Anda di halaman 1dari 5

Luhtfi Fathul Khair

1812000162

Uts Ekspor Impor


1. Alasan suatu negara melakukan impor ada lima yaitu:
 Ketersediaan: barang yang diimpor tidak ada atau tidak diproduksi di negara itu sendiri.
 Kualitas: mutu barang yang diimpor lebih baik dari yang diproduksi di negara itu sendiri.
 Varietas: jenis tertentu barang yang diimpor tidak diproduksi di negara itu sendiri.
 Harga: barang yang diimpor diproduksi di negara itu sendiri tetapi harganya lebih murah bila
mengimpor.
 Suplai: barang yang diimpor diproduksi di negara itu sendiri tapi jumlahnya tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

2. dengan melakukan peningkatan kualitas produk dalam negeri


tersebut , serta menanamkan rasa kecintaan terhadap produk dalam
negeri. 
3. A.
1.Membantu perkembangan sebuah pasar produk
Dengan adanya ekspor dan impor, kita bisa mendorong industri di seluruh dunia untuk membuat
sebuah produk yang lebih inovatif. Karena dengan munculnya persaingan yang lebih kompetitif
sehingga bisa membuat produk yang lebih baru dan efisien. Terkadang inovasi tersebut
membuat segmen konsumen baru. (contohnya adalah Netflix, sebuah layanan penyedia
streaming digital dimana kita harus mensubscribe untuk dapat mengakses ke ratusan hingga
ribuan film)
2.         Meningkatkan keuntungan
Dengan menjual barang ke luar negeri ada potensi untuk kita mendapatkan profit yang lebih
besar. Karenea sebuah kondisi ekonomi antar 2 negara pasti memiliki perbedaan membuat nilai
mata uangnya berbeda. (contohnya: di Indonesia biaya yang diperlukan untuk sekali makan
kurang lebih membutuhkan 10 ribu hingga 20rb. Sedangkan di Singapura kita harus
mengeluarkan uang sebanyak 70 ribu hingga 100rb untuk sekali makan). Disinilah kita bisa
melihat perbedaan nilai mata uang dan dampaknya terhadap negara lain. Tetapi hal ini bisa
memberikan kita keuntungan dengan menjual produk lebih mahal dari harga semulanya dan
tetap terjangkau bagi pembelinya.
3.         Memperbesar skala produksi
Melalui ekspor dan impor kita selain meningkatkan penjualan di pasar yang lebih besar. Kita juga
bisa meningkatkan skala produksi dengan menambah supply material. Dengan demikian kita
bisa memperbesar skala produksi kita dan meminimalisir biaya produksi.
4.         Memperluas jangkauan pasar
Seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya. Dengan menjaga kerja sama dengan
negara lain kita bisa memasuki pasar yang lebih luas. Semakin banyak daerah yang bisa kita
ekspor artinya potensi untuk memperoleh keuntungan meningkat. Karena kita bisa menjual
produk lebih banyak dan bermacam-macam.
5.         Menghindari persaingan pada persaingan lokal
Jika kita terus bersaing pada pasar yang sama kita tidak akan mengalami perubahan. Kita perlu
sadar bahwa jumlah penduduk di suatu negara akan terus meningkat seiringnya waktu. Artinya
seiring waktu berlalu kompetitor kita akan terus bertambah di pasar yang sama. Persaingan tabg
sudah terlalu lama takan membawa kita ke pasar yang tidak sehat. Biasanya persaingan yang
tidak sehat akan memicu peperangan harga yang akhirnya menurunkan profit yang kita
dapatkan.
6.         Menjalin hubungan kerja sama antar negara
Dengan adanya ekspor dan impor, kita akan akan bisa berinteraksi dan memberikan dampak
untuk negara lain. Dengan menjaga hubungan kerja sama memungkinkan kedua negara untuk
membuat sebuah program. Dimana program tersebut akan menguntungkan untuk kedua pihak
seperti pertukaran ilmu, budaya, dan peluang bisnis tentu saja.
7.         Mengatasi kekurangan pada kebutuhan suatu negara
Dengan bantuan ekspor dan impor kita bisa mendapatkan sesuatu untuk menutupi kekurangan
yang dibutuhkan oleh negara kita untuk berkembang. Contohnya negara kita tidak memiliki
sumber daya alam yang mencukupi untuk kebutuhan semua sumber daya manusianya.
Kekurangan tersebut bisa kita tutupi dengan mengimpor produk sumber daya alam.
8.         Mendatangkan sesuatu yang baru
Dengan keunikan yang ada pada setiap negara (budaya, sumber daya, dll) tidak jarang produk
yang dihasilkan pun berbeda-beda juga. Di Cina hampir semua produk yang mendukung
kebutuhan hari-hari diproduksi bahkan yang terkadang tidak kita pikirkan. Dengan mengimpor
produk tersebut kita bisa menjual di negara kita dan tentu saja mendapatkan profit karena tidak
diproduksi di Indonesia.
9.         Mencegah monopoli suatu produk tertentu
Dengan adanya ekspor dan impor, kita bisa mengurangi resiko monopoli karena minimnya
sumber daya atau pasar. Kita bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Melalui import kita juga
bisa mendatangkan produk yang kualitasnya bervarian untuk segmen yang berbeda-beda untuk
mencegah monopoli.
B. Manfaat suatu negara melakukan impor yaitu :
1. Mengurangi keluarnya devisa keluar negeri
2. Memperkuat posisi neraca pembayaran
3. Memenuhi kebutuhan pokok (barang dan jasa) yang tidak dapat
dipenuhi negara
4. Menyeimbangkan ilmu pengetahuan dengan negara lain
5. Memperoleh teknologi yang lebih maju

C. Kegiatan ekspor dan impor

4. A. Advance Payment (Pembayaran dimuka)


Pembayaran yang dilakukan oleh importir (Pembeli) kepada eksportir
(Penjual) sebelum barang/jasa diterima baik seluruh nilai maupun
sebagian.
Pembayaran ini dapat dilakukan langsung dengan menggunakan jasa
Perbankan,
antara lain :
Transfer, Payment Order, Cek, Wese dll.
Pembayaran cara ini menguntungkan pihak Eksportir, dimana pembayaran
diterima lebih dahulu, sedangkan barang akan dikirimkan kemudian. Pihak
importir harus menyediakan dana terlebih dahulu.
B. Ekspor
C. Transaksi ekspor dan impor dalam perdagangan internasional pada dasarnya dapat
dilakukan dengan atau dtanpa L/C. Tetapi, karena L/C melindungi kedua belah pihak antara
eksportir dan importir, dimana bank ikut terlibat dan untuk mengurangi resiko tertentu maka
transaksi dengan L/C lebih disenangi.

5. A. Berikut jenis-jenis dokumen utama pada ekspor.


 Invoice atau Faktur

 Packing List

 Bill of Lading (B/L) atau Air Waybill

 Polis Asuransi 
 PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)

 Shipping Instruction (SI) 

 Certificate of Origin (COO) atau Surat Keterangan Asal (SKA)

 Certificate of Analysis (COA)

B. Jika seorang Importir


Yang termasuk dalam dokumen ini antara lain :

1. Letter Of Credit (L/C)


Yaitu suatu surat yang dikeluarkan oleh suatu bank atas permintaan importir yang
ditujukan kepada eksportir diluar negeri, yang memberikan hak kepada eksportir
untuk menarik wesel-wesel atas importir yang bersangkutan. Untuk lebih jelasnya
tentang Letter Of Credit (L/C) bisa anda lihat disini.
2. Bill Of Landing (B/L)
Yaitu surat tanda terima barang yang telah dimuat ke dalam kapal laut yang juga
merupakan tanda bukti kepemilikan barang. Juga sebagai bukti adanya kontrak atau
perjanjian pengangkutan barang melalui laut. Silahkan anda lihat dalam artikel
sebelumnya telah dijelaskan dengan rinci tentang Bill Of Landing (B/L).
3. Polis Asuransi
Yaitu surat bukti pertanggung jawaban yang dikeluarkan perusahaan asuransi atas
permintaan eksportir ataupun importir untuk menjamin keselamatan terhadap barang
yang dikirim.
Polis asuransi penting karena dapat membuktikan bahwa barang-barang yang tersebut
di dalamnya telah di asuransikan. Dokumen ini juga menyebutkan resiko-resiko yang
ditutup. Dokumen ini menyatakan pihak mana yang meminta asuransi dan kepada
pihak siapa klaim dibayarkan. Setiap asuransi wajib dibayar dengan valuta yang sama
dengan  L/C, kecuali dalam syarat-syarat L/C ada pernyataan lain.
4. Faktur (Invoice)
Yaitu suatu dokumen penting yang dipakai dalam proses perdagangan.
Dalam invoice akan dapat diketahui data-data tentang berapa jumlah wesel yang akan
dapat ditarik, jumlah penutupan asuransi dan penyelesaian urusan bea masuk.

6.A. Pertama, jalur merah merupakan mekanisme pelayanan dan pengawasan


pengeluaran barang impor dengan dilakukan pemeriksaan fisik dan penelitian
dokumen sebelum penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).

Jalur merah ditetapkan berdasarkan beberapa kriteria di antaranya, importir baru,


importir/barang impor termasuk kategori berisiko tinggi, barang impor sementara,
barang re-impor, terkena pemeriksaan acak, dan barang impor tertentu yang
ditetapkan pemerintah.

Kedua, jalur kuning merupakan mekanisme pelayanan dan pengawasan


pengeluaran barang impor dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik. Namun,
barang impor tersebut tetap dilakukan penelitian dokumen sebelum penerbitan
SPPB.
6.B. Untuk memudahkan penerima barang dalam melakukan pengecekan
status barang kiriman, DJBC telah membuat satu halaman khusus pelacakan.
Penerima barang dapat melakukan pengecekan secara mandiri atas barang kiriman
melalui tautan www.beacukai.go.id/barangkiriman
Informasi yang tersedia pada laman pengecekan meliputi :

 Pergerakan barang kiriman secara realtime


 Status barang kiriman
 Jumlah pembayaran bea masuk dan pajak dalam rangka impor *)

7. Kebijakan pemerintah dalam perdagangan


1. kuota, yaitu batas jumlah barang yang dapat di impor dan di ekspor
dengan tujuan tidak mengganggu stabilitas ekonomi dalam negri. 
2. tarif, yaitu penetapan harga jual barang impor agar tidak terlalu murah
dan bisa menggeser produk domestik. 
3. subsidi, yaitu pemberian dana pada prosuden dalam negri sehingga
biaya produksi bisa ditekan dan harga jual produk menjadi lebih murah. 
4. larangan impor/ekspor, yaitu berupa larangan untuk mengekspor atau
mengimpor barang. 
5. diskriminasi harga, yaitu harga yang berbeda setiap negara tujuan
ekspor
6. dumping, yaitu harga barang ekspor yang dijual dalam negri lebih mahal
sehingga jika dijual di dalam negri kurang laku. 
7. politik pasar bebas, yaitu kebijakan yang memaparkan aturan agar setia
negara dapat menjual produknya di negara lain.

8. a. Perbedaan Hambatan Tarif dan Non-tarif.| Hambatan tarif adalah pajak atau bea
yang dikenakan pada barang yang diperdagangkan ke / dari luar negeri. Sebaliknya,
hambatan nontarif merupakan hambatan bagi perdagangan internasional, selain tarif. Ini
adalah langkah-langkah administratif yang dilaksanakan oleh pemerintah negara itu
untuk mencegah barang-barang yang didatangkan dari luar negeri dan mempromosikan
barang-barang yang diproduksi di dalam negeri.
B. Dasar Hukum Bea masuk impor atau yang juga dikenal sebagai pajak atas pajak
yang dikenakan atas barang - barang yang dikenakan oleh rakyat. Sementara
menurut UU No. 17 Tahun 2006 Tentang perubahan UU No. 10 Tahun 1995
Tentang Kepabeanan Pasal 1 poin 15 mendefinisikan pungutan negara berdasarkan
Undang-Undang ini yang dikenakan terhadap barang Sedangkan dasar hukum
yang melandasi adanya Bea masuk adalah Pasal 12 ayat (1) UU No. 10 Tahun 1995
Tentang Kepabeanan dan memperhatikan Undang-undang No. 7 Tahun 1994
tentang Perjanjian Pengesahan Mendirikan Organisasi Perdagangan Dunia
(Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia). Adapaun dalam 'Paul
R.

C. Secara sederhana dapat disimpulkan pengertian tarif sejumlah pungutan yang dibebankan
atas suatu hal, kegiatan, kebijakan, atau apapun yang telah diatur dalam peraturan. Dalam skala
pemerintahan, tarif dapat didefinisikan sebagai pungutan yang dibebankan untuk semua barang
yang melewati negara baik keluar ataupun masuk dan diatur melalui perundang-undangan
seperti tarif ekspor, tarif impor dan sejenisnya.

Anda mungkin juga menyukai