Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

(Pencatatan dan pelaporan kesehatan reproduksi dan KB)

Di

Oleh :

Kelompok 10

 Nur Elly Ermayanti Kadir / NH0420030


 Anace Walagwaor / NH0420031
 Regina mayabubun/NH0420032

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR
2021/2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................2
KATA PENGANTAR...................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6
A. PENCATATAN DAN PELAPORAN PELAYANAN KB........................................6
1. Sistem pencatatan dan pelaporan Pelayanan Kontrasepsi.......................................6
2. Mekanisme pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi.................................8
3. Monitoring dan Evaluasi Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kontrasepsi..........9
B. PENDOKUMENTASIAN.......................................................................................12
C. RUJUKAN KB.........................................................................................................14

BAB III PENUTUP.....................................................................................................16


A. Kesimpulan..............................................................................................................16
B. Saran........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,
nikmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW beserta keluarga, dan para sahabatnya. Makalah ini disusun
untuk melengkapi tugas Kesehatan Perempuan Dan Perencana Keluaraga, Dalam
penyusunan makalah ini, banyak sekali masalah yang penulis hadapi, dalam
mengerjakan makalah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk
memberikan hasil yang baik .
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-
teman yang telah membantu dalam penulisan makalah ini, khususnya kepada
dosen pengajar, Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan pembuatan
makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun sangat penulis butuhkan untuk dapat menyempurnakannya di
masa yang akan datang.
Demikian makalah ini penulis susun, semoga bisa bermanfaat bagi kita
semua serta menjadi tambahan referensi bagi penyusunan makalah dengan tema
yang senada di waktu yang akan datang. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Makassar, 08 maret 2022

                                                                                                         Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan pencatatan dan pelaporan program KB Nasional merupakan
suatu proses untuk mendapatkan data dan informasi yang merupakan suatu
substansi pokok dalam system informasi program KB nasional dan
dibutuhkan untuk kepentingan operasional program.
Data dan informasi tersebut juga merupakan bahan pengambilan
keputusan, perencanaan, pemantauan, dan penilaian serta pengendalian
program. Oleh karena itu, data dan informasi yang dihasilkan harus akurat,
tepat waktu, dan dapat dipercaya. Dalam upaya memenuhi harapan data dan
informasi yang dihasilkan merupakan data dan informasi yang berkualitas,
maka selalu dilakukan langkah – langkah penyempurnaan sesuai dengan
perkembangan program dengan visi dan misi, program baru, serta
perkembngan kemajuan teknologi informasi.Dalam tahun 2001 pencatatan
dan pelaporan program KB Nasional telah dilaksanakan sesuai dengan sisttem
pencatatan dan pelaporan yang disempurnakan melalui Instruksi Menteri
Pemberdayaan Perempuan / Kepala BKKBN Nomor 191/HK – 011/-D2/2000
tanggal 29 september 2000. Kegiatan pencatatan dan pelaporan Program KB
Nasional meliputi : pengumpulan, pencatatan serta pengolahan data dan
informasi tentang kegiatan dan hasil kegiatan operasional.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pencatatan dan pelaporan kb ?
2. Apa saja yang meliputi pencatatan dan pelaporan kb ?
3. Pendokumentasian soap kesehatan reproduksi dan kb
4. Apa saja yang meliputi rujukan kb ?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu pencatatan dan pelaporan kb
2. Untuk mengetahui hal-hal yang meliputi pencatatan dan pelaporan kb
3. Pendokumentasian soap kesehatan reproduksi dan kb
4. Untuk mengetahui apa saja yang meliputi rujukan kb
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENCATATAN DAN PELAPORAN PELAYANAN KB

Pencatatan dan pelaporan keluarga berencana adalah suatu kegiatan


mencatat dan melaporkan berbagai aspek yang berkaitan dengan pelayanan
kontrasepsi yang dilakukan oleh klinik KB, BPS, atau tempat pelayanan lainnya.
Akses terhadap keluarga pelayanan berencana yang bermutu merupakan
suatu unsur penting dalam upaya mencapai pelayanan reproduksi. Sementara itu,
peran dan tanggung jawab pria dalam keluarga berencana perlu ditingkatkan.
Program keluarga berencana perlu di tingkatakan agar pria dapat mendukung
pilihan kontrasepsi oleh istrinya, meningkatkan komunikasi diantara suami istri,
meningkatakan penggunaan metode kontrasepsi pria, meningkatkan upaya
pencegahan IMS dll.
Kegiatan pencatatan dan pelaporan program KB Nasional merupakan
suatu proses untuk mendapatkan data dan informasi yang merupakan suatu
substansi pokok dalam system informasi program KB Nasional dan dibutuhkan
untuk kepentingan operasional program. Data dan informasi tersebut juga
merupakan bahan pengambilan keputusan, perencanaan, pemantauan, dan
penilaian serta pengendalian program. Oleh karena itu data dan informasi yang
dihasilkan harus akurat, tepat waktu dan dapat dipercaya. Dalam upaya memenuhi
harapan data dan informasi yang berkualitas, maka selalu dilakukan langkah-
langkah penyempurnaan sesuai dengan perkembangan program dengan visi dan
misi program baru serta perkembangan kemauan teknologi informasi.

1. Sistem pencatatan dan pelaporan Pelayanan Kontrasepsi.

Pencatatan dan pelaporan Pelayanan Kontrasepsi Program KB ditujukan


kepada kegiatan dan hasil kegiatan operasional yang meliputi:
a) Kegiatan Pelayanan Kobtrasepsi
b) Hasil Kegiatan Pelayanan Kontrasepsi baik di Klinik KB maupun di
Dokter/bidan Praktek S wasta
c) Pencatatan keadaan alat-alat kontrasepsi di klinik KB

2. Mekanisme pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi.


System pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi, diharapkan dapat
menyediakan berbagai data dan informasi pelayanan kontrasepsi diseluruh
wilayah sampai tingkat kecamatan dan desa. Adapun mekanisme pencatatan
dan pelaporan pelayanan kontrasepsi sebagai berikut:
1. Setiap peserta KB baru dan peserta KB pindahan dibuatkan kartu peserta
KB, disimpan oleh peserta KB dan dibawa ke faskes setiap kali sewaktu
pesrta Kb melakukan kunjungan ulang
2. Setiap peserta KB baru dan peserta KB pindahan dibuatkan Kartu peserta
KB, disimpan difaskes yang bersangkutan dan digunakan kembali sewaktu
peserta KB melakukan kunjungan ulang di faskes tersebut
3. Setiap pelayanan KB yang dilakukan oleh puskesmas harus dicatat dalam
kohor pelayanan KB dan register klinik KB .
3. Monitoring dan Evaluasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Pelayanan Kontrasepsi
Dalam pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kontrasepsi masih
dirasakan adanya kelebihan dan kekurangan, sehingga perlu selalu dilakukan
monitoring dan evluasi. Pemantauan (monitoring) dapat diartikan sebagai upaya
pengumpulan, pencatatan, dan analisis data secara periodik dalam rangka
mengetahui kemajuan program dan memastikan kegiatan program terlaksana
sesuai rencana yang berkualitas. Penilaian (evaluasi) adalah suatu proses
pengumpulan dan analisis informasi mengenai efektivitas dan dampak suatu
program dalam tahap tertentu baik sebagian atau keseluruhan untuk mengkaji
pencapaian program yang diperoleh dari pencatatan dan pelaporan (Kemenkes,
2014). Pada pelaksanaannya sering terjadi kerancuan pengertian kegiatan
monitoring dan evaluasi. Namun keduanya memiliki persamaan yaitu sebagai alat
dalam manajemen.

a) Cakupan laporan

Dalam melakukan monitoring dan evaluasi terhadap cakupan laporan


meliputi jumlah, ketepatan waktu data yang dilaporkan, mulai dari tingkat
ini lapangan sampai tingkat pusat.
b) Kualitas data

Dalam melakukan evaluasi terhadap kualitas data pencatatan dan pelaporan


pelayanan kontrasepsi perlu dilihat bagaimana masukan laporan, baik
laporan bulanan maupun laporan tahuna serta bagamana informasi yang
disajikan setiap bulan atau tahunan. Dalam hal ini sering/dapat terjadi
laporan mengalami keterlambatan dan cakupannya belum dapat optimal
maupun kualitas dan kuantitas datanya serta informasi yang disampaikan
belum optimal. Keterlambatan penyajian data informasi setiap bulannya
dapat disebabkan oleh proses pengumpulan data laporannya terlambat serta
banyaknya kesalahan pengelolahan ke bawah dan ke samping sehingga
memperlambat proses pengelolahannya.
c) Tenaga

Dalam melakukan evaluasi terhadap tenaga pencatatan dan pelaporan


pelayanan kontrasepsi, hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu
ketersediaan/jumlah tenaga dan kualitas tenaga
d) Sarana

Dalam melakukan evaluasi terhadap sarana, perlu dilihat bagaimana sarana,


perlu dilihat bagaimana sarana pendukung kelancaran pelaksanaan
pencatatan dan pelaporan diantaranya:
1) Ketersedian formulir dan kartu
2) Ketersedian Buku Petunjuk Teknis pencatatan dan pelaporan
pelayanan kontrasepsi
3) Ketersediaan faksimili untuk seluruh kabupaten/kota untuk
kecepatan

4) pelaporan
5) Ketersedian computer sampai dengan tingkat kabupaten/kota
B. PENDOKUMENTASIAN SOAP KESEHATAN REPRODUKSI DAN
KB

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA


BERENCANA PADA NY “M” AKSEPTOR KB LAMA SUNTIK DEPO
PROGESTIN DENGAN AMENORHEA DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU
TANGGAL 16 MEI 2017

A. Identitas istri/suami
a. Nama : Ny “M” / Tn “K”
b. Umur : 33 tahun / 35 tahun
c. Nikah : 1x / ± 14 tahun Suku : Makassar / Makassar
d. Pendidikan : SD / SMP / SMP
e. Pekerjaan : IRT /Buruh harian
f. Agama : Islam / Islam Pendidikan : SD / SMP / SMP
g. Suku : Makassar / Makassar
h. Gol. Darah : A/B
i. Alamat : Jl. Korban 40.000 Jiwa Makassar B.

B. Subjektif(S)
Ibu mendapatkan haid terakhir pada bulan Mei tahun 2016 dan belum
mendapatkan haid sampai sekarang.

C. Objektif (O)
1. Keadaan umum ibu baik.
2. Tanda-tanda vital:
a.TD : 120/80 mmHg
b. N : 80 x/menit
c.P : 20 x/menit
d. S : 36,5 oC
3. BB : 65 kg
4. TB : 153 cm

D. Assesment (A)
Diagnosa : Akseptor Lama Depo Progestin
E. Planning (P)
Tanggal : 16 mei 2017 pukul 13.00 wita
1. Menciptakan suasana yang nyaman dengan 5S (senyum, salam, sapa,
sopan dan santun),5s telah diterapkan.
2. Memberikan konseling pada ibu tentang efek samping yang bisa timbul dari
pemakaian suntikan DMPA selain amenorhea, Ibu telah dijelaskan dan ibu
mengerti.
3. Menganjurkan kepada ibu agar datang ke tempat pelayanan kesehatan
terdekat apabila ada masalah atau gangguan kesehatan sehubungan dengan
alat kontrasepsinya, Ibu bersedia untuk datang jika ada masalah.

C. RUJUKAN KB

Tujuan system rujukan KB adalah meningkatkan mutu, cakupan, dan efisiensi


pelaksanaan pelayananmetode kontrasepsi secara terpadu. System rujukan upaya
Kesehatan adalah sisten jaringan fasilitas pelayanan Kesehatan yang memungkinkan
terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah yang timbul,
baik secara vertical maupun horizontal kepada fasilitas pelayanan yang lebih
kompeten, terjangkau, dan rasional, dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi.
Dengan demikian merujuk berarti meminta pertolongan secara timbalbalik kepada
fasilitas pelayanan yang lebih kompeten untuk penanggulangan masalah yang sedang
dihadapi.

Untuk itu dalam melaksanakan rujukan harus telah pula diberikan:

 Konseling tentang kondisi klien yang menyebabkan perlu dirujuk


 Konseling tentang kondisi yang diharapkan diperoleh ditempat
rujukan
 Informasi tentang fasilitas pelayanan kesehatan tempat rujukan
dituju
 Pengantar tertulis kepada fasilitas pelayanan yang dituju mengenai
kondisi klien saat ini dan riwayat sebelumnya dan riwayat serta
upaya/tindakan yang telah diberikan

1) Fasilitas pelayanan yang merujuk


a. Mencatat penderita ayng dirujuk dalam register klinik
b. Membuet surat pengiriman pemerintah
c. Melaporkan jumlah penderita yang dirujuk dalam laporan bulanan
klinik.
2) Fasilitas pelayanan yang menerima rujukan
a. Membuet tanda terima penderita
b. Mencatat penderita dalam register
c. Memberikan informasi kepada fasilitas pelayanan yang merujuk
tentang pemeriksaan yang dilakukan terhadap penderita, bila penderita
yang dirujuk perlu perawatan perawatan dan pengobatans di fasilitas
pelayanan yang merujuk.
d. Membuat pengiriman kambali dan memberikan informasi tentang
perawatan dan pengobatan yang diberikan kepada penderita yang
dirujuk, jika penderita memerlukan lanjutan di fasilitas pelayanan yang
merujuk
Tujuan kebijakan pemberian pelayanan keluarga berencana
adalah memberikan pelayanan yang berkualitas, yang menempatkan
keselamatan klien sebagai prioritas. Kebijakan tersebut dilaksanakan
melalui penyediaan tenaga pemberi pelayanan yang kompeten serta
patuh terhadap standar pelayanan yang sudah ditetapkan, pemenuhan
sarana yng memadai, pemberian pelayanan konseling yang berkualitas,
penapisan klien, pelayanan pasca tindakan serta pelayanan rujukan
yang optimal. Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu sistem
jaringan fasilitas pelayanan kesehatan

Rujukan medis dapat berlangsung:

 Inteernal antar petugas disatu puskesmas


 Antara puskesmas pembantu & puskesmas
 Antara puskesmas dan masyarakat
 Antara satu puskesmas & puskesmas lain
 Antara puskesmas dan rumah sakit, lab/fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya
 Interrnal antara bagian/unit pelayanan disatu rumah sakit
 Antara rumah sakit/lab fasilitas pelayanan lain dirumah sakit

Rangkaian jaringan fasilitas pelayanan kesehatan dalam sistem rujukan


tersebut berjenjang lain yang paling sederhana ditingkat keluarga sampai
satuan fasilitas pelayanan kesehatan nasional dengan dasar pemikiran
rujukan ditujukan secara timbal balik kesatuan fasilitas pelayanan yang
lebih kompeten, terjangkau, dan rasional serta tanpa dibatasi oleh wilayah
administrasi.
Rujukan bukan berarti melepaskan tanggung jawab dengan
menyerahkan klien ke fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, akan tetapi
karena kondisi klien yang mengharuskan pambarian pelayanan yang lebih
kompeten dan bermutu melalui upaya rujukan.

Fasilitas pelayanan kesehatan yang menerima rujukan, setelah


memberikan upaya penanggulangan dan kondisi klien telah
memungkinkan, harus segera mengembalikan klien ke tempat fasilitas
pelayanan asalnya dengan terlebih dahulu memberikan:

 Konseling tentang kondisi klien sebalum dan sesudah diberi upaya


penaggulangan
 Nasihat yang perlu diperhatikan klien mengenai lanjutan penggunaan
kontrasepsi
Pengantar tertulis kepada fasilitas pelayanan yang merujuk
mengenai kondisi klien berikut upaya penanggulangan yang telah
diberikan serta saran-saran upaya pelayanan lanjutan yang harus
dilaksanakan, terutama tantang penggunaan kontrasepsi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pencatatan dan pelaporan keluarga berencana adalah suatu kegiatan mencatat


dan melaporkan berbagai aspek yang berkaitan dengan pelayanan kontrasepsi yang
dilakukan oleh klinik KB, BPS, atau tempat pelayanan lainnya. Program keluarga
berencana perlu di tingkatakan agar pria dapat mendukung pilihan kontrasepsi oleh
istrinya, meningkatkan komunikasi diantara suami istri, meningkatakan penggunaan
metode kontrasepsi pria, meningkatkan upaya pencegahan IMS dll.

B. Saran

Setiap petugas dan pelaksana kb harus mengetahui dan memahami batasan-


batasan pengertian dari istilah-istilah yang dipergunakan serta mengetahui dan
memahami berbagai jenis dan fungsi instrument-instrumen pencatatan dan pelaporan
yang dipergunakan.
DAFTAR PUSTAKA

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/8139/1/Nur%20Asia%20K.pdf

https://www.academia.edu/12457233/ pencatatan_dan_pelaporan_KB

https://www.scribd.com/document/476389993/maakalah-pencatatan-dan-pelaporan-
pelayanan-kb-docx

Al kautsar anieq mumthi’ah. 2021. Kesehatan perempuan. Muhammad zaini

Purba,handayani,deasy. 2021. Keluarga beerencana. Yayasan kita menulis

Jalilah,hidayatun nurul. 2020. Kesehatan reproduksi dan keluarga berencana. Jawa


barat: CV. Adanu abimata
Rokayah Yayah. 2021. kesehatan reproduksi dan keluarga berencana. Jawa
tengah: NEM

Anda mungkin juga menyukai