Dosen Pengampu :
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga “Makalah Mata
Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas Standar Pelayanan Minimal KB Di Polindes” dapat
tersusun hingga selesai.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Asuhan Kebidanan Komunitas di Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui tentang pengertian standar pelayanan minimal
2. Mahasiswa mampu mengetahui ruang lingkup standar pelayanan minimal
3. mengetahui tentang standar alat di standar pelayanan minimal
4. mengetahui tentang standar tempat di standar pelayanan minimal
5. mengetahui tentang pelayanan KB di komunitas
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera yang
selanjutnya disingkat SPM Bidang KB dan KS adalah tolok ukur kinerja pelayanan Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera yang diselenggarakan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota. SPM Bidang KB dan KS dimaksudkan sebagai panduan dalam
melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan
pertanggungiawaban penyelenggaraan pelayanan minimal di Bidang Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera.(BKKBN,2010)
5
1. Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang istrinya dibawah usia 20 tahun sebesar
3,5% pada tahun 2014;
2. Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif sebesar 65% pada
tahun 2014;
3. Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmet need) sebesar 5,0% pada
tahun 2014;
4. Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB sebesar 70% pada tahun
2014;
5. Cakupan PUS peserta KB anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB sebesar 87% pada tahun 2014;
6. Ratio Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB 1 PKB/PLKB untuk setiap 2
desa/kelurahan pada tahun 2014;
7. Ratio petugas Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) setiap desa/kelurahan 1
PPKBD pada tahun 2014.
C. Penyediaan Informasi Data Mikro, dengan indikator:
cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga disetiap Desa/Kelurahan l Ooolo
seriep tahun
2.4 STANDAR TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN MINIMAL DI POLINDES
Dalam menganalisa pertumbuhan Polindes harus mengacu kepada indikator tingkat
perkembangan Polindes yang mencakup beberapa hal :
1. Fisik
Tempat yang disediakan oleh masyarakat untuk polindes perlu memenuhi persyaratan
antara lain :
Bangunan polindes tampak bersih, salah satunya ditandai tidak adanya sampah
berserakan
Lingkungan yang sehat, bila polindes jauh dari kandang ternak
Mempunyai jumlah ruangan yang cukup untuk : pemeriksaan kehamilan dan
pelayanan KIA, mempunyai ruang untuk pertolongan persalinan.
Tempat pelayanan bersih dengan aliran udara/ventilasi yang baik terjamin.
Mempunyai perabotan dan alat-alat yang memadai untuk pelaksanaan pelayanan.
Mempunyai sarana air bersih dan jamban yang memenuhi persyaratan kesehatan.
Lokasi di tengah penduduk yang dapat dicapai dengan mudah oleh penduduk
sekitarnya dan dapat dijangkau dg kendaraan roda empat.
6
Penerangan cukup dan tersedia sarana pembuangan air limbah
Idealnya suatu polindes mempunyai bangunan sendiri dan memenuhi persyaratan di
atas, namun dalam kenyataannya mungkin saja polindes masih menumpang di salah satu
rumah warga atau bersatu dengan kediaman bidan di desa.
2. Tempat tinggal bidan desa
Keberadaan bidan di desa secara terus menerus (menetap) menentukan efektifivitas
pelayanannya, termasuk efektivitas polindes. Selain itu, jarak tempat tinggal bidan yang
menetap di desa dengan polindes. Bidan yang tidak tinggal di desa dianggap tidak
mungkin melaksanakan pelayanan pertolongan persalinan di polindes. Untuk
mempercepat tumbuh kembang Polindes bidan harus selalu berada/tinggal di desa dan
lebih banyak melayani masalah kesehatan masyarakat desa setempat.
3. Sarana air bersih
Tersedianya air bersih merupakan salah satu persyaratan untuk hidup sehat. Demikian
juga halnya di dalam operasional pelayanan polindes. Polindes dianggap baik apabila
telah tersedia air bersih yang dilengkapi dengan : MCK, tersedia sumber air (sumur,
pompa, PAM, dll), dan dilengkapi pula dengan saluran pembuangan air limbah.
2.4 STANDAR PELAYANAN MINIMAL PELAYANAN KB DI KOMUNITAS
a. Pernyataan standar setiap pasangan usia subur (PUS) mendapatkan
pelayanan keluarga berencana (KB) sesuai
standar
b. Dimensi mutu keamanan, keselamatan, efisiensi
c. Pengertian pelayanan keluarga berencana sesuai standar
adalah pelayanan yang:
1. dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten (bidan, dokter, dokter spesialis
kebidanan dan kandungan) yang mempunyai
surat ijin praktik (SIP) dan surat tanda
registrasi (STR);
2. dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan; dan
3. menggunakan metoda kontrasepsi yang tepat
sesuai dengan kebutuhan dan keadaan
kesehatan pasien.
fasilitas pelayanan kesehatan, meliputi:
1. puskesmas;
7
2. tempat praktek tenaga kesehatan (bidan,
dokter dan dokter spesialis kebidanan dan
kandungan);
3. klinik pratama dan klinik utama; dan
4. rumah sakit pemerintah dan swasta.
d. Standar pelayanan salah satu pasangan usia subur baik wanita atau
pria menggunakan salah satu metoda
kontrasepsi, meliputi: kondom, suntik, pil,
implant, medis operasi wanita (MOW/tubektomi)
maupun medis operasi pria (MOP/vasektomi)
e. Definisi operasional cakupan pelayanan keluarga berencana sesuai
capaian kinerja standar di wilayah kerja dalam waktu 1 (satu)
Pemerintah Daerah tahun
f. Rumus penghitungan persentase pasangan usia subur mendapatkan
kinerja pelayanan keluarga berencana sesuai standar
g. Numerator jumlah pasangan usia subur yang mendapatkan
pelayanan keluarga berencana sesuai standar
h. Denominator jumlah pasangan usia subur yang berkunjung ke
fasilitas pelayanan kesehatan
i. Target 100% (seratus persen)
j. Langkah-langkah kegiatan 1) pendataan pasangan usia subur;
2) pemeriksaan fisik;
3) pelayanan kontrasepsi;
4) pencatatan dan pelaporan; dan
5) rujukan (jika diperlukan).
8
BAB III
PENUTUP
9
LAMPIRAN NASKAH ROLE PLAY
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Kesehatan No.4 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu
Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
12
Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor: 55/Hk-
010/B5/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana Dan Keluarga
Sejahtera Di Kabupaten/Kota Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
https://dinkes.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2018/08/lampiran-SPM-Pengembangan-
no.1-33_30Mei2018.pdf
13