Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Promosi Kesehatan

Istilah promosi selama ini selalu dihubungkan sebagai penjualan (sales),


periklanan (advertising), dan sebagai pendekatan propaganda yang didominasi. Dalam
konteks kesehatan, promosi berarti upaya memperbaiki kesehatan dengan cara
memajukan, mendukung, dan mendapatkan kesehatan lebih tinggi daripada agenda,
baik secara perorangan maupun kelompok. Determinan pokok kesehatan adalah aspek
ekonomi, social dan lingkungan yang sering kali berada di luar control perorangan atau
masyarakat secara kolektif.  leh karena itu aspek promosi kesehatan yang mendasar
adalah melakukan pemberdayaan sehingga individu lebih mampu mengontorol aspek !
aspek kehidupan mereka yang memengaruhi kesehatan ("#lessdan $imnett, 1%%&).
'enurut pengertian tersebut, terdapat dua unsur tujuan dan proses kegiatan promosi
kesehatan, yaitu memperbaiki kesehatan dan memiliki control yang lebih besar
terhadapnya (aspek
! aspek kehidupan yang memengaruhi kesehatan).    menekankan bah#a promosi
kesehatan merupakan suatu proses yang bertujuan memungkinkan individu
meningkatkan control terhadap kesehatan danmeningkatkan kesehatannya berbasis
filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri (self empo#erment).

Definisi promosi kesehatan dari green danottoson ( 1%%* ) +

 romosi kesehatan adalah kombinasi menyangkut dukungan berupa


pendidikan, organisasi, kebijakan, dan peraturan perundang ! undangan untuk
perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan.

 romosi kesehatan merupakan pilar utama kesehatan masyarakat.  al ini


dapat dpiahami karena semua bidang atau program kesehatan mempunyai aspek
perilaku.  enyakit menular maupun tidak menular terjadi, bukan hanya karena agen
atau penyebab penyakit saja, melainkan juga karena faktor perilaku manusia. 'isalnya
penyakit  I-  /ID$ atau penyakit menular seks lainnya, virus tidak akan masuk ke tubuh
manusia tanpa perilaku manusia, baik melalui hubungan seks maupun jarum suntik.
Demikian pula penyakit tidak menular misalnya kegemukan, merupakan faktor resiko
berbagai penyakit seperti jantung koroner diabetes melitus, hipertansi, dan sebagainya,
adalah akibat dari perilaku manusia (makan tidak terkontrol, dan melakukan aktivitas
fisik atau olahraga secara tidak teratur) demikian juga masalah kesehatan yang lain
seperti kesehatan lingkungan, kesehatan reproduksi, gi0i, imunisasi, kecelakaan, dan

1
sebagainya, selalu melibatkan perilaku.  ntuk intervensi terhadap faktor risiko perilaku
terhadap
penyakit atau masalah kesehatan tersebut, tidak lain adalah romosi esehatan. Di

samping promosi kesehatan diperlukan untuk mengurangi atau menghilangkan faktor


risiko masalah kesehatan atau masalah tersebut, promosi kesehatan juga diperlukan
oleh berbagai tingkat pelayanan. romosi kesehatan diperlukan semua
program kesehatan, baik untuk program preventif, promotif, kuratif, maupun
rehabilitatif.

endidikan esehatan atau romosi esehatan

endidikan kesehatan sebagai bagian atau cabang dari ilmu kesehatan,


juga mempunya dua sisi, yakni sisi ilmu dan seni. Dari sisi seni yakni praktisi atau
aplikasi, pendidikan kesehatan merupakan penunjang bagi program3program kesehatan
lain. /rtinya setiap program kesehatan misalnya pemberantasan penyakit, perbaikan
gi0i masyarakat, program pelayanan kesehatan, dan sebagainya, perlu ditunjang atau
dibantu oleh pendidikan kesehatan (promosi kesehatan). al ini essensial, karena
masing3masing program tersebut mempunyai aspek perilaku masyarakat yang perlu
dikondisikan dengan pendidikan kesehatan.

enelitian3penenlitian yang ada terungkap, meskipun kesadaran


masyarakat sudah tinggi tentang kesehatan, namun praktek tentang kesehatan atau
perilaku hidup sehat masayarakat masih rendah. $etelah dilakukan pengkajian oleh
rganisasi kesehatan Dunia ( ) , terutama di negara3negara berkembang, ternyata
faktor pendukung atau saran dan prasarana tidak mendukung masayarakat untuk
berperilaku hidup sehat.

leh sebab itu  pada a#al tahun 1%*43an menyimpulkan bah#a pendidikan
kesehatan tidak mampu mencapai tujuannya, apabila hanya memfokuskan pada
upaya3upaya perubahan perilaku saja. endidikan kesehatan harus mencakup pula
upaya perubahan lingkungan (fisik dan sosial budaya, politik, ekonomi, dan sebagainya)
sebagai penunjang atau pendukung perubahan perilaku tersebut. $ebagai per#ujudan
dari perubahan konsep pendidikan kesehatan ini secara organisasi struktural, maka pada
tahun 1%*&, Divisi endidikan esehatan (ealt "ducation) di dalam  diubah
menjadi Divisi romosi esehatan dan
endidikan esehatan (Division on ealt romotion and "ducation). $ekitar 15
tahun kemudian, yakni a#al tahun 2444 Departemen esehatan 6I baru dapat
menyesuaikan konsep  ini dengan mengubah usat enyuluhan esehatan
'asyarakat (') menjadi Direktorat romosi esehatan.

Dapat disimpulkan bah#a promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan


kesehatan pada masa lalu. romosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran

2
masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya 3 upaya memfasilitasi perubahan
perilaku. 7adi, promosi kesehatan adalah program3program kesehatan yang dirancang
untuk memba#a perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun
dalam organisasi dan lingkungannya.

-isi dan 'isi romosi esehatan

-isi umum pendidikan kesehatan tidak terlepas dari  ndang 3  ndang


esehatan 8o. 291%%2, maupun  yakni+ meningkatnya kemampuan
masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental,
dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.  ntuk mencapai visi
tesebut, perlu upaya3upaya yang harus dilakukan, dan inilah yang
disebut :misi;. 7adi yang dimaksud misi pendidikan kesehatan adalah upaya yang harus
dilakukan untuk mencapai visi tersebut.

1. /dvokat (/dvocate)

'elakukan kegiatan advokasi terhadap para pengambil keputusan di


berbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan. 'elakukan advokasi berarti
melakukan upaya3upaya agar para pembuat keputusan atau penentu kebijakan tesebut
mempercayai dan meyakini bah#a program kesehatan yang dita#arkan perlu didukung
melalui kebijakan 3 kebijakan atau keputusan3 keputusan publik.

2. 'enjembatani ('ediate)

'enjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor
yang terkait dengan kesehatan. Dalam melaksanakan program3program kesehatan perlu
kerja sama dengan program lain di lingkungan kesehatan, maupun sektor lain yang
terkait. leh sebab itu, dalam me#ujudkan kerja sama atau kemitraan ini, peran
pendidikan atau promosi kesehatan diperlukan.

9. 'emampukan ("nable)

'emberikan kemampuan atau keterampilan kepada masyarakat agar mereka


mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara mandiri. al
ini berarti masyarakat diberikan kemampuan3kemampuan atau keterampilan agar
mereka mandiri di bidang kesehatan, termasuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan mereka.

rinsip elaksanaan romosi esehatan

Di dalam kesehatan masyarakat dikenal tiga prinsip dasar kesehatan masyarakat,


yaitu asesmen, pengembangan kebijakan, dan jaminan pelaksanaan. leh karenanya,
program promosi kesehatan harus dilaksanakan dengan mengikuti ketiga prinsip
tersebut. /sesmen mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu+
a. $ecara teratur memantau status kesehatan masyarakat menggunakan indikator
terpilih guna mengidentifikasi dan menetapkan prioritas masalah.
b. 'endiagnosis serta menyelidiki masalah kesehatan dan ancaman atau bahaya
kesehatan dalam masyarakat.

3
c. 'engevaluasi efektivitas, aksesibilitas, dan kualitas pelayanan kesehatan personal dan
publik.

engembangan kebijakan mencakup tiga kegiatan, yaitu+


1. 'enginformasikan, mengedukasi, dan memberdayakan masyarakat tentang isu
kesehatan tertentu.
2. 'emobilisasi kemitraan masyarakat untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah
kesehatan.
9. 'engembangkan kebijakan dan program untuk mendukung upaya peningkatan kesehatan
oleh publik, s#asta, dan individu.

ada dasarnya, kebijakan yang baik dapat dinilai dari tiga hal, yaitu efektivitas,
efisiensi dan ekuitas. "fektivitas berkaitan dengan kualitas dan hasil, efisiensi biasanya
menyangkut ongkos dan biaya yang diperlukan, sedangkan ekuitas menyangkut aksesibilitas
terhadap pelayanan, keadilan dan kemerataan. Dengan demikian maka sinergi antara
prinsip dasar kesehatan masyarakat dan kebijakannya akan membentuk gambar sebagai
berikut +
Di Indonesia sudah cukup banyak kebijakan, tidak kurang juga laporan, namun yang masih
perlu ditingkatkan adalah menjamin agar pelaksanaannya sesuai dengan yang
direncanakan. onsistensi antar ketiganya akan menjamin keberhasilan menanggulangi
masalah kesehatan masyarakat.

2.2 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan

6uang <ingkup endidikan atau romosi esehatan

1. 6uang <ingkup =erdasarkan /spek esehatan

>elah menjadi kesepakatan umum bah#a kesehatan masyarakat itu mencakup


& aspek pokok, yakni+ promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. /hli lain hanya
membaginya menjadi 2 aspek, yakni+ a) aspek promotif dengan sasaran kelompok orang
sehat, dan b) aspek preventif (pencegahan) dan kuratif (penyembuhan) dengan sasaran
kelompok orang yang beresiko tinggi terhadap penyakit dan kelompok yang sakit.
$ejalan dengan uraian ini, ruang lingkup promosi kesehatan dibagi menjadi dua.

a. endidikan kesehatan pada aspek promotif

$asaran pendidikan atau promosi kesehatan apda aspek promotif adalah


kelompok orang sehat. endidikan kesehatan pada kelompok ini perlu ditingkatkan
atau dibina agar tetap sehat, atau lebih meningkat lagi.

b. endidikan kesehatan pada aspek pencegahan dan penyembuhan

ada aspek ini upaya pendidikan kesehatan mencakup tiga upaya atau kegiatan,
yakni+

1) encegahan tingkat pertama

4
$asaran promosi atau pendidikan kesehatan pada spek ini adalah kelompok
masyarakat yang berisiko tinggi, misalnya kelompok ibu hamil, dan menyusui, perokok,
obesitas, dan sebagainya. >ujuan upaya promosi kesehatan pada
kelompok ini adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau terkena penyakit.

2) encegahan tingkat kedua

$asaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah para penderita penyakit kronis,
misalnya asma, daibetes melitus, tuberkulosis, dan sebagainya. >ujuan upaya promosi
kesehatan pada aspek ini adalah agar para penderita mampu mencegah penyakitnya
menjadi lebih parah.

9) encegahan tingkat tiga

$asaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah kelompok pasien yang baru
sembuh dari suatu penyakit. >ujuannya adalah agar mereka segera pulih kembali
kesehatannya.

2. 6uang <ingkup romosi esehatan =erdasarkan >atanan elaksanaan

a. romosi kesehatan pada tatanan keluarga

eluarga adalah unit terkecil masyarakat. leh sebab itu untuk mencapai
perilaku masyarakat yang sehat harus dimulai di masing3masing keluarga.

b. endidikan kesehatan pada tatanan sekolah

$ekolah merupakan perpanjangan tangan pendidikan kesehatan bagi


keluarga. leh sebab itu lingkungan sekolah, baik lingkungan fisik maupun lingkungan
sosial yang sehat, akan saat berpengaruh terhadap perilaku sehat anak3 anak.

c. endidikan kesehatan di tempat kerja

<ingkungan kerja yang sehat akan mendukung kesehatan pekerja atau


karya#annya dan akhirnya akan menghasilkan produktivitas yang optimal, begitu juga
sebaliknya. leh karena itu perkantoran merupakan sasaran promosi kesehatan.

d. endidikan di tempat3tempat umum

>empat3tempat umum yang sehat, bukan saja terjaga kebersihannya,


tetapi juga harus dilengkapi dengan fasilitas kebersihan dan sanitasi terutama ?
umum dan saran air bersih, serta tempat sampah. ara oengelola tem@at3tempat
umum merupakan sasaran promosi kesehatan agar mereka melengkapi tempat3
tempat umum dengan fasilitas yang dimaksud.
5
e. Aasilitas pelayanan kesehatan

Aasilitas pelayanan kesehatan ini mencakup rumah sakit (6$),


puskesmas, poliklinik, dan sebagainya. impinan fasilitas pelayanan kesehatan
merupakan sasaran utama promosi kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.

9. 6uang <ingkup =erdasarkan >ingkat elayanan

=erdasarkan dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dapat


dilakukan berdasarkan lima tingkat pencegahan (five levels of prevntion) dari <eavel
and ?lark

a. romosi kesehatan

Dalam tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan misalnya dalam peningkatan gi0i,
kebiasaan hidup, dan sebagainya.

b. erlindungan khusus

rogram imunisasi merupakan bentuk pelayanan perlindungan khusus. endidikan ini


sangat diperlukan terutama di negara berkembang.

c. Diagnosis dini dan pengobatan segera

adang3kadang masyarakat sulit atau tidak mau diperiksa dan diobati penyakitnya.
al ini akana menyebabkan masyarakat tidak memperoleh pelayanan

kesehatan yang layak. leh sebab itu pendidikan sangat diperlukan pada tahap ini.
d. embatasan cacat

engobatan yang tidak layak dan sempurna dapat mengakibatkan orang yang
bersangkutan menjadi cacat atau memiliki ketidakmampuan untuk melakukan sesuatu.
leh sebab itu promosi kesehtan diperkukan pada tahp ini.

e. 6ehabilitasi

 ntuk memulihkan seseorang yang cacat diperlukan latihan3latihan tertentu. >erkdang


orang cacat setelah sembuh dari penyakitnya mereka merasa malu untuk kembali ke
masyarakat. $ering terjadi pula masyarakat tidak mau menerima merka sebagai anggota
masyarakat yang normal. leh sebab itu jelas pendidikan kesehatan diperlukan bukan saja
untuk orang cacat tersebut, tetapi juga untuk masyarakat.

6
2.3 Pelaksanaan Promosi Kesehatan

$asaran romosi esehatan

$asaran promosi kesehatan adalah masyarakat yang sangat heterogen, baik dilihat dari
kelompok umur, latar belakang etnis dan sosial budaya, latar belakang ekonomi, latar
belakang pendidikan, dan sebagainya. Dalam pelaksanaan promosi kesehatan, biasanya sasaran
promosi kesehatan dikelompokkan menjadi 9, yakni sasaran primer, sekunder dan tersier.

a. $asaran rimer

$asaran primer adalah kelompok masyarakat yang akan diubah perilakunya. 'asyarakat
umum yang mempunyai latar belakang yang heterogen seperti disebutkan di atas,
merupakan merupakan sasaran primer dalam pelaksanaan promosi kesehatan. /kan tetapi
dalam praktik promosi kesehatan, sasaran primer ini dikelompokkan menjadi kelompok
kepala keluarga, ibu hamil, ibu menyusui, ibu anak balita, anak sekolah, remaja, pekerjaan
di tempat kerja, masyarakat di tempat3tempat umum, dan sebagainya.

b. $asaran $ekunder

>okoh masyarakat setempat (formal maupun informal) dapat digunakan sebagai


jembatan untuk mengefektifkan pelaksanaan promosi kesehatan terhadap masyarakat
(sasaran primer). >okoh masyarakat merupakan tokoh panutan bagi masyarakatnya.
erilakunya selalu menjadi acuan bagi masyarakat sekitarnya. leh sebab itu, tokoh
masyarakat dapat dijadikan sasaran sekunder dengan cara memberikan kemampuan untuk
menyampaikan pesan3pesan bagi masyarakat, di samping mereka sendiri dapat menjadi
contoh perilaku sehat bagi masyarakat di sekelilingnya.

c. $asaran >ersier

'asyarakat memerlukan faktor pemungkin (enabling) untuk perilaku sehat, yakni sarana dan
prasarana untuk ter#ujudnya perilaku tersebut. 8amun, untuk pengadaan sarana dan
prasarana untuk berperilaku sehat ini seringkali masyarakat sendiri tidak mampu.  ntuk
itu perlu dukungan dari penentu atau pembuat keputusan di tingkat lokal seperti lurah,
camat, bupati atau pejabt pemerintah setempat. 'isalnya di daerah yang sangat kekurangan
air bersih, padahal masyarakatnya tidak mampu mengadakan sarana air bersih tersebut.
leh sebab itu kegiatan promosi kesehatan dapat menjadikan para pejabat setempat ini
sebagai sasaran tersier. ?aranya misalnya bupati atau camat dapat menganggarkan
melalui /=D untuk pembangunan sarana air
bersih tersebut.

7
'ateri romosi esehatan

=ahan3 bahan atau materi atau informasi yang disampaikan kepada masyarakat
atau sasaran melalui kegiatan promosi kesehatan adalah semua informasi yang dapat
menstimulasikan perilaku hidup sehat, antara lain+

a. enyakit3penyakit menular yang mencakup tanda3tanda penyakit, penyebabnya, cara


penularan, cara pencegahan, pertolongan pertama kasus, dan sebagainya.

b. enyakit3penyakit yang tidak menular yang mencakup tanda3tanda penyakit,


penyebabnya, cara penularan, cara mencegahan komplikasidan sebagainya.

c. Imunisasi

d. Bi0i

e. ebersihan diri sendiri ( personal hygiene)

f. esehatan lingkungan

g. al3hal yang terkait dengan masalah kesehatan pada kelompok masyarakat tertentu,
seperti ibu hamil, menyusui, anak balita, remaja, dan sebagainya.

aktu elaksannan romosi esehatan

aktu pelaksanaan promosi kesehatan sangat tergantung dari kondisi dan stuasi
pada masyarakat sasaran. Di samping itu juga tergantung pada proses pelayanan yang
dilakukan oleh petugas kesehatan. rinsipnya pelaksanaan promosi kesehatan disesuaikan
dengan ketersediaan #aktu sasaran dan kebutuhan masyarakat.

>ampat atau >atanan romosi esehatan

>empat atau tatanan dimana promosi kesehatan dilakukan juga sangat ergantung
pada sasaran, apakah masyarakat umum atau kelompok3kelompok khusus. 8amun secara
garis besarnya, tatanan atau tempat promosi kesehatan dapat
dikelompokkan menjadi sebagai berikut +

a. 6umah tangga

b. Institusi pelayanan kesehatan, misalnya puskesmas, rumah sakit, poli klinik (balai
pengobatan), rumah bersali, dan sebagainya.

c. $ekolah

d. >empat kerja

e. >empat3tempat umum (terminal, pasar, bandara, panti pijat, stasiun kereta api, mall,
dan sebagainya).

8
'etode dan >eknik romosi esehatan

'etode dan teknik promosi kesehatan adalah cara dan alat bantu atau teknologi
dimana promosi kesehatan akan dilaksanakan untuk menjangkau sasaram tersebut.
enggunaan metode dan alat bantu dalam pelaksanaan promosi kesehatan
biasanya tergantung pada besar kecilnya kelompok sasaran, pada umumnya dibedakan
menjadi +

a. $asaran individu, biasanya menggunakan metode konseling dengan menggunakan alat


bantu yang diperlukan misalnya lembar balik

b. $asaran kelompok ( kelompok kecil dan kelompok besar). ada umumnya menggunakan
metode ceramah dibantu dengan slide, video atau film. $edangkan khusus untuk kelompok
kecil, juga dapat menggunakan metode diskusi kelompok, dan brainstorming (curah
pendapat) dengan menggunakan alat bantu slide, video,

lembar balik dan sebagainya.


c. $asaran kelompok khayalak ramai (massa), biasanya tidak menggunakan metode langsung,
tetapi menggunakan metode todak langsung. 'isalnya melalui bincang3
bincang atau diskusi panel di televisi atau radio, penyebaran leaflet atau flyer, poster,
spanduk, umbul3umbul dan sebagainya.

$ejalan dengan perkembangan masyarakat dan kompleksitas problematika


kesehatan, metode dan teknik promosi kesehatan berkembang sangat pesat. /pabila
pada a#al perkembangannya, metode yang lebih mengemuka adalah propaganda dengan
kampanye, namun kini berbagai metode promosi kesehatan melalui internet telah
berkembang pesat. =anyak ahli kesehatan masyarakat memiliki situs jaringan (website) dan
blog serta mengunggah (upload) gagasan dan pesan3pesan kesehatan sehingga diketahui
oleh komunitas pengguna internet. 'eskipun demikian, penggunaan berbagai metode dan
teknik tersebut harus berpedoman pada karakteristik kelompok sasaran. 'etode promosi
kesehatan individual dilakukan melalui teknik komunikasi langsung (dialog) antara sasaran
dan petugas dengan komunikasi interpersonal dan konseling. omunikasi interpersonal
adalah bentuk interaksi antar manusia yang paling dasar, sebab pihak3pihak yang
berkomunikasi berperan sebagai pengirim sekaligus penerima.  mpan balik secara
langsung juga dimungkinkan. Dibanding metode penyuluhan lainnya, komunikasi
interpersonal adalah yang paling efektif, #alaupun paling membutuhkan #aktu dan biaya.
Dalam proses komunikasi interpersonal beberapa dimensi berikut cukup berpengaruh
terhadap efektivitas komunikasi, yaitu+
a. Dimensi fisik (mencakup tempat di mana komunikasi berlangsung)C

b. Dimensi sosial psikologi (mencakup status hubungan antar orang yang terlibat dalam
komunikasi, peran, keakraban, formalitas, keseriusan, dan norma budaya)
c. Dimensi temporal (adanya pesan khusus yang sesuai dengan rangkaian kejadian
komunikasi). /dapun konseling adalah upaya membantu individu sehingga mampu
mengambil keputusan atas berbagai pilihan yang tersedia.

'etode promosi kesehatan kelompok dilaksanakan pada dua jenis sasaran, yaitu
sasaran kelompok kecil (sekitar 1431 orang) dan sasaran kelompok besar (13 &4 orang).
ada kelompok kecil, promosi kesehatan dapat dilakukan dengan teknik diskusi kelompok,
curah pendapat, bermain peran, atau teknik lain yang sesuai. $edangkan pada kelompok
9
besar, promosi kesehatan dapat dilakukan dengan teknik ceramah, dan seminar.
omunikasi kelompok kecil adalah aktivitas penyuluhan melalui tatap muka serta
kadang3kadang dilengkapi dengan alat bantu. ?iri komunikasi kelompok kecil adalah+
a. $asarannya tidak banyak (#alaupun tidak ada ukuran seberapa kecil, namunsepakat
bah#a penyuluhan terhadap kurang dari 14 orang disebut kelompok kecil)
b. >ujuannya untuk mendorong sasaran melakukan sesuatu
c. esan mudah ditangkap oleh khalayak
d. Dapat terjadi interaksi antar sasaran serta antara sasaran dengan penyuluh sehingga bisa
saling menguatkan dan umpan balik segera bisa dilakukan.

>erhadap sasaran komunitas, metode promosi kesehatan secara massal dapat


diterapkan melalui pemanfaatan media komunikasi massa, cetak dan elektronik.
omunikasi massa adalah aktivitas menyampaikan pesan melalui media massa secara luas
dan terus menerus agar diketahui oleh banyak orang. 'edia massa mempunyai
beberapa ciri, yaitu+
a. $asarannya khalayak yang luas
b. >ujuannya untuk menyadarkan khalayak sehingga isi pesan biasanya tidak mendala
c. esan cepat disampaikan kepada khalayak luas
d. $atu arah sehingga umpan baliknya sering tertunda

e. /danya gangguan komunikasi membuat penyuluhan melalui media massa tidak cukup
dilakukan satu kali.
'etode komunikasi dalam promosi kesehatan yang digunakan tergantung
pada tujuan yang ingin dicapai. 'engingat komunikasi sebenarnya merupakan hubungan
antara pengirim (pesan) dan penerima, maka tujuannya juga perlu dilihat dari dua sudut
pandang. Dari sudut pandang pengirim, komunikasi bertujuan+
1. 'emberi informasi yang dianggap perlu untuk diketahui penerima
2. 'endidik
9. 'enghibur
&. 'enganjurkan suatu tindakan

/dapun dari sudut pandang penerima maka tujuan dari komunikasi adalah+
1. 'emahami informasi yang telah diterima
2. 'empelajari informasi yang dirasakan tertuju kepada dirinya

9. 'enikmati informasi yang diterima


&. 'enerima menolak anjuran

leh karena beragamnya tujuan ini, maka memahami karakteristik setiap metode
adalah hal yang esensial, sebab tidak ada satupun metode terbaik. erencana
program bisa memilih metode yang paling cocok atau mengkombinasikan beberapa metode
(multi metode) sepanjang asas3asas memilih metode dipenuhi. erlu diperhatikan bah#a
sasaran promosi kesehatan adalah individu yang berkepribadian khas serta mempunyai
latar belakang sosial, budaya dan ekonomi yang bervariasi. ecil kemungkinannya suatu
teknik promosi kesehatan cocok untuk semua kategori khalayak. leh karenanya suatu
aktivitas promosi kesehatan perlu dilengkapi dengan+ segmentasi sasaran dan riset

10
khalayak. Eang dimaksud dengan segmentasi sasaran adalah membagi sasaran umum ke
dalam kelompok3kelompok berdasarkan berbagai
pertimbangan, misalnya pendidikan, keterpajanan informasi kesehatan, kesiapan untuk
bertindak, status sosial ekonomi dan sebagainya. /dapun riset khalayak dilaksanakan untuk
memperoleh informasi tentang perilaku kesehatan, perilaku komunikasi, serta pola
komunikasi yang disukai sasaran.

2. Peran Promosi Kesehatan !alam Kesehatan Mas"arakat

'enurut inslo# (1%F&) kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni untuk
mencegah penyakit, memperpanjang masa hidup dan meningkatkan derajat kesehatan
melalui usaha3usaha pengorganisasian masyarakat dalam C

3 erbaikan sanitasi lingkungan

3 emberantasan penyakit menular

3 endidikan untuk kebersihan perorangan

3 engorganisasian pelayanan3pelayanan medis dan pera#atan untuk diagnosis dini dan


pengobatan.

3 engembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kehidupan yang
layak dalam memelihara kesehatannya.

$ebagai ilmu kesehatan masyarakat mmpunyai perangkat berupa paradigma, teori,


metode, dan teknologi yang khas, yang telah terbukti keberhasilannya dalam berkontribusi
terhadap upaya meningkatkan derajat kesehatan penduduk. Di sisi lain, mengingat sasaran
kesehatan masyarakat adalah manusia dengan berbagai ciri kepribadian serta
keanekaragaman latar belakang budaya yang unik, maka penerapan ilmu kesehatan
masyarakat memerlukan kreativitas seni, berupa apresiasi terhadap

keragaman individual, kelompok, dan masyarakat. 'engingat bah#a lapangan aktivitas


kesehatan masyarakat adalah promosi dan pencegahan, maka segenap metode, teknik,
upaya, dan seni tersebut harus diarahkan untuk mencegah dan mengendalikan berbagai
penyakit menular, sekaligus mempromosikan perilaku yang selaras dengan kaidah
kesehatan.

Dalam menyelenggarakan misi peningkatan kesehatan dan pencegahan


penyakit, kesehatan masyarakat ditopang oleh berbagai pilar, di antaranya adalah
pendidikan atau promosi kesehatan. endrik <.=lum dalam pandangan klasiknya
menyatakan bah#a derajat kesehatan suatu masyarakat dipengaruhi oleh & faktor yaitu
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan genetik. leh sebab itu, upaya peningkatan
derajat kesehatan masyarakt juga diarahkan kepada & faktor tersebut.

 ntuk meningkatkan derajat kesehatan melalui intervensi faktor lingkungan


adalah dengan memperbaiki lingkungan fisik (penyediaan air bersih, perbaiki pembuangan
tinja, air limbah, pembuangan sampah, dan sebagainya). eningkatan derajat kesehatan
masyarakat melalui intervensi pelayanan kesehatan adalah dengan perbaikan dan
11
peningkatan pelayanan kesehatan sehingga terjangkau oleh masyarakat, baik terjangkau
secara ekonomi maupun secara sosial budaya.

$edangkan peningkatan kesehatan masyarakat melalui intervensi perilaku adalah


dengan pendidikan atau promosi kesehatan. Dengan intervensi promosi kesehatan
diharapkan perilaku masyarakat kondusif bagi kesehatan mereka. <ebih dari itu, pendidikan
atau promosi kesehatan sebenarnya tidak hanya pada faktor perilaku saja, tapi juga
berperan pada faktor lingkungan, pelayanan kesehatan, bahkan juga berperan pada faktor
herediter. Dari pengalaman empiris terbukti, bah#a meskipun masyarakat telah
memperoleh fasilitas sarana air bersih dan jamban keluarga serta fasilitas pelayanan
kesehatan tetapi penggunaan oleh masyarakat itdak maksimal, bahkan tidak digunakan
sama sekali.

al ini disebabkan karena berlum berperannya faktor perilaku yang juga
memerlukan dukungan promosi kesehatan.  ntuk lebih jelasnya dalam konteks teori =lum
dapat dilihat pada gambar diba#ah ini.

12
erilaku sebagai sasaran intervensi mempunyai tiga pedoman, yaitu pengetahuan
(knowledge), sikap (attitude), dan praktik atau tindakan ( practice). $ecaa sederhana,
hubungan antara pajanan informasi (pengetahuan) sampai terbentuknya perilaku dapat
digambarkan sebagaimana bagan berikut+

>erjadinya perubahan perilaku tergantung padaC

3 7umlah dan mutu informasi yang diterima

3 =esarnya lebutuhan untuk berperilaku

$ebagaiman diketahui, perilaku terbentuk melalui dua cara yaitu perilaku yang tidak
direncanakan dan perilaku yang direncanakan. leh karena itu perlu disadari
bah#a perilaku dapat diubah jika ada sejumlah faktor pencetus berupa stimulus,
faktor3faktor pemungkin serta faktor3faktor penguat.

=eberapa rangsangan yang mempengaruhi seseorang untuk berperilaku, di antaranya+

a. 6angsang fisik, yaitu pengalaman yang tidak nyaman ketika tertimpa masalah
kesehatan.

b. 6angsang pengetahuan dan kekha#atiran, yaitu pengalaman bah#a penyakit yang


dideritanya berisiko tinggi terhadap keselamatan ji#anya sehingga muncul sikap bah#a
suatu penyakit harus dicegah.

c. 6angsang keterampilan dan kesadaran terhadap kemampuan diri, yaitu presepsi


khalayak bah#a setiap orang dapat melakukan upaya pencegahan sebab dalam
praktiknya mudah dilakukan.

d. 6angsang mikrososial dari keluarga dan jaringan terdekat, yaitu dorongan dari keluarga
untuk sesegera mungkin mencari pertolongan jika ada anggota yang mengalami
gangguan kesehatan.

e. 6angsang mikrososial norma, program pemerintah dan gerakan masyarakat yaitu


tarikan dari masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan secara teratur satu
minggu sekali.

f. 6angsang ekonomi dan daya beli, yaitu kesadaran pada khalayak bah#a upaya
pencegahan penyakit sangat murah sebag hampir tidak membutuhkan biaya untuk
melaksanakannya.
13

g. 6angsang perilaku saing, yaitu ada tidaknya perilaku lain yang harus dilaksanakn
misalnya pada hari minggu harus selalu memba#a keluarga pesiar. /tas rangsang yang
diterima individu senantiasa ada dua akibat perilaku + melakukan dan tidak melakukan
sesuatu (misalnya memberantas sarang nyamuk.
14

Anda mungkin juga menyukai