Anda di halaman 1dari 5

Nama : Selvyra Eka Masturina

NIM : P17321183040
Sarjana Terpan Kebidanan/SMT 5
Review Alat Pelindung Diri (APD)

1. Pengertian APD
APD atau yang juga dikenal dengan PersonalProtective Equipment merupakan
alat-alat yang digunakan untuk melindungi keselamatan pekerja ketika melakukan
pekerjaan yang berpotensi atau berisiko kecelakaan atau bahaya.

2. APD sangat penting, karena


a. Terdapat berbagai penyakit sangat infeksius yang bisa menyebabkan pandemi,
seperti penyakit virus Ebola, severe acute respiratory syndrome (SARS),
influenza, dan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) akibat infeksi virus Corona
2019-nCoV yang sedang merebak saat ini. Kontak dengan penyakit-penyakit
sangat infeksius dengan angka fatalitas penyakit yang tinggi tersebut, membuat
banyak tenaga medis meninggal di daerah pandemik.
b. Penyakit-penyakit sangat infeksius tersebut dapat menular melalui kontak dengan
droplet batuk maupun bersin penderita, kontak dengan darah dan cairan tubuh
penderita, needle stick injury, bahkan kontak dengan benda-benda yang sudah
terkontaminasi patogen.

3. Jenis Alat Pelindung Diri


3.1 APD BAGIAN KEPALA
a. Topi Pelindung (Safety Helmet)
Topi yang biasanya berbentuk helmet ini digunakan untuk melindungi
kepala dari kejatuhan benda-benda asing maupun paparan bahaya dari
aliran listrik.
b. Kacamata Pelindung (Safety Glass)
Berfungsi untuk melindungi mata dari debu, bahaya benda tajam,
silaunya sinar matahari, hingga percikan bahan kimia.
c. Penutup Telinga (Ears Muff)
Penutup telinga sendiri berguna sebagai pelindung telinga dari suara-
suara berintensitas tinggi.
d. Penyumbat Telinga (Ears Plug)
Memiliki fungsi yang serupa dengan penutup telinga, namun Ears
Plug hanya mampu mengurangi intensitas suara hingga 10 – 15dB saja.
e. Respirator
Respirator berfungsi sebagai pelindung alat pernapasan, seperti hidung
dan mulut dari berbagai macam bahaya, seperti debu,
partikel mist dan fume, uap, gas, bau bahan kimia atau pun alat solder.
f. Masker

3.2 APD BAGIAN TUBUH


a. Apron
Apron berfungsi untuk melindungi diri dari suhu panas dan percikan
bahan-bahan kimia berbahaya. Tidak hanya itu, apron juga biasanya
digunakan untuk
proses persiapan produksi bahan-bahan kimia, diantaranya seperti perekat
(adhesive), oli dan minyak.
b. Wearpack
APD yang satu ini biasanya digunakan oleh pekerja tambang, bengkel,
pemadam kebakaran dan pekerjaan lainnya yang memiliki risiko bahaya
tinggi.
c. Jas hujan
fungsi utama dari jas hujan yaitu sebagai pelindung tubuh dari percikan
semua jenis air saat bekerja.
d. Pelampung
e. Rompi pengamanan

3.3 APD Bagian Tubuh Lainnya


a. Sarung Tangan (Hand Gloves)
sarung tangan wajib digunakan secara intensif, agar tangan terlindungi
dari
beberapa risiko berbahaya yang mungkin saja terjadi.
b. Sabuk pengaman
Sabuk pengaman ini akan melindungi mu dari risiko jatuh dari
ketinggian, dengan cara mengikatkan tali di bagian pinggang mu.
c. Sepatu Pelindung (Safety Shoes)
Jenis APD yang terakhir adalah sepatu pelindung. Sepatu yang
memiliki bentuk seperti sepatu boots ini umumnya digunakan untuk
melindungi kaki mu dari risiko terkena cairan kimia, benturan benda berat,
tusukan benda tajam dan sebagainya.

4. Berikut ini prosedur penggunaan (donning) APD


1. Sebelum menggunakan alat pelindung diri, petugas melepaskan seluruh
perhiasan yang dikenakan termasuk jam tangan. Petugas yang berambut
panjang harus mengikat rambut. Petugas yang berkacamata harus melekatkan
kacamata supaya tidak jatuh
2. Inspeksi kondisi alat pelindung diri, memastikan ukurannya sesuai dengan
tubuh petugas dan tidak ada kerusakan pada alat
3. Lakukan cuci tangan (hand hygiene)
4. Kenakan sepatu Lalu, pasang boot cover, ikat tali yang melingkari boot
cover. Usahakan tangan tidak menyentuh lantai. Tahap ini sebaiknya
dikerjakan dalam posisi duduk
5. Kenakan sarung tangan (dalam)
6. Kenakan baju pelindung dan buat agar lengan baju menutupi pergelangan
sarung tangan dalam. Pastikan semua bagian lengan sarung tangan masuk di
bawah lengan baju pelindung. Pakaikan plester di pergelangan tangan apabila
masih ada celah antara baju dengan sarung tangan
7. Kenakan masker N95. Pastikan seluruh bagian tepi menyesuaikan bentuk
wajah sehingga tidak ada celah.
8. Kenakan hood, pastikan bagian telinga dan leher tertutup dan tidak ada rambut
yang keluar. Bagian bawah hood harus menutupi kedua bahu. Asisten dapat
membantu proses pemakaian
9. Kenakan apron (tidak wajib) apabila menangani pasien dengan gejala muntah
dan diare
10. Kenakan sarung tangan luar yang biasanya memiliki pergelangan lebih
panjang. Tarik bagian lengan sarung tangan hingga menutupi bagian lengan
baju pelindung. Penggunaan sarung tangan yang berbeda warna dengan sarung
tangan dalam dapat membantu identifikasi
11. Kenakan pelindung wajah (face shield)
12. Evaluasi kelengkapan dan kesesuaian penggunaan alat pelindung diri
menggunakan bantuan cermin, ditambah dengan verifikasi oleh
petugas donning

5. Pemakaian APD sesuai dengan Level


5.1 Level 1
1) Gunakan baju dinas, dokter tidak perlu menggunakan sneli
2) Gunakan masker bedah
3) Gunakan handscoon
4) Dan gunakan sepatu tertutup

5.2 Level 2
1) Gunakan baju dinas, menggunakan sneli
2) Gunakan masker bedah
3) Gunakan handscoon
4) Gunakan Apron
5) Gunakan sepatu pelindung
6) Gunakan pelindung wajah (face shield)
Note: Apabila apron tidak ada, maka bisa menggunakan jas hujan

6. Cara Melepas APD


1. Lakukan cuci tangan (hand hygiene) dengan tetap menggunakan sarung
tangan
2. Robek apron di bagian leher kemudian gulung ke bagian depan dan bawah.
Hindari tangan menyentuh bagian coverall di belakang
3. Lakukan cuci tangan. Cuci tangan dilakukan setiap selesai melepaskan 1 jenis
atribut alat pelindung diri
4. Lepaskan pelindung kepala-leher (bila hood terpisah dari baju pelindung)
dengan cara menarik bagian atas penutup kepala. Bila
menggunakan coverall kepala-mata kaki, buka terlebih dahulu resleting di
bagian dada, kemudian lepaskan hoodie ke arah belakang secara perlahan
dengan cara menggulung bagian dalam menjadi bagian luar. Hindari
menyentuh bagian luar coverall
5. Setelah coverall terlepas melewati bahu hingga pertengahan siku, tarik lengan
perlahan agar coverall terlepas bersama dengan sarung tangan luar. Teruskan
membuka dan menggulung coverall dengan tetap menggunakan sarung tangan
dalam, hingga terlepas seluruhnya dari bagian kaki
6. Lakukan cuci tangan kembali (terus dilakukan setiap selesai melepaskan 1
jenis atribut)
7. Lepaskan pelindung mata dengan memegang tali di bagian belakang
8. Lepaskan masker dengan menarik bagian tali bawah di belakang melewati
kepala ke bagian depan. Dilanjutkan dengan melepaskan tali bagian atas
9. Lepaskan boot cover. Lalu, lepaskan sepatu boot tanpa menyentuh dengan
tangan
10. Lepaskan sarung tangan dalam
11. Lakukan cuci tangan di akhir prosedur

Anda mungkin juga menyukai