6.bab Ii
6.bab Ii
6.bab Ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Struktur Gigi
a. Email
unsur organik sekitar 2%, dan kandungan air sekitar 1%. Unsur mineral
terbanyak pada email adalah hidroksi apatit. Email terbentuk oleh sel-sel
ketebalan tidak sama, dengan email paling tebal berada di daerah oklusal
(Sumawinata, 2004).
b. Dentin
pada bagian akar dan mendukung email pada mahkota gigi. Kekuatan
9
10
kristal apatit anorganik, 30% matriks organik, dan sekitar 25% air dengan
kuning pucat dan sedikit lebih keras daripada tulang. Ada 2 jenis utama
pada lokasi (kedalaman) dentin, umur, dan riwayat trauma gigi (Summitt
et al, 2006).
1) Dentin primer
gigi.
2) Dentin sekunder
3) Dentin tersier
tubuli kosong yang dipenuhi udara yang disebut dead tracts. Dead
tampak putih pada refleksi cahaya. Pada daerah tanduk pulpa dead
tracts akan terlihat lebih sempit karena pada area tersebut terdapat
c. Sementum
dan akar. Ketebalan sementum hanya sekitar 20 µm, atau dapat lebih
dipengaruhi oleh umur dan bagian mana yang diperiksa. Secara umum
komposisi kimia sementum mirip tulang, yang mana tersusun atas 70%
lainnya. Serat kolagen muncul pada 2 sumber, serat ekstrinsik besar yang
d. Pulpa
2008).
2. Karies
a. Definisi
penyebab yang multifaktoral, namun ada 4 faktor yang harus ada dalam
pembentukan lesi karies, yaitu bakteri pada plak gigi, substrat seperti
meliputi plak, gigi, diet dengan faktor pendukung berupa waktu, fluor,
1) Plak
Lactobacilli mungkin akibat dari asupan gula yang tinggi dan tingkat
demineralisasi.
2) Gigi
3) Diet
mana suplai air liur hanya sedikit atau tidak ada dan daerah ini
4) Waktu
terjadi apabila substansi (gula diet) hadir untuk jangka waktu cukup
5) Fluoride
mencegah komponen ini larut dari email ke dalam plak dan saliva.
6) Saliva
Sumber rasa manis dari sukrosa yang dikonsumsi dalam bentuk gula
dan permen karet yang disebut gula tebu sering digunakan untuk
akan mengambil alih peran pada karies yang telah dalam dan akan lebih
3. Penyakit Pulpa
a. Pulpitis Reversibel
b. Pulpitis Irreversibel
mampu kembali pada keadaan pulpa normal. Gejala dapat berupa nyeri
c. Pulpitis Hiperplastik
berupa nyeri spontan dan nyeri yang menetap terhadap stimulus panas
d. Nekrosis Pulpa
lanjutan dari radang pulpa akut maupun kronis dan dapat terjadi secara
iritasi terhadap bahan restorasi seperti silikat dan akrilik, radang pulpa
4. Kaping Pulpa
1) Definisi
2) Tujuan
Gutmann, 2000).
3) Indikasi
terbuka secara mekanis dan pulpa terbuka karena karies (Walton dan
gigi dengan pulpa terbuka karena karies, sebab infiltrasi bakteri akan
4) Kontraindikasi
Bakland, 2002).
21
hidroksida
c) Fragmen dentin
d) Kontrol perdarahan
e) Kontaminasi bakteri
22
f) Kontaminasi saliva
penuh.
perawatan.
1) Definisi
atas sisa karies dentin yang memiliki potensi terbukanya pulpa untuk
terbuka, perdarahan pada atau dekat ruang pulpa (van Noort, 2007).
2) Tujuan
3) Indikasi
gingiva yang normal, warna gigi normal, tidak ada kerusakan lamina
24
4) Kontraindikasi
Adanya rasa nyeri yang tajam dan menetap ketika ada rangsang,
nyeri spontan yang lama biasanya saat malam, gigi goyah secara
a) Kunjungan pertama
dentin karies
terinfeksi
syringe udara
atas medikamen
b) Kunjungan kedua
a) Ekskavasi pertama
dam.
terinfeksi.
jaringan karies.
b) Ekskavasi kedua
ekskavasi akhir.
(2) Dentin tampak lebih kering, lebih keras, dan gelap pada
klinisi.
a) Pasien asimtomatik
pathosis
27
5. Kalsium Hidroksida
kaping pulpa direk dan indirek serta berfungsi sebagai pelindung jaringan
iritasi bahan kimia dan memberikan manfaat terapi untuk pulpa. Basis
bakteriostatik terhadap bakteri yang ada pada karies dentin, dan mampu
sedangkan waktu settingnya antara 2-7 menit dengan material tipe hard
dicampur bersama air. Cara tersebut kemudian diubah menjadi pasta metil
kalsium hidroksida tipe hard setting mulai dikenalkan. Bahan tersebut ada
yang memiliki dua sistem pasta atau satu sistem pasta yang terdiri dari
kekurangan secara bertahap akan larut dan menghilang dari bawah restorasi
yang dapat merusak fungsi restorasi, sedangkan tipe hard setting umumnya
lebih disukai karena sifatnya yang kurang larut (van Noort, 2007).
d. Waktu setting campuran kalsium hidroksida pada paper pad dengan suhu
bakterisidal, dan sifat alkali berperan dalam penghentian proses karies. Studi
(Chandra et al, 2000). Ph yang tinggi dari kalsium hidroksida dan sifat
(Walton dan Torabinejad, 2008). Dentin tersier akan terbentuk lebih dari 60
Kalsium hidroksida sistem dua pasta terdiri dari base dan katalis.
Komposisi katalis berupa calcium hydroxide (50%) dan zinc oxide (10%)
yang berfungsi sebagai bahan aktif utama, zinc streate (0,5%) sebagai
sulphate, dan calcium tungstate sebagai inert filler, pemberi warna (pigment),
dan pemberi efek radiopak (McCabe dan Walls, 2008). Kalsium hidroksida
memiliki nama dagang Dycal, Life, Core, Clacidor (tipe self cure) dan
subjektif dan pemeriksaan objektif baik ekstra oral maupun intra oral.
suatu kasus sebagai: buruk, kurang, cukup dan baik (Rukmo, 2011).
gejala kepekaan.
a. Perkusi
tes perkusi pada suatu kasus. Sebelum melakukan tes perkusi pada gigi,
secara benar akan memberikan hasil yang lebih akurat. Gigi yang berada
instrumen seperti ujung pegangan kaca mulut. Rasa nyeri pada saat
perkusi bukan merupakan suatu indikasi bahwa gigi tersebut vital atau
akut atau nyeri pada saat pengunyahan yang merupakan respon dari gigi
individual.
b. Palpasi
yang sering terjadi ketika gigi berkontak dengan minuman panas atau
merupakan metode yang sering digunakan di klinik pada saat ini. Bahan
yang digunakan yaitu carbon dioxide (CO2) beku atau yang dikenal
sebagai dry ice atau carbon dioxide snow. Gigi akan merespon secara
positif jika gigi tersebut masih vital. Hasil pemeriksaan ditemukan bahwa
cold test memiliki tingkat akurasi 86%, electric pulp test 81%, dan heat
test 71%.
2) Tidak ada fistula, edema, dan atau pergerakan gigi yang abnormal
B. Landasan Teori
perawatan yang dapat dilakukan sebelum karies meluas dan semakin dalam
pada gigi, salah satunya adalah kaping pulpa indirek. Kaping pulpa indirek
diindikasikan untuk gigi dengan karies yang dalam namun pulpa belum
34
ini. Tujuan kaping pulpa indirek adalah untuk mempertahankan vitalitas pulpa,
dentin reparatif atau dentin tersier, memelihara ruang untuk erupsi gigi
Salah satu bahan yang digunakan untuk kaping pulpa indirek adalah
kalsium hidroksida tipe hard setting. Bahan tersebut memiliki sifat fisik yang
lebih baik dan sifat antibakteri yang bagus sehingga dapat meminimalkan atau
pemeriksaan obyektif dengan cara perkusi, palpasi, sondasi, dan tes vitalitas
C. Kerangka Konsep
Karies
Evaluasi Klinis
Subyektif Obyektif