Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

A. Karakteristik Artikel
Tabel 5. Karakteristik artikel

no Penulis, tahun Jurnal Index Desain Studi Database


terbit jurnal
1 Putri, Arum Sekar Amerta Sinta 2 Cross Garuda
Rahayuning dan Nutrition Sectional
Trias
Mahmudiono,202
0
2 Simanjuntak, Jurnal Sinta 4 Cross Garuda
Farida Akademi Sectional
Mentalina,2018 Keperawatan
Husada
Karya Jaya
3 Saputra, Aldi Jurnal Sinta 4 Squasi Garuda
Ipaljri dan Sukma Penelitian Ekperimental
Sahreni,2019 Keperawatan dengan
design One
Group
Pretest
Postest
4 Edvina, 2015 Jurnal Sinta 4 Kohort Garuda
Publikasi
Kesehatan
Masyarakat
Indonesia
5 Hosang ,kevin Jurnal e Sinta 4 Analitik Garuda
H,dkk. 2017 Clinic (eCi) Retrospektif
6 Sumarni, Tri . Viva Medika Sinta 4 Cross Garuda
2015 Sectional
7 Pascoal, Meildy E, GIZIDO Sinta 4 Eksperimen Garuda
dkk, 2017 Semu
dengan
rancangan
One Group
Pre Post
Test
8 Solo, Heronimus Nursing News Sinta 4 Cross Garuda
Tanggu, dkk. Sectional
2017
9 Adelina, Rita, dkk. Jurnal Prima Sinnta 4 Kualitatif Garuda
2019 Medika Sains dengan
rancangan
The One
Group
Pretest
Postest
10 Waroh, Yuni Jurnal Sinta 3 Studi Google
Khoirul, 2019 Kebidanan Literatur Scholar
11 Wenda, merry, Jurnal Sinta 2 Quasi Google
dkk, 2018. Kesehatan eksperiment scholar
Masyarakat research
12 Harlinah, dkk, JKMM Sinta 4 Quasi Mendeley
2018. eksperimen
13 Chairunnisa, wan UGM public Sinta 2 Cross Mendeley
rizky, dkk, 2017 health sectional
14 Hadiriessandi, UNNES Sinta 2 Kualitatif Mendeley
monica, 2016
15 Aryani, Noer UNNES Sinta 2 Kualitatif, Mendeley
Arsyita, 2019. purpose
sampling
16 Sakinah,2020. Universitas Sinta 4 Kualitatif , Mendeley
Sriwijaya purposive
sampling

B. Karakteristik Sampel
1. Jumlah sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Tabel 6. Jumlah dan Teknik Pengambilan Sampel

No Penulis, tahun terbit Sampel Teknik Pengambilan


Sampel
1 Putri, Arum Sekar 38 balita simple random sampling
Rahayuning dan Trias
Mahmudiono,2020
2 Simanjuntak, Farida 30 ibu balita Tidak diketahui
Mentalina,2018
3 Saputra, Aldi Ipaljri dan 32 balita sampling
Sukma Sahreni,2019
4 Edvina, 2015 35 balita Tidak diketahui
5 Hosang ,kevin H,dkk. 70 balita Tidak diketahui
2017
6 Sumarni, Tri . 2015 54 ibu balita simple random sampling
7 Pascoal, Meildy E, dkk, 36 balita porposive sampling
2017
8 Solo, Heronimus 30 ibu balita total sampling
Tanggu, dkk. 2017
9 Adelina, Rita, dkk. 2019 60 ibu balita purposive sampling
10 Waroh, Yuni Khoirul, Tidak diketahui Tidak diketahui
2019
11 Wenda, merry, dkk, 30 ibu balita purposive sampling
2018.
12 Harlinah, dkk, 2018. 58 balita purposive sampling
13 Chairunnisa, wan rizky, 116 balita Tidak diketahui
dkk, 2017
14 Hadiriessandi, monica, 5 orang purposive sampling
2016
15 Aryani, Noer Arsyita, 7 orang Tidak diketahui
2019.
16 Sakinah,2020. 9 orang purposive sampling

Berdasarkan tabel 6, jumlah responden sebanyak 610 orang. Responden terdiri


dari 385 responden balita dan 225 responden ibu balita.Teknik pengambilan sample
yang digunakan masing-masing peneliti diantaranya menggunakan Teknik
Purposive Sampling, Simple Random Sampling, Totally Sampling, namun ada
beberapa artikel tidak menjelaskan bagaimana sampel ditentukan.

2. Jenis Kelamin Balita

Tabel 7. Jenis Kelamin Balita

Jenis kelamin n %
Laki laki 117 30,4
Perempuan 152 39,5
Tidak teridentifikasi 116 30,1
Total 385 100
Tabel 7, menunjukkan bahwa persentase jenis kelamin balita yang menjadi
sampel pada penelitian berdasarkan artikel yaitu 30,4% laki-laki dan 39,5%
perempuan. Tetapi 30,1% tidak teridentifikasi jenis kelamin balita pada artikel.

C. Gambaran status gizi sebelum dan sesudah pemberian PMT.


Memberikan Tambahan Makanan adalah upaya memberikan tambahan
makanan untuk menambah asupan gizi untuk mencukupi kebutuhan gizi agar
tercapainya status gizi yang baik. (Minarto, 2016). Status gizi merupakan keadaan
tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. ibedakan
antara status gizi buruk, kurang, baik, lebih (Sediaoetama, 2016).
Tabel 8. Gambaran Status Gizi Sebelum dan Sesudah Pemberian PMT
Peneliti Status gizi Sebelum Sesudah
n % n %
Edvina, 2015 Gizi Baik 0 0 2 5,7
Gizi kurang 2 5,7 22 62,9
Gizi buruk 33 94,3 11 3,4
Putri, Arum Sekar Gizi Baik 25 65,8 26 68,4
Rahayuning dan Trias Gizi Kurang 13 34,2 12 31,6
Mahmudiono,2020 Gizi Buruk 0 0 0 0
Pascoal, Meildy E, Gizi Baik 0 0 27 75
dkk,2017 Gizi Kurang 36 100 9 25
Penelitian Edvina (2015) menjelaskan mengenai status gizi balita terdiri dari tiga
ketegori yaitu, gizi baik, gizi kurang dan gizi buruk. Pada tabel tersebut dapat dilihat
bahwa jumlah balita yang gizi baik sebelum pemberian PMT sebanyak 0 dan setelah
pemberian PMT pada balita dilihat jumlah gizi baik mejadi 2 orang ( 5,7%). Pada gizi
kurang sebelum pemberian PMT sebanyak 2 orang (5,7 %) dan setelah pemberian
PMT gizi kurang sebanyak 22 orang (62,9%). Pada status gizi buruk sebelum
pemberian PMT sebanyak 33 orang (94,3) dan setelah pemberian PMT gizi buruk
berkurang menjadi sebanyak 11 orang (3,4%).

Penelitian Putri, Arum Sekar Rahayuning dan Trias Mahmudiono (2020)


menjelaskan mengenai status gizi balita terdiri dari tiga kategori yaitu, gizi baik, gizi
kurang, gizi buruk. Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah balita yang gizi baik
sebelum peberian PMT sebanyak 25 orang (65,8%) dan sesudah pemberian PMT
pada balita dapat dilihat status gizi baik balita sebanyak 26 orang (68,4). Pada status
gizi kurang balita sebelum pemberian PMT sebanyak 13 orang (34,2%) dan sesudah
pemberian PMT pada balita gizi kurang menjadi sebanyak 12 orang (31,6%).

Pada penelitian Pascoal, Meildy E, dkk (2017) menjelaskan megenai status gizi
balita setelah pemberian PMT di bagi menjadi dua kategori yaitu gizi baik dan gizi
kurang.pada tabel diatas dapat dilihat bahwa status gizi baik balita sebelum
mendapatkan PMT sebanyak 0 orang atau tidak ada, dan setelah pemberian PMT
pada balita status gizi baik berubah menjadi 27 orang (75%). Pada status gizi buruk
balita sebelum pamberian PMT sebanyak 36 orang (100%), dan setelah pemberian
PMT pada balita gizi kurang berubah menjadi 9 orang (25%).

D. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan terhadap Berat Badan Balita

Program PMT-P merupakan kegiatan pemberian zat gizi bagi anak balita,
bertujuan untuk memulihkan gizi penderita yang buruk dan gizi kurang dengan cara
memberikan makanan dengan kandungan gizi yang cukup sehingga kebutuhan gizi
penderita dapat terpenuhi.

Tabel 9. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Berat Badan


Balita

Peneliti Pemberian Pertambahan BB Balita


makanan Normal Tidak normal
tambahan n % n %
Simanjuntak, Diberikan 9 30 2 6,7
Farida Tidak 4 13,3 15 50
Mentalina,20 diberikan
18
Penelitian Simanjuntak, Farida Mentalina (2018) menjelaskan mengenai
pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap berat badan balita. Pada tabel
terlihat bahwa makanan tambahan di berikan normal sebanyak 9 orang(30%)
sedangkan yang tidak normal sebanyak 2 orang (6,7). Dan makanan tambahan yang
tidak diberikan normalnya sebanyak 4 orang (13,3%) sedangkan yang tidak normal
sebanyak 15 orang (50%).

E. Pengaruh pemberian Makanan Tambahan terhadap Status Gizi Balita.

Program PMT sangat berpengaruh terhadap status gizi balita karena kualitas
makanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan sasaran untuk meningkatkan
status gizinya (Komala Dewi Setiowati, et al.2017).
Tabel 10. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Status Gizi
Balita

Peneliti Pemberian Status Gizi Balita


makanan Baik Sedang Kurang
tambahan n % n % n %
Sumarni Baik 16 29,6 4 7,4 0 0
, Tri, Sedang 1 1,9 10 18,5 1 1,9
2015 Kurang 0 0 0 0 22 40,7
Penelitian Sumarni, Tri (2015) menjelaskan mengenai pengaruh pemberian
makanan tambahan terhadap status gizi balita.pada tabel terlihat bahwa pemberian
makanan tambahan yang baik terdapat status gizi balita yang baik sebanyak 16
orang ( 29,6%), status gizi balita sedang sebanyak 4 orang (7,4%), dan status gizi
balita kurang tidak ada (0). Pemberian makanan tambahan kategori sedang status
gizi yang baik sebanyak 1 orang (1,9%), status gizi balita yang sedang sebanyak 10
orang (18,5%) dan status gizi balita kurang sebanyak 1 orang (1,9%). Pemberian
makanan tambahan kategori kurang pada status gizi balita baik dan status gizi
sedang tidak ada (0) sedangkan pada status gizi balita kurang sebanyak 22 orang
(40,7%).
BAB V

PEMBAHASAN

A. Gambaran status Gizi Sebelum dan Sesudah Pemberian PMT.

Berdasarkan hasil penelusuran 16 artikel ilmiah, 3 artikel diantaranya membahas


tentang status gizi balita sebelum dan sesudah pemberian PMT. Pada Penelitian
Edvina (2015) menggunakan 35 balita sebagai sampel dan 35 balita tersebut bahwa
jumlah balita yang gizi baik sebelum pemberian PMT sebanyak 0 dan setelah
pemberian PMT pada balita dilihat jumlah gizi baik mejadi 2 orang ( 5,7%). Pada gizi
kurang sebelum pemberian PMT sebanyak 2 orang (5,7 %) dan setelah pemberian
PMT gizi kurang sebanyak 22 orang (62,9%). Pada status gizi buruk sebelum
pemberian PMT sebanyak 33 orang (94,3) dan setelah pemberian PMT gizi buruk
berkurang menjadi sebanyak 11 orang (3,4%).

Penelitian Putri, Arum Sekar Rahayuning dan Trias Mahmudiono (2020)


menggunakan 38 balita sebagai sampel dan dari 38 balita tersebut bahwa jumlah
balita yang gizi baik sebelum peberian PMT sebanyak 25 orang (65,8%) dan
sesudah pemberian PMT pada balita dapat dilihat status gizi baik balita sebanyak 26
orang (68,4). Pada status gizi kurang balita sebelum pemberian PMT sebanyak 13
orang (34,2%) dan sesudah pemberian PMT pada balita gizi kurang menjadi
sebanyak 12 orang (31,6%).

Pada penelitian Pascoal, Meildy E, dkk (2017) menggunakan 36 balita sebagai


sampel pada 36 balita tersebut bahwa status gizi baik balita sebelum mendapatkan
PMT sebanyak 0 orang atau tidak ada, dan setelah pemberian PMT pada balita
status gizi baik berubah menjadi 27 orang (75%). Pada status gizi buruk balita
sebelum pamberian PMT sebanyak 36 orang (100%), dan setelah pemberian PMT
pada balita gizi kurang berubah menjadi 9 orang (25%).

B. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan terhadap Berat Badan Balita

Berdasarkan hasil penelusuran 16 artikel ilmiah, 1 artikel diantaranya membahas


tentang pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap berat badan balita. Pada
penelitian Sumarni, Tri (2015) menggunakan sampel sebanyak 54 orang dimana 54
sampel tersebut bahwa pemberian makanan tambahan yang baik terdapat status
gizi balita yang baik sebanyak 16 orang ( 29,6%), status gizi balita sedang sebanyak
4 orang (7,4%), dan status gizi balita kurang tidak ada (0). Pemberian makanan
tambahan kategori sedang status gizi yang baik sebanyak 1 orang (1,9%), status gizi
balita yang sedang sebanyak 10 orang (18,5%) dan status gizi balita kurang
sebanyak 1 orang (1,9%). Pemberian makanan tambahan kategori kurang pada
status gizi balita baik dan status gizi sedang tidak ada (0) sedangkan pada status
gizi balita kurang sebanyak 22 orang (40,7%).
C. Pengaruh pemberian Makanan Tambahan terhadap Status Gizi Balita.

Berdasarkan hasil penelusuran 16 artikel ilmiah, 1 artikel diantaranya membahas


tentang pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap status gizi balita. Pada
penelitian Sumarni, Tri (2015) menggunakan sampel sebanyak 54 orang dimana 54
sampel tersebut bahwa pemberian makanan tambahan yang baik terdapat status
gizi balita yang baik sebanyak 16 orang ( 29,6%), status gizi balita sedang sebanyak
4 orang (7,4%), dan status gizi balita kurang tidak ada (0). Pemberian makanan
tambahan kategori sedang status gizi yang baik sebanyak 1 orang (1,9%), status gizi
balita yang sedang sebanyak 10 orang (18,5%) dan status gizi balita kurang
sebanyak 1 orang (1,9%). Pemberian makanan tambahan kategori kurang pada
status gizi balita baik dan status gizi sedang tidak ada (0) sedangkan pada status
gizi balita kurang sebanyak 22 orang (40,7%).
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Berdasarkan 16 artikel yang ditelaah, 5 artikel menyatakan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara program pemberian makanan tambahan
(PMT) biskuit pada balita.
B. Saran
1. Perlu peningkatan lagi pemantauan dalam program pemberian makanan
tambahan (PMT) biskuit pada balita.
2. Memberikan konseling kepada ibu balita mengenai makanan tambahan agar
balita bisa mencapai status gizi yang baik.

Anda mungkin juga menyukai