Anda di halaman 1dari 23

JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL.

2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

IMPLEMENTASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL


PADA PERUSAHAAN JASA

Wahyu, Marliyati, I. Nyoman


Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof. Sudharto SH Tembalang
Semarang 50275
e-mail: wahyuestrin@gmail.com, miss_marliyati@yahoo.com

Abstracts. The aim of this article is to analyze internal control in service company.
The analyze used the components of internal control according to COSO: control
environment, risk assessment, control activities, information and communication,
monitoring. Analysis of internal control used the data obtained through observation,
questionnaires, interview, and documentary. Based on this analysis results can be
concluded, that the dual positions refer with company SOP (Standard Operating
Procedure). Separation of task does not work because that the dual positions.
Therefore, the component of control activities applied at company is not in accordance
with the component of control activities according to COSO. Nonconformity
components still results in very effective internal control because the purpose of the
internal control still remains to be achieved even though there are components that
are not in accordance with the internal control components according to COSO.
Keywords: internal control, service company, COSO

Abstrak. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian intern pada


perusahaan jasa. Analisis implementasi pengendalian internal menggunakan 5
komponen pengendalian intern menurut COSO, yaitu: lingkungan pengendalian,
penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta
pemantauan. Analisis pengendalian internal menggunakan data yang didapatkan
melalui observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumenter. Dari hasil analisis dapat
disimpulkan, bahwa terdapat rangkap jabatan yang terjadi di perusahaan, yang
dijalankan sesuai dengan SOP ( Standard Operating Procedure) perusahaan.
Rangkap jabatan mengakibatkan tidak berjalannya pemisahan tugas dalam
operasional perusahaan. Oleh karena itu, komponen aktivitas pengendalian yang
diterapkan tidak sesuai dengan komponen aktivitas pengendalian menurut COSO.
Ketidaksesuaian komponen tersebut tetap menghasilkan pengendalian intern yang
sangat efektif, karena tujuan dari pengendalian intern tetap tercapai meskipun ada
komponen yang tidak sesuai dengan komponen pengendalian intern menurut COSO.
Kata kunci: pengendalian inernal, perusahaan jasa, COSO

AKUNBISNIS 110
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

PENDAHULUAN (KCA). Gadai KCA memiliki tingkat


Pada umumnya masyarakat kredit macet yang tinggi dibandingan
memerlukan uang yang berfungsi dengan produk pembiayaan yang lain.
sebagai alat pemenuhan kebutuhan. Bagi Perusahaan yang bergerak di
Selain berfungsi sebagai alat bidang kredit, pengembalian kredit
pemenuhan kebutuhan, uang juga dinilai penting karena merupakan
dinilai menjadi sumber permasalahan salah satu unsur pendapatan dari
dalam pemenuhan kebutuhan. perusahaan, seperti PT Pegadaian
Masalah ini timbul ketika kebutuhan (Persero) yang aktivitas operasional
yang akan dipenuhi masyarakat tidak dan unsur pendapatannya bersumber
dapat dibeli atau didapatkan dengan dari kegiatan gadai. Tidak lancarnya
uang yang dimiliki. Alternatif yang tingkat pengembalian kredit pasti
dapat diambil agar kebutuhan dapat akan mengurangi pendapatan dan
dipenuhi dengan jumlah uang yang meningkatkan risiko kerugian bagi
terbatas adalah membuat prioritas perusahaan.
kebutuhan. Dengan kata lain, Tingginya tingkat kredit macet
pemenuhan kebutuhan dilakukan dapat disebabkan oleh faktor internal
dengan cara memilih kebutuhan yang ataupun faktor eksternal pada PT
penting untuk segera dipenuhi. Pegadaian (Persero). Faktor internal
Pada kenyataannya, kebutuhan yang dapat menyebabkan kredit macet
masyarakat yang akan dijadikan yaitu adanya penyimpangan dalam
prioritas tidak hanya satu kebutuhan melaksanakan prosedur perkreditan
saja, melainkan bisa lebih dari satu. dan kelemahan dalam menganalisa
Hal ini yang memicu masyarakat kredit. Untuk meminimalisir
mencari tambahan dana untuk penyebab dari tidak lancarnya
memenuhi kebutuhan dari berbagai pengembalian kredit, PT Pegadaian
sumber dana yang ada. Tambahan (Persero) perlu memiliki pengendalian
dana tidak hanya didapat melalui intern yang efektif tentang sistem
perbankan saja, tetapi juga bisa dari pemberian kredit sehingga secara
lembaga keuangan non bank. Salah otomatis dapat mengurangi tingginya
satu lembaga keuangan non bank tingkat kredit macet dan juga dapat
yang bergerak di bidang kredit adalah meminimalkan resiko kerugian
pegadaian. PT Pegadaian (Persero) perusahaan.
merupakan satu satunya perusahaan
di Indonesia yang secara resmi METODE
mempunyai ijin untuk melaksanakan Metode pengumpulan data yang
kegiatan lembaga keuangan berupa digunakan dalam penelitian ini,
pembiayaan dalam bentuk penyaluran terdiri dari observasi (pengamatan),
dana ke masyarakat atas dasar kuesioner (angket), wawancara, dan
hukum gadai. Kegiatan Gadai yang dokumenter. Observasi dilakukan
dimaksud adalah menjaminkan dengan pengamatan langsung
barang nasabah untuk mendapatkan terhadap pelaksanaan sistem
kredit dari PT Pegadaian (Persero) pemberian kredit gadai KCA dan
dan dapat dilunasi dengan jangka kelengkapan dokumen-dokumen yang
waktu tertentu. terkait dengan sistem pemberian
Produk PT. Pegadaian (Persero) di kredit gadai KCA pada PT Pegadaian
bidang pembiayaan ada 4 jenis yaitu (Persero) Cabang Pedurungan.
Gadai Kredit Cepat Aman (KCA), Kuesioner dilakukan dengan
Kredit Gadai Sistem Angsuran memberikan pertanyaan-pertanyaan
(KRASIDA), Kredit Mikro Pegadaian tertutup tentang komponen
(KREASI), dan Kredit Aneka Guna pengendalian intern menurut COSO
untuk Umum (KAGUM). Produk PT (Arens,2008) terhadap sistem
Pegadaian (Persero) yang menjadi pemberian kredit gadai KCA pada PT
fokus pembahasan dalam penelitian Pegadaian (Persero). Kuesioner
ini adalah Gadai Kredit Cepat Aman dilakukan dengan mengambil

AKUNBISNIS 111
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

responden karyawan PT Pegadaian Cabang Pedurungan, checklist


(Persero) Cabang Pedurungan dan observasi, hasil wawancara dan
Cabang Karangturi. Kuesioner jawaban dari responden pada
tentang komponen pengendalian kuesioner perlu dibaca kembali dan
intern menurut COSO terhadap diperbaiki jika data masih terdapat
sistem pemberian kredit gadai KCA kesalahan atau meragukan.
mengambil 30 responden dari Mengkodekan data, dilakukan dengan
karyawan PT Pegadaian (Persero). cara memberikan kode terhadap hasil
Jenis pertanyaan yang digunakan jawaban dari responden untuk
dalam kuesioner merupakan memudahkan dalam menganalisis
pertanyaan tertutup, sehingga dalam data. Selanjutnya membuat tabulasi
pengolahannya perlu mengkodekan data, yang merupakan tahap lanjutan
jawaban. Nilai 1 untuk jawaban “Ya” dalam mengolah data yang bersumber
dan nilai 0 untuk jawaban “Tidak”. dari jawaban kuesioner. Menganalisis
Pengolahan selanjutnya adalah data, dilakukan dengan menggunakan
melakukan perhitungan jawaban rumus Champion. “Metode Champion
kuesioner yang dikodekan dengan yaitu menghitung jumlah jawaban
cara menghitung banyaknya jumlah ya.” (Dewi dan Yadnyana, 2015).
jawaban “Ya” dan menghasilkan Analisis data yang dilakukan pada
prosentase yang dapat memberi tahap ini adalah membandingkan
gambaran keefektifan penerapan kesesuaian penerapan komponen
struktur pengendalian intern di PT pengendalian intern terhadap sistem
Pegadaian (Persero) sesuai dengan pemberian kredit gadai KCA pada PT
kriteria Metode Champion. Berikut ini Pegadaian (Persero) dengan komponen
kriteria Metode Champion (Dewi dan pengendalian intern menurut COSO
Yadnyana, 2015) yang menjadi acuan dalam sebuah tabel.
dalam mendekripsikan keefektifan
pengendalian intern. Wawancara HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan dengan mengajukan Rancangan dan implementasi
pertanyaan langsung kepada kepala pengendalian intern harus dipahami
Cabang dan bagian administrasi PT oleh perusahaan untuk menghasilkan
Pegadaian (Persero) Cabang pengendalian intern yang efektif. PT
Pedurungan berkaitan dengan sistem Pegadaian (Persero)
pemberian kredit gadai KCA yang mendokumentasikan pengendalian
diterapkan dalam aktivitas bisnis PT intern yang diterapkan di dalam SOP
Pegadaian (Persero). Metode (Standard Operating Procedure).
dokumenter digunakan untuk Untuk memahami perencanaan dan
menelusuri data historis dokumen- implementasi atas pengendalian
dokumen baik tertulis maupun secara intern, dilakukan dengan cara
elektronik, berupa prosedur gadai dokumentasi, melakukan wawancara
KCA, sejarah perusahaan, visi misi dengan bagian administrasi dan
perusahaan, jenis produk-produk, pemimpin cabang PT Pegadaian
struktur organisasi, tugas dan (Persero) Cabang Pedurungan,
wewenang PT Pegadaian (Persero) melakukan observasi terhadap
Cabang Pedurungan yang bersumber prosedur pemberian kredit.
dari web dan buku saku PT Pegadaian Sedangkan untuk memperoleh dan
(Persero). mendokumentasikan pemahaman atas
Metode analisis data melalui tahap perancangan pengendalian intern
editing, dilakukan dengan cara menggunakan 3 jenis dokumen yaitu
mengecek data berupa prosedur naratif, bagan arus (flowchart), dan
gadai KCA, sejarah perusahaan, visi kuesioner.
misi perusahaan, jenis produk,
struktur organisasi, tugas dan
wewenang PT Pegadaian (Persero)

AKUNBISNIS 112
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

TABEL 1. Hasil Tabulasi Perhitungan Kuesioner

Indikator Pertanyaan Ya Tida Prosentase (%) Kriteria


k

Lingkungan 330 311 19 94.24242424 Sangat Efektif


Pengandalian

Aktivitas 210 209 1 99.52380952 Sangat Efektif


Pengendalian

Penilaian 90 90 0 100 Sangat Efektif


Risiko

Informasi Dan 150 146 4 97.33333333 Sangat Efektif


Komunikasi

Pemantauan 120 119 1 99.16666667 Sangat Efektif

TOTAL 900 875 25 97.22222222 Sangat Efektif

Sumber : Data primer yang diolah,2017

Berdasarkan hasil pengolahan kredit gadai KCA bertujuan untuk


pada tabel 1, jumlah jawaban “Ya” mengetahui dan mempermudah dalam
sebanyak 875 dan jawaban “Tidak” mencari informasi mengenai
sebanyak 25 dari 900 jawaban. pengendalian intern menurut
Responden yang diambil sebanyak 30 komponen COSO yang diterapkan
karyawan dari Cabang Pedurungan pada PT Pegadaian (Persero).
(dengan semua UPC-UPC) dan kantor Penerapan pengendalian interen
cabang Karangturi. Komponen terhadap sistem pemberian kredit
lingkungan pengendalian gadai KCA langsung dijelaskan
menghasilkan prosentase sebesar berdasarkan komponen pengendalian
94,24%, komponen aktivitas intern menurut COSO. Untuk
pengendalian menghasilkan mengetahui kesesuaian penerapan
prosentase sebesar 99,52%, komponen komponen pengendalian intern pada
penilaian risiko menghasilkan PT Pegadaian (Persero) dengan
prosentase sebesar 100%, untuk komponen pengendalian intern
komponen informasi dan komunikasi menurut COSO (Committee Of
menghasilkan prosentase sebesar Sponsoring Organization) maka, perlu
97,33%, sedangkan untuk komponen dibandingkan keduanya.
pemantauan menghasilkan prosentase
sebesar 99,17%. Secara keseluruhan,
prosentase yang dihasilkan dalam
sistem pemberian kredit gadai KCA
sebesar 97,22%. Mengacu pada
kriteria metode Champion, bahwa
prosentase antara 76%-100% tergolong
sangat efektif. Oleh karena itu,
struktur pengendalian intern
terhadap sistem pemberian kredit
pada PT Pegadaian (Persero) dinilai
sangat efektif.
Observasi dan wawancara yang
dilakukan terhadap sistem pemberian

AKUNBISNIS 113
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

Tabel 2. Analisis Perbandingan Struktur Pengendalian Intern

Komponen Pengendalian Intern Pengendalian Hasil Analisis


PT Pegadaian Internal Menurut
(Persero) COSO

a. Lingkungan 1) Filosofi dan Gaya 1) Filosofi dan Penerapannya sesuai


Pengendalian Operasi Gaya Operasi dengan subkomponen
Manajemen Manajemen filosofi dan gaya
PT Pegadaian Melalui operasi manajemen
(Persero) tetap aktivitasnya, menurut COSO. Risiko
menjalankan gadai manajemen sebesar apapun tetap
KCA sebagai memberikan dihadapi oleh PT
aktivitas utama isyarat yang jelas
Pegadaian (Persero)
perusahaan kepada para
meskipun memiliki karyawan tentang dengan tetap
risiko yang besar. pentingnya menjalankan gadai
Perusahaan pengendalian KCA sebagai
dijalankan oleh internal. Sebagai operasional utama
Direktur dan contoh, apakah perusahaan. Isyarat
jajarannya yang manajemen
tentang pentingnya
secara umum mengambil risiko
memiliki cukup besar atau pengendalian intern
pengalaman di dunia justru diberikan PT
perbankan dan menghindari Pegadaian (Persero)
direkrut dari luar risiko itu? Apakah melalui aktivitas
karyawan target penjualan operasional. Target
perusahaan. Akan dan laba tidak yang ditetapkan masih
tetapi, beberapa realistis, dan
realistis untuk
karyawan dari apakah karyawan
dalam perusahaan didorong untuk dilampaui oleh
juga diangkat melakukan karyawan. Sikap
sebagai manajer tindakan yang perusahaan
bisnis gadai yang agresif guna digambarkan sebagai
dapat memberi mencapai target manajemen birokratis
masukan terhadap tersebut? dan tidak didominasi
kebijakan yang akan Dapatkah
oleh segelintir
dibuat agar sesuai manajemen
dengan kondisi digambarkan individu. Dorongan
dalam di lapangan. sebagai gemuk dalam pemenuhan
Target pada cabang birokratis atau target diimbangi
akan jalankan juga ramping dan picik dengan pemberian
per UPC yang yang didominasi penghargaan dari
dibawahi. Sehingga oleh segelintir
perusahaan sesuai
pencapaian target individu ataukah
per cabang pas? aspek-aspek dengan kinerja
merupakan hasil serupa dalam karyawan. Perusahaan
kerjasama kantor filosofi dan gaya menekankan, bahwa
cabang dan UPC. operasi operasional gadai KCA
Hasil kinerja manajemen dapat tidak hanya sebatas
karyawan yang baik mencerminkan pemenuhan target dan
akan membuat sikap manajemen
bonus melainkan juga
target periode tentang
berikutnya pengendalian menekankan
mengalami penerapan

AKUNBISNIS 114
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

peningkatan. Selain internal. pengendalian yang


itu, apresiasi berupa efektif.
bonus diberikan
perusahaan kepada
Kantor cabang / UPC
yang berhasil
memenuhi target
yang ditetapkan.
Sedangkan target
yang tidak terpenuhi
dibawah batas
minimal
mengakibatkan
adanya teguran
secara lisan maupun
tertulis dari
perusahaan dan
target yang
ditetapkan akan
diturunkan dari
periode sebelumnya.
Pemimpin cabang
dan pengelola UPC
tidak menekan
karyawan untuk
memanipulasi rekap
untuk kepentingan
bonus.

2) Integritas dan 2) Integritas dan Penerapannya sesuai


Nilai-Nilai Etis Nilai-Nilai dengan subkomponen
PT Pegadaian Etis integritas dan nilai-
(Persero) memiliki Integritas dan
nilai etis menurut
standar operasional nilai-nilai etika ini
prosedur, kode etik, adalah produk COSO. Manajemen
dan budaya kerja dari standar etika berusaha
untuk diterapkan dan perilaku menghilangkan
dalam operasional entitas, serta dorongan dan godaan
perusahaan. SOP bagaimana yang mungkin
sebagai pedoman standar itu membuat karyawan
karyawan dalam dikomunikasikan
melakukan tindakan
menjalankan dan diberlakukan
prosedur gadai KCA. dalam praktik. tidak jujur, ilegal, atau
Kode etik pelayanan Subkomponen ini tidak etis dengan cara
sebagai acuan meliputi tindakan menerapkan SOP, kode
karyawan dalam manajemen untuk etik pelayanan, dan
melayani nasabah. menghilangkan budaya kerja dalam
SOP dan kode etik dorongan dan operasional gadai KCA
yang diterapkan godaan yang
yang disosialisasikan
dapat berfungsi mungkin membuat
mengurangi dan karyawan pada saat proses
menghalangi melakukan pendidikan dan latihan
penyimpangan tindakan tidak karyawan. Selain itu,
perilaku karyawan. jujur, ilegal, atau manajemen
Selain itu untuk tidak etis. Selain mengadakan lomba

AKUNBISNIS 115
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

melaksanakan itu, juga meliputi standar pelayanan


pekerjaan dengan pengkomunikasian antar Cabang secara
cara terbaik, nilai-nilai entitas nasional untuk
perusahaan dan standar
mengetahui praktek
menerapkan budaya perilaku kepada
kerja yang para karyawan penerapan SOP, kode
disimbolkan dengan melalui etik pelayanan, budaya
INTAN (Inovasi, pernyataan kerja di lapangan.
Nilai moral tinggi, kebijakan, kode
Terampil, Adi perilaku, dan
layanan, Nuansa teladan.
citra). SOP, kode etik
pelayanan, budaya
kerja disosialisasikan
ketika proses
rekrutmen pada
tahap pendidikan dan
latihan. Jika terdapat
perubahan, maka
perubahan tersebut
akan tetap
disosialisasikan
secara bertahap dari
kantor pusat, lalu
kantor wilayah, area,
cabang, dan UPC.
Perusahaan juga
menilai penerapan
SOP, kode etik, dan
budaya kerja untuk
mengetahui praktek
standar pelayanan
dan prosedur dengan
mengadakan lomba
standar pelayanan
antar cabang secara
nasional.
3) Komitmen Pada 3) Komitmen Penerapannya sesuai
Kompetensi Pada dengan subkomponen
Karyawan pada PT Kompetensi komitmen pada
Pegadaian (Persero) Kompetensi
kompetensi menurut
memiliki jenjang adalah
karir yang akan pengetahuan dan COSO. Dalam menjaga
menetukan keterampilan yang kompetensi yang
pembagian tanggung diperlukan untuk dimiliki karyawan, PT
jawab dan wewenang. menyelesaikan Pegadaian (Persero)
Proses pendidikan tugas, menciptakan proses
dan latihan harus mendefinisikan pendidikan dan latihan
dilalui oleh karyawan pekerjaan
untuk memfokuskan
baru yang akan jadi seseorang.
karyawan tetap Komitmen pada karyawan baru
maupun karyawan kompetensi maupun lama agar
lama yang akan naik meliputi bekerja sesuai dengan
tingkatan jabatan. pertimbangan pengetahuan dan
Pendidikan dan manajemen keterampilan yang

AKUNBISNIS 116
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

latihan berfungsi tentang tingkat telah diasah.


untuk mengasah kompetensi bagi
kompetensi karyawan pekerjaan
terhadap pekerjaan tertentu, dan
yang akan digeluti bagaimana
ketika kegiatan tingkatan tersebut
operasional gadai diterjemahkan
KCA berlangsung. menjadi
keterampilan dan
pengetahuan yang
dibutuhkan.

4) Partisipasi 4) Partisipasi Penerapannya sesuai


Dewan Komisaris Dewan dengan subkomponen
atau Komite Komisaris partisipasi dewan
Audit atau Komite
komisaris atau komite
Audit
PT Pegadaian audit menurut COSO.
(Persero) Dewan komisaris Dewan komisaris dan
menerapkan SOP, berperan penting komite audit
kode etik sebagai dalam tata kelola
independen dari
bentuk pertanggung korporasi yang
jawaban perusahaan efektif karena perusahaan. Audit atas
atas pengendalian memikul tanggung operasional
intern. Selain itu, jawab akhir untuk perusahaan juga
perusahaan memiliki memastikan dilakukan dengan baik.
dewan komisaris bahwa manajemen Audit dilakukan oleh
yang bertanggung telah
auditor internal
jawab untuk menilai mengimplementas
dan mengawasi ikan pengendalian perusahaan dan juga
pengendalian internal dan auditor eksternal.
internal perusahaan. proses pelaporan Pemeriksaan PT
Pengawasan oleh keuangan yang Pegadaian (Persero)
dewan komisaris layak. Meskipun oleh auditor internal
dibantu oleh komite mendelegasikan maupun eksternal
audit. Adanya auditor tanggung
menunujukan
internal dan jawabnya atas
eksternal yang pengendalian partisipasi aktif dari
memeriksa internal kepada dewan komisaris dan
operasional PT manajemen, komite audit dalam
Pegadaian (Persero) dewan komisaris mengawasi dan
dibawah kordinasi harus secara aktif menilai pengendalian
komite audit. Komite dan objektif dalam internal perusahaan.
audit dengan dewan menilai
komisaris tidak pengendalian
masuk dalam tersebut sehingga
struktur organisasi dapat mengurangi
PT Pegadaian kemungkinan
(Persero). Karyawan manajemen
yang menduduki mengesampingkan
jabatan sebagai pengendalian yang
dewan komisaris dan ada. Untuk
komite audit tidak membantu dalam
terlibat dalam pengawasan,
operasional gadai dewan membentuk
KCA. komite audit yang

AKUNBISNIS 117
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

bertanggung
jawab dalam
mengawasi
pelaporan
keuangan. Komite
audit juga
bertanggung
jawab untuk
melakukan
komunikasi
berkelanjutan
dengan auditor
eksternal maupun
internal, termasuk
menyetujui jasa
audit dan
nonaudit yang
dilakukan oleh
para auditor
perusahaan
publik. Dewan
komisaris dan
komite audit yang
efektif apabila
dewan dan komite
tersebut
independen dari
manajemen.

5) Struktur 5) Struktur Penerapannya sesuai


Organisasi Organisasi dengan subkomponen
Struktur organisasi Struktur struktur organisasi
yang ada pada kantor organisasi
menurut COSO.
pusat dengan yang perusahaan
ada di kantor wilayah menentukan garis- Struktur organisasi
dan kantor cabang garis tanggung pada PT Pegadaian
berbeda bentuknya. jawab dan (Persero) sudah dapat
Namun secara garis kewenangan yang menggambarkan
besar struktur ada. Selain itu secara jelas tanggung
organisasi berupa struktur jawab dan wewenang
bagan yang organisasi
atas masing-masing
diterapkan sudah perusahaan
menggambarkan biasanya karyawan baik di
dengan jelas garis dituangkan dalam Kantor Pusat, Kantor
pemisah wewenang bentuk bagan Wilayah Atau Di
tanggung jawab. organisasi secara Kantor cabang / UPC .
Kantor Pusat dari PT tepat
Pegadaian (Persero) menggambarkan
dipimpin oleh hubungan
direktur utama kewenangan dan
membawahi bagian pelaporan. Perlu
yang terlibat dengan memahami
Kantor Pusat. hubungan tersebut
Sedangkan dalam agar dapat menilai
Kantor Wilayah lingkungan

AKUNBISNIS 118
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

dipimpin oleh pengendalian pada


pimpinan wilayah perusahaan dan
membawahi bagian bagaimana
terkait di Kantor lingkungan
Wilayah dan di tersebut
Kantor cabang berdampak
dipimpin oleh terhadap
pemimpin cabang efektifitas
yang bertanggung kebijakan dan
jawab atas UPC prosedur
(termasuk bagian- pengendalian.
bagiannya) dan
bagian yang terlibat
di Kantor cabang.
Sedangkan UPC
dibawahi oleh
pengelola UPC.
Pengelola UPC di
bawah pemimpin
cabang.
6) Perumusan 6) Perumusan Penerapannya sesuai
Kewenangan dan Kewenangan dengan subkomponen
Tanggungjawab dan perumusan
Tanggungjawa
PT Pegadaian kewenangan dan
b
(Persero) telah tanggungjawab
menggambarkan dan Perumusan menurut COSO.
menjelaskan tugas kewenangan dan Meskipun terdapat
dan wewenang dari tanggungjawab
rangkap jabatan dalam
masing-masing menyangkut
karyawan dengan tentang penerapannya namun,
jelas. Pada bagaimana dan rangkap jabatan
penerapannya, kepada siapa tersebut dijelaskan
terdapat rangkap kewenangan dan secara rinci bagian apa
jabatan. Penggantian tanggungjawab saja yang diijinkan
karyawan yang cuti diberikan. Adanya
merangkap jabatan
pada UPC tertentu perumusan
memicu rangkap kewenangan dan dalam SOP gadai KCA
jabatan. Pada kondisi tanggungjawab perusahaan. Rangkap
ini, rangkap jabatan akan membuat jabatan ini bertujuan
terjadi karena setiap individu untuk efisiensi kerja.
adanya kekurangan mengetahui Tujuan rangkap
karyawan Kantor bagaimana jabatan pada PT
cabang dalam tindakan yang
Pegadaian (Persero)
operasional gadai berkaitan dengan
KCA. Selain itu, pihak lain dalam sesuai dengan tujuan
rangkap jabatan juga upaya pencapaian pengendalian intern
terjadi di UPC yang tujuan menurut COSO. Oleh
hanya terdiri dari 2-3 perusahaan, dan Karena itu, penerapan
karyawan dalam untuk hal apa perumusan
operasionalnya, masing-masing kewenangan dan
secara struktur individu harus
tanggungjawab di PT
organisasi harus bertanggungjawab.
terdiri atas 4 Selain itu Pegadaian (Persero)
karyawan. Jabatan perusahaan terkait gadai KCA
dan tanggung jawab / biasanya telah sesuai dengan

AKUNBISNIS 119
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

kewenangan yang menyusun subkomponen COSO.


dipebolehkan deskripsi jabatan
dirangkap diatur dan hubungan
secara jelas dalam pelaporannya.
SOP. Untuk
penaksiran barang
jaminan bisa
dilakukan oleh
penaksir, pengelola
UPC, assistant
manager operasional,
atau pemimpin
cabang. Sedangkan
untuk penyimpanan
barang jaminman
dapat dilakukan oleh
penyimpan, penaksir,
pengelola UPC,
assistant manager
operasional, atau
pemimpin cabang.
Hal ini dikarenakan
untuk efisiensi dari
kerja karyawan.
7) Kebijakan dan 7) Kebijakan dan Penerapannya sesuai
Praktek Sumber Praktek dengan subkomponen
Daya Manusia Sumber Daya kebijakan dan praktek
Manusia
Untuk mebdapatkan sumber daya manusia
karyawan yang Aspek paling menurut COSO. PT
kompeten, proses penting dari Pegadaian (Persero)
perekrutan karyawan pengendalian sudah menerapkan
dilakukan melalui 3 internal adalah
metode yang tepat
tahapan, yaitu tahap karyawan. Jika
kelengkapan para karyawan untuk mengangkat,
administrasi, tes kompeten dan mengevaluasi, melatih,
tertulis potensi dapat dipercaya, mempromosikan, dan
akademik dan tes pengendalian memberi kompensasi
wawancara. PT lainnya dapat kepada karyawan.
Pegadaian (Persero) diabaikan, dan
menerima karyawan laporan keuangan
dengan latar yang handal tetap
belakang pendidikan dapat dihasilkan.
umum. Oleh karena Orang-orang yang
itu, setelah tahap tidak jujur dapat
penerimaan, merusak sistem
karyawan baru akan meskipun banyak
di berikan pendidikan pengendalian yang
dan latihan untuk diterapkan. Akan
menunjang tetapi, karyawan
kompetensi dalam yang kompeten
bekerja. Proses dan dapat
perekrutan karyawan dipercaya juga
dilakukan sesuai bisa merasakan
dengan kebutuhan bosan atau tidak
perusahaan. puas, kinerja

AKUNBISNIS 120
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

Kesempatan tersebut menurun karena


tidak hanya untuk masalah pribadi
pihak luar atau mungkin
perusahaan tapi juga sasarannya sudah
bisa berasal dari berubah. Karena
dalam perusahaan. pentingnya
Tahap perekrutan karyawan yang
untuk pihak dalam kompeten dan
perusahaan sama dapat dipercaya,
dengan dengan tahap dalam
perekrutan untuk mengadakan
pihak luar pengendalian
perusahaan. Proses internal yang
ini digunakan sebagai efektif, maka
bentuk promosi perusahaan perlu
perusahaan terhadap menerapkan
karyawan untuk metode yang tepat
kenaikan jabatan untuk
dalam pekerjaan. mengangkat,
Kinerja karyawan mengevaluasi,
berdasarkan melatih,
pencapaian target mempromosikan,
akan selalu dan memberi
dievaluasi agar selalu kompensasi
optimal. Selain itu, kepada personil.
adanya tunjangan, Metode tersebut
bonus, dan cuti merupakan bagian
merupakan hak penting dari
karyawan sebagai pengendalian
bentuk kompensasi internal.
perusahaan kepada
karyawan.
b. Penilaian Risiko Kerugian perusahaan Penilaian risiko Penerapannya sesuai
merupakan risiko atas pelaporan dengan komponen
yang dihadapi oleh keuangan adalah penilaian risiko
PT Pegadaian tindakan yang
menurut COSO. Risiko
(Persero). Berikut ini dilakukan
akan menganalisis manajemen untuk yang PT Pegadaian
faktor-faktor yang mengidentifikasi (Persero) hadapi
menyebabkan risiko dan menganalisis mampu diidentifikasi,
perusahaan antara risiko-risiko yang diestimasi dan dinilai
lain: relevan dengan kemungkinan-
1) Perusahaan penyusunan kemungkinannya,
membebankan laporan keuangan
setelah itu, perusahaan
kerugian yang sesuai dengan
terjadi pada peraturan melakukan tindakan
perusahaan bila : akuntansi berlaku yang dapat diterima
a) Terjadi bencana umum. Setelah khusus untuk
alam. mengidentifikasi mengurangi risiko.
b) Salah taksir yang suatu risiko,
dilakukan manajemen
penaksir maksimal mengestimasi
toleransi 2 karat. signifikansi risiko
c) Harga dasar emas tersebut,
secara sistem yang kemudian menilai

AKUNBISNIS 121
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

kurang kemungkinan
menguntungkan. terjadinya risiko,
d) Berbagai kerugian dan
yang terjadi bukan mengembangkan
karena kelalaian tindakan khusus
prosedur. yang diperlukan
2) Perusahaan akan untuk mengurangi
membebankan risiko ke tingkat
kerugian pada yang dapat
pihak tertentu bila diterima.
terbukti
melakukan
kesalahan dan
menyebabkan
kerugian bagi
perusahaan.
3) Dalam pencairan
dana pinjaman
dengan nominal
yang cukup besar
perlu adanya
pengajuan
persetujuan ke
pemimpin
Cabang/assistant
manager
operasional atau
ke pimpinan
wilayah.
4) Apabila salah satu
outlet dari Cabang
ada yang tidak
masuk maka
untuk
kelangsungan
pelayanan,
karyawan yang
bertugas di
Cabang harus
menggantikan
posisi yang kosong.
5) Kredit macet
dapat diatasi oleh
PT Pegadaian
(Persero) dengan
cara menjual
barang jaminan
tersebut dengan
sistem lelang.
c. Aktivitas 1) Pemisahan tugas 1) Pemisahan Penerapan yang terjadi
Pengendalian yang memadai tugas yang di Kantor cabang
Di Kantor cabang, memadai sesuai dengan
pemisahan tugas Empat pedoman
subkomponen
sudah berjalan umum
dengan baik. menyangkut pemisahan tugas yang

AKUNBISNIS 122
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

Penyimpan barang pemisahan tugas memadai menurut


jaminan dilakukan yang memadai komponen COSO.
oleh pengelola untuk mencegah Pemisahan tugas dari
agunan dan terpisah kecurangan dan
setiap bagian yang ada
dari bagian kekeliruan, antara
akuntansi. Bagian lain: di Kantor cabang
akuntansi tidak ada a) Pemisahan berjalan dengan baik.
karena semua penyimpanan Akan tetapi,
laporan dibuat secara aset dari pemisahan tugas di
sistem dan bagian akuntansi UPC tidak berjalan
pelayanan hanya b) Pemisahan dengan baik. Pengelola
tinggal mencetak otorisasi
UPC dibenarkan untuk
laporan sesuai transaksi dari
dengan kegiatan penyimpan melakukan rangkap
pada hari itu. Saldo aset terkait jabatan. Jabatan dan
kas disimpan kasir di c) Pemisahan kewenangan yang
brangkas. Apabila tanggung boleh dirangkap oleh
saldo kas di tangan jawab pengelola UPC diatur
berlebihan saldo kas operasional dengan jelas dalam
UPC harus disetor ke dari tanggung
SOP gadai KCA.
Kantor cabang. Jika jawab
cabang juga pencatatan
kelebihan jumlah d) Pemisahan
saldo kas, maka tugas TI dari
harus di setor ke departemen
Kantor Wilayah. pemakai
Penyetoran saldo
dilakukan dengan
cara diambil
langsung atau bisa
juga dengan transfer
di bank. Kasir juga
tidak menjalankan
fungsi sebagai bagian
akuntansi. Otorisasi
gadai KCA dapat
dilakukan oleh
penaksir atau
pemimpin cabang /
assistant manager
operasional,
pengelola UPC,
pemimpin wilayah,
dan dirkesi. Bagian
otorisasi terpisah
oleh bagian pengelola
agunan. Pemimpin
cabang bertanggung
jawab atas
operasional cabang
dan UPC. Sedangkan
pencatatan dikelola
oleh bagian
administrasi. Untuk
bagian IT, IT

AKUNBISNIS 123
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

ditempatkan di
kantor wilayah untuk
mengelola seluruh
sistem yang
digunakan PT
Pegadaian (Persero)
per wilayah.
Pemisahan tugas di
UPC tidak berjalan
dengan baik.
Karyawan UPC
terdiri atas 2-3 orang.
Pengelola UPC
berperan sebagai
pemimpin cabang
dengan lingkup UPC.
Berdasarkan SOP
gadai KCA, pengelola
UPC diperbolehkan
merangkap jabatan
sebagai penaksir,
pengelola agunan dan
bagian adminitrasi.

2) Otorisasi yang 2) Otorisasi yang Penerapan yang terjadi


sesuai atas sesuai atas di Kantor cabang
transaksi dan transaksi dan sesuai dengan
aktivitas aktivitas
subkomponen otorisasi
Sebelum proses Agar pengendalian yang sesuai atas
pencairan pinjaman, berjalan dengan transaksi dan aktivitas
penaksir melakukan baik, setiap menurut komponen
input data nasabah transaksi harus
COSO. Otorisasi pada
dan jumlah pinjaman diotorisasi dengan
yang disesuaikan tepat. Otorisasi gadai KCA diterapkan
dengan hasil taksiran dapat bersifat dengan benar. PT
ke dalam database umum atau Pegadaian (Persero)
PT Pegadaian khusus. Dengan menerapkan otorisasi
(Persero). Jumlah otorisasi umum, umum dan khusus.
pinjaman sampai manajemen
Ada bagian yang
dengan 15 juta boleh menetapkan
disetujui oleh kebijakan, dan diperbolehkan
penaksir. Pinjaman para bawahan menyetujui besaran
lebih dari 15 juta diinstruksikan pinjaman sebelum
harus disetujui oleh untuk dicairkan. Ada juga
kepala cabang / mengimplementas bagian tertentu yang
assistant manager ikan otorisasi diperbolehkan
operasional. Untuk umum tersebut
melakukan
pinjaman diatas 250 dengan
juta harus disetujui menyetujui semua persetujuan terkait
oleh pemimpin transaksi dalam dokumen yang
wilayah. Sedangkan batas yang dikeluarkan
pinjaman diatas 500 ditetapkan oleh sehubungan gadai
juta harus disetujui kebijakan itu. KCA.
oleh direksi. Otorisasi khusus
Persetujuan jumlah berlaku untuk

AKUNBISNIS 124
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

pinjaman dilakukan transaksi


secara sistem sesuai individual. Untuk
dengan data yang transaski tertentu,
diinput oleh penaksir. manajemen
Otorisasi juga harus memilih
dilakukan oleh mengotorisasi
jabatan tertinggi di setiap transaksi.
Kantor cabang / UPC
berupa tanda tangan
di Surat Bukti Kredit
(SBK) sebagai bentuk
persetujuan
pencairan kredit.
Selain itu, SBK yang
telah disetujui juga
harus dilakukan oleh
nasabah yang
bersangkutan. Untuk
dokumen nota
pencairan harus
ditandatangani oleh
bagian kasir dan
nasabah.

3) Dokumen dan 3) Dokumen dan Penerapan yang terjadi


catatan yang catatan yang di Kantor cabang
memadai memadai sesuai dengan
Formulir Pengajuan Dokumen dan
subkomponen dokumen
Kredit, Surat Bukti catatan adalah
Kredit, dwilipat objek fisik dimana dan catatan yang
bernomor urut. Selain transaksi akan memadai menurut
itu, ada kitir dan dicantumkan serta komponen COSO.
struk yang yang diikhtisarkan. Dokumen dan catatan
dicetak berisi nomor Dokumen yang terkait dengan gadai
urut. Dokumen- memadai sangat KCA sudah memenuhi
dokumen tersebut penting untuk
prinsip-prinsip
selalu tersedia saat mencatat
operasional gadai transaksi dan perancangan dan
KCA berlangsung. mengendalikan penggunaan dokumen
FPK dan SBK aset dengan benar. yang baik.
didesain bolak-balik Prinsip-prinsip
untuk meminimalkan tertentu akan
formulir yang ada. mengatur
Setiap dokumen perancangan dan
berisi rincian penggunaan
terhadap data dokumen serta
nasabah, golongan catatan yang baik.
jaminan, jumlah Dokumen dan
pinjaman, tanggal catatan harus:
kredit dan tanggal a) Dipranomo
pelunasan. Rincian ri secara
tersebut untuk berurutan
memudahkan dalam untuk
penyimpanan dan memudahkan
pengendalian pengendalian

AKUNBISNIS 125
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

terhadap dokumen. atas dokumen


yang hilang dan
sebagai alat
bantu untuk
mencari
dokumen ketika
diperlukan.
b) Disiapkan
pada waktu
transaksi
berlangsung
atau sesegera
mungkin, untuk
meminimalkan
kesalahan
penetapan
waktu.
c) Dirancang
untuk berbagai
penggunaan,
jika mungkin,
guna
meminimalkan
jumlah formulir
yang berbeda.
d) Dibuat
sedemikian
rupa sehingga
memudahkan
penyiapan yang
benar. Hal ini
dapat
dilakukan
dengan
mengecek
secara internal
formulir atau
catatan
tersebut.
4) Pengendalian fisik 4) Pengendalian Penerapan yang terjadi
atas aset dan fisik atas aset di Kantor cabang
catatan dan catatan sesuai dengan
Aset pada gadai KCA Untuk subkomponen
berupa barang menyelenggaraka pengendalian fisik atas
jaminan nasabah n pengendalian aset dan catatan
yang dilampiri kitir internal yang menurut komponen
dengan tanggal dan memadai, aset dan
COSO. Dokumen,
bernomor urut adar catatan harus
mudah dalam dilindungi. Jika catatan, barang
penyimpanan dibiarkan tidak jaminan, file data
didalam gudang dan terlindungi, aset terkait gadai KCA
pengecekkan atas dan catatan bisa dilindungi dengan baik
barang jaminan oleh dicuri, rusak, atau sehingga pengendalian
pengelola agunan. hilang, yang dapat
internal dapat
Catatan-catatan mengganggu

AKUNBISNIS 126
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

terkait juga disimpan proses akuntansi dilakukan karena data-


oleh bagian dan operasi bisnis. data yang mendukung
administrasi di Jika perusahaan pengendalian
lemari agar mudah sudah
perusahaan.
dilakukan terkomputerisasi,
pengecekkan. Selain peralatan
itu, PT Pegadaian komputer,
(Persero) menyimpan program, dan file
data nasabahnya dan datanya harus
laporan harian gadai dilindungi.
KCA dalam database
perusahaan. Untuk
menjaga program dan
file data gadai KCA
perusahaan
mempunyai bagian IT
mendesain program
dan perawatannya.

5) Pemeriksaan 5) Pemeriksaan Penerapan yang terjadi


kinerja secara kinerja secara di Kantor cabang
independen independen sesuai dengan
Di Kantor cabang, Pemeriksaan subkomponen
bagian administrasi independen adalah pemeriksaan kinerja
mencetak dan review yang secara independen
memeriksa laporan cermat dan menurut komponen
hasil operasional berkelanjutan
COSO. Verifikasi
gadai KCA setiap atau disebut juga
harinya sebelum di dengan verifikasi internal dilakukan
serahkan oleh internal. dengan baik oleh
pemimpin cabang Kebutuhan akan pemimpin cabang
untuk disetujui. Di pemeriksaan untuk Kantor cabang
UPC pencetakkan, independen timbul dan UPC. Meskipun
pengecekkan dan karena
pengelola UPC juga
persetujuan laporan pengendalian
hasil operasional internal melakukan verifikasi
gadai KCA setiap cenderung internal, namun
harinya dilakukan berubah seiring rangkap jabatan yang
oleh pengelola UPC. berlalunya waktu, dilakukan pengelola
Karena pengawasan kecuali review UPC membuat
kinerja hanya sering dilakukan. pengendalian lemah.
dilakukan oleh Karyawan yang
Oleh karena itu,
pengelola UPC yang bertanggung
merangkap jabatan jawab melakukan kepala cabang juga
maka, pengelola UPC verifikasi internal ikut dalam melakukan
setiap akhir bulan harus independen verifikasi internal di
membuat dari karyawan UPC. Pengendalian
pertanggungjawaban yang menyiapkan secara sistem informasi
dan membuat data. Sarana juga ada sehingga
rencana kerja kepada verifikasi internal
transaksi yang terjadi
pemimpin cabang. yang paling murah
Pemimpin cabang / adalah pemisahan harus berdasarkan
assistant manager tugas sesuai dokumen dan rekap
operasional dapat dengan penjelasan laporan tidak dapat
melakukan sebelumnya.

AKUNBISNIS 127
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

pengawasan kinerja Sistem informasi dimanipulasi.


dengan cara yang
mendatangi UPC terkomputerisasi
yang dipimpinnya bisa dirancang
dengan waktu yang sedemikian rupa
tidak ditentukan. sehingga verifikasi
Pengendalian juga internal dapat
bisa dilakukan diotomasi sebagai
terhadap database PT bagian dari
Pegadaian (Persero). sistem.
Proses pencairan
perlu menginput
nomor kredit
sehingga ketika
melakukan pencarian
data nasabah. Untuk
proses pelunasan
perlu menginput
nomor urut cetak
Surat Bukti Kredit
(SBK) sehingga
proses berlanjut dan
data nasabah
otomatis terinput
dalam rekap
pelunasandalam
database.

d. Informasi dan Dengan adanya Fokus utama Penerapannya sesuai


Komunikasi pengendalian kebijakan dan dengan komponen
internal terhadap prosedur-prosedur informasi dan
database PT pengendalian yang
komunikasi menurut
Pegadaian (Persero), berkaitan dengan
rekap laporan sistem akuntansi komponen COSO.
bersumber dari adalah transaksi- Rekap laporan yang
transaksi-transaksi transaksi harus dihasilkan melalui
yang sah pada setiap ditangani dengan sistem informasi
harinya. Rekap cara sedemikian merupakan transaksi-
laporan dapat rupa sehingga transaksi yang valid
menginformasikan dapat mencegah
dan dapat
secara jelas piutang salah saji di
dan pendapatan laporan keuangan. mengkomunikasikan
perusahaan. Oleh karena itu, secara rinci tentang
Sehingga data sistem akuntansi operasional yang
tersebut dapat yang efektif harus: terjadi pada hari itu.
digunakan untuk 1) Mengidentifik Penyampaian
proses pengecekkan asi dan informasi dilakukan
antara catatan mencatat
secara langsung
dengan barang hanya
jaminan yang transaksi- maupun secara tidak
disimpan transaksi langsung dilakukan
perusahaan. perusahaan dengan baik oleh setiap
Komunikasi bersifat yang sah yang tingkatan perusahaan
searah akan terjadi pada sehingga informasi
disampaikan oleh periode
penting tentang gadai

AKUNBISNIS 128
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

perusahaan melalui berjalan. KCA tepat sasaran dan


email dan grup media 2) Mengidentifik menyeluruh.
sosial (Whatsapp). asi dan
Namun bila, mencatat
informasi dianggap semua
penting dan transaksi
membutuhkan perusahaan
komunikasi yang dua yang sah yang
arah maka akan terjadi pada
diadakan rapat oleh periode
pemimpin wilayah berjalan.
untuk 3) Menjamin
menyampaikan bahwa aset
informasi terkait. dan kewajiban
Pemimpin cabang yang dicatat
juga melakukan adalah hasil
model komunuikasi dari transaksi-
yang sama, apabila transaksi yang
informasi yang akan menghasilkan
disampaikan searah, hak
pemimpin cabang perusahaan
mengkomunikasikan atas suatu
informasi melalui kewajiban
grup media sosial perusahaan
(whatsapp). Apabila untuk
penyampaian membayar
informasi kepada pihak
membutuhkan tertentu.
komunikasi 2 arah 4) Mengukur
maka pemimpin nilai transaksi
cabang akan dengan cara
mengadakan rapat tertentu yang
dengan seluruh memungkinka
karyawan se-cabang n pencatatan
setelah jam nilai
operasional berakhir. moneternya
Briefing setiap pagi secara tepat
juga dilakukan dalam laporan
pemimpin cabang keuangan.
untuk memberikan 5) Mendapatkan
motivasi, pengarahan informasi yang
dan dorongan kepada cukup rinci
semua karyawan se- dari semua
cabang terkait transaksi
dengan operasional sehingga
perusahaan. Kendala memungkinka
yang dihadapi n untuk
karyawan di UPC menyajikanny
juga harus a secara tepat
dikomunikasikan dalam laporan
dengan baik kepada keuangan,
pemimpin cabang termasuk
secara langsung. penggolongan
Sehingga kendala dan
yang dihadapi dapat pengungkapan

AKUNBISNIS 129
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

segera diselesaikan. yang


diharuskan.
e. Pemantauan Pengawasan atau Aktivitas Penerapannya sesuai
pemantauan pada PT pemantauan dengan komponen
Pegadaian (Persero) berhubungan pemantauan menurut
dilakukan oleh dengan penilaian
komponen COSO.
Pemimpin cabang / mutu
assistant manager pengendalian Gadai KCA diaudit
operasional secara internal secara oleh auditor internal
dadakan dan secara berkelanjutan PT Pegadaian (Persero)
terencana. atau periodik oleh secara rutin 3-4
Pemeriksaan manajemen untuk bulanan dan setahun
dadakan disebut menentukan sekali. Hasil audit
dengan pemeriksaan bahwa
akan dilaporkan oleh
sekonyong-konyong, pengendalian
biasanya memeriksa tersebut telah auditor kepada
kesesuaian beroperasi sesuai pemimpin wilayah dan
operasional dengan dengan yang penyimpangan yang
SOP. Sebagai contoh, diharapkan, dan terjadi dapat diketahui
pemimpin cabang telah dimodifikasi oleh pemimpin
berkeliling ke UPC- sesuai dengan wilayah, pemimpin
UPC tertentu untuk perubahan
cabang dan pengelola
mengetahui kondisi. Bagi
ketepatan buka dan banyak UPC untuk ditindak
tutup pelayanan perusahaan, lanjuti.
operasional. terutama yang
Sedangkan berukuran besar,
pelaksanaan departemen audit
pemeriksaan internal sangat
terencana harus penting demi
disetujui oleh tercapainya
pemimpin wilayah. pemantauan yang
Pemeriksaannya efektif atas kinerja
berupa pengecekkan operasi
adminsitrasi, pengendalian
pengecekkan internal. Agar
dokumen / catatan efektif, fungsi
dengan barang audit internal
jaminan dan kas. harus dilakukan
Untuk keefektifan oleh staf yang
pemeriksaan, maka independen dari
perlu diperiksa oleh departemen
auditor internal. operasi maupun
Pemeriksaan oleh departemen
auditor terhadap akuntansi, dan
kantor cabang dan mereka melapor
UPC dilakukan langsung ke
secara rutin setiap 3- tingkat otoritas
4 bulan khusus yang lebih tinggi
memeriksa gadai dalam organisasi,
KCA. Selain itu, baik manajemen
pemeriksaan juga puncak atau
dilakukan setiap 1 komite audit
kali dalam setahun dewan direksi
hanya di kantor

AKUNBISNIS 130
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

cabang. Objek yang


diperiksa adalah
semua produk PT
Pegadaian (Persero).
Hasil pemantauan
akan dilaporkan
kepada pemimpin
wilayah. Temuan
penyimpangan akan
dikomunikasikan
secara langsung oleh
auditor kepada
pemimpin cabang dan
pengelola UPC untuk
ditindak lanjuti.
Apabila
penyimpangan yang
ditemukan tidak
dapat ditangani oleh
pemimpin cabang /
pengelola UPC maka,
secara langsung akan
ditindak lanjuti oleh
pemimpin wilayah.

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

SIMPULAN
Pengendalian intern pada PT Procedure), karena rangkap jabatan
Pegadaian (Persero) terhadap sistem yang dilakukan oleh Pengelola UPC
pemberian kredit secara garis besar mengacu pada SOP. Rangkap jabatan
telah sesuai dengan komponen yang berdampak pada tidak
pengendalian intern menurut COSO berjalannya pemisahan tugas di UPC
(Committee Of Sponsoring tidak mempengaruhi pencapaian
Organization), kecuali pada komponen tujuan pengandalian perusahaan.
aktivitas pengendalian. Rangkap Oleh karena itu, tujuan pengendalian
jabatan yang dilakukan pengelola yang dicapai dapat menggambarkan,
UPC menyebabkan tidak berjalannya bahwa penerapan pengendalian intern
pemisahan tugas pada UPC. pada PT Pegadaian (Persero) berjalan
Meskipun terdapat rangkap jabatan sangat efektif meskipun pada
dan pemisahan tugas pada UPC tidak komponen aktivitas pengendalian
berjalan, tujuan pengendalian intern kurang sesuai dengan komponen
masih dapat dicapai. Rangkap jabatan pengendalian intern menurut COSO.
dilakukan oleh pengelola UPC untuk
efisiensi kerja. Tujuan tersebut DAFTAR PUSTAKA
sejalan dengan tujuan dari Arens, A. Alvin, dkk. 2008. Auditing
pengendalian intern yaitu efisiensi dan Jasa Assurance.
operasi. Reliabilitas laporan tercapai Terjemahan Herman Wibowo.
meskipun pemisahan tugas tidak Jakarta: Erlangga.
berjalan. Hal ini dikarenakan
pengendalian terhadap laporan dan
sistem informasi diterapkan dengan Buku Saku Pengenalan Produk PT
baik. Kantor cabang / UPC Pegadaian (Persero). Divisi
menjalankan operasional sesuai Litbang Pemasaran
dengan SOP (Standard Operating

AKUNBISNIS 131
JURNAL AKTUAL AKUNTANSI KEUANGAN BISNIS TERAPAN/VOL. 2, NO 2, NOVEMBER 2019
ISSN: 2622-6529
e ISSN: 2655-1306

Kantor Pusat PT Pegadaian


(Persero).

Bungin, Burhan. 2013. Metodologi


Penelitian Sosial dan Ekonomi.
Jakarta: Kencana.

Dewi, Ni Putu Widhi Gita Purana dan


I Ketut Yadnyana. 2015.
“Evaluasi Efektifitas
Pengendalian Internal: Studi
Kasus Pada PT Hutama Karya
(Persero)”. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, Volume
12, Nomor 2, Bali.

Tim Pengembang Pedoman Bahasa


Indonesia. 2016. Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Jakarta: Badan Pengembang
dan Pembinaan Bahasa.

Tim P3. 2014. Buku Pedoman


Penyusunan Tugas Akhir
/Skripsi. Semarang: Politeknik
Negeri Semarang.

Wikipedia.Pegadaian.http://www.pega
daian.co.id/, (7 Juni 2017).

AKUNBISNIS 132

Anda mungkin juga menyukai