Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MUTU PELAYANAN KEBIDANAN

MAKALAH STANDART ASUHAN KEBIDANAN

PENCATATAN DAN PELAPORAN

Dosen Pengampu :

Asworoningrum Y, S.Si.T, M.Keb

Disusun Oleh :

Siti Romlah / P17310203054

Rizka Hafizhoh / P17310203066

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIKINDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN MALANG

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen kebidanan merupakan metode atau bentuk pendekatan yang digunakan
bidan Manajemen kebidanan merupakan metode atau bentuk pendekatan yang digunakan
bidan dalam memberikan asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam manajemen
kebidanan dalam memberikan asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piket bidan dalam pemecahan masalah atau
pengambilan keputusan klinis. Asuhan merupakan alur piket bidan dalam pemecahan
masalah atau pengambilan keputusan klinis. Asuhan yang dilakukan harus dicatat secara
benar, sederhana, jelas, dan logis sehingga perlu suatu metode yang dilakukan harus
dicatat secara benar, sederhana, jelas, dan logis sehingga perlu suatu metode
pendokumentasian. pendokumentasian.
Dokumentasi ini perlu karena dapat digunakan sebagai bahan untuk mempertanggung
jawabkan Dokumentasi ini perlu karena dapat digunakan sebagai bahan untuk
mempertanggung jawabkan tindakan yang dilakukan dan juga bila ada kejadian gugatan,
maka dokumentasi kebidanan dapat tindakan yang dilakukan dan juga bila ada kejadian
gugatan, maka dokumentasi kebidanan dapat membentu. membentu.
Bidan sebagai tenaga kesehatan dan pelaksana asuhan kebidanan bidan wajib
mencatat dan Bidan sebagai tenaga kesehatan dan pelaksana asuhan kebidanan bidan
wajib mencatat dan melaporkan kegiatannya yang dokumentasinya harus tersimpan
dengan baik. Aspek pelayanan yang melaporkan kegiatannya yang dokumentasinya harus
tersimpan dengan baik. Aspek pelayanan yang didokumentasikan adalah semua
pelayanan mandiri yang diberikan oleh bidan, pelayanan konsultasi didokumentasikan
adalah semua pelayanan mandiri yang diberikan oleh bidan, pelayanan konsultasi dan
pelayanan kolaborasi.
Pada kegiatannya, pelaynan kesehatan ibu memiliki bebrapa indikator. Indikator yang
digunakan untuk menggambarkan situasi kesehatan ibu dan pelayanan, yaitu cakupan
pelayanan K1, K1 murni, K4, TT1, TT2, Fel, Fe3, persalinan oleh tenaga kesehatan,
deteksi risiko oleh masyarakt, kasus risiko oleh masyarakat, kasus risiko yag dirujuk,
komplikasi obstetrik, serta ibu nifas yang mendapat vitamin A. Indikator indikator
tersebut membantu dalam mengevaluasi kinerja pelayanan dan kondisi kesehatan
masyarakat di wilayah kerja.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari pencatatan dan pelaporan.
2. Mengetahui tujuan, manfaat dari pencatatan dan pelaporan.
3. Mengetahui batasan-batasan pencatatan dan pelaporan dalam suatu kegiatan.
4. Mengetahui ruang lingkup pencatatan dan pelaporan
5. Mengetahui dan memahami pengelolaan dari pencatatan dan pelaporan 
1.3 Manfaat
1. Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama pendidikan.
2. Pembaca dapat memehami isi dari makalah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pencatatan Dan Pelaporan
Pencatatan (recording) dan pelaporan (reporting) berpedoman kepada sistem
pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP). Beberapa pengertian dasar dari
SP2TP menurut depkes RI (1992) adalah sebagai berikut :
Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas adalah kegiatan
pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan
di puskesmas termasuk puskesmas pembantu, yang ditetapkan melalui surat
keputusan Menteri Kesehatan RI No.63/Menkes/SK/II/1981.   
Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri atas beberapa komponen yang saling
berkaitan, berintegrasi dan mempunyai tujuan tertentu.   
Terpadu merupakan gabungan dari berbagai macam kegiatan pelayanan
kesehatan puskesmas, untuk menghindari adanya pencatatan dan pelaporan lain yang
dapat memperberat beban kerja petugas puskesmas. 
2.2 Tujuan Pencatatan dan Pelaporan
a. Tujuan umum
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) bertujuan agar
semua hasil kegiatan puskesmas (di dalam dan di luar gedung) dapat dicatat serta
dilaporkan ke jenjang selanjutnya sesuai dengan kebutuhan secara benar, berkala,
dan teratur, guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat.
b. Tujuan khusus
Tercatatnya semua data hasil kegiatan puskesmas sesuai kebutuhan secara benar,
berkelanjutan, dan teratur. Terlaporkannya data ke jenjang administrasi berikutnya
sesuai kebutuhan dengan menggunakan format yang telah ditetapkan secara benar,
berkelanjutan, dan kebutuhan teratur. 
2.3 Manfaat dari Pencatatan dan Pelaporan
Manfaat pencatatan dan pelaporan antara lain : 
a. Memudahkan dalam mengelola informasi kegiatan di tingkat pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota.
b. Memudahkan dalam memperoleh data untuk perencanaan dalam rangka
pengembangan tenaga kesehatan.
c. Memudahkan dalam melakukan pembinaan tenaga kesehatan.
d. Memudahkan dalam melakukan evaluasi hasil.
e. Memberikan informasi tentang keadaan masalah / kegiatan.
f. Sebagai bahan bukti dari suatu kegiatan / peristiwa.
g. Bahan proses belajar dan bahan penelitian.
h. Sebagai pertanggung jawaban
i. Bahan pembuatan laporan
j. Perencanaan,pelaksanaan, dan evaluasi.
k. Bukti hukum
l. Alat komunikasi dalam pnyampaian pesan serta menggigatkan kegiatan peristiwa
khusus.
2.4 Batasan dari Pencatatan dan Pelaporan
Batasan dari pencatatan dan pelaporan kegiatan adalah sebagai berikut :
a. Pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan tiap kegiatan bagi tenaga kesehatan
adalah melakukan pencatatan data penyelenggaraan tiap kegiatan bagi tenaga
kesehatan dan melaporkan data tersebut kepada instansi yang berwenang berupa
laporan lengkap pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan format yang
ditetapkan.
b. Pencatatan dan pelaporan rekapitulasi kegiatan tiap triwulan adalah melakukan
pencatatan data pada semua kegiatan dalam satu triwulan berjalan dan melaporkan
data tersebut dalam bentuk rekapitulasi kegiatan triwulan kepada instansi yang
berwenang dengan menggunakan format yang ditetapkan.
c. Pencatatan dan pelaporan rekapitulasi kegiatan yang diselenggarakan setiap
triwulan dan tiap tahun adalah pencatatan data untuk semua kegiatan dalam satu
triwulan dan satu tahun berjalan serta melaporkan data tersebut dalam bentuk
rekapitulasi data kegiatan triwulan dan tahunan kepada instansi yang berwenang
dengan menggunakan format telah ditetapkan. telah ditetapkan. 
2.5 Ruang lingkup Pencatatan dan Pelaporan
Ruang lingkup pencatatan dan pelaporan, meliputi jenis data yang dikumpulkan,
dicatat, dan jenis data yang dan dilaporkan puskesmas. Jenis data tersebut mencakup :
a. Umum dan demografi
b. Sarana fisik
c. Ketenagaan
d. Kegiatan pokok yang dilakukan di dalam dan di luar gedung
e. Data umum meliputi peta wilayah dan wilayahnya, jumlah desa, dusun/RW,
jumlah posyandu dan sasaran program
2.6 Pengelolaan Pencatatan
Semua kegiatan pokok baik didalam maupun diluar gedung puskesmas,
puskesmas pembantu, dan bidan di desa harus dicatat. Untuk memudahkan dapat
menggunakan formulir standar yang telah ditetapkan dalam SP2TP. Jenis formulir
standar yang digunakan dalam pencatatan adalah sebagai berikut :
1. Rekam kesehatan keluarga (RKK)
Rekam kesehatan keluarga atau yang disebut family folder adalah himpunan
kartu-kartu individu suatu keluarga yang memperoleh pelayanan kesehatan
dipuskesmas. Kegunaan dari RKK adalah untuk mengikuti keadaan kesehatan dan
gambaran penyakit di suatu keluarga.
Pengguna RKK diutamakan pada anggota keluarga yang mengidap salah satu
penyakit atau kondisi, misalnya penderita TBC paru, kusta, keluarga resiko tinggi
yaitu ibu hamil resiko tinggi, neonatus resiko tinggi (BBLR), balita kurang energi
kronis (KEK).
Dalam pelaksanaannya keluarga yang menggunakan RKK diberi alat bantu
kartu tanda Dalam pelaksanaannya keluarga yang menggunakan RKK diberi alat
bantu kartu tanda ulang.
2. Kartu Rawat Jalan
Kartu rawat jalan atau lebih dikenal dengan kartu rekam medik pasien
merupakan alat untuk mencatat identitas dan status pasien rawat jalan yang
berkunjung ke puskesmas.
3. Kartu Indeks Penyakit
Kartu indeks penyakit merupakan alat bantu untuk mencatat identitas pasien,
riwayat, dan perkembangan penyakit. Kartu indeks penyakit diperuntukan khusus
penderita penyakit TBC paru dan kusta.
4. Kartu ibu
Kartu ibu merupakan alat bantu untuk mengetahui identitas, status kesehatan, dan
riwayat kehamilan sampai kelahiran.
5. Kartu anak
Kartu anak adalah alat bantu untuk mencatat identitas, status kesehatan, pelayanan
preventif-promotif-kuratif-rehabilitatif yang diberikan kepada balita dan anak
prasekolah.
6. KMS balita, anak sekolah
Merupakan alat bantu untuk mencatat identitas, pelayanan, dan pertumbuhan yang
telah diperoleh balita dan anak sekolah. 
7. KMS ibu hamil
Merupakan alat untuk mengetahui identitas dan mencatat perkembangan
kesehatan ibu hamil dan pelayanan kesehatan yang diterima ibu hamil.
8. Register
Register merupakn formulir untuk mencatat atau merekap data kegiatan didalam
dan di luar gedung puskesmas, yang telah dicatat di kartu dan catatan lainnya.
Ada beberapa jenis register sebagai berikut :
a. Nomor indeks pengunjung puskesmas
b. Rawat jalan
c. Register kunjungan
d. Register rawat inap
e. Register KIA dan KB
f. Registerkohort ibu dan balita
g. Register deteksi dini tumbuh kembang dan gizi
h. Register penimbangan batita
i. Register imunisasi
j. Register gizi
k. Register kapsul beryodium
l. Register anak sekolah
m. Sensus harian: kunjungan, kegiatan KIA, imunisasi, dan penyakit.
2.7 Mekanisme Pencatatan
a. Tingkat Puskesmas
Laporan dari puskesmas pembantu dan bidan di desa disampaikan ke
pelaksana kegiatan di puskesmas. Pelaksana pelaksana merekapitulasi yang
dicatat baik didalam maupun diluar gedung serta laporan yang diterima dari
puskesmas pembantu dan bidan desa.
Hasil rekapitulasi pelaksanaan kegiatan dimasukkan ke formulir laporan
sebanyak dua rangkap, untuk disampaikan kepada koordinator SP2TP.
Hasil rekapitulasi pelaksanaan kegiatan diolah dan dimanfaatkan untuk tindak
lanjut yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja kegiatan.
b. Tingkat Dati II
Pengolahan data SP2TP di Dati II menggunakan perangkat lunak yang
ditetapkan oleh depkes. Laporan SP2TP dari puskesmas yang diterima dinas
kesehatan Dati II disampaikan kepada pelaksana SP2TP untuk direkapitulasi /
entri data.
Hasil rekapitulasi dikoreksi, diolah, serta dimanfaatkan sebagai bahan untuk
umpan balik, bimbingan teknis ke p[uskesmas dan tindak lanjut teknis ke
p[uskesmas dan tindak lanjut untuk meningkat kinerja program.
Hasil rekapitulasi data setiap 3 bualn dibuta dalam rangkap 3 (dalam bentuk
soft file) untuk dikirimkan ke dinas kesehatan Dati I, dikirimkan ke dinas
kesehatan Dati I, kanwil depkes Provinsi dan Departemen Kesehatan.
c. Tingkat Dati I
Pengolahan dan pemanfaatan data SP2TP di dati I mempergunakan perangkat
lunak sama dengan Dati II
Laporan dari dinkes Dati II, diterima oleh dinas kesehatan Dati I dan Kanwil I
dalam bentuk soft file dikompilasi / direkapitulasi.   
Hasil rekapitulasi disampaikan ke pengelola program dati I untuk diolah dan
dimanfaatkan serta dilakukan tindak lanjut, bimbingan dan pengendalian.
d. Tingkat Pusat
Hasil olahan yang dilaksanakan Ditjen Binkesmas paling lambat 2 bulan setelah
berakhirnya triwulan tersebut disampaikan kepada pengelola program terkait dan
Pusat Data Kesehatan untuk dianalisis dan dimanfaatkan sebagai umpan balik,
kemudian dikirimkan ke Kanwil Depkes Provinsi.
BAB III
ISI
3.1 Standard Operating Procedure (SOP)

SOP: Kode: S_02


Pencatatan adalah kegiatan atau proses pendokumentasian Pencatatan dan
mengumpulkan data data laporan hasil kegiatan bulanan dan Pelaporan
tahunan dari program program Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) dan unit unit pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan.
Pelaporan adalah penyampaian data data baik dalam bentuk hard
copy maupun soft copy ( format laporan bulanan LB1, LB3, LB4
dan LSD) yang disampaikan ke pihak yang berwenang atau
berkaitan dengan kegiatan tersebut.
No Kegiatan Uraian Keterangan
1. Prosedur 1. Pelaksanaan Pencatatan dan Laporan
Semua kegiatan pokok baik didalam
maupun diluar gedung puskesmas, puskesmas
pembantu, dan bidan di desa harus dicatat. Untuk
memudahkan dapat menggunakan formulir
standar yang telah ditetapkan dalam SP2TP.
Jenis formulir standar yang digunakan dalam https://
pencatatan adalah www.scribd.com/doc/
sebagai berikut 2 : 306468362/Buku-
a. Rekam Kesehatan Keluarga (RKK) Rekam-Kesehatan-
Rekam kesehatan keluarga atau yang Keluarga
disebut family folder adalah himpunan
kartu-kartu individu suatu keluarga yang
memperoleh pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Dalam pelaksanaannya
keluarga yang menggunakan RKK diberi
alat bantu kartu tanda pengenal keluarga
(KTPK) untuk memudahkan pencarian
berkas pada saat melakukan kunjungan
ulang.
b. Kartu Rawat Jalan*
Kartu rawat jalan atau lebih dikenal
dengan kartu rekam medic pasien https://
merupakan alat untuk mencatat identitas www.scribd.com/doc/
dan status pasien rawat jalan yang 317005779/KARTU-
berkunjung ke pelayanan kesehatan. RAWAT-JALAN-doc
c. Kartu Indeks Penyakit
Kartu indeks penyakit merupakan alat
bantu untuk mencatat identitas pasien,
riwayat, dan perkembangan penyakit.
Kartu indeks penyakit diperuntukan
khusus
penderita penyakit TBC paru dan kusta
serta 10 besar penyakit yang ada di http://
pelayanan kesehatan. irsa22.blogspot.com/
d. KIA Ibu Hamil* 2016/03/pengelolaan-
Merupakan alat untuk mengetahui data-medis-
identitas dan mencatat perkembangan indeks.html?m=1
kesehatan ibu hamil dan janin serta
pelayanan kesehatan yang diterima ibu
hamil dan tindak lanjut.
e. Register*
Register merupakan formulir untuk
mencatat atau merekap data kegiatan
https://
didalam dan di luar gedung Puskesmas,
www.sehatq.com/
yang telah dicatat di kartu dan catatan
artikel/buku-
lainnya.
kesehatan-ibu-dan-
2. Bentuk Pencatatan
anak-kia-edisi-terbaru-
a. Bentuk Pencatatan Berdasarkan Pada
2020-dan-informasi-di-
Sasaran, Yaitu :
dalamnya
1) Catatan Individu (CatatanIbu, Bayi,
Dan Balita);
2) Catatan Keluarga (Kesehatan
KeluargaTertentu);
3) Catatan Catatan Masyarakat (biasanya
Masyarakat (biasanya pada kegiatan
kegiatan survey komunitas apabila
ditemukan masalah komunitas
yanglebih diarahkan pada ibu dan anak
lebih diarahkan pada ibu dan anak
balita). balita).
b. Bentuk Catatan Berdasarkan Kegiatan,
Yaitu :
1) Catatan Pelayanan Kesehatan Anak;
2) Catatan Pelayanan Kesehatan KB; https://
3) Catatan Pelayanan Kesehatan Ibu; www.academia.edu/
4) Catatan Imunisasi; 15288591/
5) Catatan Kunjungan Rumah / PHN Formulir_Registrasi_P
6) Catatan Persalinan; erusahaan_Form_Pema
7) Catatan KematianI bu Dan Bayi; Dan s_4_BPJS_Kesehatan
8) Catatan Rujukan.
c. Sementara Bentuk Catatan Berdasarkan
Proses Pelayanan, Yaitu :
1) Catatan Awal / Masuk;
2) Catatan Pengembangan Berisi
Kemajuan / Perkembangan Pelayanan;
3) Catatan Pindah;
4) Catatan Keluar.
3. Mekanisme Pencatatan
Pencatatan kegiatan harian program
Puskesmas dapat dilakukan di dalam dan di l
dilakukan di dalam dan di luar gedung uar
gedung
a. Pencatatan yang dibuat di dalam gedung
Puskesmas
Pencatatan yang dibuat di dalam gedung
Puskesmas adalah semua data yang di
peroleh dari pencatatan kegiatan harian
program yang dilakukan dalam gedung
Puskesmas seperti tekanan darah,
laboratorium, KB dan lain-lain.
Pencatatan
dan pelaporan ini menggunakan family
folder, kartu indeks penyakit, buku
register dan sensus harian.
b. Pencatatan yang dibuat di luar gedung
Puskesmas
Pencatatan yang dibuat di luar
gedung Puskesmas adalah data yang
dibuat berdasarkan catatan harian yang
dilaksanakan diluar gedung Puskesmas
seperti Kegiatan posyandu, kesehatan
lingkungan, UKS, dan lain-lain.
Pencatatan harian masing-masing
progam Puskesmas dikombinasi menjadi
laporan terpadu Puskesmas atau yang
disebut dengan system pencatatan dan
pelaporan terpadu Puskesmas (SP2TP).
SP2TP ini dikirim kedinas kesehatan
Kabupaten atau kota setiap awal bulan,
kemudian ke Dinas Kesehatan kabupaten
atau kota mengolahnya dan mengirimkan
umpan baliknya ke Dinas Kesehatan
Provinsi dan Departemen Kesehatan
Pusat. Umpan balik tersebut harus
dikirimkan kembali secara rutin ke
Puskesmas untuk dapat dijadikan
evaluasi keberhasilan progam.
4. Mekanisme Pelaporan
a. Tingkat Puskesmas
1) Laporan dari Puskesmas pembantu
dan bidan di desa disampaikan ke
pelaksana kegiatan di disampaikan
ke pelaksana kegiatan di Puskesmas.
Puskesmas.
2) Pelaksana kegiatan Pelaksana
kegiatan merekapitulasi data
merekapitulasi data yang di yang di
catat baik di dalam maupun di luar
gedung serta laporan yang di terima
dari di terima dari Puskesmas
pembantu dan bidan di desa
Puskesmas pembantu dan bidan di
desa.
3) Hasil rekapitulasi pelaksanaan
kegiatan dimasukkan keformulir
laporan sebanyak 2 formulir laporan
sebanyak 2 rangkap, untuk disampai
rangkap, untuk disampaikan kepada
koordinator SP2TP. Hasil
rekapitulasi rekapitulasi pelaksanaan
pelaksanaan kegiatan kegiatan diolah
dan dimamfaatkan untuk tindak
lanjut yang diperlukan untuk
meningkatkan kinerja kegiatan.
b. Tingkat Kabupaten
1) Pengolahan Pengolahan data
SP2TP di Dinas Kesehatan
Kesehatan Banyuwangi
menggunakan perangkat lunak
yang ditetapkan oleh Depkes.
2) Laporan SP2TP Laporan SP2TP
dari Puskesmas yang diterima
Puskesmas yang diterima Dinas
Kesehatan Banyuwangi
disampaikan kepada pelaksana
SP2TP untuk direkapitulasi/entri
data.
3) Hasil rekapitulasi Hasil
rekapitulasi dikoreksi, diolah
dikoreksi, diolah serta
dimamfaatkan serta dimanfaatkan
sebagai bahan untuk umpan balik,
bimbingan teknis ke Puskesmas
dan tindak lanjut Puskesmas dan
tindak lanjut untuk meningkatkan
kine untuk meningkatkan kinerja
program.
3.1 Checklist

No Langkah-langkah Nilai
0 1 2
1 Menyiapkan alat, bahan dan tempat
1. Kartu rawat jalan KIA dan KB
2. Buku KIA
3. Register kohort ibu
4. ATK
5. Komputer/ Laptop

2 Mengucap salam, memperkenalkan diri dan


mempersilahkan ibu untuk duduk
3 Menanyakan alasan datang
4 Melakukan informed consenst
5 Melakukan anamnesa ibu dan suami
6 Melakukan dokumentasi hasil pemeriksaan pada buku KIA
ibu
7 Membuat janji temu dan mempersilahkan ibu untuk pulang
8 Mengucap salam
9 Mendokumentasikan pada kohort ibu
Pelaporan
10 Menyiapkan berkas untuk di laporkan ke puskesmas
11 Menyerahkan berkas dokumentasi ke puskesmas
12 Menginput data pada e-puskesmas
13 Mengucap salam
JUMLAH NILAI

Ketentuan Penilaian Checklist SOP

1 : Langkah tidak dilakukan


2 : Langkah dilakukan, tetapi tidak teoat cara pelaksanaannya (tidak berurutan,
teknik salah dan tidak efisien)
3 : Langkah dilakukan dengan tepat, benar dan efisien
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas adalah kegiatan pencatatan dan
pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di puskesmas
termasuk puskesmas pembantu, yang ditetapkan melalui surat keputusan Menteri
Kesehatan RI n No.63/Menkes/SK/II/1981. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
Puskesmas (SP2TP) bertujuan agar semua hasil kegiatan puskesmas (di agar semua hasil
kegiatan puskesmas (di dalam dan di luar gedung) dalam dan di luar gedung) dapat
dicatat serta dilaporkan ke  jenjang  jenjang selanjutnya selanjutnya sesuai sesuai dengan
dengan kebutuhan kebutuhan secara secara benar, benar, berkala, berkala, dan dan
teratur, teratur, guna guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat.Ruang
lingkup pencatatan dan pelaporan, meliputi jenis data yang dikumpulkan, dicatat, data
yang dikumpulkan, dicatat, dan dilaporkan puskesmas. Jenis data tersebut mencakup :
a. umum dan demografi
b. sarana fisik
c. ketenangan
d. kegiatan pokok yang dilakukan didalam dan diluar gedung
4.2 Saran
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk penyempurnaan makalah kami.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi penulis dan
pembaca
DAFTAR PUSTAKA

Iqbal wahid, mubarak. 2012.Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep dan Aplikasi dalam Ilmu
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. . Jakarta: Salemba Medika. 

Wahyuningsih,puji heni dkk. 2009.Dasar-dasar ilmu Kesehatan Masyarakat dalam


Kebidanan.Yogyakarta: Fitramaya. Yogyakarta: Fitramaya.

Syafrudin, dkk. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk Mahasiswa Kebidanan Jakarta: .
Jakarta: Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai