Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. Gambaran karateristik keluarga
Asuhan keperawatan keluarga menurut PERKESMAS 279 tahun 2006
merupakan asuhan keperawatan yang ditujukan pada keluarga rawan
kesehatan / keluarga miskin yang mempunyai masalah kesehatan yang di
temukan di masyarakat dan dilakukan di rumah keluarga. Kegiatannya antara
lain mengidentifikasi keluarga rawan kesehatan / keluarga miskin dengan
masalah kesehatan di masyarakat, penemuan dini suspek kasus kontak
serumah, pendidikan kesehatan terhadap keluarga, kunjungan rumah (home
visit/home health nursing) sesuai rencana, pelayanan keperawatan dasar
langsung (direct care) maupun tidak langsung (indirect care), pelayanan
kesehatan sesuai rencana, misalnya memantau keteraturan berobat pasien
dengan pengobatan jangka panjang, pemberian nasehat (konseling) kesehatan
keperawatan dirumah dan dokumentasi keperawatan. Sedangkan menurut
Sudiharto (2012) asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian
kegiatan dalam praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sebagai
anggota keluarga yang bertujuan memandirikan klien sebagai bagian dari
anggota keluarga.
Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan terdepan yang
meningkatkan derajat kesehatan komunitas. Apabila setiap keluarga sehat
akan tercipta komunitas yang sehat. Masalah kesehatan yang dialami oleh
salah satu anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain.
Masalah kesehatan yang dialami oleh sebuah keluarga dapat mempengaruhi
sistem keluarga tersebut (Sudiharto, 2012). Keluarga sebagai satuan kelompok
individu dan di dalam keluarga dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan

1
atau memperbaiki masalah kesehatan dalam kelompoknya sendiri. Hampir
setiap masalah kesehatan individu di dalam keluarga mulai dari awal sampai
akhir akan dipengaruhi oleh keluarga. Keluarga mempunyai peran utama
dalam memelihara kesehatan seluruh anggota keluarganya dan bukan individu
itu sendiri yang mengusahakan tercapainya tingkat kesehatan yang diinginkan.
Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan. Penyakit pada salah satu
anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh keluarga tersebut. Apabila
salah satu anggota keluarga menderita sakit, maka peran anggota keluarga
akan mengalami perubahan (Friedman, 2010).
Salah satu fungsi dasar keluarga adalah fungsi perawatan kesehatan
(Friedman dalam Setyowati dan Murwani, 2008). Keluarga merupakan bagian
terpenting bagi semua orang. Begitu pula bagi penderita Diabe mellitus.
Disadari atau tidak, saat seseorang mengalami diabetes mellitus maka mereka
akan mengalami masa–masa sulit. Mereka harus mulai berbenah diri, mulai
mengontrol pola makan dan aktifitas. Hal tersebut pasti sangat membutuhkan
bantuan dari orang sekitar terutama keluarga, dengan menceritakan kondisi
diabetes mellitus pada orang terdekat, maka akan membantu dalam kontrol
diet dan program pengobatan. Dukungan Keluarga Keluarga merupakan
faktor penting bagi setiap orang, keluarga tempat kita berbagi kebahagiaan
dan kesedihan, begitu juga bagi pasien Diabetes mellitus. Mereka yang
menderita DM akan rendah diri, putus asa, dan tersinggung. Sehingga dalam
pengendalian diabetes mellitus dibutuhkan bantuan keluarga baik dukungan
moril maupun spiritual. BPOM RI (2006) menjelaskan bahwa faktor
lingkungan dan keluarga merupakan faktor yang berpengaruh dalam
menumbuhkan kepatuhan pasien. Dari pernyataan tersebut dapat dilihat
bahwa orang terdekat dalam hal ini adalah keluarga mempunyai peranan
untuk membantu penderita Diabetes mellitus dalam melakukan perawatan
terhadap penyakit Diabetes mellitus (Wardani dan Isfandiari, 2014). Oleh

2
karena itu peran keluarga sangat mendukung dalam mencapai keberhasilan
perawatan klien diabetes mellitus di rumah (Wulan dkk, 2014).
Keluarga memiliki tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya,
termasuk mengenal masalah diabetes mellitus, mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan pengobatan yang tepat, memberikan keperawatan kepada
anggota keluarga yang sakit, mempertahankan suasana rumah yang kondusif
bagi kesehatan serta memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Dalam
mengatasi masalah ini peran perawat adalah memberikan asuhan keperawatan
keluarga untuk mencegah komplikasi lebih lanjut (Friedman, 2010). Keluarga
memiliki tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya, termasuk
mengenal masalah diabetes mellitus, mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan pengobatan yang tepat, memberikan keperawatan kepada anggota
keluarga yang sakit, mempertahankan suasana rumah yang kondusif bagi
kesehatan serta memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Dalam mengatasi
masalah ini peran perawat adalah memberikan asuhan keperawatan keluarga
untuk mencegah komplikasi lebih lanjut (Friedman, 2010).
2. Masalah kesehatan yang dihadapi keluarga
Sistem kesehatan nasional bertujuan untuk mencapai derajat
kesehatan yang lebih tinggi yang memungkinkan orang hidup lebih produktif
baik sosial maupun ekonomi dalam bentuk pembangunan kesehatan di
Indonesia. Dengan meningkatnya status sosial dan ekonomi, pelayanan
kesehatan masyarakat, perubahan gaya hidup dan bertambahnya umur harapan
hidup, maka di Indonesia mengalami pergeseran pola penyakit dari penyakit
menular menjadi penyakit tidak menular, hal ini di kenal dengan transisi
epidemiologi. Empat jenis penyakit tidak menular utama menurut WHO
adalah penyakit kardiovaskular (penyakit jantung koroner dan stroke), kanker,
penyakit pernafasan kronis (asma dan penyakit paru obstruksi kronis), dan
diabetes mellitus (Depkes RI dalam Hasdianah, 2012).

3
Diabetes melitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang
ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat
kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya (Smeltzer & Bare,
2015). Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme kronis yang
ditandai dengan tingginya kadar gula darah sebagai akibat insufisiensi fungsi
insulin. Hal tersebut dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi
insulin oleh sel beta langerhans kelenjar pankreas atau disebabkan oleh
kurang responsifnya sel tubuh terhadap insulin (Sunaryati dalam Masriadi,
2016)
Diabetes merupakan salah satu dari berbagai penyakit yang mengancam
hidup banyak orang. Laporan statistik dari International Diabetes Federation
(IDF) mengatakan, ada sekitar 230 juta penderita diabetes di dunia. Angka
tersebut terus bertambah 3% atau sekitar 7 juta orang setiap tahunnya. Jumlah
penderita diabetes diperkirakan akan mencapai 350 juta pada tahun 2025.
Setengah dari angka tersebut berada di Asia terutama India, China, Pakistan
dan Indonesia. World Health Organization (WHO) memprediksikan kenaikan
jumlah penyandang diabetes di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000
menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Jumlah tersebut menempati urutan
Diabetes mellitus memiliki gejala antara lain rasa haus yang berlebihan
(polidipsi), sering kencing (poliuri) terutama malam hari, sering merasa lapar
(poliphagi), berat badan yang turun dengan cepat, keluhan lemah, kesemutan
pada tangan dan kaki, gatal-gatal, penglihatan jadi kabur, impotensi, luka sulit
sembuh, keputihan, penyakit kulit akibat jamur di bawah lipatan kulit, dan
pada ibu-ibu sering melahirkan bayi besar dengan berat badan > 4 kg.
Didefinisikan sebagai diabetes mellitus jika pernah didiagnosis menderita
kencing manis oleh dokter atau belum pernah didiagnosis menderita kencing
manis oleh dokter tetapi dalam 1 bulan terakhir mengalami gejala sering lapar,
sering haus serta sering buang air kecil dalam jumlah banyak dan berat badan
turun (Riskesdas, 2013).
4
Salah satu upaya untuk mengurangi timbulnya tanda dan gejala serta
mencagah terjadinya diabetes mellitus adalah dengan melakukan pemeriksaan
gula darah secara rutin. Pemeriksaan gula darah biasanya sering dilakukan
masyarakat di Puskesmas. Puskesmas mempunyai peran yang sangat penting
dalam peningkatan mutu dan daya saing sumber daya manusia di Indonesia
maupun internasional serta bertanggung jawab mengupayakan kesehatan pada
jenjang tingkat pertama dan berkewajiban menanamkan budaya hidup sehat
kepada setiap keluarga. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu
menyelenggarakan asuhan keperawatan pada keluarga. (Sudiharto, 2012).
Diabetes mellitus apabila tidak ditangani dengan baik akan
mengakibatkan timbulnya komplikasi dengan penyakit serius lainnya seperti
gangguan penglihatan mata, katarak, penyakit jantung, sakit ginjal, impotensi
seksual, luka sulit sembuh dan membusuk/gangren, infeksi paru-paru,
gangguan pembuluh darah, stroke dan sebagainya. Tidak jarang, penderita
DM yang sudah parah menjalani amputasi anggota tubuh karena terjadi
pembusukan. (Fatimah, 2015).
Dukungan keluarga sangat dibutuhkan bagi penderita Diabetes mellitus
dalam merawat penyakitnya. Hasil penelitian dari Wardani dan Isfandiari
(2014) mengenai hubungan antara dukungan keluarga dengan pengendalian
kadar gula darah yang telah dilakukan di Puskesmas Jagir Surabaya
menunjukkan bahwa responden yang tidak mendapat dukungan keluarga
mengalami gejala komplikasi mikrovaskuler sebesar 32,4% (11 responden)
dan tidak mengalami gejala komplikasi mikrovaskuler sebesar 11,7% (4
responden).
Diabetes mellitus tidak dapat disembuhkan tetapi glukosa darah dapat
dikendalikan melalu 4 pilar penatalaksanaan diabetes mellitus seperti edukasi,
diet atau pengaturan makan, olah raga dan obat-obatan. Faktor yang dapat
mempengaruhi pengendalian kadar gula darah yakni pengobatan diabetes
mellitus yang bermanfaat untuk mempertahankan kadar gula darah dalam
5
kisaran normal. Penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan obesitas dapat
melakukan pengontrolan kadar gula darah dengan mengatur pola makan dan
berolahraga secara teratur, selain itu kepatuhan minum obat sangat
mempengaruhi kadar gula darah pada penderita (Wardani dan Isfandiari,
2014).
Disadari atau tidak, saat seseorang mengalami diabetes mellitus maka
mereka akan mengalami masa–masa sulit. Mereka harus mulai berbenah diri,
mulai mengontrol pola makan dan aktifitas. Hal tersebut pasti sangat
membutuhkan bantuan dari orang sekitar terutama keluarga, dengan
menceritakan kondisi diabetes mellitus pada orang terdekat, maka akan
membantu dalam kontrol diet dan program pengobatan. Dukungan Keluarga
Keluarga merupakan faktor penting bagi setiap orang, keluarga tempat kita
berbagi kebahagiaan dan kesedihan, begitu juga bagi pasien Diabetes mellitus.
Mereka yang menderita DM akan rendah diri, putus asa, dan tersinggung.
Sehingga dalam pengendalian diabetes mellitus dibutuhkan bantuan keluarga
baik dukungan moril maupun spiritual. BPOM RI (2006) menjelaskan bahwa
faktor lingkungan dan keluarga merupakan faktor yang berpengaruh dalam
menumbuhkan kepatuhan pasien. Dari pernyataan tersebut dapat dilihat
bahwa orang terdekat dalam hal ini adalah keluarga mempunyai peranan
untuk membantu penderita Diabetes mellitus dalam melakukan perawatan
terhadap penyakit Diabetes mellitus (Wardani dan Isfandiari, 2014). Oleh
karena itu peran keluarga sangat mendukung dalam mencapai keberhasilan
perawatan klien diabetes mellitus di rumah (Wulan dkk, 2014.

B. TUJUAN
1. Umum
Untuk memberikan Asuhan Keperawatan keluarga pada Ny. S dengan
Diabetes Mellitus.

6
2. Khusus
Mampu  memahami  Asuhan  Keperawatan keluarga pada Ny. S dengan
Diabetes Mellitus
a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan keluarga pada Ny. S dengan
Diabetes Mellitus
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan keluarga pada Ny. S dengan
Diabetes Mellitus
c. Mampu menentukan intervensi pada Ny. S dengan Diabetes Mellitus
d. Mampu melakukan implementasi pada Ny. S dengan Diabetes Mellitus
e. Mampu melakukan evaluasi pada Ny. S dengan Diabetes Mellitus
f. Mampu melakukan dokumentasi pada kasus Ny. S dengan Diabetes
Mellitus

7
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS UMUM KELUARGA
a. Kepala Keluarga
1) Nama : Ny. S
2) Umur : 56 tahun
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : SD
6) Pekerjaan : Ibu rumah tangga
7) Alamat : karajalemba

b. Komposisi Keluarga
Hubungan
Jenis
No Nama Umur Agama dengan Pendidikan Pekerjaan
Kelamin
KK
1 Ny. S 56 thn Perempuan Islam Ibu Ny. S Tidak -
sekolah
2 Tn. A 25 thn Laki-laki Islam Anak SMP Wiraswast
a
3 An. D 7 thn Perempuan Islam Cucu SD Pelajar

c. Genogram

1976
Stroke

Ny. S
56 th DM

1992

8
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Penderita
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Menikah
: Tinggal Serumah

d. Tipe Keluarga
Keluarga klien merupakan tipe keluarga besar yang terdiri dari ibu,
anak, dan cucu.
e. Suku Bangsa
Suku keluarga Ny. S adalah suku kaili, begitu pula anak dan cucunya.
Berkomunikasi sehari-hari antar keluarga menggunakan bahasa kaili,
kebiasaan yang berpengaruh terhadap kesehatan tidak ada. Struktur
keluarga banyak dipengaruhi oleh budaya tradisional dalam masyarakat
yang berpengaruh pada keluarga yaitu suku kaili, karena di masyarakat
tempat keluarga tinggal mayoritas suku kaili. Keluarga memanfaatkan
fasilitas kesehatan modern yaitu rutin memeriksakan kesehatan ke tempat
pelayanan kesehatan/Puskesmas.
f. Identifikasi Agama
Agama yang ada di keluarga Ny. S yaitu agama Islam, di dalam
keluarga tidak ada perbedaan agama, antara anggota keluarga terlihat taat
dalam menjalankan ibadahnya dan dalam keluarga agama dijadikan
sebagai dasar keyakinan dalam kehidupan.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Setiap anggota keluarga tidak semua mempunyai penghasilan.
Semenjak sakit, Ny. S tidak diperbolehkan bekerja oleh anak-anaknya,
yang mempunyai penghasilan adalah Tn. A. dan dibantu oleh anak ke-2
Ny. S setiap bulan  Rp. 250.000 – Rp. 300.000, penghasilan tersebut
belum digabung dengan penghasilan Tn. A. Dengan uang dari pemberian

9
anaknya tersebut, Ny. S mengatakan sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
h. Rekreasi Keluarga
Dalam keluarga Ny. S pernah melaksanakan reksreasi ke tempat
wisata (pantai, taman) dll

2. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Pada 6 bulan terakhir ini Ny. S mengatakan menderita diabetes
mellitus dari awal Mei 2018. Ny. S mengatakan saat ini yang dirasakan
adalah lutut, ngilu-ngilu, saat lapar klien mengatakan keluar keringat
dingin dan merasa ingin pingsan, Ny. S bila makan nasinya lebih sedikit
dari sayurnya, kencingnya biasa, penglihatan baik. Untuk mengatasi
keluhan ini Ny. S rutin memeriksakan diri ke Puskesmas dan saat ini
masih rutin minum obat glibenklamid 1 x 1, arthrifen dan B-komplek 3 x
1 diminum saat kaki terasa capek atau ngilu-ngilu. Sebelumnya Ny. S
mengatakan kurang mengerti tentang diit dan penyakit yang dideritanya.
Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil TD: 130/80 mmHg, nadi: 78
x/menit, suhu: 36,10C, respirasi: 20 x/menit, BB: 53 kg. Test urin negatif
dan hasil terakhir GDS Ny. S pada bulan Mei: 192 mg/dl, Juni: 209 mg/dl,
dan Juli: 250 mg/dl. Sebelumnya Ny. S mempunyai kebiasaan minum
yang manis-manis (kopi). Diet yang dilakukan Ny. S adalah hanya
mengurangi porsi makan dan menghindari mengkonsumsi makanan yang
manis-manis.
b. Tugas perkembangan yang belum terpenuhi
Menurut keluarga selama ini tugas perkembangan dapat terpenuhi
dengan baik meskipun selama ini yang mencari nafkah adalah anaknya
atau dibantu anaknya. Tetapi ada tugas-tugas perkembangan yang belum
terpenuhi yaitu menikahkan anak bungsunya dan meningkatkan keakraban
dengan pasangan karena suami Ny. S tidak ada.
c. Riwayat keluarga inti
a. Riwayat kesehatan keluarga saat ini
Keluarga mempunyai masalah saat ini adalah Ny. S yang menderita
Diabetes
b. Riwayat penyakit keturunan
Bahwa Ny. S mempunyai riwayat penyakit keturunan yaitu DM
d. Riwayat keluarga sebelumnya

10
Dalam keluarga Ny. S sebelumnya tidak ada yang menderita penyakit
diabetes mellitus seperti yang dialami Ny. S saat ini, orang tua Ny. S atau
bapak Ny. S meninggal karena stroke.

3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Status kepemilihan rumah adalah milik sendiri, tipe rumah permanen
dengan lantai semen dan dinding tembok, luas rumah 6 x 9 m 2, jumlah
ruangan terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang TV/keluarga, 1
ruang dapur, dan setiap ruangan mempunyai jendela yang setiap hari
dibuka dan memiliki ventilasi yang cukup. Perabot rumah tangga
diletakkan sesuai pada tempatnya. Jenis WC yang digunakan adalah
bowel, dengan jarak septic tank  10 m dari sumber air dan sumber air
minum berasal dari sumur gali. Halaman dan pekarangan sekitar rumah
tampak kotor oleh sampah plastik dan daun-daunan.

Gambar 2. Denah Rumah (Skala: 1:3) H


 10 m

E Keterangan:

D A : Ruang tamu
B, C, D : Kamar tidur
G E : Dapur
F : Sumur + WC
C G : Ruang keluarga
H : Septic tank
: Jendela
: pintu
A
B

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Keluarga tinggal di daerah yang tidak jauh dari pusat kota, hubungan
anggota keluarga dengan tetangga sekitar baik, mayoritas penduduk petani
dan aturan atau norma dalam lingkungan daerah tempat tinggal Ny. S
ditentukan bersama-sama dengan jalan musyawarah.

11
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Ny. S tinggal di daerah tersebut sejak Ny. S masih kecil
dan keluarga tidak pernah pindah-pindah tempat tinggal.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga melakukan sosialisasi dengan masyarakat seperti setiap
malam Jum’at secara rutin mengikuti yasinan, dan setiap Selasa siang
mengikuti kegiatan pengajian ke masjid dan klien juga mengikuti kegiatan
senam lansia setiap hari Jum’at dan minggu, keluarga sangat akrab dengan
lingkungan sekitar.

4. Struktur Keluarga
a. Pola dan proses komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang digunakan oleh keluarga yaitu pola terbuka
antara Ny. S dan anaknya yang berusia 25 tahun dan ibunya Ny. S.
Keluarga yang dominant berbicara di rumah Ny. S, dalam berkomunikasi
tidak ada masalah.
b. Struktur kekuatan keluarga
Dalam mengambil keputusan biasanya dilakukan oleh anak ke-2 Ny. S
dengan jalan musyawarah untuk mencapai kesepakatan demi kepentingan
keluarga.
c. Struktur peran
Keluarga tidak pernah mengeluh tentang peran masing-masing. Ny. S
menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga, dan yang bertugas
sebagai pencari nafkah anaknya yang membantu Ny. S, semenjak Ny. S
sakit diabetes mellitus dan keluarga yang lain menjalankan perannya
dengan baik.
d. Nilai atau norma dalam keluarga
Di dalam keluarga tidak ada kesepakatan yang mempengaruhi kesehatan,
jika ada keluarga yang sakit keluarga selalu membawa ke pelayanan kesehatan
terdekat.

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Hubungan dengan keluarga harmonis, keluarga merasa nyaman
dengan keadaan saat ini, antara keluarga saling menghargai, menghormati,
dan tidak saling memaksakan kehendak.

12
b. Fungsi sosialisasi
Hubungan keluarga Ny. S dengan tetangga sekitar bejalan dengan
baik tidak pernah ada pertengkaran dengan tetangga sekitar, kegiatan
kemasyarakatan yang diikuti oleh anggota keluarga Ny. S adalah
pengajian yang dilaksanakan Selasa siang dan yasinan setiap malam
Jum’at dan Minggu.
c. Fungsi Perawatan/Pemeliharaan Kesehatan Keluarga dalam Bidang
Kesehatan antara lain :
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga menganggap kesehatan merupakan hal yang sangat
penting dan karena berkaitan dengan kehidupan dan apabila salah satu
anggota keluarga ada yang sakit, keluarga segera mengatasinya dengan
membawa ke Puskesmas terdekat. Namun, karena keterbatasan
pendidikan, keluarga kurang mengerti tanda dan gejala, akibat lanjut
serta perawatan bagi penderita diabetes mellitus.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Ny. S mengatakan sudah  8 bulan menderita penyakit diabetes
mellitus dan tiap tanggal 24 setiap bulannya Ny. S rutin memeriksakan
diri ke Puskesmas untuk mengetahui perkembangan penyakit dan
untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai. Keluarga selalu
memberikan dorongan kepada Ny. S untuk memeriksakan
kesehatannya dan keluarga merasa senang karena Ny. S selalu
mengikuti apa yang dianjurkan oleh keluarga.

3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit


Ny. S dan keluarga kurang mengetahui bagaimana cara
merawat penderita penyakit diabetes mellitus, Ny. S hanya mengetahui
nama penyakit yang dideritanya adalah kencing manis dimana Ny. S
tidak boleh mengkonsumsi banyak gula. Namun, keluarga Ny. S tidak
mengetahui bagaimana perjalanan penyakit, faktor penyebab dan cara
merawat anggota keluarga yang menderita penyakit diabetes mellitus.
Ny. S hanya tahu cara merawat penderita diabetes mellitus yaitu
dengan memakai sandal dan mengurangi porsi makan.
4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan
Keluarga kurang mengerti tentang manfaat dan pemeliharaan
kebersihan lingkungan bagi kesehatan lingkungan luar rumah yang
kurang terawat banyak sampah plastik dan daun-daun, dalam rumah
13
klien rapi, namun Ny. S tetap menjaga faktor resiko yang
menyebabkan terjadinya luka.
5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga mengetahui keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan
yang ada dan juga mengetahui manfaat yang diperoleh dari fasilitas
kesehatan yaitu tempat mendapatkan pelayanan kesehatan yang
efisien. Keluarga percaya terhadap petugas kesehatan sebagai pemberi
pelayanan dengan sarana fasilitas yang ada keluarga belum pernah
mengalami pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan
dan fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga.
d. Fungsi reproduksi
Keluarga Ny. S tidak memiliki rencana untuk menambah keluarga
baru dan tidak ada upaya yang dilakukan untuk mengendalikan jumlah
keluarga karena Ny. S sudah menopause. Pandangan keluarga terhadap
pendidikan seks yaitu keluarga menganggap pendidikan seks pada anak-
anak harus disesuaikan pada usia anak.
e. Fungsi ekonomi
Setiap anggota keluarga tidak semua mempunyai penghasilan.
Semenjak sakit, Ny. S tidak diperbolehkan bekerja oleh anak-anaknya,
yang mempunyai penghasilan adalah Tn. A. dan dibantu oleh anak ke-2
Ny. S setiap bulan  Rp. 250.000 – Rp. 300.000, penghasilan tersebut
belum digabung dengan penghasilan Tn. A. Dengan uang dari pemberian
anaknya tersebut, Ny. S mengatakan sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.

6. Stress dan Koping Keluarga


1. Stress
Dalam kurun waktu 6 bulan terakhir, tidak terdapat permasalahan dalam
anggota keluarga kecuali Ny. S yang mengalami permasalahan yaitu
menderita penyakit diabetes mellitus sejak  8 bulan yang lalu.
2. Koping
Dalam keluarga Ny. S apabila ada permasalahan diselesaikan secara
bersama-sama seperti yang sedang dialami saat ini yakni anak-anak Ny. S
selalu memberi dorongan dan semangat terhadap Ny. S untuk selalu
berobat ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan.
7. Keadaan Gizi Keluarga

14
8. Pemeriksaan Fisik
No Pemeriksa Fisik Ny. S Ny. Sym Tn. A An. D
1 Keadaan umum Baik Baik Baik Baik
- TD 130/80 130/90 - 120/80
- Nadi mmHg mmHg 90 x/menit mmHg
- Suhu 78 x/menit 80 x/menit 36,10C 80 x/menit
0 0
- TB 36,1 C 36,3 C - 36,50C
- RR 159 cm - 21 x/menit -
- Berat badan 20 x/menit 22 x/menit 16 kg 20 x/menit
- Kesadaran 53 kg - Composment -
- Tes urine Composment Composment is Composment
- LK perut is is - is
- LK lengan Normal - - -
83 - - -
26 - -
2 Kepala
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris
- Kulit kepala Bersih Bersih Bersih Bersih
- Warna rambut Beruban Beruban Hitam Hitam
- Luka Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
3 Mata
- Penglihatan Jelas Kabur Jelas Jelas
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris
- Pupil Isokor Isokor Isokor Isokor
- Skela Anikterik Anikterik Anikterik Anikterik
- Konjungtiva Ananemis Ananemis Ananemis Ananemis
- Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
4 Telinga
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris
- Pengeluaran Cairan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Ketajaman Dapat Dapat Dapat Dapat
pendengaran menjawab menjawab menjawab menjawab
pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan
dengan baik dengan dengan baik dengan baik
diulang
5 Hidung

15
No Pemeriksa Fisik Ny. S Ny. Sym Tn. A An. D
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris
- Polip Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
6 Mulut
- Mukosa bibir Lembab Lembab Lembab Lembab
- Gigi Caries Caries/ompo Tidak caries caries
- Kebersihan Bersih ng Bersih Bersih
Bersih
7 Leher
- P.Kelenjar tonsil Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Peningkatan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
tekanan vena
jugularis Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Lesi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Nyeri
8 Paru
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris
- Suara nafas Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler
9 Abdomen
- Bentuk dada Simetris Simetris Simetris Simetris
- Turgor Elastis Tidak elastis Elastis Elastis
- Lesi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Asites Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Pemb. Hepar Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
10 Ektremitas
- Turgor Elastis Elastis Elastis Elastis
- Lesi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Capillary refill <3 detik <3 detik <3 detik <3 detik
- Sianosis tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
- Kaki Normal Normal Normal Normal
- Kekuatan otot 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5

16
9. Harapan Keluarga
a. Terhadap masalah kesehatannya.
Keluarga berharap Ny.S bisa sehat kembali dan dapat beraktifitas seperti hari hari
biasa dan tidak terlalu memikirkan penyakitnya.
b.Terhadap petugas kesehatan yang ada
Keluarga berharap petugas kesehatan mampu bebuat yang terbaik untuk kesehatan
Ny.S kalau bisa dapat sembuh seperti sedia kala dan selalu mendampingi dalam
memberikan info apapun tentang penyakinya.

10. Analisa Data


N
Data Masalah Etiologi
o
1 Ds:
- Ny. S mengatakan kurang tahu tentang Kurang pengetahuan Ketidakmampuan
penyakit diabetes mellitus (pengertian, keluarga tentang keluarga dalam
tanda, gejala, akibat lanjut dan penyakit diabetes mengenal penyakit
pengobatan atau perawatan) mellitus di keluarga diabetes mellitus
- Ny. S mengatakan kurang begitu Ny. S khususnya
mengerti tentang diit penderita pada Ny. S
diabetes mellitus.
- Ny. S mengatakan jika makan nasinya
lebih sedikit dan sayurnya banyak.
- Ny. S mengatakan takut dan stres
setelah mengetahui terkena penyakit
diabetes mellitus.
- Ny. S mengatakan kurang tahu tentang
penyakit diabetes mellitus penyakit
keturunan.
DO:
- Klien terlihat menggelengkan kepala
saat ditanya penyakit diabetes mellitus
(pengertian, penyebab, dan
perawatannya).
17
N
Data Masalah Etiologi
o
2 DS: Resiko hipoglikemia Ketidakmampuan
- Ny. S mengatakan keluar keringat penyakit diabetes keluarga dalam
dingin bila lapar dan rasa ingin mellitus di keluarga merawat anggota
pingsan Ny. S khususnya keluarga yang sakit.
- Ny. S mengatakan makannya lebih pada Ny. S
sedikit dari biasanya
- Ny. S mengatakan makanan yang
dimakannya tidak ditimbang
DO:
- Klien mengkonsumsi glibenclamid
- Klien mengkonumsi diabetasol susu
- Glucotes urine tgl 7-10-2018 hasilnya
negatif
- Makan klien hanya sedikit
- Ny. S selalu beraktivitas sendiri

N
Data Masalah Etiologi
o
3 DS: Resiko terjadi Ketidakmampuan
- Ny. S mengatakan semenjak sakit serangan ulang keluarga dalam
klien tinggal di rumah. penyakit diabetes merawat anggota
- Ny. S mengatakan selama ini mellitus di keluarga keluarga yang sakit.
berobatnya hanya di Puskesmas Ny. S khususnya
- Ny. S mengatakan kadar gulanya tidak pada Ny. S
stabil
- Ny. S mengatakan keluar keringat
dingin bila lapar, dan terasa ingin
pingsan.
- Ny. S mengatakan lututnya terasa
capek dan linu-linu
- Ny. S mengatakan makanan yang
dimakannya tidak di timbang.
DO:

18
N
Data Masalah Etiologi
o
- Glukotes urine tgl 7-10-2018 hasilnya
negatif
- GDS: 3 bulan terakhir
- Mei : 192 mg/dl
- Juni : 209 mg/dl
- Juli : 250 mg/dl
- Jumlah makanan tidak ditimbang
- BB : 53 kg
- TD : 130/80 mmHg
- TB: 162 cm

19
B. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN
1. Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit diabetes mellitus di
keluarga Ny. S khususnya pada Ny. S.

No Kriteria Bobot Skor Pembenaran


1 Sifat masalah Keluarga memerlukan
- Aktual 3 3 tindakan segera untuk
1 x1  1
- Resiko 2 3 memperoleh perawatan dan
- Potensial 1 pengobatan
2 Kemungkinan masalah untuk
diubah 2 Sumber-sumber dan tindakan
- Mudah 1 1 untuk memecahkan masalah
2 x2  1
- Sebagian 0 2 dapat dijangkau oleh
- Tidak keluarga.
dapat
3 Potensial masalah untuk
Keluarga mempunyai
dicegah 3
2 2kemauan dalam tindakan
- Tinggi 2 1 x1 
3 3perawatan dan
- Cukup 1
penatalaksanaan
- Rendah
4 Menonjolnya masalah
- Segera 2
ditangani 1
2
- Masalah 0 x Keluarga menyadari adanya
1 2
ada tapi tidak perlu segera masalah yang harus ditangani
1=1
ditangani
- Masalah
tidak dirasakan
2
Total - 3
3

2. Resiko Hipoglikemia penyakit diabetes mellitus di keluarga Ny. S


khususnya pada Ny. S
No Kriteria Bobot Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 1 2 2Resiko akan terjadi bila tidak
x1 
- Aktual 3 3 3dilakukan tindakan
20
- Resiko 2
keperawatan
- Potensial 1
2 Kemungkinan masalah untuk
diubah 2
Sumber-sumber dan tindakan
- Mudah 1 1
2 x 2  1untuk memecahkan masalah
- Sebagian 0 2
dapat dijangkau oleh keluarga
- Tidak
dapat
3 Potensial masalah untuk
2 Keluarga mempunyai
dicegah 3 x1=
3 kemauan dalam tindakan
- Tinggi 2 1
2 perawatan dan
- Cukup 1
3 penatalaksanaan
- Rendah
4 Menonjolnya masalah
- Segera 2
ditangani 1
2
- Masalah 0 x Keluarga menyadari adanya
1 2
ada tapi tidak perlu segera masalah yang harus ditangani
1=1
ditangani
- Masalah
tidak dirasakan
1
Total - 3
3

3. Resiko terjadi serangan ulang penyakit diabetes mellitus di keluarga Ny. S


khususnya Ny. S
No Kriteria Bobot Skor Pembenaran
1 Sifat masalah
Resiko akan terjadi bila tidak
- Aktual 3 2 2
1 x1  dilakukan tindakan
- Resiko 2 3 3
keperawatan
- Potensial 1
2 Kemungkinan masalah untuk
diubah 2
Sumber-sumber dan tindakan
- Mudah 1 1
2 x 2  1untuk memecahkan masalah
- Sebagian 0 2
dapat dijangkau oleh keluarga
- Tidak
dapat

21
3 Potensial masalah untuk
Keluarga mempunyai
dicegah 3
2 2kemauan dalam tindakan
- Tinggi 2 1 x1 
3 3perawatan dan
- Cukup 1
penatalaksanaan
- Rendah
4 Menonjolnya masalah
- Segera 2
ditangani
2
- Masalah 1 x Keluarga menyadari adanya
1 2
ada tapi tidak perlu segera 0 masalah yang harus ditangani
1=1
ditangani
- Masalah
tidak dirasakan
Total -

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit diabetes mellitus di keluarga
Ny. S khususnya pada Ny. S b.d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
penyakit diabetes mellitus ditandai dengan:
DS:
- Ny. S mengatakan kurang tahu tentang penyakit diabetes mellitus
(pengertian, tanda, gejala, akibat lanjut dan pengobatan atau perawatan)
- Ny. S mengatakan kurang begitu mengerti tentang diit penderita diabetes
mellitus.
- Ny. S mengatakan jika makan nasinya lebih sedikit dan sayurnya banyak.
- Ny. S mengatakan takut dan stres setelah mengetahui terkena penyakit
diabetes mellitus
- Ny. S mengatakan kurang tahu tentang penyakit diabetes mellitus penyakit
keturunan
DO:
- Klien terlihat menggelengkan kepala saat ditanya penyakit diabetes mellitus
(pengertian, penyebab, dan perawatannya).

2. Resiko hipoglikemia penyakit diabetes mellitus di keluarga Ny. S khususnya


pada Ny. S b.d ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
yang sakit ditandai dengan:

22
DS:
- Ny. S mengatakan keluar keringat dingin bila lapar dan rasa ingin pingsan
- Ny. S mengatakan makannya lebih sedikit dari biasanya
- Ny. S mengatakan makanan yang dimakannya tidak ditimbang
DO:
- Klien mengkonsumsi glibenclamid
- Klien mengkonumsi diabetasol susu
- Glucotes urine tgl 7-10-2018 hasilnya negatif
- Makan klien hanya sedikit
- Ny. S selalu beraktivitas sendiri

3. Resiko terjadi serangan ulang penyakit diabetes mellitus di keluarga Ny. S


khususnya Ny. S b.d ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang sakit ditandai dengan:
DS:
- Ny. S berumur 56 tahun
- Ny. S mengatakan kurang mengerti tentang diit bagi penderita diabetes
mellitus.
- Ny. S mengatakan sering naik sepeda untuk menjemput cucunya di sekolah.

DO:
- Glukotes urine tgl 7-10-2018 hasilnya negatif
- GDS: 3 bulan terakhir
- Mei : 192 mg/dl
- Juni : 209 mg/dl
- Juli : 250 mg/dl
- Jumlah makanan tidak ditimbang
- BB : 53 kg
- TD : 130/80 mmHg
- TB: 162

23
24
25

D. Rencana Keperawatan
Diagnosa Evaluasi
Tujuan Umum Tujuan Khusus Intervensi
Keperawatan Kriteria Standar
Kurang Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Jelaskan pengertian DM
pengetahuan selama 3x kunjungan rumah - Jelaskan tanda dan gejala DM
keluarga kunjungan rumah selama 1x60menit - Jelaskan penyebab DM
tentang diharapkan keluarga dapat Keluarga dapat - Jelaskan komplikasi atau akibat
penyakit DM keluarga dapat TUK I menyebutkan: lanjut
di keluarga mengetahui Mengenal masalah Respon a. Pengertian DM - Demontrasikan diit yang tepat
Ny. S penyakit yang kesehatan verbal Kumpulan gejala untuk penderita diabetes
khususnya diderita oleh Ny. a. Menyebutkan yang timbul pada mellitus
pada Ny. S S pengertian DM seseorang yang - Demontrasikan tes urine dengan
disebabkan karena glukotest
meningkatnya kadar
gula dalam darah
karena kekurangan
Respon insulin
b. Menyebutkan verbal b. Menyebutkan
penyebab DM 3 dari 5 penyebab
DM
1. Faktor
keturunan
2. Obesita
25
26

Diagnosa Evaluasi
Tujuan Umum Tujuan Khusus Intervensi
Keperawatan Kriteria Standar
s/kegemukan
3. Faktor
lingkungan (gaya
hidup yang kurang
c. Menyebutkan Respon sehat; merokok,
tanda dan gejala verbal stress, alkohol)
DM 4. Makan
an
5. Faktor
penuaan
c. Menyebutkan
3 dari 6 tanda dan
gejala
1. Sering
BAK
d. Menyebutkan Respon 2. Banyak
komplikasi atau verbal minum
akibat lanjut dari 3. Banyak
DM makan
4. Cepat
lelah walau
26
27

Diagnosa Evaluasi
Tujuan Umum Tujuan Khusus Intervensi
Keperawatan Kriteria Standar
aktivitas ringan
5. Penuru
nan berat badan
TUK II 6. Kesem
Merawat anggota utan dan gatal-
keluarga yang sakit gatal
a. Memberi diit Respon d. Menyebutkan
yang tepat untuk verbal dan 3 dari 5 komplikasi
penderita DM motorik atau akibat lanjut
dari DM
b. Menjaga Respon 1. Ganggu
aktivitas dan verbal dan an persarafan
istirahat klien motorik 2. Kebuta
an/rabun
3. Tekana
n darah tinggi
4. Luka
yang sukar sembuh
5. Ganggu
an fungsi ginjal

27
28

Diagnosa Evaluasi
Tujuan Umum Tujuan Khusus Intervensi
Keperawatan Kriteria Standar

Keluarga dapat
menyediakan menu
makanan untuk
penderita DM
Keluarga mampu
menjaga aktivitas dan
istirahat bagi klien
Resiko Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Ucapkan salam
hipoglikemia asuhan kunjungan rumah - Lakukan kunjungan rumah
penyakit keperawatan selama 1x60 menit sesuai dengan kontrak yang
diabetes selama 3 hari keluarga dapat: telah disepakati
mellitus di keluarga TUK I: Keluarga dapat - Jelaskan prinsip diit diabetes
keluarga Ny. diharapkan Keluarga dapat menyebutkan: mellitus
S khususnya hipoglikemia mengenal masalah Respon a. Prinsip - Jelaskan tentang penyebab
pada Ny. S penyakit diabetes kesehatan. verbal diit diabetes hipoglikimia diabetes mellitus
b.d mellitus tidak a. mellitus: - Jelaskan tujuan diit diabetes
ketidakmamp terjadi pada Ny. S diit diabetes mellitus - mellitus
uan keluarga dengan tiga tepat. (ditentukan waktu - Anjurkan klien untuk
dalam makan) mengontrolkan diri ke
merawat - puskesmas secara rutin
28
29

Diagnosa Evaluasi
Tujuan Umum Tujuan Khusus Intervensi
Keperawatan Kriteria Standar
anggota (makanan yang - Jelaskan tentang diit diabetes
keluarga yang boleh dimakan) mellitus
sakit Respon - - Demontrasikan diit diabetes
b. verbal yang diberikan) mellitus
hipoglikimea diabetes b. Menye - Anjurkan keluarga untuk
mellitus babkan 5 dari 8 memberi atau menyajikan
penyebab makanan sesuai diit
hipoglikimea - Jelaskan tentang batasan
diabetes mellitus aktivitas dan istirahat untuk
- penderita diabetes mellitus
makanan yang
terlalu sedikit
-
c. Respon berat
diit diabetes mellitus verbal -
nutrisi dan cairan
akibat mual muntah
-
c. Menye
butkan 3 dari 3
TUK II: tujuan diit diabetes
29
30

Diagnosa Evaluasi
Tujuan Umum Tujuan Khusus Intervensi
Keperawatan Kriteria Standar
Mengambil keputusan mellitus
a. Respon -
rutin ke Puskesmas motorik kadar gula darah
TUK III: -
Merawat anggota komplikasi
keluarga yang sakit -
a.Menyebutkan diit kwalitas hidup
diabetes mellitus Respon Klien dapat
verbal memeriksakan diri
secara rutin ke
Puskesmas
b. Memberikan
makanan sesuai diit Keluarga dapat
menyebutkan:
c.Menjaga aktivitas dan Respon a. 2 dari 3 diit
istirahat klien verbal DM
-
kebutuhan energi
Respon -
verbal -
vitamin dan
30
31

Diagnosa Evaluasi
Tujuan Umum Tujuan Khusus Intervensi
Keperawatan Kriteria Standar
mineral
Keluarga dapat
menyajikan menu
makan untuk penderita
diabetes mellitus
Menjaga aktivitas dan
istirahat bagi klien
Resiko terjadi Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Ucapkan salam
serangan asuhan kunjungan rumah - Lakukan kunjungan rumah
ulang di keperawatan selama 1x60 menit sesuai dengan kontrak yang
keluarga selama 3 hari keluarga dapat: telah disepakati
Ny. S keluarga TUK I: Keluarga dapat - Jelaskan tentang perawatan
khususnya diharapkan Keluarga dapat menyebutkan: diabetes mellitus
pada Ny. S serangan ulang mengenal masalah Respon a. Menye - Jelaskan penatalaksanaan
b.d tidak terjadi pada kesehatan. verbal butkan 3 dari 4 diabetes mellitus
ketidakmamp Ny. S a. perawatan diabetes - Jelaskan tentang pemeriksaan
uan keluarga perawatan diabetes mellitus: diabetes mellitus
dalam mellitus - Selalu memakai - Anjurkan klien untuk
merawat alas kaki di dalam/di mengontrolkan diri ke
anggota luar rumah puskesmas secara rutin
keluarga yang - Olahraga - Jelaskan pencegahan serangan
31
32

Diagnosa Evaluasi
Tujuan Umum Tujuan Khusus Intervensi
Keperawatan Kriteria Standar
sakit ringan secara teratur ulang
- Mematuhi diit - Jelaskan tindakan pengobatan
Respon yang diberikan - Demontrasikan diit diabetes
verbal - Biasakan pola mellitus
b. hidup sehat - Anjurkan keluarga untuk
penatalaksanaan b. Menyebutkan 2 dari memberi atau menyajikan
diabetes mellitus 3 penatalaksanaan makanan sesuai diit
diabetes mellitus - Jelaskan tentang batasan
- aktivitas dan istirahat untuk
Respon - penderita diabetes mellitus
c. verbal teratur
pemeriksaan diabetes -
mellitus secara berkala
c. Menyebutkan 3 dari
4 pemeriksaan
diabetes mellitus
-
TUK II: kencing
Mengambil keputusan Respon -
a. motorik -
secara rutin ke berkala
32
33

Diagnosa Evaluasi
Tujuan Umum Tujuan Khusus Intervensi
Keperawatan Kriteria Standar
Puskesmas -
TUK III: gula darah
Merawat anggota
keluarga yang sakit Klien dapat
a. Respon memeriksakan diri
pencegahan serangan verbal secara rutin ke
ulang diabetes Puskesmas
mellitus
Keluarga dapat
menyebutkan:
a. Menye
butkan 2 dari 3
b. Respon pencegahan
tindakan pengobatan verbal serangan ulang
diabetes mellitus dan respon -
motorik sesuai diit
-
ringan
-
darah secara berkala
kepuskesmas
33
34

Diagnosa Evaluasi
Tujuan Umum Tujuan Khusus Intervensi
Keperawatan Kriteria Standar
b. Menye
butkan 3 dari 3
tindakan
pengobatan diabetes
mellitus
- Mengat
ur makanan
- Olahra
ga
- Obat-
obatan

34
35

Implementasi dan Evaluasi


Tangga
Dx.
Tujuan Khusus l/ Implementasi Paraf Evaluasi
Keperawatan
Waktu
Kurang Setelah dilakukan 15-12- - Mengucapkan salam S : Keluarga dan Ny. S dapat menyebutkan
pengetahuan asuhan keperawatan 18 dan menjelaskan tanda dan gejala dari diabetes mellitus
keluarga selama 1x60menit Pukul kegiatan hari ini akan 1. Sering BAK
tentang keluarga dapat 10.30 melakukan penyuluhan 2. Banyak minum
penyakit TUK I WIB tentang diabetes 3. Banyak makan
diabetes Mengenal masalah mellitus 4. Cepat lelah walau aktivitas
mellitus di kesehatan - Menjelaskan pada ringan
keluarga Ny. S 1. Menyebutkan keluarga dengan flip 5. Penurunan berat badan
khususnya pada pengertian diabetes card pengertian 6. Kesemutan dan gatal-gatal
Ny. S mellitus diabetes mellitus O: Keluarga dan Ny. S tampak
2. Menyebutkan - Menjelaskan pada memperhatikan saat diberikan penyuluhan
penyebab diabetes keluarga dengan flip dan mendemontrasikan diit untuk
mellitus card tanda dan gejala penderita DM
3. Menyebutkan diabetes mellitus A : Keluarga dan Ny. S telah mengerti
tanda dan gejala - Menjelaskan pada penyakit tanda dan gejala, akibat lanjut,
diabetes mellitus keluarga dengan flip penyebab, dan diit untuk penderita
4. Menyebutkan card penyebab diabetes diabetes mellitus
komplikasi atau akibat mellitus P : Anjurkan kepada keluarga untuk
lanjut dari diabetes - Mendemontrasikan diit memeriksakan kesehatan secara rutin ke
35
36

Tangga
Dx.
Tujuan Khusus l/ Implementasi Paraf Evaluasi
Keperawatan
Waktu
mellitus yang tepat untuk Puskesmas
TUK III penderita diabetes - Anjurkan kepada Ny. S untuk
Merawat anggota mellitus beristirahat yang cukup
keluarga yang sakit - Mendemontrasikan - Anjurkan kepada keluarga dalam
1. M test urine dengan memberikan makanan sesuai diit untuk
emberi diit yang tepat menggunakan penderita diabetes mellitus
untuk penderita glukotest
diabetes mellitus
2. M
enjaga aktivitas dan
istirahat klien
Resiko Setelah dilakukan 15-12- - Mengucapkan salam S: - Keluarga dapat menyebutkan 3 dari 3
hipoglikemia asuhan keperawatan 18 dan menjelaskan prinsip diit diabetes mellitus
penyakit selama 1x60 menit Pukul kegiatan hari ini akan 1. Tepat waktu
diabetes keluarga dapat : 10.30 melakukan penyuluhan 2. Tepat macam
mellitus di TUK I: WIB tentang diabetes 3. Tepat jumlah
keluarga Ny. S Keluarga dapat mellitus O : - Keluarga menanyakan tentang penyakit
khususnya pada mengenal masalah - Menjelaskan dengan yang diderita oleh Ny S
Ny. S b.d kesehatan dengan cara: flip card pada keluarga - Keluarga dan Ny. S tampak
ketidakmampua a. Menyebutkan tentang prinsip diit memperhatikan saat dilakukan
36
37

Tangga
Dx.
Tujuan Khusus l/ Implementasi Paraf Evaluasi
Keperawatan
Waktu
n keluarga prinsip diit diabetes diabetes mellitus penyuluhan
dalam merawat mellitus dengan tiga - Menjelaskan dengan A : Keluarga dan Ny. S telah mengetahui
anggota tepat klien dan keluarga tentang prinsip diit diabetes mellitus dan
keluarga yang b. Menyebutkan tentang penyebab mencegah hipoglikemia
sakit penyebab hipoglikemia hipoglikemia diabetes P : Anjurkan pada keluarga untuk
diabetes mellitus mellitus memberikan makanan sesuai diit untuk
c. Menyebutkan - Menjelaskan dengan penderita diabetes mellitus
tujuan diit diabetes klien dan keluarga
mellitus tentang tujuan diit
diabetes mellitus
TUK II: - Menganjurkan klien
Mengambil keputusan untuk memeriksakan
- Mengontr diri secara rutin ke
ol diri secara rutin ke Puskesmas/pusat
Puskesmas pelayanan kesehatan
terdekat
TUK III: - Menjelaskan dan
Merawat anggota mendemontrasikan
keluarga yang sakit: tentang diit untuk
a. Menyebutkan diit penderita DM
37
38

Tangga
Dx.
Tujuan Khusus l/ Implementasi Paraf Evaluasi
Keperawatan
Waktu
diabetes mellitus
b. Memberikan makanan - Menganjurkan kepada
yang sesuai diit keluarga untuk
c. Menjaga aktivitas dan menyajikan makanan
istirahat klien sesuai diit DM
Resiko terjadi Setelah dilakukan 15-12- - Mengucapkan salam S: - Keluarga dapat menyebutkan 3
serangan ulang asuhan keperawatan 18 dan menjelaskan pencegahan serangan ulang.
di keluarga Ny. selama 1x60 menit Pukul kegiatan hari ini akan 1. Mengatur makanan sesuai diit
S khususnya keluarga dapat : 10.30 melakukan penyuluhan 2. Melakukan olahraga ringan
pada Ny. S b.d TUK I: WIB tentang diabetes 3. Mengontrol gula darah secara
ketidakmampua Keluarga dapat mellitus berkala kepuskesmas
n keluarga mengenal masalah - Menjelaskan dengan O : - Keluarga menanyakan tentang penyakit
dalam merawat kesehatan dengan cara flip card pada keluarga yang diderita oleh Ny S
anggota menyebutkan: tentang perawatan - Keluarga dan Ny. S tampak
keluarga yang a. Menyebutkan diabetes mellitus memperhatikan saat dilakukan
sakit perawatan diabetes - Menjelaskan tentang penyuluhan
mellitus pemeriksaan diabetes A : Keluarga dan Ny. S dapat mengerti
b. Menyebutkan tentang mellitus tentang pencegahan serangan ulang
penatalaksanaan - Menjelaskan dengan diabetes melitus
diabetes mellitus klien dan keluarga P : Menganjurkan pada Ny. S untuk
38
39

Tangga
Dx.
Tujuan Khusus l/ Implementasi Paraf Evaluasi
Keperawatan
Waktu
c. Menyebutkan tentang tentang pencegahan memeriksakan diri secara rutin ke
pemeriksaan diabetes serangan ulang Puskesmas
mellitus diabetes mellitus

TUK II: - Menjelaskan tindakan


Mengambil keputusan pengobatan.
- Mengontr
ol diri secara rutin ke
Puskesmas

TUK III:
Merawat anggota
keluarga yang sakit
a.
pencegahan serangan
ulang
b.
pengobatan

39
40

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau
hiperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah (Smeltzer, 2002).

Penyakit Diabetes Mellitus adalah penyakit yang dapat menurun, jika dalam sebuah keluarga terdapat anggota keluarga yang
menderita Diabetes Mellitus maka kemungkinan besar akan menurun, kurangnya pengetahuan keluarga tentang kesehatan dapat
menjadi masalah serius karena keluarga tidak dapat menjalankan 5 tugas keluarga, misalnya keluarga tidak mengerti bagaimana cara
melakukan perawatan pada anggota keluarga yang sakit, tidak mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan, tidak membuat keputusan dan
mengambil keputusan yang tepat, tidak mampu memberikan lingkungan yang tepat, sehingga pada keluarga yang mempunyai anggota
keluarga yang memiliki penyakit Diabetes Mellitus harus mendapatkan perhatian yang cukup agar Keluarga memahami konsep dasar
Diabetes Mellitus serta mencegah komplikasi dari Diabetes Mellitus.

Asuhan keperawatan penyakit diabetes melitus dalam proses keperawatan keluarga terdiri atas pengkajian keperawatan yang
berpedoman pada format pengkajian keluarga menurut Friedman. Kemudian melakukan diagnosis dan penyapihan untuk menentukan
prioritas masalah. Setelah itu menetukan intervensi sesuai dengan kebutuhan pasien.

40
41

41

Anda mungkin juga menyukai