Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelas A
PENDIDIKAN BISNIS
FAKULTAS EKONOMI
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Ea, karna atas berkat dan
rahmatnya saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Profesi Kependidikan ini
yang berjudul ‘Critical Book Report’. Terimakasih juga kepada ibu dosen yang sudah
memberi bimbingan kepada saya, jika ada kesalahan dalam penulisan tugas saya ini, saya
mengharapkan kritik dan saran dalam tugas ini agar di lain waktu saya bisa membuat tugas
dengan lebih baik lagi.
Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih semoga apa yang saya kerjakan bisa
bermanfaat bagi orang lain.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 4
1. Identitas buku........................................................................................ 5
2. Ringkasan buku utama.......................................................................... 6-11
3. Ringkasan buku pembanding 1............................................................. 12-17
4. Ringkasan buku pembanding 2............................................................. 18-20
1. Kelemahan ........................................................................................... 21
2. Kelebihan ............................................................................................. 21
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Derasnya arus informasi di era globalisasi ini menuntut semua lapisan kehidupan
untuk mengembangkan segala dimensinya baik dibidang pengetahuan, nilai dan sikap,
maupun keterampilan. Perkembangan dimensi manusia dapat dilakukan melalui pendidikan
seperti kemampuan intelektual, kecerdasan mengendalikan emosi, dan memilki kreatifitas
yang tinggi. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis untuk mempersiapkan
generasi muda yang memiliki kebudayaan, kecerdasan emosi yang tinggi, dan menguasai
mega skill yang mantap. Latarbelakang penulisan buku ini ialah untuk membantu pengguna
buku dalam memilih buku yang lebih baik serta untuk memenuhi tugas mata kuliah profesi
kependidikan.
2. TUJUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
Buku utama
ISBN : 978-602-51316-0-8
Buku pembanding 1
ISBN : 978-979-769-914-7
Buku pembanding 2
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. GURU
Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dijelaskan
guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Hal ini sejalan
dengan penjelasan dengan penjelasan Pidarta bahwa guru dan dosen adalah pejabat
profesional sebab mereka diberi tunjangan profesional.
Sebutan guru dalam peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru
mencakup; (1) guru itu sendiri, baik guru kelas, guru bidang studi, maupun guru bimbingan
dan konseling atau guru bimbingan karir; (2) guru dengan tugas tambahan sebagai kepala
sekolah, dan (3) guru daam jabatan pengawas.
6
Guru berkewajiban memberi bantuan kepada peserta didik agar mampu menemukan
masalahnya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri, megenal dirinya sendiri dan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Peserta didik membutuhkan guru dalam mengatasi
kesulitan-kesuitan pribadi, kesulitan pendidikan, kesulitan memilih pekerjaan, kesulitan
dalam hubungan sosial dan interpesonal.
Guru dipandang sebagai orang yang palinng berpengetahuan. Guru bukan saja
berkewajiban untuk menyampaika pengetahuan yang dimilikinya kepada peserta didik, tetapi
juga berkewajiban mengembangkan pengetahuan dan terus menerus memupuk pengetahuan
yang telah dimilikinya.
Sebagai pribadi setiap guru harus memiliki sifat-sifat yang disenangi olehh peserta
didiknya, oleh orang tua dan masyarakat. Sifat-sifat itu sangat diperlukan agar dapat
melaksanakan pelajran secara efektif. Karena itu wajib bagi guru berusaha untuk mempuk
sifat-sifa pribadi yang disenani orang lain.
a. Mendidiki dengan titik berat memberkan arah dan motivasi pencapain tujuan baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
b. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai.
c. Membantu perkembangan aspek-aspe pribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan penyesuian
diri siswa.
B. KEPALA SEKOLAH
Kepala sekolah merupakan padanan dari school principal yang bertugas menjalankan
principalship atau kekepala sekolahan. Istilah kekepalasekolahan artinya segala sesuatu yang
berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah. Kepala sekolah berasal dari
dua kata yaitu :”kepala” dan “sekolah”, kata kepala dapat diartikan sebagai ketua atau
pimpinan organisasi atau lembaga, sementara sekolah sebagai lembaga tempat menerima dan
memberi pengajaran. Jadi secara umum kepala sekolah adalah pimpinan sekolah atau
lembaga tempat menerima dan memberi pengajaran.
7
Kualifikasi dan kompetensi kepala sekolah
Kualifikasi dan kompetensi kepala sekolah diatur dalam peraturan menteri pendidikan
nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang standar kepala sekolah yaitu :
C. PENGAWAS SEKOLAH
Pengawas sekolah adalah personil yang memberi layanan bantuan kepada sekolah dan
lembaga pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dilembaga pendidikan.
Keberadaannya memberikan dorongan dan bantuan dala menyelesaikan segala jenis dan
bentuk persoalan yang muncul dalam pembelajaran dan manajerial di sekolah.
8
c. Memantu guru daam menerapkan kepeimpinan efektif dalam rangak
meningkatkan profesional guru.
d. Membantu guru meningkatkan kemampuan penampulannya didalam kelas.
e. Membantu guru dalam mendesain program pembelajaran.
f. Membantun guru meningkatkan kompetensi.
D. KONSELOR
9
3. Konselor wajib memilii rasa tanggungjawab.
4. Konselor wajib menguasai mutu kerja yang tinggi.
5. Konselor wajib terampil.
b. Memperoleh pengakuan atas kemampuan dan kewewenang sebagai konselor adalah :
1. Pengakuan keahlian.
2. Kewenangan oleh organisasi profesi atas dasar wewenang yang diberikan
kepadanya.
E. TENAGA ADMINISTRASI
Tenaga administrasi sekolah adalah orang yang melakukan kegiatan atau usaha untuk
membantu, melayani, memudakan atau mengatur semua kegiatan administrasi sekolah.
F. DOSEN
Dosen adalah pendidik dan ilmuwan dengan tugas utama mentrasfromasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskna ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui
pendiidkan.
10
Kedudukan dan tugas dosen
a. dosen berkedudukan sebagai tenaga profesional yang berfungsi sebgaia agen
pembelajaran, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
b. Berkedudukan sebgai pengajar pada jenjang perguruan tinggi.
Kualifikasi dan kompetensi dosen
a. Lulusan program magister.
b. Lulusan program doktor untuk program pascasarjana.
c. Memilki prestasi.
11
Ringkasan buku pembanding 1
1. GURU
guru dalam pemahaman umum adalah mereka yang mengajarkan ilmu pengetahuan
disekolah. Sering pula kita dengan istilah guru dikaitkan dengan istilah seseorang yang dapat
digugu (GU) dan ditiru (RU). Istilah digugu dan ditiru ini mengindikasikan guru adalah
seorang yang memiliki kesempurnaan dalam aspek moral. Sehingga seorang guru haruslah
seorang yang sikap dan perilakunya dapat ditiru dan digugu oleh siswa bahkan oleh
masyarakat. Dua penjelasan tersebut menggambarkan guru dalam dua perspektif, yaitu
pertama perspektif melihat guru sebagai seorang ilmuwan yang berkewajiban memberikan
ilmu pengetahuan kepada siswa nya dewasa dalam pengertian yang sebenarnya.
Setelah kita memperoleh kejelasan tentang kriteria jabatan untuk dapat dikatakan
sebagai suatu profesi, mari kita kaji lebih lanjut tentang diri kita, apakah jabatan kita sebagai
guru dapat dikategorikan sebagai suatu profesi...? Dalam kenyataan sehari-hari, kita sering
mendengar bahwa jabatan guru adalah profesi, benarkah demikian? Untuk menjawab
12
pertanyaan tersebut mari kita merenungkan apakah setiap kriteria di atas sudah dimiliki oleh
guru.
1. Pendidikan Khusus
Mari kita amati dan renungkan kembali apakah guru dipersiapkan melalui pendidikan
khusus guru, sudahkah mereka yang menjadi guru semua lulusan pendidikan guru...? Apakah
ada teman Anda sebagai guru SD hanya lulusan SMU, atau kalaupun lulusan S1
sebagaimana yang dipersyaratkan UUGD Nomor 14 Tahun 2005? Secara jujur terhadap
semua pertanyaan tersebut kita masih dihadapkan pada suatu masalah, yaitu tidak semua guru
berpendidikan guru, atau berlatar belakang pendidikan S1 pendidikan dan/atau Akta IV
pendidikan, lebih-lebih di daerah terpencil. Dengan demikian, apakah jabatan guru belum
dapat dikatakan profesi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita lihat Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 39, ayat 2 tentang tenaga
kependidikan dinyatakan bahwa “pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakanan proses pembelajaran, menilai hasil belajar, melakukan bimbingan dan
pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat”. Hal tersebut akan
semakin kuat apabila kita amati setiap penerimaan guru baru selalu dipersyaratkan adanya
latar belakang pendidikan guru dan sertifikat akta mengajar yang berasal dari Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK-FKIP, STKIP, dan IKIP dahulu). Dengan
penjelasan tersebut apa yang dapat Anda simpulkan, sudahkan guru memenuhi syarat
pertama dari kriteria profesi yaitu pendidikan khusus.Dari gambaran tersebut di atas, kita
dapat menarik kesimpulan bahwa secara yuridis formal, guru memang merupakan jabatan
profesi karena guru dilihat dan sisi pendidikan.
C. Syarat Apa yang Harus Dipenuhi Sebagai Seorang Guru
Apa sebenarnya syarat yang harus dipenuhi untuk dapat menjadi seorang guru?
Sebelum kita menjawab pertanyaan tersebut, mari kita membayangkan pada saat kita menjadi
siswa, bagaimana sosok seorang guru yang kita harapkan, tampan/cantik, pintar, supel/luwes
dalam pergaulan, jujur, adil, sopan, rapi dan sebagainya. Pada saat sekarang, kita sebagai
guru sudahkah harapan tersebut dapat diwujudkan dari sosok seorang guru.Untuk itu coba
lengkapi daftar di bawah ini dengan apa yang seharusnya ada pada seorang guru dilihat dari
aspek fisik, non fisik, kepribadian.
13
Kalau kita amati kondisi sekarang ini, masyarakat banyak berharap bahkan kadang
terkesan berlebih harapan kepada guru dalam mendidik putraputrinya. Semua aspek
perkembangan anak seakan dibebankan pada guru di sekolah. Akibatnya guru sering
dijustifikasi sebagai pendidik yang gagal oleh masyarakat/orangtua apabila putra-putri
mereka tidak berhasil di sekolah sesuai harapan mereka. Apakah memang semua hal terkait
keberhasilan dan kegagalan peserta didik di sekolah menjadi tanggung jawab guru saja…?
Apa sebenarnya tugas guru di sekolah, dan apa yang dapat dijadikan ukuran (indikator)
untuk melihat guru yang profesional dalam menjalankan tugasnya di sekolah.
Sebagaimana telah diuraikan pada bagian terdahulu guru memegang peranan yang
sangat sentral dalam proses pendidikan dan bahkan perannya tidak dapat tergantikan oleh
kemajuan peralatan elektronika apa pun. Mengapa guru tidak dapat tergantikan oleh peralatan
teknologi modern sekalipun, karena guru berhadapan dengan manusia yang belum dewasa
yang memiliki perbedaan individu dalam berbagai aspek dan memerlukan pendekatan,
pembimbingan dan pembinaan secara khusus pula sesuai dengan keunekannya masing-
masing. Keunekan kepribadian peserta didik inilah yang menyebabkan mengapa profesi guru
memerlukan pendidikan khusus dan persiapan khusus E. Organisasi Guru dan Kode Etik
Guru Indonesia. Guru sebagai salah satu pilar pelaksana pembangunan khusus pembangunan
manusia Indonesia melalui proses pendidikan dituntut untuk memiliki integritas dan
kemampuan profesional yang tinggi sehingga dapat berperan aktif serta efektif dalam
menghasilkan manusia Indonesia yang dapat membangun bangsa dan negara menjadi bangsa
yang sejahtera dan berkarakter. Untuk itu maka guru harus memiliki integritas dan karakter
yang baik sehingga dapat menjadi contoh teladan bagi murid-muridnya. Karakter ini
diwujudkan etika yang harusnya menjadi kepribadian sehari-hari oleh para guru. Bagi tenaga
guru di Indonesia etika tersebut dirumuskan dalam bentuk kode etik yang menjadi pedoman
bagi guru.
Bimbingan konseling merupakan dua kata yaitu “bimbingan” dan kata “konseling”,
kedua kata tersebut merupakan kata majemuk yang dirangkaikan untuk memberikan makna
yang kuat bahwa proses bimbingan tidak akan dapat berjalan dengan baik dan berhasil
maksimal tanpa dibarengi dengan konseling. Sangat banyak pendapat para ahli yang
14
mengemukakan tentang pengertian bimbingan dan konseling, meskipun berbagai pendapat
yang dikemukakan oleh para ahli terkadang seakan-akan terdapat perbedaan sesuai dengan
sudut pandangnya masing-masing, tetapi umumnya memiliki titik persamaan yang
mempertemukan antara satu pengertian dengan pengertian lainnya. Secara etimologis,
bimbingan dan konseling terdiri atas dua kata yaitu “Bimbingan” (Guidance) dan
“Konseling” (Counseling). Meskipun demikian sebenarnya dalam pelaksanaannya di
sekolah, ban Bimbingan dan Konseling Bimbingan konseling merupakan dua kata yaitu
“bimbingan” dan kata “konseling”, kedua kata tersebut merupakan kata majemuk yang
dirangkaikan untuk memberikan makna yang kuat bahwa proses bimbingan tidak akan dapat
berjalan dengan baik dan berhasil maksimal tanpa dibarengi dengan konseling. Sangat
banyak pendapat para ahli yang mengemukakan tentang pengertian bimbingan dan konseling,
meskipun berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para ahli terkadang seakan-akan
terdapat perbedaan sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing, tetapi umumnya
memiliki titik persamaan yang mempertemukan antara satu pengertian dengan pengertian
lainnya. Secara etimologis, bimbingan dan konseling terdiri atas dua kata yaitu “Bimbingan”
(Guidance) dan “Konseling” (Counseling). Meskipun demikian sebenarnya dalam
pelaksanaannya di sekolah, bimbingan dan konseling merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan karena keduanya merupakan bagian integral yang saling berkaitan. Maka
demikian? Hal ini disebabkan karena inti dari kegiatan bimbingan itu sebenarnya adalah
proses konseling, oleh sebab itu ada beberapa ahli menyebut bahwa konseling adalah
jantungnya proses bimbingan.
B. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan di Sekolah
Tujuan pendidikan pada akhirnya adalah pembentukan manusia yang utuh dan
mandiri, maka proses pendidikan harus dapat membantu siswa mencapai kematangan
emosional dan sosial, sebagai individu dan anggota masyarakat selain mengembangkan
kemampuan inteleknya. Bimbingan dan konseling menangani masalah-masalah atau hal-hal
di luar bidang garapan pengajaran, tetapi secara tidak langsung menunjang tercapainya tujuan
pendidikan dan pengajaran di sekolah itu. Kegiatan ini dilakukan melalui layanan secara
khusus terhadap semua siswa agar dapat mengembangkan dan memanfaatkan
kemampuannya secara penuh (Mortensen & Schemuller, 1969).
15
layanan dan atau kegiatan bimbingan dan konseling. Dengan kata lain, wali kelas membantu
guru pembimbing melaksanakan tugas-tugasnya dalam pelayanan bimbingan dan konseling
di sekolah. Dalam buku Bimbingan Konseling di SD/MI menurut Ngalimun (2002;158),
hubungan konselor (guru pembimbing) dengan peserta didik di sekolah, berada dalam koridor
hubungan yang membantu. Artinya konselor menciptakan dan mengembangkan interaksi
yang membantu peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi secara optimal,
mengembangkan pribadi yang utuh dan sehat, serta menampilkan perilaku efektif, kreatif,
produktif, dan adjusted. Kualitas hubungan dalam proses bimbingan dan konseling sangat
dipengaruhi oleh kualitas pribadi konselor (guru pembimbing). Kepribadian konselor
menurut Rogers (1962), merupakan teknik atau intervensi utama, karena seseorang tidak akan
dapat memberikan bantuan tanpa memiliki kepribadian membantu.Kepribadian utama yang
harus dimiliki oleh seorang konselor (gurupembimbing) adalah terpercaya, sehingga menjadi
agen yang membawa pengaruh positif pada pertumbuhan dan perkembangan helper
(individu).
Administrasi sekolah
Salah satu tugas seorang pendidikan dan tenaga kependidikan lainnya di sekolah
adalah tugas-tugas yang terkait dengan administrasi sekolah. Administrasi sekolah
merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan sekolah dalam mencapai
efektivitas penyelenggaraan pembelajaran yang berkualitas. Berikut ini akan dicoba untuk
menjelaskan tentang “Tugastugas Administratif Guru di Sekolah”. Di bawah ini akan
menguraikan dan mendiskusikan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan tugas guru
dalam administrasi sekolah di sekolah, yang mencakup uraian tentang: Pengertian
administrasi pendidikan, lingkup dan fungsi administrasi pendidikan, tugastugas administrasi
dalam tataran kelas, tugas-tugas administrasi dalam tataran sekolah serta pengelolaan sumber
belajar.Apabila tugas-tugas administrasi di sekolah yang terkait dengan tugas sebagai guru
dikuasai secara tuntas, maka guru akan lebih menghayati profesionalismenya terutama
bagaimana dapat berperan secara aktif dalam pengelolaan sekolah yang mencakup
16
pengelolaan berbagai aspek manusia (murid dan sebagainya) serta pengelolaan fisik termasuk
pengelolaan lingkungan yang sangat berperan penting dalam menunjang terciptanya proses
pembelajaran yang berkualitas. Hal ini menjadi sangat urgen (penting) di tengah-tengah era
globalisasi dan era informasi yang ditandai oleh persaingan yang sangat ketat dalam berbagai
aspek kehidupan termasuk persaingan manajemen dan administrasi yang baik. Di samping
itu, penguasaan pengetahuan tentang administrasi sekolah ini secara mantap merupakan bekal
yang sangat penting bagi seorang guru untuk dapat berperan sebagai pemimpin sekolah
(kepala sekolah) di kemudian hari.
17
Ringkasan buku pembanding 2
Kata profesi semakin populer kita dengar sejalan dengan semakin kuatnya tuntutan
kemampuan profesional dalam bekerja. Apapun bentuk jenis pekerjaannya, kemampuan
profesi telah menjadi kebutuhan individu. Profesi merupakan kelompok istimewa dari
pekerjaan ditengah-tengah masyrakat sebagi hasil dari sejarah kelembagaan dan politik,
hubngan antara praktisik dan masyrakat, formalisasi struktur organisasi.
Sementara pendidik adalh orang-orang yang disiapkan secara sengaja untuk menjadi
guru dan dosen. Kedua jenis pendidik ini diberi pelajaran tentang pendidikan dalam waktu
relatif lama agar mereka menguasai ilmu itu dan terampil meaksanakannya dilapangan.
Pendidik harus memilki kualifikasi akademik dan kompetensi sebgai agen pembelajaran,
sehat jasmani dan rohani, serta memilki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
1. Guru
Menurut UU No. 14/2005 tentang guru dan dosen. Pada Bab 1 pasal 1, guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama pendidik, mengajar, membimbing,
18
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menegah.
2. Dosen
Menuru UU No. 14/2005, tentang guru dan dosen. Pada Bab 1 pasal 1, dosen adalah
pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknlogi, dan seni melalui
pendidikan, peneliyian, dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Konselor
Menuru UU No 20 Tahun 2003 menyatakan konselor adalah pendidik dan dalam
peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2005 mengemukakan
konselor adalah pelaksana pelayanan konseling sekolah. Berlatarbelakang pendidikan
minimal sarjana strata (S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan dan bimbingan.
4. Pamong belajar
Menuru pemenpan dan RB (peraturan menteri pandayagunaan dan reformasi
birokrasi) No. 15 Tahun 2015, pamong belajar adalah pendidik dengan tugas utama
melakukan kegiatan belajar mengajar, pengkajian program, dan pengembangan model
pendidikan nonformal dan informal pada unit pelaksanaan teknis atau unit
pelaksanaan teknis daerah dan satuan PNFI.
5. Widyaiswara
Widyaiswara adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang diangkat sebagai pejabat
fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan tugas, tanggungjawab, wewenang
untuk mendidik, mengajar dan melatih pegawai negeri sipil pada lembaga pendidikan
dan pelatihan.
6. Tutor
Tutor adalah orang yang membelajarkan atau orang yang memfasiltasi proses
pembelajaran dikelompok belajar. Tutor merupakan pembimbing dan pemotivasi
peserta didik untuk mempelajari sendiri materi ajar yang tersaji dalam mdoel
pembelajarannya.
7. Instruktor
Instruktor adalah orang yang bertugas mengajarkan sesuatu dan sekaligus memberi
latihan dan bimbingannya.
8. Fasilitator
Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang yang memahami
tujuan bersama dan membantu mereka membuat renacan guna mencapai tujuan.
19
Tugas fasilitator adalah mengantarkan peserta didik untuk menemukan sendiri isi atau
materi pembelajaran yang ditawarkan atau yang disedi
20
BAB III
PENUTUP
Buku utama
Kelemahan :
Kelebihan :
Buku pembanding 1
Kelemahan :
Kelebihan :
1. Sebagian materi profesi kependidikan ada didalam buku ini contohnya guru dan
administrasi sekolah.
Buku pembanding 2
Kelemahan :
Kelebihan :
21
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Buku utama layak dibaca dan juga dirujuk sebagai bahan studi maupun karya ilmiah.
Hal ini terwujud dengan bukti fisik buku ini yang menyajikan banyak informasi ilmiah yang
penyampaiannya mengikuti perkembangan pendidikan.
Dari kelengkapan buku ini tidak menutu kemungkinan hanya dipergunakan bagi
kalangan mahasiswa atau pakar ilmu, tetapi juga layak bagi guru dan khalayak umum sebagai
bentuk atau cara adaptif mempersiapkan diri untuk menyikapi perubahan dalam dunia
pendidikan yang cenderung dinamis berubah terjadi disekitar kita.
SARAN
22