Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
OLEH :
DEA PUTRI RAHMADANI
NIM 11161040000015
Disusun Oleh :
Dea Putri Rahmadani
NIM 11161040000015
Pembimbing
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul
Pembimbing
Penguji I Penguji II
Ns. Dini Tryastuti, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom Maftuhah, S.Kp., M.Kep., PhD
Penguji III
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
iv
FACULTY OF HEALTH SCIENCES
NURSING SCIENCE STUDY PROGRAM
SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY JAKARTA
ABSTRACT
v
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
ABSTRAK
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
PENDIDIKAN
1. 2002 – 2004 : TK Aisyah Bustanul Athfal (ABA) 3
2. 2004 – 2010 : SDN 2 Kota Serang
3. 2010 – 2013 : SMPIT Al – Izzah
4. 2013 – 2016 : SMAN 1 Kota Serang
5. 2016 – 2020 : S1 Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
PENGALAMAN ORGANISASI
1. 2010 – 2012 : Anggota Pramuka SMPIT Al – Izzah
2. 2013 – 2015 : Anggota Palang Merah Remaja SMAN 1 Kota Serang
3. 2013 – 2015 : Anggota Pramuka SMAN 1 Kota Serang
4. 2018 – 2019 : Staff Departemen Informasi dan Komunikasi
(INFOKOM) Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
(HMPSIK)
vii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan karunia-Nya.
Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku keyakinan, kekuatan
untuk terus berusaha sebaik mungkin. Dan membekaliku dengan ilmu serta
kemudahan-kemudahan yang engkau berikan, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada junjungan
Rasulullah Muhammad SAW beserta para sahabatnya yang telah menjadi suri
teladan sehingga aku tetap semangat menyusun skripsi ini.
Aku percaya bahwa sebuah doa bisa menjadi pengikat hubungan antar
manusia dan penentram jiwa. Bagiku, sebuah doa adalah tanda cinta dan kasih
sayangku pada mereka yang selalu aku sebut dalam setiap doaku. Mereka yang
tidak akan pernah hilang dari ingatanku dan tidak akan pernah luput dalam
doaku. Mereka yang selalu berjuang untukku, bekerja keras mencari pundi-pundi
rezeki untuk biaya kuliah ku, dan semua kebutuhanku. Lelah dan letih yang
mereka rasakah tak pernah dikeluhkan oleh mereka. Mereka bagaikan malaikat
yang Allah kirimkan kepadaku. Yaps, mereka adalah kedua orangtuaku.
Kupersembahkan skripsi ini kepada papah (Kusna Ramdani) dan
mamah (Dewi Widaningsih).
Kuliah di keperawatan selama empat tahun bukanlah waktu yang singkat
untuk dijalankan. Proses pencarian ilmu untuk bekal kesuksesanku telah ku lewati
hingga sampai ke titik ini. Lelah dan letih yang sering ku rasakan selama ini
maupun berbagai keluhan yang selalu terlontar di mulut ini, seketika hilang jika
teringat akan perjuangan kedua orangtua ku yang tidak akan sebanding dengan
perjuangan ku saat ini. Cara paling ampuh untuk membangkitkan semangatku
adalah dengan pulang ke rumah dan melihat mereka tersenyum.
Pah, mah.. terima kasih telah menjadi sandaran ketika aku lelah, yang
selalu membuka lebar pelukan ketika aku membutuhkan kehangatan, terima kasih
untuk tidak pernah lelah mendengar keluh kesahku selama ini, terima kasih untuk
semua nasehat yang telah kalian berikan dan semua perjuangan kalian untukku.
viii
Kesabaran dan kegigihan kalian tidak ada duanya. Terima kasih telah
menanamkan rasa cinta kasih dalam hatiku dan mengajarkan banyak hal padaku.
Maaf untuk semua kesusahan dan kesalahan yang aku perbuat, maaf jika selama
ini aku belum bisa menjadi anak kebanggaan kalian ataupun harapan kalian. Aku
berharap, skripsi ini bisa menjadi awal kesuksesanku sehingga kedepannya aku
bisa menjadi anak kebanggaan kalian.
ix
KATA PENGANTAR
x
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Ns. Puspita Palupi, M.Kep.,Sp.Kep.Mat yang saya cintai dan amat saya
banggakan selaku Pembimbing Skripsi. Peneliti mengucapkan terimakasih
banyak kepada beliau yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran
seta kesabaran selama membimbing peneliti dan memberikan arahan,
masukan, serta pengetahuan pada peneliti.
6. Ibu Irma Nurbaeti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., Ph.D selaku Dosen Penguji Pakar
Validitas Kuesioner
7. Ibu Maftuhah, S.Kp., M.Kep., PhD dan Ibu Ns. Dini Tryastuti, S.Kep.,
M.Kep., Sp.Kom selaku Dosen Penguji Skripsi.
8. Segenap Bapak dan Ibu Dosen atau Staff Pengajar, pada lingkungan
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu
pengetahuannya kepada peneliti selama duduk pada bangku kuliah.
9. Segenap Jajaran Staff dan Karyawan Akademik dan Perpustakaan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak
membantu dalam pengadaan referensi-referensi sebagai bahan rujukan
skripsi.
10. Kepala Puskesmas dan seluruh Jajaran Staff Puskesmas Rau yang telah
memberi kesempatan bagi peneliti untuk pengambilan data sebagai bahan
rujukan skripsi.
11. Para Kader di Kelurahan Terondol dan Bidan Dewi yang telah membantu
dan memberikan izin bagi peneliti untuk pengambilan data sebagai bahan
rujukan skripsi di BPM (Bidan Praktik Mandiri).
12. Kedua orang tua ku tercinta, Papahku Kusna Ramdani dan Mamahku Dewi
Widaningsih yang senantiasa memberikan dukungan penuh berupa nasihat
yang memotivasi, serta doa yang selalu mengiringi setiap langkah peneliti
sehingga peneliti dapat menyelesaikan pendidikan pada jenjang perguruan
tinggi. Peneliti menyadari bahwa tanpa adanya dukungan serta doa yang
tak henti – hentinya kalian panjatkan, peneliti tidak akan mudah melewati
serta menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
xi
13. Kedua adik laki-laki ku tersayang yaitu Ivan Axel Fadilah dan Evan Hafiz
Ramdani yang turut memberikan semangat dan dukungan kepada peneliti
dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Sahabatku Rofi Afifah yang telah memberikan dukungan, semangat, serta
motivasi dan juga pendengar yang baik untuk setiap curahan kesedihan dan
kebahagiaan saya.
15. Ciwi – Ciwi ku Dee Sinta, Febriyanti, Fitri Fadila, Irma Hardiyanti Setia
Ningsih, Mia Nurjanah, Mutiara Martin, Nina Diana, dan Zulfa Nurmanita
Luthfiyandani selaku Keluarga Kedua saya selama di Ciputat yang telah
menemani selama perkuliahan, selalu ada ketika sedih dan senang, selalu
memberikan keceriaan berupa hiburan disela-sela penat dan lelah,
semangat yang selalu kalian berikan berupa dukungan serta motivasi untuk
peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
16. Teman-teman seperbimbingan yaitu Febriyanti, Siti Nur Aliyah, dan Tsana
Hanifah terimakasih untuk dukungan serta perjuangan kita bersama-sama
dalam penyusunan skripsi ini.
17. Teman-teman seperjuangan saya di Program Studi Ilmu Keperawatan
terutama untuk angkatan 2016 yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-
persatu. Terimakasih atas dukungan, semangat, kenangan dan kebersamaan
yang indah selama ini.
Atas bantuan serta semua dukungan yang telah diberikan, semoga Allah
SWT. Senantiasa membalas dengan pahala yang berlimpah. Peneliti menyadari
bahwa dalam penulisan skripsi ini masih kurang dari sempurna, sehingga penulis
sangat mengharapkan kritik serta saran yang membangun demi kemajuan di masa
yang akan datang. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi pembaca yang mempergunakannya
terutama untuk kemajuaan pendidikan selanjutnya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, Juni 2020
xii
DAFTAR ISI
BAB II ..................................................................................................................... 9
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 9
A. Konsep Kehamilan......................................................................................... 9
xiii
B. HIV Dalam Kehamilan ................................................................................ 14
xiv
E. Penelitian Terkait ......................................................................................... 44
BAB IV ................................................................................................................. 51
METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 51
A. Desain Penelitian ......................................................................................... 51
BAB V................................................................................................................... 63
HASIL PENELITIAN ........................................................................................... 63
BAB VII ................................................................................................................ 84
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 84
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 87
LAMPIRAN .......................................................................................................... 92
xv
DAFTAR TABEL
xvi
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil tentang HIV Dalam Kehamilan dan Voluntary Counseling
and Testing (VCT) HIV Di Kelurahan Terondol Kecamatan Serang
Tahun 2020 ………………………………………………………... 70
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Pengetahuan HIV
Dalam Kehamilan di Kelurahan Terondol Kecamatan Serang Tahun
2020 ………………………………………………………………... 71
Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Pengetahuan
Voluntary Counseling and Testing (VCT) HIV di Kelurahan Terondol
Kecamatan Serang Tahun 2020 …………………………………… 73
xvii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Proses Alur Konseling dan Tes HIV AIDS dalam Buku
PedomanNasional Konseling dan Tes HIV/AIDS Kementerian
Kesehatan RI 2014 ........................................................................33
Bagan 2.2 Kerangka Teori Modifikasi Sukarni (2013), Tando,dkk (2016),
Nasronudin (2014), Kemenkes RI (2015), Notoatmodjo (2014),
Nursalam (2013) ...........................................................................46
Bagan 3.1 Kerangka Konsep ………………………………………………. 47
xviii
DAFTAR SINGKATAN
xix
DAFTAR LAMPIRAN
xx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kehamilan berisiko tinggi menunjukkan semakin
banyak perempuan hamil berisiko memperoleh hasil kehamilan yang
buruk. Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) menjadi salah satu faktor
yang menempatkan kehamilan pada risiko tinggi yang dapat dikaitkan
dengan kecacatan dan penyakit pada neonatus yang meningkat (Bobak,
2010). Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai kesepakatan
pembangunan baru dengan masa berlakunya tahun 2015 hingga 2030 telah
menyusun beberapa tujuan yang termasuk didalamnya tujuan ketiga yaitu
menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh
penduduk di semua usia, menetapkan kesehatan ibu dan bayi menjadi tolak
ukur keberhasilan SDGs di tahun 2030 yaitu mengurangi kematian ibu dan
bayi termasuk mengakhiri epidemi HIV/AIDS (ILO, 2018).
Human Immunodeficiency Virus (HIV) menjadi salah satu
penyebab Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) yang menyerang
sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan Acquired
Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) (Kemenkes RI, 2019). Infeksi
HIV/AIDS berkaitan dengan peningkatan insiden sepsis yang merupakan
kontributor 10% kematian ibu di Indonesia termasuk angka kematian janin
karena transmisi perinatal. Sepsis dapat dicegah dengan melakukan deteksi
dini infeksi, pertolongan persalinan bersih, dan asuhan nifas yang baik
(Prawirohardjo, 2016). Deteksi dini perempuan dengan HIV
memungkinkan pelestarian sistem kekebalan dan pengenalan terapi
antiretroviral sebelum menjadi semakin parah. Ibu hamil dengan positif
HIV akan memiliki beberapa dampak selama kehamilan yaitu keguguran
(aborsi spontan), kelainan janin, kematian perinatal dan neonatal, Intra
Uterine Growth Restriction (IUGR), kelahiran premature, Berat Bayi
Lahir Rendah (BBLR) (Robson, 2012).
1
2
Laporan Bulanan Rekapitulasi Hasil Deteksi Dini HIV Pada Ibu Hamil di
Puskesmas Rau tahun 2019 dari bulan April sampai Oktober 2019,
didapatkan 138 atau 11,51% ibu hamil yang melakukan pemeriksaan VCT
HIV sebanyak 1198 sasaran ibu hamil. Data tersebut menunjukkan bahwa
cakupan pemeriksaan VCT HIV di Puskesmas Rau belum mencapai target
sasaran 100%. Puskesmas Rau membina 3 Kelurahan dengan jumlah ibu
hamil yang melakukan pemeriksaan VCT HIV masih sangat rendah
terdapat di Kelurahan Terondol sebanyak 38 ibu hamil tahun 2019. Jika
ibu hamil yang melakukan pemeriksaan VCT HIV masih sangat rendah,
maka akan menyebabkan kasus HIV/AIDS tidak dapat diketahui secara
dini, sehingga akan menambah angka kejadian penularan HIV/AIDS dari
ibu ke janin.
Angka kejadian penularan HIV/AIDS dari ibu ke janin dapat
dikurangi apabila faktor-faktor pemanfaatan layanan VCT HIV pada ibu
hamil dapat diketahui dan dapat diatasi. Adapun faktor-faktor yang
berhubungan dengan ibu hamil dalam memanfaatkan layanan VCT HIV
yaitu umur, status pekerjaan, sikap ibu hamil, informasi tentang
keberadaan layanan VCT HIV, pendidikan dan pengetahuan (Bangun dan
Rini, 2019). Adapun pengetahuan dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal diantaranya pendidikan, sosial budaya, tingkat kecerdasan,
lingkungan, tingkat emosional dan tingkat ekonomi (Ni’amah dkk , 2017)
Penelitian yang dilakukan Irinyenikan (2019), menyebutkan
mayoritas perempuan berusia antara 30-39 tahun, berpendidikan, dan
menikah pernah mendengar tentang HIV sebesar 97,3% dan yang belum
pernah mendengar sebesar 2,8% tentang HIV. Hal serupa dijelaskan dalam
penelitian Thidor, dkk (2019) mengenai pengetahuan ibu hamil tentang
tentang Prevention Mother To Child Transmission (PMTCT), disebabkan
karena banyaknya program yang bekerja tentang promosi PMTCT tentang
kesadaran HIV yang beredar di masyarakat melalui media massa, booklet,
majalah, lokakarya, radio dan TV lebih banyak diakses oleh perempuan
berpendidikan tinggi. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh
Ermarini (2014) menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang HIV
5
B. Rumusan Masalah
Infeksi HIV menjadi salah satu faktor kehamilan berisiko tinggi yang
dapat menimbulkan berbagai dampak pada ibu dan bayi hingga
menyebabkan kematian. Infeksi HIV pada ibu hamil juga dapat
menyebabkan terjadinya penularan dari ibu ke janin sehingga kasus HIV
pada anak semakin meningkat. Untuk mengatasi hal tersebut,
pemerintahan telah menyusun program yaitu program pencegahan
penularan HIV dari ibu ke anak yang didalamnya terdapat layanan
antenatal terpadu berupa KIA. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) melayani
pemeriksaan untuk deteksi dini HIV pada kehamilan. Deteksi dini HIV
atau VCT HIV ini sangat penting dilakukan karena sebagai upaya
pencegahan primer untuk mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu ke
janin. Namun, VCT HIV tersebut tidak akan berjalan dengan baik jika
kesadaran dan tingkat pengetahuan ibu hamil masih rendah.
Fenomena HIV/AIDS dan Pemeriksaan VCT HIV terutama pada ibu
hamil, masih dianggap tabu bagi lingkungan masyarakat terutama bagi ibu
hamil di Area Wilayah Kerja Puskesmas Rau salah satunya di Kelurahan
Terondol. Berdasarkan hasil studi pendahuluan terkait pengetahuan pada 7
ibu hamil yang belum melakukan pemeriksaan VCT HIV mengatakan
tidak mengetahui mengenai pemeriksaan VCT HIV dan HIV/AIDS dan 3
diantaranya sudah melakukan pemeriksaan VCT HIV tetapi belum
memahami secara jelas tujuan dari pemeriksaan VCT tersebut. Hal ini
terlihat bahwa masih rendahnya pengetahuan mereka mengenai HIV/AIDS
dan pemeriksaan VCT HIV di Area Wilayah Kerja Puskesmas Rau salah
satunya di Kelurahan Terondol. Oleh karena itu, peneliti tertarik
melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Pemeriksaan Voluntary Counseling and Testing (VCT)
HIV Dalam Kehamilan di Kelurahan Terondol Kecamatan Serang Tahun
2020”.
7
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan Voluntary Counseling and
Testing (VCT) HIV Dalam Kehamilan di Kelurahan Terondol
Kecamatan Serang Tahun 2020.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya gambaran karakteristik ibu hamil meliputi umur,
pendidikan, pekerjaan, sumber informasi, pemanfaatan layanan
VCT di Kelurahan Terondol Kecamatan Serang Tahun 2020.
b. Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
HIV Dalam Kehamilan di Kelurahan Terondol Kecamatan Serang
Tahun 2020.
c. Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
pemeriksaan Voluntary Counseling and Testing (VCT) HIV
Dalam Kehamilan di Kelurahan Terondol Kecamatan Serang
Tahun 2020.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
Penelitian ini dapat menjadi bahan sumber rujukan atau
referensi bagi peneliti tentang program pencegahan penularan HIV dari
ibu ke anak dengan melakukan pemeriksaan Voluntary Counseling and
Testing (VCT) HIV sebagai langkah untuk deteksi dini HIV serta dapat
digunakan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan penelitian ini dan dapat digunakan sebagai bahan
informasi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
lebih luas kepada masyarakat umum mengenai pentingnya
melakukan pemeriksaan VCT HIV pada ibu hamil sehingga
masyarakat dapat memanfaatkan layanan klinik VCT dengan baik.
8
A. Konsep Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang selalu terjadi
pada seluruh perempuan. Kehamilan dapat terjadi setelah terjadi nya
proses pertemuan antara ovum dan sperma, kemudian tumbuh dan
berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau
hingga 42 minggu (Nugroho dan Utama, 2014). Kehamilan dapat
dibagi menjadi 3 triwulan (trimester) yaitu kehamilan trimester I pada
usia kehamilan 0 – 12 minggu, trimester II pada usia kehamilan 12 –
28 minggu dan trimester III pada usia kehamilan 28 – 40 minggu
(Mochtar, R., 2012).
2. Adaptasi Fisiologis Pada Kehamilan
Adaptasi maternal adalah cara makhluk hidup menyesuaikan diri
dengan lingkungannya melalui fungsi kerja hormon kehamilan dan
tekanan mekanis yang mengakibatkan membesarnya uterus dan
jaringan lain. Adaptasi ini tujuannya agar dapat memenuhi tuntutan
metabolik kehamilan tubuh manusia, melindungi fungsi fisiologis
normal perempuan, dan menyediakan kebutuhan untuk perkembangan
dan pertumbuhan janin (Bobak, 2010). Berikut adaptasi fisiologis yang
terjadi pada kehamilan menurut Bobak (2010), yaitu :
a. Sistem Reproduksi dan Payudara
1. Uterus
Uterus mengalami pembesaran akibat terjadinya
peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah,
hyperplasia (produksi serabut otot dan jaringan fibroelastis
baru) dan hipertrofi (pembesaran serabut otot dan jaringan
fibroelastis yang sudah ada), dan perkembangan desidua.
Dinding-dinding otot menguat dan menjadi lebih elastis.
Peningkatan aliran darah uterus dan limfe selama minggu-
9
10
5. Sistem musculoskeletal
Selama masa kehamilan adanya peningkatan kadar relaksin
dan mobilitas sendi panggul yang merupakan akibat dari
elastisitas dan perlunakan berlebihan jaringan ikat. Hal tersebut
mengakibatkan terjadinya peningkatan hormon seks steroid
yang bersirkulasi. Adaptasi ini memungkinkan pembesaran
dimensi panggul. Relaksasi ligamen menyebabkan peningkatan
risiko terjadinya cedera punggung. Kemudian dapat
berkontribusi dalam insidensi nyeri punggung dalam kehamilan
(Bobak, 2010).
6. Sistem pernapasan
Untuk mengoptimalkan oksigenasi ibu dan janin, serta
memfasilitasi perpindahan produk sisa CO2 dari janin ke ibu
perlu adanya adaptasi dalam respirasi selama masa kehamilan.
Adanya peningkatan kadar estrogen menyebabkan ligamen
pada kerangka iga berelaksasi sehingga ekspansi rongga dada
meningkat, selain itu keadaan Rahim membesar sehingga
panjang paru-paru berkurang. Oleh karena itu, perempuan
hamil banyak yang mengeluh dyspnea saat istirahat (Bobak,
2010).
3. Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan
Adaptasi psikologis pada kehamilan adalah perilaku perempuan
hamil menyesuaikan diri dengan lingkungannya melalui fungsi kerja
pada organ-organ tubuhnya (Tando,dkk.,2016). Adapun perubahan
psikologis pada kehamilan berdasarkan tahapan trimester kehamilan :
a. Trimester I
Kehamilan trimester pertama merupakan periode adaptasi.
Berikut respon yang muncul :
1. Ketidakyakinan/ketidakpastian
Pada awal kehamilan, perempuan akan merasa tidak yakin
mengenai kehamilannya dan akan mengobservasi seluruh
bagian tubuhnya untuk memastikan perubahan yang terjadi
13
36 kehamilan
risiko sebesar 0,5% per bulan dan usia 13-24 bulan risiko
bertambah lagi sebesar 0,3% per bulan. Mengurangi masa
pemberian ASI dapat mengurangi risiko bayi terinfeksi HIV. Bayi
yang terinfeksi tidak memperlihatkan tanda pada saat lahir, tapi
kurang lebih 15% yang menampakkan gejala serius akan
meninggal dalam satu tahun pertama (Pribadi, dkk., 2015).
3. Tujuan VCT
Menurut Kurniawati dan Nursalam (2011), VCT mempunyai
tujuan sebagai berikut :
a. Sebagai upaya pencegahan HIV/AIDS
b. Sebagai upaya untuk mengurangi kegelisahan, meningkatkan
persepsi/pengetahuan mereka tentang factor-faktor risiko
penyebab seseorang terinfeksi HIV
c. Sebagai upaya pengembangan perubahan perilaku, sehingga secara
dini mengarahkan mereka menuju program pelayanan dan
30
4. Peran VCT
Adapun peran konseling dan tes HIV sukarela (VCT) telah diatur
dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 74 Tahun 2014, yaitu :
a. Meningkatkan kualitas hidup dan perencanaan masa depan seperti
pengasuhan anak
b. Penerimaan status, perawatan diri, komunikasi perubahan perilaku,
dan pencegahan positif
c. Memfasilitasi rujukan (PPIA) Pencegahan Penularan Ibu ke Anak,
akses kesehatan reproduksi, dan kesehatan seksual
d. Memfasilitasi informasi dan rujukan terkait dukungan psikososial
dan akses ekonomi
e. Manajemen dini pemeriksaan infeksi oportunistik dan informasi
pengobatan HIV (ARV)
f. Memberikan dukungan dan perawatan di rumah, komunitas, dan
masyarakat
g. Memberikan pendidikan dan informasi kepada masyarakat untuk
normalisasi HIV dan AIDS
h. Konseling lanjutan
Bagan 2.1 Proses Alur Konseling dan Tes HIV AIDS dalam Buku Pedoman
Nasional Konseling dan Tes HIV/AIDS Kementerian Kesehatan RI 2014
8. Sasaran VCT
Sasaran Voluntary Counseling and Testing (VCT) bukan hanya
pasien penderita HIV/AIDS saja, tetapi semua masyarakat yang
membutuhkan pemahaman diri tentang HIV/AIDS agar dapat
mencegah dirinya dari penularan infeksi penyakit yang lain dan
penularan kepada orang lain. Di klinik VCT, klien bersama dengan
konselor mendiskusikan hal-hal yang terkait dengan informasi akurat
dan lengkap tentang HIV/AIDS, perilaku beresiko, testing HIV dan
pertimbangan yang terkait dengan hasil negative atau positif (Depkes,
2008).
34
D. Teori Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari rasa keingintahuan manusia terhadap
sesuatu untuk meningkatkan derajat kehidupan manusia menjadi lebih
39
2. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012) tingkat pengetahuan di dalam
domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu:
1. Tahu (know)
Tahu dapat diartikan sebagai kemampuan dalam mengingat
suatu materi yang telah diperoleh, dipelajari dan diamati
sebelumnya. Untuk dapat mengukur bahwa seseorang tahu
mengenai apa yang telah dipelajari sebelumnya yaitu dengan
membuktikannya bahwa orang tersebut dapat menyebutkan,
menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagaiannya
mengenai hal-hal yang telah dipelajarinya.
2. Memahami (comprehension)
Memahami dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan
sebagainya mengenai objek atau materi tersebut secara benar.
3. Aplikasi (aplication)
Aplikasi adalah suatu kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada kejadian yang terjadi. Aplikasi di sini
dapat diartikan sebagai aplikasi atau pengguanaan hukum-hukum,
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang
lain.
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di
dalam suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama
lain.
40
5. Sintesis (synthesis)
Sintesis adalah kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan suatu bagian-bagian yang ada di dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru.
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi yang berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justfikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian
tersebut sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sendiri, atau
kriteria-kriteria yang telah ada.
c. Pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan
semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki begitupun
sebaliknya. Dan semakin tinggi tingkat pendidikan maka
semakin baik motivasi yang dimiliki karena pengetahuan dan
wawasan yang dimiliki lebih luas (Nursalam , 2013).
d. Pekerjaan
Pekerjaan adalah kebutuhan yang harus dilakukan terutama
untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya
(Menurut Thomas 2007, dalam Nursalam 2013). Pekerjaan
bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan
cara mencari nafkah yang membosankan berulang dan banyak
tantangan (Frich 1996 dalam Nursalam, 2013).
2. Faktor Eksternal
a. Informasi
Informasi mempengaruhi pengetahuan seseorang jika sering
mendapatkan informasi tentang suatu pembelajaran maka akan
menambah pengetahuan dan wawasannya, sedangkan
seseorang yang tidak sering menerima informasi tidak akan
menambah pengetahuan dan wawasannya (Notoatmodjo,
2014).
b. Paparan media massa
Melalui berbagai media baik cetak maupun elektronika
berbagai informasi dapat diterima oleh masyarakat, sehingga
seseorang yang lebih sering terpapan media masa (televisi,
radio, majalah, pamflet) akan memperoleh informasi yang lebih
hanya dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terpapar
informasi media masa (Notoatmodjo, 2014).
c. Lingkungan
Menurut Notoatmodjo (2014), hasil dari beberapa
pengalaman dan hasil observasi yang terjadi di lapangan
(masyarakat) bahwa perilaku seseorang termasuk terjadinya
42
5. Pengukuran Pengetahuan
Menurut Arikunto (2014), pengukuran pengetahuan dapat
dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi
materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden ke
dalam pengetahuan yang ingin diukur dan disesuaikan dengan
tingkatannya. Jenis pertanyaan yang dapat digunakan unuk pengukuran
pengetahuan dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Pertanyaan subjektif
Penggunaan pertanyaan subjektif dengan jenis pertanyaan
essay digunakan dengan penilaian yang melibatkan faktor subjektif
dari penilai, sehingga hasil nilai akan berbeda dari setiap penilai
dari waktu ke waktu.
44
b. Pertanyaan objektif
Jenis pertanyaan objektif berupa pilihan ganda (multiple
choise), benar atau salah dan pertanyaan menjodohkan yang dapat
dinilai secara pasti oleh penilai.
Menurut Arikunto (2014), cara mengukur pengetahuan dengan
memberikan pertanyaan – pertanyaan, kemudian dilakukan penilaian 1
untuk jawaban benar dan nilai 0 untuk jawaban salah. Penilaian
dilakukan dengan cara membandingkan jumlah skor yang diharapkan
(tertinggi) kemudian dikalikan 100% dan hasilnya persentase
kemudian digolongkan menjadi 3 kategori yaitu :
1. Pengetahuan dikatakan baik bila responden dapat menjawab 76-
100% dengan benar dari total jawaban pertanyaan.
2. Pengetahuan dikatakan cukup bila responden dapat menjawab 56-
75% dengan benar dari total jawaban pertanyaan.
3. Pengetahuan dikatakan kurang bila responden dapat menjawab
<56% dari total jawaban pertanyaan.
E. Penelitian Terkait
1. Penelitian yang dilakukan oleh Anggia Ermarini terkait “Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Layanan VCT Pada Populasi
Berisiko Tinggi HIV/AIDS Di Provinsi Banten Tahun 2013” pada 360
responden menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang HIV
sebagian besar baik (62,2%) sedangkan pengetahuan mengenai VCT
sebagian besar responden (80,6%) kurang memahami VCT. Dan hasil
pemanfaatan layanan VCT menunjukkan responden dengan
pengetahuan HIV baik (65,2%) memanfaatkan layanan VCT dan
responden dengan pengetahuan HIV kurang baik (69,9%)
memanfaatkan layanan VCT. Hasil dari penelitian ini disimpulkan
bahwa semakin baik pengetahuan responden tentang HIV tidak akan
menjamin responden tersebut akan memanfaatkan layanan VCT.
2. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fina Sancaya Rini (2019) terkait
“Characteristics of Pregnant Mother That Voluntary Counseling and
Testing Examination In Puskesmas Cijeruk, Bogor District” pada
45
F. Kerangka Teori
Faktor risiko terinfeksi HIV
Adaptasi ialah hubungan seksual tidak
Adaptasi
aman, transfusi,penggunaan
Fisiologis Psikologis
jarum suntik bersamaan, IMS
Pencegahan
VCT Layanan antenatal
penularan HIV
(Voluntary terpadu termasuk
dari ibu ke anak
Counselling konseling dan tes HIV
and Testing)
Pengetahuan Faktor-faktornya
yaitu umur,
Tahapan pendidikan,pekerj
pelayanan VCT : aan,pengalaman,
informasi.
1. Konseling
pratest
2. Tes HIV
3. Konseling Baik Cukup Kurang
pascatest
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan didasari atas pemikiran pada
penelitian yang telah dirumuskan dari observasi dan tinjauan pustaka.
Kerangka konsep menjelaskan hubungan dan keterkaitan baik variabel
penelitian maupun variabel pengganggu yang dijelaskan secara mendalam
dengan permasalahan yang diteliti sehingga dapat dijadikan dasar untuk
menjawab permasalahan penelitian (Ariani, 2014). Kerangka konsep
penelitian merupakan kerangka hubungan antara konsep-konsep yang akan
diukur atau diamati melalui penelitian yang akan dilakukan (Riyanto,
2017).
Berdasarkan penjelasan kerangka konsep pada studi pustaka, maka
peneliti membuat kerangka konsep untuk memudahkan dalam memilih
desain penelitian serta mengidentifikasi konsep yang sesuai dengan
penelitian. Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian maka
kerangka konsep pada penelitian ini terdapat satu variabel yaitu tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan VCT. Adapun tabel kerangka
konsep penelitian sebagai berikut :
47
48
B. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi dari variabel – variabel yang akan diteliti secara operasional di lapangan. Definisi
operasional bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel – variabel yang akan diteliti
serta untuk pengembangan instrumen (Riyanto, 2017).
Pendidikan Nasional)
3 Pekerjaan Kegiatan sehari-hari yang Google Formulir dan 1. Tidak Bekerja Nominal
dilakukan responden sebagai Lembar Kuesioner 2. Bekerja
usaha untuk mendapatkan (UU RI No. 13 Tentang
penghasilan dalam memenuhi Ketenagakerjaan)
kehidupan sehari-hari
4 Sumber Informasi Informasi yang diperoleh ibu Google Formulir dan 1. Tenaga kesehatan Nominal
hamil tentang HIV Dalam Lembar Kuesioner 2. Media masa (sosmed,
Kehamilan dan pemeriksaan VCT internet,dll)
3. Teman
4. Keluarga
5. Tidak tahu
(Ariani, 2014)
5 Pemanfaatan Mendatangi atau mengunjungi Google Formulir dan 1. Ya Nominal
layanan VCT klinik VCT dan melakukan Lembar Kuesioner 2. Tidak
pemeriksaan serta konseling
Pengetahuan
1 Pengetahuan Kemampuan responden dalam Google Formulir dan 1. Pengetahuan baik bila Ordinal
tentang HIV menjawab pertanyaan terkait HIV Lembar Kuesioner responden dapat menjawab
50
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif
dengan desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk
menjelaskan atau menggambarkan variabel – variabel yang ada dalam
penelitian berdasarkan hasil dari penelitian yang diambil dari populasi
secara sistematis dan akurat (Sujarweni, 2014). Data hasil penelitian
disajikan dalam bentuk deskriptif agar pembaca dapat memahami data
tersebut dengan mudah (Dharma, 2011).
Pemilihan desain ini didasarkan pada tujuan penelitian, yaitu untuk
mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan
Voluntary Counseling and Testing (VCT) HIV dalam kehamilan di
Kelurahan Terondol Kecamatan Serang Tahun 2020.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Terondol Kecamatan Serang.
Ada 3 Kelurahan binaan yang menjadi Wilayah Kerja Puskesmas Rau
Kota Serang yaitu Kelurahan Cimuncang, Terondol dan Kaligandu. Lokasi
pengambilan data penelitian akan dilakukan di Kelurahan Terondol.
Kelurahan Terondol dipilih peneliti karena di Kelurahan ini ibu hamil
yang melakukan pemeriksaan VCT HIV nya masih sedikit dan lokasinya
dekat dengan tempat tinggal peneliti. Sedangkan lokasi untuk uji validitas
dan reliabilitas kuesioner akan dilakukan di Kelurahan Cimuncang. Waktu
pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga Mei 2020.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh objek dalam suatu penelitian baik
berbentuk manusia, makhluk hidup, benda mati ataupun benda abstrak
yang mempunyai karakteristik tertentu dan telah ditetapkan oleh
peneliti untuk diteliti kemudian ditarik kesimpulannya (Ariani, 2014).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Kelurahan
51
52
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan segala bentuk alat atau media
yang digunakan untuk memperoleh, mengelola, dan menginterpretasikan
informasi dari para responden yang dilakukan dengan pola pengukuran
yang sama (Nasir, 2014). Penelitian ini menggunakan instrumen berupa
kuesioner dengan jenis pertanyaan tertutup. Kuesioner ini diberikan
kepada seluruh ibu hamil di Kelurahan Terondol Kecamatan Serang untuk
mendapatkan data pengetahuan tentang HIV dalam kehamilan dan VCT.
Kuesioner ini diberikan kepada responden secara online dalam bentuk
google formulir yang dapat diakses pada
https://forms.gle/oUaizdyqaZksWnQ88 dan menggunakan lembar
kuesioner yang dilakukan di BPM (Bidan Praktik Mandiri) dan dengan
bantuan kader saat kunjungan rumah.
Dalam pembuatan kuesioner penelitian ini digunakan modifikasi
dari instrumen penelitian :
1. Modifikasi dari kuesioner penelitian Anggia Ermarini (2014) terkait
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Layanan
VCT Pada Populasi Berisiko Tinggi HIV/AIDS Di Provinsi Banten.
Kuesioner tentang pengetahuan VCT (3-9).
2. Kuesioner tentang pengetahuan HIV dalam kehamilan dibuat dari
tinjauan teori pada Bab 2.
Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan
kisi-kisi. Kisi – kisi dari instrumen dalam penelitian sebagai berikut :
HIV/AIDS dan
VCT
3. Pemanfaatan
layanan VCT 1 A.9
dapat berisiko
terinfeksi HIV
A7 Bayi yang lahir dari Kalimat diperbaiki Bayi yang lahir dari
ibu penderita HIV ibu penderita HIV
yang belum yang belum
mengkonsumsi mendapatkan terapi
antiretroviral (ARV) antiretroviral
tidak akan terinfeksi (ARV) akan
HIV menurunkan risiko
penularan HIV
A8 Ibu yang terinfeksi Kalimat tidak
HIV sangat dianjurkan korelasi dengan
untuk menyusui ibu hamil. (kalimat DIHILANGKAN
bayinya dihilangkan)
A13 Saya mengetahui Tambahkan Saya mengetahui
bahwa dengan dengan bahwa dengan
mengikuti program perlindungan ibu- mengikuti program
Pencegahan anak, ibu ke Pencegahan
Penularan HIV dari tenaga kesehatan Penularan HIV dari
Ibu ke Anak (PPIA), yg menolong Ibu ke Anak (PPIA),
kasus penularan HIV persalinan. kasus penularan
dari ibu ke anak akan (kalimat HIV dari ibu ke
menurun diperbaiki) anak dan ibu ke
tenaga kesehatan
yang menolong
persalinan akan
menurun
B1 VCT merupakan Ditaambahkan tes VCT HIV
layanan konseling dan belum tentu merupakan layanan
tes sukarela untuk hasilnya positif. konseling dan tes
mengetahui status (kalimat sukarela untuk
HIV/AIDS dan salah diperbaiki) mengetahui status
satu pemeriksaan HIV/AIDS dan
kehamilan untuk salah satu
deteksi dini HIV pemeriksaan
kehamilan untuk
deteksi dini HIV
(tes ini belum tentu
hasilnya positif)
B8 Setelah hasil tes Ditambahkan baik Setelah hasil tes
keluar, saya akan tes negative atau keluar (baik
diberikan penjelasan positif. (kalimat hasilnya positif
57
(√ )
Keterangan :
: koefisien korelasi biserial antara skor butir soal nomor i dengan
skor total
: rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal
nomor i
: rata-rata skor total semua responden
: standar deviasi skor total semua responden
: proporsi jawaban yang benar untuk butir soal nomor i
: proporsi jawaban yang salah untuk butir soal nomor i
Keputusan uji :
Bila r hitung (r person) ≥ r tabel artinya pertanyaan tersebut valid
Bila r hitung (r person) < r tabel artinya pertanyaan tersebut tidak valid
58
2. Lembar Kuesioner
a. Lembar kuesioner disebarkan pada ibu hamil yang berkunjung ke
BPM (Bidan Praktik Mandiri) dan melalui kader dengan tetap
mematuhi protokol kesehatan terhadap pencegahan penularan covid
19 yaitu dengan menggunakan masker dan cuci tangan sebelum
pengisian kuesioner atau menggunakan handsanitizer terlebih
dahulu bagi responden, kader, dan peneliti
b. Peneliti menemui kader untuk memberikan kuesioner beserta
penjelasan pengisian kuesioner dan juga memberikan masker dan
handsanitizer untuk kader dan responden
c. Peneliti memberikan penjelasan kepada responden dan kader
mengenai tujuan dan manfaat pada penelitian ini, cara mengisi
kuesioner, dan prosedur pencegahan penyebaran covid 19
d. Setelah responden dan kader memahami, maka peneliti memberikan
lembar kuesioner tersebut kepada responden dan kader
e. Peneliti menganjurkan kader untuk memastikan responden mengisi
kuesioner secara lengkap
f. Setelah kuesioner terkumpul dan terisi semua, peneliti melakukan
pengolahan data dan dianalisis.
H. Etika Penelitian
Penelitian ini berhubungan langsung dengan manusia sebagai subjek
penelitian, maka sangat penting bagi peneliti untuk memahami prinsip –
prinsip etika penelitian. Menurut Hidayat (2012), etika penelitian yaitu :
a. Tanpa nama (Anonimity)
Etika keperawatan dalam penelitian yaitu memberikan jaminan
dalam privasi responden. Oleh karena itu, peneliti hanya
mencantumkan kode atau inisial nama dalam penulisan nama
responden di lembar kuesioner.
b. Beneficence
Peneliti berusaha agar penelitian dapat mengandung prinsip
kebaikan (promote good). Dengan memberikan manfaat penelitian
yang baik seperti yang telah tertera dalam BAB 1.
63
c. Kerahasiaan (Confidentiality)
Identitas atau hasil pengisian kuesioner oleh responden tidak akan
disebar luaskan kepada siapapun kecuali atas izin responden. Untuk
itu, peneliti menjamin kerahasiaan responden dengan memusnahkan
data yang diperoleh dari responden setelah peneliti melakukan
pengolahan data. Data yang diperoleh tersebut hanya berbentuk
kelompok data yang tersusun untuk diuraikan dalam hasil penelitian.
d. Nonmaleficence
Responden hanya diminta untuk melakukan pengisian kuesioner
secara lengkap tanpa adanya intervensi. Penelitian ini tidak akan
menimbulkan kerugian apapun termasuk fisik dan psikis.
BAB V
HASIL PENELITIAN
63
64
≥ 35 tahun 7 12,1%
Total 58 100,0%
Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa dari 58 ibu hamil yang diteliti
didapatkan sebagian besar ibu hamil berumur 20 sampai dengan 35 tahun
yaitu sebanyak 50 ibu hamil (86,2%).
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pengelompokkan responden berdasarkan kategori pendidikan
digambarkan pada tabel 5.2 berikut :
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Pada Ibu
Hamil di Kelurahan Terondol Kecamatan Serang Tahun 2020
Usia Frekuensi (n) Persentase (%)
Pendidikan dasar ( SD/MI 31 53,4%
dan SMP/MTs)
Total 58 100,0%
Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa dari 58 ibu hamil yang diteliti
didapatkan sebagian besar dengan pendidikan terakhir berada pada jenjang
pendidikan dasar yaitu sebanyak 31 ibu hamil (53,4%).
66
Bekerja 5 8,6%
Total 58 100,0%
tentang
HIV/AIDS Media Massa 23 39,7%
(social
media,dll)
Teman 3 5,2%
Tidak Tahu 11 19,0%
Belum 47 81,0%
Total 58 100,0%
Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa dari 58 ibu hamil yang diteliti
didapatkan sebagian besar belum melakukan pemeriksaan Voluntary
Counseling and Testing (VCT) HIV dalam kehamilan yaitu sebanyak 47
ibu hamil (81,0%).
69
Tabel 5.9
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Pengetahuan
HIV Dalam Kehamilan di Kelurahan Terondol
Kecamatan Serang Tahun 2020
Jawaban
Pernyataan Benar Salah
N (%) N (%)
1. HIV merupakan penyakit menular seksual 54 4
(93,1%) (6,9%)
2. HIV dapat menyebabkan terjadinya AIDS, 45 13
jika tidak dilakukan perawatan dan (77,6%) (22,4%)
pengobatan
3. HIV dapat menular dengan cara 50 8
berhubungan seksual dengan pasangan (86,2%) (13,8%)
berisiko tinggi tanpa menggunakan kondom
4. HIV dapat menular dengan cara 40 18
menggunakan alat makan atau minum secara (69,0%) (31,0%)
bersama-sama dengan seseorang yang sudah
terinfeksi HIV
5. Seseorang yang pernah menerima transfusi 46 12
darah berulang – ulang tanpa adanya tes (79,3%) (20,7%)
penapisan (skrining) dapat berisiko
terinfeksi HIV
6. HIV dapat terjadi pada ibu hamil 43 15
(74,1%) (25,9%)
72
risiko penularan HIV” yang menjawab salah 50,0%, dan pernyataan nomor
9 mengenai “Lamanya proses persalinan pada ibu yang terinfeksi HIV
akan mengurangi risiko penularan HIV dari ibu ke anak” yang menjawab
salah 56,9%.
Tabel 5.10
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Pengetahuan
Voluntary Counseling and Testing (VCT) HIV di Kelurahan Terondol
Kecamatan Serang Tahun 2020
Jawaban
Pernyataan Benar Salah
N (%) N (%)
1. VCT HIV merupakan layanan konseling dan 37 21
tes sukarela untuk mengetahui status (63,8) (36,2%)
HIV/AIDS dan salah satu pemeriksaan
kehamilan untuk deteksi dini HIV (tes ini
belum tentu hasilnya positif)
2. Saya mengetahui bahwa dengan mengikuti 28 30
tes dan konseling HIV/AIDS sukarela atau (48,3%) (51,7%)
Voluntary Counseling and Testing (VCT)
HIV seseorang dapat mengetahui status HIV
nya
3. Saya mengetahui bahwa rumah sakit, pusat 40 18
kesehatan masyarakat, klinik KIA dapat (69,0%) (31,0%)
melayani tes dan konseling HIV/AIDS
74
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
1. Umur
Umur adalah lamanya hidup dalam tahun yang dihitung sejak lahir.
Semakin bertambahnya umur maka rasa tanggung jawab dan tingkat
kematangan seseorang akan meningkat seiring dengan meningkatnya
kedewasaannya. Sehingga seseorang mampu mengambil keputusan,
mengendalikan emosi, berfikir rasional, dan sikap toleransi tehadap orang
lain berjalan baik, serta seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan
bekerja Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwa
(Nursalam, 2013). Umur yang dimaksud dalam penelitian ini adalah usia
ibu hamil saat dilakukan penelitian.
Hasil penelitian didapatkan pada ibu hamil di Kelurahan Terondol
Kecamatan Serang didominasi oleh ibu hamil yang berada pada umur 20
sampai dengan 35 tahun sebanyak 86,2%. Umur ibu hamil yang termuda
yaitu 19 tahun dan yang tertua yaitu 40 tahun.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Nurmasari (2015)
di Puskesmas Sleman Yogyakarta menunjukkan bahwa sebagian besar
karakteristik ibu hamil berdasarkan umur berada diumur 20-35 tahun yaitu
sebanyak 52 (72,2%) responden dan sebagian kecil responden berumur <
20 tahun yaitu sebanyak 4 (5,6%). Sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Sofiyanti (2016) di wilayah kerja Puskesmas Bergas dan
76
77
3. Pekerjaan
Pekerjaan adalah kebutuhan yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya (Menurut Thomas
2007, dalam Nursalam 2013).
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ibu hamil di
Kelurahan Terondol Kecamatan Serang menunjukkan sebagian besar ibu
hamil tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 91,4%.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Bangun (2019) di
Puskesmas Tapian Dolok bahwa mayoritas responden tidak bekerja yaitu
sebanyak 26 ibu hamil (52%). Dan didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Mariana (2013) di Puskesmas Kota Makasar bahwa
responden yang bekerja jauh lebih rendah yaitu 28 ibu hamil (12%)
dibandingkan yang tidak bekerja sebanyak 202 responden (88%). Ibu
hamil yang tidak bekerja akan mempengaruhi tingkat pengetahuan, sebab
status pekerjaan berpotensi mempengaruhi pengetahuan seseorang dalam
pemanfaatan layanan kesehatan, dimana wanita yang bekerja memiliki
kemungkinan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik
karena pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan dari lingkungan
pekerjaannya dibandingkan dengan wanita yang tidak bekerja. Mubarak
(2011) menjelaskan bahwa lingkungan pekerjaan dapat membuat
seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
4. Sumber Informasi
Informasi mempengaruhi pengetahuan seseorang jika sering
mendapatkan informasi tentang suatu pembelajaran maka akan menambah
pengetahuan dan wawasannya, sedangkan seseorang yang tidak sering
menerima informasi tidak akan menambah pengetahuan dan wawasannya
(Notoatmodjo, 2014).
Hasil penelitian berdasarkan karakteristik responden mengenai
informasi tentang HIV/AIDS dari 58 ibu hamil sebagian besar pernah
mendengar tentang HIV/AIDS yaitu sebanyak 47 ibu hamil (81,0%). Hal
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irinyenikan TA (2019)
79
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ali dan Osman (2014) di
Kassala, Sudan Timur pada 1017 perempuan hamil dengan 962 perempuan
hamil menyetujui untuk melakukan VCT HIV. Namun, hanya 400 (39,3%)
perempuan yang melakukan VCT HIV dan 617 (60,7%) tidak melakukan
VCT HIV. Penelitian yang dilakukan oleh Mariana (2013) juga
menyebutkan bahwa sebagian besar respondennya tidak memanfaatkan
layanan VCT HIV yaitu sebanyak 140 ibu hamil (60,9%).
Pemanfaatan layanan VCT HIV pada ibu hamil artinya ibu hamil
tersebut telah mendapatkan suatu pengalaman dari layanan VCT HIV.
Pengalaman tersebut sebagai sumber pengetahuan, atau pengalaman itu
merupakan sebuah cara untuk memperoleh suatu kebenaran dalam
pengetahuan. Notoatmodjo (2014) menjelaskan bahwa pengalaman pribadi
dapat dijadikan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan.
dan Irnawati (2017) di Kabupaten Pati bahwa sebagian besar ibu hamil
memiliki pengetahuan cukup sebanyak 29 ibu hamil (48,3%) tentang
HIV/AIDS dan VCT. Pengetahuan tentang HIV/AIDS menjadi salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang terhadap VCT HIV,
sehingga keduanya saling berkaitan. Penelitian yang dilakukan oleh Mariana
(2013) juga menyebutkan bahwa sebagian besar respondennya memiliki
pengetahuan cukup sebanyak 126 ibu hamil (54,8%) tentang HIV/AIDS dan
layanan VCT HIV. Pengetahuan seseorang terhadap HIV/AIDS dan VCT HIV
menjadi faktor yang diperlukan untuk memacu ibu hamil dalam
memanfaatkan pelayanan kesehatan khususnya yang berkaitan dengan status
HIV/AIDS. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 21/2013 tentang
penanggulangan HIV/AIDS menyebutkan bahwa semua ibu hamil didaerah
epidemik meluas dan terkonsentrasi wajib mendapat tes HIV/VCT HIV
(Kemenkes RI, 2015). Oleh karena itu, pengetahuan mengenai HIV/AIDS dan
VCT HIV sangat berpengaruh karena untuk memacu ibu hamil dalam
memanfaatkan pelayanan kesehatan.
1. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang HIV Dalam
Kehamilan
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa responden yang
mempunyai pengetahuan tentang HIV dalam kehamilan sebagian besar
memiliki pengetahuan cukup yaitu 38 ibu hamil (65,5%). Dalam penelitian
ini ibu hamil cukup banyak yang belum mengetahui dan memahami
mengenai pengetahuan HIV dalam kehamilan terutama mengenai faktor
risiko terinfeksi HIV, penularan HIV/AIDS dan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap HIV dalam kehamilan. Hal ini didukung dengan
penelitian yang dilakukan oleh Thidor dan August (2019) di RS
Pendidikan Juba, Sudan Selatan Afrika yang menyimpulkan bahwa
pengetahuan ibu hamil tentang HIV/AIDS adalah berpengetahuan cukup.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setyowati,dkk
(2017) di Puskesmas Ngronggo Kota Kediri, yang menyebutkan bahwa
sebagian besar pengetahuan ibu hamil tentang HIV/AIDS berpengetahuan
cukup (60%). Namun, hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang
82
C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini.
Keterbatasan penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
a. Dalam kondisi yang saat ini terjadi yaitu adanya pandemi covid 19 ini,
penelitian yang seharusnya bisa dilakukan dengan ruang lingkup luas
dengan jumlah sampel yang banyak pun tidak dapat terealisasikan.
Sehingga, ruang lingkup pada penelitian ini hanya mencakup satu
Kelurahan saja, dengan sampel yang tentunya terbatas dan waktu yang
lebih lama dalam proses pengambilan data. Penyebaran kuesioner pun,
harus dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu dengan menggunakan
google formulir, dan lembar kuesioner di BPM (Bidan Praktik Mandiri)
serta dengan bantuan kader dengan tetap mengikuti prosedur kesehatan
yaitu menggunakan masker dan mencuci tangan terlebih
dahulu/menggunakan handsanitizer bagi peneliti, kader dan responden
guna mencegah terjadinya penyebaran infeksi covid 19.
b. Kuesioner yang digunakan untuk penelitian ini belum baku, sehingga
peneliti membuat kuesioner dengan menggunakan teori-teori yang telah
didapatkan.
c. Kurangnya referensi yang didapatkan mengenai pengetahuan terhadap
pemeriksaan Voluntary Counseling and Testing (VCT).
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif yang dilakukan di
Kelurahan Terondol Kecamatan Serang. Jumlah responden yang
didapatkan sebanyak 58 ibu hamil. Hasil penelitian ini menggambarkan
karakteristik responden dan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
pemeriksaan Voluntary Counseling and Testing (VCT) HIV dalam
kehamilan di Kelurahan Terondol Kecamatan Serang.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar ibu hamil
di Kelurahan Terondol Kecamatan Serang berumur 20 sampai dengan 35
tahun yaitu sebanyak 86,2%. Dari segi pendidikan, sebagian besar ibu
hamil berada pada jenjang pendidikan dasar sebanyak 53,4%. Dan lebih
banyak ibu hamil yang tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga yaitu
91,4%.
Ibu hamil yang pernah mendengar tentang HIV/AIDS sebanyak
81,0% dan sebagian besar memperoleh sumber informasi tentang
HIV/AIDS dari media massa sebanyak 39,7%. Dan 58,6% ibu hamil
belum pernah mendengar tentang pemeriksaan Voluntary Counseling and
Testing (VCT) HIV dalam kehamilan yang sebagian besar ibu hamil
memperoleh sumber informasi tentang pemeriksaan Voluntary Counseling
and Testing (VCT) HIV dalam kehamilan dari tenaga kesehatan sebanyak
36,2%. Dilihat dari pemanfaatan layanan VCT pada ibu hamil di
Kelurahan Terondol Kecamatan Serang, lebih banyak ibu hamil yang
belum melakukan pemeriksaan Voluntary Counseling and Testing (VCT)
HIV dalam kehamilan yaitu sebanyak 81,0%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 58 ibu hamil yang
diteliti pengetahuannya tentang pemeriksaan Voluntary Counseling and
Testing (VCT) HIV Dalam Kehamilan secara keseluruhan yaitu sebagian
besar ibu hamil memiliki pengetahuan yang cukup sebanyak 27 ibu hamil
(46,6%), sedangkan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik sebanyak
84
85
87
88
LAMPIRAN
93
Serang, 2020
Peneliti
Nama (inisial) :
Alamat :
No.Hp :
Serang, 2020
Responden
(………….....................)
Tanda tangan
105
KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
PEMERIKSAAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) HIV
DALAM KEHAMILAN DI KELURAHAN TERONDOL
KECAMATAN SERANG TAHUN 2020
No Reponden :
Petunjuk Pengisian Kuesioner :
1. Sebelum anda memulai, bacalah “Basmallah” terlebih dahulu.
2. Bacalah pertanyaan dan pernyataan pada lembar kuesioner dengan baik
dan teliti.
3. Berilah tanda (√) pada kolom yang sudah disediakan.
4. Isilah pertanyaan dan pernyataan pada lembar kuesioner sesuai kenyataan
yang sebenarnya. Kemudian, periksalah kembali jawaban anda dan
pastikan semua nomor telah terisi.
5. Sebelum lembar kuesioner dikumpulkan, bacalah “Hamdallah”.
~Selamat Mengerjakan~
2. SD
3. SLTP/SMP
4. SLTA/SMA
106
5. Perguruan Tinggi
2. Pegawai Swasta
3. Pedagang
5. Lain-Lain…….
2. Media Massa
3. Teman
4. Keluarga
5. Tidak Tahu
5. Tidak Tahu
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.776 16
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.459 6
113
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Statistics
Sumber Informasi Sumber Pemanfaatan
Pendidikan Informasi tentang VCT Informasi tentang Layanan VCT
Umur Ibu Terakhir Ibu Pekerjaan Informasi tentang tentang HIV Dalam VCT HIV Dalam HIV Dalam
Hamil Hamil Ibu Hamil HIV/AIDS HIV/AIDS Kehamilan Kehamilan Kehamilan
N Valid 58 58 58 58 58 58 58 58
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
B. PENGETAHUAN
Ibu hamil yang terinfeksi HIV tidak perlu mengkonsumsi obat HIV
(antiretroviral)
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Benar 18 31.0 31.0 31.0
Salah 40 69.0 69.0 100.0
Total 58 100.0 100.0
123
Setelah hasil tes keluar (baik hasilnya positif ataupun negatif), saya
akan diberikan penjelasan kembali (konseling post test)
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 16 27.6 27.6 27.6
Benar 42 72.4 72.4 100.0
Total 58 100.0 100.0
Jika hasil tes HIV negatif, seseorang tetap harus kembali lagi 3
bulan kemudian untuk memastikan kembali hasil dari tes HIV
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 34 58.6 58.6 58.6
Benar 24 41.4 41.4 100.0
Total 58 100.0 100.0
128
Lampiran 8 : Dokumentasi
1. Proses pengambilan data saat di BPM (Bidan Praktik Mandiri)