Wiknjosastro, SPOG,
dkk (2002) Ilmu Kebidanan). Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh
tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan
dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standard
minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi
badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan
pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan. Antenatal Care
(ANC) merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu hamil terpenting untuk
menurunkan angka kematian ibu dan bayi (Mufdlilah, 2009).

Dengan ANC perkembangan kondisi ibu hamil setiap saat akan terpantau
dengan baik dan pengetahuan tentang persiapan melahirkan akan bertambah.
Pemanfaatan pelayanan ANC oleh sejumlah ibu hamil di Indonesia belum sepenuhnya
sesuai dengan pedoman yang sudah ditetapkan. Hal ini cenderung akan menyulitkan
tenaga kesehatan dalam melakukan pembinaan pemeliharaan kesehatan ibu hamil
secara teratur dan menyeluruh, termasuk deteksi dini terhadap faktor risiko kehamilan
yang penting untuk segera ditangani (Depkes RI, 2010). Kurangnya pemanfaatan
ANC oleh ibu hamil ini berhubungan dengan banyak faktor. Salah satu diantaranya
adalah pengetahuan ibu hamil (Kuswanti, 2014).

B. TUJUAN

Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan pada pasien antenatal

C. MANFAAT

1. Bagi mahasiswa
Mahasiswa dapat menerapkan teori yang didapat di bangku kuliah dalam praktek di
lahan serta memperoleh pengalaman secara langsung dalam masalah memberikan
asuhan keperawatan pada pasien antenatal

2. Bagi Institusi

Menambah pustaka bagi kampus asuhan keperawatan pada pasien antenatal


BAB II
TINJAUAN TEORITIS

1. Definisi
Periode antenatal atau kehamilan memiliki pengertian yang dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid terahir. Kehamilan dibagi
atas 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
triwulan ke 2 dari bulan keempat sampai 6 bulan, dan triwulan ke 3 dari bulan
ketuju sampai 9 bulan (Pelayanan kesehatan material dan neonatal (Doengoes,
2001).
Antenatal Care adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil, yang
bukan saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga pengawasan
wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehingga ibu dan anak sehat (Mochtar,
2010). Selain itu pelayanan antenatal adalah untuk mencegah adanya komplikasi
obstretri dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin (Saifuddin,
dkk, 2012).
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses
kehamilan dan persalianan yang aman dan memuaskan (Handaya, 2011).
Adapun tujuan asuhan antenatal antara lain:
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan socialibu
dan bayi.
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan secara selamat ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan nomal dengan pemberian
ASI eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal. (Saifudin Abdul Bari, 2002)
2. Tanda dan Gejala
a. Presumtif (Bukti Subjektif)
1) Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan
folikel de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena
perlu diketahui hari pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya
kehamilan dan tafsiran persalinan.
2) Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi
hari. Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
3) Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-
bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
4) Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang
setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
5) Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit
terutama pada kehamilan pertama.
6) Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi
setelah itu nafsu makan muncul lagi.
7) Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada
triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar
keluar rongga panggul.
8) Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh
hormone estrogen.
9) Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
10) Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
a) Pipi   : - Cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
b) Perut   : - Striae livide
Striae albican, Linea alba makin menghitam
c) Payudara  : - hipepigmentasi areola mamae
Varises atau penampakan pembuluh vena. Karena pengaruh estrogen
dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena. Terutama
bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah itu
terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis serta payudara.
b. Probabilitas (Bukti Objektif)
1) Pertumbuhan dan perubahan uterus
2) Tanda hegar’s (melunaknya segmen bawah uterus)
3) Ballotement (lentingan janin dalam uterus saat palpasi)
4) Braxton hick’s (kontraksi selama kehamilan)
5) Perubahan abdomen
6) Pembesaran abdomen
c. Absolut (Bukti Positif)
1) Gerakan janin dapat dirasa, diraba juga bagian-bagian janin
2) Terdengar denyut jantung janin
a. Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec
b. Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
c. Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
d. Dilihat pada ultrasonografi
3) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen
Sumber : Mocthar, 1998

3. Penyebab
Penyebab kehamilan yaitu merupakan suatu proses pada coitus (persetubuhan)
air mani terpencar ke dalam ujung atas dari vagina sebanyak ± 3 cc yang
didalamnya terkandung spermatozoa (sel-sel mani) sebanyak ± 100-120 juta
setiap cc. Jika pada saat ini terjadi ovulasi, maka fertilasi berlangsung. Jika tidak
terjadi ovulasi maka kehamilan tidak akan terjadi. Maka jelas bahwa koitus saat
masa ovulasi yang dapat menghasilkan kehamilan.Sel telur dapat dibuahi hanya
beberapa jam setelah ovulasi, sedangkan sel mani dalam badan wanita masih kuat
membuahi selam 1-3 hari.Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dari
persenyawaan antara sel telur(ovum) dan sel mani (spermatozoa) yang disebut
zygote
4. Pathway
Trimester I

Konsepsi

fertilitas Kebersihan
genital menurun

Embryogenesis

Maturasi janin

Perubahan pd
Ibu

Perubahan Perubahan
psikologis fisiologis

Krisis situasional,
GIT S. S. Urinaria
ketidakstabilan
hormon cardiovaskular

Instabilitas hormon Penekanan


Peningkatan
Ansietas vesika urinaria
TD
Asam lambung
meningkat Frekuensi BAK
Sakit Kepala
meningkat

Mual dan muntah Nyeri


Gangguan
eleminasi urine
Perub. Nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh

Kelembapan
meningkat

Resiko Infeksi
Trimester II
TRIMESTER II

Perubahan Perubahan
Fisiologis Psikologis

Krisis
S. Endokrin S. S. S. respirasi Situasional
cardiovasku Muskuloske
ler letal
Inotropik Desakan Uterus Proses adaptasi

Aldosteron BB Janin ke Daifragma


meningkat Meningkat
hiperpegmi Persiapan
ntasi Ekspansi Paru anggota baru
Retensi H₂O tidak maksimal dlm keluarga
Postur Tubuh
dan Na⁺ Berubah
Perub.
Body image Gangguan Pola
Ansietas
Vol. plasma Lordosis Nafas
perubahan
meningkat Berlebihan peran

Perub. Cardiac TD Nyeri


Output meningkat

Resiko Cidera Sakit kepala


janin &
Maternal
Nyeri
Trimester III
TRIMESTER III

Perubahan Antusias dengan Perubahan


Fisiologis kehamilan Psikologi

Persiapan
Persiapan
Pembesaran Sistem Endokrin melahirkan
melahirkan
Uterus

Primi : Kurang
Kesiapan
Retensi H₂O pengetahuan
persalinan
Perub. Skelet Menekan paru dan Na⁺
dan Persendian
Ansietas

Perub. Pusat Ekspansi Paru Urine output Vasokontriks


gravitasi tubuh menurun menurun, i pembuluh
vol plasma darah
meningkat,
Menekan Sekitar Gangguan Pola tekanan
saraf Nafas hidrostatik
TD
menurun
meningkat

Pelepasan
mediator nyeri
Edema Hipertfentrik
(prostagladin
Ekstremitas el
dan histamine)

Kelebihan Penurunan
Nyeri Volume Cairan Cardiac
Output

Resiko cidera
janin dan
maternal
5. Pemeriksaan Fisik
Pelayanan atau asuhan standar minimal 10 T berfungsi untuk memberikan
pelayanan kepada Ibu hamil  yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan, standar
pelayanan antenatal sudah direkomendasikan oleh dinas kesehatan RI sejak tahun
2009. Pelayanan atau asuhan standar minimal 10 T adalah sebagai berikut:
1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2) Pemeriksaan Tekanan darah
3) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan aTas)
4) Pemeriksaan Tinggi fundus uteri (puncak rahim)
5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
6) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) bila diperlukan.
7) Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
8) Test laboratorium (rutin dan khusus)
9) Tatalaksana kasus
10) Temu wicara (bimbingan konseling), termasuk juga Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca
persalinan.
1. Pemeriksaan fisik umum
a) Keadaan umum: kompos mentis, tampak sakit.
a. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu, berat
badan.Pemeriksaan Kebidanan (Status Obstetricus)
1) Inspeksi
a. Muka
Adanya edema, chloasma gravidarum (bintik-bintik hitam pada
wajah), selaput mata pucat dan merah, keadaan lidah dan gigi.
b. Leher
Apakah vena terbendung di leher (misalnya pada penyakit jantung),
apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar limfe membengkak.
c. Dada
Bentuk buah dada, pigmentasi puting susu, keadaan puting susu,
adakah coloctrum.
d. Perut
Perut membesar ke depan atau ke samping (pada acites biasanya
membesar ke samping), keadaan pusat, pigmentasi dilinea alba,
Nampak gerakan janin atau kontraksi rahim, adakah striae
gravidarum atau bekas luka.
e. Vulva
Keadaan perineum, adakah asites, tanda Chadwick.
f. Anggota bawah
Cari varises, oedema, luka, cicatrik pada lipatan paha
2) Palpasi
Untuk menentukan :
a) Besarnya rahim dan dengan ini menentukan tuanya kehamilan (UK)
b) Menentukan letaknya anak dalam rahim
c) Adakah tumor dalam rongga perut, kista, mioma, limpa yang
membesar
Pemeriksaan Leopold
a. LEOPOLD I
Tujuan : Untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian yang
terdapat di fundus.
a. Bila kepala :bulat, keras dan dapat digerakkan (baloemen).
b. Bila bokong :lunak, bentuk tidak spesifik, lebih besar dan lebih lunak
dari kepala, tidak dapat digerakkan serta fundus terasa penuh.
c. Bila letak lintang :palpasi di daerah fundus akan terasa kosong.
d. Pemeriksaan usia kehamilan dari tingginya fundus uteri :
Sebelum bulan ke 3 fundus uteri belum dapat diraba dari luar
i. Akhir bulan III (12 mg) : tinggi fundus uteri 1 – 2 jari di atas
symphisis
ii. Akhir bulan IV(16 mg) : tinggi fundus uteri pertengahan
symphisis
iii. Akhir bulan V (20 mg) : tinggi fundus uteri 3 jari di bawah pusat
iv. Akhir bulan VI (24 mg): tinggi fundus uteri setinggi pusat
v. Akhir bulan VII (28 mg) : tinggi fundus uteri 3 jari di atas pusat
vi. Akhir bulan VIII (32 mg) : tinggi fundus uteri pertengahan
prosesus xipoideus dan pusat
vii. Akhir bulan IX (36 mg): tinggi fundus uteri 3 jari di bawah
prosesus xipoideus
viii. Akhir bulan X (40 mg) : tinggi fundus uteri pertengahan antara
prosesus xipoideus dan pusat
Jadi, fundus uteri paling tinggi pada akhir bulan IX (36 mg), setelah
bulan ke 8 fundus uteri pada primigravida turun lagi karena kepala
mulai turun ke dalam rongga panggul. Pada seorang multigravida
yang berbaring, fundus uteri tetap setinggi arcus costarium dan
menonjol ke depan.

b. LEOPOLD II
Tujuan : Untuk menentukan di mana letaknya punggung anak dan di
mana letaknya bagian-bagian kecil
c. LEOPOLD III
Tujuan : Untuk menentukan apakah bagian bawah sudah masuk PAP
(Pintu Atas Panggul) atau belum.
d. LEOPOLD IV
Tujuan: Untuk menentukan seberapa jauh bagian terendah masuk PAP

3) Auskultasi
Dilakukan dengan menggunakan stetoskop monoaural dan ultrasound
(doptone). Dengan stetoskop dapat didengar bermacam-macam bunyi yang
berasal :
a) Dari anak
(1) Bunyi jantung anak (frekuensi bunyi jantung 120-140 kali per menit)
dengan stetoskop monoral pada akhir bulan kelima. Dengan stetoskop
ultrasound (doptone) pada akhir bulan ketiga. Kalau bunyi jantung
<120 kali permenit atau >160 kali permenit atau tidak teratur, maka
anak dalam asphyxia (kekurangan oksigen). Cara menghitung bunyi
jantung adalah dengan mendengarkan bunyi jantung selama 3 x 5
detik kemudian dikalikan 4.

Misalnya :
Waktu (5 detik) Dikalikan Hasil
Dijumlahkan Interpretasi
I III V 4 Perhitungan
11 12 11 34 34 x 4 136 x/mnt Teratur, bayi normal

10 14 9 33 33 x 4 132 x/mnt Tak teratur, asphyxia

8 7 8 23 23 x 4 92 x/mnt Teratur, aspyxia

(2) Bising tali pusat


Sifatnya meniup karena tali pusat tertekan. Namun sering ilang karena
posisi atau sering mengubah sikap ibu.
(3) Gerak anak
Bersifat pukulan dari dalam rahim.
b) Dari ibu
(1) Bising rahim
Bersifat bising dan frekuensinya sama dengan denyut nadi ibu.
Disebabkan arteria uterina.
(2) Bunyi aorta
Frekuensinya sama dengan denyut nadi ibu.
(3) Bising usus
Sifatnya tak teratur, tergantung udara dan cairan dari dalam usus ibu.
(Mohctar, 2008)

6. Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang


a. Pemeriksaan rontgen dilakukan setelah bulan ke VI, Pemeriksaan rontgen
dilakukan pada kondisi-kondisi diperlukan tanda pasti hamil, letak anak
tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi,mencari sebab dari
hidraamnion dan untuk menentukan kelainan anak.
b. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
1) Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
2) Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
3) Mengetahui posisi plasenta
4) Mengetahui adanya IUFD
5) Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin. (Marjati
dkk, 2010)
c. Pemeriksaan laboratorium
1) Darah (Hb, Gol darah, glukosa, VDRL)
Tes Lab Nilai Normal Nilai Tidak Normal Diagnosis Masalah Terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia
Protein Urin Terlacak/negatif Protein urine
Bening/negative
Glukosa dalam Warna hijau Kuning, orange,Diabetes
urin coklat
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization
Golongan Darah A B O AB - Ketidakcocokan ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada janin jika ibu
terinfeksi
Feses untuk Negatif Positif Anemia akibat cacing
ova/telur cacing
dan parasite

2) Urine (tes kehamilan, protein, glukosa, analisis)


3) Pemeriksaan swab (lendir vagina dan serviks)
7. Diagnosis / Kriteria Diagnosis
Untuk menentukan diagnosis kehamilan yang harus diperhatikan
adalah tanda pasti kehamilan :
a. Adanya DJJ
Terdeteksi umur kehamilan 10 minggu dengan doppler sedangkan dengan
funandoskop umur kehamilan 18-20 minggu. (DJJ rendah 110-120 kali
permenit, tinggi 150-160 kali permenit).
b. Fetal movement, dengan palpasi trimester ketiga
Gerakan janin ini lebih cepat diketahui dengan USG.
c. Dengan USG (100% reliable) pada umur kehamilan 5-6 minggu nyata
adanya kehamilan.

8. Penatalaksanaan
Untuk menghindari komplikasi wanita hamil memerlukan paling sedikitnya 4
kali kunjungan pada periode antenatal :
a. 1 kali kunjungan pada trimester I (sebelum 14 minggu)
b. 1 kali kunjungan pada trimester II (14 – 28minggu)
c. 2 kali kunjungan pada trimester III ( 28 - 36 minggu dan sesudah minggu
36)
Kunjungan Waktu Infomasi penting
Trimester I Sebelum 14 a) Membangun hubungan saling percaya
minggu antara petugas kesehatan dengan ibu hamil
b) Mendeteksi masalah dan menanganinya
c) Melakukan tindakan pencegahan seperti
tetanus neonatus, anemia kekurangan zat
besi, penggunaan praktek tradisional yang
merugikan
d) Memulai persiapan kelahiran bayi dan
kesiapan untuk menghadapi komplikasi
e) Mendorong perilaku yang sehat (gizi,
latihan dan kebersihan, istirahat, dsb.)
Trimester II 14 – f) Sama seperti di atas , ditambah
28minggu kewaspadaan khusus mengenai pre-
eklamsia (tanya ibu tentang gejala-gejala
pre-eklamsia, pantau tekanan darah,
evaluasi edema, periksa untuk mengetahui
proteinuria)
Trimester III 28 - 36 g) Sama seperti di atas, ditambah palpasi
minggu abdominal untuk mengetahui apakah
kehamilan ganda
Trimester IV sesudah h) Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak
minggu 36 bayi tidak normal, atau kondisi lain yang
memerlukan kelahiran di rumah sakit

9. Komplikasi
Yang sering ditemukan pada antenatal care :
a. Anemia
b. Penyakit
c. Hiperemis gravidarum
d. Perdarahan dalam kehamilan
e. Kelainan letak
f. Toxamia gravidarum (pre eklamsia, eklamsia)
g. Kegelisahan menjelang persalinan

10. Informasi pada Periode Antenatal


a. Gizi
Peningkatan konsumsi sampai 300 kal/hari dengan makanan yang
mengandung protein, zat besi, minum cukup cairan.
b. Kegiatan harian
Normal, istirahat jika lelah
c. Perubahan fisiologi (normal) yang akan terjadi :
1) Peningkatan berat badan
2) Breast change
3) Penurunan tenaga
4) Mual dan muntah serta punggung kiri di trimester I
5) Rasa panas
6) Varises
7) Oedema
d. Segera mencari pertolongan medis jika mendapati tanda-tanda bahaya,
seperti :
1) Perdarahan pervaginam
2) Sakit kepala luar biasa
3) Gangguan penglihatan
4) Pembengkakan pada wajah ataupun tangan
5) Nyeri abdomen
6) Janin tidak bergerak (tidak seperti biasa)
e. Merencanakan kebutuhan persiapan kelahiran
f. Menjaga kebersihan diri
Seperti perawatan gigi, pakaian, mandi, dan perawatan vulva.
g. Perawatan payudara
Selama kehamilan payudara harus dipersipkan untuk fungsi unuknya dalam
menghasilkan ASI bagi bayi neonatus segera setelah lahir.
h. Memberikan zat besi
i. Pemberian Tetanus Toksoid (I, II atau Ulang) 0,5 ml.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN NYERI AKUT

1. PENGKAJIAN
a. Identitas
b. Anamnesa
1) Keluhan Utama/ Alasan ke Poliklinik
2) Keluhan saat Dikaji
3) Riwayat obstetri, meliputi :
a) Riwayat Menstruasi : Usia menarch, banyaknya menstruasi, siklus
menstruasi, lamanya menstruasi, HPHT, keluhan saat menstruasi
b) Riwayat pernikahan : menikah berapa kali, lama perkawinan
c) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :
• Berat badan bayi baru lahir dan usia gestasi
• Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan dan
penolong persalinan
• Jenis anestesi dan kesulitan persalinan
• Komplikasi maternal seperti : diabetes, hipertensi, infeksi, dan
perdarahan
• Komplikasi pada bayi
d) Riwayat kehamilan saat ini
Status Obstetrikus : GAPAH, UK, TP (Tafsiran Persalinan; ditentukan
berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT). Untuk menentukan TP
berdasarkan HPTP dapat digunakan rumus Naegle, yaitu : hari pertama
ditambah 7, bulan dikurangi 3, tahun disesuaikan), ANC kehamilan
sekarang
e) Riwayat kontrasepsi
Akseptor KB, Jenis KB, Lama penggunaan KB, Masalah dalam
penggunaan KB
4) Riwayat Penyakit
• Riwayat penyakit klien
• Riwayat penyakit keluarga
5) Pola Kebutuhan Sehari-hari
1. Bernafas
Mengkaji frekuensi pernafasan ibu sebelum dan sesudah hamil,
apakah ibu mengalami sesak nafas atau kesulitan bernafas saat
hamil
2. Nutrisi (makan dan minum)
Mengkaji asupan nutrisi makanan ibu sebelum dan sesudah hamil,
mengkaji pola makan dan minum ibu sebelum dan sesudah hamil
3. Eliminasi (BAB&BAK)
Mengkaji BAB pasien sebelum dan sesudah hamil, apakah lancar
atau tidak, warna dan konsistensi feses. Mengkaji BAK pasien
sebelum dan sesudah hamil, frekuensi BAK, warna dan bau urin.
4. Gerak badan
Mengkaji pasien apakah sering melakukan gerak badan dan
mengikuti kelas ibu hamil
5. Istirahat dan Tidur
Mengkaji lamanya pasien tidur dan apakah ada gangguan saat tidur
sebelum dan sesudah hamil, dan penghantar tidur pasien
6. Berpakaian
Mengkaji pasien apkah menggunakan pakaian yang sopan dan
nyaman, apakah pasien sering mengganti pakaian dalam pasien.
7. Rasa Nyaman/Aman
Mengkaji pasien apakah pasien mengalami nyeri atau tidak selama
kehamilan. Mendapatkan rasa aman dari keluarga
8. Kebersihan Diri
Mengkaji pasien berapa kali pasien mandi dalam satu hari dan
berapa kali melakukan vulva hygine dalam sehari.
9. Pola Komunikasi/ Hubungan dengan Orang Lain
Mengkaji pasien apakah selama kehamilan ini mendapat dukungan
dan tetap berinteraksi dengan baik pada keluarga, suami maupun
kerabat dekat.
10. Ibadah
Mengkaji bagaimana pasien meyakini kehamilannya ini dalam
kepercayaannya
11. Produktivitas
Mengkaji pasien apakah selama hamil pasien tetap melakukan
pekerjaannya sebagai IRT atau pekerja lainnya.
12. Rekreasi
Mengkaji pasien apakah pasien selama hamil sering melakukan
rekreasi.
13. Kebutuhan belajar
Mengkaji pasien apakah pasien mengerti dan memahami mengenai
kehamilan yang sedang pasien alami.
6) Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :
1. GCS : Eye, Motorik, Verbal
2. Tingkat kesadaraan
3. Tanda tanda vital : Tekanan Darah, Nadi, Respirasi, Suhu
4. BB, TB, dan LILA
Head to toe :
1. Kepala
Wajah : pucat, cloasma, sclera, conjugtiva
Leher : pembesaran limphe node, pembesaran kelenjar tiroid
Telinga
2. Dada
Payudara
Areola : Putting (menonjol/tidak)
Tanda dimpling/retraksi
Pengeluaran ASI
Jantung
Paru-paru
3. Abdomen
Linea & Striae
Pembesaran sesuai UK
Gerakan janin dan kontraksi
Luka bekas operasi
Ballottement
Leopold I : Kepala/Bokong/Kosong dan TFU
Leopold II : Kanan : Punggung/Bagian kecil/ bokong/kepala
Kiri : Punggung/Bagian kecil/ bokong/kepala
Leopold III : Presentasi kepala/bokong/kosong
Leopold IV : Bagian masuk PAP (kovergen/divergen/sejajar)
Penurunan kepala
Kontraksi
DJJ dan bising usus
4. Genetalia dan perineum
Kebersihan
Keputihan dana karakteristik
Hemoroid
5. Ekstremitas
• Atas : oedema, varises dan CRT
• Bawah : Oedema, varises, CRT dan Refleks
7) Data Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan USG
8) Diagnosis Medis
9) Pengobatan

2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL


Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis.
3. RENCANA KEPERAWATAN
Rencana Keperawatan
Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
Nyeri akut Setelah Manjemen NyeriManjemen Nyeri (I.08238)
berhubungan diberikan (I.08238)
dengan agen Observasi :
pencedera asuhan Observasi : 1. Mengetahui lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri
fisiologis. keperawatan 1. Identifikasi lokasi,2. Mengetahui skala nyeri pasien
selama …x… karakteristik, 3. Mengetahui factor yang memperberat dan memperingan nyeri
menit durasi, frekuensi,4. Mengetahui efek samping penggunaan analgesic
diharapkan kualitas, intensitas
Tingkat Nyeri nyeri
menurun 2. Identifikasi skala
dengan kriteria nyeri
hasil : 3. Identifikasi factor
1. Keluhan yang memperberat
nyeri dan memperingan
menurun nyeri Terapeutik :
2. Meringis 4. Monitor efek1. Membantu meredakan nyeri dengan terapi nonfarmakologis
menurun samping
3. Gelisah penggunaan 2. Mempertahankan kenyamanan pasien dengan control lingkungan

menurun analgetik
4. Sikap
protektif Terapeutik : Edukasi :
menurun 1. Berikan terapi 1. Menambah pengetahuan klien mengenai penyebab, periode dan pemicu nyeri yang
5. Frekuensi nonfarmakologis dirasakan
nadi untuk mengurangi2. Menambah wawasan pasien dan keluarga mengenai strategi meredakan nyeri
membaik rasa nyeri 3. Menambah wawasan pasien dan keluarga mengenai teknik nonfarmakologisuntuk
2. Kontrol lingkungan mengurangi nyeri
yang memperberat
rasa nyeri

Kolaborasi
Edukasi : 1. Untuk mengurangi rasa nyeri
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Kompres hangat
3. Ajarkan teknik
(I.08235)
nonfarmakologis
Observasi :
untuk mengurangi
1. Untuk mengetahui kondisi kulit yang kan di kompres
rasa nyeri

Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian Terapeutik :
analgetik jika 1. Untuk memudahkan klien dan keluarga untuk melakukan tindakan kompres
perlu. hangat secara mandiri
2. Menentukan lokasi nyeri yang akan di kompres hangat
Kompres hangat 3. Untuk mencegah terjadinya cedera tambahan bila air terlalu panas
(I.08235) 4. Untuk meredakan rasa nyeri
Observasi :
1. Identifikasi
kondisi kulit yang
akan dilakukan
kompres hangat Edukasi :
Menambah pengetahuan klien mengenai kompres hangat
Terapeutik :
1. Pilih metode
kompres yang
nyaman dan
mudah didapat
2. Pilih lokasi
kompres
3. Balut alat
kompres dengan
kain pelindung
4. Lakukank ompres
pada area yang
nyeri
Edukasi :
1. Jelaskan prosedur
penggunaan
kompres hangat
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi keperawatan yang telah dibuat
sesuai dengan kondisi pasien.

5. EVALUASI
Evaluasi dilakukan di akhir implementasi untuk mengetahui apakah masalah
sudah teratasi atau tidak setelah dilakukan intervensi keperawatan.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa
keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap
penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI, 1996). Pelayanan antenatal adalah pelayanan
kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan,
pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan
standard minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu timbang berat badan, ukur
tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan
pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan . Antenatal Care (ANC)
merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu hamil terpenting untuk menurunkan angka
kematian ibu dan bayi (Mufdlilah, 2009).

B. SARAN

Penulis mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga penulis
mengharapkan saran atau kritik yang membangun dari pembaca sehingga makalah ini
bisa mendekati kata sempurna. Opini dari para pembaca sangat berarti bagi penulis guna
evaluasi untuk menyempurnakan makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Bari Saiffudin, ed. 2002. Buku Panduan Praktek Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustak Sarwono Prawirohardjo
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) dan Laporan Nasional 2013.Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Doenges, Marilynn E., 2001. Rencana Perawatan Maternal Atau Bayi. Edisi 2.
Jakarta : EGC
Mitayani. 2009, Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba medika
Mochtar, R. 1998.Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Mochtar, Rusman. 2008. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Obstetri Patologi. Jakarta:
EGC
Saifuddin,dkk.2012.Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatus.
Jakarta : EGC
Tim Pokja SDKI.2017.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat PPNI

Tim Pokja SLKI DPP PPNI.2018.Standar Luaran Keperawatan Indonesia.Jakarta:


Dewan Pengurus Pusat PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI.2019.Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.Jakarta:


Dewan Pengurus Pusat PPNI

Anda mungkin juga menyukai