Anda di halaman 1dari 9

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 HASIL

5.1.1 Study Selection

Penelitian mendapatkan total penelitian sebanyak 10 artikel penelitian sesuai


dengan kriteria inklusi. 10 studi penelitian yang sesuai dengan kriteria diantaranya
(Mutianingsih & Karlina,2015), (Dahlan & Syahminan, 2016), (Rattu S dkk,
2020), (Dhirah & Sutami, 2019), (Rahmadayanti dkk , 2017), (Oktaviana &
Imron, 2012), (Hanifah & Kuswantri, 2020), (Diana dkk, 2018), (Nida & Sari,
2016), (Maidartati dkk, 2018). Peneliti melakukan strategi yang digunakan
peneliti dalam mencri jurnal menggunkan system pencarian yang menggunkan
Bahasa Indonesia dengan sumber database elektronik SINTA dan Google
Scholar. Metode pencarian yang digunakan peneliti untuk mencari literature
jurnal adalah menggunkan Google Scholar dengan kata kunci “Kompres hangat,
nyeri haid (Dismenore), dan Remaja”, didpatkan hasil pencarian sebanyak 1780
artikel menggunakan bahasa Indonesia dan pencarian menggunakan bahasa
Inggris didapatkan 1.770 artikel yang sesuai. Kemudian artikel-artikel tersebut
dilakukan identifikasi dan dilkukan pengecekan reputasi jurnal menggunkan
sistem database SINTA, Google Scholar dan DOI, data tersebut juga dilakukan
pengindetifikasi kemungkinan terjadinya duplikasi data serta dilakukan review
abstrak apakah sesuai dengan kreteria inklusi. Setelah dilakukan indetifikasi
didapatkan 11jurnal yang sesuai. Kemudian dilakukan Eligbility dan
pengidentifikasi bersama pembimbing didapatkan 10 literatur yang digunakan.
Peneliti melakukan identifikasi mendalam pada artikel yang didapat. Total
penelitian yang didapat oleh peneliti adalah sebanyak 10 artikel yang sesuai
dengan tujuan khusus dan kriteria inklusi. 10 studi penelitian yang sesuai dengan
kriteria diantaranya.

5.1.2 Study Characteristics

Karateristik studi dari 11 jurnal didapatkan:

64
Karakteristik berdasarkan desain penelitian, dari 10 jurnal yang didapatkan, jurnal
yang menggunakan desain penelitian quasi eksperiment berjumlah 6 memaparkan
tentangan kompres hangat terhadap penurunan nyeri haid (Dismenore). Pada
jurnal dengan penulis Rattu dkk, (2020) membandingkan kelompok eksperimen
dengan kelompok control, pada kelompok eksperimen responden diberikan
perlakuan berupa kompres hangat dan pada kelompok control tidak diberikan
perlakuan. Pada jurnal dengan penulis Oktaviana & Imron, (2012) menggunakan
metode quasi eksperimen tanpa menggunakan kelompok kontrol. Pada jurnal
dengan penulis Murtiningsih & Karlina. (2015) menggunakan metode quasi
eksperimen tanpa adanya kelompok kontrol. Pada jurnal dengan penulis Hanifah
& Kuswantri. (2020) tanpa adanya kelompok kontrol. Pada jurnal dengan penulis
Dhirah & Sutami. (2019) menggunakan metode quasi eksperimen tanpa adanya
kelompok kontrol. Nida & Sari. (2016) menngunakan metode quasi eksperimen
tanpa adanya kelompok kontrol. Karateristik jurnal yang menggunakan metode
pre eksperimen berjumlah 4 dengan penulis Dahlan & Syahminan . (2016) yang
memberikan perlakuan pada satu kelompok intervensi dengan menggunakan
kompres hangat. Pada jurnal dengan penulis Mardartati dkk, (2018) yang
memberikan perlakukan pada satu kelompok intervensi dengan menggunakan
kompres hangat. Pada jurnal dengan penulis Rahmadhyanti dkk, (2017) yang
memberikan perlakukan pada satu kelompok intervensi dengan menggunakan
kompres hangat dan Diana dk, (2018) yang memberikan perlakuan pada satu
kelompok intervensi dengan menggunakan kompres hangat.

Karateristik berdasarkan variable, dari 10 jurnal yang menggunakan kompres


hangat dan nyeri haid (dismenore). Pada jurnal literature menggunakan variable
kompres hangat, nyeri haid (dismenore) dan Remaja Putri.

Karakteristik alat ukur yang digunakan dalam setiap penelitian bervariasi, 5 jurnal
yang menggunakan alat ukur nyeri Numeric Rating Scale yaitu penelitian dari
Diana dkk. ( 2018), Dahlan & Syahminan, (2016), Maidartati dkk, (2018),
Rahmadhayanti dkk, (2017), Nida,& Sari, (2016), 2 jurnal yang menggunakan
alat ukur nyeri observasi yaitu penelitian dari Oktaviana & Imron, (2012) dan

64
penelitian dari Rattu dkk, (2020). 1 jurnal yang menggunakan alat ukur nyeri
Verbal Descriptor Scale (VDS) yaitu penelitian dari Murtiningsih & Karlina,
(2015). 1 jurnal yang mengggunakan alat ukur nyeri wong baker facial gramace
scale yaitu penelitian dari Dhirah & Sutami, (2019) dan 1 jurnal yang
mengggunakan alat ukur nyeri Bourbanis yaitu penelitian dari Hanifah &
Kuswantri, (2020).

Karateristik berdasarkan responden, berdasarkan jurnal yang didapat responden


yang digunakan adalah reponden dengan nyeri haid (Dismenore). Kelompok umur
yang digunakan adalah semua kelompok dengan pembagian kelompok umur
remaja usia 13-17 tahun, kelompok usia dewasa dengan usia 18- 26 tahun.
Sedangkan untuk jenis kelamin yang digunakan jenis kelamin perempuan.

Karakteristik berdasarkan sampling yang digunakan, dari 10 jurnal terdapat 4


jurnal menggunakan metode purposive sampling pada jurnal Dahlan &
Syahminan, (2016), Rattu dkk, (2020), Nida & Sari, (2016) dan Maidartati dkk,
(2018). 2 jurnal lain menggunakan Simpel random sampling pada jurnal
Murtianingsih & Karlina, (2015) dan Oktaviana & Imron, (2012). 2 jurnal
menggunakan total sampling pada jurnal Dhirah & Sutami, (2019) dan jurnal
Diana dkk, (2018). 1 jurnal menggunakan accidental sampling Rahmadhayanti
dkk, (2017).

Karakteristik berdasarkan besar sampel, jurnal penulis Murtianingsih & Karlina,


(2015) menngunakan besar sampel 18 responden, jurnal Dahlan & Syahminan,
(2016) menggunakan besar sampel 16 responden, Rattu dkk, (2020) menggunakan
20 responden, Dhirah & Sutami, (2019) menggunakan besar sampel 37
responden, Rahmadhayanti dkk, (2017) menggunakan besar sampel 18 orang,
Oktaviana & Imron, (2012) menggunakan besar sampel 47 responden, Hanifah &
Kuswantri, (2020) menggunakan besar sampel 58 responden, Diana dkk, (2018)
menggunakan besar sampel 33 responden. Nida & Sari, (2016) menggnakan besar
sampel 30 responden, dan Maidartati dkk, (2018) menggunakan besar sampel 47
responden.

5.1.3 Synthesis Of Result

64
Hasil synthesis of result didapatkan bahawa dari 10 jurnal yang didapat
berdasarkan pencaraian sesuai tujuan penelitian “ Mengindentifikasi pengaruh
kompres hangat terhadap penurunan nyeri haid (Dismenore) pada remaja putri
berdasarakan literature riview” memaparkan pengaruh kompres hangat yang
diberikan terhadap responden. Hasil synthesis of result yang sesuai dengan tujuan
khusus 2 “ Menganalisis pengaruh kompres hangat tehadap penurunan nyeri haid
(Dismenore) pada remaja putri berdasarkan literature riview” didapatkan artikel
memaparkan pengaruh kompres hangat terhadap penurunan nyeri haid
(Dismenore) dengan hasil p yang signifikan yaitu 0,000 sampai 0,0001 artinya
kompres sangat berpengruh terhadap penurunan nyeri haid (dismenore) seseorang.

Peneliti mendapatkan heterogencity yang signifikan pada pengaruh kompres


hangat dengan hasil p : 0,000 baik pada nyeri haid (dismenore) pada jurnal
Murtianingsih & Karlina, (2015), Rattu dkk, (2020), Nida & Sari, (2016),
Maidartati dkk, (2018), Oktaviana & Imron, (2012), Dhirah & Sutami, (2019),
Diana dkk, (2018), Hanifah & Kuswantri, (2020), Dahlan & Syahminan, (2016)
Kesembilan jurnal tersebut merupakan penelitian dengan hasil intervensi kompres
hangat yang berpangaruh terhadap penurnan nyeri haid (Dismenore).

Literatur Search:
Database: Google Scholar, SINTA, DOI
Identifikasi abstrak dan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris

Hasil Pencarian :
Artikel Google Scholar :
Kompres hangat, nyeri haid (dismenore), remaja (1780 artikel)
Warm compreses, dysmenorrhea and adolescent (17.700 artikel)
Artikel SINTA :
Kompres hangat, nyeri haid (dismenore), remaja ( 4 artiekel)
DOI
Kompres hangat, nyeri haid (dismenore), remaja (2 artikel )

Artikel Screened Dari Judul Excluded : 1340 artikel yang bukan variabel
Dan Abstrak: 14 Jurnal yang dimaksud, alat ukur tidak sesuai,
artikel tidak sesuai kriteria inklusi.

64
Artikel Dengan Full Text, Tahun Publikasi
Review Jurnal Sesuai Dengan 2011-2021, Reputasi Jurnal (SINTA dan
Kriteria Inklusi (Eligibility): DOI), variabel “Kompres Hangat“ “Nyeri haid
10 Jurnal Artikel (dismenore)”, berbahasa Indonesia dan
Berbahasa Inggris.

5.2 Pembahasan
5.2.1 Mengukur Skala Nyeri pada Penderita Nyeri Sendi Berdasarkan
Hasil Literature Review
Pengukuran skala nyeri dari 10 literature yang ditemukan, didapatkan
dari jurnal Murtiningsih & Karlina, (2015) rata-rata nyeri sebelum kompres
hangat 6.5 , jurnal Dahlan & Syahminan, (2016) rata-rata nyeri sebelum kompres
hangat 5.60 , jurnal Rattu dkk, (2020) rata-rata nyeri sebelum kompres hangat
6.00 , Dhirah & Sutami, (2019) rata-rata nyeri sebelum kompres hangat 4.70,
jurnal Rahmadhayanti dkk, (2017) rata-rata nyeri sebelum kompres hangat1.99,
jurnal Oktaviana & Imron, (2012) rata-rata nyeri sebelum kompres hangat 6,28%,
jurnal Hanifah & Kuswantri, (2020) rata-rata nyeri sebelum kompres hangat 2.24,
jurnal Diana dkk, (2018) rata-rata nyeri sebelum kompres hangat 57,58%, jurnal
Nida, (2016) rata-rata nyeri sebelum kompres hangat 26.7, jurnal Maidartati dkk,
(2018) rata-rata nyeri sebelum kompres hangat 48.9 dengan jumlah total
responden sejumlah 294 responden.
Nyeri haid (Dismenore) nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan
terjadi selama menstruasi. Dysmenorrhea berasal dari bahasa Yunani yaitu
dys yang berarti sulit/ menyakitkan/ abnormal, meno berarti bulan, dan rrhea
berarti aliran.Maka jika diartikan secara keseluruhan, dismenore adalah aliran
bulan yang menyakitkan atau tidak normal. Dismenore ini sering terjadi pada
perut bagian bawah, tetapi tidak hanya itu pada beberapa, pinggang, panggul,
otot paha atas, hingga betis (Laila, 2011). Dismenore atau nyeri haid
merupakan salah satu keluhan ginekologi yang paling umum pada perempuan
muda yang datang ke klinik atau dokter. Hampir semua perempuan

64
mengalami rasa tidak nyaman selama haid, seperti rasa mual, pusing, bahkan
pingsan (Anurogo & Wulandari, 2011) .

Faktor risko dismenore disebabkan oleh beberapa faktor yaitu menstruasi pertama
pada usia dini kurang dari 11 tahun, kesiapan dalam menghadapi menstruasi,
Periode menstruasi yang lama, aliran menstruasi yang hebat, merokok, riwayat
keluarga, kegemukan( Pramardika dan Fitriana, 2019). Ada pun penyebab dari
dismenore primer adalah faktor kejiwaan, faktor konsitusi, faktor obstrukis, faktor
endokrin, faktor alergi sedangkan penyebab dari terjadinya dismenore sekunder
adalah endometriosis, fibroid, adenomiosis, peradangan tuba palopi, pemakian
IUD, maldaptasi AKDR (alat kontrasepsi dalam Rahim), ovarian cysts (kista
ovarium) (Anurogo & Wulandari, 2011). Nyeri haid (dismenore) dapat
disebabkan karena adanya peningkatan kadar prostaglandin (PG), Hormon
steroid seks, sistem saraf (neuroligik), vasopresin, psikis.

Dampak nyeri haid (dismenore) responden akan mengalami kelemahan


pada tubuh, akan rasa tidak nyaman, aktivitas sehari-hari menjadi terganggu,
pekerjaan akan menjadi tidak maksimal. Responden saat mengalami nyeri haid
(dismenore) dengan tidak melakukan aktivitas maka akan mengalami penurunan
derajat nyeri. Jika nyeri tidak teratasi akan menimbulkan kualitas hidup pada
penderita nyeri haid (dismenore). Upaya yang dapat dilakukan untuk penurunan
nyeri haid (dismenore) dapat dibagi menjadi 2 yaitu secara farmakologi atau
dengan obat – obatan seperti ibuprofen, naproxen dan asam mefemanamat
sedangkan untuk non farmakologi terapi yang dilakukan tanpa menggunakan
obat-obatan seperti istirahat yang cukup, olahraga yang teratur (terutama
berjalan), Pemijatan, yoga , orgasme pada aktivitas seksual, kompres hangat.
Tindakan yang dapat diberikan untuk menurunkan nyeri haid yaitu kompres
hangat berdasarkan 10 literatur.

5.2.2 Menganalisis Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Haid


(Dismenore) Pada Remaja Putri Berdasarkan Hasil Literature Review.
Pengukuran dari 10 jurnal yang ditemukan, dari jurnal Muartiningsih & Karlina,
(2015) rata-rata nyeri sesudah kompres hangat 4.22, jurnal Dahlan & Syahminan,

64
(2016) rata-rata nyeri sesudah kompres hangat 2.62, jurnal Rattu dkk, (2020) rata-
rata nyeri sesudah kompres hangat 5.15, jurnal Dhirah & Sutami, (2019) rata-rata
nyeri sesudah kompres hangat 0.70, jurnal Rahmadhayanti dkk, (2017) rata-rata
nyeri sesudah kompres hangat 1.64, jurnal Oktaviana & Imron, (2012) rata-rata
nyeri sesudah kompres hangat 4.57, jurnal Hanifah & Kuswantri, (2020) rata-rata
nyeri sesudah kompres hangat 1.30, jurnal Diana dkk, (2018) rata-rata nyeri
sesudah kompres hangat 63.63, jurnal Nida & sari, (2016) rata-rata nyeri sesudah
kompres hangat 3.3, jurnal Midartati dkk, (2018) rata-rata nyeri sesudah kompres
hangat 2.13 dengan jurmalah total responden 294 responden. Kompres hangat
berpengaruh menurunkan nyeri haid (dismenore). Semua hasil uji statistic
didapatkan p=0,000 sampai p=0,001.

Terapi kompres hangat adalah memberikan rasa hangat untuk memenuhi


kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau
mencegah spasme otot dan memberikan rasa hangat pada daerah tertentu (Uliyah
& Hidayat, 2008 dalam Sulistyarini, 2017). Memberikan kompres hangat pada
klien dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada
bagian tubuh yang memerlukannya. Kompres hangat suatu metode dalam
penggunaan suhu hangat setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek
fisologis, efek terapeutik pemberian kompres hangat di antaranya mengurangi
nyeri, meningkatkan aliran darah, mengurangi kejang otot, dan menurunkan
kekakuan tulang sendi (Wahit, 2015).
Pemberian kompres hangat pada responden dapat menurunkan derajat
nyeri karena kompres hangat memberikan rasa nyaman pada daerah yang
mengalami nyeri. Kompres hangat dapat dapat membebaskan nyeri karena
kompres hangat mampu memberikan sensasi nyaman. Pemberian kompres
hangat pada responden yang mengalami nyeri haid terbukti mampu
menurunkan skala nyeri. Kompres hangat menimbulkan efek fisiologis
dimana memberikan kenyamanan pada daerah yang mengalami nyeri seperti
nyeri pada bagian perut dan pinggang. Efek dari kompres hangat dapat
mengurangi terjadinya nyeri, meningkatkan aliran darah sehingga darah dapat

64
menuju ke daerah yang mengalami nyeri dan dapat meningkatkan relaksasi
otot-otot dan memberikan rasa hangat pada area yang mengalami nyeri.

64
64

Anda mungkin juga menyukai