KONSEP
ASUHAN
NEONATUS
BAYI DAN
BALITA
DOSEN PRNGAMPU :
Eva Mahayani SST,M.Kes
OLEH:
1. PUTRI RAHAYU
WIJAYATI
2. MARIA LIDYA
PURBA
3. KRISTINA
NOVAYANTY
SIMAMORA
PRODI/KELAS
:
D III – 2 B
POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN MEDAN
HALAMAN PENGESAHAN
5.nomor pustaka :
Mengetahui,
NIP:1966091019940320001 NIP:1967711101993032002
VISI:
Menghasilkan lulusan D-III Kebidanan yang siap berwirausaha dengan pendekatan asuhan
kebidanan holistik berbasis kearifan lokal di Tingkat Nasional dan Siap Bersaing di Tingkat
Internasional pada Tahun 2024.
MISI:
1. Menyelenggarakan pendidikan D-III, D-IV dan Profesi Kebidanan yang memiliki
daya saing di tingkat nasional dan siap bersaing di tingkat Internasional sesuai dengan
perkembangan IPTEK.
2. Menerapkan hasil penelitian (evidence based) dalam kewirausahaan dengan
pendekatan Asuhan Kebidanan Holistik berbasis Kearifan Lokal.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat bermitra dengan stake holder khususnya dalam
Kewirausahaan Pendekatan Asuhan Kebidanan Holistik berbasis Kearifan Lokal.
4. Menjalin kerjasama dengan pihak terkait untuk meningkatkan kualitas lulusan serta
mampu berwirausaha dengan pendekatan Asuhan Kebidanan Holistik berbasis
Kearifan Lokal.
PENGANTAR
Makalah ” Konsep asuhan Neonatus bayi dan Balita” disusun guna memenuhi tugas
ibu Eva Mahayani SST, M.Kes pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita,
dan Anak Pra Sekolah. Selain itu, penulis juga berharap agar modul ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang ” Konsep asuhan Neonatus bayi dan Balita”.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku dosen Mata
Kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami ditekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari modul ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
KELOMPOK 1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………..…………………….4
Daftar isi……………………………………………………………………………………….5
Modul 1
I. Topik…………………………………………………………………………………..6
II. Tinjauan Keilmuan……………………………………………………….…………...6
III. Ringkasan Materi…………………………………………………………………….20
IV. Tes Formatif…………………………………………………………………...……..21
V. Daftar Pustaka…………………………………………………………………...…...23
MODUL 1
Perubahan siklus ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh sistem pembuluh
tubuh. Oksigenasi menyebabkan sistem pembuluh mengubah tekanan dengan cara
mengurangi atau meningkatrkan resistensinya sehingga mengubah aliran darah. Dua
peristiwa yang mengubah tekanan dalam sistem pembuluh darah, adalah:
a. Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan
atrium kanan menurun. Tekanan atrium kanan menurun karena berkurangnya aliran darah ke
atrium kanan. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium tersebut. Kedua
kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke poaru-paru
untuk menjalani proses oksigenasi ulang.
b. Pernafsan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru dan
meningkatkan tekanan atrium kanan. Oksigen pada pernafasan pertama ini menimbulkan
relaksasi dan sedikit terbukanya sistem pembuluh darah paru-paru. Peningkatana sirkulasi ke
paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan. Dengan
peningkatan tekanan atrium kanan dan penurunan tekanan pada atrium kiri, foramen ovale
secara fungsional akan menutup.
C. Perubahan Sistem Pengaturan Suhu
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan mengalami
stress dengan adanya perubahan lingkungan. Suhu dingin menyebabkan air ketubah menguap
lewat kulit, sehingga mendinginkan darah bayi. Pada lingkungan dingin, pembentukan suhu
tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk
mendapatkan kembali panas tubuhnya.
Cara Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Normal
Pencegahan kehilangan panas
Bayi baru lahir tidak dapat mengatur tubuhnya secara memadai, dan dapat dengan
cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak segera dicegah.
Mekanisme Kehilangan Panas
Kehilangan panas tubuh pada bayi baru lahir dapat terjadi melalui mekanisme berikut:
1. Evaporasi adalah cara kehilangan panas karena menguapnya cairan ketuban pada
permukaan tubuh setelah bayi lahir karena tubuh tidak segera dikeringkan.
2. Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin. Bayi diletakkkan di atas meja, timbangan atau
tempat tidur.
Periode adaptasi bayi baru lahir dapat berlangsung hingga satu bulan
atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh bayi.Transisi paling nyata dan cepat
• Penggunaan asi (setelah lahir bayi didorong untuk secepat mungkin menyusu pada
ibunya),
Perubahan yang lain adalah perubahan gastro intestinal, sistem imunologi dan sistem
ginjal.
Prinsip umum pencegahan infeksi adalah berikan perawatan rutin kepada bayi baru
lahir, pertimbangkan setiap orang (termasuk bayi dan staf) berpotensi menularkan infeksi.
Cuci tangan atau gunakan pembersih tangan dan pakai – pakaian pelindung serta sarung
tangan. Tindakan umum pencegahan infeksi adalah mencuci tangan, pastikan peralatan steril
dan DTT, pakaian dan peralatan yang digunakan bayi bersih, menjaga kebersihan diri dan
orang yang pegang bayi cuci tangan. Sedangkan jenis Pencegahan Infeksi adalah pencegahan
infeksi tali pusat, kulit, mata dan imunisasi.
Rawat gabung adalah suatu sistem perawatan ibu dan anak bersama-sama pada tempat
yang berdekatan sehingga memungkinkan sewaktu-waktu, setiap saat ibu dapat menyusui
anaknya. Jenis rawat Ggbung adalah rawat gabung continue dan partial. Manfaat rawat
gabung bagi bayi, ibu, petugas, keluarga dari segi fisik dan psikologis. Sasaran rawat gabung
antara lain adalah bayi lahir normal, jika lahir dengan tindakan maka rawat gabung dapat
dilakukan setelah bayi cukup sehat, reflek hisap baik dan tidak ada tanda infeksi. Kontra
indikasi rawat gabung ditinjau dari ibu dan bayi.
Jawablah soal berikut dan berikan tanda (X) pada jawaban anda.
V. DAFTAR PUSTAKA
Amanda Williamson, Kenda Crozier. 2014. Asuhan Neonatus. Jakarta: Penerbit EGC.
Desidel, Zuchroh Hasan, Rully Hevriani, Yan Sartika. 2014. Buku Ajar Asuhan Neonatus,
Bayi dan Balita. Jakarta: Penerbit EGC.