PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan masa dimasa adanya perubahan secara fisik psikologis
dan psikososial yang sangat pesat. Sedangkan pada remaja putri ditandai dengan
kematangan organ seksual dan terjadinya kemampuan untuk reproduksi. Salah
satu yang menjadi ciri untuk menandakan pubertas pada remaja putri yaitu
dengan menstruasi. Menstruasi pertama kali biasanya dialami oleh anak
perempuan yang berusia 12 tahun-13 tahun, namun terjadinya menstruasi bisa
juga lebih dini atau lebih lambat. Terjadinya menstruasi sangatlah penting
khususnya bagi kesehatan repoduksi wanita (Laila,2011). Menstruasi merupakan
pendarahan teratur dari uterus sebagai tanda bahwa alat kandung telah berfungsi
matang. Dismenore merupakan suatu fenomena simptomatik meliputi nyeri
abdomen, kram, merasa mual muntah dan sakit pungung (Pramardika & Dewi
2019). Saat ini masih banyak remaja putri yang mengalami dismenore.
TINJAUAN TEORI
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa
nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah
spasme otot dan memberikan rasa hangat pada daerah tertentu (Uliyah & Hidayat,
2008 dalam Sulistyarini, 2017).
2.1.7 Sasaran
Menurut Wahit,dkk, 2015
a. Klien dengan perut kembung
b. Klien yang kedinginan, misalnya, akibat narkose, iklim, dan sebagainya.
c. Klien yang mengalami radang, misalnya, radang persendian, adneksitis,
dan lain-lain
d. Kekejangan otot (spasmus)
e. Adanya abses (bengkak) akibat suntikan
f. Tubuh dengan abses, hematom
2.1.8 Kegunaan Kompres Hangat
Menurut Wahit,dkk, 2015
a. Untuk demam
b. Untuk cedera lama/kondisi kronis bisa membantu membuat relaks,
mengurangi tekanan pada jaringan, serta merangsang aliran ke darah
tersebut.
c. Untuk pengobatan nyeri dan merelaksasi otot-otot yang tegang tetapi tidak
boleh digunakan untuk yang cedera akut atau ketika masih ada bengkak,
karena panas dapat memperparah bengkak yang sudah ada
d. Untuk mereka yang perutnya kembung dan yang mempunyai sakit radang
sendi.
Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama
menstruasi. Dysmenorrhea berasal dari bahasa Yunani yaitu dys yang berarti
sulit/menyakitkan /abnormal, meno berati bulan, dan rrhea berarti aliran. Maka
jika diartikan secara keselurahan, dismenore adalah aliran bulan yang
menyakitkan atau tidak normal. Dismenore ini sering terjadi pada perut bagian
bawah, tetapi tidak hanya itu pada beberapa, pinggang, panggul, otot paha atas,
hingga betis(Laila,2011).
Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama
menstruasi( Nugroho, 2014)
Dismenore atau nyeri haid merupakan salah satu keluhan ginekologi yang paling
umum pada perempuan muda yang datang ke klinik atau dokter. Hampir semua
perempuan mengalami rasa tidak nyaman selama haid, seperti rasa mual, pusing,
bahkan pingsan(Anurogo & Wulandari, 2011)
A. Dismenore Primer
Dismenore Primer adalah nyeri haid yang di jumpai tanpa kelainan pada
alat-alat genitalia yang nyata. Dismenore primer terjadi beberapa waktu setelah
menarche biasanya setalah 12 bulan atau lebih. Oleh karena siklus –siklus haid
pada bulan-bulan pertama setelah menarche umumnya berjenis anovulatoar atau
bersama-sama dengan pemulaan haid dan berlangsung untuk beberapa hari. Sifat
rasa nyeri yang dirasakan oleh perempuan yang sedang mengalami nyeri haid
lokasi nyeri biasanya dibagian perut bawah, tetapi dapat menyebar kedaerah
pinggang dari paha. Bersamaan dengan rasa nyeri dapat dijumpai rasa mual,
muntah, sakit kepala, diarea ,iritabilitas, dan sebaginya (Sukrani dan Margareth,
2013).
B. Dismenore Sekunder
Dismenore sekunder adalah nyeri saat mentruasi yang disebabkan oleh
kelianan ginekologi atau kandungan pada umumnya terjadi pada wanita yang
berusia 25 tahun (Sukarni dan Margeretha, 2013). Dismenore sekunder
merupakan sebuah kelianan secara anatomi pada organ reproduksinya yang
mengakibatkan seorang perempuan mengalami nyeri haid (Pramardika dan Dewi,
2019). Dismenore sekunder biasanya ditemukan jika terdapat penyakit atau
kelainan pada alat reproduksi. Nyeri dapat terasa sebelum,selama ,dan sesudah
menstruasi. Dismenore sekunder sering ditemukan pada wanita yang berusia 20
tahun (Laila,2011).
A.Dismenore primer
Dismenore primer hampir selalu terjadi saat siklus ovulasi (Ovulatory cycles) dan
biasanya muncul dalam setahun setelah haid pertama. Pada dismenore primer
klasik, nyeri dimulai bersamaan dengan onset haid atau hanya sesaat sebelum haid
dan bertahan atau menetap selama 1-2 hari.Nyeri dideskripsikan sebagai
spasmodik dan menyebar kebagian belakang punggung atau paha atas atau tengah.
Nyeri dengan pola yang berbeda didapatkan pada dismenore sekunder yang
terbatas pada onset haid.Ini biasanya berhubungan dengan perut besar atau
kembung, pelvis terasa berat, dan nyeri punggung. Secara khas,nyeri meningkat
secara progresif selama fase luteal dan akan memuncak sekitar onset haid.
a. Onset pada usia sekitar 20-30 tahun,setelah siklus haid yang relatif
tidak nyeri dimasa lalu.
b. Infertilitas.
c. Darah haid banyak atau pendarahan yang tidak teratur.
d. Rasa nyeri saat berhubungan seks.
e. Vaginal discharge (keluar cairan yang tidak normal dari vagina).
f. Nyeri perut bawah atau pelvis selama waktu haid.
g. Nyeri yang tidak berkurang dengan terapi NSAID.
Krakterisktik dismenore sekunder menurut Ali Badziad (2003) dalam Anurogo
tahun (2011)
a. Lebih sering ditemukan pada usia tua dan setalah dua tahun
mengalami siklus haid teratur.
b. Nyeri dimulai saat haid dan meningkatkan bersamaan dengan
keluarnya darah haid.
c. Sering ditemukan kelainan ginekologis.
d. Pengobatan sering kali memerlukan tindakan operatif.
Dismenore primer Dismenore sekunder
Onset (serangan pertama )secara
Osnet dapat terjadi diwaktu apapun
mendadak terjadi setelah menarche setelah menarche (umunya setlah
(menstruasi pertama) usia 25 tahun).
Nyeri perut atau panggung bawah biasanya
Wanita dapat mengeluh perubahan
berhubungan dengan onset aliran
waktu serangan pertama nyeri
menstruasi dan berlangsung selama 8- selama seiklus haid dalam intensitas
72jam nyeri.
Dapat terjadi nyeri paha dan
Gejala ginekologis (kelaianan
punggung,sakit /nyeri kepala, diare kandungan) lainnya dapat terjadi
(mencret), nausea(mual) dan
,misalnya nyeri saat bersenggama
vomiting(muntah) (dyspareunia )dan siklus haid
memanjang (menorrhagia).
Tidak jumpa kelianan pada pemeriksaan Ada kelainan panggul (pelvic) pada
fisik. pemeriksaan fisik.
a. Endometriosis
b. Fibroid
c. Adenomiosis
d. Peradangan tuba falofi
e. Perlengkapan abnormal antara organ didalam perut
f. Pemakian IUD
g. Stenosis atau striktur serviks, striktur kanalis servikalis,
varikosis pelvik, dan adanya AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim)
h. Ovarian cysts (kista ovarium)
i. Ovarium torsion (sel telur terpuntir atau terpelintir)
j. Pelvic congestion syndrome (gangguan atau sumbatan di
panggul)
k. Uterine leiomyoma (tumor jinak otot rahim)
l. Mittelschmerz (nyeri saat pertengahan siklus ovulasi)
m. Psychogenic pain (nyeri psikogenik)
n. Tumor ovarium, polip endometrium
o. Kelainan letak uterus seperti retrofleksi, hiperantefleksi, dan
retrofleksi terfiksasi.
p. Faktor psikis, seperti takut tidak punya anak, konflik dengan
pasangan, gangguan libido.
q. Allen- Masters syndrome (kerusakan lapisan otot di panggul
sehingga pergerakan serviks (leher rahim) meningkat abnormal).
Sindrom Master allen ditandai dengan : nyeri perut bagian bawah
yang akut, nyeri saat bersenggama(dyspareunia), kelelahan yang
sangat (excessive fatigue), nyeri panggul secara umum (general
pelvic pain), dan nyeri punggung (backache). Selain itu, dokter
juga menjumpai menjumpai adanya tanda –tanda peradangan di
lapisan perut (peritoneal inflammation).
2.2 .5 Faktor Risiko Dismenore
A.Dismenore Primer
Rasa nyeri diperut bagian bawah, menjalar kedaerah pinggang dan
paha.Kadang –kadang disertai mual ,muntah, diare, sakit kepala dan emosi yang
labil. Nyeri timbul sebelum haid dan berangsur hilang setalah darah haid
keluar.Etiologinya belum jelas tetapi umumnya berhubungan dengan siklus
ovulatorik. Beberapa faktor yang diduga berperan penting dalam timbulnya
dismenore primer yaitu:
a) Prostaglandin
Penyelidikan dalam tahun-tahun terkahir menunjukan bahwa peningkatan
kadar prostaglandin (PG) penting peranannya sebagai penyebab terjadinya
dismenore. Atas dasar itu disimpulkan bhawa PS yang dihasilkan uterus
berperan dalam menimbulkan hiperaktivitas miometrium. Selanjutnya
kontraksi miometrium yang disebabkan oleh PG akan mengurangi aliran
darah, sehingga terjadinya iskemia sel-sel miometrium yang
mengakibatkan timbulnya nyeri spasmodik. Jika PG dilepaskan dalam
jumlah berlebihan kedalam peredaran darah, amak selain dismenore timbul
pula pengaruh umum lainnya seperti diare, mual, muntah.
b) Hormon steroid seks
Dismenore primer hanya terjadi pada siklus ovulatorik.Artinya, dismenore
hanya timbul bila uterus berada dibawah pengaruh progesteron .Sedangkan
sintesis PG berhubungan dengan fungsi ovarium.Kadar progestron yang
rendah akan menyababkan terbentuknya PGF-alfa dalam jumlah yang
banyak.Kadar progesteron yang rendah akibat regresi corpus luteum
menyebabkan terganggunya stabilitas membran lisosom dan juga
meningkatkan pelepasan enzim fasolipase- A2 yang berperan sebagai
katalisator dalam santesis PG melalui perubahan fosfolipid menjadi asam
arakhidnat. Ylikorkala, dkk pada penelitiannya meneemukan bahwa kadar
estradional lebih tinggi pada wanita yang menderita dismnore
dibandingkan wanita normal. Estradiol yang tinggi dalam darah vena
ovarika disertai kadar PGF-alfa yang juga tinggi dalam endometrium.
Hasil terpenting dari penelitian ini adalah ditemukannya perubahan E2/P.
Uterus dipersarafi oleh sistem saraf otonom yang terdiri dari sistem saraf
simpatis dan parasimpatis. Jeffcoate mengemukakan bahwa dismenore
ditimbukan oleh ketidak seimbangan pengendalian SSO terhadap mio-
metium. Pada keadaan ini terjadi perangsangan berlebihan oleh saraf
simpatik sehingga serabut-serabut sirkuler pada istmus dan ostium uteri
internum menjadi hipertonik.
d) Vasopresin
B.Dismenore Sekunder
Nyeri mulai pada saat haid dan meningkat bersamaan dengan keluarnya
darah haid.dapat disebabkan oleh antara lain:
b.Adanya AKDR
c.Tumor ovarium
d. Endometriosis
2.2.7 Derajat Dismenore
a. Dismenore ringan
Dismenore ringan merupakn dismenore terjadi dalam waktu
singkat dan penderita tersebut dapat menjalankan kembali
aktifitasnya kembali tanpa merasa terganggu dari dismenore yang
ia rasakan.
b. Dismenore sedang
Dismenore sedang adalah ketika seorang penderita merasa
terganggu dari rasa nyeri yang ia rasakan dan penderita tersebut
bahkan memerlukan obat penghilang rasa nyeri, sehingga ia
mampu untuk tetap beraktifitas seperti sedia kala.
c. Dismenore berat
Dismenore berat membutuhkan penderita untuk istirahat beberapa
hari dan dapat disertai sakit kepala , kemeng pinggng, diare dan
rasa tertekan.
Untuk mengurangi rasa nyeri haid diberikan obat anti peardangan non-
steroid(misalnya ibuprofen, naproxen dan asam mefemanamat). Obat ini akan
sangat efektif jika mulai minum 2 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai
hari 1-2 menstruasi.
Untuk mengatasi mual dan muntah bisa diberikan obat anti mual, tetapi mual dan
muntah biasanya menghilang jika kramnya telah teratasi. Gejala juga bisa
dikurangi dengan istirahat yang cukup serta olahraga secara teratur.
Jika nyeri terus dirasakan dan mengganggu kegiatan sehar-hari, maka diberikan
pil KB dosis rendah yang mengandung estrogen dan progesteron atau diberikan
medroxiprogesteron. Pemberian kedua obat tersebut dimaksudkan untuk
mencegah ovulasi (pelepasan sel telur)dan mengurangi pembentukan
prostaglandin, yang selanjutnya akan mengurangi pemebntukan prostaglandin,
yang selanjutnya akan mengurangi beratnya dismenore. Jika obat ini juga tidak
efektif, maka dilakukan pemeriksaan tambahan (misalnya laparoskopi).
Jika dismenore sangat berat bisa dilakukan ablasio endometrium yaitu suatu
prosedur diaman lapisan rahim dibakar atau diuapkan dengan alat pemanas.
a. Hindari stres.
b. Memiliki pola makan yang teratur dengan asupan gizi yang memadai.
c. Saat menjelang haid, sebisa mungkin menghindari makanan yang
cendrung asam dan pedas.
d. Istirahat yang cukup, menjaga kondisi agak tidak terlalu lelah,dan tidak
menguras energi secara berlebihan.
e. Tidur yang cukup, sesuai keperluan masing-masing 6-8 jam sehari
f. Lakukan peregangan (streching )antinyeri haid setidaknya 5-7 hari
sebelum haid.
g. Menjelang haid, berendam dengan air hangat yang diberi garam mandi
dan beberapa tetes minyak essensial bunga lavender atau keinginan.
h. Jangan makan sesuatu yang dingin secara berlebihan,seperti eskirm.
i. Hindari mengkomsumsi alkohol, rokok ,kopi maupun coklelat.
Intensitas nyeri merupakan gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh
individu, pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan indivudal serta
kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua
orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif yang paling
mungkin adalah menggunakan respons fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri.
Namun, pengukuran dengan teknik tidak dapat memberikan gambaran pasti
tentang nyeri itu sendiri (Tamsuri tahun, 2007 dalam Andarmoyo, 2013).
Penilaian intensitas nyeri dapat dilakukan dengan menggunakan skala
sebagai berikut:
1. Skala Deskritif
Skala deskritif merupakan alat pengukuran tingkat keparahan nyeri
yang lebih objektif. Skala pendeskripsi verbal (Verbal Descriptor
Scale, VDS) merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima
kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang sama di sepanjang
garis. Pendeskripsi ini di ranking dari “tidak terasa nyeri” sampai nyeri
tidak tertahankan”. Perawat menunjukan klien skala tersebut dan
meminta klien untuk memilih intensitas nyeri terbaru yang ia rasakan.
Perawat juga menanyakan seberapa jauh nyeri terasa paling
menyakitkan dan seberapa jauh nyeri terasa paling tidak menyakitkan.
Alat VDS ini memungkinkan klien memilih sebuah kategori untuk
mendeskripsikan nyeri (Potter dan Perry tahun, 2006 dalam
Andarmoyo, 2013).
Remaja dalam beberapa istilah lain disebut puberteit, adolescence dan youth.
Dalam bahasa latin,remaja dikenal dengan kata adolescere dan dalam bahasa
inggris adolosence yang berarti tumbuh menuju kematangan.Kematangan yang
dimaksud bukan kematangan sisik saja, namun juga kematangan secara sosial dan
psikologi (Kumalasari & Adhyantoro, 2013) dalam Wirenviona tahun (2020).
Masa remaja adalah masa datangnya pubertas (11-14) sampai usia sekitar 18
tahun,masa transisi dari kanak-kanak kedewasa. Masa ini hampir selalu
merupakan masa-masa sulit bagi remaja maupun orang tuanya. Ada sejumlah
alasan untuk ini.
a) Tahap prapuber
Tahap ini bertempuang –tindih dengan satu atau dua tahun terakhir masa
kanak-kanak pada saat dianggap sebagai prabuper “yaitu bukan seorang
anak tetapi belum juga seorang remaja.Dalam tahap prapuber (atau
tahap”pematangan”)ciri -ciri seks sekunder mulai tampak tetapi organ-
organ reproduksi belum sepenuhnya berkembang.
b) Tahap puber
Tahap ini terjadi pada garis pembagi antara masa kanak-kanak dan masa
remaja:saat diamana kriteria kematangan seksual muncul haid pada anak
perempuan dan pengalaman akan basah pertama kali dimalam hari (atau
tahap”matang)ciri-ciri seks sekunder terus berkembang dan sel-sel
diproduksi dalam organ seks.
c) Tahap pascapuber
Tahap ini bertumpang tidih dengan pertama atau kedua masa
remaja.Selama tahap ini ciri-ciri seks sekunder telah berkembang baik
dengan organ seksualmulai berfungsi dengan matang.
Variabel
2 Efektifitas kompres hangat Independen one group pre- Hasil penelitian
dalam menurunkan intensitas Kompres hangat post test design didapatkan 16 responden
nyeri dysmenorrhoea pada Variabel (53,3%) mengalami nyeri
mahasiswi Stikes RS.BAPTIS devenden berat dan 14 responden
KEDIRI (46,7%) mengalami nyeri
STUDENTS(Wahyuningsih& Nyeri sedang sebelum diberikan
Anugraheni,2013) dysmenorrhoea kompres hangat, sesudah
kompres hangat 19
responden (63,3%)
mengalami intensitas
nyeri ringan dan 11
responden (36,7%) nyeri
sedang. Kesimpulannya
kompres hangat dapat
menurunkan intensitas
nyeri dysmenorrhoea
pada mahasiswi
Variabel Hasil penelitian yang
3 Perbedaan efektifitas Independen Pre dilakukan menunjukkan
pemberian yoga dan kompres pemberian yoga eksperiment ada pengaruh Yoga dan
hangat terhadap tingkat nyeri dan kompres kompres
dismenorea pada mahasiswi hangat hangat terhadap
ilmu kesehatan Universitas penurunan nyeri haid
Kadiri Varaibel pada mahasiswa fakultas
2019(Arfiani&Sutrisni,2019) dependen ilmu kesehatan
nyeri dismenorea universitas
kadiri tahun 2019.