A. Karakteristik Artikel
Tabel 5. Karakteristik artikel
B. Karakteristik Sampel
1. Jumlah sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Jenis kelamin n %
Laki laki 117 30,4
Perempuan 152 39,5
Tidak teridentifikasi 116 30,1
Total 385 100
Tabel 7, menunjukkan bahwa persentase jenis kelamin balita yang menjadi
sampel pada penelitian berdasarkan artikel yaitu 30,4% laki-laki dan 39,5%
perempuan. Tetapi 30,1% tidak teridentifikasi jenis kelamin balita pada artikel.
Pada penelitian Pascoal, Meildy E, dkk (2017) menjelaskan megenai status gizi
balita setelah pemberian PMT di bagi menjadi dua kategori yaitu gizi baik dan gizi
kurang.pada tabel diatas dapat dilihat bahwa status gizi baik balita sebelum
mendapatkan PMT sebanyak 0 orang atau tidak ada, dan setelah pemberian PMT
pada balita status gizi baik berubah menjadi 27 orang (75%). Pada status gizi buruk
balita sebelum pamberian PMT sebanyak 36 orang (100%), dan setelah pemberian
PMT pada balita gizi kurang berubah menjadi 9 orang (25%).
Program PMT-P merupakan kegiatan pemberian zat gizi bagi anak balita,
bertujuan untuk memulihkan gizi penderita yang buruk dan gizi kurang dengan cara
memberikan makanan dengan kandungan gizi yang cukup sehingga kebutuhan gizi
penderita dapat terpenuhi.
Program PMT sangat berpengaruh terhadap status gizi balita karena kualitas
makanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan sasaran untuk meningkatkan
status gizinya (Komala Dewi Setiowati, et al.2017).
Tabel 10. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Status Gizi
Balita
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan 16 artikel yang ditelaah, 5 artikel menyatakan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara program pemberian makanan tambahan
(PMT) biskuit pada balita.
B. Saran
1. Perlu peningkatan lagi pemantauan dalam program pemberian makanan
tambahan (PMT) biskuit pada balita.
2. Memberikan konseling kepada ibu balita mengenai makanan tambahan agar
balita bisa mencapai status gizi yang baik.