Anda di halaman 1dari 10

PERKEMBANGAN

SISTEM JAMINAN SOSIAL


Musdalifah, S.E., M.M.
KELOMPOK 1

WAFIQ AZIZAH PIRLIA ANUGERAH RAMADANA


DEFINISI
Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan
oleh negara guna menjamin warganegaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup
dasar yang layak, sebagaimana dalam deklarasi PBB tentang HAM tahun 1948
dan konvensi ILO No.102 tahun 1952.

ILO Convension no 102 mendefinisikan jaminan sosial sebagai:


"Perlindungan yang diberikan oleh masyarakat untuk masyarakat melalui
seperangkat kebijaksanaan publik terhadap tekanan ekonomi dan sosial
yang diakibatkan oleh hilangnya sebagian atau seluruh pendapatan akibat
berbagai resiko yang diakibatkan oleh sakit, kehamilan, persalinan,
kecelakaan kerja, kecacatan, pengangguran, pensiun, usia tua, kematian dini
penghasil utama pendapatan, perawatan medis termasuk pemberian
santunan kepada anggota keluarga termasuk anak-anak".

Jaminan sosial dapat diwujudkan melalui bantuan sosial dan asuransi sosial.
SEJARAH
Jaminan Sosial di Indonesia
Perjalanan sejarah pembangunan program jaminan sosial di Indonesia
memperlihatkan bahwa jaminan sosial tumbuh dan digerakkan oleh
pemerintah bukan muncul dari kebutuhan pekerja akan perlindungan
pendapatan sebagaimana yang terjadi di Eropa. Dalam perjalanannya
landasan filosofi jaminan sosial di Indonesia berkembang sesuai filosofi
pemerintahan.

Jaminan sosial di Indonesia ini terbagi ke dalam 4 periode era


pembangunan, yaitu masa pra kemerdekaan, masa Pemerintah RI Orde
Lama, masa Pemerintah RI Orde Baru dan masa Pemerintah RI Orde
Reformasi.
Era Pembangunan
Sistem Jaminan Sosial
Masa Pra Kemerdekaan
Pada masa pra kemerdekaan, pemerintah Hindia Belanda
mengikutsertakan pegawai pribumi yang bekerja pada lembaga
pemerintah Hindia Belanda dalam dua buah program, yaitu jaminan
Masa Pemerintahan Orde Lama pensiun sejak tahun 1926 dan jaminan kesehatan mulai tahun 1934.
Pada saat itu kepesertaannya baru mencakup pegawai negeri sipil
Pemerintah melanjutkan penyelenggaraan program jaminan
beserta anggota keluarganya saja.
kesehatan pemerintah Hindia Belanda di masa pra kemerdekaan.
Dimana peserta dibatasi pada pegawai negeri yang
berpenghasilan di bawah Rp 850,00 per bulan .

Masa Pemerintahan Orde Baru


Pemerintah Orde Baru meningkatkan penyelenggaraan program-
Masa Pemerintahan Reformasi program jaminan sosial dengan mekanisme pendanaan oleh peserta
sesuai dengan kelompok pekerjaan, yaitu pegawai negeri dan pekerja
Pada masa reformasi, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 40 Tahun 2004 swasta. Sayangnya, Pemerintah Orde Baru pada tahun 1992
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan kemudian pada tahun menetapkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sebagai Perseroan,
2011 pemerintah menetapkan UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Badan Usaha Milik Negara yang berorientasi laba.
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebagai program jaminan sosial di
bidang kesehatan. Penyelenggaraan jaminan sosial wajib bertransformasi
dari penyelenggaraan oleh badan privat menjadi badan publik, dari orientasi
laba menjadi pemenuhan hak asasi.
TRANSFORMASI
PERSEROAN menjadi BPJS
Di era pra SJSN, penyelenggara program jaminan sosial adalah Perseroan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN). Oleh karena itu, penyelenggaraan program jaminan sosial terkait dengan misi pendirian BUMN
Persero antara lain untuk memberikan sumbangan pada perekonomian nasional dan pendapatan negara
serta untuk mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan. Penyelenggaraan program jaminan
sosial oleh BUMN Perseroan dirasa tidak sesuai dengan filosofi penyelenggaraan program jaminan
sosial pasca amandemen UUD NRI 1945. Dimana tujuan pendirian BUMN bertentangan dengan tujuan
penyelenggaraan sistem jaminan sosial nasional.

Kemudian pemerintah mengeluarkan UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN). Jadi tidak lama setelah itu, pemerintah juga menetapkan UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang dimaksudkan untuk menyelenggarakan program jaminan sosial
untuk memenuhi sebesar-besarnya kepentingan peserta sebagai wujud tanggung jawab Negara
sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara RI Tahun 1945 Pasal 28 H ayat (3) dan Pasal 34 ayat (2).
PERSERO (1992 - 2013) VS BPJS (2014 - NOW)

Filosofi / Hubungan Industrial Filosofi / Hubungan Industrial


Persero menyelenggarakan jaminan sosial BPJS merepresentasikan negara dalam
untuk merespon masalah dan kebutuhan mewujudkan hak konstitusional warna negara
pemberi kerja terhadap tenaga kerja murah, atas jaminan sosial dan penghidupan yang layak.
berdisiplin dan berproduktifitas tinggi.

Badan Hukum Publik Nirlaba


Badan Hukum BUMN Badan yang dibentuk dengan UU,
Persekutuan modal yang bertangungjawab berkewenangan publik dan privat, termasuk
kepada pemegang saham dan berada pada lembaga negara yang berkedudukan langsung
subsistem BUMN. dibawah presiden.

Organ : RUPS Organ : Presiden


Terdiri dari RUPS, Komisaris dan Direksi. RUPS Terdiri dari Dewan Pengawas dan Direksi.
adalah Meneg BUMN yang dapat mengangkat Presiden mengangkat atau memberentikan
atau memberentikan Komisaris dan Direksi. keduanya, sert proses perekrutan dilaukan
terbuka.
VS
PERSERO (1992 - 2013) BPJS (2014 - NOW)

Tata Kelola : UU BUMN & UU PT Tata Kelola : UU SJSN & UU BPJS


Tata kelola koperasi berdasarkan UU BUMN Tata kelola pelayanan publik berdasarkan UU
dan UU Persero, berprinsip emaksimalkan SJSN dan UU BPJS, berprinsip memberikan
hasil usaha bagi pemegang saham. manfaat sebesrbesrnya untuk kepentingan
peserta.

Budaya Organisasi : Fokus Pelanggan


dan Pemegang Saham Budaya Organisasi : Fokus Warga
Merespon permintaan pelanggan dan
Negara
melayani kepentingan pemegang saham. Melaksanakan mandat UU dan peraturan
pelaksanaannya.
Kesimpulan
Sistem Jaminan Sosial.

Sistem jaminan sosial pada dasarnya merupakan program yang dibentuk oleh pemerintah dengan
tujuan memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Melalui pembentukan program jaminan sosial ini diharapkan masyarakat dapat tetap
memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak walaupun mengalami kerugian ekonomis akibat
risiko-risiko yang mengakibatkan hilang atau berkurangnya pendapatan baik akibat
menderita sakit, mengalami kecelakaan, hilangnya pekerjaan, memasuki usia lanjut atau pensiun.
Jaminan Sosial yang melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)
yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, negara hadir di tengah kita untuk memastikan seluruh
penduduk Indonesia terlindungi oleh jaminan kesehatan yang komprehensif, adil, dan merata.
QUESTIONS ?

Anda mungkin juga menyukai