Anda di halaman 1dari 9

RINGKASAN STATUS GIZI, KEBUGARAN JASMANI DAN

PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA WANITA

Sri Rahayu Utami

Pilar Perkumpulan Keluarga Bencana Indonesia (PKBI), Indonesia


Sri Rahayu Utami / KEMAS 8 (1) (2012) 74-80

dalam men- jalani hidupnya sehingga dapat


Pendahuluan
meningkatkan produktivitas kerja. Seorang
tenaga kerja de- ngan keadaaan gizi yang
Pada dasarnya produktivitas
baik akan memiliki kapasitas kerja dan
dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu beban
ketahanan tubuh yang lebih
kerja, kapasitas kerja, dan beban tambahan
akibat lingkungan kerja. Beban kerja
berhubungan dengan be- ban fisik, mental
maupun sosial yang mempe- ngaruhi tenaga
kerja. Sedangkan kapasitas kerja berkaitan
dengan kemampuan untuk menyele- saikan
pekerjaan pada waktu tertentu. Produk-
tivitas juga dipengaruhi oleh beban
tambahan akibat lingkungan kerja meliputi
faktor fisik, kimia, faktor biologi, fisiologis,
dan psikologis. Produktivitas kerja setiap
orang tidak sama, salah satunya tergantung
dari tersedianya zat gizi di dalam tubuh.
Kekurangan konsumsi zat gizi bagi
seseorang dari standar minimum umumnya
akan berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan, aktivitas, dan produktivitas kerja
(Eko, 2010; Rina K, 2010, Anderson, 2009).
Sta- tus gizi merupakan salah satu faktor
penting yang mempengaruhi produktivitas
kerja. Sta- tus gizi dan kondisi kesehatan
yang baik akan mempengaruhi kesegaran
fisik dan daya pikir yang baik dalam
melakukan pekerjaan, tenaga kerja yang
ditunjang dengan status gizi yang baik akan
bekerja lebih giat, produktif dan te- liti
dalam bekerja. Sementara tenaga kerja de-
ngan status gizi kurang atau buruk dan
berlebih akan memiliki kemampuan fisik
yang kurang, kurang motivasi dan
semangat, juga lamban dan apatis yang
akhirnya akan mengurangi produktivitas
kerja (Anderson, 2009; Elmer, 006; Roxane,
2008).
Konsumsi makanan tiap hari
merupakan dasar yang menentukan keadaan
gizi seseorang, tingkat gizi terutama bagi
pekerja kasar adalah penentu derajat
produktivitas kerjanya. Ma- kanan bagi
pekerja berat ibarat bensin untuk kendaraan
bermotor. Beban kerja yang terlalu berat
sering disertai penurunan berat badan. Gizi
kerja merupakan salah satu syarat untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal,
khu- susnya bagi masyarakat pekerja. Manusia
yang sehat dan mendapatkan makanan yang
cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya
akan me- miliki kemampuan yang maksimal

75
Sri Rahayu Utami / KEMAS 8 (1) (2012) 74-80

melakukan pekerjaannya dengan baik


baik, begitu juga sebaliknya pada tenaga
kerja dengan keadaan gizi buruk dan beban sehingga produktivitas kerja juga
meningkat.
kerja be- rat akan mengganggu kerja dan
menurunkan efisiensi serta ketahanan PT. Apac Inti Corpora merupakan pro-
dusen yang menghasilkan produk tekstil yang
tubuh sehingga mu- dah terjangkit penyakit
dan mempercepat kele- lahan. berada di wilayah Bawen kabupaten
Semarang. Kapasitas produksi tenaga kerja
Untuk dapat melaksanakan
pekerjaan- nya, seorang tenaga kerja tidak bagian Wind-
hanya memer- lukan makan yang sehat ing unit Spinning 1 produksi unit Spin-
dan bergizi dengan nilai kalori yang per minggu di PT. ning 1 bagian
cukup sesuai dengan jenis pekerjaan Apac Inti Corpora Winding dengan 20
mereka, tetapi juga membutuhkan sebanyak 15 bales responden diketahui
kebugaran jasmani yang baik pula. atau 1440 cones. Se- 12 pekerja (60%)
Pekerja yang sehat, segar dan bugar dapat bagian besar tenaga mempunyai
meningkat- kan efisiensi dan produktivitas kerja adalah wanita. produktivitas yang
perusahaan. Tena- ga kerja wanita tidak sesuai, dan
Pada penelitian yang dilakukan sangat rawan sebanyak 8 pekerja
Eko (2010) di PT. Perkebunan Nusantara terhadap masalah (40%) mempunyai
IX Boja Kabupaten Kendal, diketahui gizi. Pekerja wanita produktivitas yang
bahwa ada hubungan antara kesegaran dituntut untuk sesuai. Berdasarkan
jasmani (p=0,033) dan status gizi (p=0,020) mening- katkan hasil pengukuran
dengan produktivi- tas kerja. Menurut kemampuan dan berat badan dan
penelitian Rina K (2010), me-nyatakan kapasitas kerja se- tinggi badan
bahwa produktivitas kerja pada tenaga cara maksimal, tanpa diketahui 9 pekerja
kerja wanita tidak produktif dalam be- mengabaikan (45%) mempunyai
kerja. Sedangkan pada penelitian lain kodratnya sebagai status gizi kurang, 7
menun- jukkan sebesar 80,9% pekerja wanita. Kekuatan pekerja (35%) status
wanitanya kurang produktif. Hal ini sejalan fisik tubuh wanita gizi normal, dan 4
dengan teori tentang hubungan status gizi rata–rata sekitar 2/3 pekerja (20%) status
dengan produktivitas ker- ja yang erat dari pria. Kekuatan gizi lebih. Untuk hasil
bertalian, karena gizi merupakan suatu otot optimal berada pengukuran kebu-
segi bagi kesehatan, seorang tenaga kerja pada usia 20-39 garan jasmani
dengan keadaan gizi yang baik akan tahun dan akan menggunakan
memiliki kapasitas kerja dan ketahanan berkurang sebanyak Harvard Step Tes
tubuh yang lebih baik (Rina K, 2010; 20% pada usia 60 diketahui 6 pekerja
Anderson, 2009). Gizi de- ngan kalori tahun. Poitrast (30%) mempunyai
yang memadai menjadi syarat utama menyebutkan pada kebuga- ran jasmani
yang menentukan tingkat produktivi- tas usia 20 rata–rata baik, 7 pekerja (35%)
kerja. Antara kesehatan, ketahanan fisik wanita mempunyai kebugaran jasmani
dan produktivitas kerja terdapat korelasi 65% kekuatan sedang, dan 7 pekerja
yang sangat nyata. Pada orang yang mengangkat (35%) kebugaran
kekurangan sim- panan lemak tubuh dalam dibanding rata–rata jasmani kurang.
jangka waktu yang lama akan pria serta kekuatan Berdasarkan
menyebabkan penurunan produk- tivitas men- dorong dan data dari perusahaan
kerja karena tidak optimal dalam mene- menarik adalah 75% dike- tahui
rima kapasitas kerja. Kapasitas kerja dari pria (Kar- produktivitas unit
meru- pakan kemampuan untuk tosaputra, 2002; Spinning 1 bagian
menyelesaikan pekerjaannya pada waktu Tarwaka, 2004). Winding mengalami
tertentu. Kapasitas kerja yang baik seperti Berdasarkan penurunan selama 5
status kesehatan dan gizi kerja yang baik survei pendahuluan tahun terakhir pada
serta kemampuan fisik yang prima mela- lui observasi tahun 2008 sebesar
diperlukan agar seorang pekerja dapat pada proses (99,95%), ta- hun

76
Sri Rahayu Utami / KEMAS 8 (1) (2012) 74-80

2009 (92,47%), produktivitas WIB.


Metode
tahun 2010 kerja. Penelitian
(89,45%), ta- Uji statistik dilakukan pada
Jenis
hun 2011 (96,19%), yang digunakan unit kerja Spinning
penelitian yang
dengan target adalah Chi Square 1 bagian Winding.
digunakan adalah
pencapaian (99%). dengan taraf Pekerja bekerja se-
penelitian
Hal ini juga signifikan yang lama 8 jam dan
penjelasan/
dipengaruhi oleh digunakan adalah bukan merupakan
explanatory
adanya penurunan 95% dengan nilai pekerja ang- kat
research, dengan
permintaan pasar. kemaknaan 5%. angkut, akan tetapi
rancangan
Berbagai peneli- tian Syarat uji Chi cenderung memiliki
penelitian ini
baik yang dilakukan Square terpenuhi, tipe pekerjaan yang
adalah cross
di luar negeri jika tidak terdapat monoton yaitu
sectional. Populasi
maupun di sel yang nilai dengan posisi badan
dalam penelitian
Indonesia harapannya kurang berdiri dan berjalan
merupa- kan
menunjukkan dari 5 dan untuk melihat sam-
tenaga kerja wanita
bahwa keadaan persentase tidak bungan dan
pada unit Spinning
defisiensi energi lebih dari 20% gulungan benang,
1 bagian Winding
dapat menghambat sehingga Ho serta mengambil
PT. Apac Inti
aktivitas kerja yang ditolak Ha benang yang sudah
Corpora Bawen
akan menurunkan diterima. Ini berarti penuh dan
sebanyak 73
produktivitas kerja. kedua variabel ada menggantinya
orang.
Berdasarkan latar hubungan. dengan cone yang
Sampel
belakang tersebut masih kosong serta
sebanyak 45
pe- neliti Hasil dan mema- sang
responden, yang
bermaksud Pembahasan kembali sambungan
diambil dengan
mengkaji ulang benang yang putus.
teknik
mengenai Penelitian
pengambilan
“Hubungan Antara dilakukan pada
sampel secara
Status Gizi Dan tahun 2012 di PT.
simple random
Tingkat Kebugaran Apac Inti Corpora
sampling, bahwa
Jasmani Dengan Bawen, yang
setiap anggota dari
Produktivitas Ker- ja berlokasi di jl. Raya
populasi
Pada Tenaga Kerja Semarang-Bawen
mempunyai
Wanita Unit Km. 32 Kabupaten
kesempa- tan yang
Spinning 1 Bagian Semarang, dengan
sama untuk
Winding PT. Apac hasil produksi yaitu
diseleksi sebagai
Inti Corpora : produk benang,
sampel. Instrument
Bawen”. produk kain dan
penelitian yang
digunakan adalah kain denim. Jumlah
timbangan injak seluruh karyawan
berat badan dan sekitar 13.000
tinggi badan untuk orang. Kar- yawan
pengukuran status dibagi dalam 3
gizi, bangku har- (tiga) kelompok,
vard, metronome, yaitu
stopwatch untuk tes : shift pagi pukul
kebuga- ran 06.00-14.00 WIB,
jasmani, dan shift siang pukul
lembar 14.00-22.00 WIB,
observasional dan shift malam
untuk pukul 22.00-06.00

77
Sri Rahayu Utami / KEMAS 8 (1) (2012) 74-80

dalam cara berfikir dan bertindak dalam


Berdasarkan hasil penelitian karakteris-
tik tenaga kerja yang bekerja di unit menghadapi pekerja. Peningkatan tingkat pen-
didikan akan meningkatkan pengetahuan ke-
Spinning 1 bagian Winding PT. Apac Inti
Corpora Bawen dapat dilihat dari distribusi sehatan dan gizi yang selanjutnya akan menim-
usia tenaga kerja, diperoleh hasil bahwa
responden yang memi- liki usia 26-30 tahun
yang mempunyai produk- tivitas tidak sesuai
sebanyak 4 responden, dan produktivitas
sesuai sebanyak 7 responden, usia 31-35
tahun yang mempunyai produk- tivitas
tidak sesuai sebanyak 11 responden, dan
produktivitas sesuai 7 responden,
sedangkan usia 36-40 tahun yang
produktiviats nya tidak sesuai sebanyak 5
responden dan produktivitas sesuai sebanyak
11 responden. Usia perlu diper- hatikan
karena akan mempengaruhi kondisi fisik,
mental, kemampuan kerja, dan tanggung
jawab seseorang (Tarwaka dkk, 2004:9).
Selain itu karakteristik responden
lain- nya dapat dilihat juga dari distribusi
masa kerja, dan diketahui bahwa responden
yang mempunyai masa kerja 10-15 tahun yang
mem- punyai produktivitas tidak sesuai
sebanyak 7 responden, dan produktivitas
sesuai sebanyak 9 responden, sedangkan
responden dengan masa kerja 16-20 tahun
yang mempunyai produk- tivitas tidak sesuai
sebanyak 13 responden, dan produktivitas
sesuai sebanyak 16 responden. Orang-orang
yang telah lama bekerja pada sua- tu
perusahaan akan lebih produktif dibanding-
kan dengan orang-orang yang lama kerjanya
lebih rendah.
Sedangkan untuk distribusi
responden berdasarkan tingkat pendidikan,
didapatkan hasil, tingkat pendidikan SD
yang mempu- nyai produktivitas tidak
sesuai sebanyak 7 re- sponden, dan
produktivitas sesuai sebanyak 7 responden,
tingkat pendidikan SMP produk- tivitas
tidak sesuai sebanyak 7 responden,
produktivitas sesuai sebanyak 12
responden. Sedangkan tingkat pendidikan
SMA produk- tivitas tidak sesuai sebanyak 6
responden dan produktivitas sesuai
sebanyak 5 responden. Pendidikan dan
pelatihan akan membentuk serta menambah
pengetahuan dan keterampi- lan tenaga kerja
untuk melakukan pekerjaan dengan aman,
selamat dalam waktu yang ce- pat.
Pendidikan akan mempengaruhi sese- orang

77
Sri Rahayu Utami / KEMAS 8 (1) (2012) 74-80

Test yang diba- gi dalam tiga kategori yaitu


bulkan sikap dan perilaku positif. Keadaan
ini dapat mencegah timbulnya masalah kurang, sedang dan baik. Kondisi kesehatan
merupakan penunjang penting produktivitas
gizi dan kesehatan yang tidak diinginkan
(Kanashiro, 2003). Hal ini didukung oleh seseorang dalam bekerja.
hasil penelitian di Bangladesh (Nurul, 2010) Tabel 2. Distribsi dihasilkan dan jum-
yang menyatakan bahwa pekerja wanita Responden lah setiap sumber
dengan pengetahuan yang baik lebih Berdasarkan Ke- daya yang
memahami keterkaitan antara konsumsi bugaran Jasmani dipergunakan selama
makanan dengan kesehatan dirinya, Kebugaran proses berlangsung.
sehingga pekerja wanita berusaha untuk Frekuensi
Hasil penelitian di-
Jasmani
meng- konsumsi makanan yang sehat. Kurang dapatkan
Sedangkan pengetahuan yang kurang Sedang produktivitas kerja
menyebabkan bahan makanan bergizi yang Baik yang tidak sesuai
tersedia tidak dikon- sumsi secara sebesar 44,4%,
Jumlah
optimal. sedangkan yang
Hasil dalam penelitian ini meliputi sesuai sebesar 55,6%.
Dalam setiap
anali- sis univariat dan analisis bivariat. Analisis
melakukan aktivitas
Analisis uni- variat dalam penelitian ini bivariat dilakukan
kerja, maka setiap
meliputi: distribusi responden berdasarkan untuk me- nguji
tenaga kerja dituntut
status gizi, kebugaran jasmani, dan hubungan antara
untuk me- miliki
produktivitas kerja. variabel-variabel be-
kebugaran jasmani
bas yaitu status gizi ,
yang baik sehingga
Tabel 1. Distribusi Responden kebugaran jasmani
tidak merasa cepat
Berdasarkan Status Gizi de- ngan produktivitas
lelah dan performa
Status gizi Frekuensi Prosentase (%) kerja unit Spinning 1
kerja tetap stabil
bagian
Kurang 20 44,4 untuk waktu yang
Normal 13 28,9 cukup lama. Pada
Tabel 2, didapat
Lebih 12 26,7
bahwa kebugaran
Jumlah 45 100,0 jasmani re- sponden
terbanyak dengan
Pada Tabel 1 dapat disimpulkan kebugaran kurang
bahwa status gizi responden terbanyak (40%), sehingga
adalah dengan status gizi kurang (44,4%), sesuai dengan teori
dengan pengukuran status gizi dilakukan yang ada, maka
menggunakan standar batas IMT. yang produktivitas kerja
dibagi dalam tiga kategori yaitu kurang, pada responden men-
normal dan lebih. Konsumsi ma- kanan jadi tidak maksimal.
tiap hari merupakan dasar yang menen- Produktivitas
tukan keadaan gizi seseorang, tingkat gizi kerja dalam
teru- tama bagi pekerja kasar adalah penentu penelitian ini
derajat produktivitas kerjanya. Depkes RI dikelompokkan
Direktorat Jenderal Pembinaan Masyarakat, menjadi 2 kriteria
menyatakan bahwa pola makan pekerja yaitu tidak sesuai
mempunyai pen- garuh terhadap apabila diperoleh
produktivitas kerja. Orang yang kekurangan skor P<15 bales, dan
energi akan mempengaruhi ke- mampuan sesuai bila diperoleh
bekerja, memperpanjang waktu un- tuk skor P>15bales.
menyelesaikan suatu pekerjaan yang pada Produk- tivitas
akhirnya menurunkan produktivitas kerja. adalah perbandingan
Pengukuran kebugaran jasmani secara ilmu hi- tung,
dilaku- kan menggunakan Harvard Step antara jumlah yang
78
Sri Rahayu Utami / KEMAS 8 (1) (2012) 74-80

Winding PT. Apac perhatian, yang Produktivitas Kerja


Inti Corpora berkaitan dengan Status Gizi Tidak sesuai Sesuai
Bawen dengan keseha- tan dan F % f % f
menggunakan uji ketahanan tubuh kurang 11 55,0 9 36,0 20
Chi-Square. yang baik, dan Normal 1 5,0 12 48,0 13
Dari hasil uji pada akhirnya akan Lebih 8 40,0 4 16,0 12
Chi-Square mempengaruhi Total 20 100 25 100 45

diperoleh nilai p- produktivitas kerja


value sebesar seorang tenaga Tabel 4.Hubungan Kebugaran Jasmani
0,005 sehingga kerja. Dengan Produktivitas Kerja
K
Ho ditolak dan Gizi kerja e dai Produktivitas Kerja
Ti
ak
se
su
Ha diterima yang adalah zat yang b
u
g
menyatakan dibutuhkan oleh a
r
bahwa ada tenaga kerja untuk a
n
hubungan antara memenuhi
status gizi dengan kebutu- han sesuai J Sesua
To p
produktivi- tas dengan a i tal
kerja pada tenaga pekerjaannya agar s F % % v
kurang unit
kerja wanita 13
tingkat 65
kesehatan 5 20
m 18 % 40,1 f a
Sedang
Spinning 1 bagian dan produktivitas 7
6 30 28 13 28,9
a l
Winding Baik
PT. Apac 1
kerjanya 5,0
tercapai 13 52 14 31,1
n u
Inti Corpora Ba- setinggi-tingginya
wen. Dari berbagai (Gempur Santoso, i e
penelitian yang 2004:75). Bekerja
dilakukan ternyata keras tanpa
bahwa gizi diimbangi dengan 0
mempunyai kaitan makanan yang ,
dengan bergizi yang 0
produktivitas dimakan setiap hari
0
kerja, hal ini maka dalam waktu
terbukti dari hasil- dekat akan 1
hasil penelitian menderita Total 20 100 25
yang kekurangan tenaga, 100 45
menunjukkan lemas dan tidak
100
bahwa se- cara bergairah dalam
umum kurang gizi me- lakukan semakin baik status keadaan atau status
akan menurunkan pekerjaannya, gizi seseorang, maka gizi. Seorang tenaga
daya kerja serta sehingga yang se- makin baik kerja dengan keadaan
produktivitas kerja bersang- kutan tidak produktivitas gizi yang baik akan
(Eko, 2010; Rina dapat diharapkan kerjanya. Bila status memiliki kapasitas
K. 2010). adanya produk- gizi pekerja kurang kerja dan ketahanan
Kesehatan kerja tivitas yang atau buruk akan tubuh yang lebih
dan produktivitas dikehendaki mempe- ngaruhi baik. Tenaga kerja
kerja berkaitan (Kartasapoetra, langsung dengan status gizi di
erat dengan status 2002). Hasil analisis produtivitas bawah normal,
gizi. faktor gizi tersebut kerjanya, dan dapat meskipun
merupakan faktor mengindikasikan mengakibatkan daya persentasenya tidak
yang perlu bahwa tahan kerja menu- besar, tetapi perlu
mendapat- kan run. Kesehatan tenaga men- dapat perhatian.
kerja dan Hal ini karena
Tabel 3. Hubungan Status Gizi Dengan produktivitas kerja konsumsi en- ergi
Produktivitas Kerja erat kaitannya dengan yang kurang memadai
79
Sri Rahayu Utami / KEMAS 8 (1) (2012) 74-80

akan menyebabkan memadai. Kerja ngantisipasinya agar Berdasarkan


kebutuhan energi menimbulkan tidak dari hasil
untuk bekerja akan kelelahan dan mempengaruhi tar- penelitian ini,
diambil dari energi seterusnya terjadi get produksi PT. maka simpulan
cadangan yang pemulihan sehingga Apac Inti Corpora yang diperoleh
terdapat dalam sel. seseorang merasa Bawen. Karena adalah ada
Apabila hal ini bugar kembali dan dengan hubungan antara
terjadi, dapat siap untuk meningkatnya status gizi dan
mengakibatkan menjalankan tu- gas kebugaran se- tingkat ke- bugaran
tenaga kerja yang berikutnya. Makin orang tenaga kerja jasmani dengan
bersangkutan tidak tinggi tingkat maka akan produktivitas kerja
dapat melakukan kebugaran seseorang, meningkat pula pada tenaga kerja
pekerjaan secara baik makin tinggi pula produktivitas wanita unit Spinning
dan produk- tivitas produktivitas ker- kerja tenaga kerja 1 bagian Winding
kerjanya akan janya (Hilsdon, 2005; wanita PT. Apac PT. Apac Inti
menurun bahkan Froberg, 2005; Inti Corpora Corpora Bawen.
dapat mencapai Andreas, Bawen. Kegiatan
target rendah 2010, Barbara, yang berkaitan
Untuk
(Karen S, 2006) 2009).
meningkatkan dengan pe- neitian
Dari hasil uji Meningkatkan kemampuan ini dapat berjalan
Chi-Square, kebugaran dan
manusia atau atas bantuan dan
diperoleh nilai p- produkt- vitas kerja
tenaga kerja agar dukungan berbagai
value sebesar 0,001 tenaga kerja
mempunyai pihak, oleh karena itu
sehingga Ho ditolak merupakan salah
produktivitas kerja pada kesempatan
yang menyatakan satu tugas dari
yang optimal, maka ini, peneliti
bahwa ada pemilik
diper- lukan tenaga mengucapkan
hubungan antara perusahaan, Salah
kerja yang terima kasih
ke- bugaran jasmani satu upaya dari PT.
mempunyai kepada: 1) Kepala
dengan Apac Inti Corpora
kebugaran jasmani HRD PT. Apac Inti
produktivitas kerja Bawen hen- daknya
yang tinggi, , Bapak Ramidjan,
pada tenaga kerja melakukan
sehingga mampu atas ijin penelitian,
wanita unit Spinning pemeriksaan
mengata- si beban 2) Kepala bagian
1 bagian Winding kesehatan dan
kerja yang diberikan Poliklinik, Bapak
PT. Apac Inti kebugaran secara
kepadanya. Salah Nurhadi, atas
Corpora Bawen. berkala yaitu 6 bulan
satu ciri orang yang bantu- annya dalam
Bila organ tubuh sekali. Dengan
memiliki tingkat penelitian ini, 3)
mampu berfungsi demikian kondisi
kebuga- ran jasmani Kepala Bagian
secara normal kesehatan dan ke-
yang baik adalah Produksi Spinning 1
dalam keadaan bugaran tenaga kerja
adanya semangat Beserta Staf, atas
seseorang bergerak tetap terpantau,
kerja yang tinggi, bantuan- nya dalam
dan men- jalankan Apabila ada tenaga
senantiasa penelitian ini dan
tugas kerja, kondisi kerja yang
berupaya untuk 4) Tenaga kerja
demikian diung- mengalami
melaksanakan suatu bagian Winding
kapkan dalam istilah penurunan tingkat
pekerjaan lebih unit Spinning 1
sehat dinamis, kebugaran pihak
efisien dan PT.Apac Inti
dimana se- hat perusahaan dapat me-
mempunyai daya Corpora Bawen
dinamis merupakan tahan terhadap yang telah bersedia
tuntutan mutlak penyakit serta tidak menjadi responden
dalam kehidupan mudah stress. dalam penelitian
sehari-hari. Sehat ini.
dinamis merupa- kan
Penutup
pondasi bagi
Daftar Pustaka
kebugaran yang
80
Sri Rahayu Utami / KEMAS 8 (1) (2012) 74-80

Anderson, Laurie Journal of karta: Rineka gizi dan


M. 2009. The Preventive Cipta motivasi serta
Effectiveness Medicine, Kanashiro, et.al. 2003, hubungannya
of Worksite 37(4): 340–357 Formative dengan produk-
Nutrition and Andreas Holtermann. Research To tivitas pekerja
Physical 2010. Physical De- velop A perempuan
Activity In- demands at Nutrition pada bagian
terventions for work, physical Education penc- etakan di
Controlling fitness, and 30- Intervention To Pabrik Bakpia
Employee year ischaemic Improve Pathuk 25
Over- weight heart disease Dietary Iron Yogyakar- ta.
and Obesity: and all-cause Intake Among Jurnal Gizi
A Systematic mortality in Women And Klinik
Review. the Adolescent Indonesia,
American Girls Through VII(1)
Community Roxane R. 2008.
Copenhagen 145-150
Kitchens In Rural–Urban
Male Study. Elmer, Patricia J. 2006.
Lima, Peru. Differences in
Scandinavian Effects of
American Physi- cal
Jour- nal of Comprehensive
Journal Of Activity,
Work, Lifestyle
Nutrition, 32 Physical Fitness,
Environment & Modification on
(5). and Overweight
Health, 36(5): Diet, Weight,
Karen S.2006. Prevalence of
357-365 Phys- ical
Dietary Intake, Children. The
Barbara Sassen. 2009. Fitness, and
Physical Journal of Rural
Physical fitness Blood Pressure
Activity And Health, 24(1):
matters more Control: 18-
Risk For 49–54
than physical Month Results
activity in of a Chronic Tarwaka, dkk., 2004,
Diseasesof Ergonomi
controlling Randomized
Lifestyle untuk
cardio- Trial. Ann Intern
Among Keselama- tan
vascular Med., 144(7):
Employees At dan Kesehatan
disease risk 485-495
A South Kerja dan
factors. Froberg and Andersen.
African Open- Produktivitas,.
European Jour- 2005. Mini Review:
Cast Diamond Surakarta:
nal of Physical activity and
Mine [Tesis]. UNIBA
Preventive fitness and its relations
Master of PRESS.
Cardiology to car- diovascular
December, disease risk factors in Nutrition
16(6): 677-683 children. International Stellenbosch
Eko Haris Adrianto. Journal of Obesity, 29: University
2010. S34–S39 Hillsdon, Nurul A, et.al. 2010.
Hubungan Melvyn M. 2005. Nutritional
Antara Ting- Prospective study of Status, Dietary
kat Kesegaran physical activity and In- take, And
Jasmani Dan physical function in Relevant
Status Gizi early old age. Knowledge Of
Den- gan American Journal Adult In Rural
Produktivitas of Preventive Bangladesh.
Kerja Pekerja Medicine, 28(3): Journal Health
Penyadap 245–250 Population
Karet Di Unit Kartasapoetra dan Nutrition , 28
Plantukan Marseto, 2002, (3)
Blabak PT. Ilmu Gizi Rina Kusriyana., Siti
Perke- bunan Korelasi Gizi, Helmyati., R.
Nusantara IX Kesehatan, dan Dwi Budining-
Boja Kabupaten Produktivitas sari. 2010.
Kendal. Jurnal Kerja, Ja- Asupan zat
KEMAS, 5 (2) : gizi, status
81

Anda mungkin juga menyukai